Jurnalpantura.Com, Kudus - Demi menjaga kualitas produk dan jaminan keamanan mutu pengolahan ikan, dinas kelautan dan perikanan provinsi Jawa Tengah, melalui dinas pertanian dan ketahanan pangan kabupaten Kudus, menggelar pelatihan dan pembinaan penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan bagi unit Pengolahan Ikan (UPI). Acara tersebut digelar, Kamis 28/06/2018 di aula kantor Bidang perikanan kabupaten Kudus.
Kepala dinas kelautan dan perikanan provinsi jawa tengah yang di wakili oleh Ir Santoso, MS.i dalam sambutan pembukaan acara diklat tersebut
menyampaikan, meski jarang menemui kendala namun pihaknya ingin agar Unit Pengolahan Ikan (UPI) tetap menjaga kualitas dan keamanan produknya.
Saat ini, jumlah UPI di kabupaten Kudus yang tergabung dalam Asossiasi Pengolahan Ikan dan Pemasar Ikan (APPI) mencapai 35 anggota dan produk mereka sudah mencapai kawasan Jawa tengah, Jawa Barat, Jakarta, Surabaya, Bali dan malaysia.
Kepala Dinas Pertanian dan ketahanan pangan yang di wakili oleh Kepala Bidang perikanan Fajar S.P dalam pemaparanya menyampaikan
"Kami ingin kompetensi Quality Control di perusahaan pengolahan ikan meningkat demi kepentingan perusahaan ikan itu sendiri, terutama agar produk perikanan mereka terjamin mutu, keamanan dan bisa diterima di kota tujuan," jelas Fajar. mengenai alasan digelarnya acara ini.
Nantinya, peserta kegiatan ini akan menerima bimbingan dan pembinaan lanjutan, kami berharap kedepan para anggota yang tergabung dalam APPI Assosiasi Pengolahan dan Pemasaran Ikan kabupaten Kudus akan mendapatkan SMP.
"Materi pelatihan sendiri meliputi Good Manufacturing Practice (GMP), Standard Sanitation Operating Procedure (SSOP) dan HACCP, serta peningkatan kualitas kesehatan UPI melalui cek BP POM Prov Jateng dilanjutkan observasi lapangan ke kampung Bandeng di desa wisata Loram kulon" sambung Fajar.
Menurut keteranngan M Iqbal, "Beberapa produk dari anggota APPI adalah bandeng presto, otak otak bandeng, bandeng asap, krupuk kulit ikan, teri kering, kripik cumi, rengginang ikan, fish bone, abon ikan, ikan asap dan beberapa reseller' ungkap ketua APPI Kudus, BM Iqbal.
Selain itu, dalam kesempatan acara diklat hadir dan diramaiakn juga oleh anggota komunitas JBO Jual Beli Online dengan membawa beberapa sample produk olahan khas dari bahan baku ikan, seperti Siomey ikan goreng produksi Deby, orak arik pedo produksi Yayuk, juga ceker ayam kombinasi tepung ikan produksi Nok dan bakso ikan oleh maryam, semua dilakukan cek/test oleh BP POM dan dinyatakan bebas formalin. (md/A02)
Juni 29, 2018
by Unknown
Juni 29, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus – Pertunjukan seni merupakan media paling efektif untuk menyuarakan, mempresentasikan, dan/atau menyampaikan sebuah opini. Semakin baik apresiasi masyarakat terhadap seni, maka semakin maju peradaban sebuah bangsa. Berangkat dari hal tersebut, Sha Ine Febriyanti tergerak untuk berbagi talenta di bidang seni pertunjukan untuk mengadakan roadshow yang menghadirkan Pentas Monolog Cut Nyak Dhien dan mengadakan workshop atau diskusi di sepuluh kota di Indonesia.
Didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation, kegiatan ini diselenggarakan mulai dari tanggal 27 April 2018 di Gianyar, Bali kemudian berlanjut pada bulan Mei ke Makassar, Solo, dan Surabaya. Di bulan Juni, Cut Nyak Dhien akan bertandang ke Kudus sebelum ke Tasikmalaya dan Bandung pada awal Juli dan Medan di akhir Agustus serta Padang dan berakhir di Padang Panjang pada September 2018.
“Sebagai seorang pejuang dan juga seorang ibu, Cut Nyak Dhien, melalui cerita sejarahnya banyak memberikan inspirasi bagi saya. Inilah yang menggerakan saya untuk memperkenalkan cerita beliau kepada khalayak ramai. Dari Cut Nyak Dhien, kita belajar tentang keberanian, prinsip serta perlawanan sekuat-kuatnya dan tak henti,” ujar Sha Ine Febriyanti, Aktor dan Sutradara Monolog Cut Nyak Dhien.
Pada hari ini, pentas Monolog Cut Nyak Dhien diselenggarakan di Universitas Muria Kudus, Jawa Tengah juga didukung oleh Forum Apresiasi Sastra dan Budaya Kudus (FASBuK) dan bekerja sama dengan Kajian Kreativitas Seni Obeng Fakultas Teknik Universtas Muria Kudus juga turut mendukung pementasan ini. Sha Ine Febriyanti akan tampil dalam panggung Forum Apresiasi Sastra dan Budaya Kudus. Selain pertunjukan, adapula workshop yang diperuntukan untuk para generasi muda teater Kudus dan sekitarnya. Dalam workshop, pengunjung akan diberikan materi tentang pemeranan dan pengkreasian dalam teater monolog. Sha Ine Febriyanti yang telah berpengalaman dalam dunia seni peran, akan berbagi semangat, ilmu dan segala hal kaitannya dengang teater untuk memunculkan para bibit-bibit baru di generasi berikutnya.
Ketua Badan Pekerja FASBuK, Arfin AM menjelaskan “Sebagai ruang kerja fisik dan pemikiran untuk mencipta inovasi serta varian-varian sebuah paket kemasan kegiatan dalam bidang kesusasteraan dan kesenian lokal yang nantinya mampu menjadi aset atas keberagaman kebudayaan nasional dan dekat dengan masyarakat sehingga tercapai ruang bersama untuk saling berbagi, bertukar pikiran, demi sebuah cita-cita luhur tumbuhnya nilai-nilai kesadaran manusia yang berbudaya.”
Berdiri sejak 12 Januari 2009, setiap bulannya FASBuK rutin menggelar acara sastra dan seni budaya yang meliputai apresiasi sastra, sarasehan budaya, pertunjukan musik, tari dan pementasan drama/teater, dan masih banyak lagi. “Kehadiran Sha Ine Febriyanti di Kudus dengan membawakan pentas monolog ini, tentunya memberikan pengalaman menarik bagi kami. Totalitas Sha Ine Febriyanti dalam membawakan monolog ini juga patut diacungi jempol dan workshop yang diadakan pun mendapat antusias yang luar biasa dari generasi muda di Kudus. Kami harap kedepannya semakin banyak pelaku seni pertunjukan Indonesia yang mengadakan pentas dan berbagi pengalaman seni di Kudus,” tambah Arfin AM
Monolog Cut Nyak Dhien mengangkat sisi perempuan Cut Nyak Dhien sebagai seorang istri dan ibu yang juga goyah ketika kehilangan menghampiri kehidupannya. Dikenal sebagai seorang perempuan pejuang perkasa, Cut Nyak Dhien tak pernah menunjukkan kepedihan hati maupun dukanya saat ditinggal pergi orang yang dikasihinya, sang suami, Teuku Ibrahim ataupun Teuku Umar. Sebagai seorang ibu, Cut Nyak Dhien harus tetap terlihat tegar di depan anaknya, juga di depan mereka yang membutuhkan tuntunan dan kepemimpinannya.
“Nama Cut Nyak Dhien sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Sejak berada di bangku sekolah dasar, Cut Nyak Dhien diperkenalkan kepada kita sebagai seorang perempuan pejuang perkasa dari Nanggroe Aceh Darussalam yang pantang menyerah. Dalam monolog ini, Sha Ine Febriyanti akan mengenalkan sisi lain Cut Nyak Dhien yang juga merupakan seorang perempuan, seorang istri dan ibu yang tangguh. Pentas ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan lebih dalam mengenai sosok Cut Nyak Dhien serta menginspirasi masyarakat luas melalui semangat dan kegigihan yang beliau miliki,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.
Sebagai seorang istri, Cut Nyak Dhien acap kali gelisah ketika suaminya pamit ke medan perang dan tak terdengar kabar keberadaannya. Meski dirinya memahami risiko yang akan dihadapi suaminya berhadapan dengan para khape di medan juang, Cut Nyak Dhien tetaplah perempuan yang punya rasa, yang hatinya hancur, dan menangis kala yang datang adalah kabar duka.
Setelah kematian Teuku Umar, Cut Nyak Dhien bangkit untuk meneruskan jejak dan semangat juang suaminya, bergerilya bersama pasukannya hingga dirinya ditangkap dan dijauhkan dari tanah kelahirannya, diasingkan ke pulau Jawa.
Kisah ini dituturkan Cut Nyak Dhien dari hutan Sumedang, tempatnya menjalani masa-masa pengasingan hingga tutup usia pada 6 November 1908. Didukung juga oleh Subdit Seni Pertunjukan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Panitia Makassar International Writers Festival (MIWF) 2018, Swiss-Belhotel Makassar serta komunitas-komunitas teater di daerah. Karya ini disutradarai dan dimainkan oleh Sha Ine Febriyanti dan dipentaskan pertama kali pada tahun 2014 di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta dan dibawa berkeliling ke beberapa kota di Indonesia Pada 2015. Tahun ke-109 kepergian Cut Nyak Dhien, monolog ini dipentaskan kembali pada 16 November 2017 di Bentara Budaya, Jakarta dan Kuala Lumpur pada 7 Februari 2018.
Didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation, kegiatan ini diselenggarakan mulai dari tanggal 27 April 2018 di Gianyar, Bali kemudian berlanjut pada bulan Mei ke Makassar, Solo, dan Surabaya. Di bulan Juni, Cut Nyak Dhien akan bertandang ke Kudus sebelum ke Tasikmalaya dan Bandung pada awal Juli dan Medan di akhir Agustus serta Padang dan berakhir di Padang Panjang pada September 2018.
“Sebagai seorang pejuang dan juga seorang ibu, Cut Nyak Dhien, melalui cerita sejarahnya banyak memberikan inspirasi bagi saya. Inilah yang menggerakan saya untuk memperkenalkan cerita beliau kepada khalayak ramai. Dari Cut Nyak Dhien, kita belajar tentang keberanian, prinsip serta perlawanan sekuat-kuatnya dan tak henti,” ujar Sha Ine Febriyanti, Aktor dan Sutradara Monolog Cut Nyak Dhien.
Pada hari ini, pentas Monolog Cut Nyak Dhien diselenggarakan di Universitas Muria Kudus, Jawa Tengah juga didukung oleh Forum Apresiasi Sastra dan Budaya Kudus (FASBuK) dan bekerja sama dengan Kajian Kreativitas Seni Obeng Fakultas Teknik Universtas Muria Kudus juga turut mendukung pementasan ini. Sha Ine Febriyanti akan tampil dalam panggung Forum Apresiasi Sastra dan Budaya Kudus. Selain pertunjukan, adapula workshop yang diperuntukan untuk para generasi muda teater Kudus dan sekitarnya. Dalam workshop, pengunjung akan diberikan materi tentang pemeranan dan pengkreasian dalam teater monolog. Sha Ine Febriyanti yang telah berpengalaman dalam dunia seni peran, akan berbagi semangat, ilmu dan segala hal kaitannya dengang teater untuk memunculkan para bibit-bibit baru di generasi berikutnya.
Ketua Badan Pekerja FASBuK, Arfin AM menjelaskan “Sebagai ruang kerja fisik dan pemikiran untuk mencipta inovasi serta varian-varian sebuah paket kemasan kegiatan dalam bidang kesusasteraan dan kesenian lokal yang nantinya mampu menjadi aset atas keberagaman kebudayaan nasional dan dekat dengan masyarakat sehingga tercapai ruang bersama untuk saling berbagi, bertukar pikiran, demi sebuah cita-cita luhur tumbuhnya nilai-nilai kesadaran manusia yang berbudaya.”
Berdiri sejak 12 Januari 2009, setiap bulannya FASBuK rutin menggelar acara sastra dan seni budaya yang meliputai apresiasi sastra, sarasehan budaya, pertunjukan musik, tari dan pementasan drama/teater, dan masih banyak lagi. “Kehadiran Sha Ine Febriyanti di Kudus dengan membawakan pentas monolog ini, tentunya memberikan pengalaman menarik bagi kami. Totalitas Sha Ine Febriyanti dalam membawakan monolog ini juga patut diacungi jempol dan workshop yang diadakan pun mendapat antusias yang luar biasa dari generasi muda di Kudus. Kami harap kedepannya semakin banyak pelaku seni pertunjukan Indonesia yang mengadakan pentas dan berbagi pengalaman seni di Kudus,” tambah Arfin AM
Monolog Cut Nyak Dhien mengangkat sisi perempuan Cut Nyak Dhien sebagai seorang istri dan ibu yang juga goyah ketika kehilangan menghampiri kehidupannya. Dikenal sebagai seorang perempuan pejuang perkasa, Cut Nyak Dhien tak pernah menunjukkan kepedihan hati maupun dukanya saat ditinggal pergi orang yang dikasihinya, sang suami, Teuku Ibrahim ataupun Teuku Umar. Sebagai seorang ibu, Cut Nyak Dhien harus tetap terlihat tegar di depan anaknya, juga di depan mereka yang membutuhkan tuntunan dan kepemimpinannya.
“Nama Cut Nyak Dhien sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Sejak berada di bangku sekolah dasar, Cut Nyak Dhien diperkenalkan kepada kita sebagai seorang perempuan pejuang perkasa dari Nanggroe Aceh Darussalam yang pantang menyerah. Dalam monolog ini, Sha Ine Febriyanti akan mengenalkan sisi lain Cut Nyak Dhien yang juga merupakan seorang perempuan, seorang istri dan ibu yang tangguh. Pentas ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan lebih dalam mengenai sosok Cut Nyak Dhien serta menginspirasi masyarakat luas melalui semangat dan kegigihan yang beliau miliki,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.
Sebagai seorang istri, Cut Nyak Dhien acap kali gelisah ketika suaminya pamit ke medan perang dan tak terdengar kabar keberadaannya. Meski dirinya memahami risiko yang akan dihadapi suaminya berhadapan dengan para khape di medan juang, Cut Nyak Dhien tetaplah perempuan yang punya rasa, yang hatinya hancur, dan menangis kala yang datang adalah kabar duka.
Setelah kematian Teuku Umar, Cut Nyak Dhien bangkit untuk meneruskan jejak dan semangat juang suaminya, bergerilya bersama pasukannya hingga dirinya ditangkap dan dijauhkan dari tanah kelahirannya, diasingkan ke pulau Jawa.
Kisah ini dituturkan Cut Nyak Dhien dari hutan Sumedang, tempatnya menjalani masa-masa pengasingan hingga tutup usia pada 6 November 1908. Didukung juga oleh Subdit Seni Pertunjukan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Panitia Makassar International Writers Festival (MIWF) 2018, Swiss-Belhotel Makassar serta komunitas-komunitas teater di daerah. Karya ini disutradarai dan dimainkan oleh Sha Ine Febriyanti dan dipentaskan pertama kali pada tahun 2014 di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta dan dibawa berkeliling ke beberapa kota di Indonesia Pada 2015. Tahun ke-109 kepergian Cut Nyak Dhien, monolog ini dipentaskan kembali pada 16 November 2017 di Bentara Budaya, Jakarta dan Kuala Lumpur pada 7 Februari 2018.
Juni 28, 2018
by Unknown
Juni 28, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Kemenangan Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kudus Tamzil - Hartopo (TOP) semakin tak terbantahkan, hal ini dapat diketahui setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kudus melalui infopemilu.kpu.go.id mempublikasikan hasil perolehan suara yang telah masuk 100 %. Kamis, 28/06/2018 sore.
Pasangan yang diusung oleh PKB, PPP, dan Hanura ini semakin tak terkejar perolehan suaranya dari pasangan lainya.
Dari 1.941 TPS yang tersebar di 132 PPS, Pasangan TOP meraup 214.213 suara, jauh meninggalkan empat pasangan lainya. Sedangkan pasangan Annor mendapat 194.205 suara, Hartini - Bowo mendapatkan 76.904 suara, pasangan AKHI mendapatkan 11.315 suara dan pasangan Harjuna 7.369 suara.
Menurut ketua KPU Kabupaten Kudus Moh Khanafi mengatakan, secara umum pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 berjalan lancar dengan tingkat partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya termasuk tinggi yaitu lebih dari 84%.
"Untuk Hitung cepat yang dilakukan KPU ini masih hasil sementara dan belum bersifat final, karena masih menunggu rekapitulasi faktual dari hasil C1."kata Khanafi.
Terkait rekapitulasi, hari kamis, 28/06/2018 ini sudah mulai dilaksanakan di tingkat PPK di sembilan kecamatan, tambahnya.
Sedangkan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kudus 2018 nomor urut Lima, H Mohammad Tamzil mengatakan, selain dari hasil hitung cepat dari KPU, pihaknya juga mempunyai data perolehan suara dari masing-masing TPS.
"Dari data yang Jami miliki, kami unggul di Enam Kecamatan."tambahnya.
Pihaknya bersyukur atas kemenangan ini dan mengucapkan terima kasih kasih kepada masyarakat Kudus yang sudah mempercayakan suaranya untuk dirinya. (J02 /A01)
Pasangan yang diusung oleh PKB, PPP, dan Hanura ini semakin tak terkejar perolehan suaranya dari pasangan lainya.
Dari 1.941 TPS yang tersebar di 132 PPS, Pasangan TOP meraup 214.213 suara, jauh meninggalkan empat pasangan lainya. Sedangkan pasangan Annor mendapat 194.205 suara, Hartini - Bowo mendapatkan 76.904 suara, pasangan AKHI mendapatkan 11.315 suara dan pasangan Harjuna 7.369 suara.
Menurut ketua KPU Kabupaten Kudus Moh Khanafi mengatakan, secara umum pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 berjalan lancar dengan tingkat partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya termasuk tinggi yaitu lebih dari 84%.
"Untuk Hitung cepat yang dilakukan KPU ini masih hasil sementara dan belum bersifat final, karena masih menunggu rekapitulasi faktual dari hasil C1."kata Khanafi.
Terkait rekapitulasi, hari kamis, 28/06/2018 ini sudah mulai dilaksanakan di tingkat PPK di sembilan kecamatan, tambahnya.
Sedangkan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kudus 2018 nomor urut Lima, H Mohammad Tamzil mengatakan, selain dari hasil hitung cepat dari KPU, pihaknya juga mempunyai data perolehan suara dari masing-masing TPS.
"Dari data yang Jami miliki, kami unggul di Enam Kecamatan."tambahnya.
Pihaknya bersyukur atas kemenangan ini dan mengucapkan terima kasih kasih kepada masyarakat Kudus yang sudah mempercayakan suaranya untuk dirinya. (J02 /A01)
by Unknown
Juni 28, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Masyarakat Kabupaten Kudus akan memiliki Bupati dan Wakil Bupati baru periode 2018-2023. Pasca Pilkada Serentak 2018 yang dilaksanakan, Rabu 27/06/2018 kemarin.
Dari hasil hitung cepat yang di rilis Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kudus, Pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Kudus nomor urut lima Tamzil-Hartopo (TOP), nampaknya bakal menjadi pemenang dalam gelaran Pilkada Kudus 2018. TOP memperoleh suara terbanyak mengungguli empat paslon lainnya berdasarkan hitung cepat sementara.
Hingga siang ini, Kamis 8/06/2018, TOP memperoleh 207.315 suara atau 42,47 persen. Data yang tercatat sudah mencapai 96,78 persen atau 1443 dari 1491 TPS yang ada di Kota Kretek.
TOP mengungguli pesaing kuatnya paslon nomor urut 1 Masan-Noor Yasin (An-Noor) yang memperoleh 187.394 suara atau 38,39 persen. Diikuti pasangan Hartini-Bowo yang memperoleh 75.427 suara atau 15,45 persen, Akhwan-Hadi Sucipto 10.919 suara atau 2,24 persen, dan terakhir Hartoyo-Junaidi 7.065 suara atau 1,45 persen.
TOP berhasil menang di lima kecamatan sedangkan empat kecamatan lainnya dimenangkan An-Noor. Paslon yang didukung koalisi PKB, Hanura, dan PPP ini unggul di Kecamatan Bae, Jekulo, Dawe, Kota, dan Gebog. Sedangkan kecamatan Undaan, Kaliwungu, Jati, dan Mejobo kalah dari An-Noor.
"Kemenangan ini milik masyarakat Kudus, sudah saatnya kita bersatu untuk membangun Kudus semakin maju. " Kata Calon Bupati H.M Tamzil saat ditemui di Tamzil Center, kompleks Ruko PO Haryanto, Rabu 27/06/2018 malam.
Kemenangan tersebut disambut gembira pendukung TOP yang langsung berkumpul di Tamzil Center di Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati. Tamzil dalam pernyataan mengaku sangat bersyukur atas kemenangan ini dan berterima kasih kepada masyrakat Kudus yang kembali memberikan amanah untuknya lima tahun ke depan. (J02 /A01)
Dari hasil hitung cepat yang di rilis Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kudus, Pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Kudus nomor urut lima Tamzil-Hartopo (TOP), nampaknya bakal menjadi pemenang dalam gelaran Pilkada Kudus 2018. TOP memperoleh suara terbanyak mengungguli empat paslon lainnya berdasarkan hitung cepat sementara.
Hingga siang ini, Kamis 8/06/2018, TOP memperoleh 207.315 suara atau 42,47 persen. Data yang tercatat sudah mencapai 96,78 persen atau 1443 dari 1491 TPS yang ada di Kota Kretek.
TOP mengungguli pesaing kuatnya paslon nomor urut 1 Masan-Noor Yasin (An-Noor) yang memperoleh 187.394 suara atau 38,39 persen. Diikuti pasangan Hartini-Bowo yang memperoleh 75.427 suara atau 15,45 persen, Akhwan-Hadi Sucipto 10.919 suara atau 2,24 persen, dan terakhir Hartoyo-Junaidi 7.065 suara atau 1,45 persen.
TOP berhasil menang di lima kecamatan sedangkan empat kecamatan lainnya dimenangkan An-Noor. Paslon yang didukung koalisi PKB, Hanura, dan PPP ini unggul di Kecamatan Bae, Jekulo, Dawe, Kota, dan Gebog. Sedangkan kecamatan Undaan, Kaliwungu, Jati, dan Mejobo kalah dari An-Noor.
"Kemenangan ini milik masyarakat Kudus, sudah saatnya kita bersatu untuk membangun Kudus semakin maju. " Kata Calon Bupati H.M Tamzil saat ditemui di Tamzil Center, kompleks Ruko PO Haryanto, Rabu 27/06/2018 malam.
Kemenangan tersebut disambut gembira pendukung TOP yang langsung berkumpul di Tamzil Center di Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati. Tamzil dalam pernyataan mengaku sangat bersyukur atas kemenangan ini dan berterima kasih kepada masyrakat Kudus yang kembali memberikan amanah untuknya lima tahun ke depan. (J02 /A01)
Juni 26, 2018
by Unknown
Juni 26, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Muspika Kecamatan Gebog menggelar doa bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat menjelang pilkada Kabupaten Kudus.
Doa bersama ini digelar di Rumah Dinas Camat Gebog Arif Suwanto, S.Sos, Selasa 26/6/2018.
Pada kesempatan tersebut Danramil Gebog Kapten Inf A. Bashir yang menghadiri acara Doa Bersama mengatakan bahwa Pilkada besuk hari Rabu tanggal 27 Juni 2018 sudah dilaksanakan.
Masa kampanye kata Danramil, sudah berakhir. Kemarin dan hari ini merupakan masa tenang sebelum tepat pada 27/06/2018 akan dilangsungkan pesta demokrasi di Indonesia.
Untuk itu pada 26 Juni, kata dia, Kodim Kudus yang bersinergi dengan Polres Kudus telah melakukan pergeseran pasukan. Baik personel dari unsur TNI maupun Polri serta dari unsur linmas di tempat pemungutan suara (TPS)," ujarnya.
Upaya dari TNI dan Polri diwilayah Kecamatan Gebog beserta seluruh stake holder sambungnya, dalam rangka pengamanan pelaksanaan tahapan pilkada Kabupaten Kudus sudah dilakukan secara maksimal. Tujuannya tercipta suasana Kamtibmas yang kondusif dalam perayaan pesta demokrasi di wilayah Kecamatan Gebog khususnya di Kabupaten Kudus.
Menurut Kapten A. Bashir deklarasi dan komitmen bersama dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah telah dilakukan. Itu dilakukan demi bentuk keseriusan kita ingin menciptakan wilayah Kabupaten Kudus yang aman dan damai.
“Indeks kerawanan pemilu wilayah Kecamatan Gebog relatif aman dan kondusif. Untuk itu kita harus buktikan dengan seluruh dukungan dan keseriusan Muspika Gebog, Koramil dan Polsek Gebog bisa menjadikan Kecamatan teraman dalam penyelenggaraan Pilkada serentak 2018,” tuturnya.
Oleh karena itu tambah dia, sebagai upaya terakhir dalam rangka mewujudkan keamanan dan ketertiban serta kelancaran Pilkada, Muspika Kecamatan Gebog bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat menggelar doa bersama. Semoga kata dia, Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan limpahan rahmatnya agar segala bentuk upaya dan kerja keras demi mewujudkan Pilkada yang aman dan damai di wilayah Kecamatan Gebog dapat berjalan aman dan kondusif.
“Semoga apa yang kita harapkan dan kita impikan dapat terwujudnya Pilkada yang berjalan aman lancar damai dan sejuk", pungkasnya
Selesai Doa Bersama jajaran Muspika Kecamatan Gebog, yang didampingi tim terkait melaksanakan peninjauan dan patroli ke desa-desa di wilayah Kecamatan Gebog. (J02/A01)
Doa bersama ini digelar di Rumah Dinas Camat Gebog Arif Suwanto, S.Sos, Selasa 26/6/2018.
Pada kesempatan tersebut Danramil Gebog Kapten Inf A. Bashir yang menghadiri acara Doa Bersama mengatakan bahwa Pilkada besuk hari Rabu tanggal 27 Juni 2018 sudah dilaksanakan.
Masa kampanye kata Danramil, sudah berakhir. Kemarin dan hari ini merupakan masa tenang sebelum tepat pada 27/06/2018 akan dilangsungkan pesta demokrasi di Indonesia.
Untuk itu pada 26 Juni, kata dia, Kodim Kudus yang bersinergi dengan Polres Kudus telah melakukan pergeseran pasukan. Baik personel dari unsur TNI maupun Polri serta dari unsur linmas di tempat pemungutan suara (TPS)," ujarnya.
Upaya dari TNI dan Polri diwilayah Kecamatan Gebog beserta seluruh stake holder sambungnya, dalam rangka pengamanan pelaksanaan tahapan pilkada Kabupaten Kudus sudah dilakukan secara maksimal. Tujuannya tercipta suasana Kamtibmas yang kondusif dalam perayaan pesta demokrasi di wilayah Kecamatan Gebog khususnya di Kabupaten Kudus.
Menurut Kapten A. Bashir deklarasi dan komitmen bersama dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah telah dilakukan. Itu dilakukan demi bentuk keseriusan kita ingin menciptakan wilayah Kabupaten Kudus yang aman dan damai.
“Indeks kerawanan pemilu wilayah Kecamatan Gebog relatif aman dan kondusif. Untuk itu kita harus buktikan dengan seluruh dukungan dan keseriusan Muspika Gebog, Koramil dan Polsek Gebog bisa menjadikan Kecamatan teraman dalam penyelenggaraan Pilkada serentak 2018,” tuturnya.
Oleh karena itu tambah dia, sebagai upaya terakhir dalam rangka mewujudkan keamanan dan ketertiban serta kelancaran Pilkada, Muspika Kecamatan Gebog bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat menggelar doa bersama. Semoga kata dia, Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan limpahan rahmatnya agar segala bentuk upaya dan kerja keras demi mewujudkan Pilkada yang aman dan damai di wilayah Kecamatan Gebog dapat berjalan aman dan kondusif.
“Semoga apa yang kita harapkan dan kita impikan dapat terwujudnya Pilkada yang berjalan aman lancar damai dan sejuk", pungkasnya
Selesai Doa Bersama jajaran Muspika Kecamatan Gebog, yang didampingi tim terkait melaksanakan peninjauan dan patroli ke desa-desa di wilayah Kecamatan Gebog. (J02/A01)
by Unknown
Juni 26, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Seperti diketahui sebagian besar daerah di Indonesia akan berlangsung perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018. Ada 171 Pilkada yang di gelar serentak besuk Rabu 27/06/2018.
Tak terkecuali dengan Kabupaten Kudus yang pada tahun 2018 ini menyelenggarakan Dua Pemilihan,yaitu Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Kudus serta Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Sebagaimana Keppres no 15 tahun 2018 tentang hari hari Pemungutan Suara sebagai hari libur Nasional, dengan tujuan agar masyarakat berkesempatan menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada Serentak 2018 dan menekan angka golput.
Untuk itu Sudiharti, kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, membuat edaran agar seluruh pasar tradisional menghentikan kegiatannya saat hari Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Kudus 2018 dan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Jawa Tengah yang jatuh esuk hari, Rabu 26/06/2018 demi mensukseskan Pilkada Serentak 2018.
“Saya memang membuat surat edaran agar seluruh pasar tradisional menghentikan kegiatannya, demi mensukseskan penyelenggaraan Pilkada di Kabupaten Kudus,” katanya, Selasa 26/06/2018 di kantornya.
“Saya sudah berikan surat edaran ini kepada para kepala pasar-pasar yang ada di wilayah Kudus, dulu memang ada TPS yang di dirikan oleh penyelenggara Pemilu di kawasan pasar-pasar tradisional, namun kini tidak lagi ada TPS di pasar,” terang Eti panggilan akrab Sudiharti.
Ditambahkan oleh Sudiharti, dirinya tak mau kesibukan akibat operasional dan transaksi di pasar tradisional dituding sebagai penyebab berkurangnya tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada besok.
Dengan di liburkanya aktifitas di Pasar-pasar diharapkan kehadiran para pemilih di TPS-TPS untuk nyoblos menjadi meningkat, harapnya.
Menurut salah satu pekerja di Bubut Ayam "Banjir Rejeki", Ahmad Zainudin (31) yang sehari-hari menjalankan kegiatan di Pasar Baru membenarkan tentang pengumuman yang di sampaikan Rabu esuk aktivitas sementara di hentikan. (J02/A01)
Tak terkecuali dengan Kabupaten Kudus yang pada tahun 2018 ini menyelenggarakan Dua Pemilihan,yaitu Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Kudus serta Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Sebagaimana Keppres no 15 tahun 2018 tentang hari hari Pemungutan Suara sebagai hari libur Nasional, dengan tujuan agar masyarakat berkesempatan menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada Serentak 2018 dan menekan angka golput.
Untuk itu Sudiharti, kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, membuat edaran agar seluruh pasar tradisional menghentikan kegiatannya saat hari Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Kudus 2018 dan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Jawa Tengah yang jatuh esuk hari, Rabu 26/06/2018 demi mensukseskan Pilkada Serentak 2018.
“Saya memang membuat surat edaran agar seluruh pasar tradisional menghentikan kegiatannya, demi mensukseskan penyelenggaraan Pilkada di Kabupaten Kudus,” katanya, Selasa 26/06/2018 di kantornya.
“Saya sudah berikan surat edaran ini kepada para kepala pasar-pasar yang ada di wilayah Kudus, dulu memang ada TPS yang di dirikan oleh penyelenggara Pemilu di kawasan pasar-pasar tradisional, namun kini tidak lagi ada TPS di pasar,” terang Eti panggilan akrab Sudiharti.
Ditambahkan oleh Sudiharti, dirinya tak mau kesibukan akibat operasional dan transaksi di pasar tradisional dituding sebagai penyebab berkurangnya tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada besok.
Dengan di liburkanya aktifitas di Pasar-pasar diharapkan kehadiran para pemilih di TPS-TPS untuk nyoblos menjadi meningkat, harapnya.
Menurut salah satu pekerja di Bubut Ayam "Banjir Rejeki", Ahmad Zainudin (31) yang sehari-hari menjalankan kegiatan di Pasar Baru membenarkan tentang pengumuman yang di sampaikan Rabu esuk aktivitas sementara di hentikan. (J02/A01)
by Unknown
Juni 26, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Ribuan warga dari berbagai lapisan masyarakat dan anggota Polres Kudus serta Kodim 0722, memadati kawasan Simpangtujuh Kudus, Senin 25/06/2018 malam untuk mengikuti istighosah bersama Pilkada damai yang bertajuk " Istigosah Dan Tablig Akbar Dalam Rangka Mewujudkan Pilgub Jateng Dan Pilbup Kudus Aman Dan Damai ".
Kapolres Rembang AKBP Agusman Gurning Sik.MH mengatakan, pihaknya sangat bersyukur sebab bisa diberikan kesempatan menggelar acara istighosah bersama.
" Rasa syukur kami sampaikan, malam ini kita diberikan kesempatan serta hidayah Allah bisa berkumpul berdoa bersama bersama Ulama, Umaro dan Masyarakat Kabupaten Kudus agar suasana Pilkada tetap kondusif dan berjalan damai,"kata dia.
Kemudian ia juga berpesan kepada seluruh jajarannya untuk bisa bersikap netral. Sehingga nantinya dapat menjalankan tugas dengan baik.
"Di sini ada sekitaran 1.941 TPS yang tersebar di Sembilan kecamatan. Besar harapan saya dapat memberikan layanan kepada masyarakat sehingga bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat,"ujarnya.
"Saya mengimbau tetap netral jangan berpihak apa yang disampaikan pimpinan laksanakan. Sanksi jelas baik ringan dan dipecat dengan tak hormat. Berikan pelayanan masyarakat," pesan Agusman terhadap jajaran TNI-Polri yang hadir.
Sementara itu, dalam tausiyahnya, KH. Suorufudin berpesan supaya Pilkada damai harus diikuti dengan baik dan mengedepankan persaudaraan.
Kemudian, dalam ceramahnya ia juga menyisipkan pesan moral kepada masyarakat luas supaya bisa selalu menjaga etika atau sikap.
"Pilkada (Pilgub) itu kan 5 tahunan. Jangan saling menghujat dan tetap menjaga kerukunan."ucap dia. (J02/A01)
Kapolres Rembang AKBP Agusman Gurning Sik.MH mengatakan, pihaknya sangat bersyukur sebab bisa diberikan kesempatan menggelar acara istighosah bersama.
" Rasa syukur kami sampaikan, malam ini kita diberikan kesempatan serta hidayah Allah bisa berkumpul berdoa bersama bersama Ulama, Umaro dan Masyarakat Kabupaten Kudus agar suasana Pilkada tetap kondusif dan berjalan damai,"kata dia.
Kemudian ia juga berpesan kepada seluruh jajarannya untuk bisa bersikap netral. Sehingga nantinya dapat menjalankan tugas dengan baik.
"Di sini ada sekitaran 1.941 TPS yang tersebar di Sembilan kecamatan. Besar harapan saya dapat memberikan layanan kepada masyarakat sehingga bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat,"ujarnya.
"Saya mengimbau tetap netral jangan berpihak apa yang disampaikan pimpinan laksanakan. Sanksi jelas baik ringan dan dipecat dengan tak hormat. Berikan pelayanan masyarakat," pesan Agusman terhadap jajaran TNI-Polri yang hadir.
Sementara itu, dalam tausiyahnya, KH. Suorufudin berpesan supaya Pilkada damai harus diikuti dengan baik dan mengedepankan persaudaraan.
Kemudian, dalam ceramahnya ia juga menyisipkan pesan moral kepada masyarakat luas supaya bisa selalu menjaga etika atau sikap.
"Pilkada (Pilgub) itu kan 5 tahunan. Jangan saling menghujat dan tetap menjaga kerukunan."ucap dia. (J02/A01)
by Unknown
Juni 26, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Komando Distrik Militer (Kodim) 0722 / Kudus menggelar apel gelar pasukan pengamanan pilkada tahun 2018 di lapangan Markas Kodim 0722, Senin 25/06/2018.
Apel melibatkan seluruh prajurit di wilayah Kodim 0722 dan personil BKO Yonif 410/Alugoro.
Komandan Kodim 0722 Kudus Letkol Inf Sentot Dwi Purnomo dalam amanatnya, mengatakan, apel gelar pasukan pengamanan pilkada serentak tahun 2018, merupakan hal yang sangat penting, untuk mengecek kesiapan pasukan pengamanan. Baik kesiapan dari segi personel maupun materiilnya.
“Keberhasilan suatu tugas dapat dilihat dari perencanaan, persiapan serta pengendalian,” katanya dihadapan peserta Apel.
Ia menambahkan, apel gelar pasukan juga bertujuan menegaskan kembali komitmen tugas dan kesiapan prajurit serta satuan, dalam mengamankan penyelengaraan pilkada serentak.
”Saya berharap akan terwujudnya keberhasilan dalam pelaksanaan tugas membantu Polri dalam pengamanan pilkada serentak 2018 di wilayah Kodim Kudus” katanya.
Dandim berpesan kepada seluruh prajurit TNI, menjaga netralitas. Hindari upaya yang dapat menyeret kepada politik praktis.
“Juga sangat penting menjaga objektifitas keluarga kita, jangan sampai dapat dihasut informasi yang menyesatkan bahkan fitnah. Jangan sampai terpengaruh kampanye hitam dan politik uang,” kata Dandim.
Lebih lanjut Dandim juga mengingatkan personil BKO dari Yonif 410/ALG agar menjaga dan menghormati adat istiadat setempat. Danramil harus bertanggung jawab terhadap personil yang di BKO kan di wilayahnya. (J02 /A01)
Apel melibatkan seluruh prajurit di wilayah Kodim 0722 dan personil BKO Yonif 410/Alugoro.
Komandan Kodim 0722 Kudus Letkol Inf Sentot Dwi Purnomo dalam amanatnya, mengatakan, apel gelar pasukan pengamanan pilkada serentak tahun 2018, merupakan hal yang sangat penting, untuk mengecek kesiapan pasukan pengamanan. Baik kesiapan dari segi personel maupun materiilnya.
“Keberhasilan suatu tugas dapat dilihat dari perencanaan, persiapan serta pengendalian,” katanya dihadapan peserta Apel.
Ia menambahkan, apel gelar pasukan juga bertujuan menegaskan kembali komitmen tugas dan kesiapan prajurit serta satuan, dalam mengamankan penyelengaraan pilkada serentak.
”Saya berharap akan terwujudnya keberhasilan dalam pelaksanaan tugas membantu Polri dalam pengamanan pilkada serentak 2018 di wilayah Kodim Kudus” katanya.
Dandim berpesan kepada seluruh prajurit TNI, menjaga netralitas. Hindari upaya yang dapat menyeret kepada politik praktis.
“Juga sangat penting menjaga objektifitas keluarga kita, jangan sampai dapat dihasut informasi yang menyesatkan bahkan fitnah. Jangan sampai terpengaruh kampanye hitam dan politik uang,” kata Dandim.
Lebih lanjut Dandim juga mengingatkan personil BKO dari Yonif 410/ALG agar menjaga dan menghormati adat istiadat setempat. Danramil harus bertanggung jawab terhadap personil yang di BKO kan di wilayahnya. (J02 /A01)
Juni 25, 2018
by Unknown
Juni 25, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kudus mulai mendistribusikan logistik Pemilihan Gubernur (Pilgub) dan Pemilihan Bupati (Pilbup), yang akan dilaksanakan 27 Juni mendatang.
Pendistribusian logistik Oleh KPU diawali dengan pengiriman ke PPK Gebog dan PPK Dawe kemudian ke PPK lainya disaksikan oleh Ketua Panwaskab dan Kapolres Kudus, Senin 25/6/2018 pagi.
Ketua KPU Kabupaten Kudus Moh Khanafi mengatakan, distribusi logistik baik Pilgub Jateng maupun Pilbup Kudus serentak dilakukan hari ini.
"Sembilan PPK yang tersebar di Kabupaten Kudus hari ini dipastikan menerima logistik," ujar Khanafi, didampingi Ketua Panwas dan Kapolres Kudus.
Pendistribusian logistik tersebut mendapat pengawalan baik dari aparat TNI, Polri dan Panwas setempat.
Sedangkan Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning Sik, menyatakan Polres Kudus menerjunkan personil untuk pengawalan di setiap pendistribusian sampai ke lokasi.
"Ini untuk menjamin logistik Pilkada selamat dan aman sampai tujuan ," terangnya.
Jenis logistik pilkada yang didistribusikan itu, antara kotak suara, bilik suara, alat coblos, bantal dan tinta surat suara, serta berbagai jenis formulir dan kelengkapan lainnya. (J02 /A01)
Pendistribusian logistik Oleh KPU diawali dengan pengiriman ke PPK Gebog dan PPK Dawe kemudian ke PPK lainya disaksikan oleh Ketua Panwaskab dan Kapolres Kudus, Senin 25/6/2018 pagi.
Ketua KPU Kabupaten Kudus Moh Khanafi mengatakan, distribusi logistik baik Pilgub Jateng maupun Pilbup Kudus serentak dilakukan hari ini.
"Sembilan PPK yang tersebar di Kabupaten Kudus hari ini dipastikan menerima logistik," ujar Khanafi, didampingi Ketua Panwas dan Kapolres Kudus.
Pendistribusian logistik tersebut mendapat pengawalan baik dari aparat TNI, Polri dan Panwas setempat.
Sedangkan Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning Sik, menyatakan Polres Kudus menerjunkan personil untuk pengawalan di setiap pendistribusian sampai ke lokasi.
"Ini untuk menjamin logistik Pilkada selamat dan aman sampai tujuan ," terangnya.
Jenis logistik pilkada yang didistribusikan itu, antara kotak suara, bilik suara, alat coblos, bantal dan tinta surat suara, serta berbagai jenis formulir dan kelengkapan lainnya. (J02 /A01)
Juni 24, 2018
by Unknown
Juni 24, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Memasuki masa tenang jelang Pilgub Jateng dan Pilkada Kudus 2018, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kudus mulai membersihkan alat peraga kampanye (APK ) di jalanan, Ahad 24/06/2018.
Pembersihan yang dipimping oleh Ketua KPU Kabupaten Kudus Moh Khanafi Muh, Ketua Panwaslu M Wahibul Minan, Kasat Pol PP Kudus Djati Sholekhah, Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning Sik, melakukan penyisiran dan pembersihan alat peraga di Seputaran Simpangtujuh dan jalan-jalan yang ada di Kabupaten Kudus.
Pembersihan APK ini dilakukan sehubungan dengan masa tenang yang di mulai Ahad, 24/06/2018.
“Semua alat peraga kampanye apakah itu baliho, spanduk, sticker tidak dimungkinkan tertempel di tempat-tempat umum, misalnya jalan protokol atau yang tertempel di pohon, tiang listrik, dan tembok,” ungkap Moh Khanafi, Ketua KPU Kudus.
Selain itu, Khanafi menambahkan, semua APK apapun modelnya sudah tidak diperbolehkan lagi ada yang terpasang. Petugas gabungan menurunkan alat peraga kampanye (APK) tidak hanya milik Cabup-cawabup Kudus namun juga Cagub-cawagub Jateng.
Sejumlah baliho yang menunjukkan simbol untuk memilih salah satu pasangan calon pada Pilbup Kudus yang terpasang di zona terlarang pun tak luput dari penertiban.
Ketua Panwaslu Kudus Moh Wahibul Minan mengatakan, penertiban dilakukan selama masa tenang selama tiga hari, 24-26/06/2018.
"Di hari tenang ini, semua APK dibersihkan dicopot di seluruh wilayah Kabupaten Kudus. Hal itu untuk menjaga iklim Pilkada agar tetap kondusif," kata Moh Wahibul Minan.
Sementara Ketua KPU Kudus Moh Khanafi berujar, sebelum dilakukan pencopotan APK, pihaknya terlebih dahulu koordinasi dengab tim sukses baik Cagub maupun Cabup.
"Kalau masih ada yang nekat memasang APK saat hati tenang maka maka bisa terkena sanksi pidana," ujarnya.
Sejumlah Petugas gabungan yang berasal dari KPU, Panwaskab, Satpol PP, TNI dan Polri serta Dinas terkait ikut serta dalam pencopotan. (J02/A01)
Pembersihan yang dipimping oleh Ketua KPU Kabupaten Kudus Moh Khanafi Muh, Ketua Panwaslu M Wahibul Minan, Kasat Pol PP Kudus Djati Sholekhah, Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning Sik, melakukan penyisiran dan pembersihan alat peraga di Seputaran Simpangtujuh dan jalan-jalan yang ada di Kabupaten Kudus.
Pembersihan APK ini dilakukan sehubungan dengan masa tenang yang di mulai Ahad, 24/06/2018.
“Semua alat peraga kampanye apakah itu baliho, spanduk, sticker tidak dimungkinkan tertempel di tempat-tempat umum, misalnya jalan protokol atau yang tertempel di pohon, tiang listrik, dan tembok,” ungkap Moh Khanafi, Ketua KPU Kudus.
Selain itu, Khanafi menambahkan, semua APK apapun modelnya sudah tidak diperbolehkan lagi ada yang terpasang. Petugas gabungan menurunkan alat peraga kampanye (APK) tidak hanya milik Cabup-cawabup Kudus namun juga Cagub-cawagub Jateng.
Sejumlah baliho yang menunjukkan simbol untuk memilih salah satu pasangan calon pada Pilbup Kudus yang terpasang di zona terlarang pun tak luput dari penertiban.
Ketua Panwaslu Kudus Moh Wahibul Minan mengatakan, penertiban dilakukan selama masa tenang selama tiga hari, 24-26/06/2018.
"Di hari tenang ini, semua APK dibersihkan dicopot di seluruh wilayah Kabupaten Kudus. Hal itu untuk menjaga iklim Pilkada agar tetap kondusif," kata Moh Wahibul Minan.
Sementara Ketua KPU Kudus Moh Khanafi berujar, sebelum dilakukan pencopotan APK, pihaknya terlebih dahulu koordinasi dengab tim sukses baik Cagub maupun Cabup.
"Kalau masih ada yang nekat memasang APK saat hati tenang maka maka bisa terkena sanksi pidana," ujarnya.
Sejumlah Petugas gabungan yang berasal dari KPU, Panwaskab, Satpol PP, TNI dan Polri serta Dinas terkait ikut serta dalam pencopotan. (J02/A01)
by Unknown
Juni 24, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Kudus menggelar patroli pengawasan, di hari tenang Pemilihan Gubernur (Pigub) Jawa Tengah dan juga Pilkada kudus 2018. Hal itu dilakukan untuk mengidentifikasi titik-titik atau wilayah yang dinilai rawan dan harus mendapatkan perhatian lebih.
Ketua Panwas Kabupaten Kudus M Wahibul Minan mengatakan, patroli pengawasan merupakan instruksi dari Bawaslu RI. Menurutnya, patroli pengawasan di hari tenang dilakukan untuk mengidentifikasi titik-titik rawan atau wilayah-wilayah rawan pelanggaran.
“Masa tenang ini menjadi masa-masa dimana banyak terjadi kerawanan atau potensi kecurangan yang harus kita perhatikan,” katanya.
Dari hasil patroli pengawasan, pihaknya akan bisa melakukan identifikasi untuk pengawasan. Dia juga menegaskan agar pada tahapan masa tenang tidak ada kampanye dalam bentuk apapun.
“Pada amanat undang-undang, tidak ada kampanye dalam bentuk apapun pada masa tenang,” ungkapnya.
Dalam melakukan pengawasan, selain ada tim khusus dari Panwas, pihaknya juga akan dibantu oleh pihak kepolisian. Jajaran Panwas juga koordinasi dengan panwascam dan seterusnya untuk melakukan pemantauan dimasing-masing wilayahnya.
“Kami ada tim juga, dan dibantu juga dari berbagai elemen seperti kepolisian,” ujarnya.
Pihaknya juga telah menjalin kesepakatan dengan Satpol PP dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Kudus, untuk melakukan pembersihan alat peraga kampanye (APK) dan bahan kampanye.
Patroli Pengawasan melibatkan jajaran anggota Panwascam yang ada di Kabupaten Kudus beserta Panitia Pengawas Desa mengelilingi jalan-jalan yang ada, Ahad 24/06/2018. Sebelumnya dilakukan Apel bersama sekitar pukul 08.00 kemudian dilanjutkan Patroli Pengawasan dengan Start Kantor Panwas Kabupaten Kudus . (J02/A01)
Ketua Panwas Kabupaten Kudus M Wahibul Minan mengatakan, patroli pengawasan merupakan instruksi dari Bawaslu RI. Menurutnya, patroli pengawasan di hari tenang dilakukan untuk mengidentifikasi titik-titik rawan atau wilayah-wilayah rawan pelanggaran.
“Masa tenang ini menjadi masa-masa dimana banyak terjadi kerawanan atau potensi kecurangan yang harus kita perhatikan,” katanya.
Dari hasil patroli pengawasan, pihaknya akan bisa melakukan identifikasi untuk pengawasan. Dia juga menegaskan agar pada tahapan masa tenang tidak ada kampanye dalam bentuk apapun.
“Pada amanat undang-undang, tidak ada kampanye dalam bentuk apapun pada masa tenang,” ungkapnya.
Dalam melakukan pengawasan, selain ada tim khusus dari Panwas, pihaknya juga akan dibantu oleh pihak kepolisian. Jajaran Panwas juga koordinasi dengan panwascam dan seterusnya untuk melakukan pemantauan dimasing-masing wilayahnya.
“Kami ada tim juga, dan dibantu juga dari berbagai elemen seperti kepolisian,” ujarnya.
Pihaknya juga telah menjalin kesepakatan dengan Satpol PP dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Kudus, untuk melakukan pembersihan alat peraga kampanye (APK) dan bahan kampanye.
Patroli Pengawasan melibatkan jajaran anggota Panwascam yang ada di Kabupaten Kudus beserta Panitia Pengawas Desa mengelilingi jalan-jalan yang ada, Ahad 24/06/2018. Sebelumnya dilakukan Apel bersama sekitar pukul 08.00 kemudian dilanjutkan Patroli Pengawasan dengan Start Kantor Panwas Kabupaten Kudus . (J02/A01)
by Unknown
Juni 24, 2018
Jurnalpantura.Com, Jakarta - Kadispenad menegaskan bahwa dalam perhelatan Pilkada Serentak 2108 maupun tahapan Pemilihan Legistlatif dan Pemilihan Presiden/Wakil Presiden, TNI AD senantiasa menjaga dan memegang teguh Netralitas TNI. Hal ini tidak terlepas dari komitmen TNI AD yang sering disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Darat.
Dalam pernyataan resminya di Mabesad, Jum'at 22/6/2018, Brigen TNI Alfret Denny D. Tuejeh menyampaikan bahwa “Bagi TNI AD, netralitas TNI merupakan jiwa, nafas dan sikap setiap prajurit. Tidak hanya terkait dengan pesta Demokrasi namun juga dalam kehidupan kesehariannya, baik didalam kedinasan maupun kehidupan sosial kemasyarakatan. Ini sudah final, tidak bisa ditawar-tawar, bahkan diragukan maupun dipertanyakan lagi”.
Kemudian, dalam menyikapi situasi Politik yang demikian dinamis menjelang hari pencoblosan tanggal 27 Juni 2018, Kadispenad mengajak agar seluruh komponen bangsa untuk sama-sama mendukung pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah dengan baik.
“Menjelang hari pemilihan yang sudah tinggal hitungan jari, TNI AD mendorong agar seluruh rakyat Indonesia untuk terlibat secara aktif dan positif guna mendukung terlaksananya pemilihan kepala daerah serentak di 171 wilayah secara langsung, umum, jujur, adil serta damai” Imbuhnya.
Selanjutnya, dalam menyikapi keikutsertaan para purnawirawan dalam Pilkada, Kadispenad juga menyatakan bahwa sebagaimana telah diatur dalam UUD 1945 dan UU TNI No 34 tahun 2004, TNI AD tidak akan pernah terlibat, melibatkan diri atau dilibatkan dalam politik praktis.
“Tugas TNI hanya mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. Adapun tugas dan peran dalam pengamanan pelaksanaan pesta demokrasi, sifatnya hanya tugas bantuan kepada Polri. TNI AD tidak mempunyai niat sedikitpun untuk mempengaruhi proses maupun hasilnya. Kita (TNI AD) senantiasa menempatkan diri diatas kepentingan seluruh rakyat dan bangsa Indonesia”, tutur lulusan Akademi Militer angkatan 1988 ini.
“Saya ingatkan kembali, sebagaimana yang telah disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat, meski dibeberapa daerah terdapat para purnawirawan TNI yang mencalonkan diri, bagi Angkatan Darat itu merupakan hak politik mereka sebagai masyarakat sipil dan tidak ada hubungannya dengan Angkatan Darat lagi” tegasnya.
“Dengan adanya Perintah Presiden, Panglima TNI dan Kasad, serta penekanan pada setiap pengarahan kepada prajurit, baik dalam kunjungan kerja bahkan safari ramadan, yang juga memerintahkan prajurit agar netral, maka seharusnya tidak ada lagi yang meragukan Komitmen TNI AD terkait masalah Netralitas. Kalaupun ada yang terindikasi tidak netral, itu mungkin saja terjadi kepada oknum tertentu. TNI AD sangat berterima kasih menerima masukan dan kritikan, kalau memang ada prajurit yang tidak netral. Hal ini menunjukan kecintaan terhadap TNI AD dalam mengawal Proses demokrasi di Indonesia. Namun pada sisi lain, kita berharap ada masukan yang pasti dan jelas, siapa prajurit yang tidak netral, dari satuan mana asalnya. Sehingga bukan hanya asal bicara tapi tidak menunjukan bukti yang benar. Kalau ada laporkan secara resmi dan benar, pasti akan kita tindak secara tegas dan bahkan terbuka. Proses hukum terhadap prajurit yang tidak netral juga merupakan bagian dari proses demokrasi yang baik di Indonesia”.
“Kemudian, bagi TNI AD, perilaku ini (ketidaknetralan) tidak hanya menciderai kepercayaan masyarakat namun juga melanggar perintah atasan yang sudah sering disampaikan bahkan sumpah dan janjinya sebagai prajurit serta amanah undang-undang. Ini bukan hanya sekedar retorika belaka, kita akan lihat bersama, apakah TNI AD menindaklanjutinya atau tidak, dan publik pun bisa menilai komitmen dan integritas ini” ucap Jenderal berbintang satu yang oleh Media akrab dipanggil Brigjen Denny.
Sebelum mengakhiri, atas nama TNI AD, Kadispenad juga berharap agar seluruh komponen bangsa untuk menghentikan sorotan atau polemik netralitas TNI. "Percayalah, sebagai prajurit Sapta Marga, kita tidak pernah berkeinginan untuk menggores bahkan melukai hati rakyatnya hanya demi kepentingan perorangan ataupun kelompok tertentu” pungkas Kadispenad. (A02)
Dalam pernyataan resminya di Mabesad, Jum'at 22/6/2018, Brigen TNI Alfret Denny D. Tuejeh menyampaikan bahwa “Bagi TNI AD, netralitas TNI merupakan jiwa, nafas dan sikap setiap prajurit. Tidak hanya terkait dengan pesta Demokrasi namun juga dalam kehidupan kesehariannya, baik didalam kedinasan maupun kehidupan sosial kemasyarakatan. Ini sudah final, tidak bisa ditawar-tawar, bahkan diragukan maupun dipertanyakan lagi”.
Kemudian, dalam menyikapi situasi Politik yang demikian dinamis menjelang hari pencoblosan tanggal 27 Juni 2018, Kadispenad mengajak agar seluruh komponen bangsa untuk sama-sama mendukung pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah dengan baik.
“Menjelang hari pemilihan yang sudah tinggal hitungan jari, TNI AD mendorong agar seluruh rakyat Indonesia untuk terlibat secara aktif dan positif guna mendukung terlaksananya pemilihan kepala daerah serentak di 171 wilayah secara langsung, umum, jujur, adil serta damai” Imbuhnya.
Selanjutnya, dalam menyikapi keikutsertaan para purnawirawan dalam Pilkada, Kadispenad juga menyatakan bahwa sebagaimana telah diatur dalam UUD 1945 dan UU TNI No 34 tahun 2004, TNI AD tidak akan pernah terlibat, melibatkan diri atau dilibatkan dalam politik praktis.
“Tugas TNI hanya mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. Adapun tugas dan peran dalam pengamanan pelaksanaan pesta demokrasi, sifatnya hanya tugas bantuan kepada Polri. TNI AD tidak mempunyai niat sedikitpun untuk mempengaruhi proses maupun hasilnya. Kita (TNI AD) senantiasa menempatkan diri diatas kepentingan seluruh rakyat dan bangsa Indonesia”, tutur lulusan Akademi Militer angkatan 1988 ini.
“Saya ingatkan kembali, sebagaimana yang telah disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat, meski dibeberapa daerah terdapat para purnawirawan TNI yang mencalonkan diri, bagi Angkatan Darat itu merupakan hak politik mereka sebagai masyarakat sipil dan tidak ada hubungannya dengan Angkatan Darat lagi” tegasnya.
“Dengan adanya Perintah Presiden, Panglima TNI dan Kasad, serta penekanan pada setiap pengarahan kepada prajurit, baik dalam kunjungan kerja bahkan safari ramadan, yang juga memerintahkan prajurit agar netral, maka seharusnya tidak ada lagi yang meragukan Komitmen TNI AD terkait masalah Netralitas. Kalaupun ada yang terindikasi tidak netral, itu mungkin saja terjadi kepada oknum tertentu. TNI AD sangat berterima kasih menerima masukan dan kritikan, kalau memang ada prajurit yang tidak netral. Hal ini menunjukan kecintaan terhadap TNI AD dalam mengawal Proses demokrasi di Indonesia. Namun pada sisi lain, kita berharap ada masukan yang pasti dan jelas, siapa prajurit yang tidak netral, dari satuan mana asalnya. Sehingga bukan hanya asal bicara tapi tidak menunjukan bukti yang benar. Kalau ada laporkan secara resmi dan benar, pasti akan kita tindak secara tegas dan bahkan terbuka. Proses hukum terhadap prajurit yang tidak netral juga merupakan bagian dari proses demokrasi yang baik di Indonesia”.
“Kemudian, bagi TNI AD, perilaku ini (ketidaknetralan) tidak hanya menciderai kepercayaan masyarakat namun juga melanggar perintah atasan yang sudah sering disampaikan bahkan sumpah dan janjinya sebagai prajurit serta amanah undang-undang. Ini bukan hanya sekedar retorika belaka, kita akan lihat bersama, apakah TNI AD menindaklanjutinya atau tidak, dan publik pun bisa menilai komitmen dan integritas ini” ucap Jenderal berbintang satu yang oleh Media akrab dipanggil Brigjen Denny.
Sebelum mengakhiri, atas nama TNI AD, Kadispenad juga berharap agar seluruh komponen bangsa untuk menghentikan sorotan atau polemik netralitas TNI. "Percayalah, sebagai prajurit Sapta Marga, kita tidak pernah berkeinginan untuk menggores bahkan melukai hati rakyatnya hanya demi kepentingan perorangan ataupun kelompok tertentu” pungkas Kadispenad. (A02)
Juni 23, 2018
by Unknown
Juni 23, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Jelang masa tenang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kudus 2018, KPU Kabupaten Kudus berkoordinasi dengan para peserta pilkada dan pemerintah daerah untuk penurunan alat peraga kampanye (APK).
" Tiga hari sebelum pemungutan suara merupakan hari tenang yang tidak diperbolehkan melaksanakan kegiatan kampanye termasuk alat peraga kampanye, semua materi bahan kampanye dan alat peraga, baik yang difasilitasi oleh KPU maupun paslon kita melihat banyak jumlah maupun bentuk dan kita mempumyai tanggung jawab berkaitan pembersihan APK tersebut,” ujar Moh Khanafi, Ketua KPU Kudus dalam rapat koordinasi pembersihan APK di sekretariat KPU Purwosari Kudus.
Kewajiban membersihkan APK tidak hanya menjadi tanggung jawab penyelenggara pemilu, tetapi masing masing paslon juga mempunyai kewajiban sosial untuk ikut serta membersihkan APK –nya masing-masing.
“ Peserta pemilu harus mematuhi dan membantu proses penurunan alat peraga Kampanyenya karena mereka harus tahu juga bahwa alat peraga ini memang sudah waktunya diturunkan, " sambungnya.
Karena ini melibatkan pengamanan pada pembersihan tersebut kami melibatkan patner kami dari Polri, TNI dan Satpol PP.
“ Pokoknya, gambaran secara umum pada pukul 00.00 WIB tanggal 24 Juni 2018 APK di wilayah Kabupaten Kudus harus sudah bersih,” ungkapnya, Jum'at 21/06/2018.
Memang dari segi tanggung jawab, pembersihan APK itu merupakan tanggung jawab KPU, tetapi untuk kebersamaan dan sportifitas, “alangkah baiknya dilaksanakan secara bersama dengan perwakilan masing masing paslon,” katanya.
Diketahui, KPU pusat telah menetapkan pemungutan suara pilkada serentak akan gelar pada 27 Juni 2018. Ada 171 daerah yang akan berpartisipasi. Dari 171 daerah tersebut, ada 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten yang akan menyelenggarakan pilkada. (J02/A01)
" Tiga hari sebelum pemungutan suara merupakan hari tenang yang tidak diperbolehkan melaksanakan kegiatan kampanye termasuk alat peraga kampanye, semua materi bahan kampanye dan alat peraga, baik yang difasilitasi oleh KPU maupun paslon kita melihat banyak jumlah maupun bentuk dan kita mempumyai tanggung jawab berkaitan pembersihan APK tersebut,” ujar Moh Khanafi, Ketua KPU Kudus dalam rapat koordinasi pembersihan APK di sekretariat KPU Purwosari Kudus.
Kewajiban membersihkan APK tidak hanya menjadi tanggung jawab penyelenggara pemilu, tetapi masing masing paslon juga mempunyai kewajiban sosial untuk ikut serta membersihkan APK –nya masing-masing.
“ Peserta pemilu harus mematuhi dan membantu proses penurunan alat peraga Kampanyenya karena mereka harus tahu juga bahwa alat peraga ini memang sudah waktunya diturunkan, " sambungnya.
Karena ini melibatkan pengamanan pada pembersihan tersebut kami melibatkan patner kami dari Polri, TNI dan Satpol PP.
“ Pokoknya, gambaran secara umum pada pukul 00.00 WIB tanggal 24 Juni 2018 APK di wilayah Kabupaten Kudus harus sudah bersih,” ungkapnya, Jum'at 21/06/2018.
Memang dari segi tanggung jawab, pembersihan APK itu merupakan tanggung jawab KPU, tetapi untuk kebersamaan dan sportifitas, “alangkah baiknya dilaksanakan secara bersama dengan perwakilan masing masing paslon,” katanya.
Diketahui, KPU pusat telah menetapkan pemungutan suara pilkada serentak akan gelar pada 27 Juni 2018. Ada 171 daerah yang akan berpartisipasi. Dari 171 daerah tersebut, ada 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten yang akan menyelenggarakan pilkada. (J02/A01)
Juni 22, 2018
by Unknown
Juni 22, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Sejak pagi bahkan ada yang setelah melaksanakan Sholat Subuh, ribuan warga Dukuh Karang Pojok, Desa Jepang Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, berbondong-bondong ke musala Miftahul Huda untuk memperingati lebaran ketupat atau Bodo Kupat.
Tradisi Bodo Kupat hanya ada di sepanjang Pantai Utara Jawa. Pelaksanaan Bodo Kupat bagi masyarakat di laksanakan 7 hari setelah Idul Fitri.
Tidak hanya kaum Dewasa tapi juga anak-anak kecil pun antusias duduk bersila di serambi musala bahkan meluber hingga halaman depan Mushola, Jum'at 22/06/2018.
Sambil menikmati shalawat juga alunan terbang papat/terbang jawian yang merupakan kesenian asli kebudayaan Kabupaten Kudus.
Ketukan dung-tek, alunan suara terbang papat yang begitu khas, dari remaja musala memberikan nuansa yang berbeda. Alhasil, mereka nampak begitu sumringah, saling sapa-menyapa, seguyub-rukun memperingati kenduri ketupat.
Acara yang dipimpin oleh Kiai Chumaidi dan dipungkasi dengan do'a oleh Kiai Muhtar menambah khusyu'nya ritme masyarakat dalam meng-amini lantunan do'a yang dicurahkan.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan makan ketupat secara bersama-sama dengan berharap keberkahan dari Allah SWT.
Fatkhan Salah seorang pengurus Musala menyampaikan harapan, agar tradisi seperti ini akan selalu dinamis dan selalu diuri-uri masyarakat.
"Bukan hanya sebuah tradisi saja, tapi juga perwujudan rasa syukur terhadap Allah SWT." Jelasnya. (J02 /A01)
Tradisi Bodo Kupat hanya ada di sepanjang Pantai Utara Jawa. Pelaksanaan Bodo Kupat bagi masyarakat di laksanakan 7 hari setelah Idul Fitri.
Tidak hanya kaum Dewasa tapi juga anak-anak kecil pun antusias duduk bersila di serambi musala bahkan meluber hingga halaman depan Mushola, Jum'at 22/06/2018.
Sambil menikmati shalawat juga alunan terbang papat/terbang jawian yang merupakan kesenian asli kebudayaan Kabupaten Kudus.
Ketukan dung-tek, alunan suara terbang papat yang begitu khas, dari remaja musala memberikan nuansa yang berbeda. Alhasil, mereka nampak begitu sumringah, saling sapa-menyapa, seguyub-rukun memperingati kenduri ketupat.
Acara yang dipimpin oleh Kiai Chumaidi dan dipungkasi dengan do'a oleh Kiai Muhtar menambah khusyu'nya ritme masyarakat dalam meng-amini lantunan do'a yang dicurahkan.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan makan ketupat secara bersama-sama dengan berharap keberkahan dari Allah SWT.
Fatkhan Salah seorang pengurus Musala menyampaikan harapan, agar tradisi seperti ini akan selalu dinamis dan selalu diuri-uri masyarakat.
"Bukan hanya sebuah tradisi saja, tapi juga perwujudan rasa syukur terhadap Allah SWT." Jelasnya. (J02 /A01)
by Unknown
Juni 22, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Parade "Sewu Kupat" (seribu ketupat), merupakan perayaan untuk menghormati Sunan Muria pada 7 hari usai Idul Fitri atau 8 Syawal atau lebih dikenal di kalangan masyarakat Kudus sebagai bodo kupat.
Salah satunya yaitu Parade Sewu Kupat yang tiap tahunnya diadakan di Taman Ria Colo di Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.
Belasan gunungan berisikan ketupat dan makanan khas dijajaran rapi di halaman untuk kemudian di beri doa.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus Yuli Kasiyanto mengatakan, prosesi parade Sewu Kupat diawali manaqib sore kemarin, kemudian pagi tadi dilanjut ziarah ke makam Sunan Muria.
"Tadi perjalanan kirab Kanjeng Sunan Muria dengan mengarak belasan gunungan yang terbuat dari ketupat dan hasil panen desa di Kecamatan Dawe dari makam Sunan Muria menuju Taman Ria Colo. Dibawa ke Makam Sunan Muria untuk dimintakan berkahnya," kata Yuli pada sambutannya.
Prosesi semakin meriah dengan pemotongan ketupat secara simbolik oleh Bupati Kudus Musthofa, dilanjut dengan drama tari kolosal. Kemudian puncaknya adalah saat ribuan warga berebut ketupat dan hasil bumi dari belasan gunungan yang diarak tadi. Jum'at, 22/06/2018.
"Seluruh desa ikut parade sewu kupat. Panitia berterima kasih. Semoga tahun depan bisa terus dilakukan acara ini," ucapnya mewakili panitia Parade Sewu Kupat.
"Saya meyakini betul warga Kudus hormat kepada Sunan Muria. Kita ngalap berkah dari Kangjeng Sunan Muria," kata Musthofa.
Bahkan menurut Bupati Kudus, Parade Sewu Kupat merupakan bentuk penghormatan kepada Kanjeng Sunan Muria. Musthofa berharap tradisi tahunan ini jangan sampai berhenti, siapapun Bupati nantinya harus bisa melanjutkan tradisi sewu kupat.
Pelaksanaan tahun ini merupakan kegiatan yang masuk tahun ke-11.
"karena tradisi ini bukan sekadar objek wisata tapi juga mencari berkah," ucapnya lebih lanjut. (J02 /A01)
Salah satunya yaitu Parade Sewu Kupat yang tiap tahunnya diadakan di Taman Ria Colo di Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.
Belasan gunungan berisikan ketupat dan makanan khas dijajaran rapi di halaman untuk kemudian di beri doa.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus Yuli Kasiyanto mengatakan, prosesi parade Sewu Kupat diawali manaqib sore kemarin, kemudian pagi tadi dilanjut ziarah ke makam Sunan Muria.
"Tadi perjalanan kirab Kanjeng Sunan Muria dengan mengarak belasan gunungan yang terbuat dari ketupat dan hasil panen desa di Kecamatan Dawe dari makam Sunan Muria menuju Taman Ria Colo. Dibawa ke Makam Sunan Muria untuk dimintakan berkahnya," kata Yuli pada sambutannya.
Prosesi semakin meriah dengan pemotongan ketupat secara simbolik oleh Bupati Kudus Musthofa, dilanjut dengan drama tari kolosal. Kemudian puncaknya adalah saat ribuan warga berebut ketupat dan hasil bumi dari belasan gunungan yang diarak tadi. Jum'at, 22/06/2018.
"Seluruh desa ikut parade sewu kupat. Panitia berterima kasih. Semoga tahun depan bisa terus dilakukan acara ini," ucapnya mewakili panitia Parade Sewu Kupat.
"Saya meyakini betul warga Kudus hormat kepada Sunan Muria. Kita ngalap berkah dari Kangjeng Sunan Muria," kata Musthofa.
Bahkan menurut Bupati Kudus, Parade Sewu Kupat merupakan bentuk penghormatan kepada Kanjeng Sunan Muria. Musthofa berharap tradisi tahunan ini jangan sampai berhenti, siapapun Bupati nantinya harus bisa melanjutkan tradisi sewu kupat.
Pelaksanaan tahun ini merupakan kegiatan yang masuk tahun ke-11.
"karena tradisi ini bukan sekadar objek wisata tapi juga mencari berkah," ucapnya lebih lanjut. (J02 /A01)
by Unknown
Juni 22, 2018
Jurnalpantura.Com, Jepara - Arak-Arakan Prosesi Larungan Kepala Kerbau Lomban Tahun 2018 yang di laksanakan di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) kelurahan Ujungbatu menuju Rumah Pemotongan Hewan kelurahan Jobokuto di ikuti oleh sekitar 2.000 warga Kabupaten Jepara.
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Jepara KH. Ahmad Marzuki SE, Dandim Jepara Letkol Czi Fachrudi Hidayat ST, Kapolres Jepara AKBP Yudianto Adhi Nugroho S I K, Ketua Pengadilan Agama Drs H Imam safii SH MH, Wakil bupati Jepara H Dian Kristiandi S Sos, Sekda Jepara Ir. Sholih. MM, OPD Jepara, Muspika kota Jepara, Kadin Pariwisata serta Lurah Petinggi sekecamatan Jepara kota.
Pertunjukan Seni tari Warak Dungdeng dari saka pariwisata Jepara menjadi pembuka rangkaian acara yang di lanjutkan dengan Pemberangkatan arak-arakan ke RPH (Rumah Pemotongan Hewan) desa Jobokuto yang berjarak sekitar 1km dari TPI desa Ujung batu, yang di lanjutkan dengan Prosesi pemotongan Kerbau.
Dalam sambutannya ketua panitia menyampaikan, "Puji syukur kita bisa berkumpul dan melaksanakan kegiatan Arak-Arakan Kerbau, Prosesi Larungan Kepala Kerbau Lomban Tahun 2018 di TPI Ujungbatu menuju Rumah Pemotongan Hewan Joyokusumo."
Kegiatan ini sudah yang ke-3 kalinya kita melaksanakan, semoga kegiatan ini bisa menjadikan daya tarik bagi wisata lokal maupun internasional, Setelah kegiatan arak arakan hari ini di lanjutkan lagi kegiatan malamnya nonton wayang semalam suntuk dan dilanjukan pada pagi harinya melaksanakan larungan kepala kerbau di tengah laut Jepara, Semoga kegiatan ini mendapat berkah dari Allah SWT dan di jauhkan marabahaya, sehingga acara ini menjadi sukses, acara ini dilakukan untuk memberikan varian destinasi wisata di kabupaten Jepara, bahwa kegiatan setelah arak2 kerbau ini nanti sore diadakan ziarah ke makam Cik Lanang dan makam Mbah Ronggo, dan selanjutnya nanti malam acara pagelaran wayang kulit, tambahnya.
Sementara itu Bupati Jepara menyampaikan, " kami dari Forkopimda mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1439 H mohon maaf lahir batin kepada masyarakat yang mengikuti kegiatan ini dan khususnya masyarakat Jepara, Pada prosesi kegiatan Arak-Arakan Kerbau, Prosesi Larungan Kepala Kerbau Lomban Tahun 2018 di TPI Ujungbatu,merupakan rasa syukur kita kepada Allah SWT, Kami berharap kegiatan ini bisa menjadikan daya tarik tersendiri untuk bisa menarik wisata lokal maupun mancanegara."
Semoga selama kegiatan pada hari ini sampai besok diberikan kelancaran oleh Allah SWT sehingga dijauhkan bala dan bencana bagi kita semua, tutupnya. (J02/A01)
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Jepara KH. Ahmad Marzuki SE, Dandim Jepara Letkol Czi Fachrudi Hidayat ST, Kapolres Jepara AKBP Yudianto Adhi Nugroho S I K, Ketua Pengadilan Agama Drs H Imam safii SH MH, Wakil bupati Jepara H Dian Kristiandi S Sos, Sekda Jepara Ir. Sholih. MM, OPD Jepara, Muspika kota Jepara, Kadin Pariwisata serta Lurah Petinggi sekecamatan Jepara kota.
Pertunjukan Seni tari Warak Dungdeng dari saka pariwisata Jepara menjadi pembuka rangkaian acara yang di lanjutkan dengan Pemberangkatan arak-arakan ke RPH (Rumah Pemotongan Hewan) desa Jobokuto yang berjarak sekitar 1km dari TPI desa Ujung batu, yang di lanjutkan dengan Prosesi pemotongan Kerbau.
Dalam sambutannya ketua panitia menyampaikan, "Puji syukur kita bisa berkumpul dan melaksanakan kegiatan Arak-Arakan Kerbau, Prosesi Larungan Kepala Kerbau Lomban Tahun 2018 di TPI Ujungbatu menuju Rumah Pemotongan Hewan Joyokusumo."
Kegiatan ini sudah yang ke-3 kalinya kita melaksanakan, semoga kegiatan ini bisa menjadikan daya tarik bagi wisata lokal maupun internasional, Setelah kegiatan arak arakan hari ini di lanjutkan lagi kegiatan malamnya nonton wayang semalam suntuk dan dilanjukan pada pagi harinya melaksanakan larungan kepala kerbau di tengah laut Jepara, Semoga kegiatan ini mendapat berkah dari Allah SWT dan di jauhkan marabahaya, sehingga acara ini menjadi sukses, acara ini dilakukan untuk memberikan varian destinasi wisata di kabupaten Jepara, bahwa kegiatan setelah arak2 kerbau ini nanti sore diadakan ziarah ke makam Cik Lanang dan makam Mbah Ronggo, dan selanjutnya nanti malam acara pagelaran wayang kulit, tambahnya.
Sementara itu Bupati Jepara menyampaikan, " kami dari Forkopimda mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1439 H mohon maaf lahir batin kepada masyarakat yang mengikuti kegiatan ini dan khususnya masyarakat Jepara, Pada prosesi kegiatan Arak-Arakan Kerbau, Prosesi Larungan Kepala Kerbau Lomban Tahun 2018 di TPI Ujungbatu,merupakan rasa syukur kita kepada Allah SWT, Kami berharap kegiatan ini bisa menjadikan daya tarik tersendiri untuk bisa menarik wisata lokal maupun mancanegara."
Semoga selama kegiatan pada hari ini sampai besok diberikan kelancaran oleh Allah SWT sehingga dijauhkan bala dan bencana bagi kita semua, tutupnya. (J02/A01)
Juni 21, 2018
by Unknown
Juni 21, 2018
Jurnalpantura.Com, Demak - Kehebohan terjadi di sekitar Jl. Raya Onggorawe Semarang-Demak Desa Loireng Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Kehebohan itu terjadi saat warga menemukan seorang laki laki tewas tergantung di rangka Baliho setinggi 5 Meter.
Korban yang kemudian diketahui bernama AK (44) yang beralamatkan di Jl. Gemah Selatan I RT 08 RW VI Kelurahan Gemah Pedurungan Semarang yang mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Kamis, 21/06/2018.
Korban ditemukan pertama kali oleh warga, sekitar pukul 06.00 WIB kemudian melaporkan ke kades Sidogemah.
Selanjutnya Kades bersama warga Sidogemah mengecek di lokasi kejadian selanjutnya melaporkan ke Koramil Sayung dan Polres Demak.
” Kejadian ini murni gantung diri , tidak di temukan tanda-tanda penganiayaan, disamping itu pula di tubuh korban ditemukan cairan yang diduga sperma di celana panjang korban dan lidahnya menjulur,” kata Petugas Polsek Sayung yang didampingi Babinsa Sidogemah.
Abas Nastain, Kades setempat menambahkan jika, "Korban tergantung di rangka Baliho setinggi 5 Meter ini menggunakan kawat alumunium dan korban masih mengenakan Helm,kaos warna Orange, celana kain warna hijau, Sendal jepit warna Hitam beserta Tas Ransel".terangnya
Adapun barang korban yang berada dekat Korban 1 unit SPM Yamaha Vega nopol H 6864 SH dalam keadaan terkunci setang, yang diduga merupakan milik korban.
Selanjutnya Jenazah korban di evakuasi dan dibawah ke Rumah Sakit Sunan Kalijaga Kabupaten Demak guna dilakukan visum. (J02/A01)
Korban yang kemudian diketahui bernama AK (44) yang beralamatkan di Jl. Gemah Selatan I RT 08 RW VI Kelurahan Gemah Pedurungan Semarang yang mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Kamis, 21/06/2018.
Korban ditemukan pertama kali oleh warga, sekitar pukul 06.00 WIB kemudian melaporkan ke kades Sidogemah.
Selanjutnya Kades bersama warga Sidogemah mengecek di lokasi kejadian selanjutnya melaporkan ke Koramil Sayung dan Polres Demak.
” Kejadian ini murni gantung diri , tidak di temukan tanda-tanda penganiayaan, disamping itu pula di tubuh korban ditemukan cairan yang diduga sperma di celana panjang korban dan lidahnya menjulur,” kata Petugas Polsek Sayung yang didampingi Babinsa Sidogemah.
Abas Nastain, Kades setempat menambahkan jika, "Korban tergantung di rangka Baliho setinggi 5 Meter ini menggunakan kawat alumunium dan korban masih mengenakan Helm,kaos warna Orange, celana kain warna hijau, Sendal jepit warna Hitam beserta Tas Ransel".terangnya
Adapun barang korban yang berada dekat Korban 1 unit SPM Yamaha Vega nopol H 6864 SH dalam keadaan terkunci setang, yang diduga merupakan milik korban.
Selanjutnya Jenazah korban di evakuasi dan dibawah ke Rumah Sakit Sunan Kalijaga Kabupaten Demak guna dilakukan visum. (J02/A01)
by Unknown
Juni 21, 2018
Jurnalpantura.Com, Jepara - Setelah pelaksanaan apel pengecekan oleh Kasdim Jepara Mayor Inf M Nurul Chabibi SH, di lanjutkan dengan acara Halal Bihalal seluruh anggota Kodim dengan PKL ( Pedagang Kaki Lima ) seputaran lingkungan Makodim Jepara khususnya PKL alun-alun kabupaten Jepara yang bertempat di halaman Kodim Jepara, Kamis 21/06/2018.
Acara di mulai dengan sambutan Komandan Kodim 0719/Jepara Letkol Czi Fachrudi Hidayat ST dan di lanjutkan dengan penyerahan Banner dengan ukuran 40 cm x 50 cm secara simbolis kepada perwakilan PKL yang berisi tentang menjaga kebersihan dan membuang sampah seusai dengan tempatnya. Acara di akhiri dengan salam-salaman berjabat tangan berkeliling, baik anggota maupun PKL.
Dalam sambutannya Dandim menyampaikan selamat Hari Raya Idul Fitri kepada seluruh anggota dan bapak ibu PKL yang hadir.
"Selamat Hari Raya Idul Fitri kepada hadirin semuanya, semoga amal ibadah kita selama puasa Ramadhan kemarin di terima disisi Allah SWT. Saya ucapkan selamat datang kepada bapak ibu PKL yang hadir memenuhi undangan kami, acara seperti ini mungkin baru pertama kali di adakan Kodim, karena selama saya menjabat Dandim saya melihat kesadaran warga dalam membuang sampah khususnya di seputaran alun-alun Jepara sangat kurang, oleh karenanya saya mengundang bapak ibu PKL dalam acara Halal bihalal ini untuk membantu dan bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan”. Kata Fahrudin Hidayat.
Dandim juga menyampaikan untuk kebersihan lingkungan merupakan tugas kita semua, terkhusus bapak ibu PKL sangat mempunyai peran yang penting dalam kebersihan, semisal ada warga yang membeli makanan/minuman atau apapun di tempat bapak ibu, sambil di ingatkan untuk membuang sampah di tempatnya, ataupun sampah bekas dagangan bapak ibu untuk di taruh di tempat yang di sediakan.
“ Nanti kami akan bantu bapak-ibu PKL untuk tempat sampahnya, mungkin kantong plastik besar untuk menampung sampah. Kami juga akan memberikan Banner kecil tentang kebersihan untuk di pasang di gerobak/lokasi tempat bapak ibu berjualan”, tegas Dandim. (J02 /A01)
by Unknown
Juni 21, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Halal bi Halal gabungan para wirausahawan se Eks Karesidenan Pati diantaranya, Pengusaha Property Pati Raya (KKPPR), Komunitas Pedagang Bakso (KBP), Paguyuban Penjual Parfum Pati Raya (P3R), Komunitas Pedagang Snack Blora (KPSB) yang tergabung dalam komunitas JBO : Jual Beli Online Kudus bersama Yayasan Mukti Khazanah Indonesia (YMKI) mengadakan temu kangen dalam bingkai halal bi halal dan seminar Self Talk. Rabu, 20/06/2018.
Pada Kesempatan tersebut hadir Para pembina wirausahawan dari Semarang dan juga ahli tele marketing serta pakar SelfTalk pemilik CV Arsyana wangi Ahmad Subakir dari Kendal.
Kegiatan ini selain halal bi halal juga di manfaatkan untuk melakukan diskusi dan seminar tentang prospek Pemasaran menggunakan fasilitas Tehnologi internet serta mengenalkan betapa pentingnya memahami materi SelfTalk dalam setiap pelaku usaha.
"Self talk adalah kata kata yang sering kita ucapkan dan sering kali kita tidak menyadari perkataan itu. Self talk yang sering anda katakan pada diri sendiri sebenarnya adalah cerminan dari bawah sadar anda" Terang Subakir dihadapan peserta halal bi halal Di Hotel @HOM.
Jadi setiap realitas fakta riil yg terjadi pada setiap orng tergantung bagaimana orang tersebut ber selftalk, bila selftalk nya positive maka akan terjadi positive demikian pula sebaliknya, tambahnya.
Selain itu, Ketua Panitia acara Rudianto menuturkan ide halal bi halal dengan mengundang berbagai komunitas wirausaha lintas kabupaten ini adalah dalam rangka menyatukan Visi bahwa sebagai seorang wirausahawan akan sukses kuncinya harus membangun jaringan komunikasi dan selalu positive thingking.
"kami hanya sekedar ingin berbagi ilmu dan pengalaman sesama pelaku usaha, sehingga kedepan kita bisa merancang berbagai pengembangan bisnis yang lain yang lebih menarik." terangnya.
Dalam kesempatan itu, Mukhlis salah satu pembina Yayasan Mukti Hazanah Indonesia YMKI selaku pemprakarsa kegiatan ini mengatakan, "Usai pertemuan halal bi halal ini kita akan segera membetuk unit2 bisnis lain yg lebih prospektif salah satunya adalah biro haji dan umroh melalu PT Cendana Tiga Tour Wisata yang Alhamdulillah kita di tunjuk oleh pusat untuk membuka cabang di sini" tuturnya.
Kedepan seluruh anggota gabungan berbagai komunitas wirausahawan yang tergabung dalam komunitas Jual Beli Online ini bisa berangkat haji dan umroh bersama melalui PT Cendana Tiga Tour kita ini, harapnya yang di Aamiini seluruh peserta.
Ada empat hal yg di bahas dalam kegiatan halal bi halal ini yaitu pertama penyampaian materi selftalk, kedua sosialisasi program bisnis dan pembentukan tim kerja, ketiga ikrar halal bi halal dan yang keempat kesimpulan dan penetapan program usaha.
Antusiasme dan semangat para pengunjung luar biasa terutama setelah mendapatkan pencerahan tentang materi selftalk.
Kustianto salah satu peserta yang juga Owner percetakan, sekaligus calon ketua Biro Haji dan Umroh area Pati Raya dalam acara ini menyampaikan, "Entah kenapa dan entah bagaimana dalam tahun ini area karesidenan Pati bisa memberangkatkan 50 calon umroh dan calon haji" demikian selftalknya. (MD/A02)
Pada Kesempatan tersebut hadir Para pembina wirausahawan dari Semarang dan juga ahli tele marketing serta pakar SelfTalk pemilik CV Arsyana wangi Ahmad Subakir dari Kendal.
Kegiatan ini selain halal bi halal juga di manfaatkan untuk melakukan diskusi dan seminar tentang prospek Pemasaran menggunakan fasilitas Tehnologi internet serta mengenalkan betapa pentingnya memahami materi SelfTalk dalam setiap pelaku usaha.
"Self talk adalah kata kata yang sering kita ucapkan dan sering kali kita tidak menyadari perkataan itu. Self talk yang sering anda katakan pada diri sendiri sebenarnya adalah cerminan dari bawah sadar anda" Terang Subakir dihadapan peserta halal bi halal Di Hotel @HOM.
Jadi setiap realitas fakta riil yg terjadi pada setiap orng tergantung bagaimana orang tersebut ber selftalk, bila selftalk nya positive maka akan terjadi positive demikian pula sebaliknya, tambahnya.
Selain itu, Ketua Panitia acara Rudianto menuturkan ide halal bi halal dengan mengundang berbagai komunitas wirausaha lintas kabupaten ini adalah dalam rangka menyatukan Visi bahwa sebagai seorang wirausahawan akan sukses kuncinya harus membangun jaringan komunikasi dan selalu positive thingking.
"kami hanya sekedar ingin berbagi ilmu dan pengalaman sesama pelaku usaha, sehingga kedepan kita bisa merancang berbagai pengembangan bisnis yang lain yang lebih menarik." terangnya.
Dalam kesempatan itu, Mukhlis salah satu pembina Yayasan Mukti Hazanah Indonesia YMKI selaku pemprakarsa kegiatan ini mengatakan, "Usai pertemuan halal bi halal ini kita akan segera membetuk unit2 bisnis lain yg lebih prospektif salah satunya adalah biro haji dan umroh melalu PT Cendana Tiga Tour Wisata yang Alhamdulillah kita di tunjuk oleh pusat untuk membuka cabang di sini" tuturnya.
Kedepan seluruh anggota gabungan berbagai komunitas wirausahawan yang tergabung dalam komunitas Jual Beli Online ini bisa berangkat haji dan umroh bersama melalui PT Cendana Tiga Tour kita ini, harapnya yang di Aamiini seluruh peserta.
Ada empat hal yg di bahas dalam kegiatan halal bi halal ini yaitu pertama penyampaian materi selftalk, kedua sosialisasi program bisnis dan pembentukan tim kerja, ketiga ikrar halal bi halal dan yang keempat kesimpulan dan penetapan program usaha.
Antusiasme dan semangat para pengunjung luar biasa terutama setelah mendapatkan pencerahan tentang materi selftalk.
Kustianto salah satu peserta yang juga Owner percetakan, sekaligus calon ketua Biro Haji dan Umroh area Pati Raya dalam acara ini menyampaikan, "Entah kenapa dan entah bagaimana dalam tahun ini area karesidenan Pati bisa memberangkatkan 50 calon umroh dan calon haji" demikian selftalknya. (MD/A02)
Juni 18, 2018
by Unknown
Juni 18, 2018
Jurnalpantura.Com, Jepara - Sebagai kota yang menjadi tujuan wisata, Kabupaten Jepara memiliki banyak tempat-tempat wisata di kota Kartini ini, salah satunya JOP, Pantai Bandengan, Pantai Kartini, Pulau Karimunjawa, Museum Kartini dan masih banyak yang lainnya, banyak warga dari luar kabupaten Jepara yang datang ke Jepara saat masa liburan, terlebih liburan Idul Fitri, biasanya mereka mengunjungi wisata di Jepara H+1 setelah Idul Fitri.
Untuk itu, Bertempat di beberapa tempat wisata dan Hotel di Kabupaten Jepara, pihak keamanan dalam hal ini anggota Kodim dan Kepolisian melakukan Patroli ke beberapa titik Keramaian, diantaranya Pantai Bandengan dan pantai Kartini Hotel Syailendara dan Hotel Jepara Indah yang terletak di wilayah kecamatan Jepara Kabupaten Jepara, Ahad 17/06/2018.
Untuk Pantai Bandengan Situasi dan kondisi obyek wisata pantai Bandengan sampai dengan sekarang masih aman dan landa sementara ombak masih tenang dan normal, Pengunjung yang masuk ke obyek pantai bandengan mulai dari pagi diperkirakan mencapai ± 10.000 orang baik dari masyarakat Jepara maupun luar daerah Jepara, Pengunjung antara lain keluarga maupun perorangan melaksanakan wisata pantai Bandengan.
Sedangkan Wisata Pantai Kartini Jepara Situasi dan kondisi Pantai kartini masih aman dan landai, antrian kendaraan akan masuk mencapai ± 20 meter dikarenakan masih menggunakan 1 (satu) pintu, Pengunjung mulai dari pagi diperkirakan ± 5.000 orang, Adapun kondisi ombak arus pantai Kartini arus tenang dan cuaca cerah hingga panas. Sementara Hotel Syailendra Jepara dan Hotel Jepara Indah Situasi dan kondisi Hotel masih landai dan aman, untuk kamar 80%-95 % Full tamu keluar masuk.
Menurut Pelda Ubaidurahman anggota Kodim."Sudah menjadi tugas kita, memberi rasa aman kepada masyarakat yang sedang menikmati liburan bersama keluarga."
Patroli ini merupakan kegiatan rutin, terlebih pas masa liburan seperti ini, kita akan melaksanakan patroli mungkin bisa sehari 2-3 kali, karena kita bisa lihat sendiri begitu banyaknya pengunjung, baik dari warga Jepara sendiri maupun dari warga luar kabupaten Jepara, sehingga tingkat kerawanan dan kejahatan lebih tinggi. Kita juga sudah berkoordinasi dengan Polres Jepara untuk dalam pengamanan di Lokasi Wisata khususnya masa Liburan seperti ini, tambahnya. (J02 /A01)
Juni 17, 2018
by Unknown
Juni 17, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Seorang warga Karangbener Bae Kudus ditemukan tewas tergantung di dalam rumah, Ahad 18/06/2018 sore . Diduga, ia nekat mengakhiri hidupnya lantaran frustrasi Sakit yang dideritanya tak kunjung sembuh.
Kapolsek Bae Polres Kudus AKP Sardi mengatakan, Soni (33) RT 02 RW IV pertama kali ditemukan kakak korban Eny (37) di rumah kosong milik orang tuanya. Saat itu, EN baru pulang dari bepergian dan mencari korban.
"Saat ditemukan sang kakak, korban sudah tergantung di tiang ruang tamu dengan menggunakan kain," ujar Kapolsek.
"Dugaan sementara, korban sengaja mengakhiri hidupnya karena sudah frustasi akibat sakit yang dideritanya. Sehingga, korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri," imbuhnya.
Dari pemeriksaan Inafis Polres Kudus serta dokter Puskesmas Bae dr. Novita Indras Sari korban mengalami patah tulang leher dan mengeluarkan darah dari mulut, lidah menjulur keluar, lebam pada tangan dan kaki serta mengeluarkan sperma dari alat kelaminnya. (J02 /A01)
Kapolsek Bae Polres Kudus AKP Sardi mengatakan, Soni (33) RT 02 RW IV pertama kali ditemukan kakak korban Eny (37) di rumah kosong milik orang tuanya. Saat itu, EN baru pulang dari bepergian dan mencari korban.
"Saat ditemukan sang kakak, korban sudah tergantung di tiang ruang tamu dengan menggunakan kain," ujar Kapolsek.
"Dugaan sementara, korban sengaja mengakhiri hidupnya karena sudah frustasi akibat sakit yang dideritanya. Sehingga, korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri," imbuhnya.
Dari pemeriksaan Inafis Polres Kudus serta dokter Puskesmas Bae dr. Novita Indras Sari korban mengalami patah tulang leher dan mengeluarkan darah dari mulut, lidah menjulur keluar, lebam pada tangan dan kaki serta mengeluarkan sperma dari alat kelaminnya. (J02 /A01)
by Unknown
Juni 17, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Sebuah rumah sekaligus bengkel tambal ban yang juga digunakan untuk berjualan bensin di Desa Loram Wetan kecamatan Jati ludes terbakar, Ahad 17/06/2018 sore.
Bambang (36) saksi mata mengatakan, awalnya paman sekaligus pemilik bengkel, Kasdiyanto (55) sedang mengisi botol bensin, sedangkan dirinya menambal ban sepeda motor milik pelangganya.
"Tiba-tiba muncul percikan api dan langsung menyambar ke botol-botol bensin hingga api membesar," kata Bambang yang mengalami luka kecil di kakinya.
Rumah yang sekaligus bengkel berukuran 4x8 meter di RT 04 RW IV inipun ludes terbakar karena di lokasi masih ada dirigen berisi bensin.
Pemilik bengkel atas nama Kasdiyanto mengalami luka bakar cukup serius. Kapolsek Jati AKP Bambang Sutaryo mengatakan "Untuk saat ini pemilik rumah dirawat di RS Mardirahayu karena mengalami luka bakar di sekujur tubuh kecuali muka,".
Untuk memadamkan api di lokasi, lanjut dia, sebanyak lima unit mobil PMK dari Bpbd, Pemkab dan PT Pura serta PT Djarum meluncur ke lokasi. "Tidak ada kesulitan dalam memadamkan api karena tadi juga dibantu warga," ujarnya. (J02 /A01 )
Bambang (36) saksi mata mengatakan, awalnya paman sekaligus pemilik bengkel, Kasdiyanto (55) sedang mengisi botol bensin, sedangkan dirinya menambal ban sepeda motor milik pelangganya.
"Tiba-tiba muncul percikan api dan langsung menyambar ke botol-botol bensin hingga api membesar," kata Bambang yang mengalami luka kecil di kakinya.
Rumah yang sekaligus bengkel berukuran 4x8 meter di RT 04 RW IV inipun ludes terbakar karena di lokasi masih ada dirigen berisi bensin.
Pemilik bengkel atas nama Kasdiyanto mengalami luka bakar cukup serius. Kapolsek Jati AKP Bambang Sutaryo mengatakan "Untuk saat ini pemilik rumah dirawat di RS Mardirahayu karena mengalami luka bakar di sekujur tubuh kecuali muka,".
Untuk memadamkan api di lokasi, lanjut dia, sebanyak lima unit mobil PMK dari Bpbd, Pemkab dan PT Pura serta PT Djarum meluncur ke lokasi. "Tidak ada kesulitan dalam memadamkan api karena tadi juga dibantu warga," ujarnya. (J02 /A01 )
Juni 15, 2018
by Unknown
Juni 15, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Tradisi mudik lebaran bagi masyarakat Indonesia, akhirnya membuat perangkat desa diwilayah Undaan Kudus, berinisial UN (41) yang telah lama ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana penipuan sebagaimana dimaksud pasal 378 KUHP. Hal tersebut disampaikan Kapolsek Undaan AKP Anwar, Jumat 15/06/2018.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan dan penyidikan, diperoleh barang bukti yang cukup bahwa tersangka diduga melakukan tindak pidana penipuan dengan menawarkan penjualan sebuah kios dipasar baru di daerah Wergu Kota Kudus," terang Kapolsek Undaan
Ditambahkannya, kejadian bermula saat korban Sri Wartini (39) warga Undaan tengah ditawari tersangka untuk membeli dua kios di pasar baru daerah Wergu dengan harga per kiosnya Rp.65.000.000,- pada bulan Mei 2017.
Karena harga kios dibawah harga pasaran, korban diminta kepada tersangka untuk merahasiakan harga kios kepada orang lain. Selanjutnya korban diajak tersangka melihat kios tersebut. Setelah melihat kiosnya, korban menyetujui pembelian kios tersebut dan membayarnya secara berturut-turut Rp. 65.000.000,- dan selanjutnya menyerahkan Rp. 65.000.000,- dengan bukti kwutansi pembelian.
Tak sampai disitu, tersangka menawarkan kembali kepada korban untuk membeli satu kios lagi dengan harga yang sama. Kemudian korban memberikan uang muka sebesar Rp.30.000.000,-.
Setelah mendapatkan semua uang dari korban, tersangka mulai sulit untuk dihubungi dan ditemui. korban kemudian mengecek kiosnya yang pernah ditunjukan kepada tersangka, ternyata kios tersebut milik pedagang stasiun wergu yang digusur dan diberikan pemerintah secara gratis.
"Tersangka yang sempat kabur kemudian berhasil di tangkap di rumah mertuanya, setelah Polsek Undaan mendapatkan informasi dari korban bahwa tersangka pulang untuk merayakan lebaran," tutupnya. (J02 /A01)
"Berdasarkan hasil pemeriksaan dan penyidikan, diperoleh barang bukti yang cukup bahwa tersangka diduga melakukan tindak pidana penipuan dengan menawarkan penjualan sebuah kios dipasar baru di daerah Wergu Kota Kudus," terang Kapolsek Undaan
Ditambahkannya, kejadian bermula saat korban Sri Wartini (39) warga Undaan tengah ditawari tersangka untuk membeli dua kios di pasar baru daerah Wergu dengan harga per kiosnya Rp.65.000.000,- pada bulan Mei 2017.
Karena harga kios dibawah harga pasaran, korban diminta kepada tersangka untuk merahasiakan harga kios kepada orang lain. Selanjutnya korban diajak tersangka melihat kios tersebut. Setelah melihat kiosnya, korban menyetujui pembelian kios tersebut dan membayarnya secara berturut-turut Rp. 65.000.000,- dan selanjutnya menyerahkan Rp. 65.000.000,- dengan bukti kwutansi pembelian.
Tak sampai disitu, tersangka menawarkan kembali kepada korban untuk membeli satu kios lagi dengan harga yang sama. Kemudian korban memberikan uang muka sebesar Rp.30.000.000,-.
Setelah mendapatkan semua uang dari korban, tersangka mulai sulit untuk dihubungi dan ditemui. korban kemudian mengecek kiosnya yang pernah ditunjukan kepada tersangka, ternyata kios tersebut milik pedagang stasiun wergu yang digusur dan diberikan pemerintah secara gratis.
"Tersangka yang sempat kabur kemudian berhasil di tangkap di rumah mertuanya, setelah Polsek Undaan mendapatkan informasi dari korban bahwa tersangka pulang untuk merayakan lebaran," tutupnya. (J02 /A01)
Juni 11, 2018
by Unknown
Juni 11, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Pemilukada telah lazim menjadi ajang tebar janji, yang tidak sedikit hanya kamuflase yang tidak terukur atau berdasarkan data yang sahih. Namun tidak demikian dengan Pasangan Akhwan-Hadi Sucipto (AKHI), yang menyusun programnya berbasis kebutuhan dengan memperhatikan daya dukung anggaran daerah.
”Kami sangat hati-hati menyusun program, tidak asal-asalan apalagi ugal-ugalan, karena dapat berdampak pada macetnya pembangunan, apalagi jika terjadi deficit anggaran”, jelas calon wakil bupati Paslon AKHI, Hadi Sucipto.
Program kerja Pasangan AKHI mengutamakan jaminan pendidikan gratis setidaknya hingga SMA bagi seluruh anak yatim dan piatu baik di sekolah negeri maupun swasta. Selain itu, persoalan masih banyaknya dana pungutan serta iuran, semisal berbentuk uang gedung yang membebani orang tua siswa, jika akan ditata dan dicarikan jalan keluar, agar kedepan tidak ada lagi pungutan, namun sekolah juga mendapatkan biaya operasional yang memadai untuk menyelenggarakan pendidikan berkualitas.
Di bidang kesehatan, pasangan AKHI bertekad untuk mempermudah layanan gratis berobat baik rawat inap maupun rawat jalan di seluruh rumah sakit, milik pemerintah maupun sawasta, dengan Kartu Kudus Sehat (KKS). Selain itu, akan dilakukan upgrading, atau peningkatan fasilitas layanan, terutama ruang perawatan agar lebih nyaman. Dan yang tidak kalah penting adalah memberikan solusi agar tidak ada penumpukan atau antrian berkepanjangan untuk memperoleh layanan kesehatan, dengan memaksimalkan fungsi Puskesmas, utamanya dalam hal rehabilitatif.
”Masyarakat berhak memperoleh layanan kesehatan yang lebih manusiawi, tidak mengantri hingga tujuh jam. Karenanya, kami akan maksimalkan peran Puskesmas, dengan meningkatkan peralatan medis, gedung, hingga dokter sepesialis beserta tenaga medis pendukung”, kata Hadi Sucipto.
Selanjutnya yang menjadi kerpihatinan saat ini adalah adanya mobilisasi tenaga kerja dari Kudus ke beberapa daerah tetangga, di antaranya Jepara, Demak dan Semarang. Menurut pasangan AKHI, fenomena ini mengindikasikan ada persoalan pada pengembangan investasi di Kudus, yang berakibat para pencari kerja di Kudus harus “lari” ke Jepara. AKHI memandang penting untuk memunculkan kepercayaan investor agar membuka usahanya di Kudus.
Selain birokrasi yang bersih dari pungutan, ijin yang sederhana, cepat, mudah, dan murah, yang tidak kalah penting adalah revisi RTRW yang mengakomodir kebutuhan investasi. ”Intinya, bagaimana investasi tetap tumbuh, namun tidak sembarangan, tetap dengan memperhatikan daya dukung lingkungan dan sosial. Sebab angka pengangguran di Kudus masih terbilang tinggi, di angka 22.727 orang”, terang Akhwan.
Adapun di bidang pertanian, pasangan AKHI akan melaksanakan program regenerasi petani, mengingat tingginya angka penurunan rumah tangga petani di Kudus. Dalam survey 2003-2013 lalu, diketahui telah terjadi penurunan sebanyak 51,82 %, dari semula 106.359 rumah tangga pertanian, kini hanya ada 51.359. Selain itu, persoalan klasik petani seperti pupuk, juga harus segera diselesaikan, dengan memastikan semua petani terdaftar di Sistem Informasi Pertanian Indonesia (SINPI) dan mendapatkan kartu tani.
Dalam catatan pasangan AKHI. Tak kalah penting adalah peningkatan kesejahteraan guru dan pemuka agama. Guru dimaksud baik PNS maupun Non PNS, baik di lingkungan Kemendikbud maupun Kemenag.
”Di Data kami, misalnya untuk guru non PNS di lingkungan Kemenag, setidaknya ada guru sebanyak 545 (RA), 1.558 (MI), 896 (MTS), 508 (MA), 4.013 (Madin), 5.409 (TPQ) yang perlu ditingkatkan kesejahteraannya. Termasuk juga guru PNS dari level TK hingga SMP”, jelas Hadi Sucipto.
Pasangan AKHI juga memastikan memperhatikan pemuka agama, setidaknya untuk 1.822 imam masjid, 651 takmir masjid, 1.564 imam musholla, 27 pemangku gereja, 3 klenteng dan 9 vihara di Kabupaten Kudus. (J02 /A01)
by Unknown
Juni 11, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Prajurit TNI dari Kodim 0722/Kudus yang diwakili oleh Koramil 08/Gebog membagikan zakat fitrah kepada anak-anak Yatim Piatu di Yayasan Darussalamah bertempat di Desa Jurang RT 05/III Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus, Senin 11/06/2018.
Sasaran penerima zakat difokuskan pada warga masyarakat yang tidak mampu dan anak-anak Yatim Piatu yang menjadi binaan masing-masing Babinsa.
Pada kesempatan tersebut Peltu Sofii yang mewakili Komandan Koramil 08/Gebog Kapten Inf A. Bashier menyampaiakan bahwa pemberian zakat secara ikhlas serta kepedulian anggota tentang pemberian zakat agar kedepan lebih baik dan diharapkan dapat meringankan beban warga masyarakat, maupun anak-anak Yatim Piatu khususnya dalam menghadapi Lebaran 1439 H.
"Kebutuhan warga menjelang Lebaran ini kan bertambah. Dengan pemberian zakat ini diharapkan beban mereka menjadi ringan dan menghadapi Lebaran dengan penuh kegembiraan. Walaupun jumlahnya terbatas karena memang dari swadaya anggota, kami tetap berharap dapat membantu warga di sekitar Koramil Gebog", jelas Peltu Sofii yang didampingi Babinsa Jurang Serka Suyoto.
Kegiatan sosial ini sudah menjadi agenda rutin yang dilaksanakan oleh jajaran Kodim 0722/Kudus bahwa anggota, baik TNI maupun PNS Kodim Kudus diarahkan menyalurkan zakat fitrahnya kepada masyarakat sekitar dan anak-anak Yatim Piatu. (J02 /A01)
Sasaran penerima zakat difokuskan pada warga masyarakat yang tidak mampu dan anak-anak Yatim Piatu yang menjadi binaan masing-masing Babinsa.
Pada kesempatan tersebut Peltu Sofii yang mewakili Komandan Koramil 08/Gebog Kapten Inf A. Bashier menyampaiakan bahwa pemberian zakat secara ikhlas serta kepedulian anggota tentang pemberian zakat agar kedepan lebih baik dan diharapkan dapat meringankan beban warga masyarakat, maupun anak-anak Yatim Piatu khususnya dalam menghadapi Lebaran 1439 H.
"Kebutuhan warga menjelang Lebaran ini kan bertambah. Dengan pemberian zakat ini diharapkan beban mereka menjadi ringan dan menghadapi Lebaran dengan penuh kegembiraan. Walaupun jumlahnya terbatas karena memang dari swadaya anggota, kami tetap berharap dapat membantu warga di sekitar Koramil Gebog", jelas Peltu Sofii yang didampingi Babinsa Jurang Serka Suyoto.
Kegiatan sosial ini sudah menjadi agenda rutin yang dilaksanakan oleh jajaran Kodim 0722/Kudus bahwa anggota, baik TNI maupun PNS Kodim Kudus diarahkan menyalurkan zakat fitrahnya kepada masyarakat sekitar dan anak-anak Yatim Piatu. (J02 /A01)
by Unknown
Juni 11, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Sebanyak 95 orang pemudik gratis asal Jakarta dan sekitarnya sekitar pukul 01. 15 WIB dini hari tadi tiba di halaman kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus, Senin 11/06/2018.
Para peserta Mudik Gratis dari Jakarta dan sekitarnya diperkirakan berangkat pada sekitar pukul 13.00 siang tadi.
Setibanya di halaman Dinas Perhubungan para pemudik disambut oleh Plt Kepala Dinas Perhubungan Sam'ani Intakoris dan di persilahkan untuk minum terlebih dahulu bahkan agar mengecek kembali barang bawaannya.
Dalam sambutannya Sam'ani mengatakan, “Mudik gratis yang di fasilitasi oleh Dishub ini merupakan program Bupati, dan penyambutan para pemudik ini sebagai bentuk rasa sayang dan tanggung jawab Bupati Kudus, kepada warganya.
Dari Catatan Dishub Kudus para peserta pemudik tersebar dari berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten Kudus. Dan sebagian besar dari mereka adalah Buruh, karyawan dan Mahasiswa.
Menurut Khafidzoh (32) Seorang ibu dengan dua cara anak yang masih kecil, pemudik warga desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, dirinya begitu mendengar adanya pengumuman mudik gratis langsung mendaftarkan diri dan ikut program mudik gratis ini, “lumayan meski gratis tapi ini nyaman,” katanya.
Demikian juga yang disampaikan Abdul Ghofur (35) warga Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, karyawan perusahaan Meubel dirinya bersama keluarga besarnya, sudah tiga kali mengikuti mudik gratis yang diselenggarakan oleh Dishub Kudus, “Karena disamping nyaman, ada perasaan bahagia karena merasa di perhatikan oleh Pemerintah Kabupaten Kudus.” ujarnya. (J02 /A01)
Para peserta Mudik Gratis dari Jakarta dan sekitarnya diperkirakan berangkat pada sekitar pukul 13.00 siang tadi.
Setibanya di halaman Dinas Perhubungan para pemudik disambut oleh Plt Kepala Dinas Perhubungan Sam'ani Intakoris dan di persilahkan untuk minum terlebih dahulu bahkan agar mengecek kembali barang bawaannya.
Dalam sambutannya Sam'ani mengatakan, “Mudik gratis yang di fasilitasi oleh Dishub ini merupakan program Bupati, dan penyambutan para pemudik ini sebagai bentuk rasa sayang dan tanggung jawab Bupati Kudus, kepada warganya.
Dari Catatan Dishub Kudus para peserta pemudik tersebar dari berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten Kudus. Dan sebagian besar dari mereka adalah Buruh, karyawan dan Mahasiswa.
Menurut Khafidzoh (32) Seorang ibu dengan dua cara anak yang masih kecil, pemudik warga desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, dirinya begitu mendengar adanya pengumuman mudik gratis langsung mendaftarkan diri dan ikut program mudik gratis ini, “lumayan meski gratis tapi ini nyaman,” katanya.
Demikian juga yang disampaikan Abdul Ghofur (35) warga Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, karyawan perusahaan Meubel dirinya bersama keluarga besarnya, sudah tiga kali mengikuti mudik gratis yang diselenggarakan oleh Dishub Kudus, “Karena disamping nyaman, ada perasaan bahagia karena merasa di perhatikan oleh Pemerintah Kabupaten Kudus.” ujarnya. (J02 /A01)
Juni 10, 2018
by Unknown
Juni 10, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Kemacetan panjang yang terjadi di Jalan Mejobo yang terjadi mulai kemarin hingga pagi tadi mulai dikeluhkan warga. Kemacetan yang terjadi karena antrian panjang truk pengangkut tebu memadati jalan mulai Jln Mejobo,Jln sebelah barat kantor Samsat Kudus ke utara hingga pabrik Gula Rendeng Kudus.
Santoso salah satu pengguna jalan menyampaikan, ”Antrean jajaran truk-truk diesel pengangkut padi ini sudah lama tak terjadi di jalan ini, tahun-tahun dulu memang pernah seperti ini, tapi tak juga separah yang ini” ceritanya, Sabtu 09/06/2018.
Sementara itu, Asri Budi Utomo, Litbang DPC Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) PG Rendeng Kudus, saat di temui di kantor sekretariatnya menyatakan, antrean panjang truk tebu karena ada kendala di bagian mesin cooling Tower PG Trangkil Pati.
“Pasokan tebu tak bisa masuk ke pabrik tersebut, para petani kemudian melarikan muatan tebunya ke PG Rendeng Kudus yang menyebabkan konsentrasi truk-truk pengangkut tebu menumpuk di Kudus yang juga bercampur dengan petani lokal (Binaan PG Rendeng) yang biasa berkirim di Kudus,” katanya, Sabtu 09/06/2018.
”Kami sendiri sudah berbicara dengan manajemen PG Rendeng tentunya untuk memberikan prioritas pertama kepada para petani local yang sudah menjadi binaan kami untu memperoleh kontrak dan nomor PIN melakukan penimbangan terlebih dahulu di PG Rendeng, baru setelah itu mereka, para petani diluar binaan APTRI PG Rendeng,” katanya.
Disinggung mengenai penetrasi truk-truk tebu dari luar kota Kudus ke kawasan PG Rendeng Kudus sehingga mengganggu dan menambah kemacetan jalanan di Kudus, Asri menjelaskan, ini bukan kesalahan manajemen PG Rendeng.
“Pihak PG Rendeng sendiri juga tak menyangka akan kedatangan truk-truk tebu dari luar kota, dan ini bukan menyangkut surat perintah tebang dan angkut (SPTA) tebu yang terlalu banyak dari PG Trangkil tapi memamng ada kerusakan mesian, terang dia.
Sebelum bisa memasok tebunya ke PG Rendeng kan mereka harus mengurus surat kontrak yang tidak bisa serta merta, karena mereka harus mengikuti prosedur kita dahulu PG punya aturan, kami juga punya aturan.
“Aturannya adalah mengikuti kesepakatan sebelum giling adanya potongan beaya karung dan sebagainya, bisa saja mereka masuk dengan nomor kontrak petani binaan, tapi kami kan punya kuota, misal kuota per hari 25 ribu ton maka kami bisa menolak bila sudah melebihi kuota tersebut,” terangnya.
Asri tak menampik bahwa PG Rendeng kemungkinan besar akan menerima semua muatan dari truk-truk pengangkut tebu yang biasanya bukan menjadi supliyer PG Rendeng, karena tebu itu dalam 36 jam dinyatakan rusak.
“Jadi kasihan juga para petani tebu itu bila tebunya tak tertampung di PG Rendeng,” ungkapnya.
Sementara itu Sutarno (38) sopir truk tebu asal Desa Jadi Sumber Rembang, mengaku dirinya sudah mengantre sejak kemarin sore, mengetahui mesin PG Trangkil Pati, sedang rusak, sebelum ke PG Rendeng dirinya sempat mebawa tebunya ke PG Pakis Tayu Pati namun dia ragu dengan kapasitas muat pabrik Gula tersebut lalu memutuskan membawa Ke PG Rendeng. (J02 /A01)
Santoso salah satu pengguna jalan menyampaikan, ”Antrean jajaran truk-truk diesel pengangkut padi ini sudah lama tak terjadi di jalan ini, tahun-tahun dulu memang pernah seperti ini, tapi tak juga separah yang ini” ceritanya, Sabtu 09/06/2018.
Sementara itu, Asri Budi Utomo, Litbang DPC Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) PG Rendeng Kudus, saat di temui di kantor sekretariatnya menyatakan, antrean panjang truk tebu karena ada kendala di bagian mesin cooling Tower PG Trangkil Pati.
“Pasokan tebu tak bisa masuk ke pabrik tersebut, para petani kemudian melarikan muatan tebunya ke PG Rendeng Kudus yang menyebabkan konsentrasi truk-truk pengangkut tebu menumpuk di Kudus yang juga bercampur dengan petani lokal (Binaan PG Rendeng) yang biasa berkirim di Kudus,” katanya, Sabtu 09/06/2018.
”Kami sendiri sudah berbicara dengan manajemen PG Rendeng tentunya untuk memberikan prioritas pertama kepada para petani local yang sudah menjadi binaan kami untu memperoleh kontrak dan nomor PIN melakukan penimbangan terlebih dahulu di PG Rendeng, baru setelah itu mereka, para petani diluar binaan APTRI PG Rendeng,” katanya.
Disinggung mengenai penetrasi truk-truk tebu dari luar kota Kudus ke kawasan PG Rendeng Kudus sehingga mengganggu dan menambah kemacetan jalanan di Kudus, Asri menjelaskan, ini bukan kesalahan manajemen PG Rendeng.
“Pihak PG Rendeng sendiri juga tak menyangka akan kedatangan truk-truk tebu dari luar kota, dan ini bukan menyangkut surat perintah tebang dan angkut (SPTA) tebu yang terlalu banyak dari PG Trangkil tapi memamng ada kerusakan mesian, terang dia.
Sebelum bisa memasok tebunya ke PG Rendeng kan mereka harus mengurus surat kontrak yang tidak bisa serta merta, karena mereka harus mengikuti prosedur kita dahulu PG punya aturan, kami juga punya aturan.
“Aturannya adalah mengikuti kesepakatan sebelum giling adanya potongan beaya karung dan sebagainya, bisa saja mereka masuk dengan nomor kontrak petani binaan, tapi kami kan punya kuota, misal kuota per hari 25 ribu ton maka kami bisa menolak bila sudah melebihi kuota tersebut,” terangnya.
Asri tak menampik bahwa PG Rendeng kemungkinan besar akan menerima semua muatan dari truk-truk pengangkut tebu yang biasanya bukan menjadi supliyer PG Rendeng, karena tebu itu dalam 36 jam dinyatakan rusak.
“Jadi kasihan juga para petani tebu itu bila tebunya tak tertampung di PG Rendeng,” ungkapnya.
Sementara itu Sutarno (38) sopir truk tebu asal Desa Jadi Sumber Rembang, mengaku dirinya sudah mengantre sejak kemarin sore, mengetahui mesin PG Trangkil Pati, sedang rusak, sebelum ke PG Rendeng dirinya sempat mebawa tebunya ke PG Pakis Tayu Pati namun dia ragu dengan kapasitas muat pabrik Gula tersebut lalu memutuskan membawa Ke PG Rendeng. (J02 /A01)
by Unknown
Juni 10, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Sebagai salah satu wadah atau komonitas yang selama ini peduli dengan pemberdayaan masyarakat khususnya produk UMKM, Crew Jual Beli Online (JBO) Divisi Sanggar Batik Affar mengadakan buka puasa bersama.
Bertempat di Sanggar Batik di Perum Muria, Jum'at 07/06/2018, tampak hadir Yaskur instruktur Sanggar Batik, Anggota JBO dan crew Sanggar Batik itu sendiri.
Selain buka bersama, Komunitas juga melakukan diskusi tentang prospek eduwisata batik affar.
Penyelenggara buka puasa bersama, Bambang menuturkan," ide buka bersama ini secara spontan saja, dengan hanya persiapan 1 hari,” tuturnya.
Dipilihnya lokasi Muria sebagai tempat berbuka puasa karena ditempat ini merupakan tempat berkumpulnya crew sanggar batiik Affar.
“ Ada dua hal yang di bahas dalam kegiatan ini yaitu jembatan pertama dengan melibatkan komunitas kita dapat dikenal masyarakat ramai, dan dengan konsep mandaran mencerminkan budaya khas Kudus yang rahat,rukun,gayeng,” Tambahnya
Bambang berharap dengan acara tersebut, komonitas JBO khususnya dan Kudus pada umumnya lebih dikenal secara luas lagi dikancah nasional maupun internasional dengan tradisi dan Budaya nya, tegasnya.
Sementara itu salah satu inisiator, Eko Pramono yang juga juragan mebel, mengapresiasai ide kreatif dari komunitas JBO.
" ini merupakan hal baru di Kota Kudus, sanggar batik berbuka sambil diskusi,” terangnya.
Eko berharap buka bersama ini dapat dikembangkan dan dikemas dengan baik agar menjadi destinasi wisata baru di Kota Kudus “ Kedepan saya harap dikonsep yang lebih bagus agar lebih rame dan mengundang animo masyarakat banyak,” pungkasnya. (mad/A02)
Bertempat di Sanggar Batik di Perum Muria, Jum'at 07/06/2018, tampak hadir Yaskur instruktur Sanggar Batik, Anggota JBO dan crew Sanggar Batik itu sendiri.
Selain buka bersama, Komunitas juga melakukan diskusi tentang prospek eduwisata batik affar.
Penyelenggara buka puasa bersama, Bambang menuturkan," ide buka bersama ini secara spontan saja, dengan hanya persiapan 1 hari,” tuturnya.
Dipilihnya lokasi Muria sebagai tempat berbuka puasa karena ditempat ini merupakan tempat berkumpulnya crew sanggar batiik Affar.
“ Ada dua hal yang di bahas dalam kegiatan ini yaitu jembatan pertama dengan melibatkan komunitas kita dapat dikenal masyarakat ramai, dan dengan konsep mandaran mencerminkan budaya khas Kudus yang rahat,rukun,gayeng,” Tambahnya
Bambang berharap dengan acara tersebut, komonitas JBO khususnya dan Kudus pada umumnya lebih dikenal secara luas lagi dikancah nasional maupun internasional dengan tradisi dan Budaya nya, tegasnya.
Sementara itu salah satu inisiator, Eko Pramono yang juga juragan mebel, mengapresiasai ide kreatif dari komunitas JBO.
" ini merupakan hal baru di Kota Kudus, sanggar batik berbuka sambil diskusi,” terangnya.
Eko berharap buka bersama ini dapat dikembangkan dan dikemas dengan baik agar menjadi destinasi wisata baru di Kota Kudus “ Kedepan saya harap dikonsep yang lebih bagus agar lebih rame dan mengundang animo masyarakat banyak,” pungkasnya. (mad/A02)
Juni 09, 2018
by Unknown
Juni 09, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Puasa tidak menghilangkan semangat anggota Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia atau yang lebih dikenal sebagai KAMMI untuk melakukan berbagai kegiatan sosial.
Seperti dilaksanakan oleh anggota KAMMI komisariat Kudus. Kordinator KAMMI beserta kader turun langsung ke jalan guna menyapa dan membagikan takjil bagi warga yang kebetulan melintas. Pembagian takjil di laksanakan di depan Taman Wergu yang berada di Desa Wergu Wetan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.
Kordinator KAMMI, Dea Wulandari atau yang kerap di panggil Wulan adalah seorang aktivis kampus dari KAMMI komisariat Kudus yang juga mahasiswi IAIN Kudus.
Pembagian takjil sore ini merupakan salah satu bukti kecil kepedulian mahasiswa, kata Kordinator KAMMI. "Sebagai mahasiswa harus aktif dan berperan besar untuk kemajuan zaman ini. Kitalah nantinya yang menjadi generasi penerus perubahan di Kudus", ungkap Wulan, di sela-sela pembagian takjil. Jum'at 08/06/2018.
Kegiatan sore ini sangat positif sekali. Dan memberi contoh kepada mahasiswa untuk tidak hanya aktif di bangku perkuliahan saja namun juga aktif di masyarakat, bermanfaat dan sekalian Syiar jaman now, Ungkap Achmad salah satu warga yang kebetulan melintas dan menerima takjil dari anggota KAMMI.
Dengan Semangat dari rekan-rekan, dukungan dari banyak pihak, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) ini bisa terus aktif dan bermanfaat bagi masyarakat, harap Wulan. (Mad/A02)
Seperti dilaksanakan oleh anggota KAMMI komisariat Kudus. Kordinator KAMMI beserta kader turun langsung ke jalan guna menyapa dan membagikan takjil bagi warga yang kebetulan melintas. Pembagian takjil di laksanakan di depan Taman Wergu yang berada di Desa Wergu Wetan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.
Kordinator KAMMI, Dea Wulandari atau yang kerap di panggil Wulan adalah seorang aktivis kampus dari KAMMI komisariat Kudus yang juga mahasiswi IAIN Kudus.
Pembagian takjil sore ini merupakan salah satu bukti kecil kepedulian mahasiswa, kata Kordinator KAMMI. "Sebagai mahasiswa harus aktif dan berperan besar untuk kemajuan zaman ini. Kitalah nantinya yang menjadi generasi penerus perubahan di Kudus", ungkap Wulan, di sela-sela pembagian takjil. Jum'at 08/06/2018.
Kegiatan sore ini sangat positif sekali. Dan memberi contoh kepada mahasiswa untuk tidak hanya aktif di bangku perkuliahan saja namun juga aktif di masyarakat, bermanfaat dan sekalian Syiar jaman now, Ungkap Achmad salah satu warga yang kebetulan melintas dan menerima takjil dari anggota KAMMI.
Dengan Semangat dari rekan-rekan, dukungan dari banyak pihak, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) ini bisa terus aktif dan bermanfaat bagi masyarakat, harap Wulan. (Mad/A02)
Juni 08, 2018
by Unknown
Juni 08, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Keceriaan terlihat dari wajah Seribu anak Yatim dari 24 yayasan Panti Asuhan di Kabupaten Kudus, Jum'at 08/06/2018 sore tadi, saat di ajak buka bersama dan diberikan bingkisan oleh PT Pura Barutama.
Tidak hanya anak yatim yang mendapatkan bingkisan, warga sekitar PT Pura Barutama pun juga mendapatkan bingkisan. Sekitar 6.000 bingkisan diberikan kepada warga sekitar pabrikan Pura Group berdiri, di wilayah Kecamatan Jati, Kecamatan Kota dan Kecamatan Jekulo.
Presiden Direktur Pura Group Kudus Y. Moelyono Soebiyanto menyampaikan, "Pemberian santunan ini merupakan kegiatan rutin, sebagai bentuk kepedulian Perusahaan terhadap anak Yatim dan Piatu di Kabupaten Kudus."
Disamping itu sebagai sarana menjalin kebersamaan sehingga terbentuk sikap saling mengargai, tepo seliro sehingga terbinanya kesatuan dan persatuan masyarakat.
Sesuai dengan tema yang kita ambil, Puasa Ramadan mendidik Disiplin dan Kejujuran serta membentengi diri dari kejahatan dan perbuatan tercela dalam segala hal, tambah Presiden Direktur Pura Group yang didampingi Manager General Affair Pura Group Iwan Wijaya. (J02 /A01)
Tidak hanya anak yatim yang mendapatkan bingkisan, warga sekitar PT Pura Barutama pun juga mendapatkan bingkisan. Sekitar 6.000 bingkisan diberikan kepada warga sekitar pabrikan Pura Group berdiri, di wilayah Kecamatan Jati, Kecamatan Kota dan Kecamatan Jekulo.
Presiden Direktur Pura Group Kudus Y. Moelyono Soebiyanto menyampaikan, "Pemberian santunan ini merupakan kegiatan rutin, sebagai bentuk kepedulian Perusahaan terhadap anak Yatim dan Piatu di Kabupaten Kudus."
Disamping itu sebagai sarana menjalin kebersamaan sehingga terbentuk sikap saling mengargai, tepo seliro sehingga terbinanya kesatuan dan persatuan masyarakat.
Sesuai dengan tema yang kita ambil, Puasa Ramadan mendidik Disiplin dan Kejujuran serta membentengi diri dari kejahatan dan perbuatan tercela dalam segala hal, tambah Presiden Direktur Pura Group yang didampingi Manager General Affair Pura Group Iwan Wijaya. (J02 /A01)
by Unknown
Juni 08, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Guna mempererat silaturrahmi antara kepolisian dengan para insan pers yang ada di Kabupaten Kudus, Polres Kudus pada hari ke-23 puasa, menggelar buka puasa dengan puluhan jurnalis media cetak, elektronik dan online di rumah makan Sudirman, Jln Jendral Sudirman, Kamis 07/06/2018.
Kapolres menyampaikan, agar wartawan tetap memberikan masukan dan koreksi kepada pihak kepolisian dalam menjalankan tugasnya, di wilayah hukum Polres Kudus.
"Buka puasa bersama dengan awak media ini, juga menjadi tempat menjalin Silaturahmi antara pihak kepolisian dan awak media yang selama ini membantu tugas-tugas kepolisian," kata Kapolres Agusman Gurning.
Pada kesempatan itu juga Agusman, memengucapkan rasa terimakasihnya kepada para jurnalis karena selama ini telah banyak membantu tugas-tugas kepolisian khususnya dalam penyebaran informasi kepada publik.
“Dengan adanya Pers telah membuat dunia ini menjadi terang khususnya dalam penyebaran informasi, ” ujarnya dihadapan awak media.
Apalagi menjelang Pemilihan Kepala Daerah Serentak yang dilaksanakan setelah lebaran, banyaknya berita hoax yang beredar hingga membuat keresahan di masyarakat. Sudah menjadi tugas bersama untuk memerangi penyebaran berita yang tidak bertanggung jawab tersebut, tentunya dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat dan mengimbangi pemberitaan yang menyejukan dan bertanggung jawab, tutupnya. (J02 /A01)
Kapolres menyampaikan, agar wartawan tetap memberikan masukan dan koreksi kepada pihak kepolisian dalam menjalankan tugasnya, di wilayah hukum Polres Kudus.
"Buka puasa bersama dengan awak media ini, juga menjadi tempat menjalin Silaturahmi antara pihak kepolisian dan awak media yang selama ini membantu tugas-tugas kepolisian," kata Kapolres Agusman Gurning.
Pada kesempatan itu juga Agusman, memengucapkan rasa terimakasihnya kepada para jurnalis karena selama ini telah banyak membantu tugas-tugas kepolisian khususnya dalam penyebaran informasi kepada publik.
“Dengan adanya Pers telah membuat dunia ini menjadi terang khususnya dalam penyebaran informasi, ” ujarnya dihadapan awak media.
Apalagi menjelang Pemilihan Kepala Daerah Serentak yang dilaksanakan setelah lebaran, banyaknya berita hoax yang beredar hingga membuat keresahan di masyarakat. Sudah menjadi tugas bersama untuk memerangi penyebaran berita yang tidak bertanggung jawab tersebut, tentunya dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat dan mengimbangi pemberitaan yang menyejukan dan bertanggung jawab, tutupnya. (J02 /A01)
Juni 07, 2018
by Unknown
Juni 07, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus – Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus bersama Pemerintah Kecamatan Kaliwungu merealisasikan rencana pasar murah di Balai Desa Banget, Kamis 07/06/2018. Berbagai macam produk kebutuhan masyarakat dijual dalam pasar murah ini. Dinas Perdagangan menjamin barang-barang yang dijual lebih murah dibandingkan harga pasar.
“Namanya saja pasar murah, untuk itu barang yang dijual juga harus lebih murah. Kalau harga sama atau lebih mahal, masyarakat pasti tidak mau beli,” jelas Camat Kaliwungu, M Fitrianto.
Dijelaskan Aan Fitrianto, pasar murah tersebut sengaja digelar menjelang Idul Fitri. Pasar murah digelar bukan untuk menstabilkan harga. Pasalnya, saat ini harga kebutuhan bisa dikatakan masih normal. Kalaupun ada kenaikan masih dalam batas kewajaran.
“Harga bisa lebih murah karena harga yang dikenakan menggunakan harga pokok. Penjual tidak mengambil untung karena kegiatan ini untuk membantu masyarakat menjelang Lebaran,” ujarnya.
Dengan kegiatan pasar murah ini, ujar Camat yang dikenal dengan nama Aan, dia berharap dapat meringankan beban masyarakat dalam menghadapi Lebaran. Terlebih lagi, dalam pasar murah tersebut penjual menyediakan berbagai kebutuhan pokok masyarakat. Seperti beras, gula, minyak goreng, sirup, dan berbagai kue serta roti untuk Lebaran. Bahkan, dalam pasar murah tersebut setiap warga dibatasi, yaitu satu orang satu kupon, dengan harapan agar masyarakat lainya kebagian.
Sejumlah warga yang datang ke pasar murah mengakui harga barang yang dijual lebih murah dibandingkan harga di pasaran. Seperti diungkapkan Suprapti yang mengaku ada selisih harga dibangkan harga pasar. “Selisihnya ada yang Rp1.000, ada juga Rp2.000. Intinya lebih murah. Kalau tidak lebih murah pasti warga tidak akan beli,” ujarnya.
Suprapti sendiri mengaku selain membeli gula, dirinya juga membeli beberapa kue kemasan kaleng untuk persiapan Lebaran. Dia mengaku, untuk beberapa produk kue dengan merek tertentu ada yang lagi promo sehingga harganya jauh dibawah harga pasar. “Biasanya di pasaran dijual sekitar Rp27.000, disini hanya dijual Rp21.000, jadi lebih murah,” kata Suprapti lagi. (J02/A01)
“Namanya saja pasar murah, untuk itu barang yang dijual juga harus lebih murah. Kalau harga sama atau lebih mahal, masyarakat pasti tidak mau beli,” jelas Camat Kaliwungu, M Fitrianto.
Dijelaskan Aan Fitrianto, pasar murah tersebut sengaja digelar menjelang Idul Fitri. Pasar murah digelar bukan untuk menstabilkan harga. Pasalnya, saat ini harga kebutuhan bisa dikatakan masih normal. Kalaupun ada kenaikan masih dalam batas kewajaran.
“Harga bisa lebih murah karena harga yang dikenakan menggunakan harga pokok. Penjual tidak mengambil untung karena kegiatan ini untuk membantu masyarakat menjelang Lebaran,” ujarnya.
Dengan kegiatan pasar murah ini, ujar Camat yang dikenal dengan nama Aan, dia berharap dapat meringankan beban masyarakat dalam menghadapi Lebaran. Terlebih lagi, dalam pasar murah tersebut penjual menyediakan berbagai kebutuhan pokok masyarakat. Seperti beras, gula, minyak goreng, sirup, dan berbagai kue serta roti untuk Lebaran. Bahkan, dalam pasar murah tersebut setiap warga dibatasi, yaitu satu orang satu kupon, dengan harapan agar masyarakat lainya kebagian.
Sejumlah warga yang datang ke pasar murah mengakui harga barang yang dijual lebih murah dibandingkan harga di pasaran. Seperti diungkapkan Suprapti yang mengaku ada selisih harga dibangkan harga pasar. “Selisihnya ada yang Rp1.000, ada juga Rp2.000. Intinya lebih murah. Kalau tidak lebih murah pasti warga tidak akan beli,” ujarnya.
Suprapti sendiri mengaku selain membeli gula, dirinya juga membeli beberapa kue kemasan kaleng untuk persiapan Lebaran. Dia mengaku, untuk beberapa produk kue dengan merek tertentu ada yang lagi promo sehingga harganya jauh dibawah harga pasar. “Biasanya di pasaran dijual sekitar Rp27.000, disini hanya dijual Rp21.000, jadi lebih murah,” kata Suprapti lagi. (J02/A01)
Langganan:
Postingan (Atom)