Jurnalpantura.Com, Pati - Kabupaten Pati mempunyai ragam kuliner yang bisa menandingi daerah lain. Selain sego gandhul dan soto Kemiri, ataupun petis Runting, Pati juga terkenal dengan kuliner sego tewel.
Kuliner ini hanya bisa dijumpai di daerah Pati bagian selatan, atau tepatnya di Desa Tambakromo, Kecamatan Tambakromo. Di desa itu, ada puluhan penjual nasi tewel yang berjajar di pinggir jalan. Namun dari sekian penjual, nasi tewel Mbak Yeni yang paling tekenal.
Pemilik warung ini yakni Yeni, yang berjualan sejak 1950, meneruskan usaha keluarganya. Yeni merupakan generasi ketiga, meneruskan mertua dan neneknya. Resep turun temurun inilah yang membuat sego tewel warung ini beda dengan warung-warung lain.
Menu yang disajikan pun hanya sego tewel, tak ada yang lain. Hal ini juga yang membuat warung milik Mbak Yeni itu selalu dibanjiri pembeli setiap harinya.
Bahkan hanya dalam waktu tiga jam, ratusan porsi yang disediakan langsung ludes. Padahal ia mulai buka pada pukul 15.00 WIB, dan belum sampai pukul 20.00 WIB sego tewelnya pasti sudah habis.
Dalam waktu yang singkat itu pula, Yeni mengaku sudah menyediakan 30 sd 40 kilogram beras dengan sayur tewel sebanyak 3 panci besar. Kendati begitu, nasinya itu selalu habis tak lebih pukul 20.00 WIB.
“Ini memang turun temurun. Saya termasuk generasi ketiga dari Mbah saya Menu yang saya jual juga sama dengan generasi sebelum saya,” ujar Yeni saat didatangi jurnal Pantura di warungnya, minggu 29/4/2018) malam. Walau mbak Yeni menjual nasi tewel dengan harga per porsi Rp.3000, namun dia bisa mendapatkn omzet 3.5 sampai dengan 4 juta per hari atau sekitar 100 juta -110 juta per bulan.
Ia mengatakan, sego tewel memiliki cita rasa yang asin, gurih dan pedas sesuai dengan lidah orang Pati. Meski demikian, pengunjung ternyata tak saja berasal dari Pati, tetapi juga wisatawan dari luar daerah seperti Jogja.
Saat ini, Yeni memiliki lima karyawan yang ikut membantu memasak, cuci piring, hingga melayani pembeli. Warungnya tak pernah sepi dari pengunjung.
Seorang pengunjung tengah menerima menu sego tewel yang ia pesan di warung Yeni.
Tampilan sego tewel sangatlah sederhana. Hanya nasi dan kuah tewel saja, tanpa ada lainnya. Meski demikian, kuliner ini mampu memikat pecinta kuliner. Yang ditonjolkan adalah cita rasa klasik warisan kuliner leluhur.
“Semuanya dikemas secara tradisional. Saya sengaja tidak menjual lauk selain tempe. Kalau saya jual lauk selain tempe, itu sama saja mengubah cita rasa dan konsep yang diwariskan pendahulu kami dalam menjual sego tewel,” terangnya.
Dari rasa klasik inilah yang mampu memikat banyak orang. Ariyo misalnya. Penikmat kuliner asal Kudus ini mengatakan, sensasi klasik berbalut tradisional menjadi salah satu alasan dirinya tergila-gila dengan sego tewel. Cita rasa yang gurih dan pedas dianggap menggugah selera makan.
“Di sini, semuanya serba tradisional. Nasinya hanya menggunakan sayur nangka muda atau dikenal dengan tewel. Lauknya cuma ada tempe goreng, kerupuk atau peyek. Nasinya dialasi menggunakan daun jati. Meski begitu, rasanya sangat enak. Justru nuansa tradisional itulah yang saya cari,” tuturnya.
Belum lagi, kata dia, harganya sangat terjangkau. Satu porsi saja, sego tewel dihargai dengan Rp 3 ribu. Tak ayal, satu orang dengan menu sego tewel, minuman, tempe, kerupuk atau peyek bisa dipastikan tak akan lebih dari Rp 10 ribu.
“Harganya juga murah. Meski terkadang saya harus melakukan perjalanan jauh dari Kudus menuju Desa Tambakromo yang berada di ujung Pati selatan selama setengah jam, tapi saya rela menempuhnya karena memang suka,” ujar pria yang kebetulan bekerja di koperasi SMS Kudus ini. (J02 /A01)
April 30, 2018
by Unknown
April 30, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Kodim 0722 Kudus selain bertugas menyelenggarakan pembinaan kemampuan dan gelar kekuatan, juga menyelenggarakan pembinaan teritorial guna untuk menyiapkan wilayah pertahanan darat dalam menjaga keamanan diwilayahnya dalam rangka mendukung tugas pokok.
Salah satu contoh pembinaan teritorial yang dilakukan oleh Babinsa Koramil 08/Gebog selain tugasnya sebagai seorang Bintara Pembina Desa Serka Suyoto juga tidak jarang melakukan kegiatan kemanusiaan.
Seperti yang ia lakukan pada hari Senin 30/04/2018 pagi, Babinsa Serka Suyoto yang didampingi Kadus III Sutrisno dengan mendatangi warga binaannya yang kurang mampu bernama Ibu Sunipah (67) di Dukuh Karangrejosari RT 02 RW II Desa Jurang Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus.
Serka Suyoto menuturkan, Ibu Sunipah merupakan seorang janda yang ditinggal suaminya. Suaminya bernama Kasmuji meninggal dunia karena sakit 8 tahun silam. Dulu suaminya hanya bekerja sebagai buruh tani dan demi menghidupi keempat anaknya Ibu Sunipah sehari-hari bekerja buruh serabutan.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang kurang mampu, Kodim 0722/Kudus melalui Babinsa Koramil 08/Gebog Serka Suyoto menyampaikan dukungan moral dan semangat kepada Ibu Sunipah serta memberikan bantuan Sembako sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama yang dibuktikan dengan pemberian Bansos dari Kodim 0722/Kudus.
“Kami selaku Babinsa Desa Jurang mendo'akan semoga Ibu Sunipah selalu diberikan kesehatan dan umur panjang, terus bersemangat serta tidak lupa selalu bersyukur dan ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa", ucap Serka Suyoto.
Dari kegiatan tersebut, mengajarkan kita akan pentingnya saling peduli kepada satu sama lain, karena kita semua merupakan mahkluk sosial yang hidup dalam lingkungan masyarakat.(J02 /A01)
Salah satu contoh pembinaan teritorial yang dilakukan oleh Babinsa Koramil 08/Gebog selain tugasnya sebagai seorang Bintara Pembina Desa Serka Suyoto juga tidak jarang melakukan kegiatan kemanusiaan.
Seperti yang ia lakukan pada hari Senin 30/04/2018 pagi, Babinsa Serka Suyoto yang didampingi Kadus III Sutrisno dengan mendatangi warga binaannya yang kurang mampu bernama Ibu Sunipah (67) di Dukuh Karangrejosari RT 02 RW II Desa Jurang Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus.
Serka Suyoto menuturkan, Ibu Sunipah merupakan seorang janda yang ditinggal suaminya. Suaminya bernama Kasmuji meninggal dunia karena sakit 8 tahun silam. Dulu suaminya hanya bekerja sebagai buruh tani dan demi menghidupi keempat anaknya Ibu Sunipah sehari-hari bekerja buruh serabutan.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang kurang mampu, Kodim 0722/Kudus melalui Babinsa Koramil 08/Gebog Serka Suyoto menyampaikan dukungan moral dan semangat kepada Ibu Sunipah serta memberikan bantuan Sembako sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama yang dibuktikan dengan pemberian Bansos dari Kodim 0722/Kudus.
“Kami selaku Babinsa Desa Jurang mendo'akan semoga Ibu Sunipah selalu diberikan kesehatan dan umur panjang, terus bersemangat serta tidak lupa selalu bersyukur dan ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa", ucap Serka Suyoto.
Dari kegiatan tersebut, mengajarkan kita akan pentingnya saling peduli kepada satu sama lain, karena kita semua merupakan mahkluk sosial yang hidup dalam lingkungan masyarakat.(J02 /A01)
by Unknown
April 30, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Sesuai jadwal kampanye terbuka, pasangan nomor urut lima mendapatkan giliran melaksanakan sekali kampanye terbuka.
Kampanye terbuka pasangan Tamzil - Hartopo di gelar di lapangan Rendeng, Ahad 29/04/2018. Dihadiri ribuan massa simpatisan kampanye TOP di mulai dari pagi pukul 09.00 dan berakhir sore hari.
Sejumlah artis ternama seperti Jihan Audi dan Ricky Likoer hadir dalam kampanye pasangan TOP. Tidak hanya itu, pemilik PO Bus Haryanto bersama istri Nurhana ikut memeriahkan acara kampanye tersebut.
Dalam orasinya, pasangan TOP mengajak simpatisan yang hadir untuk memilih pasangan TOP besuk 27/06/2018. Hal itu juga di sampaikan oleh mantan Bupati Kudus H Soedarsono yang turut hadir dan memberikan orasinya.
Walau sejumlah perkelahian tampak beberapa kali terjadi di acara kampanye pasangan TOP hingga petugas kepolisian dan keamanan dari pasangan TOP harus turun berbaur ke massa simpatisan yang memenuhi lapangan Rendeng, acara kampanye terbuka berlangsung aman.
Dari pantauan di lapangan, banyaknya bendera PDI Perjuangan yang berkibar dan ditutupnya banner partai Golkar yang bergambar pasangan Annor di depan kantor Golkar oleh pihak tidak bertanggung jawab menjadi perhatian tersendiri. (J02 /A01)
Kampanye terbuka pasangan Tamzil - Hartopo di gelar di lapangan Rendeng, Ahad 29/04/2018. Dihadiri ribuan massa simpatisan kampanye TOP di mulai dari pagi pukul 09.00 dan berakhir sore hari.
Sejumlah artis ternama seperti Jihan Audi dan Ricky Likoer hadir dalam kampanye pasangan TOP. Tidak hanya itu, pemilik PO Bus Haryanto bersama istri Nurhana ikut memeriahkan acara kampanye tersebut.
Dalam orasinya, pasangan TOP mengajak simpatisan yang hadir untuk memilih pasangan TOP besuk 27/06/2018. Hal itu juga di sampaikan oleh mantan Bupati Kudus H Soedarsono yang turut hadir dan memberikan orasinya.
Walau sejumlah perkelahian tampak beberapa kali terjadi di acara kampanye pasangan TOP hingga petugas kepolisian dan keamanan dari pasangan TOP harus turun berbaur ke massa simpatisan yang memenuhi lapangan Rendeng, acara kampanye terbuka berlangsung aman.
Dari pantauan di lapangan, banyaknya bendera PDI Perjuangan yang berkibar dan ditutupnya banner partai Golkar yang bergambar pasangan Annor di depan kantor Golkar oleh pihak tidak bertanggung jawab menjadi perhatian tersendiri. (J02 /A01)
April 27, 2018
by Unknown
April 27, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Sebanyak delapan pegawai lembaga pemasyarakatan berprestasi, mendapat penghargaan dari Kanwil Hukum dan HAM Jateng. Tujuh pegawai di antaranya, dinilai berprestasi karena berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba di lapas.
Ketujuh pegawai tersebut adalah Mustholih, Supriyadi, Purwoko Budi Iriayanto dari Lapas Purwokerto, Doni Apriyanto dan Teguh Wiyono (Lapas Semarang), Dono Susianto (Lapas Pekalongan), serta Sumiharso (Rutan Blora). Mereka mendapatkan penghargaan dalam kegiatan upacara Peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-54 di Lapas Semarang, Jumat 27/04/2018.
Selain memberikan penghargaan kepada pegawai berprestasi, Kanwil Hukum dan HAM Jateng juga memberikan kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan terbaik. Beberapa UPT yang mendapat penghargaan adalah Lapas Kendal sebagai UPT tercepat dalam laporan SMS Gateway, Lapas Slawi (UPT tertib dalam pengusulan integrasi online), Rutan Pemalang (UPT terbaik dalam pelayanan kunjungan berbasis IT). Penghargaan juga diberikan kepada Rutan Wonosobo (UPT terbaik dalam pelayanan komunikasi dengan keluarga menggunakan video call), dan Rutan Batang (UPT zero HP).
Saat membacakan pidato Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi yang juga inspektur upacara, mengatakan, pemberian penghargaan merupakan salah satu upaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada warga binaan. Sebab, meski menjalankan upaya paksa sebagai akibat dari pelanggaran pidana, negara tetap punya kewajiban melindungi kepentingan terpidana dari aspek kebutuhan dan pemenuhan hak, ketika menjalani pidana.
“Salah satu wujud nyata yang dilakukan oleh jajaran pemasyarakatan adalah dengan membuat mekanisme percepatan dalam pemberian pelayanan hak warga binaan pemasyarakatan menggunakan teknologi informasi. Langkah itu sudah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 3 tahun 2018, tentang syarat dan tata cara pemberian remisi, asimilasi, cuti mengunjungi keluarga, pembebasan bersyarat, cuti menjelang bebas dan cuti bersyarat,” paparnya.
Ditambahkan, berubahnya kebijakan dalam memberi layanan hak kepada warga binaan pemasyarakatan berbasis teknologi informasi tersebut, merupakan bukti dari adanya reformasi terhadap pelayanan kepada masyarakat, di mana layanan yang diberikan menjadi tidak sulit, tidak berbelit dan tidak rumit, serta merubah hari menjadi menit. Namun, kekuatan terbesar pemasyarakatan dalam mewujudkan cita-cita dan meraih prestasi, tetap terletak pada petugas pemasyarakatan itu sendiri.
“Saya berharap tidak ada lagi cerita usang tentang rendahnya moralitas dan integritas petugas pemasyarakatan yang terulang,” pungkasnya. (J02 /A01)
by Unknown
April 27, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Ratusan personil Polres Kudus dan Kodim 0722 bersama Anggota Pol PP, perwakilan dari Pengadilan Negeri dan para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kudus melakukan olahraga bersama di lapangan Makodim 0722 Jln Jendral Sudirman Kudus.
Mereka kompak mengikuti gerakan instruktur senam yang berdiri di depan. Olahraga bersama ini dimulai sekitar pukul 07.00 yang didahului Apel terlebih dahulu. Jumat, 26/04/2018.
Terlihat hadir dalam acara tersebut, Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning Sik, Komandan Kodim 0722 Letkol Inf Sentot Dwi Purnomo, Plt Sekda Kudus Drs Sujatmiko, Kepala Pengadilan Negeri Hj. Frida Ariyani, Ketua KPU Moch Khanafi, Ketua Panwas M Wahibul Minan dan Kepala Satpol PP Djati Sholekhah.
Kepada awak media, Kapolres yang didampingi Dandim dan Kepala PN menyatakan, Olahraga bersama ditujukan untuk meningkatkan solidaritas, kekompakan serta kebersamaan dan hubungan baik antar lembaga. "Menjelang pesta demokrasi lima tahunan yaitu Pilkada Serentak 2018 kita tunjukkan kepada masyarakat Kudus bahwa kepolisian, TNI dan pemerintah kompak," jelasnya.
Dengan kekompakan dan kebersamaan, kita harapkan Kudus tetap kondusif dan aparat keamanan selalu siap menjaga keamanan dan ketertiban, tambah Dandim Kudus.
Selain senam, juga dilakukan olahraga bersama seperti tenis lapangan dan bola volley. (J02 /A01)
Mereka kompak mengikuti gerakan instruktur senam yang berdiri di depan. Olahraga bersama ini dimulai sekitar pukul 07.00 yang didahului Apel terlebih dahulu. Jumat, 26/04/2018.
Terlihat hadir dalam acara tersebut, Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning Sik, Komandan Kodim 0722 Letkol Inf Sentot Dwi Purnomo, Plt Sekda Kudus Drs Sujatmiko, Kepala Pengadilan Negeri Hj. Frida Ariyani, Ketua KPU Moch Khanafi, Ketua Panwas M Wahibul Minan dan Kepala Satpol PP Djati Sholekhah.
Kepada awak media, Kapolres yang didampingi Dandim dan Kepala PN menyatakan, Olahraga bersama ditujukan untuk meningkatkan solidaritas, kekompakan serta kebersamaan dan hubungan baik antar lembaga. "Menjelang pesta demokrasi lima tahunan yaitu Pilkada Serentak 2018 kita tunjukkan kepada masyarakat Kudus bahwa kepolisian, TNI dan pemerintah kompak," jelasnya.
Dengan kekompakan dan kebersamaan, kita harapkan Kudus tetap kondusif dan aparat keamanan selalu siap menjaga keamanan dan ketertiban, tambah Dandim Kudus.
Selain senam, juga dilakukan olahraga bersama seperti tenis lapangan dan bola volley. (J02 /A01)
April 26, 2018
by Unknown
April 26, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Temu kangen dan konsolidasi Pasukan Alap-alap Merah berlangsung Kamis pagi tadi, 26/04/2018, dirumah Ketua Alap-alap Merah, Bambang yang beralamat di Ngembal Kulon RT 05 RW I kecamatan Jati Kabupaten Kudus.
Acara konsolidasi yang juga dihadiri oleh Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kudus nomer urut 5, Muhammad Tamzil dan Hartopo.
Sugito selaku sekretaris Alap-alap Merah mengatakan, “Bahwa misi Alap-alap Merah adalah mendukung dan mensukseskan pasangan TOP menjadi Bupati Kudus 2018-2023,” ujarnya.
Alap-alap Merah lahir sebagai pasukan pengamanan dan gigih dalam pengaman serta pemenangan calon yang didukung. Untuk Pilkada 2018, Alap-alap Merah bersatu memperjuangkan pasangan TOP menjadi Bupati Kudus, tegasnya dihadapan anggota Alap-alap Merah.
Kegiatan yang berlangsung selama 3 jam tersebut, juga membahas strategi pemenangan untuk pasangan TOP dan juga pengamanan saat acara kampanye terbuka yang akan dilaksanakan di lapangan Rendeng.
Di akhir acara, Penasehat Alap-alap Merah, Heris Paryono menyampaikan,"kita akan bersinergi bahu membahu memenangkan HM Tamzil dan Hartopo menjadi Bupati Kudus 2018-2023. kini saatnya membahagiakan rakyat jangan hanya menjadi penonton, tetapi harus berbuat untuk kabupaten Kudus yang lebih baik,” tuturnya. (J02 /A01)
Acara konsolidasi yang juga dihadiri oleh Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kudus nomer urut 5, Muhammad Tamzil dan Hartopo.
Sugito selaku sekretaris Alap-alap Merah mengatakan, “Bahwa misi Alap-alap Merah adalah mendukung dan mensukseskan pasangan TOP menjadi Bupati Kudus 2018-2023,” ujarnya.
Alap-alap Merah lahir sebagai pasukan pengamanan dan gigih dalam pengaman serta pemenangan calon yang didukung. Untuk Pilkada 2018, Alap-alap Merah bersatu memperjuangkan pasangan TOP menjadi Bupati Kudus, tegasnya dihadapan anggota Alap-alap Merah.
Kegiatan yang berlangsung selama 3 jam tersebut, juga membahas strategi pemenangan untuk pasangan TOP dan juga pengamanan saat acara kampanye terbuka yang akan dilaksanakan di lapangan Rendeng.
Di akhir acara, Penasehat Alap-alap Merah, Heris Paryono menyampaikan,"kita akan bersinergi bahu membahu memenangkan HM Tamzil dan Hartopo menjadi Bupati Kudus 2018-2023. kini saatnya membahagiakan rakyat jangan hanya menjadi penonton, tetapi harus berbuat untuk kabupaten Kudus yang lebih baik,” tuturnya. (J02 /A01)
by Unknown
April 26, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Sebelum dimulai nya Operasi Patuh Candi 2018, Polres Kudus menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Candi 2018. Dipimpin langsung oleh Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning Sik.MH. Kamis, 26/04/2018 di halaman Mapolres Kudus Jl Jenderal Sudirman No 78 Kudus.
Operasi Patuh Candi 2018 sendiri dimulai pada hari ini, Kamis 26/04 s/d 09/05/2018.
Sementara peserta apel terdiri dari Personel Polres Kudus, Anggota Kodim 0722 Kudus, Sat Pol PP dan Dishub. Dalam apel gelar pasukan Kapolres Kudus secara simbolis memasangkan pita tanda dimulainya operasi kepada peserta Apel yang diwakilkan kepada tiga peserta yang terdiri dari Personel Polri, TNI dan Dishub.
AKBP Agusman Gurning saat membacakan amanat dari Kepala Korp lalu lintas Irjen Pol Drs Royke Lumowa, M.M menyatakan tujuan dari Operasi Patuh Lalu Lintas Candi 2018 yaitu meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas di jalan raya, meminimalisasi pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.
Selain itu menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas, meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Polri dengan terbentuknya opini positif dan citra tertib dalam berlalu lintas dan terwujudnya situasi kamseltibcarlantas menjelang Ramadhan dan pelaksanaan Pilkada di wilayah tahun 2018.
“Sesuai dengan sandinya, operasi ini lebih mengedepankan penindakan penegakan hukum yang terukur dan humanis berupa tilang terhadap pelanggar lalu lintas. Selain kegiatan Preemtif dan Preventif tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas.” Ujar Kapolres Kudus. .
Pada pelaksanaan Operasi Patuh Candi 2018 kali ini ada tujuh poin prioritas yang menjadi sasaran yaitu : Pengemudi menggunakan HP, Melawan Arus, Pengemudi Sepeda Motor berboncengan lebih dari satu, Pengemudi dibawah umur, Pengemudi dan penumpang sepeda motor tidak menggunakan Helm SNI, Pengemudi Motor/Mobil yang menggunakan Narkoba/Mabuk, dan yang terakhir Pengemudi yang berkendara melebihi batas kecepatan yang ditentukan.
Apel gelar pasukan ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personel maupun sarana pendukung lainnya, sehingga kegiatan operasi dapat berjalan dengan optimal dan dapat berhasil sesuai dengan tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan.
Diakhir Apel Gelar Pasukan, Kapolres dengan didampingi oleh Dandim 0722 Kudus Letkol Inf Sentot Dwi Purnomo melakukan sidak terhadap kendaraan operasional anggota Satuan Lalulintas Polres Kudus. (J02 /A01)
Operasi Patuh Candi 2018 sendiri dimulai pada hari ini, Kamis 26/04 s/d 09/05/2018.
Sementara peserta apel terdiri dari Personel Polres Kudus, Anggota Kodim 0722 Kudus, Sat Pol PP dan Dishub. Dalam apel gelar pasukan Kapolres Kudus secara simbolis memasangkan pita tanda dimulainya operasi kepada peserta Apel yang diwakilkan kepada tiga peserta yang terdiri dari Personel Polri, TNI dan Dishub.
AKBP Agusman Gurning saat membacakan amanat dari Kepala Korp lalu lintas Irjen Pol Drs Royke Lumowa, M.M menyatakan tujuan dari Operasi Patuh Lalu Lintas Candi 2018 yaitu meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas di jalan raya, meminimalisasi pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.
Selain itu menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas, meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Polri dengan terbentuknya opini positif dan citra tertib dalam berlalu lintas dan terwujudnya situasi kamseltibcarlantas menjelang Ramadhan dan pelaksanaan Pilkada di wilayah tahun 2018.
“Sesuai dengan sandinya, operasi ini lebih mengedepankan penindakan penegakan hukum yang terukur dan humanis berupa tilang terhadap pelanggar lalu lintas. Selain kegiatan Preemtif dan Preventif tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas.” Ujar Kapolres Kudus. .
Pada pelaksanaan Operasi Patuh Candi 2018 kali ini ada tujuh poin prioritas yang menjadi sasaran yaitu : Pengemudi menggunakan HP, Melawan Arus, Pengemudi Sepeda Motor berboncengan lebih dari satu, Pengemudi dibawah umur, Pengemudi dan penumpang sepeda motor tidak menggunakan Helm SNI, Pengemudi Motor/Mobil yang menggunakan Narkoba/Mabuk, dan yang terakhir Pengemudi yang berkendara melebihi batas kecepatan yang ditentukan.
Apel gelar pasukan ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personel maupun sarana pendukung lainnya, sehingga kegiatan operasi dapat berjalan dengan optimal dan dapat berhasil sesuai dengan tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan.
Diakhir Apel Gelar Pasukan, Kapolres dengan didampingi oleh Dandim 0722 Kudus Letkol Inf Sentot Dwi Purnomo melakukan sidak terhadap kendaraan operasional anggota Satuan Lalulintas Polres Kudus. (J02 /A01)
April 25, 2018
by Unknown
April 25, 2018
Jurnalpantura.Com, Jakarta - Bupati Kudus H Musthofa SE.MM di tahun terakhir masa jabatannya, di periode tahun keduanya, menjadi satu-satunya Bupati yang meraih penghargaan tertinggi dari Presiden RI dalam penyelenggaraan pemerintahan. Yakni Samkaryanugraha Parasamya Purnakarya Nugraha.
Penghargaan ini diserahkan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla didampingi Mendagri dan berlangsung di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri RI, Jakarta, Rabu 25 /04/2018. Yang bertepatan dengan peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) Ke XX Tahun 2018 ini.
Ada dua kepala daerah peraih Samkaryanugraha Parasamya Purnakarya Nugraha. Yakni Gubernur Jawa Barat dan Bupati Kudus H. Musthofa sebagai satu-satunya Bupati peraih penghargaan tertinggi ini di antara seluruh Bupati di Indonesia.
Dalam sambutan arahannya, JK mengapresiasi kinerja para peraih penghargaan ini. Menurut JK, penghargaan ini penting sebagai prestasi kinerja penyelenggara pemerintahan. Namun lebih penting adalah kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
"Yang terpenting adalah kemakmuran dan kemajuan daerah, dengan pemerintahan yang berfungsi sebaik-baiknya," kata Wapres.
Para peraih penghargaan, tambahnya, adalah sebagai contoh dan motivasi bagi kepala daerah yang lain. Dan tentunya sebagai wujud keberhasilan otonomi daerah yang telah berjalan selama ini sesuai aturan yang dan tujuan yang diharapkan.
"Dalam otonomi daerah ada hak dan kewajiban. Ini sebagai contoh sesuai hak dan kewajiban otonomi daerah," imbuhnya.
Wapres menambahkan bahwa ada hal positif dan ada hal yang masih perlu perbaikan dalam otda. Daerah sudah seharusnya melakukan otonomi sesuai hak dan kewajibannya, sesuai guidance dari pemerintah pusat. Termasuk fokus untuk membangun yanv diawali dari desa.
"Sekali lagi saya ucapkan, Selamat atas penghargaan ini," pungkasnya.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa untuk meraih penghargaan ini dilakukan dengan seranhkaian proses. Sehingga diperoleh para kepala daerah terbaikyang berhasil meraihnya. "Yakni ada sekitar 850 item penilaian," kata Tjahjo.
Sementara itu, Bupati Kudus H. Musthofa tidak mengatakan bahwa ini menjadi prestasi terakhirnya, namun mengatakan bahwa Dia sebagai kepala daerah adalah ibaratnya dirijen. Pelaksana di lapangan adalah para Kepala OPD beserta aparaturnya, yang sudah dengan ikhlas memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
"Dan di masa jelang akhir jabatan saya inilah fondasi yang bisa saya berikan. Tentunya saya berharap ke depan Kudus semakin baik," kata Bupati dua periode ini. (J02 /A01)
Penghargaan ini diserahkan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla didampingi Mendagri dan berlangsung di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri RI, Jakarta, Rabu 25 /04/2018. Yang bertepatan dengan peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) Ke XX Tahun 2018 ini.
Ada dua kepala daerah peraih Samkaryanugraha Parasamya Purnakarya Nugraha. Yakni Gubernur Jawa Barat dan Bupati Kudus H. Musthofa sebagai satu-satunya Bupati peraih penghargaan tertinggi ini di antara seluruh Bupati di Indonesia.
Dalam sambutan arahannya, JK mengapresiasi kinerja para peraih penghargaan ini. Menurut JK, penghargaan ini penting sebagai prestasi kinerja penyelenggara pemerintahan. Namun lebih penting adalah kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
"Yang terpenting adalah kemakmuran dan kemajuan daerah, dengan pemerintahan yang berfungsi sebaik-baiknya," kata Wapres.
Para peraih penghargaan, tambahnya, adalah sebagai contoh dan motivasi bagi kepala daerah yang lain. Dan tentunya sebagai wujud keberhasilan otonomi daerah yang telah berjalan selama ini sesuai aturan yang dan tujuan yang diharapkan.
"Dalam otonomi daerah ada hak dan kewajiban. Ini sebagai contoh sesuai hak dan kewajiban otonomi daerah," imbuhnya.
Wapres menambahkan bahwa ada hal positif dan ada hal yang masih perlu perbaikan dalam otda. Daerah sudah seharusnya melakukan otonomi sesuai hak dan kewajibannya, sesuai guidance dari pemerintah pusat. Termasuk fokus untuk membangun yanv diawali dari desa.
"Sekali lagi saya ucapkan, Selamat atas penghargaan ini," pungkasnya.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa untuk meraih penghargaan ini dilakukan dengan seranhkaian proses. Sehingga diperoleh para kepala daerah terbaikyang berhasil meraihnya. "Yakni ada sekitar 850 item penilaian," kata Tjahjo.
Sementara itu, Bupati Kudus H. Musthofa tidak mengatakan bahwa ini menjadi prestasi terakhirnya, namun mengatakan bahwa Dia sebagai kepala daerah adalah ibaratnya dirijen. Pelaksana di lapangan adalah para Kepala OPD beserta aparaturnya, yang sudah dengan ikhlas memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
"Dan di masa jelang akhir jabatan saya inilah fondasi yang bisa saya berikan. Tentunya saya berharap ke depan Kudus semakin baik," kata Bupati dua periode ini. (J02 /A01)
by Unknown
April 25, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Berjalan seorang diri, Soepardi (73) Anggota purnawiran Polri berpangkat Aiptu, pagi tadi memasuki wilayah kabupaten Kudus, Rabu 25/04/2018.
Selama perjalanan sejauh 650 Km, dari Surabaya menuju Jakarta , keponakannya yang bernama Yuriadi (45) mengikuti dari belakang dengan mengendarai sepeda motor yang juga berisi kebutuhan selama perjalanan.
Kepada Jurnalpantura.Com, Soepardi bercerita, bahwa dirinya berangkat dari Mapolda Jatim, Selasa 17/04/2018, dilepas langsung oleh Kapolda Jatim, Irjen Pol Mahfudz Arifin.
"Tidak ada motif apapun, berjalan kaki ini hanya sebagai motivasi bagi anggota Polri yang telah purna maupun yang akan purna, agar tetap semangat, menjaga kesehatan dan tidak boleh putus asa," Jelas Soepardi saat ditanya mengenai tujuan perjalanan panjang ini.
Soepardi juga menjelaskan bahwa selama perjalanan yang hanya dilakukan pada pagi hari hingga petang ini, banyak sekali dukungan yang diterimanya. Setiap kali beristirahat maupun menginap di Polsek setempat, para anggota selalu memberikan semangat dan bahkan tidak sedikit yang memberikan bekal untuk perjalanannya, paparnya di sela-sela istirahat di Jln Kudus - Pati, turut Desa Jekulo, Kecamatan Jekulo kabupaten Kudus. (J02/A01)
Selama perjalanan sejauh 650 Km, dari Surabaya menuju Jakarta , keponakannya yang bernama Yuriadi (45) mengikuti dari belakang dengan mengendarai sepeda motor yang juga berisi kebutuhan selama perjalanan.
Kepada Jurnalpantura.Com, Soepardi bercerita, bahwa dirinya berangkat dari Mapolda Jatim, Selasa 17/04/2018, dilepas langsung oleh Kapolda Jatim, Irjen Pol Mahfudz Arifin.
"Tidak ada motif apapun, berjalan kaki ini hanya sebagai motivasi bagi anggota Polri yang telah purna maupun yang akan purna, agar tetap semangat, menjaga kesehatan dan tidak boleh putus asa," Jelas Soepardi saat ditanya mengenai tujuan perjalanan panjang ini.
Soepardi juga menjelaskan bahwa selama perjalanan yang hanya dilakukan pada pagi hari hingga petang ini, banyak sekali dukungan yang diterimanya. Setiap kali beristirahat maupun menginap di Polsek setempat, para anggota selalu memberikan semangat dan bahkan tidak sedikit yang memberikan bekal untuk perjalanannya, paparnya di sela-sela istirahat di Jln Kudus - Pati, turut Desa Jekulo, Kecamatan Jekulo kabupaten Kudus. (J02/A01)
by Unknown
April 25, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Bertemakan "Optimalkan Peran MUI Dalam Berkhidmah Kepada Umat Dalam Mewujudkan kudus Yang Religius, Maju Dan Adil". Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kudus menggelar pengukuhan dan Rakerda di Pendopo Bupati Jl Simpangtujuh Kudus.
Bupati Kudus H.Musthofa yang turut hadir di dalam Pengukuhan tersebut berpesan, bahwa Ulama dan Umaro' merupakan satu kesatuan tidak bisa dipisahkan, sinergitas diperlukan untuk kemajuan umat.
Kami berharap MUI bisa menghasilkan rumusan pemikiran yang implementatif dalam menguatkan peran ulama demi mewujudkan masyarakat yang religius, hidup dalam kedamaian dan damai damai dalam kehidupan.
"Saya sebagai Bupati sudah mau purna, saya mohon pamit dan semoga hasil Rakerda dapat mewujudkan kepentingan demi kemaslahatan umat," harapnya.
Dalam sambutannya ketua MUI, H Ahmad Hamdani Hasanudin, LC, MA, menjelaskan bahwa, tema yang diambil dalam Pengukuhan dan Rakerda MUI kali ini merupakan implementasi rencana pembangunan jangka panjang pemerintah kabupaten orang dimulai tahun 2005.
“Sejak tahun 2005, bahwa tujuan pembangunan agar masyarakat Kudus betul-betul religius, taat beragama, taat ibadah, maju dan adil ,” tegasnya dihadapan tamu undangan. Selasa, 24/04/2018.
Turut menghadiri dalam pengukuhan MUI masa khidmah 2018 - 2023, Bupati Kudus H.Musthofa, Dandim 0722 Kudus Letkol Inf Sentot Dwi Purnomo, Wakapolres Kudus Kompol M Ridwan, Ketua MUI Jateng KH. Ahmad Daroji, Ketua MUI kecamatan se-Kabupaten dan Tokoh masyarakat.
Dalam pengukuhan ini, Ketua Umum MUI dipegang H Ahmad Hamdani Hasanudin, Wakil ketua Drs Asrofi Masyitoh, Sekretaris umum Drs Su'udi MPd.I, dan bendahara umum H Muhammad Hilmy, SE. (J02 /A01)
Bupati Kudus H.Musthofa yang turut hadir di dalam Pengukuhan tersebut berpesan, bahwa Ulama dan Umaro' merupakan satu kesatuan tidak bisa dipisahkan, sinergitas diperlukan untuk kemajuan umat.
Kami berharap MUI bisa menghasilkan rumusan pemikiran yang implementatif dalam menguatkan peran ulama demi mewujudkan masyarakat yang religius, hidup dalam kedamaian dan damai damai dalam kehidupan.
"Saya sebagai Bupati sudah mau purna, saya mohon pamit dan semoga hasil Rakerda dapat mewujudkan kepentingan demi kemaslahatan umat," harapnya.
Dalam sambutannya ketua MUI, H Ahmad Hamdani Hasanudin, LC, MA, menjelaskan bahwa, tema yang diambil dalam Pengukuhan dan Rakerda MUI kali ini merupakan implementasi rencana pembangunan jangka panjang pemerintah kabupaten orang dimulai tahun 2005.
“Sejak tahun 2005, bahwa tujuan pembangunan agar masyarakat Kudus betul-betul religius, taat beragama, taat ibadah, maju dan adil ,” tegasnya dihadapan tamu undangan. Selasa, 24/04/2018.
Turut menghadiri dalam pengukuhan MUI masa khidmah 2018 - 2023, Bupati Kudus H.Musthofa, Dandim 0722 Kudus Letkol Inf Sentot Dwi Purnomo, Wakapolres Kudus Kompol M Ridwan, Ketua MUI Jateng KH. Ahmad Daroji, Ketua MUI kecamatan se-Kabupaten dan Tokoh masyarakat.
Dalam pengukuhan ini, Ketua Umum MUI dipegang H Ahmad Hamdani Hasanudin, Wakil ketua Drs Asrofi Masyitoh, Sekretaris umum Drs Su'udi MPd.I, dan bendahara umum H Muhammad Hilmy, SE. (J02 /A01)
April 24, 2018
by Unknown
April 24, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Puluhan anggota LSM Komando Pejuang Merah Putih (KPMP) dipimpin ketua KPMP Marcab Kudus Musbiyanto, menggelar unjuk rasa terkait penegakan prosedur (SOP) perizinan IMB dan pengawasan pengelolaan limbah B3 di Kabupaten Kudus.
Dalam orasi nya, Musbiyanto menuntut kepada dinas terkait dalam hal ini PKPLH untuk menjelaskan temuan terkait proses perizinan IMB dan pengawasan terhadap limbah B3 dari perusahaan yang ada di Kudus.
"Banyaknya perusahaan besar di Kudus yang pastinya membuang limbah B3, Dinas PKPLH harus mengawasi dengan ketat", tegasnya dihadapan massa KPMP, Selasa 25/04/2018.
Unjuk rasa yang digelar di Simpangtujuh Kudus oleh LSM KPMP ini tidak berlangsung lama. Setelah melakukan orasi, puluhan anggota KPMP menuju Kantor Dinas PKPLH untuk melakukan Audiensi terkait dua hal yang telah disampaikan.
Sebanyak 10 orang perwakilan LSM KPMP diterima di ruang rapat PKPLH untuk menyampaikan aspirasi dan temuan ya g ada di masyarakat.
Dalam audiensi tersebut kepala Dinas PKPLH Abdul Halil, didampingi kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP), Revlianto Subekti dan Kepala Kesbangpol Eko Dwi Jatmiko. (J02 /A01)
Dalam orasi nya, Musbiyanto menuntut kepada dinas terkait dalam hal ini PKPLH untuk menjelaskan temuan terkait proses perizinan IMB dan pengawasan terhadap limbah B3 dari perusahaan yang ada di Kudus.
"Banyaknya perusahaan besar di Kudus yang pastinya membuang limbah B3, Dinas PKPLH harus mengawasi dengan ketat", tegasnya dihadapan massa KPMP, Selasa 25/04/2018.
Unjuk rasa yang digelar di Simpangtujuh Kudus oleh LSM KPMP ini tidak berlangsung lama. Setelah melakukan orasi, puluhan anggota KPMP menuju Kantor Dinas PKPLH untuk melakukan Audiensi terkait dua hal yang telah disampaikan.
Sebanyak 10 orang perwakilan LSM KPMP diterima di ruang rapat PKPLH untuk menyampaikan aspirasi dan temuan ya g ada di masyarakat.
Dalam audiensi tersebut kepala Dinas PKPLH Abdul Halil, didampingi kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP), Revlianto Subekti dan Kepala Kesbangpol Eko Dwi Jatmiko. (J02 /A01)
April 23, 2018
by Unknown
April 23, 2018
Jurnalpantura.Com, Semarang - Prestasi demi prestasi kembali di raih oleh SB Barracuda. SSB Barracuda sendiri merupakan SSB binaan Brimob Srondol kelompok umur 2008 kembali meraih juara dalam Turnamen Festifal Edukasi Sepak Bola yang diselenggarakan oleh IKA SSB (Ikatan Keluarga Antar Sekolah Sepak Bola) Semarang. Ahad, 22/04/2018.
Pada turnamen yang diselenggarakan di lapangan Bumirejo, Banyumanik, Kota Semarang ini SSB Barracuda berhasil meraih juara 3.
Turnamen yang diikuti oleh 16 tim SSB se kota Semarang dan sekitarnya ini dibagi menjadi dua sesi yakni tanggal 15 dan 22 April. Dengan pola permainan yang tidak biasa. Yakni pemain yang bertanding sebanyak 5 pemain saat sesi pertama dan 7 pemain saat sesi kedua. Berbeda dengan pertandingan biasa yang mempertandingkan 9 pemain dari awal hingga akhir laga. Hal ini bertujuan untuk memupuk kekompakan antar pemain dalam pertandingan.
Iptu Arif Fachrudin Kepala Official SSB Barracuda pada turnamen kali ini mengatakan “Tujuan utama kami mengikuti turnamen ini bukan semata-mata mencari juara, namun memberi jam terbang kepada para pemain agar memiliki cukup pengalaman untuk menghadapi turnamen yang lebih besar.”
Diharapkan dengan diadakanya turnamen ini akan mempererat silaturmahmi antar pengurus maupun pemain SSB se kota Semarang dan sekitarnya. Serta menambah kemampuan dan pengalaman bagi pemain untuk menghadapi event-event besar yang akan datang. (J02 /A01)
Pada turnamen yang diselenggarakan di lapangan Bumirejo, Banyumanik, Kota Semarang ini SSB Barracuda berhasil meraih juara 3.
Turnamen yang diikuti oleh 16 tim SSB se kota Semarang dan sekitarnya ini dibagi menjadi dua sesi yakni tanggal 15 dan 22 April. Dengan pola permainan yang tidak biasa. Yakni pemain yang bertanding sebanyak 5 pemain saat sesi pertama dan 7 pemain saat sesi kedua. Berbeda dengan pertandingan biasa yang mempertandingkan 9 pemain dari awal hingga akhir laga. Hal ini bertujuan untuk memupuk kekompakan antar pemain dalam pertandingan.
Iptu Arif Fachrudin Kepala Official SSB Barracuda pada turnamen kali ini mengatakan “Tujuan utama kami mengikuti turnamen ini bukan semata-mata mencari juara, namun memberi jam terbang kepada para pemain agar memiliki cukup pengalaman untuk menghadapi turnamen yang lebih besar.”
Diharapkan dengan diadakanya turnamen ini akan mempererat silaturmahmi antar pengurus maupun pemain SSB se kota Semarang dan sekitarnya. Serta menambah kemampuan dan pengalaman bagi pemain untuk menghadapi event-event besar yang akan datang. (J02 /A01)
by Unknown
April 23, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Pamerkan kekompakan antara Orang tua dan anak dengan berjalan lenggak-lenggok mengikuti irama, diatas karpet merah yang digelar mengelilingi ruangan kelas. Itu tadi merupakan salah satu cara TK Birrul Walidain merayakan Hari Kartini tahun 2018.
Diikuti sekitar 180 siswa bersama orang tuanya, puluhan siswa bergembira mengikuti beberapa lomba yang di gelar dilingkungan TK Birrul Walidain, Jln Wachid Hasyim Kudus. Ahad, 22/04/2018.
Kepala TK Birrul Walidain Kurniasih menjelaskan, selama ini kami selalu membuat acara pada setiap Hari Kartini, dan setiap tahun pasti berbeda.
"Untuk tahun ini kami mengadakan lomba yang membutuhkan kerja sama dan kekompakan bagi para orang tua siswa, yaitu lomba APE".
Lomba Alat Peraga Edukasi (APE) diikuti lima orang tua siswa dalam satu kelompoknya, pihak sekolah hanya menyediakan satu kardus Aqua yang kemudian oleh masing-masing kelompok bebas di kreasikan, kata Kurniasih menjelaskan kepada Jurnalpantura.Com.
Masih menurut kepala TK Birrul Walidain, berbagai macam perlombaan yang digelar di hari Kartini ini bertujuan agar sesama orang tua siswa semakin akrab dan kompak, disamping tentunya bisa memberikan manfaat bagi orang tua dan anak, pungkasnya. (J02 /A01)
Diikuti sekitar 180 siswa bersama orang tuanya, puluhan siswa bergembira mengikuti beberapa lomba yang di gelar dilingkungan TK Birrul Walidain, Jln Wachid Hasyim Kudus. Ahad, 22/04/2018.
Kepala TK Birrul Walidain Kurniasih menjelaskan, selama ini kami selalu membuat acara pada setiap Hari Kartini, dan setiap tahun pasti berbeda.
"Untuk tahun ini kami mengadakan lomba yang membutuhkan kerja sama dan kekompakan bagi para orang tua siswa, yaitu lomba APE".
Lomba Alat Peraga Edukasi (APE) diikuti lima orang tua siswa dalam satu kelompoknya, pihak sekolah hanya menyediakan satu kardus Aqua yang kemudian oleh masing-masing kelompok bebas di kreasikan, kata Kurniasih menjelaskan kepada Jurnalpantura.Com.
Masih menurut kepala TK Birrul Walidain, berbagai macam perlombaan yang digelar di hari Kartini ini bertujuan agar sesama orang tua siswa semakin akrab dan kompak, disamping tentunya bisa memberikan manfaat bagi orang tua dan anak, pungkasnya. (J02 /A01)
April 22, 2018
by Unknown
April 22, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Suasana Peringatan Hari Kartini dan perjuangannya dalam Emansipasi Wanita begitu terlihat di pasar 'Krempyeng' yakni pasar tiban duit bathok yang ada di Desa Purworejo, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, belakang KUD Bae, Ahad 22/04/2018 pagi tadi.
Pasar yang selama ini identik dengan kekumuhan oleh managemen JBO di sulap menjadi pasar edukasi dan destinasi wisata di desa tersebut.
"Momen hari Kartini ini kami jadikan kebangkitan bagi crew JBO yang kami bina, dengan menyulap pasar yang selama ini terkesan kumuh menjadi pasar warna warni, tidak hanya itu, sekitar 90% pedagang di pasar ini adalah kaum ibu ibu, dimana 30% nya merupakan kepala keluarga alias tulang punggung bagi keluarganya, sehingga pada peringatan Hari Kartini ini semua pedagang pasar kompak memakai kebaya untuk menghargai perjuangan pahlawan wanita," ujar kordinator pasar tiban Banbang dipenda.
Bahkan pedagang pasar yang selama ini 'ewuh pakewuh' dengan kegiatan formalitas, khusus pada momen hari Kartini semuanya melakukan apel pagi di lokasi pasar, tidak lupa dalam apel ini pedagang pasar mengawalinya dengan iringan musik lagu lagu RA Kartini.
Dr Murtono Pembantu rektor 1 Universitas Muria Kudus yg sekaligus pembina pasar tiban yang hadir pada kegiatan tersebut mengaku terkesan dengan apa yang dilakukan oleh para pedagang dan crew manajemen JBO pasar tiban, tidak hanya dalam menghargai jasa pahlawan, tapi juga dalam menciptakan pasar yang kumuh dengan baner warna warni, sehingga selain bisa menjadi destinasi wisata baru, hal ini juga memberikan daya tarik tersendiri bagi pembeli.
"Ini sangat bagus dan kreatif, karena disamping merubah lingkungan yang kumuh dengan aneka ornamen warna warni sehingga bisa menjadi destinasi wisata baru, ide ini juga bisa mendongkrak perekonomian mereka sendiri," ujar penggiat wirausaha ini.
Sementara dari pantauan media ini, ide pedagang dalam memperingati hari kartini dengan memakai kebaya tidak hanya menjadi daya tarik pembeli, tapi beberapa murid tk jiga terlihat rombongan kecil dengan membeli aneka jajanan pasar, apalagi di lokasi pasar juga di sediakan hiburan eduwisata kelinci dan memanah oleh managemen JBO.
"Pasar ini menginspirasi mas, dan bisa memberi edukasi pada anak-anak, walau ini baru pertama kalinya, saya berharap bisa dipertahankan, terutama pada peringatan hari-hari nasional dan keagamaan, jika pedagang komitmen saya yakin perekonomian masyarakat juga ikut terangkat, misal pada agustusan, pedagang memakai pakaian adat atau pakaian yang sesuai dengan tema, pasti akan lebih bagus," ujar Yanto warga wergu yang kebetulan lewat dan minum kangen water di pasar tiban tersebut. (J02 /A01)
Pasar yang selama ini identik dengan kekumuhan oleh managemen JBO di sulap menjadi pasar edukasi dan destinasi wisata di desa tersebut.
"Momen hari Kartini ini kami jadikan kebangkitan bagi crew JBO yang kami bina, dengan menyulap pasar yang selama ini terkesan kumuh menjadi pasar warna warni, tidak hanya itu, sekitar 90% pedagang di pasar ini adalah kaum ibu ibu, dimana 30% nya merupakan kepala keluarga alias tulang punggung bagi keluarganya, sehingga pada peringatan Hari Kartini ini semua pedagang pasar kompak memakai kebaya untuk menghargai perjuangan pahlawan wanita," ujar kordinator pasar tiban Banbang dipenda.
Bahkan pedagang pasar yang selama ini 'ewuh pakewuh' dengan kegiatan formalitas, khusus pada momen hari Kartini semuanya melakukan apel pagi di lokasi pasar, tidak lupa dalam apel ini pedagang pasar mengawalinya dengan iringan musik lagu lagu RA Kartini.
Dr Murtono Pembantu rektor 1 Universitas Muria Kudus yg sekaligus pembina pasar tiban yang hadir pada kegiatan tersebut mengaku terkesan dengan apa yang dilakukan oleh para pedagang dan crew manajemen JBO pasar tiban, tidak hanya dalam menghargai jasa pahlawan, tapi juga dalam menciptakan pasar yang kumuh dengan baner warna warni, sehingga selain bisa menjadi destinasi wisata baru, hal ini juga memberikan daya tarik tersendiri bagi pembeli.
"Ini sangat bagus dan kreatif, karena disamping merubah lingkungan yang kumuh dengan aneka ornamen warna warni sehingga bisa menjadi destinasi wisata baru, ide ini juga bisa mendongkrak perekonomian mereka sendiri," ujar penggiat wirausaha ini.
Sementara dari pantauan media ini, ide pedagang dalam memperingati hari kartini dengan memakai kebaya tidak hanya menjadi daya tarik pembeli, tapi beberapa murid tk jiga terlihat rombongan kecil dengan membeli aneka jajanan pasar, apalagi di lokasi pasar juga di sediakan hiburan eduwisata kelinci dan memanah oleh managemen JBO.
"Pasar ini menginspirasi mas, dan bisa memberi edukasi pada anak-anak, walau ini baru pertama kalinya, saya berharap bisa dipertahankan, terutama pada peringatan hari-hari nasional dan keagamaan, jika pedagang komitmen saya yakin perekonomian masyarakat juga ikut terangkat, misal pada agustusan, pedagang memakai pakaian adat atau pakaian yang sesuai dengan tema, pasti akan lebih bagus," ujar Yanto warga wergu yang kebetulan lewat dan minum kangen water di pasar tiban tersebut. (J02 /A01)
April 21, 2018
by Unknown
April 21, 2018
Jurnalpantura.Com, Semarang - Gelaran UKM Cullinary Festival yang digagas Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah memdapat rekor Muri dengan kategori peserta food truck terbanyak di Indonesia. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan itu mencapai 50 food truck dari beberapa daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Bali, Malang, Lampung, Surabaya, Tulungagung dan lainnya.
Rekor muri yang ke 8.411 diserahkan Manager Muri Sri Hidayati kepada Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP, saat pembukaan UKM Cullinary Festival di Kawasan Kota Lama Semarang, Jumat malam, 20/04/2018. Prestasi tersebut merupakan penghargaan Muri ke-25 yang diraih Provinsi Jawa Tengah sejak kepemimpinan Gubernur Mardiyanto.
Sri Puryono mengatakan event-event seperti ini harus menjadi acara tahunan di kota lama agar lebih dikenal dunia. Apalagi kepariwisataan memiliki potensi sangat besar untuk mendongkrak perekonomian masyarakat. Selain itu juga bisa memperkenalkan kuliner khas Jawa Tengah kepada masyarakat dan khalayak ramai.
“Event-event seperti ini harus dilakukan. Jangan sampai Kota Lama yang sudah kita rehab seperti ini mati. Saya sudah perintahkan kepada Kepala Dinas Koperasi UKM, ini menjadi event tahunan, setiap HUT Kota Semarang, (acara) ini harus ada,” katanya.
Ditambahkan, Kota Semarang nantinya akan semakin ramai setelah terminal Bandara Internasional Ahmad Yanie selesai dibangun pada Mei mendatang, ditambah dengan selesainya jalan tol trans Jawa. Untuk itu, promosi-promosi dan branding untuk memperkenalkan Kota Semarang kepada dunia harus terus dilakukan, salah satunya dengan festival kuliner karena Jawa Tengah memiliki banyak makanan khas.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah Ema Rachmawati mengatakan festival itu memang bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat, produksi makanan di Indonesia sangat banyak dan bervariasi, terutama di Semarang. Festival tersebut sekaligus menjadi persembahan Pemprov Jawa Tengah untuk HUT ke-471 Kota Semarang.
“Pas hari jadi Pemprov, kami berharap Pak Wali Kota bisa menyurati seluruh mal di Kota Semarang ini untuk memberikan diskon. Jadi barternya begitu,” ujarnya.
Sejumlah agenda juga diselenggarakan untuk meramaikan kegiatan UKM Culinary Festival yang digelar selama tiga hari mulai 20-22 April 2018. Di antaranya, pameran UKM, diorama dan miniatur, talkshow, konser musik, lomba akustik, lomba fotografi dan lain sebagainya. Selain itu ada pula atraksi memasak dari Chef Juna pada Sabtu, 21/04/2018. (J02 /A01)
Rekor muri yang ke 8.411 diserahkan Manager Muri Sri Hidayati kepada Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP, saat pembukaan UKM Cullinary Festival di Kawasan Kota Lama Semarang, Jumat malam, 20/04/2018. Prestasi tersebut merupakan penghargaan Muri ke-25 yang diraih Provinsi Jawa Tengah sejak kepemimpinan Gubernur Mardiyanto.
Sri Puryono mengatakan event-event seperti ini harus menjadi acara tahunan di kota lama agar lebih dikenal dunia. Apalagi kepariwisataan memiliki potensi sangat besar untuk mendongkrak perekonomian masyarakat. Selain itu juga bisa memperkenalkan kuliner khas Jawa Tengah kepada masyarakat dan khalayak ramai.
“Event-event seperti ini harus dilakukan. Jangan sampai Kota Lama yang sudah kita rehab seperti ini mati. Saya sudah perintahkan kepada Kepala Dinas Koperasi UKM, ini menjadi event tahunan, setiap HUT Kota Semarang, (acara) ini harus ada,” katanya.
Ditambahkan, Kota Semarang nantinya akan semakin ramai setelah terminal Bandara Internasional Ahmad Yanie selesai dibangun pada Mei mendatang, ditambah dengan selesainya jalan tol trans Jawa. Untuk itu, promosi-promosi dan branding untuk memperkenalkan Kota Semarang kepada dunia harus terus dilakukan, salah satunya dengan festival kuliner karena Jawa Tengah memiliki banyak makanan khas.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah Ema Rachmawati mengatakan festival itu memang bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat, produksi makanan di Indonesia sangat banyak dan bervariasi, terutama di Semarang. Festival tersebut sekaligus menjadi persembahan Pemprov Jawa Tengah untuk HUT ke-471 Kota Semarang.
“Pas hari jadi Pemprov, kami berharap Pak Wali Kota bisa menyurati seluruh mal di Kota Semarang ini untuk memberikan diskon. Jadi barternya begitu,” ujarnya.
Sejumlah agenda juga diselenggarakan untuk meramaikan kegiatan UKM Culinary Festival yang digelar selama tiga hari mulai 20-22 April 2018. Di antaranya, pameran UKM, diorama dan miniatur, talkshow, konser musik, lomba akustik, lomba fotografi dan lain sebagainya. Selain itu ada pula atraksi memasak dari Chef Juna pada Sabtu, 21/04/2018. (J02 /A01)
by Unknown
April 21, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Pengurus Koperasi Syariah Sukses Mandiri Sejahtera Kudus, Komunitas FPM dan JBO diberikan penyuluhan oleh Dinas Koperasi pada Kamis kemarin, 19/04/2018.
Penyuluhan yang diselenggarakan di Sekretariat Komunitas JBO, Jalan Raya Kudus - Colo Muria Desa Purworejo atau sebelah utara kantor KUD Bae.
"Acara ini dikuti sekuruh pengurus koperasi , dan seluruh anggota maupun calon anggota yang baru akan mendaftar. Jadi, bagi warga Kudus yang ingin gabung dengan koperasi kita, silahkan segera bergabung ,"ujar Aryo ketua koperasi SMS.
Hadir dalam kesempatan acara tersebut dari Disnakerkop dan Ukm Nuryadi, serta pengurus harian dan 60 anggota koperasi dan calon anggota.
Pengurus dan anggota koperasi SMS, secara seksama dan jelas diberikan arahan terkait Koperasi dan keuntungan menjadi anggota koperasi, jelas Nuryadi.
"Permasalahan ekonomi yang selama ini terjadi, bagaimana sulitnya mengajukan pinjaman ke Bank, liwat koperasi yang kita didalamnya menjadi anggota, masalah tersebut tidak akan dijumpai. " paparnya. (Mad/J02)
Penyuluhan yang diselenggarakan di Sekretariat Komunitas JBO, Jalan Raya Kudus - Colo Muria Desa Purworejo atau sebelah utara kantor KUD Bae.
"Acara ini dikuti sekuruh pengurus koperasi , dan seluruh anggota maupun calon anggota yang baru akan mendaftar. Jadi, bagi warga Kudus yang ingin gabung dengan koperasi kita, silahkan segera bergabung ,"ujar Aryo ketua koperasi SMS.
Hadir dalam kesempatan acara tersebut dari Disnakerkop dan Ukm Nuryadi, serta pengurus harian dan 60 anggota koperasi dan calon anggota.
Pengurus dan anggota koperasi SMS, secara seksama dan jelas diberikan arahan terkait Koperasi dan keuntungan menjadi anggota koperasi, jelas Nuryadi.
"Permasalahan ekonomi yang selama ini terjadi, bagaimana sulitnya mengajukan pinjaman ke Bank, liwat koperasi yang kita didalamnya menjadi anggota, masalah tersebut tidak akan dijumpai. " paparnya. (Mad/J02)
by Unknown
April 21, 2018
Jurnalpantura.Com, Pati - Di era zaman now kemandirian pondok pesantren dari segi ekonomi, sangat diperlukan. Seperti yang dilakukan Institut Pesantren Mathali"ul Falah (IPMAFA), salah satu institusi pendidikan berbasis agama Islam terbesar di Kabupaten Pati ini, tengah menjalin kemitraan dengan salah satu mini market ternama. Kerjasama ini, diwujudkan dengan membuat minimarket kemitraan yang keberadaannya tak jauh dari lingkungan pesantren.
Seperti yang disampaikan Abdul Ghofarrozin selaku rektor IPMAFA yang mana saat ini pesantren mutlak mandiri dari tiga hal yakni pesantren harus mutlak mandiri dari segi budaya, politik, serta ekonomi.
"Pesantren jangan hanya dipandang sebagai partner ekonomi saja, namun diharapkan dapat dipandang sebagai pelestari budaya serta menjaga NKRI," tegasnya.
Untuk 100 pesantren di Indonesia, merupakan milik swasta. "Pesantren perlu mandiri untuk membangun pondasi ekonomi pondok yang kuat. Bila belum mandiri boleh dan dapat bekerja sama dengan pihak lain," tambahnya. (J02 /A01)
Seperti yang disampaikan Abdul Ghofarrozin selaku rektor IPMAFA yang mana saat ini pesantren mutlak mandiri dari tiga hal yakni pesantren harus mutlak mandiri dari segi budaya, politik, serta ekonomi.
"Pesantren jangan hanya dipandang sebagai partner ekonomi saja, namun diharapkan dapat dipandang sebagai pelestari budaya serta menjaga NKRI," tegasnya.
Untuk 100 pesantren di Indonesia, merupakan milik swasta. "Pesantren perlu mandiri untuk membangun pondasi ekonomi pondok yang kuat. Bila belum mandiri boleh dan dapat bekerja sama dengan pihak lain," tambahnya. (J02 /A01)
April 20, 2018
by Unknown
April 20, 2018
Jurnalpantura.Com, Semarang - Duta membaca Indonesia Najwa Shihab mengatakan peran orang tua sangat diperlukan untuk menghidupkan kembali budaya membaca. Mereka harus menjadi contoh bagi anak-anak dengan terus mendorong dan mengajarkan anak-anak membaca, baik melalui buku maupun ponsel pintar.
“Saya percaya pendidkan itu paling banyak didapat kalau kita melihat bagaimana bapak ibu dan lingkungan yang mengajarkan anaknya untuk suka membaca. Jadi contoh dalam keluarga itu menjadi fundamental, bagaimana anak bisa tumbuh mencintai buku,” katanya saat menjadi narasumber dalam Talkshow Duta baca Indonesia 2018 dengan tema ‘Membentuk Generasi Millenial Dengan Membaca’ yang diselenggarakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakan (Arpus) Jawa Tengah di Hotel Patrajasa Semarang, Kamis 19/04/2018.
Nana, panggilan akrab Najwa, juga mengingatkan para orang tua agar tak berhenti membimbing dan mengawal anak-anak dalam penggunaan gadget. Jangan sampai anak menerima informasi yang justru menjerumuskan pada hal-hal yang negatif. Caranya, dengan terus melakukan komunikasi dan mendiskusikan kepada anak mengenai segala informasi yang didapat dari sumber bacaan yang ada di ponsel pintar mereka.
“Salah satu cara berkomunikasi dengan anak adalah ketika kita membahas buku yang menarik dan gadget. Itu bisa menjadi salah satu cara. Jadi, tinggal men-download buku yang sama, membaca sampai halaman berapa kemudian mendiskusikannya bersama-sama,” ujarnya.
Perempuan yang berprofesi sebagai presenter ini tak menampik jika orang Indonesia semakin kecanduan sosial media. Dia mengutip data Asosiasi Pengusaha Jaringan Internet Indonesia (APJII) yang menyebutkan 115 juta orang di negara ini menjadi pengguna aktif facebook. Setiap hari rata-rata mereka mem-posting konten dua kali lebih banyak daripada rata-rata dunia, dan memberikan komentar 60 persen lebih banyak dari rata-rata dunia. Kondisi tersebut membuat masyarakat rentan terpengaruh berita hoaks atau ujaran kebencian melalui media sosial.
Lebih parah, sorot Nana, masyarakat cenderung mengasumsikan berita hanya dari melihat headline atau judulnya. Untuk itu kemampuan membaca sangat diperlukan agar bisa mengecek dan mericek sebuah informasi yang beredar di dunia maya.
“Kita ini senang ngobrol (chatting), senang facebook-an, senang sosial media tiga kali lebih banyak dari rata-rata dunia. Sekarang ini zamannya hoaks yang terjadi di seluruh dunia, tapi kita menjadi lebih rentan karena kebiasaan kita mengonsumsi media sosial yang luar biasa lebih banyak,” terangnya.
Nana mengajak generasi millenial menumbuhkan kembali minat membacanya, menjadikannya sebagai kebiasaan dan rutinitas sehari-hari. Sebab, membaca bukanlah insting melainkan keterampilan yang harus terus diusahakan dan dilatih. Sama halnya dengan berolahraga, semakin sering latihan akan membuat otot-otot semakin kuat dan tubuh menjadi sehat. Semakin sering membaca juga akan membuat sel-sel otak semakin kuat dan daya tahan membaca bertambah lama.
“Buat target yang masuk akal, misalnya bikin target sehari harus membaca 20 menit dibagi tiap pagi, siang, sore, dan malam masing-masing lima menit. Maka kalau kita membiasakan diri membaca 20 menit sehari dalam satu minggu sudah ada berapa jam, sudah dapat berapa halaman, dan sudah dapat berapa buku. Jadi harus dipaksakan sebelum kita menjadi biasa,” ajaknya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP yang juga menjadi narasumber dalam talkshow tersebut mengatakan bagi umat Islam membaca merupakan salah satu perintah yang harus dilakukan. Dengan membaca umat akan mendapat pengetahuan dan memperdalam ilmu yang dimiliki. Karenanya, kebiasaan membaca harus dibangun dari kecil, dan menjadi tugas orang tua untuk menanamkan kebiasaan tersebut.
“Mumpung belum kebablasan kita arahkan anak-anak untuk gemar membaca, kemudian mendengar, dan melihat agar mereka tahu dunianya seperti apa,” katanya.
Ditambahkan, melalui membaca masyarakat juga bisa meningkatkan kesejahteraannya. Tentunya, dengan menguasai konten yang dibaca. Mereka akan bisa mengenal mengenai enterpreneur dan menciptakan karya untuk kehidupan yang lebih baik.
“Dengan membaca dia bisa mendapatkan ilmu, dengan ilmu itu dia bisa mengintroduksi dirinya untuk berenterpreneur, untuk berkarya,” pungkasnya. (J02 /A01)
April 19, 2018
by Unknown
April 19, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kudus menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi dan Penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah serta Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati 2018 di Aula Kantor KPU Kudus Jln.Ganesha no 10 Purwosari kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
Rapat Pleno hari ini, Kamis 19/04/2018 dihadiri perwakilan masing-masing tim sukses dari pasangan calon Gubernur dan pasangan calon Bupati pada Pilkada Serentak 2018. Juga ada perwakilan Panwas Kabupaten Kudus, Dukcapil, Satpol PP, Kesbangpol dan dari unsur kepolisian dan TNI.
Hasil rekapitulasi DPT Kabupaten Kudus di 132 Desa maupun kelurahan dari 9 Kecamatan yang tersebar pada 1.491 TPS. Jumlah pemilih tetap sebanyak 611.879 orang yang terdiri atas 301.679 laki-laki dan perempuan sebanyak 310.200 orang.
Ketua KPU Kabupaten Kudus , Moch Khanafi mengatakan, Tahapan persiapan penyusunan DPT sudah melalui proses yang panjang.
"Hari ini masuk kepada tahapan rekapitulasi yang selanjutnya ditetapkan sebagai DPT. Data yang sudah komprehensif dan akurat, bisa kami pertanggung jawabkan atas otentikasi datanya," ujar Khanafi.
Menurutnya, kecocokan data akan dijamin keakuratannya oleh KPU Kabupaten Kudus, karena data didapatkan dari hasil pencoklitan hingga menjadi DPS kemudian Uji Publik.
Semua ini dalam rangka menjamin masyarakat Kudus agar bisa melaksanakan hak pilihnya. "Untuk tim kampanye setelah ditetapkan DPT mohon dibantu serta sama-sama memonitoring," harap ketua KPU Kudus.
Usai acara penetapan DPT, masing-masing tim sukses baik timses Gubernur maupun Bupati, serta Panwas Kabupaten dan perwakilan Dukcapil, oleh KPU Kudus diberikan berita acara yang juga terlampir Form 3.3 sebagai lampiranya sesuai data by name by address. (J02 /A01)
Rapat Pleno hari ini, Kamis 19/04/2018 dihadiri perwakilan masing-masing tim sukses dari pasangan calon Gubernur dan pasangan calon Bupati pada Pilkada Serentak 2018. Juga ada perwakilan Panwas Kabupaten Kudus, Dukcapil, Satpol PP, Kesbangpol dan dari unsur kepolisian dan TNI.
Hasil rekapitulasi DPT Kabupaten Kudus di 132 Desa maupun kelurahan dari 9 Kecamatan yang tersebar pada 1.491 TPS. Jumlah pemilih tetap sebanyak 611.879 orang yang terdiri atas 301.679 laki-laki dan perempuan sebanyak 310.200 orang.
Ketua KPU Kabupaten Kudus , Moch Khanafi mengatakan, Tahapan persiapan penyusunan DPT sudah melalui proses yang panjang.
"Hari ini masuk kepada tahapan rekapitulasi yang selanjutnya ditetapkan sebagai DPT. Data yang sudah komprehensif dan akurat, bisa kami pertanggung jawabkan atas otentikasi datanya," ujar Khanafi.
Menurutnya, kecocokan data akan dijamin keakuratannya oleh KPU Kabupaten Kudus, karena data didapatkan dari hasil pencoklitan hingga menjadi DPS kemudian Uji Publik.
Semua ini dalam rangka menjamin masyarakat Kudus agar bisa melaksanakan hak pilihnya. "Untuk tim kampanye setelah ditetapkan DPT mohon dibantu serta sama-sama memonitoring," harap ketua KPU Kudus.
Usai acara penetapan DPT, masing-masing tim sukses baik timses Gubernur maupun Bupati, serta Panwas Kabupaten dan perwakilan Dukcapil, oleh KPU Kudus diberikan berita acara yang juga terlampir Form 3.3 sebagai lampiranya sesuai data by name by address. (J02 /A01)
by Unknown
April 19, 2018
Jurnalpantura.Com, Blora - Dalam rangka tasyakuran peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ke 68 yang dirangkaikan dengan HUT Satlinmas ke 56, dan HUT Pemadam Kebakaran (Damkar) ke 99 tingkat Kabupaten Blora Tahun 2018.
Bertempat di Pendopo Rumah Dinas Bupati, acara tasyakuran itu diikuti oleh seluruh jajaran pimpinan, anggota Satpol PP, Mantri Polisi, Satlinmas, dan Damkar se Kabupaten Blora, masing-masing beserta istri yang tergabung dalam Darma Wanita.
Kepala Satpol PP Kabupaten Blora, Anang Sri Danaryanto S.Sos, MMA dalam sambutannya menyatakan bahwa peringatan tiga satuan yang tergabung di Satpol PP ini sengaja dilakukan bersamaan untuk menciptakan kebersamaan dan kekeluargaan diantara seluruh anggota.
“Peringatan HUT kali ini dengan tema Merawat Kondusifitas Daerah dan Siap Mengawal Suksesnya Pilgub Jateng Tahun 2018. Sehingga kami siap untuk menciptakan ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat demi suksesnya pemilihan Gubernur,” tegas Anang Sri Danaryanto, S.Sos, MMA.
Terkait petugas Damkar, ia menyampaikan bahwa saat ini Kasi Damkar, Bapak Supriyadi sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Semarang. Dikarenakan terlalu banyak menghirup gas karbon saat melakukan tugas pemadaman api yang menghanguskan Pabrik Briket di Kecamatan Kunduran beberapa hari lalu.
“Mari kita doakan bersama semoga Pak Supriyadi cepat sembuh dan bisa kembali bekerja bersama kita, memberikan pelayanan kepada masyarakat,” lanjutnya.
Dalam acara itu, Bupati didaulat untuk melakukan pemotongan tumpeng dan memberikan pengarahan kepada seluruh undangan yang hadir. Setelah memotong tumpeng dan menyerahkan ke Kepala Satpol PP, Bupati juga menyuapi anggota Satpol PP, Satlinmas dan Damkar masing-masing satu orang.
Dalam sambutannya Djoko Nugroho menyampaikan, “Selamat ulang tahun Satpol PP, Satlinmas dan Damkar. Jenengan semua adalah polisinya Pemerintah Kabupaten Blora. Selain bertugas menciptakan keamanan, ketertiban, dan melayani masyarakat, jenengan semua juga harus ikut menyukseskan gelaran Pilgub Jateng agar bisa berjalan aman dan lancar. Untuk Satlinmas, meskipun tidak PNS juga harus netral seperti halnya Satpol PP dan Damkar".
Untuk anggota Damkar yang sakit dalam menjalankan tugas pemadaman, Bupati menyatakan agar semua biaya pengobatannya dibiayai oleh Pemkab Blora. Dirinya juga merencanakan penambahan mobil Damkar untuk ditempatkan di Ngawen dan Randublatung agar sewaktu-waktu ada kebakaran bisa dilayani dengan cepat.
“Blora sudah ada markas Damkar Satpol PP, Cepu sudah ada Damkar Pertamina, sehingga saya upayakan untuk Ngawen dan Randublatung,” ucap Bupati Djoko Nugroho.
Usai sambutan, dilanjutkan dengan undian pembagian doorprice dan hiburan musik dari grup seni Sanjaya. (J02 /A01)
April 18, 2018
by Unknown
April 18, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Peletakan Batu Pertama Pembangunan Satpas Prototipe Satlantas Polres Kudus petang tadi dilakukan oleh Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Condro Kirono, Rabu 18/04/2018.
Dilahan seluas 2700 M akan dibangun gedung lantai 2 yang terletak di bagian belakang gedung Mapolres Kudus yang baru di Desa Klaling, Kecamatan Jekulo.
Kapolda Jawa Tengah menyampaikan, pembangunan ini merupakan terobosan Polres Kudus dalam rangka memberikan kemudahan masyarakat dalam melakukan pengurusan SIM. Nantinya akan ada fasilitas tempat untuk ujian SIM lengkap, jelasnya.
Didampingi Bupati Kudus serta Kapolres yang ada di sekitar Kudus, Kapolda meletakkan batu pertama pembangunan.
Acara peletakan batu pertama hanya berlangsung singkat, karena agenda Kapolda yang cukup padat. Setelah sore tadi menggelar konferensi pers terkait penggrebekan gudang Miras di daerah Prambatan Lor, malam ini Kapolda harus menghadiri acara tablig akbar di Simpangtujuh Kudus. (J02 /A01)
Dilahan seluas 2700 M akan dibangun gedung lantai 2 yang terletak di bagian belakang gedung Mapolres Kudus yang baru di Desa Klaling, Kecamatan Jekulo.
Kapolda Jawa Tengah menyampaikan, pembangunan ini merupakan terobosan Polres Kudus dalam rangka memberikan kemudahan masyarakat dalam melakukan pengurusan SIM. Nantinya akan ada fasilitas tempat untuk ujian SIM lengkap, jelasnya.
Didampingi Bupati Kudus serta Kapolres yang ada di sekitar Kudus, Kapolda meletakkan batu pertama pembangunan.
Acara peletakan batu pertama hanya berlangsung singkat, karena agenda Kapolda yang cukup padat. Setelah sore tadi menggelar konferensi pers terkait penggrebekan gudang Miras di daerah Prambatan Lor, malam ini Kapolda harus menghadiri acara tablig akbar di Simpangtujuh Kudus. (J02 /A01)
by Unknown
April 18, 2018
JURNALPANTURA.COM, Kudus – Kabupaten Kudus meraih penghargaan Public Relations Indonesia Award (PRIA) 2018 untuk kategori kabupaten terpopuler di media sepanjang tahun 2017. CEO PR Indonesia Asmono Wikan menyerahkan langsung piagam penghargaan yang diterima oleh Bupati Kudus, H. Musthofa pada Rabu, 18/04/2018 di Command Center Dinas Kominfo Kudus.
Bupati mengucapkan rasa syukurnya atas penghargaan tersebut. Ia bangga karena penghargaan sebagai kabupaten terpopuler di media ini melalui penilaian secara independen, dan bukan karena adanya transaksi bisnis. Rasa terima kasih kepada segenap jajaran pegawai yang sudah bekerja selama ini juga disampaikan H. Musthofa. “ Sangatlah mustahil ketika kami bisa menang kalau tidak ada kebersamaan satu dengan yang lain,” ujarnya. Dirinya berharap semoga pernghargaan ini tak sekedar seremonial belaka.
“Alhamdulillah, kerja keras bersama berbuah penghargaan,” ucapnya. Ia menyatakan apa yang dilakukan bukan sekedar pencitraan. Tapi program yang terimplementasikan dan bisa dirasakan masyarakat secara luas.
CEO PR Indonesia, Asmono Wikan, memberikan selamat karena Kudus menjadi salah satu dari 15 kabupaten kota dengan eksposur media tertinggi sepanjang 2017. Apalagi, Kudus menjadi satu-satunya kabupaten di Jawa Tengah yang meraih penghargaan ini tahun 2018. Ia menyatakan sekali lagi bahwa penilaian penghargaan ini sangat independen. "Jadi, jangan heran kalo Pak Musthofa, dan bapak ibu yang lain bisa muncul di media seperti tempo, atau kompas hari ini,” selorohnya
Frekuensi kemunculan Kudus di 174 media baik lokal maupun nasional, dimonitor oleh PR Indonesia. Bahkan, sepuluh diantaranya adalah media mainstream koran di Jakarta. “Ini berarti pasti ada suatu kerja, dan usaha yang luar biasa dari pimpinan daerah serta jajaran yang menangani kehumasan,” ujarnya. Tentu ini adalah kolaborasi yang sangat bagus karena Diskominfo tidak bisa bekerja sendiri, melainkan mendapat support dari OPD yang lain terkait konten.
Asmono juga mngapresiasi layanan publik Kudus yakni Menara. Tak hanya untuk warga lokal Kudus, tapi juga bisa didownload oleh warga Kudus yang berada di luar kota. “Kami berharap prestasi ini bisa diraih kembali oleh Kudus tahun depan,” ujarnya. Karena capaian ini tidak banyak yang meraihnya dan karena penghargaan yang ada di wilayah komunikasi tidak begitu banyak. (J02 /A01)
April 17, 2018
by Unknown
April 17, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Puluhan pedagang kaki lima (PKL) di wilayah kompleks Gedung Olah Raga, kemarin pagi berkumpul di Aula Dinas Perdagangan Kudus, Senin 16/04/2018.
Para pedagang yang terdiri dari pria dan wanita diundang oleh Dinas Perdagangan untuk diberikan pembinaan dan Penataan terkait semakin bertambahnya jumlah PKL yang ada.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Sudiharti menyampaikan, Dinas dan Paguyuban pedagang akan melakukan pendataan dan Penataan ulang tentang jumlah pedagang yang ada.
"Jumlah pedagang yang menempati area Sport Center dan samping stadion akan kami cek ulang, jangan sampai ada satu pedagang yang mempunyai dua lapar,"Tegasnya dihadapan PKL.
Sudiharti atau bu Eti menambahkan, hanya pedagang yang ber ktp Kudus yang akan mendapatkan prioritas, dan jika kedapatan pedagang mempunyai dua lapar akan diberi pilihan untuk memilih salah satu. Kepada pedagang Eti juga menyampaikan bahwa Pengurus Paguyuban PKL akan diajak survai ke Kabupaten Pati dan Jepara untuk melihat tenda yang dipakai para pedagang kaki lima di kota tersebut.
Ketua Paguyuban PKL GOR Amin khudhori mengatakan, saat ini jumlah PKL GOR yang terdata Dinas Perdagangan berjumlah 125, Namun seiring semakin ramainya kawasan GOR banyak warga yang membuka lapak baru, sekitar ada 14.
Untuk 14 pedagang yang baru mendaftar ke pengurus Paguyuban, "Kami tidak berjanji jika nantinya waktu di fasilitasi tempat dari Dinas, tidak mendapat bagian kios atau los, karena yang diutamakan yang sudah terdata dulu," jelas Amin.
Paguyuban PKL di komplek GOR bersama Dinas Perdagangan akan berusaha semaximal mungkin menata lahan agar semua pedagang bisa berjualan dengan nyaman, untuk itu pengurus dan Dinas ingin berencana menjadikan satu semua pedagang dalam satu wilayah dengan Naungan tenda besar, papar Amin menjelaskan tujuan ke kota Pati dan Jepara. (J02 /A01)
Para pedagang yang terdiri dari pria dan wanita diundang oleh Dinas Perdagangan untuk diberikan pembinaan dan Penataan terkait semakin bertambahnya jumlah PKL yang ada.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Sudiharti menyampaikan, Dinas dan Paguyuban pedagang akan melakukan pendataan dan Penataan ulang tentang jumlah pedagang yang ada.
"Jumlah pedagang yang menempati area Sport Center dan samping stadion akan kami cek ulang, jangan sampai ada satu pedagang yang mempunyai dua lapar,"Tegasnya dihadapan PKL.
Sudiharti atau bu Eti menambahkan, hanya pedagang yang ber ktp Kudus yang akan mendapatkan prioritas, dan jika kedapatan pedagang mempunyai dua lapar akan diberi pilihan untuk memilih salah satu. Kepada pedagang Eti juga menyampaikan bahwa Pengurus Paguyuban PKL akan diajak survai ke Kabupaten Pati dan Jepara untuk melihat tenda yang dipakai para pedagang kaki lima di kota tersebut.
Ketua Paguyuban PKL GOR Amin khudhori mengatakan, saat ini jumlah PKL GOR yang terdata Dinas Perdagangan berjumlah 125, Namun seiring semakin ramainya kawasan GOR banyak warga yang membuka lapak baru, sekitar ada 14.
Untuk 14 pedagang yang baru mendaftar ke pengurus Paguyuban, "Kami tidak berjanji jika nantinya waktu di fasilitasi tempat dari Dinas, tidak mendapat bagian kios atau los, karena yang diutamakan yang sudah terdata dulu," jelas Amin.
Paguyuban PKL di komplek GOR bersama Dinas Perdagangan akan berusaha semaximal mungkin menata lahan agar semua pedagang bisa berjualan dengan nyaman, untuk itu pengurus dan Dinas ingin berencana menjadikan satu semua pedagang dalam satu wilayah dengan Naungan tenda besar, papar Amin menjelaskan tujuan ke kota Pati dan Jepara. (J02 /A01)
by Unknown
April 17, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Puluhan personil Polres Kudus menggelar razia di rumah tahanan kelas II B Kudus, Jawa Tengah.
Razia yang langsung dipimpin oleh Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning Sik.MH didampingi oleh Kabag Ops Polres Kudus Kompol Sundoyo, serta Kasat Narkoba dan Kasat Sabhara Polres Kudus berlangsung selama dua jam.
Saat melaksanakan sidak malam ini, Senin 16/04/2018, Kapolres Kudus juga didampingi oleh Kepala Rutan Kudus Budi Prajitno Amd.IP, SH,MH.
Menurut Kapolres Kudus, petugas dari Polres menyisir setiap sel yang dihuni para tahanan. "Razia malam ini berlangsung tertib dan para tahanan koperatif saat sel yang ditempati di lakukan pengecekan oleh anggota," jelas Kapolres.
Hal tersebut juga di benarkan oleh Kepala Rutan Kudus. "Razia dadakan ini merupakan program rutin yang bekerjasama dengan pihak Polres Kudus," jelasnya.
Walau selama ini, rutan kelas II B Kudus dengan penghuni 192 belum pernah ditemukan benda berbahaya, kami tetap akan terus secara rutin melakukan razia dadakan seperti ini, tambahnya.
Dari pantauan selama sidak, tidak ditemukan benda berbahaya ataupun narkoba. Petugas hanya menyita benda - benda seperti korek api, hp dan uang. (J02 /A01)
Razia yang langsung dipimpin oleh Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning Sik.MH didampingi oleh Kabag Ops Polres Kudus Kompol Sundoyo, serta Kasat Narkoba dan Kasat Sabhara Polres Kudus berlangsung selama dua jam.
Saat melaksanakan sidak malam ini, Senin 16/04/2018, Kapolres Kudus juga didampingi oleh Kepala Rutan Kudus Budi Prajitno Amd.IP, SH,MH.
Menurut Kapolres Kudus, petugas dari Polres menyisir setiap sel yang dihuni para tahanan. "Razia malam ini berlangsung tertib dan para tahanan koperatif saat sel yang ditempati di lakukan pengecekan oleh anggota," jelas Kapolres.
Hal tersebut juga di benarkan oleh Kepala Rutan Kudus. "Razia dadakan ini merupakan program rutin yang bekerjasama dengan pihak Polres Kudus," jelasnya.
Walau selama ini, rutan kelas II B Kudus dengan penghuni 192 belum pernah ditemukan benda berbahaya, kami tetap akan terus secara rutin melakukan razia dadakan seperti ini, tambahnya.
Dari pantauan selama sidak, tidak ditemukan benda berbahaya ataupun narkoba. Petugas hanya menyita benda - benda seperti korek api, hp dan uang. (J02 /A01)
April 16, 2018
by Unknown
April 16, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Polres Kudus kembali mengadakan Focus Group Discussion yang digelar di Gedung Muria Ballroom hotel @HOM Kudus, Senin 16/04/2018.
FGD kali ini mengambil tema "Antisipasi Radikalisme, Terorisme, dan Intoleransi guna mewujudkan Pilkada serentak 2018 yang damai" dengan menghadirkan Ken Setiawan, Dr Abdul Jalil dan mengundang perwakilan Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa serta Pondok Pesantren yang ada di Kabupaten Kudus.
Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning Sik,MH saat membuka acara tersebut menyatakan bahwa keberagaman konflik yang terjadi atas nama suku, agama, ras dan antargolongan belakangan ini terjadi di tahun politik untuk perebutan kekuasaan.
Ketimpangan ekonomi dan beragam masalah sosial kemasyarakatan serta budaya, sedikit banyak berkontribusi terhadap kejadian tersebut. Untuk itu, salah satu langkah yang dapat dilakukan dalam merajut nilai-nilai Kebhinekaan adalah membangun kembali ruang-ruang toleransi dan keberagaman sejak dini.
“Jadikanlah perbedaan sebagai kekayaan, dan perbedaan dapat disatukan dengan semangat persatuan dan kesatuan sehingga akan menciptakan kerukunan antar umat beragama,” tegas Kapolres.
Sedangkan Ken Setiawan mantan tokoh Negara Islam Indonesia (NII) yang kemudian mendirikan NII Crisis Center menyatakan Generasi muda rawan direkrut menjadi anggota teroris karena mudah terpengaruh paham radikalisme.
Hal itu karena para pemuda dalam perjalanan pencarian jati diri, sehingga keyakinan yang dimiliki mudah goyah. Pelaku radikal adalah korban dari lingkungan yang perekrutannya dengan cara multilifer dari satu orang ke orang lain.
”Banyak sekali pemuda yang terpengaruh paham radikal, menyimpang dari ajaran Islam. Sehingga terpengaruh mengikuti langkah teroris untuk memusuhi sesama warga Indonesia,” ujarnya saat menjadi narasumber.
Ken menceritakan, doktrin yang diberikan kepada kalangan anak muda yakni dengan meyakinkan bahwa hukum di Indonesia ini keliru karena bertentangan dengan Al-Quran. Maka dari itu orang yang tidak menganut hukum Islam, dianggap kafir dan halal darahnya atau layak untuk dibunuh.
Selain Ken Setiawan, Dosen IAIN Kudus DR Abdul Jalil saat jadi nara sumber menyatakan Ada tiga pihak yang tidak mungkin dapat terpisahkan dalam kepentingan yaitu ekonomi, politik, dan ideologi. Apalagi saat Pilkada, ketiganya saling membutuhkan sebagai penggerak politik.
“Beragama, berideologi yang benar adalah
Kekuatan diri sendiri untuk bisa jadi baik dan di bantu oleh kekuatan Allah SWT,” tegasnya
Hadir dalam acara tersebut Kapolres Kudus beserta Pejabat utama, Kapolsek jajaran, Kadisdikpora, Kemenag, mahasiswa, pelajar, karang taruna serta ponpes Kabupaten Kudus.
FGD kali ini mengambil tema "Antisipasi Radikalisme, Terorisme, dan Intoleransi guna mewujudkan Pilkada serentak 2018 yang damai" dengan menghadirkan Ken Setiawan, Dr Abdul Jalil dan mengundang perwakilan Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa serta Pondok Pesantren yang ada di Kabupaten Kudus.
Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning Sik,MH saat membuka acara tersebut menyatakan bahwa keberagaman konflik yang terjadi atas nama suku, agama, ras dan antargolongan belakangan ini terjadi di tahun politik untuk perebutan kekuasaan.
Ketimpangan ekonomi dan beragam masalah sosial kemasyarakatan serta budaya, sedikit banyak berkontribusi terhadap kejadian tersebut. Untuk itu, salah satu langkah yang dapat dilakukan dalam merajut nilai-nilai Kebhinekaan adalah membangun kembali ruang-ruang toleransi dan keberagaman sejak dini.
“Jadikanlah perbedaan sebagai kekayaan, dan perbedaan dapat disatukan dengan semangat persatuan dan kesatuan sehingga akan menciptakan kerukunan antar umat beragama,” tegas Kapolres.
Sedangkan Ken Setiawan mantan tokoh Negara Islam Indonesia (NII) yang kemudian mendirikan NII Crisis Center menyatakan Generasi muda rawan direkrut menjadi anggota teroris karena mudah terpengaruh paham radikalisme.
Hal itu karena para pemuda dalam perjalanan pencarian jati diri, sehingga keyakinan yang dimiliki mudah goyah. Pelaku radikal adalah korban dari lingkungan yang perekrutannya dengan cara multilifer dari satu orang ke orang lain.
”Banyak sekali pemuda yang terpengaruh paham radikal, menyimpang dari ajaran Islam. Sehingga terpengaruh mengikuti langkah teroris untuk memusuhi sesama warga Indonesia,” ujarnya saat menjadi narasumber.
Ken menceritakan, doktrin yang diberikan kepada kalangan anak muda yakni dengan meyakinkan bahwa hukum di Indonesia ini keliru karena bertentangan dengan Al-Quran. Maka dari itu orang yang tidak menganut hukum Islam, dianggap kafir dan halal darahnya atau layak untuk dibunuh.
Selain Ken Setiawan, Dosen IAIN Kudus DR Abdul Jalil saat jadi nara sumber menyatakan Ada tiga pihak yang tidak mungkin dapat terpisahkan dalam kepentingan yaitu ekonomi, politik, dan ideologi. Apalagi saat Pilkada, ketiganya saling membutuhkan sebagai penggerak politik.
“Beragama, berideologi yang benar adalah
Kekuatan diri sendiri untuk bisa jadi baik dan di bantu oleh kekuatan Allah SWT,” tegasnya
Hadir dalam acara tersebut Kapolres Kudus beserta Pejabat utama, Kapolsek jajaran, Kadisdikpora, Kemenag, mahasiswa, pelajar, karang taruna serta ponpes Kabupaten Kudus.
April 15, 2018
by Unknown
April 15, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Mendapat jatah kampanye terbuka pada Pilkada Serentak 2018, Sesuai keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kudus, yang juga telah disepakati bersama.
Bahwa pasangan nomor urut Empat mendapatkan giliran pertama untuk melaksanakan kampanye terbuka, Ahad 15/04/2018.
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kudus nomor urut 4 Akhwan - Hadi Sucipto (AKHI ) memilih aksi bakti sosial pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis. Aksi pelayanan langsung kepada masyarakat dinilai lebih bermanfaat ketimbang pamer dukungan yang tidak menarik simpati masyarakat dan terkesan hura-hura.
Pelaksanaan pemeriksaan dan pengobatan digelar serentak di sembilan titik di masing-masing kecamatan yang ada. Akhwan dan Hadi menyambangi sejumlah lokasi sambil menyapa masyarakat yang sedang mendapat pelayanan.
Ditemui di lokasi pengobatan gratis di Desa Getas Pejaten Kecamatan Jati, Akhwan mengakui berdasarkan jadwal KPU Kabupaten Kudus pihaknya diberi kesempatan untuk melaksanakan kampanye terbuka pada hari ini.
"Namun dengan beberapa pertimbangan, kami dari tim AKHI tidak akan melaksanakan kampanye terbuka dan menggantinya dengan kegiatan kampanye simpatik pemeriksaan dan pengobatan gratis yang dilaksanakan di sembilan titik di masing-masing kecamatan secara serentak" ujarnya.
Kampanye simpatik, lanjut Akhwan, bakal mendapat respon bagus dari masyarakat. "Daripada merugikan masyarakat, kita cari kampanye yang elegan. Turun langsung dan memberi pelayanan, saya kira masyarakat bisa menilai," imbuhnya.
Dalam sehari ini Tim Akhi beserta rombongan tim pemenagannya melakukan kunjungan ke posko-posko pelaksanaan pengobatan gratis di Sembilan titik, bahkan di Dawe Akhwan dan Hadi Sucipto juga melakukan penanaman bibit pohon serta memberikan santunan bagi anak yatim dan warga kurang mampu. (J02 /A01)
Bahwa pasangan nomor urut Empat mendapatkan giliran pertama untuk melaksanakan kampanye terbuka, Ahad 15/04/2018.
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kudus nomor urut 4 Akhwan - Hadi Sucipto (AKHI ) memilih aksi bakti sosial pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis. Aksi pelayanan langsung kepada masyarakat dinilai lebih bermanfaat ketimbang pamer dukungan yang tidak menarik simpati masyarakat dan terkesan hura-hura.
Pelaksanaan pemeriksaan dan pengobatan digelar serentak di sembilan titik di masing-masing kecamatan yang ada. Akhwan dan Hadi menyambangi sejumlah lokasi sambil menyapa masyarakat yang sedang mendapat pelayanan.
Ditemui di lokasi pengobatan gratis di Desa Getas Pejaten Kecamatan Jati, Akhwan mengakui berdasarkan jadwal KPU Kabupaten Kudus pihaknya diberi kesempatan untuk melaksanakan kampanye terbuka pada hari ini.
"Namun dengan beberapa pertimbangan, kami dari tim AKHI tidak akan melaksanakan kampanye terbuka dan menggantinya dengan kegiatan kampanye simpatik pemeriksaan dan pengobatan gratis yang dilaksanakan di sembilan titik di masing-masing kecamatan secara serentak" ujarnya.
Kampanye simpatik, lanjut Akhwan, bakal mendapat respon bagus dari masyarakat. "Daripada merugikan masyarakat, kita cari kampanye yang elegan. Turun langsung dan memberi pelayanan, saya kira masyarakat bisa menilai," imbuhnya.
Dalam sehari ini Tim Akhi beserta rombongan tim pemenagannya melakukan kunjungan ke posko-posko pelaksanaan pengobatan gratis di Sembilan titik, bahkan di Dawe Akhwan dan Hadi Sucipto juga melakukan penanaman bibit pohon serta memberikan santunan bagi anak yatim dan warga kurang mampu. (J02 /A01)
April 14, 2018
by Unknown
April 14, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Pecinta mobil replika di Kabupaten Kudus atau yang lebih dikenal Diecaster dan membuat wadah yang bernama Parijoto Diecaster kudus Team (PDKT) melaksanakan bakti sosial, Ahad 15/04/2018.
Meski terbilang baru terbentuk di Kabupaten Kudus, anggota PDKT menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu anak – anak yatim piatu yang berada di Panti Asuhan Muhammadiyah Aisyiyah yang terletak di Jln Kudus - Jepara turut Desa Purwosari kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
“Kami memberikan sumbangan berupa sembako dan beberapa kebutuhan pokok lainya,” Kata juru bicara PDKT, Kristyanto kepada Jurnalpantura.Com.
Sumbangan ini juga, kata dia, merupakan dana pribadi dari masing – masing anggota PDKT. Meski sumbangan ini tidak seberapa, setidaknya dapat membantu adik – adik di panti asuhan.
“Mudah – mudahan bantuan ini bermanfaat bagi 48 adik – adik kita di Panti Asuhan Aisyiyah,” ujarnya.
Kedepannya, harap Christ kegiatan social seperti ini dapat terlaksana seterusnya.
“Mudah – mudahan, teman – teman di PDKT dapat rezeki lebih, sehingga dapat saling berbagi dengan panti – panti asuhan lainnya,” tambahnya yang di Aamiiin kan oleh anggota PDKT yang ikut mengantarkan bantuan.
Atas sumbangan tersebut, pengurus Panti Asuhan Muhammadiyah Aisyiyah, Ibu Dewi mengucapkan terimakasih kepada anggota komunitas diecaster Kabupaten Kudus yang telah sudi berkunjung dan memberikan sumbangan kepada anak – anak yang ada di panti asuhannya.
Pengasuh Panti juga menjelaskan bahwa Panti yang dikelola Aisyiyah Kudus ini tidak hanya menampung anak - anak yatim tapi juga ada beberapa Lansia. (J02/A01)
Meski terbilang baru terbentuk di Kabupaten Kudus, anggota PDKT menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu anak – anak yatim piatu yang berada di Panti Asuhan Muhammadiyah Aisyiyah yang terletak di Jln Kudus - Jepara turut Desa Purwosari kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
“Kami memberikan sumbangan berupa sembako dan beberapa kebutuhan pokok lainya,” Kata juru bicara PDKT, Kristyanto kepada Jurnalpantura.Com.
Sumbangan ini juga, kata dia, merupakan dana pribadi dari masing – masing anggota PDKT. Meski sumbangan ini tidak seberapa, setidaknya dapat membantu adik – adik di panti asuhan.
“Mudah – mudahan bantuan ini bermanfaat bagi 48 adik – adik kita di Panti Asuhan Aisyiyah,” ujarnya.
Kedepannya, harap Christ kegiatan social seperti ini dapat terlaksana seterusnya.
“Mudah – mudahan, teman – teman di PDKT dapat rezeki lebih, sehingga dapat saling berbagi dengan panti – panti asuhan lainnya,” tambahnya yang di Aamiiin kan oleh anggota PDKT yang ikut mengantarkan bantuan.
Atas sumbangan tersebut, pengurus Panti Asuhan Muhammadiyah Aisyiyah, Ibu Dewi mengucapkan terimakasih kepada anggota komunitas diecaster Kabupaten Kudus yang telah sudi berkunjung dan memberikan sumbangan kepada anak – anak yang ada di panti asuhannya.
Pengasuh Panti juga menjelaskan bahwa Panti yang dikelola Aisyiyah Kudus ini tidak hanya menampung anak - anak yatim tapi juga ada beberapa Lansia. (J02/A01)
April 13, 2018
by Unknown
April 13, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Bertempat di Pendopo Kabupaten Kudus Jln Simpangtujuh No 1, turut Desa Demaan kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Polres Kudus bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kudus mengundang seluruh panitia, pengawas internal dan eksternal, serta peserta seleksi penerimaan anggota Polri tahun 2018.
Kasumda Kompol I Komang Budayana membuka acara dan memberikan arahan kepada seluruh hadirin yang terdiri dari peserta seleksi bersama orang tua, Panitia dan Pengawas seleksi yang terdiri dari Personil Polres dan perwakilan LSM serta dari Disdikpora dan Dukcapil,Jumat, 13/04/2018.
Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning memimpin pembacaan Pakta Integritas kemudian melaksanakan Pengambilan Sumpah kepada seluruh panitia dan pengawas internal dan eksternal, serta peserta seleksi penerimaan anggota tahun 2018 Polri dirangkai dengan penandatanganan pakta integritas.
akta Integritas dilakukan oleh Panitia, Pengawas Internal, Pengawas Eksternal serta Peserta Seleksi, kegiatan ini merupakan tekad Polri mewujudkan rangkaian penerimaan anggota Polri yang clean and clear.
Pakta integritas yang dibacakan secara bergantian dan diikuti seluruh hadirin, pada intinya menolak segala bentuk praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) selama proses seleksi berlangsung.
Kapolres menjelaskan bahwa “Saya minta seleksi ini bersifat transparan, tidak ada yang titip-titip. Semua peserta seleksi adalah anggota kita, jadi semua harus kita perlakukan sama. Utamakan yang berprestasi, jadi jangan sampai tidak ada bedanya antara yang memiliki prestasi dan tidak.” Beliau bertekad mewujudkan seleksi ini zero KKN, Pungli, Rekayasa, dan Konspirasi.
“Semua pihak yang terkait dalam penerimaan ini telah sepakat untuk menghindari segala bentuk kecurangan.” jelas Kapolres Kudus yang membacakan Amanat dari Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono.
Lanjut Kapolres menyatakan, pelaksanaan setiap tahapan seleksi mengedepankan prinsip “BETAH” yakni Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis. (J02 /A01)
Kasumda Kompol I Komang Budayana membuka acara dan memberikan arahan kepada seluruh hadirin yang terdiri dari peserta seleksi bersama orang tua, Panitia dan Pengawas seleksi yang terdiri dari Personil Polres dan perwakilan LSM serta dari Disdikpora dan Dukcapil,Jumat, 13/04/2018.
Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning memimpin pembacaan Pakta Integritas kemudian melaksanakan Pengambilan Sumpah kepada seluruh panitia dan pengawas internal dan eksternal, serta peserta seleksi penerimaan anggota tahun 2018 Polri dirangkai dengan penandatanganan pakta integritas.
akta Integritas dilakukan oleh Panitia, Pengawas Internal, Pengawas Eksternal serta Peserta Seleksi, kegiatan ini merupakan tekad Polri mewujudkan rangkaian penerimaan anggota Polri yang clean and clear.
Pakta integritas yang dibacakan secara bergantian dan diikuti seluruh hadirin, pada intinya menolak segala bentuk praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) selama proses seleksi berlangsung.
Kapolres menjelaskan bahwa “Saya minta seleksi ini bersifat transparan, tidak ada yang titip-titip. Semua peserta seleksi adalah anggota kita, jadi semua harus kita perlakukan sama. Utamakan yang berprestasi, jadi jangan sampai tidak ada bedanya antara yang memiliki prestasi dan tidak.” Beliau bertekad mewujudkan seleksi ini zero KKN, Pungli, Rekayasa, dan Konspirasi.
“Semua pihak yang terkait dalam penerimaan ini telah sepakat untuk menghindari segala bentuk kecurangan.” jelas Kapolres Kudus yang membacakan Amanat dari Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono.
Lanjut Kapolres menyatakan, pelaksanaan setiap tahapan seleksi mengedepankan prinsip “BETAH” yakni Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis. (J02 /A01)
April 12, 2018
by Unknown
April 12, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Bahaya terorisme dan radikalisme terus diwaspadai pemerintah dengan cara sosialisasi terhadap para pelajar, mahasiswa dan organisasi masyarakat.
Mengambil tema " Peningkatan Kewaspadaan dan Deteksi Dini Bagi Pemuda dan Pelajar Terhadap Potensi Terorisme dan Radikalisme" Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah menggelar FGD di Hotel @HOM Kudus Jl Tanjung No. 14-16 turut Desa Kramat, Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
Seperti disampaikan Isnaini dari Kesabangpol provinsi, sosialisasi tersebut dilakukan sebagai bentuk antisipasi dini dari Pemerintah terhadap masyarakat sekitar, agar paham radikalisme tidak berkembang bebas.
Selain itu, soaialisasi juga ditujukan agar para pemuda dan pelajar mempunyai kewaspadaan yang tinggi, kedua menjadi modal deteksi paham teroris dan radikal dilingkungan tempat tinggal dan lingkungan pendidikan, ketiga membentengi pelajar terhadap paham terorisme dan Radikalisme.
“Juga untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam upaya meningkatkan kewaspadaan dan keterpaduan penaggulangan bahaya radikalisme terorisme di Sarolangun. Maka itu sosialisasi ini kita galakkan,” terangnya di acara FGD, Kamis 12/04/2018.
Letkol Inf Wawan Indaryanto, S. Pd , Wakil Asisten Teritorial Kodam IV menyampaikan dalam materinya, Radikalisme sangat mengganggu stabilitas keamanan negara, dan radikalisme ini adalah suatu paham dalam melaksanakan perjuangan dengan menggunakan kekerasan.
“Upaya sosialisasi semacam ini perlu terus kita galakkkan kepada generasi penerus bangsa. Agar pergerakan pemahaman sesat seperti itu tidak berkembang dan diikuti oleh generasi muda,” tuntasnya. (J02 /A01)
Mengambil tema " Peningkatan Kewaspadaan dan Deteksi Dini Bagi Pemuda dan Pelajar Terhadap Potensi Terorisme dan Radikalisme" Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah menggelar FGD di Hotel @HOM Kudus Jl Tanjung No. 14-16 turut Desa Kramat, Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
Seperti disampaikan Isnaini dari Kesabangpol provinsi, sosialisasi tersebut dilakukan sebagai bentuk antisipasi dini dari Pemerintah terhadap masyarakat sekitar, agar paham radikalisme tidak berkembang bebas.
Selain itu, soaialisasi juga ditujukan agar para pemuda dan pelajar mempunyai kewaspadaan yang tinggi, kedua menjadi modal deteksi paham teroris dan radikal dilingkungan tempat tinggal dan lingkungan pendidikan, ketiga membentengi pelajar terhadap paham terorisme dan Radikalisme.
“Juga untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam upaya meningkatkan kewaspadaan dan keterpaduan penaggulangan bahaya radikalisme terorisme di Sarolangun. Maka itu sosialisasi ini kita galakkan,” terangnya di acara FGD, Kamis 12/04/2018.
Letkol Inf Wawan Indaryanto, S. Pd , Wakil Asisten Teritorial Kodam IV menyampaikan dalam materinya, Radikalisme sangat mengganggu stabilitas keamanan negara, dan radikalisme ini adalah suatu paham dalam melaksanakan perjuangan dengan menggunakan kekerasan.
“Upaya sosialisasi semacam ini perlu terus kita galakkkan kepada generasi penerus bangsa. Agar pergerakan pemahaman sesat seperti itu tidak berkembang dan diikuti oleh generasi muda,” tuntasnya. (J02 /A01)
April 11, 2018
by Unknown
April 11, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Mendekati kampanye terbuka Pilkada Serentak 2018 yang akan di selenggarakan besuk hari Ahad, 15/04/2018. Kepolisian Resort Kudus (Polres) mengundang Semua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kudus peserta Pilbup Kudus 2018 beserta tim sukses dalam acara Coffee Morning yang di kemas dengan bentuk Forum Grup Discussion.
Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning, Sik, MH dalam kesempatan tersebut berpesan agar para paslon mensukseskan Pilkada Kabuputen Kudus, dengan melaksanakan kampanye dengan aman dan damai.
"Kepolisian akan all out dalam pengamanan kampanye terbuka nantinya, sekitar 300 personil akan di Siaga kan untuk pengamanan kampanye tersebut,"terang Kapolres dihadapan undangan yang memenuhi Ruang Tunggal Panaluhan. Selasa, 10/04/2018.
Kepolisian tidak akan segan-segan menindak peserta kampanye yang melanggar ketertiban, bisa jadi Pasca kampanye, Anggota Satlantas Polres Kudus melakukan razia kendaraan, tegas Kapolres Kudus.
Selain pasangan Cabup dan Cawabup, pertemuan ini juga dihadiri langsung Bupati Kudus DR. H mustofa, Dandim 0722 Kudus, Kajari, Ketua Pengadilan, Ketua FKUB, Ketua MUI, Ketua KPU, Ketua Panwaslu, serta Kapolsek jajaran dan para pejabat di Polres Kudus.
Dalam FGD yang mengangkat tema “Mensukseskan Pilkada Kabupaten Kudus Damai Tahun 2018 “, Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning, Sik, MH menyampaikan perbedaan pendapat itu wajar bahkan beda pilihan itu bagian dari demokrasi, bahkan untuk sekedar pemikiran dan apa yang kita rasakan saja sudah berbeda. Karenanya kita harus menghargai juga menghormati perbedaan itu yang ada.
Bupati Kudus H Musthofa SE.MM, yang turut hadir pada acara tersebut menegaskan, pada Pilkada ini jangan ada yang memainkan isu SARA. Untuk itu, dirinya mengingatkan, para pelaku politik untuk mengedepankan politik yang santun dan beretika. “Kita bersama agar dapat menghindari isu SARA, karena kita semua bersaudara,” terang bupati.
Bupati juga menekankan kepada jajaran ASN (Aparatur Sipil Negara) di Kudus untuk bersikap netral dan tidak terlibat politik praktis. Jika disinyalir ada oknum yang bermaian politik, Bupati menegaskan agar tidak sungkan untuk menindak tegas, tapi harus disertai bukti dan fakta tidak hanya isu atau karena faktor kebencian semata, Tegasnya. (J02 /A01)
Langganan:
Postingan (Atom)