Jurnalpantura.Com, Kudus - Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XLIII Kodim 0722/Kudus Ny. Cica Papiyanti Sentot Dwi Purnomo beserta pengurus Persit Cabang melakukan kunjungan kerja/tatap muka ke Jajaran Koramil 05/Mejobo.
Kegiatan tersebut dilakukan untuk menjalin silaturahmi dengan anggota Persit jajaran Koramil 05/Mejobo agar dapat bersinergi dan sekaligus Ibu Ketua Cabang mengecek kelengkapan atministrasi. Rabu 18/07/2018.
Adapun kehadiran Ibu Ketua Persit Kartika Candra Kirana Cabang XLIII Kodim 0722/Kudus bersama rombongan disambut oleh Danramil 05/Mejobo Kapten Inf Sukaryono sekaligus mendampingi Ny. Endah Sukaryono selaku Ketua Persit KCK Ranting 06/Mejobo bersama seluruh pengurus dan anggota Persit Koramil 05/Mejobo
Pada kesempatan tersebut Ny. Endah Sukaryono menyampaikan ucapan terima kasih dan selamat datang Ibu Ketua Persit KCK Cabang XLIII bersama rombongan yang telah berkenan berkunjung di Persit Ranting 06/Mejobo
"Mohon arahan maupun bimbingan dari Ibu Ketua apabila didalam pemeriksaan kelengkapan atministrasi ada kekurangan dan kesalahan", tegas Ny. Endah Sukaryono
Inti dari sambutan Ibu Ketua Persit Cabang XLIII Kodim 0722/Kudus adalah diharapkan Persit di jajaran Koramil harus bersinergi dalam melaksanakan program kerja dari Komando atas.
Disamping itu kunjungan kerja ke jajaran guna melihat perkembangan atas implementasi apa yang sudah dilaksanakan maupun yang belum dilaksanakan. Selain itu juga, kunjungan kerja tersebut dimaksudkan dalam melaksanakan pembinaan dan pemeriksaan atministrasi terhadap para isteri prajurit sehingga dapat mendukung tugas para suaminya (Babinsa) di wilayahnya", Katanya.
“Saya berharap setiap ada kegiatan baik dari Koramil maupun dari Kodim upayakan untuk anggota Persit selalu hadir dengan tujuan agar saya selaku ketua Persit dapat melihat dan mendengar perkembangan Persit Jajaran Kodim 0722/Kudus,” jelasnya.
Ibu Ketua juga berharap terhadap putra putri anggota sekalian agar lebih diperhatikan/diawasi terkait dengan perkembangan saat ini dimana dengan maraknya bahaya Narkoba, Miras dan pergaulan sex bebas sudah sangat memprihatinkan. (J10/A02)
Juli 19, 2018
Juli 17, 2018
by Unknown
Juli 17, 2018
Jurnalpantura.Com, Demak - Kepedulian anggota TNI terhadap kestabilan stok pangan sudah tidak diragukan lagi. Tidak hanya terhadap para petani padi saja seperti yang terlihat selama ini.
Seperti yang dilakukan Mahmudin, Anggota Koramil Demak Kota, yang turut langsung membantu salah satu warga menanam Polowijo (kacang hijau), Selasa 17/07/2018.
Awalnya kedatangan Mahmudin hanya ingin melakukan Silaturahmi kepada warga. Tetapi saat melihat salah satu warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Demak Kota sedang berada di sawahnya, Mahmudin langsung turun ke sawah berniat melakukan pendampingan.
”Saya sedang berada di sawah kacang hijau milik Pak Ridwan Poktan "Sido Dadi" di Desa Mulyorejo. Umurnya sekitar 4-5 minggu” kata Mahmudin.
Kedatangan Mahmudin yang turut serta membantu penyemprotan hama ulat di tanaman kacang hijau milik Ridwan sangat diapresiasi.
Ridwan sendiri menjelaskan, tujuan penyemprotan ini untuk memberikan kesuburan terhadap tanaman kacang dan sebagai langkah proaktif dalam menanggulangi serangan hama tanaman kacang hijau.
Diharapkan para petani melaksanakan penyemprotan ini secara serentak guna penanggulangan hama bisa berjalan dengan efektif, tambah Mahmudin.
Mahmudin juga menyarankan kepada Ridwan dan para petani Polowijo lainya tentang perlunya perawatan untuk sawahnya ini diantaranya harus dipupuk dan disiram. Selain itu rumput liar juga harus rutin dibersihkan agar tidak diganggu hama tanaman. (J02 /A01)
Seperti yang dilakukan Mahmudin, Anggota Koramil Demak Kota, yang turut langsung membantu salah satu warga menanam Polowijo (kacang hijau), Selasa 17/07/2018.
Awalnya kedatangan Mahmudin hanya ingin melakukan Silaturahmi kepada warga. Tetapi saat melihat salah satu warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Demak Kota sedang berada di sawahnya, Mahmudin langsung turun ke sawah berniat melakukan pendampingan.
”Saya sedang berada di sawah kacang hijau milik Pak Ridwan Poktan "Sido Dadi" di Desa Mulyorejo. Umurnya sekitar 4-5 minggu” kata Mahmudin.
Kedatangan Mahmudin yang turut serta membantu penyemprotan hama ulat di tanaman kacang hijau milik Ridwan sangat diapresiasi.
Ridwan sendiri menjelaskan, tujuan penyemprotan ini untuk memberikan kesuburan terhadap tanaman kacang dan sebagai langkah proaktif dalam menanggulangi serangan hama tanaman kacang hijau.
Diharapkan para petani melaksanakan penyemprotan ini secara serentak guna penanggulangan hama bisa berjalan dengan efektif, tambah Mahmudin.
Mahmudin juga menyarankan kepada Ridwan dan para petani Polowijo lainya tentang perlunya perawatan untuk sawahnya ini diantaranya harus dipupuk dan disiram. Selain itu rumput liar juga harus rutin dibersihkan agar tidak diganggu hama tanaman. (J02 /A01)
Juli 16, 2018
by Unknown
Juli 16, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Walaupun Lebaran sudah berlalu, namun nuansa lebaran Idul Fitri 1439 H di Aula Majesty hotel Griptha masih saja terasa. Hal ini disebabkan berkumpulnya seluruh anggota dari berbagai macam asosiasi pengusaha jasa konstruksi yang ada di Kabupaten Kudus, untuk melaksanakan Halal Bihalal. Senin 16/07/2018.
Kegiatan yang dihadiri sejumlah asosiasi kontraktor, seperti Askumindo (Asosiasi Kontraktor Umum Indonesia), Aspakindo (Asosiasi Pengusaha Kontraktor Indonesia), Aspekindo (Asosiasi Pekerja Kontraktor Indonesia) dan Gapeksindo (Gabungan Pengusaha Kontraktor Indonesia), Gapkindo, Adpekindo, Perkonas, Gapeksi dan perusahaan Plat merah Jamkrindo ini mengambil tema "Semangat Membangun Kudus".
Selain itu, tampak hadir Bupati Terpilih hasil Pilkada 2018 yaitu Muhammad Tamzil di acara Halalbihalal tersebut.
“Dengan kegiatan halal bihalal ini, kami berharap persatuan dan kesatuan antara kontraktor walaupun berbeda asosiasi semakin kuat, untuk menyukseskan pembangunan di Kabupaten Kudus,” ujar Ketua Halal Bihalal Yulianto dalam sambutannya.
Sementara itu, Dewan Penasehat Acara Halal Bihalal, Rokim Sutopo berpesan agar rekanan lebih profesional.
Pasalnya, dunia perkontraktoran saat ini jauh berubah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Sedangkan Bupati terpilih, M Tamzil, mengajak kepada semua kontraktor yang ada untuk bersatu dalam semangat kebersamaan. Tak peduli apakah dia kontraktor lama atau baru. Karena menurutnya sinergitas sangat penting demi mendapatkan kualitas pekerjaan yang lebih baik.
“Mari kita Samakan persepsi, semua sama tidak ada yang dibeda-bedakan, demi membangun Kudus yang lebih baik ", kata M Tamzil.
Para pengusaha kontruko harus berhati-hati, pekerjaan jasa konstruksi ini sangat sensitif, diperlukan kecermatan karena banyak dari elemen masyarakat yang ikut mengawasi, pungkasnya.
Kegiatan Halal Bihalal di akhiri dengan saling bersalaman dan saling memaafkan, yang sebelumnya dilakukan pengundian dooeprize. (J02 /A01)
Kegiatan yang dihadiri sejumlah asosiasi kontraktor, seperti Askumindo (Asosiasi Kontraktor Umum Indonesia), Aspakindo (Asosiasi Pengusaha Kontraktor Indonesia), Aspekindo (Asosiasi Pekerja Kontraktor Indonesia) dan Gapeksindo (Gabungan Pengusaha Kontraktor Indonesia), Gapkindo, Adpekindo, Perkonas, Gapeksi dan perusahaan Plat merah Jamkrindo ini mengambil tema "Semangat Membangun Kudus".
Selain itu, tampak hadir Bupati Terpilih hasil Pilkada 2018 yaitu Muhammad Tamzil di acara Halalbihalal tersebut.
“Dengan kegiatan halal bihalal ini, kami berharap persatuan dan kesatuan antara kontraktor walaupun berbeda asosiasi semakin kuat, untuk menyukseskan pembangunan di Kabupaten Kudus,” ujar Ketua Halal Bihalal Yulianto dalam sambutannya.
Sementara itu, Dewan Penasehat Acara Halal Bihalal, Rokim Sutopo berpesan agar rekanan lebih profesional.
Pasalnya, dunia perkontraktoran saat ini jauh berubah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Sedangkan Bupati terpilih, M Tamzil, mengajak kepada semua kontraktor yang ada untuk bersatu dalam semangat kebersamaan. Tak peduli apakah dia kontraktor lama atau baru. Karena menurutnya sinergitas sangat penting demi mendapatkan kualitas pekerjaan yang lebih baik.
“Mari kita Samakan persepsi, semua sama tidak ada yang dibeda-bedakan, demi membangun Kudus yang lebih baik ", kata M Tamzil.
Para pengusaha kontruko harus berhati-hati, pekerjaan jasa konstruksi ini sangat sensitif, diperlukan kecermatan karena banyak dari elemen masyarakat yang ikut mengawasi, pungkasnya.
Kegiatan Halal Bihalal di akhiri dengan saling bersalaman dan saling memaafkan, yang sebelumnya dilakukan pengundian dooeprize. (J02 /A01)
by Unknown
Juli 16, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Setelah libur selama bulan puasa dan bulan Syawal. Pasar tiban duit bathok yang selama ini dilaksanakan di Desa Purworejo, Kecamatan Bae Kabupaten Kudus mulai beroperasi kembali. Ahad 15/07/2018.
Untuk menyemarakan dan dimulainya kegiatan Pasar Tiban Duit Batok, pihak manajemen JBO menyelenggarakan Lomba Kreasi Masakan Nasi Goreng.
Lomba yang diikuti tidak hanya anggota JBO tapi juga oleh masyarakat umum.
"Lomba kreasi nasi goreng ini, bertujuan untuk menjalin tali shilaturahim dan dalam rangka belajar memasak nasi goreng yang sehat dan bergizi" terang Aryo salah satu panitia.
Semua peserta dengan berlomba-lomba membawa kreasi nasi gorengnya untuk ditampilkan kepada dewan juri.
Puluhan pengunjung Pasar Tiban Duit Batok dan anggota JBO yang hadir saat itu, penasaran dengan Kreasi bermacam-macam menu nasi goreng yang ditampilkan. Beberapa diantaranya ingin mencoba merasakan kelezatan nasi goreng.
Dalam perlombaam nasgor tersebut, yang dinilai adalah, kejujuran, rasa, kerapian, kreativitas, kandungan gizi, dan kebersihan.
"Dari seluruh peserta lomba, masalah rasa hampir sama semua enak," Ungkap Maryuni Fakih salah satu tim penilai.
Dari penilaian Kreasi Nasi Goreng, Empat Kreasi Nasi goreng dari peserta yaitu Tri Murni, Uci, Siti Zuhriah dan Maryam, mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan dari dewan pembina Dr Murtono, yang juga Pembantu Rektor 1 UMK.
Sementara itu, Pasar tiban duit bathok juga di kunjungi rombongan UMKM dari Kabupaten Sragen, mereka penasaran dengan adanya kegiatan Pasar Tiban Duit Bathok ini.
Rombongan di pandu oleh pihak manajemen JBO untuk keliling-keliling ke area pasar tiban dan ke taman eduwisata kelinci serta menikmati aneka kuliner yang dijajakan di pasar tersebut.
"Kami ingin belajar dengan cara melihat langsung ke lokasi pasar tiban duit batok di Kudus ini." Ungkap Ifah, salah satu rombongan UMKM dari Sragen. (Md/A02)
Untuk menyemarakan dan dimulainya kegiatan Pasar Tiban Duit Batok, pihak manajemen JBO menyelenggarakan Lomba Kreasi Masakan Nasi Goreng.
Lomba yang diikuti tidak hanya anggota JBO tapi juga oleh masyarakat umum.
"Lomba kreasi nasi goreng ini, bertujuan untuk menjalin tali shilaturahim dan dalam rangka belajar memasak nasi goreng yang sehat dan bergizi" terang Aryo salah satu panitia.
Semua peserta dengan berlomba-lomba membawa kreasi nasi gorengnya untuk ditampilkan kepada dewan juri.
Puluhan pengunjung Pasar Tiban Duit Batok dan anggota JBO yang hadir saat itu, penasaran dengan Kreasi bermacam-macam menu nasi goreng yang ditampilkan. Beberapa diantaranya ingin mencoba merasakan kelezatan nasi goreng.
Dalam perlombaam nasgor tersebut, yang dinilai adalah, kejujuran, rasa, kerapian, kreativitas, kandungan gizi, dan kebersihan.
"Dari seluruh peserta lomba, masalah rasa hampir sama semua enak," Ungkap Maryuni Fakih salah satu tim penilai.
Dari penilaian Kreasi Nasi Goreng, Empat Kreasi Nasi goreng dari peserta yaitu Tri Murni, Uci, Siti Zuhriah dan Maryam, mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan dari dewan pembina Dr Murtono, yang juga Pembantu Rektor 1 UMK.
Sementara itu, Pasar tiban duit bathok juga di kunjungi rombongan UMKM dari Kabupaten Sragen, mereka penasaran dengan adanya kegiatan Pasar Tiban Duit Bathok ini.
Rombongan di pandu oleh pihak manajemen JBO untuk keliling-keliling ke area pasar tiban dan ke taman eduwisata kelinci serta menikmati aneka kuliner yang dijajakan di pasar tersebut.
"Kami ingin belajar dengan cara melihat langsung ke lokasi pasar tiban duit batok di Kudus ini." Ungkap Ifah, salah satu rombongan UMKM dari Sragen. (Md/A02)
Juli 15, 2018
by Unknown
Juli 15, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - ABPEDSI merupakan asosiasi yang menaungi BPD (Badan Permusyawaratan Desa), dan merupakan mitra kerja Pemerintah Desa.
Dimana BPD memiliki tiga fungsi mendasar, yaitu membahas dan menyepakati peraturan desa, kemudian menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa, dan yang terakhir BPD berfungsi mengawasi kinerja kepala desa dan aparaturnya.
Sebagai salah satu upaya untuk menyamakan persepsi, bertukar pengalaman dan informasi serta mempererat kebersamaan, DPD ABPEDSI Kudus dan ABPEDSI Jawa Tengah menggelar Halal bi halal Minggu di Gedung Majesty, Hotel Griptha. Ahad 15/07/2018.
Acara yang dihadiri Muhammad Ali (Ketua ABPEDSI Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Kudus), Kapten Arh Suprapto (Perwakilan Dandim 0722/Kudus), AKP Bambang Sutaryo (Kapolsek Jati), Hendro Martoyo (Kepala Dinas Dukcapil Kudus), Ali Imron (Anggota DPRD Kudus), Para Camat, Lurah, Kepala Desa dan BPD se-Kabupaten Kudus.
Dalam sambutannya, Muhammad Ali menyampaikan, semua agggaran di BPD transparan. Biaya operasional harus berdasarkan hukum dan regulasi yang ada.
“Ego, pikiran kita buang, kepentingan masyarakat kita dahulukan, jangan pesimis tetap optimis jalin silaturahim dan komunikasi dalam menjalankan tugas,” pungkas Ali. (J02/A01)
Dimana BPD memiliki tiga fungsi mendasar, yaitu membahas dan menyepakati peraturan desa, kemudian menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa, dan yang terakhir BPD berfungsi mengawasi kinerja kepala desa dan aparaturnya.
Sebagai salah satu upaya untuk menyamakan persepsi, bertukar pengalaman dan informasi serta mempererat kebersamaan, DPD ABPEDSI Kudus dan ABPEDSI Jawa Tengah menggelar Halal bi halal Minggu di Gedung Majesty, Hotel Griptha. Ahad 15/07/2018.
Acara yang dihadiri Muhammad Ali (Ketua ABPEDSI Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Kudus), Kapten Arh Suprapto (Perwakilan Dandim 0722/Kudus), AKP Bambang Sutaryo (Kapolsek Jati), Hendro Martoyo (Kepala Dinas Dukcapil Kudus), Ali Imron (Anggota DPRD Kudus), Para Camat, Lurah, Kepala Desa dan BPD se-Kabupaten Kudus.
Dalam sambutannya, Muhammad Ali menyampaikan, semua agggaran di BPD transparan. Biaya operasional harus berdasarkan hukum dan regulasi yang ada.
“Ego, pikiran kita buang, kepentingan masyarakat kita dahulukan, jangan pesimis tetap optimis jalin silaturahim dan komunikasi dalam menjalankan tugas,” pungkas Ali. (J02/A01)
Juli 14, 2018
by Unknown
Juli 14, 2018
Menurut Kapolsek Jati AKP Bambang Sutaryo, korban pertama kali diketahui oleh saksi Slamet Zaenuri warga setempat.
Dari keterangan saksi Slamet, korban saat itu mengirim kain kerumahnya. "Tiba-tiba saja korban sempoyongan dan berpegangan pada motor Tossa miik korban." ujarnya.
Mengetahui hal tersebut Munjaeri, karyawan dari Slamet menyuruhnya untuk istirahat ke dalam rumah. Ditengah jalan saat mau istirahat, tiba-tiba korban jatuh ke jalan.
“Mengetahui korban jatuh ke jalan, Slamet bersama karyawannya berusaha menolong korban dengan membawanya ke dalam rumah. Akan tetapi setelah diperiksa diketahui korban sudah tak lagi bernyawa,” Ungkap Bambang Sutaryo.
Mengetahui hal tersebut, Slamet segera menghubungi Polsek Jati. Tak berselang lama, petugas kepolisian dari Polsek Jati yang datang bersama tenaga medis dari Puskesmas tiba dilokasi.
Dari hasil pemeriksaan Dokter Puskesmas Ngembal Kulon, Dr. Elok MQ , korban meninggal dunia dikarenakan sakit jantung dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. (J02/A01)
Juli 13, 2018
by Unknown
Juli 13, 2018
Karya bhati yang di laksanakan yaitu pembuatan talud jalan penghubung dari dukuh Randusari RT 04 RW I Tahunan menuju Desa Sukodono, yang dilaksanakan masyarakat Tahunan. Pembangunan Talud sepanjang 680 meter, lebar 0,2 meter dan tinggi 0,6 meter dengan sumber dana berasal dari Dana Desa.
Menurut Serda haryono salah satu anggota Koramil Tahunan menyampaikan, Sebagai sub ujung tombak dari TNI, Koramil tahunan senantiasa menjaga hubungan harmonis dengan masyarakat. Setiap ada kegiatan di desa atau wilayah binaannya, anggota Koramil tahunan akan siap selalu dalam membantu.
Terkhusus dalam masalah pembangunan desa, karena dengan kehadiran anggota TNI (koramil Tahunan) warga masyarakat akan menjadi lebih semangat dalam kegiatannya.
"Ini sebagai perwujudan TNI dengan rakyat yang mana TNI berasal dari rakyat, serta sebagai bentuk kemanunggalan TNI dengan rakyat."tegasnya lebih lanjut. (J02/A01)
by Unknown
Juli 13, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Dalam rangka HUT Persit Ke-72 Tahun 2018, Persit Kartika Chandra Kirana Ranting XLIII Kodim 0722/Kudus melakukan teringat.
Kegiatan touring untuk pertama kalinya di laksanakan di wilayah Kabupaten Kudus, Kamis 12/07/2018 dengan diikuti seluruh anggota Persit KCK Kodim Kudus.
Menurut ketua KCK Papiyanti Sentot Dwi Purnomo Kegiatan touring bertujuan selain mempererat silaturahmi antar anggota, juga memberikan kesempatan kepada para pengurus Persit untuk menikmati kebersamaan sesama anggota Persit.
"Touring anggota KCK ini beda, karena selama touring anggota berkendaraan roda dua bersama Keluarga Besar Persit menuju tempat wisata diwilayah Kabupaten Kudus."Jelasnya.
Sebelum memulai perjalanan, Ketua Persit KCK Cabang XLIII Ny.Sentot Dwi Purnomo didampingi Ny.Endah Sukaryono yang juga merupakan seorang anggota Polisi Wanita Polres Kudus memberikan pengarahan mengenai tata cara melakukan touring yang benar dan tidak mengganggu apalagi membahayakan pengguna jalan yang lainnya. Setelah itu dilanjutkan dengan do’a bersama.
Touring kali ini memiliki destinasi kota Kudus dengan melewati tempat-tempat yang eksotis sebagai tujuan wisata keluarga, mulai dari Waduk Wilalung Desa Kalirejo Kecamatan Undaan hingga ke Oasis Djarum di wilayah Kecamatan Bae.
Sampai di Oasis, selain menikmati suasana sejuk di Djarum Oasis para rombongan juga menikmati kenyamanan dalam dan keindahan di Oasis Djarum Kudus. (J10/A02)
Kegiatan touring untuk pertama kalinya di laksanakan di wilayah Kabupaten Kudus, Kamis 12/07/2018 dengan diikuti seluruh anggota Persit KCK Kodim Kudus.
Menurut ketua KCK Papiyanti Sentot Dwi Purnomo Kegiatan touring bertujuan selain mempererat silaturahmi antar anggota, juga memberikan kesempatan kepada para pengurus Persit untuk menikmati kebersamaan sesama anggota Persit.
"Touring anggota KCK ini beda, karena selama touring anggota berkendaraan roda dua bersama Keluarga Besar Persit menuju tempat wisata diwilayah Kabupaten Kudus."Jelasnya.
Sebelum memulai perjalanan, Ketua Persit KCK Cabang XLIII Ny.Sentot Dwi Purnomo didampingi Ny.Endah Sukaryono yang juga merupakan seorang anggota Polisi Wanita Polres Kudus memberikan pengarahan mengenai tata cara melakukan touring yang benar dan tidak mengganggu apalagi membahayakan pengguna jalan yang lainnya. Setelah itu dilanjutkan dengan do’a bersama.
Touring kali ini memiliki destinasi kota Kudus dengan melewati tempat-tempat yang eksotis sebagai tujuan wisata keluarga, mulai dari Waduk Wilalung Desa Kalirejo Kecamatan Undaan hingga ke Oasis Djarum di wilayah Kecamatan Bae.
Sampai di Oasis, selain menikmati suasana sejuk di Djarum Oasis para rombongan juga menikmati kenyamanan dalam dan keindahan di Oasis Djarum Kudus. (J10/A02)
Juli 12, 2018
by Unknown
Juli 12, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Pendidikan dan Pelatihan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan.
Dengan tujuan untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kepemimpinan. Khususnya untuk anggota Pramuka Penegak dan Pandeglang.
Kwartir Cabang Kudus menggelar PPDK kepada anggota Pramuka agar dalam berkehidupan masyarakat, mempunyai nilai lebih sehingga dapat menjadi motor penggerak di lingkungan masyarakat tempat tinggal.
Kegiatan PPDK yang dilaksanakan Kwartir Cabang Kudus bertempat di SMP Bhakti Praja Gebog Jln.PR Sukun Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus, Kamis 12/07/2018.
Kegiatan yang dihadiri oleh Babinsa Desa Jurang Serka Suyoto, mewakili Danramil Gebog Kapten Inf A.Bashir. Selain itu turut hadir jajaran Muspika Kecamatan Gebog, para Pembina Pramuka, dan tamu undangan.
Sasaran Diklat Pramuka Penegak dan Pandega diarahkan pada tiga hal utama, yaitu menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kemampuan pribadi dalam hal :
1. Mengelola satuan gerak yang meliputi satuan Ambalan, Racana, Satuan Karya, serta Satuan Bina yaitu Dewan Kerja.
2. Melatih keterampilan dan kepemimpinan khas Gerakan Pramuka.
3. Penguasaan keterampilan yang berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan masyarakat.
Sebanyak 33 anggota Gerakan Pramuka Penegak dan Pandega utusan dari 9 Kwartir Ranting yang ada di lingkup Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Kudus mengikuti Pelatihan Pengelola Dewan Kerja (KPDK).
Kegiatan tersebut merupakan agenda Kwartir Cabang Kab.Kudus yang sangga kerja nya adalah Dewan Kerja Cabang T&D Kwarcab Kudus.
KPDK diselenggarakan guna meningkatkan mutu serta keterampilan mengelola Dewan Kerja para Pramuka Penegak dan Pandega, agar nantinya mereka lebih memiliki peran di masyarakat. Selain itu diharapkan pula peserta dapat memiliki kemampuan untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan program yang ada di Gugus Depannya juga di Dewan Kerja Rantingnya.
Kursus Pengelola Dewan Kerja tingkat telah dilaksanakan mulai tanggal 12-15/07/2018, dengan mengusung tema "Mari Menjadi Dewan Kerja Yang Aktif Dan Inovatif"
Hal tersebut dimaksudkan agar Pramuka Penegak dan Pandega Kabupaten Kudus siap untuk beraksi dan siap untuk melayani.
Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua Harian Kwarcab Kab.Kudus Kak Didik Hartoko
Dalam kegiatan tersebut, para peserta dibekali beberapa materi pelatihan, di antaranya teknik lobi negosiasi diplomasi, reading personality and leadership, administrasi kesekretariatan dan beberapa kegiatan yang behubungan dengan pengelolaan dewan kerja dan pembentukan karakter bangsa.
Pemateri yang mengisi kegiatan ini adalah mereka para pelatih dari Pusdiklatcab Kudus, yang memang sudah terbiasa melatih peserta didik ataupun pembina untuk menjadi Pramuka yang berkompeten.
Semoga, setelah kegiatan KPDK ini berakhir, para peserta mampu mengaplikasikan semua ilmu yang didapatnya baik untuk memajukan Gugus Depan ataupun Dewan Kerja rantingnya masing-masing. (J10/A02)
Dengan tujuan untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kepemimpinan. Khususnya untuk anggota Pramuka Penegak dan Pandeglang.
Kwartir Cabang Kudus menggelar PPDK kepada anggota Pramuka agar dalam berkehidupan masyarakat, mempunyai nilai lebih sehingga dapat menjadi motor penggerak di lingkungan masyarakat tempat tinggal.
Kegiatan PPDK yang dilaksanakan Kwartir Cabang Kudus bertempat di SMP Bhakti Praja Gebog Jln.PR Sukun Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus, Kamis 12/07/2018.
Kegiatan yang dihadiri oleh Babinsa Desa Jurang Serka Suyoto, mewakili Danramil Gebog Kapten Inf A.Bashir. Selain itu turut hadir jajaran Muspika Kecamatan Gebog, para Pembina Pramuka, dan tamu undangan.
Sasaran Diklat Pramuka Penegak dan Pandega diarahkan pada tiga hal utama, yaitu menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kemampuan pribadi dalam hal :
1. Mengelola satuan gerak yang meliputi satuan Ambalan, Racana, Satuan Karya, serta Satuan Bina yaitu Dewan Kerja.
2. Melatih keterampilan dan kepemimpinan khas Gerakan Pramuka.
3. Penguasaan keterampilan yang berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan masyarakat.
Sebanyak 33 anggota Gerakan Pramuka Penegak dan Pandega utusan dari 9 Kwartir Ranting yang ada di lingkup Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Kudus mengikuti Pelatihan Pengelola Dewan Kerja (KPDK).
Kegiatan tersebut merupakan agenda Kwartir Cabang Kab.Kudus yang sangga kerja nya adalah Dewan Kerja Cabang T&D Kwarcab Kudus.
KPDK diselenggarakan guna meningkatkan mutu serta keterampilan mengelola Dewan Kerja para Pramuka Penegak dan Pandega, agar nantinya mereka lebih memiliki peran di masyarakat. Selain itu diharapkan pula peserta dapat memiliki kemampuan untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan program yang ada di Gugus Depannya juga di Dewan Kerja Rantingnya.
Kursus Pengelola Dewan Kerja tingkat telah dilaksanakan mulai tanggal 12-15/07/2018, dengan mengusung tema "Mari Menjadi Dewan Kerja Yang Aktif Dan Inovatif"
Hal tersebut dimaksudkan agar Pramuka Penegak dan Pandega Kabupaten Kudus siap untuk beraksi dan siap untuk melayani.
Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua Harian Kwarcab Kab.Kudus Kak Didik Hartoko
Dalam kegiatan tersebut, para peserta dibekali beberapa materi pelatihan, di antaranya teknik lobi negosiasi diplomasi, reading personality and leadership, administrasi kesekretariatan dan beberapa kegiatan yang behubungan dengan pengelolaan dewan kerja dan pembentukan karakter bangsa.
Pemateri yang mengisi kegiatan ini adalah mereka para pelatih dari Pusdiklatcab Kudus, yang memang sudah terbiasa melatih peserta didik ataupun pembina untuk menjadi Pramuka yang berkompeten.
Semoga, setelah kegiatan KPDK ini berakhir, para peserta mampu mengaplikasikan semua ilmu yang didapatnya baik untuk memajukan Gugus Depan ataupun Dewan Kerja rantingnya masing-masing. (J10/A02)
by Unknown
Juli 12, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Salah satu sasaran dari pelaksanaan TMMD Sengkuyung Tahap II Tahun 2018 adalah membangun jalan penghubung di Desa tempat dilaksanakannya TMMD.
Betonisasi jalan dengan panjang 560 M X lebar 3 Meter dan ketebalan 0,15cm. Pembangunan jalan penghubung yang terletak di Dukuh Santren, Desa Klumpit kecamatan Gebog, menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan TMMD Sengkuyung Tahap II Tahun 2018.
Demi kesuksesan dan kelancaran pelaksanaan pembangunan jalan penghubung tersebut, Danramil Gebog Kapten Inf A. Bashir beserta anggota Koramil Gebog turun langsung kelapangan tempat berlangsungnya TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II TA. 2018 bertempat di Dukuh Santren Desa Klumpit, Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus, Kamis 13/7/2018.
"Bersama warga sekitar dan anggota tetap semangat melakukan kerja bakti berpacu dengan waktu agar TMMD Sengkuyung Tahap II TA 2018 berjalan dengan sukses dan lancar sesuai dengan ketentuan pimpinan atas," ungkap Danramil Gebog.
Dengan segenap kemampuan yang kita miliki, kegiatan TMMD Sengkuyung Tahap II TA 2018 ini mencapai hasil yang maksimal demi kesejahteraan masyarakat di wilayah Kecamatan Gebog ini, jelasnya.
Sementara itu pada kesempatan yang sama Babinsa Desa Klumpit Sertu Qomarul Hadi menjelaskan, percepatan pembangunan fisik harus diimbangi dengan ketersediaan material sehingga kegiatan di TMMD terus dapat berjalan dengan baik.
‘’Saya selaku Babinsa Desa Klumpit tetap fokus dan terus berupaya semaksimal mungkin untuk terus melakukan pendataan dan mengecek pengiriman material jangan sampai tersendat, apabila sampai pengiriman material kosong jelas akan menghambat target pembangunan betonisasi jalan yang sudah di agendakan secara cermat,’’ ungkap Babinsa Klumpit mengakhiri kegiatan. (J10/A01)
Betonisasi jalan dengan panjang 560 M X lebar 3 Meter dan ketebalan 0,15cm. Pembangunan jalan penghubung yang terletak di Dukuh Santren, Desa Klumpit kecamatan Gebog, menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan TMMD Sengkuyung Tahap II Tahun 2018.
Demi kesuksesan dan kelancaran pelaksanaan pembangunan jalan penghubung tersebut, Danramil Gebog Kapten Inf A. Bashir beserta anggota Koramil Gebog turun langsung kelapangan tempat berlangsungnya TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II TA. 2018 bertempat di Dukuh Santren Desa Klumpit, Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus, Kamis 13/7/2018.
"Bersama warga sekitar dan anggota tetap semangat melakukan kerja bakti berpacu dengan waktu agar TMMD Sengkuyung Tahap II TA 2018 berjalan dengan sukses dan lancar sesuai dengan ketentuan pimpinan atas," ungkap Danramil Gebog.
Dengan segenap kemampuan yang kita miliki, kegiatan TMMD Sengkuyung Tahap II TA 2018 ini mencapai hasil yang maksimal demi kesejahteraan masyarakat di wilayah Kecamatan Gebog ini, jelasnya.
Sementara itu pada kesempatan yang sama Babinsa Desa Klumpit Sertu Qomarul Hadi menjelaskan, percepatan pembangunan fisik harus diimbangi dengan ketersediaan material sehingga kegiatan di TMMD terus dapat berjalan dengan baik.
‘’Saya selaku Babinsa Desa Klumpit tetap fokus dan terus berupaya semaksimal mungkin untuk terus melakukan pendataan dan mengecek pengiriman material jangan sampai tersendat, apabila sampai pengiriman material kosong jelas akan menghambat target pembangunan betonisasi jalan yang sudah di agendakan secara cermat,’’ ungkap Babinsa Klumpit mengakhiri kegiatan. (J10/A01)
Juli 11, 2018
by Unknown
Juli 11, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Upacara Hari Bhayangkara ke 72 yang dipusatkan di Alun alun Simpang Enam Demak, Rabu 11/07/2018 pagi tadi, tampak beda.
31 pasukan gabungan yang terdiri dari 16 anggota kepolisian dari Polres Demak dan 15 dari anggota Kodim 0716 Demak. Para personil gabungan tersebut mendemonstrasi Kolone Senjata.
Kolone senjata ini merupakan bentuk sinergitas unjuk ketrampilan dan ketangkasan personil gabungan TNI dan Polri.
Seni dan atraksi kolone senjata yang dikolaborasikan dengan seni tradisional ini dilatih oleh Pelda Ruhmanto yang sehari hari menjabat sebagai Batiops Kodim Demak.
Kemampuan pasukan dalam memainkan senjata yang diselingi berbagai formasi mampu membuat penonton terkagum-kagum. Atraksi yang menampilkan kekompakan serta disiplin personil dalam memainkan senjata menunjukan kemampuan TNI dalam berbagai gerakan posisi tembak yang memukau.
Demonstrasi kolone senapan ini dipimpin langsung oleh Aipda Kamdi yang saat ini menjabat sebagai Kanit Humas polsek Demak Kota .
Pelaksanaan demonstrasi kolone senapan yang disaksikan oleh Komandan kodim 0716/Demak Letkol Inf Abi Kusnianto, H.M.Nasir,S.Pd,M.Pd (Bupati Demak), Drs.Joko Sutanto (Wakil Bupati Demak) , dan Nurul Muttaqin.SH.I (Ketua DPRD serta seluruh jajaran pejabat di jajaran Kodim,polres dan pemerintah daerah kabupaten Demak ini berlangsung usai upacara peringatan HUT Ke-72 Bhayangkara.
Atraksi ini diawali dengan gerakan pemeriksaan kerapian dalam formasi secara bersamaan dilanjutkan dengan ketangkasan bersenjata, gerakan pengosongan senjata hingga pada gerakan bergelombang dan pada saat situasi, kondisi serta medan tindak menentu.
Usai demonstrasi kolone senapan ini dilanjutkan dengan joget bersama serta ramah tamah bersama Forkopimda, peserta upacara serta Bhayangkari Polres Demak. (J02 /A01)
31 pasukan gabungan yang terdiri dari 16 anggota kepolisian dari Polres Demak dan 15 dari anggota Kodim 0716 Demak. Para personil gabungan tersebut mendemonstrasi Kolone Senjata.
Kolone senjata ini merupakan bentuk sinergitas unjuk ketrampilan dan ketangkasan personil gabungan TNI dan Polri.
Seni dan atraksi kolone senjata yang dikolaborasikan dengan seni tradisional ini dilatih oleh Pelda Ruhmanto yang sehari hari menjabat sebagai Batiops Kodim Demak.
Kemampuan pasukan dalam memainkan senjata yang diselingi berbagai formasi mampu membuat penonton terkagum-kagum. Atraksi yang menampilkan kekompakan serta disiplin personil dalam memainkan senjata menunjukan kemampuan TNI dalam berbagai gerakan posisi tembak yang memukau.
Demonstrasi kolone senapan ini dipimpin langsung oleh Aipda Kamdi yang saat ini menjabat sebagai Kanit Humas polsek Demak Kota .
Pelaksanaan demonstrasi kolone senapan yang disaksikan oleh Komandan kodim 0716/Demak Letkol Inf Abi Kusnianto, H.M.Nasir,S.Pd,M.Pd (Bupati Demak), Drs.Joko Sutanto (Wakil Bupati Demak) , dan Nurul Muttaqin.SH.I (Ketua DPRD serta seluruh jajaran pejabat di jajaran Kodim,polres dan pemerintah daerah kabupaten Demak ini berlangsung usai upacara peringatan HUT Ke-72 Bhayangkara.
Atraksi ini diawali dengan gerakan pemeriksaan kerapian dalam formasi secara bersamaan dilanjutkan dengan ketangkasan bersenjata, gerakan pengosongan senjata hingga pada gerakan bergelombang dan pada saat situasi, kondisi serta medan tindak menentu.
Usai demonstrasi kolone senapan ini dilanjutkan dengan joget bersama serta ramah tamah bersama Forkopimda, peserta upacara serta Bhayangkari Polres Demak. (J02 /A01)
by Unknown
Juli 11, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Tuntas sudah rangkaian penjurian untuk lomba video pendek dengan tema "polisi sahabatku" 2018. Setelah sebelumnya tim juri berhasil memilih 10 video terbaik dari 39 karya yang masuk.
Lomba video pendek digelar Polres Kudus dalam rangka hari Bhayangkara yang ke 72 bekerjasama dengan IJTI Muria Raya.
“Semua karya sangat kreatf dan luar biasa, hanya saja ada yang harus ditetapkan sebagai yang terbaik untuk menjadi pemenangnya, dan kami dari ijti muria mengucapkan banyak terimakasih kepada para peserta yang sudah mengikuti lomba video pendek, selamat bagi yang beruntung untuk menjadi pemenang, dan yang belum beruntung tetap semangat berkarya” kata ketua panitia yang juga jurnalis TVONE, Galih Manunggal di Mapolres Kudus, Rabu 11/08/2018 saat penyerahan hadiah bagi para pemenang.
Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning Sik,MH bersama Bupati Kudus Musthofa menyerahkan secara langsung hadiah kepada pemenang lomba video pendek “Polisi Sahabatku”. Penyerahan hadiah dilakukan pada saat Syukuran Hari Bhayangkara Ke-72 di aula Mapolres Kudus.
Sebelumnya lomba video pendek bertema Polisi Sahabatku digelar untuk seluruh masyarakat dalam maupun luar Kabupaten Kudus dengan beberapa ketentuan dari panitia penyelenggara.
Dari 39 peserta lomba diambil 10 nominasi yang mana terdapat juara 1, 2, 3 dan juara favorit. Adapun besarnya hadiah juara 1 mendapatkan uang pembinaan sebesar 7 juta, juara 2 sebesar 5 juta, juara 3 sebesar 3 juta serta juara terfavorit dan nominasi lainnya sebesar 1 juta.
Sedangkan yang masuk nominasi 10 besar juga mendapatkan uang pembinaan dan piagam, dengan total hadiah senilai 16juta.
Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning dalam sambutannya berharap dengan adanya lomba video pendek Polisi Sahabatku, bisa lebih menyatukan lagi polisi dengan masyarakat dan menjadikan contoh-contoh polisi Polres Kudus untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Saya mengapresiasi para peserta yang ikut dalam lomba video pendek ini, karyanya bagus-bagus dan orisinil,” Ujarnya
Untuk juara 1 berhasil diraih Achmad Faishol Shofa, warga Muraharjo RT 01 RW II Kunduran Blora. Karya Faisal dengn judul "polisi sahabat semua" menceritakan seorang anggota polisi yang menolong salah seorang santri yang roda sepedanya bocor dengan lokasi pengambilan gambar dilakukan di Bendungan Wilalung, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus.
Sementara itu Ahmad Ainul Yaqin pemenang juara 2 menyatakan, tidak menyangka akan menjadi juara 2, karena sebelumnya Ahmad sempat terkendala dengan peralatan. Video garapan Ahmad yang dikerjakan bersama temannya berjudul "Polisi Sahabat Bersama" menceritakan ketika salah satu anggota polisi yang bekerja secara profesional, tidak berkumpul bersama keluarga di saat hari raya Idul Fitri.
Para tamu undangan yang ikut menonton pemutaran video sontak bertepuk tangan saat sang polisi ber-video call dengan istri dan anaknya disaat hari raya Idul Fitri.
"Alhamdulilah dapat juara 2 mas, padahal kita hanya ingin berpartisipasi saja, karena untuk peralatan kami sangat kurang maksimal." Kata Ahmad. Kami ucapkan banyak terimakasih kepada anggota polisi yang sudah bersedia membantu terlibat aktif dalam pengambilan gambar untuk pembuatan video pendek ini, ujarnya.
Lomba sendiri dimulai 03/05 - 30/06/2018. Dari sekitar 41 video yang mengikuti lomba, ada 2 vidio yang tidak lolos verivikasi karena tidak orisinil.
Dalam menentukan 10 nominasi vidio terbaik dan juga layak menjadi pemenang dalam gelaran Lomba Vidio Pendek ini, panitia melibatkan 3 juri, diantaranya adalah Joko Susanto jurnalis senior Antve semarang, Wakapolres Kudus Kompol Muhammad Ridwan dan Andika Wardana dari praktisi film.
Nominasi 10 Vidio terbaik hasil penilaian para juri diantaranya adalah :
1. Akun : @deffareka
Daffa Reka Andrea
JUDUL : TAJAMNAYA MATAMU MENUNJUKAN KELEMBUTAN HATIMU
Ds. Megawon Rt.06 Rw.02 Kec. Jati, Kudus
2. Akun :@azwaraff
Nama : Azwar Affrian Affandi.
JUDUL : JANGAN PERNAH NEGATIF THINKING
Alamat : Srobyong, Mlonggo, Jepara.
3. Akun @irfanibnurozi
Nama : Ahmad Ainul Yaqin
Judul : POLISI SAHABAT BERSAMA
Alamat : Blingoh Dkh Lembah Wetan RT 03 RW 06 Donorojo Jepara
4. Akun : @teaterkuncupmekar_
Nama : Teater kuncup Mekar
Judul : POLISI TEGAS BERJIWA LUGAS
Besito Rt 01 / Rw 05 Gebog Kudus 59354
5. @pow_delezski
Nama : Islachuddin Kurniawan / Iwan / Pow
Judul : LASKAR MERAH PUTIH
Alamat : Jl.Johar Ds Wergu - wetan Rt 06/01 Kudus (Samping Mushola Darussalam Kawasan Lapangan Merdeka).
6. Akun : @jundi_ar
Nama : Jundi Al'mar'i Rosyidin
Judul : PUISI UNTUK POLISIKU
Alamat: Jl Cut Nyak Dien Ds Malti Kidul Rt3 Rw1 Kec Kota Kab kudus
7. Akun : @yudha.nggace
Nama : Arief Yudha Saputro
Judul : KETIKA DIA DATANG UNTUK MEREKA
Alamat : Mojomulyo RT 3/ RW 11, Sragen Kulon, Sragen
8. Akun : @achfaishol
Nama : Achmad Faishol Shofa
Judul : POLISI SAHABAT SEMUA
Alamat : Muraharjo Rt1 Rw2 Kunduran Blora
9. Akun : @adeliaharso
Nama : ADELIA GITA SAFITRI
Judul : PERSPEKTIF
Alamat : Jati Kulon Rt 01 Rw 04, Jati, Kudus
10. Akun : @eskypahlevy
Nama : Rezqi Andrya Pahlevy
Judul : POLISI SAHABAT SEMUA
Alamat : Jl. Sultan Hadlirin Mantingan RT.3 RW.1 No.35 Mantingan Kec. Tahunan Kab. Jepara
Dari 10 vidio terpilih, akhirnya tim penilai Lomba Video Pendek Polisi Sahabatku dalam rangka Hari Bhayangkara ke 72 memutuskan, sebagai Juara Favorit adalah :
Akun : @yudha.nggace
Nama : Arief Yudha Saputro
Judul : KETIKA DIA DATANG UNTUK MEREKA
Alamat : Mojomulyo RT 3/ RW 11, Sragen Kulon, Sragen
Sedangkan untuk Juara 3
Akun : @eskypahlevy
Nama : Rezqi Andrya Pahlevy
Judul : POLISI SAHABAT SEMUA
Alamat : Jl. Sultan Hadlirin Mantingan RT.3 RW.1 No.35 Mantingan Kec. Tahunan Kab. Jepara
Juara 2
Akun @irfanibnurozi
Nama : Ahmad Ainul Yaqin
Judul : POLISI SAHABAT BERSAMA
Alamat : Blingoh Dkh Lembah Wetan RT 03 RW 06 Donorojo Jepara
Dan Juara 1
Akun : @achfaishol
Nama : Achmad Faishol Shofa
Judul : POLISI SAHABAT SEMUA
Alamat : Muraharjo Rt1 Rw2 Kunduran Blora. (J02 /A01)
Lomba video pendek digelar Polres Kudus dalam rangka hari Bhayangkara yang ke 72 bekerjasama dengan IJTI Muria Raya.
“Semua karya sangat kreatf dan luar biasa, hanya saja ada yang harus ditetapkan sebagai yang terbaik untuk menjadi pemenangnya, dan kami dari ijti muria mengucapkan banyak terimakasih kepada para peserta yang sudah mengikuti lomba video pendek, selamat bagi yang beruntung untuk menjadi pemenang, dan yang belum beruntung tetap semangat berkarya” kata ketua panitia yang juga jurnalis TVONE, Galih Manunggal di Mapolres Kudus, Rabu 11/08/2018 saat penyerahan hadiah bagi para pemenang.
Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning Sik,MH bersama Bupati Kudus Musthofa menyerahkan secara langsung hadiah kepada pemenang lomba video pendek “Polisi Sahabatku”. Penyerahan hadiah dilakukan pada saat Syukuran Hari Bhayangkara Ke-72 di aula Mapolres Kudus.
Sebelumnya lomba video pendek bertema Polisi Sahabatku digelar untuk seluruh masyarakat dalam maupun luar Kabupaten Kudus dengan beberapa ketentuan dari panitia penyelenggara.
Dari 39 peserta lomba diambil 10 nominasi yang mana terdapat juara 1, 2, 3 dan juara favorit. Adapun besarnya hadiah juara 1 mendapatkan uang pembinaan sebesar 7 juta, juara 2 sebesar 5 juta, juara 3 sebesar 3 juta serta juara terfavorit dan nominasi lainnya sebesar 1 juta.
Sedangkan yang masuk nominasi 10 besar juga mendapatkan uang pembinaan dan piagam, dengan total hadiah senilai 16juta.
Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning dalam sambutannya berharap dengan adanya lomba video pendek Polisi Sahabatku, bisa lebih menyatukan lagi polisi dengan masyarakat dan menjadikan contoh-contoh polisi Polres Kudus untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Saya mengapresiasi para peserta yang ikut dalam lomba video pendek ini, karyanya bagus-bagus dan orisinil,” Ujarnya
Untuk juara 1 berhasil diraih Achmad Faishol Shofa, warga Muraharjo RT 01 RW II Kunduran Blora. Karya Faisal dengn judul "polisi sahabat semua" menceritakan seorang anggota polisi yang menolong salah seorang santri yang roda sepedanya bocor dengan lokasi pengambilan gambar dilakukan di Bendungan Wilalung, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus.
Sementara itu Ahmad Ainul Yaqin pemenang juara 2 menyatakan, tidak menyangka akan menjadi juara 2, karena sebelumnya Ahmad sempat terkendala dengan peralatan. Video garapan Ahmad yang dikerjakan bersama temannya berjudul "Polisi Sahabat Bersama" menceritakan ketika salah satu anggota polisi yang bekerja secara profesional, tidak berkumpul bersama keluarga di saat hari raya Idul Fitri.
Para tamu undangan yang ikut menonton pemutaran video sontak bertepuk tangan saat sang polisi ber-video call dengan istri dan anaknya disaat hari raya Idul Fitri.
"Alhamdulilah dapat juara 2 mas, padahal kita hanya ingin berpartisipasi saja, karena untuk peralatan kami sangat kurang maksimal." Kata Ahmad. Kami ucapkan banyak terimakasih kepada anggota polisi yang sudah bersedia membantu terlibat aktif dalam pengambilan gambar untuk pembuatan video pendek ini, ujarnya.
Lomba sendiri dimulai 03/05 - 30/06/2018. Dari sekitar 41 video yang mengikuti lomba, ada 2 vidio yang tidak lolos verivikasi karena tidak orisinil.
Dalam menentukan 10 nominasi vidio terbaik dan juga layak menjadi pemenang dalam gelaran Lomba Vidio Pendek ini, panitia melibatkan 3 juri, diantaranya adalah Joko Susanto jurnalis senior Antve semarang, Wakapolres Kudus Kompol Muhammad Ridwan dan Andika Wardana dari praktisi film.
Nominasi 10 Vidio terbaik hasil penilaian para juri diantaranya adalah :
1. Akun : @deffareka
Daffa Reka Andrea
JUDUL : TAJAMNAYA MATAMU MENUNJUKAN KELEMBUTAN HATIMU
Ds. Megawon Rt.06 Rw.02 Kec. Jati, Kudus
2. Akun :@azwaraff
Nama : Azwar Affrian Affandi.
JUDUL : JANGAN PERNAH NEGATIF THINKING
Alamat : Srobyong, Mlonggo, Jepara.
3. Akun @irfanibnurozi
Nama : Ahmad Ainul Yaqin
Judul : POLISI SAHABAT BERSAMA
Alamat : Blingoh Dkh Lembah Wetan RT 03 RW 06 Donorojo Jepara
4. Akun : @teaterkuncupmekar_
Nama : Teater kuncup Mekar
Judul : POLISI TEGAS BERJIWA LUGAS
Besito Rt 01 / Rw 05 Gebog Kudus 59354
5. @pow_delezski
Nama : Islachuddin Kurniawan / Iwan / Pow
Judul : LASKAR MERAH PUTIH
Alamat : Jl.Johar Ds Wergu - wetan Rt 06/01 Kudus (Samping Mushola Darussalam Kawasan Lapangan Merdeka).
6. Akun : @jundi_ar
Nama : Jundi Al'mar'i Rosyidin
Judul : PUISI UNTUK POLISIKU
Alamat: Jl Cut Nyak Dien Ds Malti Kidul Rt3 Rw1 Kec Kota Kab kudus
7. Akun : @yudha.nggace
Nama : Arief Yudha Saputro
Judul : KETIKA DIA DATANG UNTUK MEREKA
Alamat : Mojomulyo RT 3/ RW 11, Sragen Kulon, Sragen
8. Akun : @achfaishol
Nama : Achmad Faishol Shofa
Judul : POLISI SAHABAT SEMUA
Alamat : Muraharjo Rt1 Rw2 Kunduran Blora
9. Akun : @adeliaharso
Nama : ADELIA GITA SAFITRI
Judul : PERSPEKTIF
Alamat : Jati Kulon Rt 01 Rw 04, Jati, Kudus
10. Akun : @eskypahlevy
Nama : Rezqi Andrya Pahlevy
Judul : POLISI SAHABAT SEMUA
Alamat : Jl. Sultan Hadlirin Mantingan RT.3 RW.1 No.35 Mantingan Kec. Tahunan Kab. Jepara
Dari 10 vidio terpilih, akhirnya tim penilai Lomba Video Pendek Polisi Sahabatku dalam rangka Hari Bhayangkara ke 72 memutuskan, sebagai Juara Favorit adalah :
Akun : @yudha.nggace
Nama : Arief Yudha Saputro
Judul : KETIKA DIA DATANG UNTUK MEREKA
Alamat : Mojomulyo RT 3/ RW 11, Sragen Kulon, Sragen
Sedangkan untuk Juara 3
Akun : @eskypahlevy
Nama : Rezqi Andrya Pahlevy
Judul : POLISI SAHABAT SEMUA
Alamat : Jl. Sultan Hadlirin Mantingan RT.3 RW.1 No.35 Mantingan Kec. Tahunan Kab. Jepara
Juara 2
Akun @irfanibnurozi
Nama : Ahmad Ainul Yaqin
Judul : POLISI SAHABAT BERSAMA
Alamat : Blingoh Dkh Lembah Wetan RT 03 RW 06 Donorojo Jepara
Dan Juara 1
Akun : @achfaishol
Nama : Achmad Faishol Shofa
Judul : POLISI SAHABAT SEMUA
Alamat : Muraharjo Rt1 Rw2 Kunduran Blora. (J02 /A01)
Juli 10, 2018
by Unknown
Juli 10, 2018
Pria yang mengaku sebagai anggota WN Divisi Humas Mabes Polri itu, ditangkap jajaran Satgas Tindak Street Crime ( tindak pidana kejahatan jalanan), karena diduga melakukan penganiayaan terhadap salah seorang santri Pondok Pesantren Sirojut Tolibin, Desa Sarimulyo, Kecamatan Kebonagung, Demak.
Peristiwa dugaan penganiayaan pelaku terhadap santri berinisial D (14) itu, dilakukan pada Minggu (15/4/2018) lalu.
Selain memukul, pelaku juga menodongkan pistol jenis air soft gun ke arah korbannya. Sehingga korban yang masih dibawah umur itu mengalami trauma.
“Jadi, menurut pengakuan korban, pelaku ini menodongkan pistol ke arah korbannya,” kata Wakapolres Demak, Ibnu Bagus Santoso, seusai gelar perkara, Selasa (10/7/2018).
Kasatreskrim Polres Demak, AKP Tri Agung, menambahkan, peristiwa dugaan penganiayaan itu sebagai buntut perkelahian antara santri D dengan teman sepondoknya, M (14), yang juga anak kandung Eko.
Keduanya yang sama-sama santri dan masih satu pondok itu saling ejek dan akhirnya berkelahi.
“Selang beberapa waktu kemudian, si Eko menjenguk anaknya M di pondok yang tak jauh dari rumahnya. Merasa tidak terima, Eko kemudian memukul korban dan menodongkan senjata,” ungkapnya.
Pelaku memukul kepala korban menggunakan helm dan memukul bagian pipi sebelah kanan. Bahkan pelaku juga mengancam dengan menodongkan pistol yang dikeluarkan dari tas kecil yang dibawanya.
“Korban ini sempat mengalami trauma. Dalam kondisi tertekan secara psikis,” ujar Agung.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku akan dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 76 c junto Pasal 80 ayat 1 Undang-Undang RI nomor 35 tentang Perlindungan Anak, dan Pasal 351 KUHP yang ancaman hukumannya 7 tahun penjara.
” Si Eko ini juga dilaporkan oleh warga karena ujaran kebencian. Sudah ada tiga pengaduan yang masuk terkait UU ITE, ” tutupnya.
Sementara itu, tersangka Eko membantah semua tuduhan yang ditujukan kepadanya.
“Ini fitnah. Semua ini fitnah,” ucapnya.
Pada hari ini juga, Satreskrim Polres Demak melimpahkan berkas dan barang bukti kasus penganiayaan itu ke Kejaksaan Negeri Demak.
“Hari ini kita menerima pelimpahan berkas Eko Sugiarto. Dia sudah jadi tahanan kejaksaan. Segera kami siapkan dakwaan dan dilimpahkan ke pengadilan, ” kata Yan Ardiyanto, Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Demak. (J02 /A01)
by Unknown
Juli 10, 2018
Jurnalpantura.Com, Demak - Pertumbuhan penduduk Kabupaten Demak perlu dibarengi dengan pertumbuhan sektor-sektor lain seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sector terkait lainnya.
Namun keterbatasan yang dimiliki menyebabkan seringkali pertumbuhan penduduk dan laju pembangunan disektor lain menjadi tidak seimbang . Disinilah butuh peran KB untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, dan keluarga serta masyarakat pada umumnya, dengan berhasilnya pelaksanaan KB diharapkan angka kelahiran dapat diturunkan sehingga tingkat kecepatan perkembangan penduduk tidak melebihi kenaikan produksi, dengan demikian taraf hidup dan kesejahteraan rakyat akan lebih meningkat.
Bertempat di Hotel Amantis jalan Lingkar Demak-Kudus KM 2,4 telah berlangsung Sosialisasi pembinaan Kesertaan Ber-KB bagi mitra kerja tingkat kabupaten Demak tahun 2018. Senin, 09/07/2018.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut,Kabid KBK dan KK Dinpermades P2KBK Kabupaten Demak Drs. Candra Wijanarko M.Si, Kasubbid Bina Kesertaan jalur Wilayah dan sasaran khusus yang juga sebagai Narasumber dr Mirojul Hari Riyyah, perwakilan babinsa jajaran Kodim 0716/Demak,PKK Kabupaten Demak, Dinkes Kabupaten Demak beserta tamu undangan.
Dalam sambutannya Ka bid dan KK Dinpermades P2KB Kabupaten Demak Drs. Candra Wijanarko M.Si mengucapkan terima kasih atas peran Babinsa dalam rangka membantu mensukseskan program KB yang dicanangkan pemerintah. Perlu diketahui bahwa Kabupaten Demak sebagai peringkat ke 2 tingkat Provinsi sebagai aseptor KB terbanyak.
Namun demikian masih terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki antara lain bahwa masih ditemukan para Akseptor yang Droup Out terutama yang ikut KB Suntik dan Pil. Untuk itu perlu di adakan pendampingan agar bisa menjadi peserta Aseptor yang aktif. Pungkasnya.
Namun keterbatasan yang dimiliki menyebabkan seringkali pertumbuhan penduduk dan laju pembangunan disektor lain menjadi tidak seimbang . Disinilah butuh peran KB untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, dan keluarga serta masyarakat pada umumnya, dengan berhasilnya pelaksanaan KB diharapkan angka kelahiran dapat diturunkan sehingga tingkat kecepatan perkembangan penduduk tidak melebihi kenaikan produksi, dengan demikian taraf hidup dan kesejahteraan rakyat akan lebih meningkat.
Bertempat di Hotel Amantis jalan Lingkar Demak-Kudus KM 2,4 telah berlangsung Sosialisasi pembinaan Kesertaan Ber-KB bagi mitra kerja tingkat kabupaten Demak tahun 2018. Senin, 09/07/2018.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut,Kabid KBK dan KK Dinpermades P2KBK Kabupaten Demak Drs. Candra Wijanarko M.Si, Kasubbid Bina Kesertaan jalur Wilayah dan sasaran khusus yang juga sebagai Narasumber dr Mirojul Hari Riyyah, perwakilan babinsa jajaran Kodim 0716/Demak,PKK Kabupaten Demak, Dinkes Kabupaten Demak beserta tamu undangan.
Dalam sambutannya Ka bid dan KK Dinpermades P2KB Kabupaten Demak Drs. Candra Wijanarko M.Si mengucapkan terima kasih atas peran Babinsa dalam rangka membantu mensukseskan program KB yang dicanangkan pemerintah. Perlu diketahui bahwa Kabupaten Demak sebagai peringkat ke 2 tingkat Provinsi sebagai aseptor KB terbanyak.
Namun demikian masih terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki antara lain bahwa masih ditemukan para Akseptor yang Droup Out terutama yang ikut KB Suntik dan Pil. Untuk itu perlu di adakan pendampingan agar bisa menjadi peserta Aseptor yang aktif. Pungkasnya.
by Unknown
Juli 10, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Rumah milik Ibu Sulichah (58), warga RT 01 RW III Desa Demangan terbakar, Selasa 10/07/2018. Sekitar pukul 08.30 pagi. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Sedangkan penyebab kebakaran yang menghebohkan warga ini diduga kuat berasal dari kompor tungku kayu. Berdasarkan keterangan yang dihimpun di lokasi kejadian, diperkirakan karena kompor tungku kayu yang dipakai untuk memasak lupa dimatikan oleh ibu dari Sulichah.
Menurut saksi mata, M Asif mengatakan, saat itu dirinya hendak berangkat kerja dan dari kejauhan tampak Kobaran api membakar dinding dapur dari ibu Sulichah. Saat itu pula saksi memanggil Nur Abid yang kemudian meminta tolong kepada warga dan menghubungi petugas pemadam kebakaran.
Tak lama kemudian tiga buah mobil pemadam kebakaran yang berasal dari PT Djarum, Nojorono dan BPBD Kabupaten Kudus tiba dilokasi.
"Selain rumah ibu Sulichah yang terbakar, api juga sempat membakar sebuah kamar milik Sulgiat dan atap rumah Udin," Kata Kapolsek kota melalui Kasat Serse Polsek kota Iptu Noor Bi Yanto. Untuk penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, namun kuat kemungkinan sumber api berasal dari tungku kompor kayu, tambahnya. (J02 /A01)
Sedangkan penyebab kebakaran yang menghebohkan warga ini diduga kuat berasal dari kompor tungku kayu. Berdasarkan keterangan yang dihimpun di lokasi kejadian, diperkirakan karena kompor tungku kayu yang dipakai untuk memasak lupa dimatikan oleh ibu dari Sulichah.
Menurut saksi mata, M Asif mengatakan, saat itu dirinya hendak berangkat kerja dan dari kejauhan tampak Kobaran api membakar dinding dapur dari ibu Sulichah. Saat itu pula saksi memanggil Nur Abid yang kemudian meminta tolong kepada warga dan menghubungi petugas pemadam kebakaran.
Tak lama kemudian tiga buah mobil pemadam kebakaran yang berasal dari PT Djarum, Nojorono dan BPBD Kabupaten Kudus tiba dilokasi.
"Selain rumah ibu Sulichah yang terbakar, api juga sempat membakar sebuah kamar milik Sulgiat dan atap rumah Udin," Kata Kapolsek kota melalui Kasat Serse Polsek kota Iptu Noor Bi Yanto. Untuk penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, namun kuat kemungkinan sumber api berasal dari tungku kompor kayu, tambahnya. (J02 /A01)
by Unknown
Juli 10, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Dukuh Santren Desa Klumpit, Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus menjadi lokasi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II Tahun 2018 Kodim 0722/Kudus.
TMMD yang berlangsung dari tanggal 10/07 - 08/07/2018, secara resmi dibuka oleh Bupati Kudus, Musthofa Wartoyo dengan Komandan Upacara Kapten Inf A. Bashir yang sehari-harinya menjabat sebagai Danramil 08 Gebog. Selasa 10/09/2018.
Tampak hadir dalam Upacara Pembukaan TMMD Sengkuyung Tahap II, jajaran Forkopinda Kabupaten Kudus, tokoh masyarakat, tokoh agama serta tamu undangan lainya.
Dalam amanatnya, Bupati Kudus yang membacakan sambutan Gubernur Jawa Tengah mengatakan, TMMD kali ini mengarah pada pembangunan sarana prasana fasilitas umum dan sosial, yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat di daerah, membuka isolasi antar desa, sehingga semakin meningkat roda perekonomian daerah.
“Dalam rangka membangun karakter generasi penerus bangsa, agar ketahanan bangsa yang dijiwai Pancasila, UUD 45 dan Bhinneka Tunggal Ika tetap terjaga dari gangguan virus berupa terorisme, radikalisme dan narkoba."Lanjutnya.
Sementara itu Pasi Teritorial Kodim 0722/Kudus Kapten Inf Subekhi dalam laporannya atas nama Dansatgas TMMD menjelaskan, bahwa sebelum pelaksanaan, telah dilaksanakan pra TMMD selama 10 hari.
Dalam kegiatan yang di rencanakan selama 30 hari ini, jelas Subekhi terdapat dua sasaran yaitu sasaran fisik dan non fisik. Untuk kegiatan sasaran fisik yakni membuat betonisasi jalan tembus dari Dukuh Santren menuju Makam Santren dilanjutkan sampai Dukuh Ngaringan yang menggunakan sawah bengkok Desa Klumpit Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus. Dengan panjang 560 meter, lebar 3 meter, dan ketebalan 15 cm.
Termasuk ada pembuatan talut, pembuatan gorong-gorong, pembersihan drainase kanan kiri jalan betonisasi.
Pada kegiatan non fisik, lanjut Subekhi, dilaksanakan kegiatan antara lain sosialisasi bidang agama, sosial, pertanian, pendidikan, kebudayaan, juga pemuda dan olah raga. Selain, itu diberikan juga sosialisasi penanggulangan bencana alam, lingkungan hidup, hukum dan narkoba, Kamtibmas, KB Kesehatan dan Pemutaran film.
“Seluruh kegiatan tersebut ditargetkan selesai sebelum acara berakhir 08/08/2018 mendatang,” pungkasnya. (J10/A02)
Juli 09, 2018
by Unknown
Juli 09, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Kontroversi dicatnya batu-batu besar di Sungai daerah Malang beberapa waktu lalu, kini terjadi di Kabupaten Kudus.
Sejumlah batu besar dikawasan Sungai Rahtawu, Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus juga di cat dengan warna warna.
Banyak warganet yang menghujat pengecetan batu-batu besar di Sungai Rahtawu, bahkan ada sebagian warganet menganggap pewarnaan batu tersebut dianggap sebagai Vandalisme.
Vandalisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah "perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya (keindahan alam dan sebagainya)" atau "perusakan dan penghancuran secara kasar dan ganas".
Jika di Malang tujuan dicatnya batu-batu besar oleh pemerintah setempat dengan tujuan untuk menekan aksi penambangan liar, belum diketahui jelas motif batu-batu besar di kawasan sungai Rahtawu juga dicat dengan warna-warni.
Kemungkinan besar hanya sebagai daya tarik untuk mendatangkan wisatawan.
Foto batu bercat warna-warni itu sudah tersebar luar di media sosial. Foto ini dijumpai diposting di Instagram oleh akun @Sekitar Kudus. Di dalam foto terlihat pengunujung yang sedang duduk berpose di batu-batu bercat warna warni.
“Bisa bantu mengingatkan pengelola tentang kerusakan lingkungan, ini sangat sungguh kebablasan atau sekalian lapor ke dinas pariwisata,” tulis akun Navies16.
Senada juga ditulis akun @Rose shot. Akun tersebut dalam cuitannya menilai pengeceatan batu-batu itu berlebihan. Ia juga menuding aksi pengeceatan batu-batu alam itu sebagai bentuk vandalisme.
” Terlalu memaksakan massive, vandalisme, yen dicoret-coret ora oleh, yen diwarnai oleh?? Ibarat wong wedok awak e ora ireng, ora puteh, nanging wedakan diwedaki kandel. Sedeh ngrasakke,” tulisnya.
Foto dengan latarbelakang yang sama juga diposting akun instagram Visitrahtwu. Di dalam akun itu terlihat seorang wanita yang tengah berpose di atas batu bercat warna-warni.
Hingga Senin 09/07/2018 siang, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kudus Yuli Kasiyanto belum memberikan keterangannya terkait pewarnaan batu-batu besar di Sungai Rahtawu.
Sejumlah batu besar dikawasan Sungai Rahtawu, Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus juga di cat dengan warna warna.
Banyak warganet yang menghujat pengecetan batu-batu besar di Sungai Rahtawu, bahkan ada sebagian warganet menganggap pewarnaan batu tersebut dianggap sebagai Vandalisme.
Vandalisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah "perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya (keindahan alam dan sebagainya)" atau "perusakan dan penghancuran secara kasar dan ganas".
Jika di Malang tujuan dicatnya batu-batu besar oleh pemerintah setempat dengan tujuan untuk menekan aksi penambangan liar, belum diketahui jelas motif batu-batu besar di kawasan sungai Rahtawu juga dicat dengan warna-warni.
Kemungkinan besar hanya sebagai daya tarik untuk mendatangkan wisatawan.
Foto batu bercat warna-warni itu sudah tersebar luar di media sosial. Foto ini dijumpai diposting di Instagram oleh akun @Sekitar Kudus. Di dalam foto terlihat pengunujung yang sedang duduk berpose di batu-batu bercat warna warni.
“Bisa bantu mengingatkan pengelola tentang kerusakan lingkungan, ini sangat sungguh kebablasan atau sekalian lapor ke dinas pariwisata,” tulis akun Navies16.
Senada juga ditulis akun @Rose shot. Akun tersebut dalam cuitannya menilai pengeceatan batu-batu itu berlebihan. Ia juga menuding aksi pengeceatan batu-batu alam itu sebagai bentuk vandalisme.
” Terlalu memaksakan massive, vandalisme, yen dicoret-coret ora oleh, yen diwarnai oleh?? Ibarat wong wedok awak e ora ireng, ora puteh, nanging wedakan diwedaki kandel. Sedeh ngrasakke,” tulisnya.
Foto dengan latarbelakang yang sama juga diposting akun instagram Visitrahtwu. Di dalam akun itu terlihat seorang wanita yang tengah berpose di atas batu bercat warna-warni.
Hingga Senin 09/07/2018 siang, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kudus Yuli Kasiyanto belum memberikan keterangannya terkait pewarnaan batu-batu besar di Sungai Rahtawu.
Juli 07, 2018
by Unknown
Juli 07, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Dugaan keracunan dialami puluhan warga Kelurahan Demaan, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Warga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan yang disajikan pada acara pernikahan salah satu warga desa setempat.
Akibatnya, puluhan warga harus dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
Menurut Kapolsek Jepara Kota, AKP Mahendra mengatakan, dugaan awal peristiwa keracunan massal tersebut berawal ketika salah seorang warga Kelurahan Demaan menggelar pesta pernikahan di gedung Ali Purnomo BBPBAP Jepara pada Kamis 05/07/2018.
Selanjutnya, pada Jumat 06/07 malam mulai muncul keluhan dari sejumlah warga yang hadir pada acara resepsi pernikahan itu.
Oleh ketua rukun tetangga (RT) setempat warga yang merasa mengalami perut mual atau pusing dikumpulkan di Masjid Darussalam Kelurahan Demaan, kemudian memanggil petugas kepolisian serta tim medis setempat.
Sesuai data di posko kesehatan, korban keracunan mencapai 58 orang dari berbagai usia dengan keluhan hampir sama, yakni mengalami gejala pusing, mual, sakit perut, muntah dan demam, tambah Kapolsek kota.
Selain disediakan 30-an tenaga medis, baik dari DKK maupun Puskesmas juga disediakan lima mobil ambulance. Informasi dari sejumlah korban yang mengalami keracunan massal, bahwa rata-rata korban memakan makanan jenis "chicken corden blue".
Untuk memastikan penyebab terjadinya keracunan pihak kepolisian bersama Dinas Kesehatan Jepara telah mengambil sampel makanan yang masih tersisa, termasuk jenis makanan yang disebutkan banyak dikonsumsi tamu undangan pada pesta tersebut.
"Nantinya, sampel makanan tersebut akan dilakukan pengujian di laboratorium,"jelas AKP Mahendra, Sabtu 07/07/2018.
Jajaran Polsek Jepara Kota yang diterjunkan ke lapangan saat terjadi kasus keracunan, langsung bergerak untuk membantu warga, termasuk melakukan pendataan dan pengambilan sisa makanan untuk dilakukan pengujian di laboratorium.
Dari puluhan korban keracunan, rata rata menderita mual, demam dan muntah. Sebanyak 27 orang hanya menjalani rawat jalan, sedangkan 31 orang harus menjalani rawat inap.
Diantaranya, ada yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum RA. Kartini Jepara sebanyak 17 orang dan Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin sebanyak 14 orang. (J02 /A01)
Warga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan yang disajikan pada acara pernikahan salah satu warga desa setempat.
Akibatnya, puluhan warga harus dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
Menurut Kapolsek Jepara Kota, AKP Mahendra mengatakan, dugaan awal peristiwa keracunan massal tersebut berawal ketika salah seorang warga Kelurahan Demaan menggelar pesta pernikahan di gedung Ali Purnomo BBPBAP Jepara pada Kamis 05/07/2018.
Selanjutnya, pada Jumat 06/07 malam mulai muncul keluhan dari sejumlah warga yang hadir pada acara resepsi pernikahan itu.
Oleh ketua rukun tetangga (RT) setempat warga yang merasa mengalami perut mual atau pusing dikumpulkan di Masjid Darussalam Kelurahan Demaan, kemudian memanggil petugas kepolisian serta tim medis setempat.
Sesuai data di posko kesehatan, korban keracunan mencapai 58 orang dari berbagai usia dengan keluhan hampir sama, yakni mengalami gejala pusing, mual, sakit perut, muntah dan demam, tambah Kapolsek kota.
Selain disediakan 30-an tenaga medis, baik dari DKK maupun Puskesmas juga disediakan lima mobil ambulance. Informasi dari sejumlah korban yang mengalami keracunan massal, bahwa rata-rata korban memakan makanan jenis "chicken corden blue".
Untuk memastikan penyebab terjadinya keracunan pihak kepolisian bersama Dinas Kesehatan Jepara telah mengambil sampel makanan yang masih tersisa, termasuk jenis makanan yang disebutkan banyak dikonsumsi tamu undangan pada pesta tersebut.
"Nantinya, sampel makanan tersebut akan dilakukan pengujian di laboratorium,"jelas AKP Mahendra, Sabtu 07/07/2018.
Jajaran Polsek Jepara Kota yang diterjunkan ke lapangan saat terjadi kasus keracunan, langsung bergerak untuk membantu warga, termasuk melakukan pendataan dan pengambilan sisa makanan untuk dilakukan pengujian di laboratorium.
Dari puluhan korban keracunan, rata rata menderita mual, demam dan muntah. Sebanyak 27 orang hanya menjalani rawat jalan, sedangkan 31 orang harus menjalani rawat inap.
Diantaranya, ada yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum RA. Kartini Jepara sebanyak 17 orang dan Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin sebanyak 14 orang. (J02 /A01)
by Unknown
Juli 07, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning melepas peserta jalan sehat dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-72 tahun 2018.
Acara yang mengambil start dan finish di Lapangan Mapolres Kudus, diikuti seluruh Personil Polres, pegawai dan keluarga besar dilingkungan Polres Kudus.
“Dengan ini jalan sehat secara resmi dimulai. Semoga selamat sampai finish, dan mudah-mudahan bisa mendapat sepeda motor,” kata Agusman Gurning saat melepas peserta jalan sehat. Sabtu, 07/07/2018.
Usai melepas jalan sehat, Kapolres Kudus, beserta Perwira, Kapolsek jajaran dilingkungan Polres berbaur bersama untuk mengikuti jalan sehat.
Selain itu, panitia juga menyediakan Door Prize yang menarik, antara lain sepeda motor, sepeda gunung, televisi, kulkas, kipas angin, dispenser, dan berbagai hadiah menarik lainnya.
Di samping Jalan sehat, pada perayaan Hari Bhayangkara ini juga dilaksanakan potong tumpeng, sebagai ungkapan rasa syukur.
"Disamping sebagai ajang silaturahmi antara keluarga besar Polres Kudus, acara pagi ini juga sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME." kata Kapolres Kudus.
Acara yang mengambil start dan finish di Lapangan Mapolres Kudus, diikuti seluruh Personil Polres, pegawai dan keluarga besar dilingkungan Polres Kudus.
“Dengan ini jalan sehat secara resmi dimulai. Semoga selamat sampai finish, dan mudah-mudahan bisa mendapat sepeda motor,” kata Agusman Gurning saat melepas peserta jalan sehat. Sabtu, 07/07/2018.
Usai melepas jalan sehat, Kapolres Kudus, beserta Perwira, Kapolsek jajaran dilingkungan Polres berbaur bersama untuk mengikuti jalan sehat.
Selain itu, panitia juga menyediakan Door Prize yang menarik, antara lain sepeda motor, sepeda gunung, televisi, kulkas, kipas angin, dispenser, dan berbagai hadiah menarik lainnya.
Di samping Jalan sehat, pada perayaan Hari Bhayangkara ini juga dilaksanakan potong tumpeng, sebagai ungkapan rasa syukur.
"Disamping sebagai ajang silaturahmi antara keluarga besar Polres Kudus, acara pagi ini juga sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME." kata Kapolres Kudus.
by Unknown
Juli 07, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Seorang pria dihajar massa hingga babak belur. Pria dengan inisial SS ini kepergok pemilik rumah saat hendak mengambil tas berisi uang di dalam sebuah rumah.
Aksi pencurian ini terjadi di Desa Lau, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, sekitar pukul 02.30 WIB, Sabtu 07/07/2018 dini hari tadi.
Saat itu pelaku kepergok berusaha mengambil sebuah tas yang berisi sejumlah uang. Pemilik rumah berusaha menggagalkan pencurian tersebut dan berteriak memanggil warga sekitar.
"Saat saya sedang tidur, mendengar ada orang yang masuk ke kamar, awalnya saya kira ibu yang selesai melaksanakan Sholat malam." Cerita Agung, pemilik rumah.
Mengetahui yang masuk orang tidak dikenal, sedang berusaha mengambil tas di almari, sontak saya berusaha merebut tas itu kembali dan istri saya berteriak minta tolong,tambahnya.
Mendengar teriakan minta tolong warga sekitar dengan cepat membantu menangkap pencuri tersebut. Karena melawan saat ditangkap warga, beberapa warga akhirnya mengeroyok pencuri tersebut.
AKP Suharyanto, Kapolsek Dawe membenarkan penangkapan pelaku pencurian di Desa Lau tersebut.
"Setelah pihaknya mendapat laporan, petugas piket langsung meluncur ke TKP." ujarnya.
Beruntung, saat pelaku dihajar massa anggota Polsek Dawe sampai dilokasi Dan pelaku pun akhirnya diamankan.
"Karena pelaku mengalami luka-luka akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kudus untuk menjalani pengobatan," tambah Suharyanto. (J02 /A01)
Aksi pencurian ini terjadi di Desa Lau, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, sekitar pukul 02.30 WIB, Sabtu 07/07/2018 dini hari tadi.
Saat itu pelaku kepergok berusaha mengambil sebuah tas yang berisi sejumlah uang. Pemilik rumah berusaha menggagalkan pencurian tersebut dan berteriak memanggil warga sekitar.
"Saat saya sedang tidur, mendengar ada orang yang masuk ke kamar, awalnya saya kira ibu yang selesai melaksanakan Sholat malam." Cerita Agung, pemilik rumah.
Mengetahui yang masuk orang tidak dikenal, sedang berusaha mengambil tas di almari, sontak saya berusaha merebut tas itu kembali dan istri saya berteriak minta tolong,tambahnya.
Mendengar teriakan minta tolong warga sekitar dengan cepat membantu menangkap pencuri tersebut. Karena melawan saat ditangkap warga, beberapa warga akhirnya mengeroyok pencuri tersebut.
AKP Suharyanto, Kapolsek Dawe membenarkan penangkapan pelaku pencurian di Desa Lau tersebut.
"Setelah pihaknya mendapat laporan, petugas piket langsung meluncur ke TKP." ujarnya.
Beruntung, saat pelaku dihajar massa anggota Polsek Dawe sampai dilokasi Dan pelaku pun akhirnya diamankan.
"Karena pelaku mengalami luka-luka akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kudus untuk menjalani pengobatan," tambah Suharyanto. (J02 /A01)
Juli 06, 2018
by Unknown
Juli 06, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - DPRD Kabupaten Kudus melantik secara resmi Sayid Yunanta, Hadi Sucahyana dan Ali Imron sebagai Pengganti Antar Waktu (PAW) DPRD periode 2014-2019.
Sayid Yunanta menggantikan Setiyo Budi Wibowo yang maju sebagai Cawabup pada Pilbup Kudus 2018 bergandengan dengan Sri Hartini, Hadi Sucahyana menggantikan Masan yang maju sebagai Cabup bergandengan dengan Noor Yasin dan Ali Imron menggantikan Hartopo yang juga maju sebagai Cawabup berpasangan dengan M Tamzil, di gedung DPRD Kabupaten Kudus, Jum'at 06/07/2018 siang.
Dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Kudus Tahun 2018, sesuai SK Gubernur Jateng nomor : 170/7 Th 2018 tanggal 5 Februari tentang Peresmian Pemberhentian dan Peresmian Pengangkatan Penggantian Anggota DPRD Kabupaten Kudus sisa Masa Jabatan Tahun 2014-2019.
Bertindak sebagai pengambil sumpah, Ketua DPRD Kabupaten Kudus, Ahmad Yusuf Roni yang juga disaksikan sejumlah tamu undangan yang terdiri dari Forkopinda Kabupaten Kudus, anggota DPRD Kabupaten Kudus dan ratusan undangan lainnya.
Pada kesempatan yang baik ini, dirinya menyampaikan atas nama pribadi dan atas nama Pemerintah mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Masan dan Hartopo sebagai anggota DPRD Kabupaten Kudus yang berasal dari daerah pemilihan dua (Undaan - Mejobo - Bae) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan juga Setiyo Budi Wibowo dari PKS berasal dari Dapil I (kota-jati).
Untuk anggota yang baru di lantik, pihaknya berharap dapat segera menjalankan tugasnya sebagai Anggota DPRD Kabupaten Kudus sesuai dengan tugas dan kewenangan yang telah diamanahkan oleh konstitusi.
Dikatakan Yusuf Roni, setelah dilantik, tentu jalin kerjasama yang selama ini terjalin baik untuk kepentingan masyarakat Kudus pada umumnya.
"Sebagai wujud mengemban amanah rakyat dan menjadi semangat baru demokrasi, "kata Yusuf Roni.
Karena tujuan dari semua itu adalah tercapainya peningkatan kesejahteraan rakyat, menegakkan supremasi hukum, tersalurkannya aspirasi masyarakat dan terciptanya demokrasi sebagaimana yang dicita-citakan bersama, ujarnya. (J02 /A01)
Sayid Yunanta menggantikan Setiyo Budi Wibowo yang maju sebagai Cawabup pada Pilbup Kudus 2018 bergandengan dengan Sri Hartini, Hadi Sucahyana menggantikan Masan yang maju sebagai Cabup bergandengan dengan Noor Yasin dan Ali Imron menggantikan Hartopo yang juga maju sebagai Cawabup berpasangan dengan M Tamzil, di gedung DPRD Kabupaten Kudus, Jum'at 06/07/2018 siang.
Dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Kudus Tahun 2018, sesuai SK Gubernur Jateng nomor : 170/7 Th 2018 tanggal 5 Februari tentang Peresmian Pemberhentian dan Peresmian Pengangkatan Penggantian Anggota DPRD Kabupaten Kudus sisa Masa Jabatan Tahun 2014-2019.
Bertindak sebagai pengambil sumpah, Ketua DPRD Kabupaten Kudus, Ahmad Yusuf Roni yang juga disaksikan sejumlah tamu undangan yang terdiri dari Forkopinda Kabupaten Kudus, anggota DPRD Kabupaten Kudus dan ratusan undangan lainnya.
Pada kesempatan yang baik ini, dirinya menyampaikan atas nama pribadi dan atas nama Pemerintah mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Masan dan Hartopo sebagai anggota DPRD Kabupaten Kudus yang berasal dari daerah pemilihan dua (Undaan - Mejobo - Bae) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan juga Setiyo Budi Wibowo dari PKS berasal dari Dapil I (kota-jati).
Untuk anggota yang baru di lantik, pihaknya berharap dapat segera menjalankan tugasnya sebagai Anggota DPRD Kabupaten Kudus sesuai dengan tugas dan kewenangan yang telah diamanahkan oleh konstitusi.
Dikatakan Yusuf Roni, setelah dilantik, tentu jalin kerjasama yang selama ini terjalin baik untuk kepentingan masyarakat Kudus pada umumnya.
"Sebagai wujud mengemban amanah rakyat dan menjadi semangat baru demokrasi, "kata Yusuf Roni.
Karena tujuan dari semua itu adalah tercapainya peningkatan kesejahteraan rakyat, menegakkan supremasi hukum, tersalurkannya aspirasi masyarakat dan terciptanya demokrasi sebagaimana yang dicita-citakan bersama, ujarnya. (J02 /A01)
by Unknown
Juli 06, 2018
Jurnalpantura.Com, Demak - Sebagai bentuk pembinaan teritorial dan meningkatkan ketahanan nasional di bidang pangan, Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) Demak Letkol Inf Abi Kusnianto melaksanakan kunjungan kerja bersama Lumbung Banyu Bumi (LBB) ke Desa Ruwit serta Sarapan bareng para petani di Desa Ruwit Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak. Kamis, 05/07/18 kemarin pagi.
Dalam kunjungan kerja bersama Lumbung Banyu Bumi (LBB) ini, Dandim bertatap muka langsung dengan para petani binaan Koramil Wedung di Desa Ruwit.
Dalam sambutanya direktur LBB Satriyo mengatakan “masalah itu bukanlah kegagalan, justru makin banyak masalah yang di hadapi, makin bertambah pengetahun dan keterampilan petani, asal mau belajar dan saling tukar pikiran sesama petani, supaya terjadi peningkatan hasil panen,” terangnya.
Menurutnya Ketua Kelompok Tani harus menjadi motor penggerak untuk memberi semangat para petani lainnya dan memotivasi anggotanya agar tidak putus asa ataupun merasa kecil hati apabila mendapati kendala dan kesulitan dalam penanganan serta pengelolaan tanaman padi yang sedang di budi dayakan, pungkas Satriyo.
Dalam kesempatan itu, Dandim Demak Letkol Inf Abi Kusnianto juga berkesempatan memberikan motivasi kepada para petani “menghadapi segala kemungkinan buruk yang tentunya pasti akan terjadi,bila terjadi musim kemarau, saya sarankan kelompok tani lebih aktif lagi untuk kerja sama antar anggota, apalagi bila curah hujan menipis, ketua Kelompok Tani harus lebih aktif memantau saluran irigasi, mencermati situasi yang ada dan mencari solusi atas masalah yang dihadapi anggotanya”, kata Dandim Demak, Letkol Inf Abi Kusnianto memotivasi para petani yang hadir.
Di akhir arahannya Abi Kusnianto mengajak masyarakat petani untuk lebih giat lagi dan turut serta aktif dalam mendukung pemerintah demi mensukseskan swasembada pangan di Kabupaten Demak lebih khususnya di Desa Ruwit. “Sehingga kedepan ketersediaan beras di Desa Ruwit dapat tercukupi dan tidak perlu mengharapkan bantuan dari pemerintah lagi,” tuturnya.
Sedangkan Kepala Desa Ruwit Supriyanto mengatakan, kunjungan kerja Dandim bersama Direktur LBB ini sangat bermakna dalam kehidupan masyarakat, karena kunjungan ini adalah upaya TNI untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan silaturahmi antara TNI, pemerintah, pengusaha dan masyarakat, dimana dalam akhir-akhir ini persatuan dan kesatuan mendapat cobaan dimana-mana.
Kunjungan Dandim Demak bersama rombongan tersebut mendapat apresiasi positif dari salah satu Ketua Kelompok Tani, Wardi, menurutnya dengan adanya perhatian dari para pejabat tinggi di daerah tersebut semakin memotivasi dan memberikan semangat kepada para petani untuk mengelola lahan sawah yang mereka garap.
Turut dalam acara tatap muka, Danramil Wedung Kapten Inf Triyono,Kepala Desa Ruwit Supriyanto,anggota LBB serta para petani Desa Ruwit, Usai tatap muka Dandim melaksanakan panen padi secara simbolis.(J02 /A01)
Dalam kunjungan kerja bersama Lumbung Banyu Bumi (LBB) ini, Dandim bertatap muka langsung dengan para petani binaan Koramil Wedung di Desa Ruwit.
Dalam sambutanya direktur LBB Satriyo mengatakan “masalah itu bukanlah kegagalan, justru makin banyak masalah yang di hadapi, makin bertambah pengetahun dan keterampilan petani, asal mau belajar dan saling tukar pikiran sesama petani, supaya terjadi peningkatan hasil panen,” terangnya.
Menurutnya Ketua Kelompok Tani harus menjadi motor penggerak untuk memberi semangat para petani lainnya dan memotivasi anggotanya agar tidak putus asa ataupun merasa kecil hati apabila mendapati kendala dan kesulitan dalam penanganan serta pengelolaan tanaman padi yang sedang di budi dayakan, pungkas Satriyo.
Dalam kesempatan itu, Dandim Demak Letkol Inf Abi Kusnianto juga berkesempatan memberikan motivasi kepada para petani “menghadapi segala kemungkinan buruk yang tentunya pasti akan terjadi,bila terjadi musim kemarau, saya sarankan kelompok tani lebih aktif lagi untuk kerja sama antar anggota, apalagi bila curah hujan menipis, ketua Kelompok Tani harus lebih aktif memantau saluran irigasi, mencermati situasi yang ada dan mencari solusi atas masalah yang dihadapi anggotanya”, kata Dandim Demak, Letkol Inf Abi Kusnianto memotivasi para petani yang hadir.
Di akhir arahannya Abi Kusnianto mengajak masyarakat petani untuk lebih giat lagi dan turut serta aktif dalam mendukung pemerintah demi mensukseskan swasembada pangan di Kabupaten Demak lebih khususnya di Desa Ruwit. “Sehingga kedepan ketersediaan beras di Desa Ruwit dapat tercukupi dan tidak perlu mengharapkan bantuan dari pemerintah lagi,” tuturnya.
Sedangkan Kepala Desa Ruwit Supriyanto mengatakan, kunjungan kerja Dandim bersama Direktur LBB ini sangat bermakna dalam kehidupan masyarakat, karena kunjungan ini adalah upaya TNI untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan silaturahmi antara TNI, pemerintah, pengusaha dan masyarakat, dimana dalam akhir-akhir ini persatuan dan kesatuan mendapat cobaan dimana-mana.
Kunjungan Dandim Demak bersama rombongan tersebut mendapat apresiasi positif dari salah satu Ketua Kelompok Tani, Wardi, menurutnya dengan adanya perhatian dari para pejabat tinggi di daerah tersebut semakin memotivasi dan memberikan semangat kepada para petani untuk mengelola lahan sawah yang mereka garap.
Turut dalam acara tatap muka, Danramil Wedung Kapten Inf Triyono,Kepala Desa Ruwit Supriyanto,anggota LBB serta para petani Desa Ruwit, Usai tatap muka Dandim melaksanakan panen padi secara simbolis.(J02 /A01)
Juli 05, 2018
by Unknown
Juli 05, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Dalam rangka meningkatkan hubungan silaturahmi dan kekeluargaan diantara pimpinan dan anggota, Keluarga Besar Koramil 05/Mejobo menggelar acara Halal Bihalal Hari Raya Idul Fitri 1439 H bertempat di RM Ikan Bakar Nasuky Mubarok Desa Jepang Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus sekaligus dilanjutkan acara arisan dan pertemuan rutin bulanan anggota Persit Ranting 06 dijajaran Koramil 05 pada Rabu (04/07/2018) sore
Pada kesempatan tersebut Danramil 05/Mejobo Kapten Inf Sukaryono yang didampingi Ny. Endah Sukaryono mengajak para anggota untuk senantiasa bersyukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat, anugerah dan hidayah-Nya, kita telah sampai puncak kemenangan dan kebahagiaan dalam suasana Hari Raya Idul Fitri 1438 H.
Lebih lanjut Danramil menegaskan, Halal Bihalal ini sebagai upaya menjaga tali silaturahmi bukan hanya personil Koramil akan tetapi dengan anggota Persit Koramil. Harapannya akan terbentuk ikatan kekeluargaan yang kuat sebagai satu keluarga yang besar dan harmonis.
“Idul Fitri ini kita jadikan momen untuk saling memaafkan dan menjaga hubungan harmonis dan tali silaturahmi diantara Danramil dengan anggota beserta keluarganya,” kata Danramil.
Selanjutnya Kapten Inf Sukaryono juga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh anggota Koramil Mejobo yang telah melaksanakan tugas dengan baik.
Diantaranya adalah Pengamanan Pilkada Kabupaten Kudus, Kunjungan Ibu Panglima TNI di wilayah Kabupaten Kudus. Semua anggota telah melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab dan sepenuh hati.
"Terima kasih kepada Ibu Ketua Persit KCK Ranting 06 Koramil 05/Mejobo beserta anggota yang telah mendukung tugas suami maupun kegiatan organisasi Persit semua berjalan dengan baik. Jaga keharmonisan rumah tangga, perhatikan dengan serius tentang masa depan anak-anak kita dengan baik dan terencana", pungkasnya. (J12/A02)
Pada kesempatan tersebut Danramil 05/Mejobo Kapten Inf Sukaryono yang didampingi Ny. Endah Sukaryono mengajak para anggota untuk senantiasa bersyukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat, anugerah dan hidayah-Nya, kita telah sampai puncak kemenangan dan kebahagiaan dalam suasana Hari Raya Idul Fitri 1438 H.
Lebih lanjut Danramil menegaskan, Halal Bihalal ini sebagai upaya menjaga tali silaturahmi bukan hanya personil Koramil akan tetapi dengan anggota Persit Koramil. Harapannya akan terbentuk ikatan kekeluargaan yang kuat sebagai satu keluarga yang besar dan harmonis.
“Idul Fitri ini kita jadikan momen untuk saling memaafkan dan menjaga hubungan harmonis dan tali silaturahmi diantara Danramil dengan anggota beserta keluarganya,” kata Danramil.
Selanjutnya Kapten Inf Sukaryono juga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh anggota Koramil Mejobo yang telah melaksanakan tugas dengan baik.
Diantaranya adalah Pengamanan Pilkada Kabupaten Kudus, Kunjungan Ibu Panglima TNI di wilayah Kabupaten Kudus. Semua anggota telah melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab dan sepenuh hati.
"Terima kasih kepada Ibu Ketua Persit KCK Ranting 06 Koramil 05/Mejobo beserta anggota yang telah mendukung tugas suami maupun kegiatan organisasi Persit semua berjalan dengan baik. Jaga keharmonisan rumah tangga, perhatikan dengan serius tentang masa depan anak-anak kita dengan baik dan terencana", pungkasnya. (J12/A02)
by Unknown
Juli 05, 2018
Jurnalpantura.Com, Demak - Sesosok pria tak dikenal ditemukan meninggal dunia di serambi sebelah utara Masjid Agung Demak. Penemuan ini mengegerkan warga dan para peziarah yang saat itu sedang beristirahat di serambi masjid, Kamis 05/07/2018 dinihari.
Mayat pria yang kemudian diketahui bernama Angling Prasodjo (63) ditemukan dengan posisi tengkurap di atas karpet.
Saat itu Fathur Rohman Takmir Masjid Demak bagian kuncen makam mendapatkan laporan dari salah satu warga yang ada di sekitar serambi masjid tentang adanya peziarah yang meninggal. Kemudian Takmir Masjid bersama Wawan warga Wonosalam melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Demak.
Tak berselang lama petugas kepolisian dari sektor Demak yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Demak Iptu Sugeng Riyadi Bps, tiba di lokasi untuk melakukan identifikasi dan pemeriksaan awal.
"Dari pemeriksaan awal dari tubuh korban tidak ditemukan adanya luka akibat kekerasan ataupun tanda-tanda penganiayaan." Ungkap Kapolsek Demak Kota.
Dari keterangan para saksi, korban yang kemudian diketahui bernama Angling Prasodjo, kelahiran Kudus 1955 dan beralamat Jl Pakis III Blok BB39 No 06 RT 03 RW XII kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan kota Bekasi.
Masih menurut Sugeng, Sebelumnya AP tidur - tiduran di teras sebelah utara Masjid Demak, kemudian muntah-muntah dan tak berselang lama di temukan meninggal dunia dengan mengendarai Mobil Ambulans, jenazah akhirnya dibawa ke RSUD Sunan Kalijaga Demak untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, ujarnya. (J02 /A01)
Mayat pria yang kemudian diketahui bernama Angling Prasodjo (63) ditemukan dengan posisi tengkurap di atas karpet.
Saat itu Fathur Rohman Takmir Masjid Demak bagian kuncen makam mendapatkan laporan dari salah satu warga yang ada di sekitar serambi masjid tentang adanya peziarah yang meninggal. Kemudian Takmir Masjid bersama Wawan warga Wonosalam melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Demak.
Tak berselang lama petugas kepolisian dari sektor Demak yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Demak Iptu Sugeng Riyadi Bps, tiba di lokasi untuk melakukan identifikasi dan pemeriksaan awal.
"Dari pemeriksaan awal dari tubuh korban tidak ditemukan adanya luka akibat kekerasan ataupun tanda-tanda penganiayaan." Ungkap Kapolsek Demak Kota.
Dari keterangan para saksi, korban yang kemudian diketahui bernama Angling Prasodjo, kelahiran Kudus 1955 dan beralamat Jl Pakis III Blok BB39 No 06 RT 03 RW XII kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan kota Bekasi.
Masih menurut Sugeng, Sebelumnya AP tidur - tiduran di teras sebelah utara Masjid Demak, kemudian muntah-muntah dan tak berselang lama di temukan meninggal dunia dengan mengendarai Mobil Ambulans, jenazah akhirnya dibawa ke RSUD Sunan Kalijaga Demak untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, ujarnya. (J02 /A01)
Juli 04, 2018
by Unknown
Juli 04, 2018
Jurnalpantura.Com, Jepara - Peristiwa bunuh diri terjadi di Desa Lebak RT 01 RW II kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara, Rabu 04/07/2018.
Pelaku bunuh diri diketahui bernama MNR (30) yang sehari-hari bekerja sebagai tukang kayu.
Peristiwa bunuh diri ini pertama kali diketahui oleh tetangganya yang bernama Rif'an dan istrinya . Saat dirinya diberitahu putrinya yang balita, bahwa di belakang rumah dibawah pohon durian, terlihat sosok yang tergantung di atas pohon.
"Kemudian saya segera melaporkan kejadian ini ke Polsek Pakis Aji." katanya.
Tak lama berselang, petugas Polsek datang dengan membawa tim medis dari Puskesmas Pakis Aji ke TKP. Segera petugas melakukan penurunan pelaku dugaan bunuh diri untuk dilakukan pemeriksaan kondisi pelaku.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dr Anjar, di peroleh kesimpulan bahwa pelaku diperkirakan sudah meninggal sekitar 8 jam yang lalu. Pelaku diperkirakan melakukan bunuh diri sekitar pukul 22.00 malam sebelumnya.
"Kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh pelaku, kami menduga pelaku murni melakukan gantung diri." ujarnya.
Sementara itu dari keterangan keluarga, bahwa MNR selama ini diketahui menderita depresi dikarenakan persoalan keluarga. (J02 /A01)
Pelaku bunuh diri diketahui bernama MNR (30) yang sehari-hari bekerja sebagai tukang kayu.
Peristiwa bunuh diri ini pertama kali diketahui oleh tetangganya yang bernama Rif'an dan istrinya . Saat dirinya diberitahu putrinya yang balita, bahwa di belakang rumah dibawah pohon durian, terlihat sosok yang tergantung di atas pohon.
"Kemudian saya segera melaporkan kejadian ini ke Polsek Pakis Aji." katanya.
Tak lama berselang, petugas Polsek datang dengan membawa tim medis dari Puskesmas Pakis Aji ke TKP. Segera petugas melakukan penurunan pelaku dugaan bunuh diri untuk dilakukan pemeriksaan kondisi pelaku.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dr Anjar, di peroleh kesimpulan bahwa pelaku diperkirakan sudah meninggal sekitar 8 jam yang lalu. Pelaku diperkirakan melakukan bunuh diri sekitar pukul 22.00 malam sebelumnya.
"Kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh pelaku, kami menduga pelaku murni melakukan gantung diri." ujarnya.
Sementara itu dari keterangan keluarga, bahwa MNR selama ini diketahui menderita depresi dikarenakan persoalan keluarga. (J02 /A01)
by Unknown
Juli 04, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Diawali dengan Penghitungan perolehan suara Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Jawa, Rapat Pleno terbuka rekapitulasi Penghitungan suara Pilkada Kudus 2018 telah dilangsungkan siang tadi, di Aula Lt 2 Gedung KPU Kabupaten Kudus, Rabu 04/07/2018.
Acara yang dijaga ketat oleh pihak pengamanan baik dari Polres, Kodim dan Satpol PP Kudus, berjalan dengan lancar dan aman.
Saat Rekapitulasi Untuk Pilgub Jateng yang hanya dihadiri oeh saksi paslon Gubernur dari nomor urut dua tersebut diperoleh hasil Pasangan Calon Gubernur dari Nomor urut 1 Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Taj Yasin memenangi perolehan suara di Kabupaten Kudus.
Dengan jumlah total perolehan suara Pilgub Jateng 2018, paslon nomor urut 1 (Ganjar Pranowo –Taj Yasin) sebesar 348.352 suara (73,55 %) sedangkan paslon nomor urut 2 (Sudirman Said – Ida Fauziah) perolehi 125.243 suara (26,44 %).
Sedangkan untuk jumlah DPT dan DPPh serta DPTb adalah 617.785, jumlah suara sah 473.595, suara tidak sah 46.994 sehingga jumlah suara sah dan tidak sah adalah 520.589.
Partisipasi pemilih pada pemilihan Gubernur di wilayah Kabupaten Kudus adalah sebesar 84,26 %.
Sementara itu pada sesi rapat pleno rekapitulasi dan penetapan hasil perhitungan suara Pilbup Kudus 2018, dari 5 pasangan calon, hanya saksi dari dua pasangan calon, yakni saksi paslon nomor urut empat Akhwan-Hadi dan paslon nomor urut lima Tamzil-Hartopo, kedua saksi tersebut dengan seksama ikut menyaksikan jalannya rekapitulasi dan penetapan hasil perhitungan suara Pilbup Kudus.
Hasil rekapitulasi di tingkat KPU Kabupaten Kudus Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kudus diperoleh hasil Jumlah total perolehan suara Pilbup Kudus 2018, paslon nomorurut 1 (An-Noor) peroleh total 194.093 suara, paslon nomor urut 2 (Harjuna) sebesar 7.393 suara, paslon nomor urut 3 (Hartini-Bowo) sebesar 76.792 suara, paslon nomor urut 4 (Akhwan-Hadi) sebesar 11.151 suara dan paslon nomor urut 5 (TOP) memperoleh angka sebesar 213.990 suara.
Jumlah DPT dan DPPh dan DPTb pada Pilbup Kudus 2018 adalah sebesar 617.785, suara sah sebesar 503.419, suara tidak sah sebesar 16.891, suara sah dan tidak sah sebesar 520.310, Partisipasi pemilih sebesar 84,25 %.
Dari prosentase perolehan diperoleh angka prosentase suara Pilbup Kudus tahun 2018 pada setiap calon, paslon nomorurut 1 sebesar 38,55 %, paslon nomor urut 2 sebesar 1,46 %, paslon nomor urut 3 sebesar 15,25 %, paslon nomorurut 4 sebesar 2,21 %, paslon nomorurut 5 sebesar 42,50 %.
Ketua KPU Kudus Moh. Khanafi mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada warga masyarakat di Kabupaten Kudus, yang telah memberikan partisipasi pemilihan melebihi target 80 persen pemilih seperti yang dicanangkan oleh KPU.
“Saya juga berterimakasih kepada Panitia Pengawas Pemilu, Polres Kudus, TNI dan Satpol PP yang telah bahu membahu melaksanakan dan menjaga Pesta Demokrasi di Kudus ini menjadi aman dan Kondusif,” katanya.
“ Saya juga yakin hasil Rekapitulasi ini tidak akan ada langkah hukum gugatan dan sebagainya mengingat selisih angka perbedaan yang melebihi satu persen seperti disyaratkan dalam undang-undang pemilu, serta melihat tidak ada angka perbedaan yang berarti antara kami baik enyelenggara maupun pengawas serta keputusan saksi yang menerima hasil rekaitulasi ini,” ujarnya.
Tahapan berikutnya kami menunggu selama 3 x 24 Jam, “ bila tidak ada upaya hukum apapun dari pihak yang merasa terdapa selisih, pihanya akan segera menetapkan Pasangan Tamzil dan Hartopo Sebagai Bupati Kudus periode 2018-2023,” tambah Khanafi menjelaskan. (J02 /A01)
Acara yang dijaga ketat oleh pihak pengamanan baik dari Polres, Kodim dan Satpol PP Kudus, berjalan dengan lancar dan aman.
Saat Rekapitulasi Untuk Pilgub Jateng yang hanya dihadiri oeh saksi paslon Gubernur dari nomor urut dua tersebut diperoleh hasil Pasangan Calon Gubernur dari Nomor urut 1 Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Taj Yasin memenangi perolehan suara di Kabupaten Kudus.
Dengan jumlah total perolehan suara Pilgub Jateng 2018, paslon nomor urut 1 (Ganjar Pranowo –Taj Yasin) sebesar 348.352 suara (73,55 %) sedangkan paslon nomor urut 2 (Sudirman Said – Ida Fauziah) perolehi 125.243 suara (26,44 %).
Sedangkan untuk jumlah DPT dan DPPh serta DPTb adalah 617.785, jumlah suara sah 473.595, suara tidak sah 46.994 sehingga jumlah suara sah dan tidak sah adalah 520.589.
Partisipasi pemilih pada pemilihan Gubernur di wilayah Kabupaten Kudus adalah sebesar 84,26 %.
Sementara itu pada sesi rapat pleno rekapitulasi dan penetapan hasil perhitungan suara Pilbup Kudus 2018, dari 5 pasangan calon, hanya saksi dari dua pasangan calon, yakni saksi paslon nomor urut empat Akhwan-Hadi dan paslon nomor urut lima Tamzil-Hartopo, kedua saksi tersebut dengan seksama ikut menyaksikan jalannya rekapitulasi dan penetapan hasil perhitungan suara Pilbup Kudus.
Hasil rekapitulasi di tingkat KPU Kabupaten Kudus Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kudus diperoleh hasil Jumlah total perolehan suara Pilbup Kudus 2018, paslon nomorurut 1 (An-Noor) peroleh total 194.093 suara, paslon nomor urut 2 (Harjuna) sebesar 7.393 suara, paslon nomor urut 3 (Hartini-Bowo) sebesar 76.792 suara, paslon nomor urut 4 (Akhwan-Hadi) sebesar 11.151 suara dan paslon nomor urut 5 (TOP) memperoleh angka sebesar 213.990 suara.
Jumlah DPT dan DPPh dan DPTb pada Pilbup Kudus 2018 adalah sebesar 617.785, suara sah sebesar 503.419, suara tidak sah sebesar 16.891, suara sah dan tidak sah sebesar 520.310, Partisipasi pemilih sebesar 84,25 %.
Dari prosentase perolehan diperoleh angka prosentase suara Pilbup Kudus tahun 2018 pada setiap calon, paslon nomorurut 1 sebesar 38,55 %, paslon nomor urut 2 sebesar 1,46 %, paslon nomor urut 3 sebesar 15,25 %, paslon nomorurut 4 sebesar 2,21 %, paslon nomorurut 5 sebesar 42,50 %.
Ketua KPU Kudus Moh. Khanafi mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada warga masyarakat di Kabupaten Kudus, yang telah memberikan partisipasi pemilihan melebihi target 80 persen pemilih seperti yang dicanangkan oleh KPU.
“Saya juga berterimakasih kepada Panitia Pengawas Pemilu, Polres Kudus, TNI dan Satpol PP yang telah bahu membahu melaksanakan dan menjaga Pesta Demokrasi di Kudus ini menjadi aman dan Kondusif,” katanya.
“ Saya juga yakin hasil Rekapitulasi ini tidak akan ada langkah hukum gugatan dan sebagainya mengingat selisih angka perbedaan yang melebihi satu persen seperti disyaratkan dalam undang-undang pemilu, serta melihat tidak ada angka perbedaan yang berarti antara kami baik enyelenggara maupun pengawas serta keputusan saksi yang menerima hasil rekaitulasi ini,” ujarnya.
Tahapan berikutnya kami menunggu selama 3 x 24 Jam, “ bila tidak ada upaya hukum apapun dari pihak yang merasa terdapa selisih, pihanya akan segera menetapkan Pasangan Tamzil dan Hartopo Sebagai Bupati Kudus periode 2018-2023,” tambah Khanafi menjelaskan. (J02 /A01)
Juli 03, 2018
by Unknown
Juli 03, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Tiga buah mobil pemadam kebakaran berhasil memadamkan api yang membakar sebuah gudang giling tebu milik Sofi’i di Desa Margorejo Kecamatan Dawe Kudus hangus terbakar, Selasa 03/07/2018.
Api membakar tumpukan ampas bekas penggilingan tebu yang berada di belakang gudang giling tebu tersebut. Belum diketahui penyebab kebakaran yang membakar gudang penyimpanan ampas tebu itu.
Kronologi kejadian menurutKapolsek Dawe AKP Suharyanto, menyatakan dari keterangan warga setempat api bermula dari belakang gudang giling tebu milik Sofi’i warga Desa Margorejo Dawe Kudus.
“Kesiapan masyarakat sekitar yang dibantu tiga pemadam kebakaran dari PT Nojorono dan BPBD yang dikerahkan berhasil memadamkan gudang tersebut,” Kata AKP Suharyanto.
Dalam kejadian kebakaran tersebut petugas bersama warga selama dua jam berhasil dipadamkan dan tidak ada korban jiwa, hanya kerugian matrial sebesar 60jt, tambahnya. (J02 /A01)
Api membakar tumpukan ampas bekas penggilingan tebu yang berada di belakang gudang giling tebu tersebut. Belum diketahui penyebab kebakaran yang membakar gudang penyimpanan ampas tebu itu.
Kronologi kejadian menurutKapolsek Dawe AKP Suharyanto, menyatakan dari keterangan warga setempat api bermula dari belakang gudang giling tebu milik Sofi’i warga Desa Margorejo Dawe Kudus.
“Kesiapan masyarakat sekitar yang dibantu tiga pemadam kebakaran dari PT Nojorono dan BPBD yang dikerahkan berhasil memadamkan gudang tersebut,” Kata AKP Suharyanto.
Dalam kejadian kebakaran tersebut petugas bersama warga selama dua jam berhasil dipadamkan dan tidak ada korban jiwa, hanya kerugian matrial sebesar 60jt, tambahnya. (J02 /A01)
by Unknown
Juli 03, 2018
Jurnalpantura.Com, Demak - Sebagai salah satu daerah penyumbang pasokan beras baik regional dan nasional, saat ini Kabupaten Demak terus bekerja keras memenuhi kebutuhan pasar terhadap pangan nasional.
Nyatanya, beras asal Demak belum betul - betul berkualitas baik, hal ini seringkali disebabkan petani masih menjalankan sistem konvensional tanpa memperhatikan musim dan perawatan yang semestinya.
Kegagalan yang seringkali dialami petani pada MT 2 lebih cenderung faktor hama wereng, sundep dan tikus.
Untuk itulah, Kodim 0716 Demak bersama Lumbung Banyu Bumi terus bersinergi dan turun ke sawah untuk memperbaiki sistem tata kelola pertanian yang baik dan benar. Tentunya sistem tata kelola ini Bertumpu pada proses awal pendampingan mulai dari memperhatikan masa tanam, air, tanah dan pemberian pupuk rutin dan berkala.
Petani kedepannya diharapkan mampu mengubah cara dan menjalankan sistem tata kelola yang baik sekaligus dapat memasarkan sendiri berasnya, karena dengan seperti itu petani akan mampu mengangkat kualitas hidupnya.
Petani itu tidak boleh sendiri - sendiri, melainkan harus berkorporasi Membangun sistem kerja berkelompok, mulai dari kelompok kecil, lokal, regional dan nasional seperti yang sering disampaikan oleh Presiden RI, Bapak Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Di lahan desa Kuwu kecamatan Dempet, telah dipanen varietas L-58 aromatik oleh Kodim Demak bersama Lumbung Banyu Bumi. Panen perdana bersama Kodim ini akan membuktikan bahwa sistem tata kelola pertanian yang merupakan program CSR dari Lumbung Banyu Bumi berhasil optimal, mulai dari ketahanan padi dari musim dan hama, bulir yang banyak yang menentukan tonase yang bertambah.
Satriyo Seno Surono menjelaskan, "Sistem tata kelola pertanian yang kami jalankan selama ini memang seharusnya sudah di implementasikan ke seluruh wilayah di Jawa tengah bahkan seluruh Indonesia secara massif, agar kita betul-betul dapat membantu petani, merubah mindset petani konvensional sekaligus memakmurkan petani itu sendiri tentunya dengan demikian Kedaulatan Pangan yang selama ini hanya menjadi Jargon dapat betul-betul diwujudkan di Indonesia".
Pernyataan tersebut juga diamini oleh Dandim Demak, Letkol Inf. Abi Kusnianto bahwa memang sistem tata kelola pertanian lumbung banyu bumi bukan hanya baik secara sistem namun juga pemuliaan tanah yang menjadi baik dari sebelumnya. Selain itu, Sistem tata kelola alsintan juga harus diperbaiki agar dapat dimanfaatkan petani dengan memperhatikan SDM maintenance alsintan sesuai dengan kapasitasnya serta pengelolaannya melalui BUMDES agar dapat menghidupkan perekonomian desa yang selama ini belum maksimal dan masih bergantung pada subsidi pemerintah.
Yang terpenting dari Kolaborasi Lumbung Banyu Bumi sebagai Penggagas Sistem Tata Kelola Pertanian, peran TNI juga sangat penting terlebih perlunya sinergitas dari semua pihak, baik pemerintah daerah hingga perangkat desa selaku pengendali dan pelaksana sistem, serta peran TNI selaku pengawal pertanian yang lebih baik serta mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional dan negara lain.
'Kita tidak bisa diam saja melihat petani menjerit saat panen bersamaaan tetapi petani juga harus mengerti bagaimana cara memperbaiki tata kelola pada awal tanam agar harganya tetap tinggi dan kualitas tetap baik karena setelah hasil semua baik, maka pasar akan menyambut dengan sukacita, petani akan semakin percaya diri, pembeli akan datang dengan sendirinya sehingga pemasaran beras Demak tidak lagi dihantui rasa ketakutan oleh petani' ungkap Satriyo Seno Surono saat ditanya bagaimana meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil panen.
Direktur Lumbung Banyu Bumi sekaligus Wakil Ketua HKTI Provinsi Jawa Tengah bidang Tata Kelola Pertanian, Satriyo Seno Surono menuturkan "Pemasaran dengan sendirinya terwujud dengan sistem pemasaran yang sudah di persiapkan sejak awal tanam dan semua unsur dari petani, pedagang menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dan masyarakat akan mendapat pangan sehat dan murah yang diharapkan".
"Tantangan kita adalah membuka pasar jangka panjang, kelangsungan pangan nasional sangat ditentukan oleh petani dan tentunya ini menjadi tanggung jawab bersama untuk benar benar memberikan perhatian terhadap nasib petani, khususnya di demak selain itu keberhasilan sektor pertanian sudah sangat dinanti generasi muda untuk bergabung melanjutkan dan membangun sektor pertanian dan peternakan dalam wujudkan pangan, sebagai pengusaha dan pelaku tani. Oleh sebab itu, sayangnya keberhasilan sistem tata kelola pertanian ini juga di ikuti dengan harga sewa lahan yang mahal tentunya menjadi masalah bagi petani kecil. "Ketentuan sewa menyewa lahan yg harus diperbaiki dalam sistem lelang desa, harga yang memberatkan petani dan hanya mampu d sewa bagi ekonomi tinggi" kata Satriyo Seno Surono. (J02 /A01)
Nyatanya, beras asal Demak belum betul - betul berkualitas baik, hal ini seringkali disebabkan petani masih menjalankan sistem konvensional tanpa memperhatikan musim dan perawatan yang semestinya.
Kegagalan yang seringkali dialami petani pada MT 2 lebih cenderung faktor hama wereng, sundep dan tikus.
Untuk itulah, Kodim 0716 Demak bersama Lumbung Banyu Bumi terus bersinergi dan turun ke sawah untuk memperbaiki sistem tata kelola pertanian yang baik dan benar. Tentunya sistem tata kelola ini Bertumpu pada proses awal pendampingan mulai dari memperhatikan masa tanam, air, tanah dan pemberian pupuk rutin dan berkala.
Petani kedepannya diharapkan mampu mengubah cara dan menjalankan sistem tata kelola yang baik sekaligus dapat memasarkan sendiri berasnya, karena dengan seperti itu petani akan mampu mengangkat kualitas hidupnya.
Petani itu tidak boleh sendiri - sendiri, melainkan harus berkorporasi Membangun sistem kerja berkelompok, mulai dari kelompok kecil, lokal, regional dan nasional seperti yang sering disampaikan oleh Presiden RI, Bapak Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Di lahan desa Kuwu kecamatan Dempet, telah dipanen varietas L-58 aromatik oleh Kodim Demak bersama Lumbung Banyu Bumi. Panen perdana bersama Kodim ini akan membuktikan bahwa sistem tata kelola pertanian yang merupakan program CSR dari Lumbung Banyu Bumi berhasil optimal, mulai dari ketahanan padi dari musim dan hama, bulir yang banyak yang menentukan tonase yang bertambah.
Satriyo Seno Surono menjelaskan, "Sistem tata kelola pertanian yang kami jalankan selama ini memang seharusnya sudah di implementasikan ke seluruh wilayah di Jawa tengah bahkan seluruh Indonesia secara massif, agar kita betul-betul dapat membantu petani, merubah mindset petani konvensional sekaligus memakmurkan petani itu sendiri tentunya dengan demikian Kedaulatan Pangan yang selama ini hanya menjadi Jargon dapat betul-betul diwujudkan di Indonesia".
Pernyataan tersebut juga diamini oleh Dandim Demak, Letkol Inf. Abi Kusnianto bahwa memang sistem tata kelola pertanian lumbung banyu bumi bukan hanya baik secara sistem namun juga pemuliaan tanah yang menjadi baik dari sebelumnya. Selain itu, Sistem tata kelola alsintan juga harus diperbaiki agar dapat dimanfaatkan petani dengan memperhatikan SDM maintenance alsintan sesuai dengan kapasitasnya serta pengelolaannya melalui BUMDES agar dapat menghidupkan perekonomian desa yang selama ini belum maksimal dan masih bergantung pada subsidi pemerintah.
Yang terpenting dari Kolaborasi Lumbung Banyu Bumi sebagai Penggagas Sistem Tata Kelola Pertanian, peran TNI juga sangat penting terlebih perlunya sinergitas dari semua pihak, baik pemerintah daerah hingga perangkat desa selaku pengendali dan pelaksana sistem, serta peran TNI selaku pengawal pertanian yang lebih baik serta mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional dan negara lain.
'Kita tidak bisa diam saja melihat petani menjerit saat panen bersamaaan tetapi petani juga harus mengerti bagaimana cara memperbaiki tata kelola pada awal tanam agar harganya tetap tinggi dan kualitas tetap baik karena setelah hasil semua baik, maka pasar akan menyambut dengan sukacita, petani akan semakin percaya diri, pembeli akan datang dengan sendirinya sehingga pemasaran beras Demak tidak lagi dihantui rasa ketakutan oleh petani' ungkap Satriyo Seno Surono saat ditanya bagaimana meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil panen.
Direktur Lumbung Banyu Bumi sekaligus Wakil Ketua HKTI Provinsi Jawa Tengah bidang Tata Kelola Pertanian, Satriyo Seno Surono menuturkan "Pemasaran dengan sendirinya terwujud dengan sistem pemasaran yang sudah di persiapkan sejak awal tanam dan semua unsur dari petani, pedagang menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dan masyarakat akan mendapat pangan sehat dan murah yang diharapkan".
"Tantangan kita adalah membuka pasar jangka panjang, kelangsungan pangan nasional sangat ditentukan oleh petani dan tentunya ini menjadi tanggung jawab bersama untuk benar benar memberikan perhatian terhadap nasib petani, khususnya di demak selain itu keberhasilan sektor pertanian sudah sangat dinanti generasi muda untuk bergabung melanjutkan dan membangun sektor pertanian dan peternakan dalam wujudkan pangan, sebagai pengusaha dan pelaku tani. Oleh sebab itu, sayangnya keberhasilan sistem tata kelola pertanian ini juga di ikuti dengan harga sewa lahan yang mahal tentunya menjadi masalah bagi petani kecil. "Ketentuan sewa menyewa lahan yg harus diperbaiki dalam sistem lelang desa, harga yang memberatkan petani dan hanya mampu d sewa bagi ekonomi tinggi" kata Satriyo Seno Surono. (J02 /A01)
by Unknown
Juli 03, 2018
Jurnalpantura.Com Jurnalpantura.Com, Kudus - Mahasiswa STIBI Syekh Jangkung, yang digawangi oleh BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) menggelar Latihan Jurnalistik di salah satu kediaman mahasiswa Kudus, dengan menggandeng LPM Paradigma IAIN Kudus, 01/07/18.
Sinau Jurnalistik yang bertema "Podo Geguyuban Anggone Sinau Nulis" tersebut diikuti oleh belasan mahasiswa, baik mahasiswa asal Kudus, Pati, Demak maupun Jepara yang gegayuhan serius belajar menulis.
Presiden Mahasiswa STIBI Syekh Jangkung, Achmad Fakhrudin mengutarakan,"kegiatan ini sebagai salah satu wujud membangun literasi kampus, meredam budaya hoax yang kian marak," katanya.
Udin, begitu kerap disapa, Mahasiswa STIBI asal Kudus itu juga menambahkan,"selain daripada hal tersebut, saat ini memang mahasiswa harus memperbanyak referensi bacaan, terlebih memantik mereka agar terdorong, bergelut didunia pers kampus," jelasnya.
Alhamdulillah, kegiatan ini mendapat dukungan penuh baik kampus maupun mahasiswa, meskipun lokasi pelatihan jurnalistik berada di Kudus, tapi antusiasme dari mereka begitu apik.
"Terima kasih kepada LPM Paradigma IAIN Kudus karena bimbingan dan sharing soal pers kampus dan juga turut membantu kami dalam membangun LPM(Lembaga Pers Mahasiswa) Saba' di STIBI,"pungkasnya. (Nrs/A02)
by Unknown
Juli 03, 2018
Jurnalpantura.Com Jurnalpantura.Com, kendal - Gelaran tahunan Forum Komonikasi Desa Wisata, sekaligus Halal Bi Halal untuk tahun 2018, giliran Kabupaten Kendal menjadi tuan rumah. Kabupaten Kendal Kabupaten kendal menjadi tuan Rumah pertemuan rutin Forkom dan halal bi halal pengelola desa wisata se-Jawa Tengah, kata Tatang Sariawan ketua Forum komunikasi desa wisata Jawa tengah.
Ketua Forum Komonikasi Desa Wisata Jawa Tengah, mengatakan, "Kegiatan yang diselenggarakan FK Deswita (Forum Komunikasi Desa Wisata) Jateng 29-30 Juni 2018 itu dipusatkan di Desa Wisata Curuq Sewu, Kecamatan patean, Kabupaten Kendal."
Menurut dia, Curuq sewu dipilih sebagai lokasi kegiatan karena dinilai memiliki keindahan alam yg khas dan juga kemajuan yang pesat dalam pengembangan desa wisata di Jateng, Jumat 29/06/2018.
Desa Curuq sewu merupakan desa yang berada di pegunungan prahu dengam panorama yang indah dan memiliki air terjun yang unik dan tidak pernah surut airnya walaupun musim kemarau.
Sementara dalam hal kelembagaan pengelolaan desa wisata, lanjut dia, Curuq Sewu dinilai sebagai desa wisata yang berkembang dan meiliki kemajuan pesat.
Lebih lanjut, Tatang mengatakan pertemuan FK Deswita merupakan ajang tukar pengalaman dan informasi dalam pengembangan desa wisata se-Jateng yang digelar setiap tiga bulan sekali.
"Berbagai hal dibahas agar pengembangan desa wisata terus meningkat dan mampu menggerakkan perekonomian warga di desa," katanya.
Selain dipercaya sebagai tuan rumah pertemuan FK Deswita, Desa wisata Curuq sewu dalam waktu dekat juga akan diikutsertakan dalam lomba pengelolaan desa wisata tingkat jawa tengah yang diselenggarakan oleh dinas pariwisata provinsi Jateng di Ungaran pada bulan Sepetember yang akan datang, ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan Desa Wisata Kudus (Dewiku) yang dipimpin Anis, menyampaikan bahwa rombongan anggota Dewiku yang ikut hadir dalam pertemuan ini berjumlah enam belas anggota tersebar dari beberapa Desa Wisata di Kabupaten Kudus.
"Desa Wisata Loram Kulon, Hadipolo, Margorejo ,Jepang, Dukuh Waringin dan Desa Wonosoco serta dua pendamping dari Dinas Pariwisata."Jelas Anis.
Rombongan tersebut bersama-sama ketua Giptta dan Crew JBO Manajemen mengikuti rangakaian acara yang dilaksanakan selama dua hari. (MD/A02)
Ketua Forum Komonikasi Desa Wisata Jawa Tengah, mengatakan, "Kegiatan yang diselenggarakan FK Deswita (Forum Komunikasi Desa Wisata) Jateng 29-30 Juni 2018 itu dipusatkan di Desa Wisata Curuq Sewu, Kecamatan patean, Kabupaten Kendal."
Menurut dia, Curuq sewu dipilih sebagai lokasi kegiatan karena dinilai memiliki keindahan alam yg khas dan juga kemajuan yang pesat dalam pengembangan desa wisata di Jateng, Jumat 29/06/2018.
Desa Curuq sewu merupakan desa yang berada di pegunungan prahu dengam panorama yang indah dan memiliki air terjun yang unik dan tidak pernah surut airnya walaupun musim kemarau.
Sementara dalam hal kelembagaan pengelolaan desa wisata, lanjut dia, Curuq Sewu dinilai sebagai desa wisata yang berkembang dan meiliki kemajuan pesat.
Lebih lanjut, Tatang mengatakan pertemuan FK Deswita merupakan ajang tukar pengalaman dan informasi dalam pengembangan desa wisata se-Jateng yang digelar setiap tiga bulan sekali.
"Berbagai hal dibahas agar pengembangan desa wisata terus meningkat dan mampu menggerakkan perekonomian warga di desa," katanya.
Selain dipercaya sebagai tuan rumah pertemuan FK Deswita, Desa wisata Curuq sewu dalam waktu dekat juga akan diikutsertakan dalam lomba pengelolaan desa wisata tingkat jawa tengah yang diselenggarakan oleh dinas pariwisata provinsi Jateng di Ungaran pada bulan Sepetember yang akan datang, ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan Desa Wisata Kudus (Dewiku) yang dipimpin Anis, menyampaikan bahwa rombongan anggota Dewiku yang ikut hadir dalam pertemuan ini berjumlah enam belas anggota tersebar dari beberapa Desa Wisata di Kabupaten Kudus.
"Desa Wisata Loram Kulon, Hadipolo, Margorejo ,Jepang, Dukuh Waringin dan Desa Wonosoco serta dua pendamping dari Dinas Pariwisata."Jelas Anis.
Rombongan tersebut bersama-sama ketua Giptta dan Crew JBO Manajemen mengikuti rangakaian acara yang dilaksanakan selama dua hari. (MD/A02)
Juli 02, 2018
by Unknown
Juli 02, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Eforia kemenangan Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kudus nomor urut 5 sangat terasa dirasakan oleh pendukung Tamzil-Hartopo.
Meski rekapitulasi hasil pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kudus2018 secara resmi belum diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kudus.
Seperti yang dilakukan oleh H Heris Paryono siang tadi, sebagai wujud pelaksanaan nazar atau memenuhi janji akan berbuat sesuatu jika maksud tercapai, ketua DPC PDI Pro Mega dan Ketua DPC PDI Perjuangan tahun 1996-2001 yang pada kampanye Pilkada Bupati Kudus kemarin menjadi Tim Pemenangan Paslon Nomor urut 5, memenuhi janjinya menyerahkan satu unit mobil kesayangannya KIA Carnival miliknya kepada salah seorang anggota tim pemenangan, Mahmudun, Senin 02/07/2018.
Mahmudun yang juga sekretaris DPC Organda Kudus dinilai oleh Heris sebagai sosok yang pantas diberi hadiah olehnya akibat kegigihannya dan pantang menyerah untuk berkampanye siang malam memenangkan pasangan yang di usung oleh PKB,PPP dan Partai Hanura tersebut.
Dengan menggunakan mobil pengangkut kendaraan roda empat atau lebih, mobil yang masih berstiker branding pemenangan tersebut berhenti dan dilakukan serah terima kepada pria yang juga menjabat sebagai sekretaris DPC Organda Kabupaten Kudus di depan air mancur pendopo Simpangtujuh.
Dalam kesempatan tersebut Heris kepada awak media menyampaikan, Dirinya memang bernazar bila pasangan Tamzil-Hartopo memenangi Pilkada saya berjanji mobil ini akan saya serahkan kepada saudara Mahmudun.
“ Tak hanya itu, saya juga bernazar akan menyerahkan sepeda motor kepada saudara Kasrum, telah memberangkatkan umroh dua orang janda, dan mewakafkan 10 bidang tanah sebagai bentuk rasa syukur atas kemenangan pak Tamzil sebagai bupati Kudus,” katanya.
Selain nazar fisik Heris juga mengaku sudah menyelesaikan nazar untuk membaca shalawat sebanyak 20.000.
Motivasi memberikan mobil tersebut kepada Mahmudun adalah, karena Mahmudun sebagai sosok yang paling getol membantunya melaksanakan Manakiban.
“Dengan mobil ini saya dan Mahmudun hampir 80 hari menggelar manakiban dari tempat satu ke tempat yang lain, mobil ini pula yang mengangkut kebutuhan logistik kegiatan tersebut, saya dan Mahmudun sudah mendukung pak Tamzil menjadi bakal Calon jauh sebelum memperoleh rekomendasi dari partai-partai,” ujarnya.
Sementara itu Mahmudun mengaku gembira dan berterimakasih atas hadiah yang diberikan oleh seniornya tersebut.
“Insya Allah sebagai tanda kenang-kenangan, saya tidak akan menjual mobil ini,” pungkas Mahmudun berseri-seri. (J02 /A01)
Meski rekapitulasi hasil pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kudus2018 secara resmi belum diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kudus.
Seperti yang dilakukan oleh H Heris Paryono siang tadi, sebagai wujud pelaksanaan nazar atau memenuhi janji akan berbuat sesuatu jika maksud tercapai, ketua DPC PDI Pro Mega dan Ketua DPC PDI Perjuangan tahun 1996-2001 yang pada kampanye Pilkada Bupati Kudus kemarin menjadi Tim Pemenangan Paslon Nomor urut 5, memenuhi janjinya menyerahkan satu unit mobil kesayangannya KIA Carnival miliknya kepada salah seorang anggota tim pemenangan, Mahmudun, Senin 02/07/2018.
Mahmudun yang juga sekretaris DPC Organda Kudus dinilai oleh Heris sebagai sosok yang pantas diberi hadiah olehnya akibat kegigihannya dan pantang menyerah untuk berkampanye siang malam memenangkan pasangan yang di usung oleh PKB,PPP dan Partai Hanura tersebut.
Dengan menggunakan mobil pengangkut kendaraan roda empat atau lebih, mobil yang masih berstiker branding pemenangan tersebut berhenti dan dilakukan serah terima kepada pria yang juga menjabat sebagai sekretaris DPC Organda Kabupaten Kudus di depan air mancur pendopo Simpangtujuh.
Dalam kesempatan tersebut Heris kepada awak media menyampaikan, Dirinya memang bernazar bila pasangan Tamzil-Hartopo memenangi Pilkada saya berjanji mobil ini akan saya serahkan kepada saudara Mahmudun.
“ Tak hanya itu, saya juga bernazar akan menyerahkan sepeda motor kepada saudara Kasrum, telah memberangkatkan umroh dua orang janda, dan mewakafkan 10 bidang tanah sebagai bentuk rasa syukur atas kemenangan pak Tamzil sebagai bupati Kudus,” katanya.
Selain nazar fisik Heris juga mengaku sudah menyelesaikan nazar untuk membaca shalawat sebanyak 20.000.
Motivasi memberikan mobil tersebut kepada Mahmudun adalah, karena Mahmudun sebagai sosok yang paling getol membantunya melaksanakan Manakiban.
“Dengan mobil ini saya dan Mahmudun hampir 80 hari menggelar manakiban dari tempat satu ke tempat yang lain, mobil ini pula yang mengangkut kebutuhan logistik kegiatan tersebut, saya dan Mahmudun sudah mendukung pak Tamzil menjadi bakal Calon jauh sebelum memperoleh rekomendasi dari partai-partai,” ujarnya.
Sementara itu Mahmudun mengaku gembira dan berterimakasih atas hadiah yang diberikan oleh seniornya tersebut.
“Insya Allah sebagai tanda kenang-kenangan, saya tidak akan menjual mobil ini,” pungkas Mahmudun berseri-seri. (J02 /A01)
Juni 29, 2018
by Unknown
Juni 29, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Demi menjaga kualitas produk dan jaminan keamanan mutu pengolahan ikan, dinas kelautan dan perikanan provinsi Jawa Tengah, melalui dinas pertanian dan ketahanan pangan kabupaten Kudus, menggelar pelatihan dan pembinaan penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan bagi unit Pengolahan Ikan (UPI). Acara tersebut digelar, Kamis 28/06/2018 di aula kantor Bidang perikanan kabupaten Kudus.
Kepala dinas kelautan dan perikanan provinsi jawa tengah yang di wakili oleh Ir Santoso, MS.i dalam sambutan pembukaan acara diklat tersebut
menyampaikan, meski jarang menemui kendala namun pihaknya ingin agar Unit Pengolahan Ikan (UPI) tetap menjaga kualitas dan keamanan produknya.
Saat ini, jumlah UPI di kabupaten Kudus yang tergabung dalam Asossiasi Pengolahan Ikan dan Pemasar Ikan (APPI) mencapai 35 anggota dan produk mereka sudah mencapai kawasan Jawa tengah, Jawa Barat, Jakarta, Surabaya, Bali dan malaysia.
Kepala Dinas Pertanian dan ketahanan pangan yang di wakili oleh Kepala Bidang perikanan Fajar S.P dalam pemaparanya menyampaikan
"Kami ingin kompetensi Quality Control di perusahaan pengolahan ikan meningkat demi kepentingan perusahaan ikan itu sendiri, terutama agar produk perikanan mereka terjamin mutu, keamanan dan bisa diterima di kota tujuan," jelas Fajar. mengenai alasan digelarnya acara ini.
Nantinya, peserta kegiatan ini akan menerima bimbingan dan pembinaan lanjutan, kami berharap kedepan para anggota yang tergabung dalam APPI Assosiasi Pengolahan dan Pemasaran Ikan kabupaten Kudus akan mendapatkan SMP.
"Materi pelatihan sendiri meliputi Good Manufacturing Practice (GMP), Standard Sanitation Operating Procedure (SSOP) dan HACCP, serta peningkatan kualitas kesehatan UPI melalui cek BP POM Prov Jateng dilanjutkan observasi lapangan ke kampung Bandeng di desa wisata Loram kulon" sambung Fajar.
Menurut keteranngan M Iqbal, "Beberapa produk dari anggota APPI adalah bandeng presto, otak otak bandeng, bandeng asap, krupuk kulit ikan, teri kering, kripik cumi, rengginang ikan, fish bone, abon ikan, ikan asap dan beberapa reseller' ungkap ketua APPI Kudus, BM Iqbal.
Selain itu, dalam kesempatan acara diklat hadir dan diramaiakn juga oleh anggota komunitas JBO Jual Beli Online dengan membawa beberapa sample produk olahan khas dari bahan baku ikan, seperti Siomey ikan goreng produksi Deby, orak arik pedo produksi Yayuk, juga ceker ayam kombinasi tepung ikan produksi Nok dan bakso ikan oleh maryam, semua dilakukan cek/test oleh BP POM dan dinyatakan bebas formalin. (md/A02)
Kepala dinas kelautan dan perikanan provinsi jawa tengah yang di wakili oleh Ir Santoso, MS.i dalam sambutan pembukaan acara diklat tersebut
menyampaikan, meski jarang menemui kendala namun pihaknya ingin agar Unit Pengolahan Ikan (UPI) tetap menjaga kualitas dan keamanan produknya.
Saat ini, jumlah UPI di kabupaten Kudus yang tergabung dalam Asossiasi Pengolahan Ikan dan Pemasar Ikan (APPI) mencapai 35 anggota dan produk mereka sudah mencapai kawasan Jawa tengah, Jawa Barat, Jakarta, Surabaya, Bali dan malaysia.
Kepala Dinas Pertanian dan ketahanan pangan yang di wakili oleh Kepala Bidang perikanan Fajar S.P dalam pemaparanya menyampaikan
"Kami ingin kompetensi Quality Control di perusahaan pengolahan ikan meningkat demi kepentingan perusahaan ikan itu sendiri, terutama agar produk perikanan mereka terjamin mutu, keamanan dan bisa diterima di kota tujuan," jelas Fajar. mengenai alasan digelarnya acara ini.
Nantinya, peserta kegiatan ini akan menerima bimbingan dan pembinaan lanjutan, kami berharap kedepan para anggota yang tergabung dalam APPI Assosiasi Pengolahan dan Pemasaran Ikan kabupaten Kudus akan mendapatkan SMP.
"Materi pelatihan sendiri meliputi Good Manufacturing Practice (GMP), Standard Sanitation Operating Procedure (SSOP) dan HACCP, serta peningkatan kualitas kesehatan UPI melalui cek BP POM Prov Jateng dilanjutkan observasi lapangan ke kampung Bandeng di desa wisata Loram kulon" sambung Fajar.
Menurut keteranngan M Iqbal, "Beberapa produk dari anggota APPI adalah bandeng presto, otak otak bandeng, bandeng asap, krupuk kulit ikan, teri kering, kripik cumi, rengginang ikan, fish bone, abon ikan, ikan asap dan beberapa reseller' ungkap ketua APPI Kudus, BM Iqbal.
Selain itu, dalam kesempatan acara diklat hadir dan diramaiakn juga oleh anggota komunitas JBO Jual Beli Online dengan membawa beberapa sample produk olahan khas dari bahan baku ikan, seperti Siomey ikan goreng produksi Deby, orak arik pedo produksi Yayuk, juga ceker ayam kombinasi tepung ikan produksi Nok dan bakso ikan oleh maryam, semua dilakukan cek/test oleh BP POM dan dinyatakan bebas formalin. (md/A02)
by Unknown
Juni 29, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus – Pertunjukan seni merupakan media paling efektif untuk menyuarakan, mempresentasikan, dan/atau menyampaikan sebuah opini. Semakin baik apresiasi masyarakat terhadap seni, maka semakin maju peradaban sebuah bangsa. Berangkat dari hal tersebut, Sha Ine Febriyanti tergerak untuk berbagi talenta di bidang seni pertunjukan untuk mengadakan roadshow yang menghadirkan Pentas Monolog Cut Nyak Dhien dan mengadakan workshop atau diskusi di sepuluh kota di Indonesia.
Didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation, kegiatan ini diselenggarakan mulai dari tanggal 27 April 2018 di Gianyar, Bali kemudian berlanjut pada bulan Mei ke Makassar, Solo, dan Surabaya. Di bulan Juni, Cut Nyak Dhien akan bertandang ke Kudus sebelum ke Tasikmalaya dan Bandung pada awal Juli dan Medan di akhir Agustus serta Padang dan berakhir di Padang Panjang pada September 2018.
“Sebagai seorang pejuang dan juga seorang ibu, Cut Nyak Dhien, melalui cerita sejarahnya banyak memberikan inspirasi bagi saya. Inilah yang menggerakan saya untuk memperkenalkan cerita beliau kepada khalayak ramai. Dari Cut Nyak Dhien, kita belajar tentang keberanian, prinsip serta perlawanan sekuat-kuatnya dan tak henti,” ujar Sha Ine Febriyanti, Aktor dan Sutradara Monolog Cut Nyak Dhien.
Pada hari ini, pentas Monolog Cut Nyak Dhien diselenggarakan di Universitas Muria Kudus, Jawa Tengah juga didukung oleh Forum Apresiasi Sastra dan Budaya Kudus (FASBuK) dan bekerja sama dengan Kajian Kreativitas Seni Obeng Fakultas Teknik Universtas Muria Kudus juga turut mendukung pementasan ini. Sha Ine Febriyanti akan tampil dalam panggung Forum Apresiasi Sastra dan Budaya Kudus. Selain pertunjukan, adapula workshop yang diperuntukan untuk para generasi muda teater Kudus dan sekitarnya. Dalam workshop, pengunjung akan diberikan materi tentang pemeranan dan pengkreasian dalam teater monolog. Sha Ine Febriyanti yang telah berpengalaman dalam dunia seni peran, akan berbagi semangat, ilmu dan segala hal kaitannya dengang teater untuk memunculkan para bibit-bibit baru di generasi berikutnya.
Ketua Badan Pekerja FASBuK, Arfin AM menjelaskan “Sebagai ruang kerja fisik dan pemikiran untuk mencipta inovasi serta varian-varian sebuah paket kemasan kegiatan dalam bidang kesusasteraan dan kesenian lokal yang nantinya mampu menjadi aset atas keberagaman kebudayaan nasional dan dekat dengan masyarakat sehingga tercapai ruang bersama untuk saling berbagi, bertukar pikiran, demi sebuah cita-cita luhur tumbuhnya nilai-nilai kesadaran manusia yang berbudaya.”
Berdiri sejak 12 Januari 2009, setiap bulannya FASBuK rutin menggelar acara sastra dan seni budaya yang meliputai apresiasi sastra, sarasehan budaya, pertunjukan musik, tari dan pementasan drama/teater, dan masih banyak lagi. “Kehadiran Sha Ine Febriyanti di Kudus dengan membawakan pentas monolog ini, tentunya memberikan pengalaman menarik bagi kami. Totalitas Sha Ine Febriyanti dalam membawakan monolog ini juga patut diacungi jempol dan workshop yang diadakan pun mendapat antusias yang luar biasa dari generasi muda di Kudus. Kami harap kedepannya semakin banyak pelaku seni pertunjukan Indonesia yang mengadakan pentas dan berbagi pengalaman seni di Kudus,” tambah Arfin AM
Monolog Cut Nyak Dhien mengangkat sisi perempuan Cut Nyak Dhien sebagai seorang istri dan ibu yang juga goyah ketika kehilangan menghampiri kehidupannya. Dikenal sebagai seorang perempuan pejuang perkasa, Cut Nyak Dhien tak pernah menunjukkan kepedihan hati maupun dukanya saat ditinggal pergi orang yang dikasihinya, sang suami, Teuku Ibrahim ataupun Teuku Umar. Sebagai seorang ibu, Cut Nyak Dhien harus tetap terlihat tegar di depan anaknya, juga di depan mereka yang membutuhkan tuntunan dan kepemimpinannya.
“Nama Cut Nyak Dhien sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Sejak berada di bangku sekolah dasar, Cut Nyak Dhien diperkenalkan kepada kita sebagai seorang perempuan pejuang perkasa dari Nanggroe Aceh Darussalam yang pantang menyerah. Dalam monolog ini, Sha Ine Febriyanti akan mengenalkan sisi lain Cut Nyak Dhien yang juga merupakan seorang perempuan, seorang istri dan ibu yang tangguh. Pentas ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan lebih dalam mengenai sosok Cut Nyak Dhien serta menginspirasi masyarakat luas melalui semangat dan kegigihan yang beliau miliki,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.
Sebagai seorang istri, Cut Nyak Dhien acap kali gelisah ketika suaminya pamit ke medan perang dan tak terdengar kabar keberadaannya. Meski dirinya memahami risiko yang akan dihadapi suaminya berhadapan dengan para khape di medan juang, Cut Nyak Dhien tetaplah perempuan yang punya rasa, yang hatinya hancur, dan menangis kala yang datang adalah kabar duka.
Setelah kematian Teuku Umar, Cut Nyak Dhien bangkit untuk meneruskan jejak dan semangat juang suaminya, bergerilya bersama pasukannya hingga dirinya ditangkap dan dijauhkan dari tanah kelahirannya, diasingkan ke pulau Jawa.
Kisah ini dituturkan Cut Nyak Dhien dari hutan Sumedang, tempatnya menjalani masa-masa pengasingan hingga tutup usia pada 6 November 1908. Didukung juga oleh Subdit Seni Pertunjukan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Panitia Makassar International Writers Festival (MIWF) 2018, Swiss-Belhotel Makassar serta komunitas-komunitas teater di daerah. Karya ini disutradarai dan dimainkan oleh Sha Ine Febriyanti dan dipentaskan pertama kali pada tahun 2014 di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta dan dibawa berkeliling ke beberapa kota di Indonesia Pada 2015. Tahun ke-109 kepergian Cut Nyak Dhien, monolog ini dipentaskan kembali pada 16 November 2017 di Bentara Budaya, Jakarta dan Kuala Lumpur pada 7 Februari 2018.
Didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation, kegiatan ini diselenggarakan mulai dari tanggal 27 April 2018 di Gianyar, Bali kemudian berlanjut pada bulan Mei ke Makassar, Solo, dan Surabaya. Di bulan Juni, Cut Nyak Dhien akan bertandang ke Kudus sebelum ke Tasikmalaya dan Bandung pada awal Juli dan Medan di akhir Agustus serta Padang dan berakhir di Padang Panjang pada September 2018.
“Sebagai seorang pejuang dan juga seorang ibu, Cut Nyak Dhien, melalui cerita sejarahnya banyak memberikan inspirasi bagi saya. Inilah yang menggerakan saya untuk memperkenalkan cerita beliau kepada khalayak ramai. Dari Cut Nyak Dhien, kita belajar tentang keberanian, prinsip serta perlawanan sekuat-kuatnya dan tak henti,” ujar Sha Ine Febriyanti, Aktor dan Sutradara Monolog Cut Nyak Dhien.
Pada hari ini, pentas Monolog Cut Nyak Dhien diselenggarakan di Universitas Muria Kudus, Jawa Tengah juga didukung oleh Forum Apresiasi Sastra dan Budaya Kudus (FASBuK) dan bekerja sama dengan Kajian Kreativitas Seni Obeng Fakultas Teknik Universtas Muria Kudus juga turut mendukung pementasan ini. Sha Ine Febriyanti akan tampil dalam panggung Forum Apresiasi Sastra dan Budaya Kudus. Selain pertunjukan, adapula workshop yang diperuntukan untuk para generasi muda teater Kudus dan sekitarnya. Dalam workshop, pengunjung akan diberikan materi tentang pemeranan dan pengkreasian dalam teater monolog. Sha Ine Febriyanti yang telah berpengalaman dalam dunia seni peran, akan berbagi semangat, ilmu dan segala hal kaitannya dengang teater untuk memunculkan para bibit-bibit baru di generasi berikutnya.
Ketua Badan Pekerja FASBuK, Arfin AM menjelaskan “Sebagai ruang kerja fisik dan pemikiran untuk mencipta inovasi serta varian-varian sebuah paket kemasan kegiatan dalam bidang kesusasteraan dan kesenian lokal yang nantinya mampu menjadi aset atas keberagaman kebudayaan nasional dan dekat dengan masyarakat sehingga tercapai ruang bersama untuk saling berbagi, bertukar pikiran, demi sebuah cita-cita luhur tumbuhnya nilai-nilai kesadaran manusia yang berbudaya.”
Berdiri sejak 12 Januari 2009, setiap bulannya FASBuK rutin menggelar acara sastra dan seni budaya yang meliputai apresiasi sastra, sarasehan budaya, pertunjukan musik, tari dan pementasan drama/teater, dan masih banyak lagi. “Kehadiran Sha Ine Febriyanti di Kudus dengan membawakan pentas monolog ini, tentunya memberikan pengalaman menarik bagi kami. Totalitas Sha Ine Febriyanti dalam membawakan monolog ini juga patut diacungi jempol dan workshop yang diadakan pun mendapat antusias yang luar biasa dari generasi muda di Kudus. Kami harap kedepannya semakin banyak pelaku seni pertunjukan Indonesia yang mengadakan pentas dan berbagi pengalaman seni di Kudus,” tambah Arfin AM
Monolog Cut Nyak Dhien mengangkat sisi perempuan Cut Nyak Dhien sebagai seorang istri dan ibu yang juga goyah ketika kehilangan menghampiri kehidupannya. Dikenal sebagai seorang perempuan pejuang perkasa, Cut Nyak Dhien tak pernah menunjukkan kepedihan hati maupun dukanya saat ditinggal pergi orang yang dikasihinya, sang suami, Teuku Ibrahim ataupun Teuku Umar. Sebagai seorang ibu, Cut Nyak Dhien harus tetap terlihat tegar di depan anaknya, juga di depan mereka yang membutuhkan tuntunan dan kepemimpinannya.
“Nama Cut Nyak Dhien sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Sejak berada di bangku sekolah dasar, Cut Nyak Dhien diperkenalkan kepada kita sebagai seorang perempuan pejuang perkasa dari Nanggroe Aceh Darussalam yang pantang menyerah. Dalam monolog ini, Sha Ine Febriyanti akan mengenalkan sisi lain Cut Nyak Dhien yang juga merupakan seorang perempuan, seorang istri dan ibu yang tangguh. Pentas ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan lebih dalam mengenai sosok Cut Nyak Dhien serta menginspirasi masyarakat luas melalui semangat dan kegigihan yang beliau miliki,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.
Sebagai seorang istri, Cut Nyak Dhien acap kali gelisah ketika suaminya pamit ke medan perang dan tak terdengar kabar keberadaannya. Meski dirinya memahami risiko yang akan dihadapi suaminya berhadapan dengan para khape di medan juang, Cut Nyak Dhien tetaplah perempuan yang punya rasa, yang hatinya hancur, dan menangis kala yang datang adalah kabar duka.
Setelah kematian Teuku Umar, Cut Nyak Dhien bangkit untuk meneruskan jejak dan semangat juang suaminya, bergerilya bersama pasukannya hingga dirinya ditangkap dan dijauhkan dari tanah kelahirannya, diasingkan ke pulau Jawa.
Kisah ini dituturkan Cut Nyak Dhien dari hutan Sumedang, tempatnya menjalani masa-masa pengasingan hingga tutup usia pada 6 November 1908. Didukung juga oleh Subdit Seni Pertunjukan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Panitia Makassar International Writers Festival (MIWF) 2018, Swiss-Belhotel Makassar serta komunitas-komunitas teater di daerah. Karya ini disutradarai dan dimainkan oleh Sha Ine Febriyanti dan dipentaskan pertama kali pada tahun 2014 di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta dan dibawa berkeliling ke beberapa kota di Indonesia Pada 2015. Tahun ke-109 kepergian Cut Nyak Dhien, monolog ini dipentaskan kembali pada 16 November 2017 di Bentara Budaya, Jakarta dan Kuala Lumpur pada 7 Februari 2018.
Langganan:
Postingan (Atom)