Jurnalpantura.Com, Pati - Untuk menjaga kebersihan lingkungan Mako Subden 4 Den A Por Satbrimob Polda Jateng di bulan Ramadhan 1439H ini, anggota melaksanakan kegiatan manajemen lingkungan dengan cara membersihkan lingkungan asrama, Rabu, 30/05/2018.
Dalam kegiatan tersebut dipimpin oleh Pawas pada hari ini Iptu Sunarto dan diikuti oleh seluruh anggota Brimob Pati. Kegiatan ini rutin dilaksanakan oleh Brimob Pati. Mulai dari memotong rumput, mencabut rumput, membersihkan Kaca Kaca kantor, menata bunga taman serta memotong ranting – ranting pohon yang sudah tidak beraturan bentuknya.
"Bersih-bersih lingkungan ini sekaligus mengamalkan bahwa kebersihan itu sebagian dari iman dan di bulan puasa ini sudah semestinya kita memperbanyak melakukan kebajikan salah satunya dengan membersihkan lingkungan." Kata Akp Nur Alfian Zawlani.
Rasa indah dan nyaman dipandangpun tidak hanya dirasakan oleh anggota Brimob Pati, namun juga dirasakan oleh Mbak Darti salah satu tamunya anggota yang sedang laporan di penjagaan.
“Tinggal disini nyaman sekali Pak, tempatnya bersih, pohonnya banyak, begini pasti sejuk kalau siang hari.” kata Mbak Darti.
Kasubden 4 Den A Por Akp Nur Alfian Zawlani, S.Pd menyampaikan dengan dilaksanakan manajemen lingkungan secara rutin, diharapkan anggota akan tumbuh rasa peduli terhadap lingkungan, sehingga akan terwujud Mako yang bersih dan indah. (J02 /A01)
Mei 30, 2018
by Unknown
Mei 30, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Kebakaran hebat melanda gudang Meubel Sumber Agung milik Bambang Kismanto (47) RT 08 RW IV Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Tidak hanya gudang Meubel, kebakaran tersebut juga membakar Bangunan TK Pertiwi III dan sebuah rumah warga yang bersebelahan dengan gudang tersebut.
Dugaan sementara, api berasal dari sisa pembakaran serabut gergajiPemilik gudang Sumber Agung mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Seorang warga bernama Jumiatun (42) yang juga tetangga gudang Sumber Agung menuturkan, api pertama kali diketahui sekitar pukul 19.15. Selasa, 29/05/2018. Jumiatun mengaku melihat api dari belakang gudang meubel.
"Saya kemudian berteriak minta tolong, karena saat itu para warga sedang menunaikan sholat Isya dan Tarawih berjamaah.” katanya.
Dengan peralatan seadanya warga sekitar, berupa bergotong royong berusaha menyiram api dengan peralatan seadanya. Tidak berapa lama Mobil Pemadam Kebakaran yang berasal dari PT Djarum, BPBD Kab Kudus, PT Pura Group dan pemadam dari Pemkab Kudus.
Namun, api terlanjur membesar. Tak lama berselang, petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian dan langsung melakukan upaya pemadaman. Api baru berhasil dipadamkan beberapa saat kemudian.
Meski tak menimbulkan korban jiwa, api membakar habis atap toko, barang siap kirim. Kerugian diperkirakan mecapai Rp 500juta. (J02 /A01)
Dugaan sementara, api berasal dari sisa pembakaran serabut gergajiPemilik gudang Sumber Agung mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Seorang warga bernama Jumiatun (42) yang juga tetangga gudang Sumber Agung menuturkan, api pertama kali diketahui sekitar pukul 19.15. Selasa, 29/05/2018. Jumiatun mengaku melihat api dari belakang gudang meubel.
"Saya kemudian berteriak minta tolong, karena saat itu para warga sedang menunaikan sholat Isya dan Tarawih berjamaah.” katanya.
Dengan peralatan seadanya warga sekitar, berupa bergotong royong berusaha menyiram api dengan peralatan seadanya. Tidak berapa lama Mobil Pemadam Kebakaran yang berasal dari PT Djarum, BPBD Kab Kudus, PT Pura Group dan pemadam dari Pemkab Kudus.
Namun, api terlanjur membesar. Tak lama berselang, petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian dan langsung melakukan upaya pemadaman. Api baru berhasil dipadamkan beberapa saat kemudian.
Meski tak menimbulkan korban jiwa, api membakar habis atap toko, barang siap kirim. Kerugian diperkirakan mecapai Rp 500juta. (J02 /A01)
by Unknown
Mei 30, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Seorang pemuda bernama Slamet Jumantoro dengan alamat RT 02 RW III Kelurahan Wergu Kulon, Kecamatan Kota Kudus, nekat mengakhiri hidupnya dengan menggantungkan diri di sebuah pohon Alpukat di Bumi Perkemahan Kajar, Desa kajar, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.
Pemuda yang selama hidupnya di kenal sebagai pemuda yang rajin membantu orang tuanya dan juga mempunyai usaha Angkringan yang cukup ramai di Jln Nuri, Wergu Kulon.
Menurut Kapolsek Dawe yang datang bersama dengan tim medis, menyampaikan kebenarannya.
"Benar memang ada ditemukan warga yang gantung diri, dan kasusnya sekarang sudah di tangani oleh Polsek Dawe," kata Kapolsek Dawe AKP Suharyanto, Selasa, 29/05/2018.
Sementara itu, berdasarkan informasi di lokasi kejadian korban pertama kali ditemukan oleh pelajar MTS Ma'ahid yang sedang berwisata di Area Buper Kajar, sekitar pukul 10.45, Kemudian pelajar tersebut melaporkan penemuan tersebut kepada penjaga Buper Kajar, yaitu Karsidi (50).
Kemudian oleh Dr H. Noor Hasyim Afro korban yang masih tergantung di pohon, bersama anggota Polsek Dawe, menurunkannya. Dari pemeriksaan oleh Dokter setempat menyatakan, kemungkinan korban sudah meninggal sekitar 8-10 jam yang lalu dan tidak ada tanda-tanda kekerasan.
Kepergian korban tentunya membuat orang tua dan keluarga berduka amat mendalam. Sebab, mereka tidak menyangka jika korban senekat itu mengakhiri hidupnya dengan cara seperti itu. (J02 /A01)
Pemuda yang selama hidupnya di kenal sebagai pemuda yang rajin membantu orang tuanya dan juga mempunyai usaha Angkringan yang cukup ramai di Jln Nuri, Wergu Kulon.
Menurut Kapolsek Dawe yang datang bersama dengan tim medis, menyampaikan kebenarannya.
"Benar memang ada ditemukan warga yang gantung diri, dan kasusnya sekarang sudah di tangani oleh Polsek Dawe," kata Kapolsek Dawe AKP Suharyanto, Selasa, 29/05/2018.
Sementara itu, berdasarkan informasi di lokasi kejadian korban pertama kali ditemukan oleh pelajar MTS Ma'ahid yang sedang berwisata di Area Buper Kajar, sekitar pukul 10.45, Kemudian pelajar tersebut melaporkan penemuan tersebut kepada penjaga Buper Kajar, yaitu Karsidi (50).
Kemudian oleh Dr H. Noor Hasyim Afro korban yang masih tergantung di pohon, bersama anggota Polsek Dawe, menurunkannya. Dari pemeriksaan oleh Dokter setempat menyatakan, kemungkinan korban sudah meninggal sekitar 8-10 jam yang lalu dan tidak ada tanda-tanda kekerasan.
Kepergian korban tentunya membuat orang tua dan keluarga berduka amat mendalam. Sebab, mereka tidak menyangka jika korban senekat itu mengakhiri hidupnya dengan cara seperti itu. (J02 /A01)
Mei 29, 2018
by Unknown
Mei 29, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Beredarnya informasi adanya hati sapi dan kerbau yang mengandung cacing pita di pasaran, Masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dan teliti saat berkeinginan mengkonsumsi terhadap daging dan hati yang dijual. Himbauan ini disampaikan oleh Kepala UPT RPH (Rumah Pemotongan Hewan) dan Puskeswan Gebog, Sudibyo.
Sebagai upaya untuk menjaga kualitas bahan pangan yang dikonsumsi oleh warga saat ramadan dan hari raya idul fitri.
“ Cacing hati pada dasarnya adalah sejenis cacing pipih yang hidup dan berhabitat di dalam sistem hati dan empedu hewan mamah biak herbivora, termasuk sapi, kambing, unta bahkan kerbau”. Katanya.
Cacing hati ini masuk ke dalam kerbau atau sapi melalui makanan yang mereka makan, yakni dedaunan yang hidup dari area berair . Biasanya di area berair ini muncul banyak larva cacing hati yang juga dikenal dengan nama serkaria.
“Larva yang tertelan sapi ketika mereka memakan dedaunan inilah yang kemudian menginfeksi hati sapi,” ujarnya.
Keberadaan cacing hati pada kerbau atau sapi bisa menyebabkan sapi mengalami beberapa penurunan kondisi kesehatan, seperti penurunan berat badan, masalah pencernaan seperti diare dan kerapnya sapi mengalami muntah dan kembung. Sapi sendiri kehilangan selera makan dan mengalami keluhan fisik seperti tampak layu dan kuyu. Kadang sapi terlihat bermata cekung dan telinga yang turun terkulai.
“ Lebih baik apabila masyarakat membeli hati atau daging baik sapi dan kerbau hasil penyembelihan dari RPH Kudus. Sebab kita melakukan pemeriksaan sebelum dan sesudah dilakukan penyembelihan. Kalau ditemukan hati yang mengandung cacing mita, maka langsung kita musnahkan dengan cara dibakar. Tidak boleh diedarkan ke pasaran ,” tegas Sudibyo.
Menurut Sudibyo, biasanya cacing hati rawan hidup di bagian hati, seperti cacing pita. Sementara bagian paru-paru hidup cacing hermonpos kontartus. Ciri sapi yang mengandung cacing antara lain jika dibelah pada bagian hati sapi terlihat mengeras dan hitam, saat hidup sapi memiliki badan yang kurus. Meskipun makannya banyak, namun badan sapi tidak gemuk, bulu sapi rontok kusam, pada bagian mata terus meler seperti menangis, sering diare, kotorannya lembek bahkan didalam kotoran sering terdapat cacing.
“ Kemungkinan ada sapi dan kerbau serta kambing yang cacingan. Soalnya iklim kita kan basah, sehingga cacing mudah hidup. Biasanya hewan-hewan itu terkena karena diangon saat pagi atau rumput-rumput yang dimakan kondisinya masih banyak oleh embun,” terangnya.
Himbauan ini pun diberikan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kudus ini karena pada bulan ramadan dan idul fitri ada oknum-oknum pedagang yang nekad menjual untuk meraih keuntungan pribadi tanpa memikirkan dampak pada konsumen.
Dijelaskan, hati dan daging yang mengandung cacing pita berbahaya untuk dikonsumsi. Parasit internal itu bisa menyebabkan keguguran saat hamil, anak yang dilahirkan bisa berpenyakit hydrochepalus, sperma mati (mandul) hingga dampak berikut menyebabkan kematian. Sebab serapa supan gizi yang minim pada tubuh.
“ Begini, mungkin saat membeli itu cacing bisa dibersihkan. Namun konsumen tidak mau membuang karena eman-eman sudah dibeli. Padahal didalam hati itu masih terdapat spora-spora telur cacing. Ini tidak akan mati meski dimasak dalam suhu 200 derajat. Cara memusnahkan ya memang dibuang, tidak dimasak. Kalau telur-telur cacing itu masih ke dalam perut, tentu malah akan menghabiskan banyak biaya untuk pengobatan. Lebih baik jangan dikonsumsi. Cacing itu bisa terdapat pada hati sapi, kerbau dan kambing ,” tukasnya.
Sudibyo memberikan tips untuk konsumen saat membeli daging atau hati. Yaitu memilih daging yang digantung, selain beratnya asli tidak tercampur air juga minim bakteri. Khusus hati jangan memilih bentuknya tidak normal ( ada benjolan-benjolan) dan warnanya pucat.
“ Orang berpuasa dan merayakan idul fitri kan biasanya makan yang lebih enak-enak dari biasanya. Nah, agar tetap bisa menikmati makanan enak tanpa ada dampaknya, maka kami menyampaikan himbauan tadi ,” tandasnya. (J02/A01)
Sebagai upaya untuk menjaga kualitas bahan pangan yang dikonsumsi oleh warga saat ramadan dan hari raya idul fitri.
“ Cacing hati pada dasarnya adalah sejenis cacing pipih yang hidup dan berhabitat di dalam sistem hati dan empedu hewan mamah biak herbivora, termasuk sapi, kambing, unta bahkan kerbau”. Katanya.
Cacing hati ini masuk ke dalam kerbau atau sapi melalui makanan yang mereka makan, yakni dedaunan yang hidup dari area berair . Biasanya di area berair ini muncul banyak larva cacing hati yang juga dikenal dengan nama serkaria.
“Larva yang tertelan sapi ketika mereka memakan dedaunan inilah yang kemudian menginfeksi hati sapi,” ujarnya.
Keberadaan cacing hati pada kerbau atau sapi bisa menyebabkan sapi mengalami beberapa penurunan kondisi kesehatan, seperti penurunan berat badan, masalah pencernaan seperti diare dan kerapnya sapi mengalami muntah dan kembung. Sapi sendiri kehilangan selera makan dan mengalami keluhan fisik seperti tampak layu dan kuyu. Kadang sapi terlihat bermata cekung dan telinga yang turun terkulai.
“ Lebih baik apabila masyarakat membeli hati atau daging baik sapi dan kerbau hasil penyembelihan dari RPH Kudus. Sebab kita melakukan pemeriksaan sebelum dan sesudah dilakukan penyembelihan. Kalau ditemukan hati yang mengandung cacing mita, maka langsung kita musnahkan dengan cara dibakar. Tidak boleh diedarkan ke pasaran ,” tegas Sudibyo.
Menurut Sudibyo, biasanya cacing hati rawan hidup di bagian hati, seperti cacing pita. Sementara bagian paru-paru hidup cacing hermonpos kontartus. Ciri sapi yang mengandung cacing antara lain jika dibelah pada bagian hati sapi terlihat mengeras dan hitam, saat hidup sapi memiliki badan yang kurus. Meskipun makannya banyak, namun badan sapi tidak gemuk, bulu sapi rontok kusam, pada bagian mata terus meler seperti menangis, sering diare, kotorannya lembek bahkan didalam kotoran sering terdapat cacing.
“ Kemungkinan ada sapi dan kerbau serta kambing yang cacingan. Soalnya iklim kita kan basah, sehingga cacing mudah hidup. Biasanya hewan-hewan itu terkena karena diangon saat pagi atau rumput-rumput yang dimakan kondisinya masih banyak oleh embun,” terangnya.
Himbauan ini pun diberikan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kudus ini karena pada bulan ramadan dan idul fitri ada oknum-oknum pedagang yang nekad menjual untuk meraih keuntungan pribadi tanpa memikirkan dampak pada konsumen.
Dijelaskan, hati dan daging yang mengandung cacing pita berbahaya untuk dikonsumsi. Parasit internal itu bisa menyebabkan keguguran saat hamil, anak yang dilahirkan bisa berpenyakit hydrochepalus, sperma mati (mandul) hingga dampak berikut menyebabkan kematian. Sebab serapa supan gizi yang minim pada tubuh.
“ Begini, mungkin saat membeli itu cacing bisa dibersihkan. Namun konsumen tidak mau membuang karena eman-eman sudah dibeli. Padahal didalam hati itu masih terdapat spora-spora telur cacing. Ini tidak akan mati meski dimasak dalam suhu 200 derajat. Cara memusnahkan ya memang dibuang, tidak dimasak. Kalau telur-telur cacing itu masih ke dalam perut, tentu malah akan menghabiskan banyak biaya untuk pengobatan. Lebih baik jangan dikonsumsi. Cacing itu bisa terdapat pada hati sapi, kerbau dan kambing ,” tukasnya.
Sudibyo memberikan tips untuk konsumen saat membeli daging atau hati. Yaitu memilih daging yang digantung, selain beratnya asli tidak tercampur air juga minim bakteri. Khusus hati jangan memilih bentuknya tidak normal ( ada benjolan-benjolan) dan warnanya pucat.
“ Orang berpuasa dan merayakan idul fitri kan biasanya makan yang lebih enak-enak dari biasanya. Nah, agar tetap bisa menikmati makanan enak tanpa ada dampaknya, maka kami menyampaikan himbauan tadi ,” tandasnya. (J02/A01)
Mei 28, 2018
by Unknown
Mei 28, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Memilih sosok berkualitas dan berintegritas menjadi tugas partai politik menjelang Pemilihan Anggota Legislatif 2019. Karena dengan proses rekrutmen calon anggota legislatif yang Kredibel, menjadi pintu bagi partai politik untuk menggalang dukungan publik saat Pileg tahun depan.
Ketakutan atas apatisme publik terhadap proses politik dan partai politik tersebut dibantah oleh ketua DPD Partai Amanat Nasional Kabupaten Kudus, Budiyono, menurutnya Partainya yang sempat terpuruk dengan menurunnya jumlah anggota legislative di DPRD dibanding periode sebelumnya itu kini memiliki angin segar dengan bergabungnya kader-kader muda di tubuh Partai yang dipimpinnya.
“Hingga hari ini Partainya telah menerima pendaftaran dan mengantongi nama-nama bakal calon legislatif untuk mengikuti Pemilu Legislatif 2019 di tingkat kabupaten sebanyak 24 orang pendaftar,” tuturnya saat di temui usai acara buka bersama Pengurus di Rumah PAN Rendeng Kudus, Selasa 28/05/2018.
Di dalam aturan Partai berlambang matahari, Komisi Pemenangan Pemilu Daerah (KPPD) merupakan desk Pemilu legislative 2019 yang mengurusi proses perekrutan dan pendaftaran Calon Anggota Legislatif Partai Amanat Nasional Kabupaten Kudus dan hingga hari ini masih terus berlangsung, tambahnya.
Ia menegaskan bahwa PAN siap menerima pendaftaran dari semua kalangan, dengan catatan memiliki visi yang sama dengan PAN dan siap memperjuangkan tujuan dari PAN nantinya.
"Artinya, kami juga terbuka untuk kalangan nonmuslim sekalipun," ujarnya.
Diakui Budiono, sampai saat ini pihaknya masih kesulitan dengan kuota perempuan dalam pencalegan, sesuai Amanat Undang-undang.
Walaupun begitu dirinya tetap optimis pada Pemilu Legislatif 2019 bisa meraih minimal empat kursi di DPRD Kudus. (J02 /A01)
Ketakutan atas apatisme publik terhadap proses politik dan partai politik tersebut dibantah oleh ketua DPD Partai Amanat Nasional Kabupaten Kudus, Budiyono, menurutnya Partainya yang sempat terpuruk dengan menurunnya jumlah anggota legislative di DPRD dibanding periode sebelumnya itu kini memiliki angin segar dengan bergabungnya kader-kader muda di tubuh Partai yang dipimpinnya.
“Hingga hari ini Partainya telah menerima pendaftaran dan mengantongi nama-nama bakal calon legislatif untuk mengikuti Pemilu Legislatif 2019 di tingkat kabupaten sebanyak 24 orang pendaftar,” tuturnya saat di temui usai acara buka bersama Pengurus di Rumah PAN Rendeng Kudus, Selasa 28/05/2018.
Di dalam aturan Partai berlambang matahari, Komisi Pemenangan Pemilu Daerah (KPPD) merupakan desk Pemilu legislative 2019 yang mengurusi proses perekrutan dan pendaftaran Calon Anggota Legislatif Partai Amanat Nasional Kabupaten Kudus dan hingga hari ini masih terus berlangsung, tambahnya.
Ia menegaskan bahwa PAN siap menerima pendaftaran dari semua kalangan, dengan catatan memiliki visi yang sama dengan PAN dan siap memperjuangkan tujuan dari PAN nantinya.
"Artinya, kami juga terbuka untuk kalangan nonmuslim sekalipun," ujarnya.
Diakui Budiono, sampai saat ini pihaknya masih kesulitan dengan kuota perempuan dalam pencalegan, sesuai Amanat Undang-undang.
Walaupun begitu dirinya tetap optimis pada Pemilu Legislatif 2019 bisa meraih minimal empat kursi di DPRD Kudus. (J02 /A01)
by Unknown
Mei 28, 2018
Jurnalpantura.Com, Demak - Bakti TNI terhadap masyarakat dalam hal ini mensukseskan program Pemerintah Pusat Menuju Indonesia Sehat dengan salah satu kegiatan yaitu Jambanisasi.
Gerakan jambanisasi yang digalakkan Kodim Demak, khususnya Koramil Karanganyar mendapatkan apresiasi positif dari masyarakat, warga pun banyak mengucapkan terima kasih kepada Prajurit Koramil Karanganyar karena peduli kesehatan masyarakat. Kegiatan ini merupakan program jambanisasi Kodim Demak semester I tahun 2018.
Program jambanisasi ini diprioritaskan kepada masyarakat yang kurang mampu yang tidak memiliki jamban. Program ini merupakan bentuk kepedulian TNI kepada kesehatan masyarakat di wilayah binaan, khususnya wilayah Koramil 08/Karanganyar. Program jambanisasi ini dapat membantu masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Dengan adanya jamban sehat ini, masyarakat akan terhindar dari segala penyakit.
Sementara itu Babinsa Karanganyar, Sertu Wagimin mengatakan, "Program jambanisasi ini sudah lama dirindukan warga. Dengan hadirnya jamban di rumah warga, kesehatan mereka pun makin terjamin."
Sementara itu, salah satu warga Desa Kedungwaru Lor, Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak, Sastro (penerima jamban) menyampaikan, jambanisasi dari TNI sangat membantu masyarakat, khususnya bagi warga yang kurang mampu. Senin, 28/05/2018.
Dengan jambanisasi mengajak masyarakat agar menghadirkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Kami sangat mengapresiasi atas dedikasi TNI khususnya Koramil Karanganyar dengan program jambanisasi ini. (J02 /A01)
Gerakan jambanisasi yang digalakkan Kodim Demak, khususnya Koramil Karanganyar mendapatkan apresiasi positif dari masyarakat, warga pun banyak mengucapkan terima kasih kepada Prajurit Koramil Karanganyar karena peduli kesehatan masyarakat. Kegiatan ini merupakan program jambanisasi Kodim Demak semester I tahun 2018.
Program jambanisasi ini diprioritaskan kepada masyarakat yang kurang mampu yang tidak memiliki jamban. Program ini merupakan bentuk kepedulian TNI kepada kesehatan masyarakat di wilayah binaan, khususnya wilayah Koramil 08/Karanganyar. Program jambanisasi ini dapat membantu masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Dengan adanya jamban sehat ini, masyarakat akan terhindar dari segala penyakit.
Sementara itu Babinsa Karanganyar, Sertu Wagimin mengatakan, "Program jambanisasi ini sudah lama dirindukan warga. Dengan hadirnya jamban di rumah warga, kesehatan mereka pun makin terjamin."
Sementara itu, salah satu warga Desa Kedungwaru Lor, Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak, Sastro (penerima jamban) menyampaikan, jambanisasi dari TNI sangat membantu masyarakat, khususnya bagi warga yang kurang mampu. Senin, 28/05/2018.
Dengan jambanisasi mengajak masyarakat agar menghadirkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Kami sangat mengapresiasi atas dedikasi TNI khususnya Koramil Karanganyar dengan program jambanisasi ini. (J02 /A01)
by Unknown
Mei 28, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Bagi sebagian masyarakat kenaikan harga selama bulan Ramadhan sampai mendekati hari raya Idul Fitri sudah dianggap hal biasa. Ada beberapa penyebab kenaikan harga sembako tersebut menjadi sesuatu yang selalu terjadi menjelang Ramadhan hingga mendekati hari raya Idul Fitri,yang diantaranya adalah perilaku konsumen yang berubah di menjelang dan selama Ramadhan, ulah spekulan yang menimbun barang untuk mendongkrak harga barang.
Momen Ramadhan dimanfaatkan sebagian orang untuk mengambil untung dengan cara menimbun barang dengan harapan harga akan naik karena suplay barang ke pasar menjadi berkurang.Hukum ekonomi pun berlaku,permintaan lebih besar daripada persediaan yang ada maka harga akan naik.
Namun hal tersebut tidak secara dominan terjadi di Kudus, Dinas Perdagangan Kudus memastikan persediaan bahan pokok selama bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri aman. Sejumlah bahan kebutuhan pokok pun menjadi perhatian Dinas ini diantaranya yakni beras, minyak goreng, gula, telor dan daging ayam, dan daging.
Hal tersebut disampaikan oleh Imam Prayitno, Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi, dan Perlindungan Konsumen pada Disdag Kudus, harga kebutuhan pokok tersebut masih akan stabil selama bulan Ramadhan nanti.
"Pertama, yang sensitif adalah beras. Jadi dari sisi harga, sudah mulai menurun, seiring sedang tersedianya pasokan. Kedua, kami juga memastikan stok kebutuhan pokok masyarakat di Kudus, menjelang bulan Ramadhan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” katanya.
Dalam rangka memastikan stok barang tersedia cukup, Pemkab Kudus juga melakukan monitoring di beberapa pasar tradisional dan pedagang besar, termasuk memantau pergerakan harga kebutuhan pokok masyarakat.
Terkait dengan harga berbagai kebutuhan pokok masyarakat, katanya, komoditas yang mengalami fluktuasi, yakni daging ayam ras, telur ayam ras, cabai, dan bawang.
Harga jual cabai pada pekan kedua bulan Mei 2018, kata dia, ada yang mencapai Rp50.000 per kilogram untuk cabai merah besar, sedangkan minggu keempat bulan April 2018 cabai merah besar hanya dijual Rp40.000/kg, sedangkan cabai rawit hijau juga mengalami kenaikan Rp2.300 menjadi Rp14.500/kg.
"Bawang merah sempat naik tinggi, namun pekan kedua bulan Mei 2018 turun menjadi Rp28.400/kg dari harga sebelumnya mencapai Rp30.000/kg dan bawang putih yang awalnya dijual Rp28.700/kg juga turun menjadi Rp20.700/kg," ujarnya.
"Untuk stok beras pekan ini mencapai 7.900 ton yang tersimpan di gudang para pedagang, sementara stok berjalan pada pedagang besar, tempat penggilingan, kata dia, setiap harinya bisa mencapai 500-an ton, sedangkan stok gula pasir rata-rata per bulannya mencapai 760 ton,” katanya.
Diterangkannya, stok minyak goreng, perbulannya mencapai 90.000 liter untuk minyak dalam kemasan, tepung terigu setiap bulannya tersedia sebanyak 775 ton yang tersimpan di gudang sejumlah distributor.
“ Khusus komoditas daging, stok di tingkat pedagang juga tersedia cukup, daging sapi pasokan rata-rata per bulannya mencapai 178 ton dan daging ayam ras sebanyak 390 ton, sedangkan telur ayam ras 450 ton,” ujar Imam.
Sementara komoditas sayur cabai merah keriting, kata dia, juga tersedia cukup karena rata-rata per bulan pasokannya mencapai 680 kuwintal, cabai merah besar 765 kuwintal, cabai rawit hijau 680 kuwintal, dan cabai rawit merah 120 kuwintal.
"Bawang merah pasokan per bulannya mencapai 300 kuwintal dan bawang putih sebesar 252 kuwintal, sedangkan kedelai mencapai 130 ton," ujarnya.
Berdasarkan data tersebut, stok kebutuhan pokok masyarakat, khususnya gula pasir, minyak goreng dan tepung terigu relatif cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga memasuki Ramadhan 2018.
Komoditas pokok beras, stok berjalan di tingkat penggilingan beras dan pedagang beras kondisi persediaan beras bergerak rata-rata per harinya mencapai 500 ton.
"Akhir Mei 2018 hingga awal Juni 2018 diharapkan panen musim tanam kedua dari luar Kudus bisa menambah stok gabah di masing-masing tempat penggilingan padi," ujarnya.
Sedangkan untuk komiditas lain, katanya, saat ini pedagang tidak melakukan penyimpanan barang terlalu lama, sedangkan pasokan setiap hari berjalan seperti biasa mengingat harga komiditas, terutama cabai dan bawang merah serta bawang putih di pasaran saat ini harganya fluktuatif menyesuaikan permintaan dan stok di pasaran.(J02 /A01)
Momen Ramadhan dimanfaatkan sebagian orang untuk mengambil untung dengan cara menimbun barang dengan harapan harga akan naik karena suplay barang ke pasar menjadi berkurang.Hukum ekonomi pun berlaku,permintaan lebih besar daripada persediaan yang ada maka harga akan naik.
Namun hal tersebut tidak secara dominan terjadi di Kudus, Dinas Perdagangan Kudus memastikan persediaan bahan pokok selama bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri aman. Sejumlah bahan kebutuhan pokok pun menjadi perhatian Dinas ini diantaranya yakni beras, minyak goreng, gula, telor dan daging ayam, dan daging.
Hal tersebut disampaikan oleh Imam Prayitno, Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi, dan Perlindungan Konsumen pada Disdag Kudus, harga kebutuhan pokok tersebut masih akan stabil selama bulan Ramadhan nanti.
"Pertama, yang sensitif adalah beras. Jadi dari sisi harga, sudah mulai menurun, seiring sedang tersedianya pasokan. Kedua, kami juga memastikan stok kebutuhan pokok masyarakat di Kudus, menjelang bulan Ramadhan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” katanya.
Dalam rangka memastikan stok barang tersedia cukup, Pemkab Kudus juga melakukan monitoring di beberapa pasar tradisional dan pedagang besar, termasuk memantau pergerakan harga kebutuhan pokok masyarakat.
Terkait dengan harga berbagai kebutuhan pokok masyarakat, katanya, komoditas yang mengalami fluktuasi, yakni daging ayam ras, telur ayam ras, cabai, dan bawang.
Harga jual cabai pada pekan kedua bulan Mei 2018, kata dia, ada yang mencapai Rp50.000 per kilogram untuk cabai merah besar, sedangkan minggu keempat bulan April 2018 cabai merah besar hanya dijual Rp40.000/kg, sedangkan cabai rawit hijau juga mengalami kenaikan Rp2.300 menjadi Rp14.500/kg.
"Bawang merah sempat naik tinggi, namun pekan kedua bulan Mei 2018 turun menjadi Rp28.400/kg dari harga sebelumnya mencapai Rp30.000/kg dan bawang putih yang awalnya dijual Rp28.700/kg juga turun menjadi Rp20.700/kg," ujarnya.
"Untuk stok beras pekan ini mencapai 7.900 ton yang tersimpan di gudang para pedagang, sementara stok berjalan pada pedagang besar, tempat penggilingan, kata dia, setiap harinya bisa mencapai 500-an ton, sedangkan stok gula pasir rata-rata per bulannya mencapai 760 ton,” katanya.
Diterangkannya, stok minyak goreng, perbulannya mencapai 90.000 liter untuk minyak dalam kemasan, tepung terigu setiap bulannya tersedia sebanyak 775 ton yang tersimpan di gudang sejumlah distributor.
“ Khusus komoditas daging, stok di tingkat pedagang juga tersedia cukup, daging sapi pasokan rata-rata per bulannya mencapai 178 ton dan daging ayam ras sebanyak 390 ton, sedangkan telur ayam ras 450 ton,” ujar Imam.
Sementara komoditas sayur cabai merah keriting, kata dia, juga tersedia cukup karena rata-rata per bulan pasokannya mencapai 680 kuwintal, cabai merah besar 765 kuwintal, cabai rawit hijau 680 kuwintal, dan cabai rawit merah 120 kuwintal.
"Bawang merah pasokan per bulannya mencapai 300 kuwintal dan bawang putih sebesar 252 kuwintal, sedangkan kedelai mencapai 130 ton," ujarnya.
Berdasarkan data tersebut, stok kebutuhan pokok masyarakat, khususnya gula pasir, minyak goreng dan tepung terigu relatif cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga memasuki Ramadhan 2018.
Komoditas pokok beras, stok berjalan di tingkat penggilingan beras dan pedagang beras kondisi persediaan beras bergerak rata-rata per harinya mencapai 500 ton.
"Akhir Mei 2018 hingga awal Juni 2018 diharapkan panen musim tanam kedua dari luar Kudus bisa menambah stok gabah di masing-masing tempat penggilingan padi," ujarnya.
Sedangkan untuk komiditas lain, katanya, saat ini pedagang tidak melakukan penyimpanan barang terlalu lama, sedangkan pasokan setiap hari berjalan seperti biasa mengingat harga komiditas, terutama cabai dan bawang merah serta bawang putih di pasaran saat ini harganya fluktuatif menyesuaikan permintaan dan stok di pasaran.(J02 /A01)
Mei 27, 2018
by Unknown
Mei 27, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Paska tes seleksi pemilihan pejabat ASN yang akan menempati posisi tertinggi di Kabupaten Kudus yaitu Sekretaris Daerah (Sekda) yang sudah berlangsung beberapa waktu sebelumnya dan sudah mengerucut menghasilkan sejumlah nama-nama yang dinyatakan telah lolos seleksi.
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Kudus Djoko Triyono memastikan sudah ada tiga nama yang dinyatakan lolos dan diusulkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Meski begitu Djoko enggan membeberkan calon pengganti Noor Yasin yang telah pensiun pada awal tahun 2018. "Sudah ada tiga nama yang kami usulkan. Kalau untuk kapan pelantikannya menunggu izin dari Mendagri," tutur Djoko saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat, 25/05/2018.
Dia menjelaskan, terkait teknis pelantikan diatur dalam Pasal 71 ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016. Kepala daerah yang di wilayahnya sedang melangsungkan Pilkada tidak boleh melantik pejabat kecuali mendapat izin dari Mendagri.
Djoko menambahkan, proses seleksi Sekda Kudus sebenarnya sudah selesai sejak beberapa bulan lalu. Panitia seleksi (pansel) telah mengusulkan tiga nama yang disetujui Bupati Kudus Musthofa kemudian dikirim ke Komisi Aparatur Sipil Negara dan Kemendagri.
Seleksi Sekda Kudus diikuti empat nama di antaranya Asisten Pemerintahan Pemkab Kudus Agus Budi Satriyo, Asisten III Setda Kudus Mas'ut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus Sam'ani Intakoris, dan Kepala Dinas Sosial Tegal Nurhayati.
"Dari empat nama hanya diambil tiga untuk diajukan ke Kemendagri," tukasnya. Karena masih menunggu izin dari Kemendagri untuk sementara jabatan Sekda Kudus dipegang Sudjatmiko sejak 1 Februari 2018. Berlaku hingga ada pelantikan Sekda Kudus definitif.
Jika nanti sudah ada izin dari Mendagri maka Bupati Kudus akan melakukan pelantikan.
"Bupati sebagai pejabat pembina kepegawaian (PPK) yang berhak melantik pejabat pimpinan tingfi, pejabat administrator, pejabat pegawas, dan pejabat fungsional tertentu," tandas Djoko.
Sementara itu meski BKPP Kudus enggan menyebut tiga nama yang telah diajukan ke Kemendagri, namun beredar luas tiga nama. Mereka adalah Asisten Pemerintahan Pemkab Kudus Agus Budi Satriyo, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus Sam'ani Intakoris, dan Kepala Dinas Sosial Tegal Nurhayati. (J02 /A01)
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Kudus Djoko Triyono memastikan sudah ada tiga nama yang dinyatakan lolos dan diusulkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Meski begitu Djoko enggan membeberkan calon pengganti Noor Yasin yang telah pensiun pada awal tahun 2018. "Sudah ada tiga nama yang kami usulkan. Kalau untuk kapan pelantikannya menunggu izin dari Mendagri," tutur Djoko saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat, 25/05/2018.
Dia menjelaskan, terkait teknis pelantikan diatur dalam Pasal 71 ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016. Kepala daerah yang di wilayahnya sedang melangsungkan Pilkada tidak boleh melantik pejabat kecuali mendapat izin dari Mendagri.
Djoko menambahkan, proses seleksi Sekda Kudus sebenarnya sudah selesai sejak beberapa bulan lalu. Panitia seleksi (pansel) telah mengusulkan tiga nama yang disetujui Bupati Kudus Musthofa kemudian dikirim ke Komisi Aparatur Sipil Negara dan Kemendagri.
Seleksi Sekda Kudus diikuti empat nama di antaranya Asisten Pemerintahan Pemkab Kudus Agus Budi Satriyo, Asisten III Setda Kudus Mas'ut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus Sam'ani Intakoris, dan Kepala Dinas Sosial Tegal Nurhayati.
"Dari empat nama hanya diambil tiga untuk diajukan ke Kemendagri," tukasnya. Karena masih menunggu izin dari Kemendagri untuk sementara jabatan Sekda Kudus dipegang Sudjatmiko sejak 1 Februari 2018. Berlaku hingga ada pelantikan Sekda Kudus definitif.
Jika nanti sudah ada izin dari Mendagri maka Bupati Kudus akan melakukan pelantikan.
"Bupati sebagai pejabat pembina kepegawaian (PPK) yang berhak melantik pejabat pimpinan tingfi, pejabat administrator, pejabat pegawas, dan pejabat fungsional tertentu," tandas Djoko.
Sementara itu meski BKPP Kudus enggan menyebut tiga nama yang telah diajukan ke Kemendagri, namun beredar luas tiga nama. Mereka adalah Asisten Pemerintahan Pemkab Kudus Agus Budi Satriyo, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus Sam'ani Intakoris, dan Kepala Dinas Sosial Tegal Nurhayati. (J02 /A01)
by Unknown
Mei 27, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Pergerakan pasangan calon dan tim suksesnya di bulan Ramdhan ini tetap menjadi sorotan tajam anggota Panwas di Kudus, melalui elemen di bawahnya baik Panwascam di tingkat kecamatan maupun PPD / PPL ditingkat Desa atau Kelurahan.
Hal itu terkait adanya sejumlah aduan masyarakat tentang penyalahgunaan momen warga di bulan Ramadhan yang memang rentan di ssipi pesan-pesan kampanye pemenangan salah satu paslon yang hal tersebut tidak dibenarkan oleh aturan dalam PKPU.
Ketua Panwaskab Kudus Moh Wahibul Minan mengatakan, kampanye terselebung dalam pelaksanaan Pilkada serentak 2018 rentan terjadi selama Ramadhan. Untuk pihaknya melakukan pengawasan mengantisipasi adanya pelanggaran yang dilakukan pasangan calon (paslon) selama bulan puasa.
Dia mencontohkan, pelanggaran atau kampanye terselubung yang bisa saja terjadi adalah pemberian uang atau sembako, dengan disisipi ajakan mendukung salah satu paslon. Atau bisa saja dengan memberikan selebaran yang berisi visi misi calon disertai ajak memilih.
Minan mengungkapkan, karena memontum di Kudus sedang ada gawe Pilkada maka para paslon maupun partai politik (parpol), apabila ingin memberikan zakat, infak, sedekah atau sebutan lainnya harus melalui lembaga resmi.
Hal itu merujuk pada surat edaran Bawaslu Nomor 0797 perihal pelaksanaan pengawasan larangan kampanye pemilihan gubernur, bupati dan walikota serta pemilu sebelum jadwal tahapan kampanye.
"Pada angka 3 disebutkan, pemberian uang atau materi lainnya meliputi pemberian uang atau materi lainnya dalam bentuk zakat, infak, sedekah atau sebutan lainnya selama bulan puasa diperbolehkan sepanjang tidak mengandung unsur kampanye," terangnya.
Hanya saja apabila ada praktik kampanye untuk mempengaruhi atau meyakinkan pemilih itu dilarang. Sesuai PKPU Nomor 4 Tahun 2017 pasal 1 angka 15, definisi kampanye adalah kegiatan menawarkan visi misi program pasangan calon dan/atau informasi lainnya yang bertujuan untuk mengenalkan atau meyakinkan pemilih.
"Pemberian sembako yang ada stiker paslon merupakan informasi lainnya yang bertujuan memperkenalkan atau meyakinkan pemilih. Dan itu merupakan pelanggaran," tegasnya.
Sementara terkait kebijakan pemberian zakat, infak atau sedekah melalui lembaga resmi telah disampaikan secara tertulis kepada parpol dan paslon.
Dia berharap bulan suci ini tidak disalahgunakan untuk kampanye terselubung. (J02 /A01)
Hal itu terkait adanya sejumlah aduan masyarakat tentang penyalahgunaan momen warga di bulan Ramadhan yang memang rentan di ssipi pesan-pesan kampanye pemenangan salah satu paslon yang hal tersebut tidak dibenarkan oleh aturan dalam PKPU.
Ketua Panwaskab Kudus Moh Wahibul Minan mengatakan, kampanye terselebung dalam pelaksanaan Pilkada serentak 2018 rentan terjadi selama Ramadhan. Untuk pihaknya melakukan pengawasan mengantisipasi adanya pelanggaran yang dilakukan pasangan calon (paslon) selama bulan puasa.
Dia mencontohkan, pelanggaran atau kampanye terselubung yang bisa saja terjadi adalah pemberian uang atau sembako, dengan disisipi ajakan mendukung salah satu paslon. Atau bisa saja dengan memberikan selebaran yang berisi visi misi calon disertai ajak memilih.
Minan mengungkapkan, karena memontum di Kudus sedang ada gawe Pilkada maka para paslon maupun partai politik (parpol), apabila ingin memberikan zakat, infak, sedekah atau sebutan lainnya harus melalui lembaga resmi.
Hal itu merujuk pada surat edaran Bawaslu Nomor 0797 perihal pelaksanaan pengawasan larangan kampanye pemilihan gubernur, bupati dan walikota serta pemilu sebelum jadwal tahapan kampanye.
"Pada angka 3 disebutkan, pemberian uang atau materi lainnya meliputi pemberian uang atau materi lainnya dalam bentuk zakat, infak, sedekah atau sebutan lainnya selama bulan puasa diperbolehkan sepanjang tidak mengandung unsur kampanye," terangnya.
Hanya saja apabila ada praktik kampanye untuk mempengaruhi atau meyakinkan pemilih itu dilarang. Sesuai PKPU Nomor 4 Tahun 2017 pasal 1 angka 15, definisi kampanye adalah kegiatan menawarkan visi misi program pasangan calon dan/atau informasi lainnya yang bertujuan untuk mengenalkan atau meyakinkan pemilih.
"Pemberian sembako yang ada stiker paslon merupakan informasi lainnya yang bertujuan memperkenalkan atau meyakinkan pemilih. Dan itu merupakan pelanggaran," tegasnya.
Sementara terkait kebijakan pemberian zakat, infak atau sedekah melalui lembaga resmi telah disampaikan secara tertulis kepada parpol dan paslon.
Dia berharap bulan suci ini tidak disalahgunakan untuk kampanye terselubung. (J02 /A01)
by Unknown
Mei 27, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - PT Pura Barutama yang ada di Desa Jati kecamatan Jati Kabupaten Kudus bertanggung jawab mencetak surat suara untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kudus pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2018.
Hal tersebut di sampaikan oleh ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kudus, Moh Khanafi, saat meninjau secara langsung proses pencetakan surat suara di PT Pura Barutama, Sabtu 26/05/2018 siang.
Dalam keterangannya Ketua KPU, Moh Khanafi yang datang bersama Ketua Panwas Wahibul Minan dan Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning Sik.MH,menyampaikan bahwa mulai siang ini sekitar pukul 14.00, Surat suara untuk Pilbup Kudus 2018 mulai di cetak.
"Surat suara yang akan dipergunakan pada 27/06/2018 sejumlah 627.904 dan semuanya di cetak di PT Pura Barutama." kata Khanafi.
Ia mengatakan bahwa proses mencetak surat suara tidak akan lebih dari 24 jam. Harapan kami besuk siang surat suara sudah jadi, kemudian proses pengepakan dan pendistribusian yang ditargetkan tanggal 29/05/2018 selesai, Tambahnya. (J02 /A01)
Hal tersebut di sampaikan oleh ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kudus, Moh Khanafi, saat meninjau secara langsung proses pencetakan surat suara di PT Pura Barutama, Sabtu 26/05/2018 siang.
Dalam keterangannya Ketua KPU, Moh Khanafi yang datang bersama Ketua Panwas Wahibul Minan dan Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning Sik.MH,menyampaikan bahwa mulai siang ini sekitar pukul 14.00, Surat suara untuk Pilbup Kudus 2018 mulai di cetak.
"Surat suara yang akan dipergunakan pada 27/06/2018 sejumlah 627.904 dan semuanya di cetak di PT Pura Barutama." kata Khanafi.
Ia mengatakan bahwa proses mencetak surat suara tidak akan lebih dari 24 jam. Harapan kami besuk siang surat suara sudah jadi, kemudian proses pengepakan dan pendistribusian yang ditargetkan tanggal 29/05/2018 selesai, Tambahnya. (J02 /A01)
Mei 25, 2018
by Unknown
Mei 25, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Tjiu Bin Dan Hong Hwat (75) warga Jl Johar No 62, RT 03 RW RW V, Desa Wergu Kulon, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya, Jum'at 25/05/2018 pagi tadi. Saat ditemukan, kondisi mayat sudah mengeluarkan bau tak sedap.
Informasi yang berhasil dihimpun, penemuan jasad Tjiu Bin Dan Hong Hwat terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Hal ini berawal dari kecurigaan warga yang beberapa hari terakhir tidak melihat dirinya keluar dari dalam rumah.
"Korban diketahui sudah 3 hari tidak keluar rumah," kata Kapolsek kota Kudus, AKP Muh Choirul Naim, Jum'at pagi.
Warga disekitar lokasi pun lantas menaruh curiga terhadap keanehan tersebut. Berawal dari kecurigaan itu lah, warga kemudian melakukan pengecekan di sekitaran rumah. Warga kemudian berinisiatif untuk menghubungi perangkat kelurahan dan Babinkamtibmas untuk melakukan pengecekan di dalam rumah. Lantaran pintu dalam keadaan terkunci, warga mendobrak pintu rumah milik korban.
Betapa dikagetkannya warga, usai berhasil mendobrak pintu dan menyisir dalam rumah, didapati Tjiu Bin Dan Hong Hwat sudah dalam kondisi tak bernyawa, tergeletak di lantai di sebelah kursi ruang tengah. Bahkan saat itu tubuh korban sudah mulai membusuk sehingga menimbulkan aroma yang tidak sedap.
"Saat di temukan warga, Tjiu Bin Dan sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Kemudian oleh petugas medis Puskesmas Wergu Wetan dilakukan pemeriksaan," terang kapolsek.
Dari hasil pemeriksaan tim dokter tidak ditemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban, tambahnya.
Berdasarkan informasi yang didapat, korban sehari-harinya hidup sendirian, karena istri dan anaknya tinggal di Bandung. (J02 /A01)
Informasi yang berhasil dihimpun, penemuan jasad Tjiu Bin Dan Hong Hwat terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Hal ini berawal dari kecurigaan warga yang beberapa hari terakhir tidak melihat dirinya keluar dari dalam rumah.
"Korban diketahui sudah 3 hari tidak keluar rumah," kata Kapolsek kota Kudus, AKP Muh Choirul Naim, Jum'at pagi.
Warga disekitar lokasi pun lantas menaruh curiga terhadap keanehan tersebut. Berawal dari kecurigaan itu lah, warga kemudian melakukan pengecekan di sekitaran rumah. Warga kemudian berinisiatif untuk menghubungi perangkat kelurahan dan Babinkamtibmas untuk melakukan pengecekan di dalam rumah. Lantaran pintu dalam keadaan terkunci, warga mendobrak pintu rumah milik korban.
Betapa dikagetkannya warga, usai berhasil mendobrak pintu dan menyisir dalam rumah, didapati Tjiu Bin Dan Hong Hwat sudah dalam kondisi tak bernyawa, tergeletak di lantai di sebelah kursi ruang tengah. Bahkan saat itu tubuh korban sudah mulai membusuk sehingga menimbulkan aroma yang tidak sedap.
"Saat di temukan warga, Tjiu Bin Dan sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Kemudian oleh petugas medis Puskesmas Wergu Wetan dilakukan pemeriksaan," terang kapolsek.
Dari hasil pemeriksaan tim dokter tidak ditemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban, tambahnya.
Berdasarkan informasi yang didapat, korban sehari-harinya hidup sendirian, karena istri dan anaknya tinggal di Bandung. (J02 /A01)
by Unknown
Mei 25, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Sebuah gudang rosok kertas dan plastik di Dusun Turus RT 03 RW VIII Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo kabupaten Kudus terbakar Jumat dini hari, 25/05/2018. Akibatnya, sebagian barang di dalamnya ludes terbakar.
Salah seorang warga Asrofi (55), mengatakan, saat itu sekitar pukul 02.30 dia bangun untuk melaksanakan sahur. Dia mendengar ada suara ledakan kecil dari belakang rumah, setelah di lihat ternyata areal pergudangan rosok sudah terbakar . "Kobaran api berasal dari sampah plastik dan kertas di dalam gudang," kata Asrofi.
Kemudian Asrofi memberitahu kepada pemilik gudang rosok tersebut yang bernama Bisri (45). Bersama warga yang terbangun mencoba memadamkan api yang semakin membesar. "Ternyata asap itu semakin banyak. Akhirnya saya mencoba untuk menghubungi Polsek Jekulo" tambahnya.
Tidak berselang lama anggota Polsek Jekulo, pemadam kebakaran dari Bpbd dan Pol PP tiba dilokasi. Namun, api yang membakar plastik disertai angin kencang sempat menyulitkan petugas untuk memadamkan api.
Menurut Bisnis pemilik gudang, kerugian di perkirakan mencapai 50jt. (J02/A01)
Salah seorang warga Asrofi (55), mengatakan, saat itu sekitar pukul 02.30 dia bangun untuk melaksanakan sahur. Dia mendengar ada suara ledakan kecil dari belakang rumah, setelah di lihat ternyata areal pergudangan rosok sudah terbakar . "Kobaran api berasal dari sampah plastik dan kertas di dalam gudang," kata Asrofi.
Kemudian Asrofi memberitahu kepada pemilik gudang rosok tersebut yang bernama Bisri (45). Bersama warga yang terbangun mencoba memadamkan api yang semakin membesar. "Ternyata asap itu semakin banyak. Akhirnya saya mencoba untuk menghubungi Polsek Jekulo" tambahnya.
Tidak berselang lama anggota Polsek Jekulo, pemadam kebakaran dari Bpbd dan Pol PP tiba dilokasi. Namun, api yang membakar plastik disertai angin kencang sempat menyulitkan petugas untuk memadamkan api.
Menurut Bisnis pemilik gudang, kerugian di perkirakan mencapai 50jt. (J02/A01)
Mei 24, 2018
by Unknown
Mei 24, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Puluhan pelajar mulai dari SD/MI sampai SMA/MA dan masyarakat umum berkumpul di Masjid Taqwa Desa Gondosari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus.
Kehadiran para pelajar tersebut guna mengikuti Lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat pelajar dan umum yang digelar Sukun for Education.
Turut Hadir dalam pembukaan Lomba MTQ, Kamis 24/05/2018, perwakilan PR Sukun dalam hal ini diwakili Helmi Tas’an Wartono beserta pejabat teras PR Sukun Kudus, Komandan Koramil Gebog Kapten Inf A. Bashir yang didampingi Babinsa Desa Gondosari Sertu Witono, serta jajaran Muspika Kecamatan Gebog dan UPT Pendidikan Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus.
Kegiatan lomba MTQ diikuti 178 orang baik dari kalangan pelajar baik dari tingkat SD, MI, SMP, MTS, hingga SMA/SMK dan Aliyah/MA. Termasuk peserta dari masyarakat umum. Dengan rincian 92 peserta wanita dan 86 peserta pria.
Pada kesempatan tersebut Babinsa Desa Gondosari Sertu Witono menegaskan persiapan kegiatan Lomba MTQ di PR Sukun sudah terlihat 100 persen. Jadwal mulai dari tingkatan SD, SMP, SMA dan umum juga sudah disiapkan secara terjadwal dan terinci.
Babinsa Sertu Witono juga menjelaskan kegiatan Lomba MTQ dilaksanakan selama sepekan dari tanggal 24/05/2018 hingga 31/05/2018 bertempat di Masjid Taqwa Dukuh Beru RT 02 RW VI, Desa Gondosari Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus.
"Dari serangkaian lomba MTQ tersebut, nantinya pihak panitia akan menghubungi pembina masing-masing peserta yang mendapatkan juara I II dan III melalui telepon", tegas Sertu Wotono.
”Setelah serangkaian lomba MTQ selesai, maka di hari Kamis (31/05/2018) akan akan pawai Ta’aruf pada pukul 14.00 WIB. Pawai tersebut untuk mengarak piala atau piagam sebelum diserahkan kepada peserta yang mendapatkan juara. Malamnya akan ada penutupan dilanjutkan dengan penyerahan piala tersebut oleh PR SUKUN Group", urainya singkat.
Perlu disampaiakan bahwa bagi para juara selain mendapat piala juga mendapat piagam penghargaan. Nantinya piagam tersebut bisa digunakan untuk mendaftar ke jenjang berikutnya.
Piagam itu bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi instansi tersebut untuk bisa masuk melallui jalur kreatifitas siswa. Selain itu, juga ditandatangani kepala dinas. (J02 /A01)
Kehadiran para pelajar tersebut guna mengikuti Lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat pelajar dan umum yang digelar Sukun for Education.
Turut Hadir dalam pembukaan Lomba MTQ, Kamis 24/05/2018, perwakilan PR Sukun dalam hal ini diwakili Helmi Tas’an Wartono beserta pejabat teras PR Sukun Kudus, Komandan Koramil Gebog Kapten Inf A. Bashir yang didampingi Babinsa Desa Gondosari Sertu Witono, serta jajaran Muspika Kecamatan Gebog dan UPT Pendidikan Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus.
Kegiatan lomba MTQ diikuti 178 orang baik dari kalangan pelajar baik dari tingkat SD, MI, SMP, MTS, hingga SMA/SMK dan Aliyah/MA. Termasuk peserta dari masyarakat umum. Dengan rincian 92 peserta wanita dan 86 peserta pria.
Pada kesempatan tersebut Babinsa Desa Gondosari Sertu Witono menegaskan persiapan kegiatan Lomba MTQ di PR Sukun sudah terlihat 100 persen. Jadwal mulai dari tingkatan SD, SMP, SMA dan umum juga sudah disiapkan secara terjadwal dan terinci.
Babinsa Sertu Witono juga menjelaskan kegiatan Lomba MTQ dilaksanakan selama sepekan dari tanggal 24/05/2018 hingga 31/05/2018 bertempat di Masjid Taqwa Dukuh Beru RT 02 RW VI, Desa Gondosari Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus.
"Dari serangkaian lomba MTQ tersebut, nantinya pihak panitia akan menghubungi pembina masing-masing peserta yang mendapatkan juara I II dan III melalui telepon", tegas Sertu Wotono.
”Setelah serangkaian lomba MTQ selesai, maka di hari Kamis (31/05/2018) akan akan pawai Ta’aruf pada pukul 14.00 WIB. Pawai tersebut untuk mengarak piala atau piagam sebelum diserahkan kepada peserta yang mendapatkan juara. Malamnya akan ada penutupan dilanjutkan dengan penyerahan piala tersebut oleh PR SUKUN Group", urainya singkat.
Perlu disampaiakan bahwa bagi para juara selain mendapat piala juga mendapat piagam penghargaan. Nantinya piagam tersebut bisa digunakan untuk mendaftar ke jenjang berikutnya.
Piagam itu bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi instansi tersebut untuk bisa masuk melallui jalur kreatifitas siswa. Selain itu, juga ditandatangani kepala dinas. (J02 /A01)
by Unknown
Mei 24, 2018
Jurnalpantura.Com, Jepara - Bupati Jepara bersama Forkopimda Kabupaten Jepara mengunjungi Masjid Jami Baitul Muttaqin Desa Gidangelo RT 02 RW I, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara.
Kedatangan rombongan Bupati Jepara di sambut Ustadz Abdul Ghofur beserta pengurus Masjid Baitul Muttaqin dan masyarakat sekitar. Masjid Baitul Muttaqin menjadi tempat pelaksanaan Safari Ramadhan oleh Bupati Jepara bersama Forkopinda Kabupaten Jepara.
Bupati Jepara beserta rombongan tiba di Masjid Jami Baitul Muttaqin Desa Gidangelo sekitar pukul 18.45 wib, dilanjutkan dengan sholat Isya' dan sholat taraweh berjamaah yang di pimpin oleh Bupati Jepara KH Ahmad Marzuki SE, selaku imam sholat, dan di lanjutkan dengan acara ramah tamah dan Penyerahan kenang - kenangan antara lain 5 buah sarung, 5 buah sajadah, 5 buah mukena dan 5 buah Al-qur'an.
Ustad Abdul Ghofur mewakili pengurus Ta'mir Masjid Jami Baitul Muttaqin menyampaikan Kami atas nama pengurus Masjid Jami Baitul Muttaqin mengucapkan sugeng rawuh dan terimakasih kepada rombongan safari ramadhan pada malam hari ini, Sholawat serta salam bagi kita semua yang senantiasa masih diberikan kesehatan dan dapat menjalankan ibadah sholat taraweh bersama di Masjid Jami Baitul Muttaqin ini, Alhamdulillah selama 3 tahun Masjid Jami Baitul Muttaqin ini dibangun total, dan sumber dana swadaya masyarakat desa gidangelo.
Sementara itu Bupati Jepara KH Ahmad Marzuqi SE, menyampaikan Atas nama Pemerintah Daerah dan rombongan kami mengucapkan banyak terima kasih masyarakat Desa Gidangelo ini dengan baik.
"Kegiatan safari ramadhan ini sudah menjadi Program dari pemerintah daerah Kabupaten Jepara, dengan Safari Ramadhan kita bisa menyerap aspirasi langsung masyarakat."ujarnya. Rabu 23/05/2018 malam.
Kami menghimbau kepada pak camat, pak petinggi dan pak RW/RT untuk menghidupkan kembali Poskamling kita guna menjelang lebaran dan situasi yang saat ini. Kami mohon Pak Petinggi dan Pak RW/RT mendata warga baru maupun pendatang dan ditanya dengan baik. "Poskampling juga sebagai salah satu sarana berkumpulnya warga, sehingga terjaga tali silaturahmi dan komunikasi antar sesama warga di lingkungan sekitar."Tutupnya. (J02 /A01)
Mei 21, 2018
by Unknown
Mei 21, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus – Panitia Pengawas (Panwas) Kabupaten Kudus melalui Pengawas kecamatan (Panwascam) akan melakukan rekrutmen terhadap Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) se-Kabupaten Kudus yang tersebar di sembilan Panwascam.
Menurut Eni Setyaningsih, anggota komisioner Panwas Kab Kudus divisi SDM dan organisasi, saat ditemui dikantornya mengatakan, sesuai jumlah TPS yang tersebar di Kabupaten Kudus yaitu 1.491 maka rekrutmen Pengawas TPS jumlahnya juga akan sama.
“ Angka ribuan bagi para petugas pengawas TPS tersebut merujuk pada jumlah TPS yang ada di Kabupaten Kudus,” katanya di kantor Panwas Kabupaten Kudus.
Pendaftaran dimulai sejak pengumuman ini atau 21 -25 Mei 2018, dan berkas pendaftaran diserahkan kepada anggota Panwascam di setiap Kecamatan masing-masing dari tanggal 21-27 Mei 2018, penelitian kelengkapan berkas administrasi 21-27 Mei 2018, perbaikan berkas persyaratan 28Mei 2018, perpanjangan waktu pendaftaran 29-30 Mei 2018, tanggapan dan masukan dari masyarakat 21-30 Mei 2018.
“Sementara untuk tes wawancara akan dilaksanakan nanti tanggal 1 Juni dan akan di umumkan 2 Juni 2018 esoknya, “ ungkapnya, Senin 21/05/2018.
Dijelaskannya, persyaratan pendaftaran Calon Pengawas TPS adalah Warga Negara Indonesia, pada saat pendaftaran berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun., setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945.
“ Kemudian mempunyai integritas, berkepribadian yang kuat, jujur, dan adil, memiliki kemampuan dan keahlian yang berkaitan dengan Penyelenggaraan Pemilu, ketatanegaraen, kepartaian, dan pengawasan Pemilu, berpendidikan paling rendah sekolah menengah atas (SMA/SMK/MA) atau sederarjat, berdomisili di kelurahan/Desa setempat yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP),” terangnya.
Ditambahkannya, peserta mampu secara jasmani, rohani, dan bebas dari penyalahgunaan narkotika; Non-aktif dari jabatan politik, jabatan di pemerintahan, dan/atau di badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah pada saat mendaftar sebagai calon, tidak pernah dipidana penjara selama 5 tahun atau lebih, dibuktikan dengan surat pernyataan.
“ Bersedia bekerja penuh waktu yang dibuktikan dengan surat pernyataan, bersedia tidak menduduki jabatan politik, jabatan di pemerintahan, dan/atau badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah selama masa keanggotaan apabila terpilih dan tidak berada dalam ikatan perkawinan dengan sesama,” terangnya. (J02 /A01)
Menurut Eni Setyaningsih, anggota komisioner Panwas Kab Kudus divisi SDM dan organisasi, saat ditemui dikantornya mengatakan, sesuai jumlah TPS yang tersebar di Kabupaten Kudus yaitu 1.491 maka rekrutmen Pengawas TPS jumlahnya juga akan sama.
“ Angka ribuan bagi para petugas pengawas TPS tersebut merujuk pada jumlah TPS yang ada di Kabupaten Kudus,” katanya di kantor Panwas Kabupaten Kudus.
Pendaftaran dimulai sejak pengumuman ini atau 21 -25 Mei 2018, dan berkas pendaftaran diserahkan kepada anggota Panwascam di setiap Kecamatan masing-masing dari tanggal 21-27 Mei 2018, penelitian kelengkapan berkas administrasi 21-27 Mei 2018, perbaikan berkas persyaratan 28Mei 2018, perpanjangan waktu pendaftaran 29-30 Mei 2018, tanggapan dan masukan dari masyarakat 21-30 Mei 2018.
“Sementara untuk tes wawancara akan dilaksanakan nanti tanggal 1 Juni dan akan di umumkan 2 Juni 2018 esoknya, “ ungkapnya, Senin 21/05/2018.
Dijelaskannya, persyaratan pendaftaran Calon Pengawas TPS adalah Warga Negara Indonesia, pada saat pendaftaran berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun., setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945.
“ Kemudian mempunyai integritas, berkepribadian yang kuat, jujur, dan adil, memiliki kemampuan dan keahlian yang berkaitan dengan Penyelenggaraan Pemilu, ketatanegaraen, kepartaian, dan pengawasan Pemilu, berpendidikan paling rendah sekolah menengah atas (SMA/SMK/MA) atau sederarjat, berdomisili di kelurahan/Desa setempat yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP),” terangnya.
Ditambahkannya, peserta mampu secara jasmani, rohani, dan bebas dari penyalahgunaan narkotika; Non-aktif dari jabatan politik, jabatan di pemerintahan, dan/atau di badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah pada saat mendaftar sebagai calon, tidak pernah dipidana penjara selama 5 tahun atau lebih, dibuktikan dengan surat pernyataan.
“ Bersedia bekerja penuh waktu yang dibuktikan dengan surat pernyataan, bersedia tidak menduduki jabatan politik, jabatan di pemerintahan, dan/atau badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah selama masa keanggotaan apabila terpilih dan tidak berada dalam ikatan perkawinan dengan sesama,” terangnya. (J02 /A01)
by Unknown
Mei 21, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Pencurian dengan kekerasan (Curas) yang terjadi, Ahad 20/05/2018 malam tadi, mengakibatkan korban dilarikan ke RSUD Kabupaten Kudus.
Korban bernama Trias Krisdiana (48) beralamat RT 02 RW IV Desa Mlati Norowito kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. Korban sendiri sehari-hari berdagang isi ulang pulsa di Nana Celular Jl HOS Cokroaminoto No 51, rumah sekaligus tempat usaha.
Menurut saksi mata, Intan widiah mengatakan, korban berlari dari dalam rumah sambil berteriak minta tolong. "Saat itu korban bersimbah darah berlari keluar dari rumah korban melewati pintu belakang."Ucapnya.
Melihat hal tersebut saksi Intan memanggil Heru (50) dan bersama - sama tetangga yang lain untuk membawa korban ke RSUD dan sebagian menelepon pihak kepolisian.
Sampai dengan saat ini, korban masih belum bisa dimintai keterangan. Pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Kota Kudus, masih menyelidiki serta mengembangkan keterangan dari saksi dan barang bukti sementara yang ditemukan, untuk menyelidiki motif pelaku. (J02 /A01)
Korban bernama Trias Krisdiana (48) beralamat RT 02 RW IV Desa Mlati Norowito kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. Korban sendiri sehari-hari berdagang isi ulang pulsa di Nana Celular Jl HOS Cokroaminoto No 51, rumah sekaligus tempat usaha.
Menurut saksi mata, Intan widiah mengatakan, korban berlari dari dalam rumah sambil berteriak minta tolong. "Saat itu korban bersimbah darah berlari keluar dari rumah korban melewati pintu belakang."Ucapnya.
Melihat hal tersebut saksi Intan memanggil Heru (50) dan bersama - sama tetangga yang lain untuk membawa korban ke RSUD dan sebagian menelepon pihak kepolisian.
Sampai dengan saat ini, korban masih belum bisa dimintai keterangan. Pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Kota Kudus, masih menyelidiki serta mengembangkan keterangan dari saksi dan barang bukti sementara yang ditemukan, untuk menyelidiki motif pelaku. (J02 /A01)
Mei 18, 2018
by Unknown
Mei 18, 2018
Jurnalpantura.Com, Rembang - Pelaksanaan Kampoeng Ramadhan tahun ini akan diperpanjang. Dari yang semula digelar 22 hari dibuat lebih lama hingga 28 atau 29 hari mendekati hari Raya Idul Fitri.
Hal itu diungkapkan Bupati Rembang, H.Abdul Hafidz saat membuka Kampoeng Ramadhan di halaman Rumah Dinas Bupati Rembang, Kamis 17/05/2018 sore.
Menurutnya jika selesai tanggal 22 hari saja belum bisa menjaring pembeli dari orang luar kota. Namun jika dilaksanakan sampai 28 atau 29 hari mendekati Lebaran maka bisa menjaring pembeli dari luar kota.
“Kalau dilaksanakan 22 hari saja maka belum pada tingkatan promosi. Pembeli hanya dari warga lokal Rembang saja. Yang paling tepat sampai akhir Ramadhan, agar oramg yang mudik dari luar kota bisa ke sini,” ujarnya.
Dengan menangkap peluang warga yang tinggal di luar kota mudik, dan datang ke Kampoeng Ramadhan maka kegiatan tersebut benar- benar tidak semata- mata kegiatan formalitas saja.
Terkait teknis berbenturan dengan pelaksnaan tong tong klek yang biasanya kumpul keberangkatan di jalan HOS Cokroaminoto, bisa dipindahkan. Start tong- tong klek bisa dipindah di sekitar perempatan Jaini atau di depan Rumdin Kapolres.
Sementara itu Diah Ajeng salah satu pedagang di Kampoeng Ramadhan sangat setuju jika pelaksanaannya diperpanjang. Ia yakin keuntungan pedagang juga semakin bertambah.
“Wah ya setuju mas, untungku lebih banyak berarti. Nah itu kalo mau lebaran kan banyak yang mudik, malah bagus lagi,” tuturnya.
Dalam kegiatan tersebut 50 anak yatim juga mendapat santunan. Sedangkan resmi dibukanya kegiatan tersebut ditandai dengan pelepasan burung dara oleh Bupati dan Wakil Bupati Bayu Andriyanto. Selanjutnya Para pejabat meninjau semua stand dan berbelanja. (J02 /A01)
by Unknown
Mei 18, 2018
Jurnalpantura.Com, Jepara - Sebagai salah satu cara dalam rangka menjaga kondisi jasmani dan rohani agar tetap segar bugar terbina dan tetap sehat, terlebih di bulan puasa. Bertempat di lapangan Makodim Jepara, selesai apel pagi anggota makodim melaksanakan senam pagi yang di pimpin oleh Bamin ops Serka Irfanto, Jumat 18/05/2018.
Sebelum pelaksanaan senam pagi terlebih dahulu diawali dengan apel pagi yang dipimpin oleh Pasipersdim Kapten Inf Suyoto.
Dalam perhatiannya pasipers menyampaikan bahwa kegiatan senam pagi sesuaikan dengan situasi dan kondisi, karena ini bulan puasa (Ramadhan) maka senam dilaksanakan dengan sedikit santai tapi serius sehingga tidak mengganggu ibadah puasa yang kita jalani.
“ Sebagai seorang prajurit, puasa bukanlah suatu halangan ataupun hambatan dalam melaksanakan kegiatan, utamanya dalam menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, karena sebagai prajurit kesehatan adalah faktor utama yang harus selalu di jaga, sehingga dalam pelaksanaan tugas sehari-hari terasa nyaman tanpa ada hambatan kesehatan. Kita hendaknya dapat memberikan contoh kepada kalayak umum serta masyarakat untuk selalu taat menjalankan semua kegiatan dengan baik dengan tanpa adanya alasan faktor kesehatan,” ujarnya. (J02 /A01)
Sebelum pelaksanaan senam pagi terlebih dahulu diawali dengan apel pagi yang dipimpin oleh Pasipersdim Kapten Inf Suyoto.
Dalam perhatiannya pasipers menyampaikan bahwa kegiatan senam pagi sesuaikan dengan situasi dan kondisi, karena ini bulan puasa (Ramadhan) maka senam dilaksanakan dengan sedikit santai tapi serius sehingga tidak mengganggu ibadah puasa yang kita jalani.
“ Sebagai seorang prajurit, puasa bukanlah suatu halangan ataupun hambatan dalam melaksanakan kegiatan, utamanya dalam menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, karena sebagai prajurit kesehatan adalah faktor utama yang harus selalu di jaga, sehingga dalam pelaksanaan tugas sehari-hari terasa nyaman tanpa ada hambatan kesehatan. Kita hendaknya dapat memberikan contoh kepada kalayak umum serta masyarakat untuk selalu taat menjalankan semua kegiatan dengan baik dengan tanpa adanya alasan faktor kesehatan,” ujarnya. (J02 /A01)
by Unknown
Mei 18, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Kodim Kudus menyerahkan Putra Bangsa terbaiknya ke pangkuan Ibu Pertiwi, dalam Upacara Pemakaman Secara Militer Almarhum Pratu Andi Setiyawan NRP 31100398680688 Jabatan Ta Kima Korem 073/MKT Kodam IV/Dip bertempat di rumah duka Dusun Ngemplik RT 02 RW V Desa Gribig Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus yang di pimpim Danramil
Gebog Kapten Inf A. Bashir pada Kamis 17/05/2018 malam.
Dalam sambutannya Kapten Inf A. Bashir, sebagai Inspektur Upacara pemberangkatan jenazah menyampaikan Atas nama Pimpinan Korem 073/MKT menyatakan belasungkawa yang sedalam-dalamnya dengan memanjatkan doa semoga Tuhan YME memberikan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan.
"Kita semua merasakan kehilangan atas kepergian almarhum Pratu Andi Setiyawan sebagai seorang prajurit yang selalu memegang teguh di setiap prinsip perjuangan dengan loyalitas dan dedikasi yang tinggi", tegas Danramil Gebog.
Selanjutnya Danramil Gebog mengatakan sepanjang hayatnya Alm Pratu Andi Setiyawan sebagai seorang prajurit yang selalu mendarma baktikan diri dalam TNI, Bangsa dan Negara dengan mengorbankan segala apa yang ada padanya yang patut menjadi suritauladan bagi kita semua.
Pada upacara pemakaman tersebut, Kapten Inf A. Bashir berkenan melaksanakan penutupan liang lahat yang dilanjutkan oleh keluarga dan kerabat serta pelayat, serta dilanjutkan dengan penaburan bunga.
Setelah upacara pemakaman jenazah selesai, kemudian dilaksanakan penyerahan Bendera Merah Putih oleh Inspektur Upacara (Irup) kepada pihak keluarga sebagai rasa dukacita yang mendalam dari Keluarga Besar Kodim Kudus. (J08/A01)
Dalam sambutannya Kapten Inf A. Bashir, sebagai Inspektur Upacara pemberangkatan jenazah menyampaikan Atas nama Pimpinan Korem 073/MKT menyatakan belasungkawa yang sedalam-dalamnya dengan memanjatkan doa semoga Tuhan YME memberikan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan.
"Kita semua merasakan kehilangan atas kepergian almarhum Pratu Andi Setiyawan sebagai seorang prajurit yang selalu memegang teguh di setiap prinsip perjuangan dengan loyalitas dan dedikasi yang tinggi", tegas Danramil Gebog.
Selanjutnya Danramil Gebog mengatakan sepanjang hayatnya Alm Pratu Andi Setiyawan sebagai seorang prajurit yang selalu mendarma baktikan diri dalam TNI, Bangsa dan Negara dengan mengorbankan segala apa yang ada padanya yang patut menjadi suritauladan bagi kita semua.
Pada upacara pemakaman tersebut, Kapten Inf A. Bashir berkenan melaksanakan penutupan liang lahat yang dilanjutkan oleh keluarga dan kerabat serta pelayat, serta dilanjutkan dengan penaburan bunga.
Setelah upacara pemakaman jenazah selesai, kemudian dilaksanakan penyerahan Bendera Merah Putih oleh Inspektur Upacara (Irup) kepada pihak keluarga sebagai rasa dukacita yang mendalam dari Keluarga Besar Kodim Kudus. (J08/A01)
Mei 17, 2018
by Unknown
Mei 17, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Niat hati ingin kaya, malah apes yang diterima. Hal itu terjadi pada JM (56) penduduk Desa Peganjaran kecamatan Bae, Kabupaten Kudus ini tertipu puluhan juta.
Hal tersebut terungkap saat Polres Kudus menggelar Konferensi Pers di depan Aula Mapolres Kudus, Kamis, 17/05/2018. Dipimpin langsung Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning Sik, MH, mengungkapkan jajarannya berhasil mengungkap beberapa kasus.
Diantaranya Penipuan dengan modus menggandakan uang dan tiga kasus Pencurian. Untuk kasus penipuan dengan modus penggandaan uang, Polres Kudus berhasil menangkap satu dari dua pelaku, TA (46) warga Sukorejo Sragen, didepan sebuah warung SMA PGRI Sragen, Selasa 15/05/2018 lalu.
Menurut Kapolres, tersangka mengajak korbannya untuk melakukan ritual penggandaan uang dengan menjajikan uang Rp 30jt milik korban akan dilipat gandakan menjadi Rp 2,5 Miliar.
Setelah terjadi kesepakatan, Jumat 13/04/2018, pelaku mempersiapkan berbagai bahan kelengkapan untuk melakukan ritual. Untuk lebih meyakinkan korbannya, pelaku juga membawa perlengkapan ritual seperti kereta kencana yang hampir menyerupai emas, payung dewa, keris bahkan boneka menyerupai jengklot, untuk melakukan ritual.
"Pelaku menyuruh korban agar membuka satu kamar di sebuah hotel yang menghadap ke selatan untuk menjalankan ritual."kata Kapolres Kudus dihadapan wartawan.
Saat ritual korban disuruh menutup mata sambil berdoa di dalam kamar dengan posisi lampu dimatikan,selama beberapa saat sebagai syarat ritual. Pelaku kemudian mengambil uang korban dan pergi dengan alasan memandikan perlengkapan ritualnya yang tadi dipergunakan.
Setelah lama ditunggu, akhirnya korban membuka kardus tempat menggandakan uang dan ternyata didalamnya hanya berisi dua buah kelapa. Tahu dirinya tertipu, korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres Kudus.
"Selama dua jam korban disuruh menutup mata untuk melakukan ritual." kata pelaku TA saat ditanya wartawan berapa lama waktu untuk melakukan ritual.
Masih menurut pelaku, dirinya memang mencari korban yang sedang menghadapi permasalahan keuangan dan tergiur mendapatkan uang dengan ritual penggandaan uang. (J02 /A01)
Hal tersebut terungkap saat Polres Kudus menggelar Konferensi Pers di depan Aula Mapolres Kudus, Kamis, 17/05/2018. Dipimpin langsung Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning Sik, MH, mengungkapkan jajarannya berhasil mengungkap beberapa kasus.
Diantaranya Penipuan dengan modus menggandakan uang dan tiga kasus Pencurian. Untuk kasus penipuan dengan modus penggandaan uang, Polres Kudus berhasil menangkap satu dari dua pelaku, TA (46) warga Sukorejo Sragen, didepan sebuah warung SMA PGRI Sragen, Selasa 15/05/2018 lalu.
Menurut Kapolres, tersangka mengajak korbannya untuk melakukan ritual penggandaan uang dengan menjajikan uang Rp 30jt milik korban akan dilipat gandakan menjadi Rp 2,5 Miliar.
Setelah terjadi kesepakatan, Jumat 13/04/2018, pelaku mempersiapkan berbagai bahan kelengkapan untuk melakukan ritual. Untuk lebih meyakinkan korbannya, pelaku juga membawa perlengkapan ritual seperti kereta kencana yang hampir menyerupai emas, payung dewa, keris bahkan boneka menyerupai jengklot, untuk melakukan ritual.
"Pelaku menyuruh korban agar membuka satu kamar di sebuah hotel yang menghadap ke selatan untuk menjalankan ritual."kata Kapolres Kudus dihadapan wartawan.
Saat ritual korban disuruh menutup mata sambil berdoa di dalam kamar dengan posisi lampu dimatikan,selama beberapa saat sebagai syarat ritual. Pelaku kemudian mengambil uang korban dan pergi dengan alasan memandikan perlengkapan ritualnya yang tadi dipergunakan.
Setelah lama ditunggu, akhirnya korban membuka kardus tempat menggandakan uang dan ternyata didalamnya hanya berisi dua buah kelapa. Tahu dirinya tertipu, korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres Kudus.
"Selama dua jam korban disuruh menutup mata untuk melakukan ritual." kata pelaku TA saat ditanya wartawan berapa lama waktu untuk melakukan ritual.
Masih menurut pelaku, dirinya memang mencari korban yang sedang menghadapi permasalahan keuangan dan tergiur mendapatkan uang dengan ritual penggandaan uang. (J02 /A01)
by Unknown
Mei 17, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Berdalih iuran keamanan HW dan ZR tertangkap tangan memeras pedagang di Dandangan. Dua pemuda bertato dari Demaan, Kecamatan Kota dan warga Hadipolo, Kecamatan Jekulo dibekuk polisi, Rabu 16/05/2018 malam. Tersangka diduga kuat sering memeras pedagang di lokasi Dandangan.
Menurut Kapolsek Kota, AKP Muh Choirul Naim Kamis malam, anggota Polsek kota sebelumnya menerima informasi dari para pedagang Dandangan di sepanjang Jl Sunan Kudus yang merasa resah dengan ulah kedua pemuda yang berinisial HW (28) dan ZR (27).
Dari hasil penyelidikan, ternyata informasi itu benar dan polisi memergoki dua pemuda sedang memeras dan meminta uang sebesar Rp.20.000 kepada para pedagang.
"Berdasarkan bukti tersebut, akhirnya anggota polisi menangkap tersangka dan mengamankan barang bukti karena tindakan tersebut adalah perilaku premanisme yang menimbulkan keresahan bagi pedagang."kata Kapolsek Kota.
Polisi akan terus melakukan operasi premanisme. Ia berharap masyarakat turut serta menjaga kondusifitas di wilyahnya agar suasana bulan suci Ramadan ini kondusif. (J02 /A01)
Menurut Kapolsek Kota, AKP Muh Choirul Naim Kamis malam, anggota Polsek kota sebelumnya menerima informasi dari para pedagang Dandangan di sepanjang Jl Sunan Kudus yang merasa resah dengan ulah kedua pemuda yang berinisial HW (28) dan ZR (27).
Dari hasil penyelidikan, ternyata informasi itu benar dan polisi memergoki dua pemuda sedang memeras dan meminta uang sebesar Rp.20.000 kepada para pedagang.
"Berdasarkan bukti tersebut, akhirnya anggota polisi menangkap tersangka dan mengamankan barang bukti karena tindakan tersebut adalah perilaku premanisme yang menimbulkan keresahan bagi pedagang."kata Kapolsek Kota.
Polisi akan terus melakukan operasi premanisme. Ia berharap masyarakat turut serta menjaga kondusifitas di wilyahnya agar suasana bulan suci Ramadan ini kondusif. (J02 /A01)
by Unknown
Mei 17, 2018
Jurnalpantura.Com, Pati -Jelang Bulan Suci Ramadhan 1439 H, jajaran Pemerintah Kabupaten Pati menggelar operasi gabungan untuk menertibkan rumah kos dan salon kecantikan di Pati, kemarin. Tim Gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata, dan Dinas Komunikasi dan Informatika merazia rumah kos dan salon kecantikan yang selama ini disinyalir telah meresahkan masyarakat.
Sasaran operasi pertama, salon kecantikan yang berlokasi di Kelurahan Pati Lor. Petugas meminta pemilik salon untuk mengumpulkan semua karyawannya. Seluruh karyawan salon yang berjumlah sekitar 5 orang dapat menunjukkan kartu identitas yang dimiliki. Sehingga petugas hanya memberikan himbauan kepada pemilik salon untuk dapat ikut serta menjaga kondusifitas dan tidak meresahkan lingkungan sekitar terutama pada Bulan Ramadhan.
Kegiatan berlanjut di sebuah rumah kos di Desa Geritan Kecamatan Pati. Dalam razia rumah kos tersebut, Tim memeriksa semua kamar dan meminta penghuni kos untuk menujukkan tanda pengenal dan juga buku nikah bagi yang berpasangan. Sebagai hasilnya, Tim menemukan 5 pasangan muda-mudi bukan suami istri yang berada dalam satu kamar. Kelima pasangan tersebut digiring oleh Tim ke Kantor Satpol PP untuk dilakukan pendataan dan pembinaan lebih lanjut.
Sekretaris Satpol PP, Imam Rifai, menegaskan bahwa operasi Gabungan ini dilaksanakaan dalam rangka cipta kondisi di Kabupaten Pati selama Bulan Ramadhan. “Dengan dilaksanakannya operasi gabungan seperti ini, diharapkan masyarakat di Kabupaten Pati bisa merasa tenang dan nyaman selama melaksakaan ibadah puasa serta meminimalisir keresahaan yang ada,” tuturnya.
Beliau juga menegaskan bahwa kegiatan serupa akan terus digencarkan selama Bulan Ramadhan sebagai wujud penegakan Perda Kabupaten Pati Nomor 7 Tahun 1993 tentang Ijin Usaha Salon Kecantikan dan Perda Kabupaten Pati Nomor 8 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan. (J02 /A01)
Sasaran operasi pertama, salon kecantikan yang berlokasi di Kelurahan Pati Lor. Petugas meminta pemilik salon untuk mengumpulkan semua karyawannya. Seluruh karyawan salon yang berjumlah sekitar 5 orang dapat menunjukkan kartu identitas yang dimiliki. Sehingga petugas hanya memberikan himbauan kepada pemilik salon untuk dapat ikut serta menjaga kondusifitas dan tidak meresahkan lingkungan sekitar terutama pada Bulan Ramadhan.
Kegiatan berlanjut di sebuah rumah kos di Desa Geritan Kecamatan Pati. Dalam razia rumah kos tersebut, Tim memeriksa semua kamar dan meminta penghuni kos untuk menujukkan tanda pengenal dan juga buku nikah bagi yang berpasangan. Sebagai hasilnya, Tim menemukan 5 pasangan muda-mudi bukan suami istri yang berada dalam satu kamar. Kelima pasangan tersebut digiring oleh Tim ke Kantor Satpol PP untuk dilakukan pendataan dan pembinaan lebih lanjut.
Sekretaris Satpol PP, Imam Rifai, menegaskan bahwa operasi Gabungan ini dilaksanakaan dalam rangka cipta kondisi di Kabupaten Pati selama Bulan Ramadhan. “Dengan dilaksanakannya operasi gabungan seperti ini, diharapkan masyarakat di Kabupaten Pati bisa merasa tenang dan nyaman selama melaksakaan ibadah puasa serta meminimalisir keresahaan yang ada,” tuturnya.
Beliau juga menegaskan bahwa kegiatan serupa akan terus digencarkan selama Bulan Ramadhan sebagai wujud penegakan Perda Kabupaten Pati Nomor 7 Tahun 1993 tentang Ijin Usaha Salon Kecantikan dan Perda Kabupaten Pati Nomor 8 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan. (J02 /A01)
by Unknown
Mei 17, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Ribuan warga Kudus, Jawa Tengah menyaksikan visualisasi tradisi "dandangan" dalam menyambut datangnya bulan Ramadan yang diwariskan oleh Sunan Kudus.
Visualisasi tradisi dandangan kali ini, menampilkan tari kolosal. Tari yang diikuti oleh berbagai elemen masyarakat Kudus mengambarkan sejarah perjalanan kabupaten Kudus sejak zaman sunan Kudus.
Para pedagang dari berbagai daerah sejak tanggal 06/05/2018, sudah memanfaatkan momen tradisi tersebut dengan menggelar lapaknya untuk berjualan. Ada lebih dari 300 pedagang, mulai dari Jl Pemuda, Jl Ramelan hingga Jl Sunan kudus.
Sejak siang, masyarakat Kudus memenuhi kawasan Simpang Tujuh Kudus untuk menyaksikan secara langsung Visualisasi Dandangan. Visualisasi pentas kolosal Dandangan mengejawantahkan pesan toleransi antar umat beragama, seperti yang sudah di ajarkan Sunan Kudus.
Melalui sendra tari dan teater yang menceritakan sejarah perjalanan Kabupaten Kudus sejak zaman Sunan Kudus, dengan melibatkan peserta berbagai macam etnis dan agama. Diawali dengan penabuhan bedug oleh Bupati Kudus yang didampingi oleh tokoh agama, tokoh masyarakat serta Kapolres Kudus, perwakilan Dandim Kudus, Ketua Pengadilan Negeri serta Kepala Kejaksaan Negeri Kudus, di Simpangtujuh Kudus, Rabu, 16/05/2018.
Bupati Kudus Musthofa menyatakan tradisi Dandangan telah mengakar kuat ratusan tahun lalu. Tradisi warisan Syeh Ja'far Shodig untuk menyambut bulan suci Ramadan.
Musthofa mengajak semua masyarakat Kudus untuk terus membangun Kudus, menjunjung tinggi toleransi, karena tanpa itu semua pembangunan Kudus tidak akan bisa seperti ini, ungkapnya.
"Toleransi antar umat beragama terlihat jelas dikudus. Semua berkumpul jadi satu disini, menyambut Ramadhan dengan penuh suka cita," kata Musthofa SE.MM, Bupati Kudus dua periode ini. (J02 /A01)
Visualisasi tradisi dandangan kali ini, menampilkan tari kolosal. Tari yang diikuti oleh berbagai elemen masyarakat Kudus mengambarkan sejarah perjalanan kabupaten Kudus sejak zaman sunan Kudus.
Para pedagang dari berbagai daerah sejak tanggal 06/05/2018, sudah memanfaatkan momen tradisi tersebut dengan menggelar lapaknya untuk berjualan. Ada lebih dari 300 pedagang, mulai dari Jl Pemuda, Jl Ramelan hingga Jl Sunan kudus.
Sejak siang, masyarakat Kudus memenuhi kawasan Simpang Tujuh Kudus untuk menyaksikan secara langsung Visualisasi Dandangan. Visualisasi pentas kolosal Dandangan mengejawantahkan pesan toleransi antar umat beragama, seperti yang sudah di ajarkan Sunan Kudus.
Melalui sendra tari dan teater yang menceritakan sejarah perjalanan Kabupaten Kudus sejak zaman Sunan Kudus, dengan melibatkan peserta berbagai macam etnis dan agama. Diawali dengan penabuhan bedug oleh Bupati Kudus yang didampingi oleh tokoh agama, tokoh masyarakat serta Kapolres Kudus, perwakilan Dandim Kudus, Ketua Pengadilan Negeri serta Kepala Kejaksaan Negeri Kudus, di Simpangtujuh Kudus, Rabu, 16/05/2018.
Bupati Kudus Musthofa menyatakan tradisi Dandangan telah mengakar kuat ratusan tahun lalu. Tradisi warisan Syeh Ja'far Shodig untuk menyambut bulan suci Ramadan.
Musthofa mengajak semua masyarakat Kudus untuk terus membangun Kudus, menjunjung tinggi toleransi, karena tanpa itu semua pembangunan Kudus tidak akan bisa seperti ini, ungkapnya.
"Toleransi antar umat beragama terlihat jelas dikudus. Semua berkumpul jadi satu disini, menyambut Ramadhan dengan penuh suka cita," kata Musthofa SE.MM, Bupati Kudus dua periode ini. (J02 /A01)
Mei 16, 2018
by Unknown
Mei 16, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Seribu lilin menyala dihalaman Mapolres Kudus. Aksi tersebut sebagai simbol duka untuk para korban tragedi bom bunuh diri Surabaya dan Sidoarjo.
Aksi menyalakan seribu lilin duka itu, digelar oleh puluhan anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Kudus, Selasa 15 /05/2018 malam.
Dalam aksi yang bertema Seribu Lilin Untuk Perdamaian Negeri, selain doa untuk para korban juga dibacakan pernyataan sikap bersama yang mengecam dan mengutuk keras aksi terorisme, mendukung sepenuhnya aparat keamanan untuk bertindak secara cepat dan tegas.
Pernyataan Sikap Bersama ini di tandatangani oleh Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning, Ketua PC PMII Kudus M Solikul Hadi, DEMA IAIN Kudus Yudhistira Pradipta, SEMA IAIN M Taufiq Nur Azis, BEM UMK M Habiburrohman.
"Aksi malam ini merupakan bentuk kepedulian PMII terhadap korban terorisme dari mulai Depok hingga Surabaya." kata M Solikul Hadi. Tak ada agama yang mengajarkan ataupun membenarkan tindak kekerasan, tambah ketua PC PMII tersebut, tambahnya.
Terkait dengan tragedi di Surabaya, Sidoarjo, Jakarta dan di seluruh lokasi teror, Kapolres Kudus menghimbau agar masyarakat Kabupaten Kudus, tidak terprovokasi.
“Jangan terprovokasi dengan isu yang tidak bertanggung jawab. Karena semua hanya ingin mengadu domba dan memecah belah bangsa,” katanya.
Sebagai mahasiswa harus berpartisipasi aktif dalam menangkal dan menolak segala bentuk terorisme dan juga Paham Radikalisme agar tidak berkembang di masyarakat, tutup Agusman Gurning. (J02 /A01)
Aksi menyalakan seribu lilin duka itu, digelar oleh puluhan anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Kudus, Selasa 15 /05/2018 malam.
Dalam aksi yang bertema Seribu Lilin Untuk Perdamaian Negeri, selain doa untuk para korban juga dibacakan pernyataan sikap bersama yang mengecam dan mengutuk keras aksi terorisme, mendukung sepenuhnya aparat keamanan untuk bertindak secara cepat dan tegas.
Pernyataan Sikap Bersama ini di tandatangani oleh Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning, Ketua PC PMII Kudus M Solikul Hadi, DEMA IAIN Kudus Yudhistira Pradipta, SEMA IAIN M Taufiq Nur Azis, BEM UMK M Habiburrohman.
"Aksi malam ini merupakan bentuk kepedulian PMII terhadap korban terorisme dari mulai Depok hingga Surabaya." kata M Solikul Hadi. Tak ada agama yang mengajarkan ataupun membenarkan tindak kekerasan, tambah ketua PC PMII tersebut, tambahnya.
Terkait dengan tragedi di Surabaya, Sidoarjo, Jakarta dan di seluruh lokasi teror, Kapolres Kudus menghimbau agar masyarakat Kabupaten Kudus, tidak terprovokasi.
“Jangan terprovokasi dengan isu yang tidak bertanggung jawab. Karena semua hanya ingin mengadu domba dan memecah belah bangsa,” katanya.
Sebagai mahasiswa harus berpartisipasi aktif dalam menangkal dan menolak segala bentuk terorisme dan juga Paham Radikalisme agar tidak berkembang di masyarakat, tutup Agusman Gurning. (J02 /A01)
Mei 15, 2018
by Unknown
Mei 15, 2018
Jurnal Pantura, Sragen – Kemandirian masyarakat dalam menjawab masalah masalah kebutuhan hidup dinilai sangat penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Terbentuknya ormas Federasi Pekerja Mandiri (FPM) diharapkan bisa membantu pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan ekonomi dan membantu pengentasan kemiskinan.
”Kami akan bergerak sampai ke pelosok desa, kami akan mendata kegiatan masyarakat baik di bidang pertanian, peternakan, usaha kecil dan sebagainya,” kata Ketua DPC FPM Kabupaten Sragen Joko Siswanto, Senin 14/05/2018.
Usai pelantikan Pengurus DPC FPM Kabupaten Sragen di Pendopo Sumonegoro, Joko menyampaikan, sebanyak 52 orang dari berbagai bidang profesi, ada dosen, ada guru, pengusaha, petani, kaum devabel, ada wirausahawan telah dilantik oleh Ketua DPD FPM Jawa Tengah.
Setelah ini mereka bakal bergerak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Joko, Federasi ini akan membantu pekerja seperti UKM, ojek dan sebagainya di kabupaten Sragen. Saat ini jumlah pengurus di Sragen baru 52.
Namun, selain anggota yang tidak jadi pengurus juga banyak sehingga akan didata kembali setelah pelantikan.
”Sudah banyak yang kontak saya yang siap menjadi anggota,” ujarnya.
Sementara itu Wakil ketua DPP FPM Pusat, Edi Suwandi, SH, menyampaikan, pihaknya menghimpun pekerja non formal, seperti petani, peternak, nelayan dan pedagang kecil. Dia menegaskan, FPM merupakan organisasi non politik. Hanya saja mendukung dan bersinergi dengan pemerintah.
“Organisasi ini membantu pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. Intinya kita mendukung pemerintah untuk membantu masyarakat. Kita berharap DPC FPM kabupaten Sragen ini dapat segera bekerja dan memiliki arti bagi masyarakat,” papar Edi.
Pada sesi lain, Mey Sulistyoningsih ketua Umum DPW Jawa Tengah dalam sambutanya menyampaikan, "Federasi Pekerja Mandiri harus melek tehnologi, dizaman yang serba digital ini tdk ada alasan bagi para wirausahawan untuk aktiv berbisnis, pola zaman dulu masih terpancang pada modal dan harus punya kios atau toko kalau mau ber bisnis, sementara zaman sekarang ini, bisnis tidak harus punya modal besar, karena memasarkan produk nya orang lain pun bisa, dengan menggunakan tehnologi bisa memasarkan produk hanya menggunkan hp atau intenet" paparnya.
" Contoh kemandirian itu sudah di buktikan oleh Federasi Pekerja Mandiri DPW Jawa tengah, kita punya kandang ayam dengan model close house, kandang tanpa bau, hanya dalam waktu 2 bulan modal bisa terkumpul 2 milyar, pertengahn puasa sudah chik in 40.000 ekor, kandang ke 2 bulan Agustus kita buat lagi" terang Mey.
Selain itu , kita juga memiliki usaha berjamaah lain nya, yakni usaha cafe..sehingga kalau kita kumpul kumpul sudah tidak usah menyewa lagi,
Selain itu bila di sragen ini ada yang ahli ternak sapi, segera sampaikan ke DPW FPM, akan kita carikan investor" tambahnya. (Mad/A01)
Terbentuknya ormas Federasi Pekerja Mandiri (FPM) diharapkan bisa membantu pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan ekonomi dan membantu pengentasan kemiskinan.
”Kami akan bergerak sampai ke pelosok desa, kami akan mendata kegiatan masyarakat baik di bidang pertanian, peternakan, usaha kecil dan sebagainya,” kata Ketua DPC FPM Kabupaten Sragen Joko Siswanto, Senin 14/05/2018.
Usai pelantikan Pengurus DPC FPM Kabupaten Sragen di Pendopo Sumonegoro, Joko menyampaikan, sebanyak 52 orang dari berbagai bidang profesi, ada dosen, ada guru, pengusaha, petani, kaum devabel, ada wirausahawan telah dilantik oleh Ketua DPD FPM Jawa Tengah.
Setelah ini mereka bakal bergerak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Joko, Federasi ini akan membantu pekerja seperti UKM, ojek dan sebagainya di kabupaten Sragen. Saat ini jumlah pengurus di Sragen baru 52.
Namun, selain anggota yang tidak jadi pengurus juga banyak sehingga akan didata kembali setelah pelantikan.
”Sudah banyak yang kontak saya yang siap menjadi anggota,” ujarnya.
Sementara itu Wakil ketua DPP FPM Pusat, Edi Suwandi, SH, menyampaikan, pihaknya menghimpun pekerja non formal, seperti petani, peternak, nelayan dan pedagang kecil. Dia menegaskan, FPM merupakan organisasi non politik. Hanya saja mendukung dan bersinergi dengan pemerintah.
“Organisasi ini membantu pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. Intinya kita mendukung pemerintah untuk membantu masyarakat. Kita berharap DPC FPM kabupaten Sragen ini dapat segera bekerja dan memiliki arti bagi masyarakat,” papar Edi.
Pada sesi lain, Mey Sulistyoningsih ketua Umum DPW Jawa Tengah dalam sambutanya menyampaikan, "Federasi Pekerja Mandiri harus melek tehnologi, dizaman yang serba digital ini tdk ada alasan bagi para wirausahawan untuk aktiv berbisnis, pola zaman dulu masih terpancang pada modal dan harus punya kios atau toko kalau mau ber bisnis, sementara zaman sekarang ini, bisnis tidak harus punya modal besar, karena memasarkan produk nya orang lain pun bisa, dengan menggunakan tehnologi bisa memasarkan produk hanya menggunkan hp atau intenet" paparnya.
" Contoh kemandirian itu sudah di buktikan oleh Federasi Pekerja Mandiri DPW Jawa tengah, kita punya kandang ayam dengan model close house, kandang tanpa bau, hanya dalam waktu 2 bulan modal bisa terkumpul 2 milyar, pertengahn puasa sudah chik in 40.000 ekor, kandang ke 2 bulan Agustus kita buat lagi" terang Mey.
Selain itu , kita juga memiliki usaha berjamaah lain nya, yakni usaha cafe..sehingga kalau kita kumpul kumpul sudah tidak usah menyewa lagi,
Selain itu bila di sragen ini ada yang ahli ternak sapi, segera sampaikan ke DPW FPM, akan kita carikan investor" tambahnya. (Mad/A01)
Mei 14, 2018
by Unknown
Mei 14, 2018
Jurnalpantura.Com, Demak - Dalam rangka memeriahkan bulan suci Ramadan Kab.Demak mempersembahkan festifal kuliner yang bertempat di depan halaman Stadion Pancasila Kabupaten Demak guna menyambut bulan suci ramadhan 1439 H. Senin, 14/05/2018.
Sebanyak 70 gerai makanan turut ramaikan festival kuliner menyambut bulan Ramadhan 1439 H yang berlangsung di Stadiun Pancasila Demak mulai tanggal 14 sampai dengan 16 Mei 2018. Acara ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bupati Demak HM. Natsir bertanda secara resmi membuka acara tersebut.
Dalam sambutannya Natsir minta agar para peserta festival kuliner untuk selalu bersemangat serta berkiprah lebih serius di usaha kuliner yang digeluti. ”Berikan, tunjukkan, dan sajikan produk kuliner saudara baik makanan berat maupun camilan ringan dengan harga bersaing. Beri nama-nama yang menarik, sehingga para pecinta kuliner akan penasaran untuk mencicipi, mencoba kemudian berbondong-bondong memborongnya” ungkapnya.
Acara yang di hadiri Bupati Demak HM. Natsir ,Kadin Dindankop UMKM, Siti Zuarin, MM,Kapolres Demak, diwakili Kompol Sofiatun SH,Dandim 0716, diwakili Mayor Inf Harianto,Kajari Demak, diwakili Lilik Setiyani,SH.MH,Sekda Kab Demak, dr. Singgih Setyono Mke,Kepala OPD serta tamu undangan guna mempromosikan baik melalui kegiatan semacam ini maupun melalui media sosial yang sekarang ini marak dilakukan para kawula muda. Karena dengan foto-foto makanan yang menarik tentunya akan menggugah selera para pecinta kuliner untuk mencobanya.
Sementara Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Demak Dra. Siti Zuarin, MM menyampaikan, Festival kuliner merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan serta sebagai ajang promosi produk makanan dan minuman yang ada di Kabupaten Demak.
Sebagai pecinta kuliner Kepala Staf Kodim 0716/Demak Mayor Inf Harianto mengatakan bahwa masyarakat akan tahu macam-macam produk kreasi makanan lokal yang kita miliki. “Saat ini kuliner merupakan bisnis yang sedang berkembang di Indonesia. Munculnya berbagai makanan yang unik dan menarik serta tren sebagai gaya hidup masyarakat menjadi bukti bahwa sektor kuliner di Kab.Demak berkembang dengan pesat”, ungkapnya.
Festival yang buka mulai pukul 09.00 WIB dan tutup pada pukul 21.00 WIB tersebut akan dimeriahkan oleh Ikatan Kesenian Pemuda Nusantara cabang Demak. selain bisa menikmati berbagai macam kuliner para pengunjung juga bebas mengikuti lomba karaoke yang diselenggarakan oleh panitia. “ Berbagai kuliner ini juga akan di promosikan pada Demak expo 2018 juni mendatang. (J02 /A01)
Sebanyak 70 gerai makanan turut ramaikan festival kuliner menyambut bulan Ramadhan 1439 H yang berlangsung di Stadiun Pancasila Demak mulai tanggal 14 sampai dengan 16 Mei 2018. Acara ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bupati Demak HM. Natsir bertanda secara resmi membuka acara tersebut.
Dalam sambutannya Natsir minta agar para peserta festival kuliner untuk selalu bersemangat serta berkiprah lebih serius di usaha kuliner yang digeluti. ”Berikan, tunjukkan, dan sajikan produk kuliner saudara baik makanan berat maupun camilan ringan dengan harga bersaing. Beri nama-nama yang menarik, sehingga para pecinta kuliner akan penasaran untuk mencicipi, mencoba kemudian berbondong-bondong memborongnya” ungkapnya.
Acara yang di hadiri Bupati Demak HM. Natsir ,Kadin Dindankop UMKM, Siti Zuarin, MM,Kapolres Demak, diwakili Kompol Sofiatun SH,Dandim 0716, diwakili Mayor Inf Harianto,Kajari Demak, diwakili Lilik Setiyani,SH.MH,Sekda Kab Demak, dr. Singgih Setyono Mke,Kepala OPD serta tamu undangan guna mempromosikan baik melalui kegiatan semacam ini maupun melalui media sosial yang sekarang ini marak dilakukan para kawula muda. Karena dengan foto-foto makanan yang menarik tentunya akan menggugah selera para pecinta kuliner untuk mencobanya.
Sementara Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Demak Dra. Siti Zuarin, MM menyampaikan, Festival kuliner merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan serta sebagai ajang promosi produk makanan dan minuman yang ada di Kabupaten Demak.
Sebagai pecinta kuliner Kepala Staf Kodim 0716/Demak Mayor Inf Harianto mengatakan bahwa masyarakat akan tahu macam-macam produk kreasi makanan lokal yang kita miliki. “Saat ini kuliner merupakan bisnis yang sedang berkembang di Indonesia. Munculnya berbagai makanan yang unik dan menarik serta tren sebagai gaya hidup masyarakat menjadi bukti bahwa sektor kuliner di Kab.Demak berkembang dengan pesat”, ungkapnya.
Festival yang buka mulai pukul 09.00 WIB dan tutup pada pukul 21.00 WIB tersebut akan dimeriahkan oleh Ikatan Kesenian Pemuda Nusantara cabang Demak. selain bisa menikmati berbagai macam kuliner para pengunjung juga bebas mengikuti lomba karaoke yang diselenggarakan oleh panitia. “ Berbagai kuliner ini juga akan di promosikan pada Demak expo 2018 juni mendatang. (J02 /A01)
Mei 13, 2018
by Unknown
Mei 13, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Seratusan pengusaha foto copy yang ada di Kabupaten Kudus yang selama ini tergabung dalam Paguyuban Pengusaha Foto Copy (PPFC) Surya Menara Lestari. Ahad pagi 13/05/2018, mengadakan kegiatan pengesahan ADART) di Gedung JHK Bae, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus.
Selama ini para pengusaha foto copi membentuk Paguyuban salah satunya, Untuk meningkatkan dan mengembangkan prospek usaha fotokopi di Kabupaten Kudus.
Ditemui pada kegiatan tersebut, Pembina Paguyuban, Sutiyono, menegaskan bahwa paguyuban fotokopi ini merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia.
"Paguyuban ini bermula dari inisiatif saya untuk bersama-sama meningkatkan kesejahteraan para pengusaha fotokopi di Kudus. Insiatif tersebut kemudian apresiasi dan disepakati oleh teman-teman pengusaha fotokopi hingga terbentuklah paguyuban ini di tahun 2017," ungkapnya.
Dikatakan Sutiyono, nantinya paguyuban ini akan menjadi wadah bagi para pengusaha fotokopi dalam hal suplai kebutuhan usaha maupun tempat untuk sharing berbagai permasalahan dalam mengembangkan usaha fotokopi.
"Sejak tahun 2000, saya belajar dunia fotokopi. Saya melihat perawatan mesin fotokopi harus mendatangkan dari luar daerah. Dari situ saya berfikir, mengapa putra daerah tidak dikembangkan untuk menjadi teknisi fotokopi. Selain membuka lapangan kerja, juga lebih efisien dalam hal biaya perawatan," kata Sutiyono dalam sambutannya di kegaitan tersebut.
Sutiyono tidak memungkiri, jika pengusaha fotokopi itu konsumtif. Dalam satu minggu bisa mengeluarkan dana Rp. 1 - 3 juta, untuk belanja kebutuhan usaha fotokopi. Dari situ, munculah ide untuk membentuk sebuah paguyuban yang dapat menaungi dan mengkover kebutuhan dari para pengusaha fotokopi di Kabupaten Kudus. (J02 /A01)
Selama ini para pengusaha foto copi membentuk Paguyuban salah satunya, Untuk meningkatkan dan mengembangkan prospek usaha fotokopi di Kabupaten Kudus.
Ditemui pada kegiatan tersebut, Pembina Paguyuban, Sutiyono, menegaskan bahwa paguyuban fotokopi ini merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia.
"Paguyuban ini bermula dari inisiatif saya untuk bersama-sama meningkatkan kesejahteraan para pengusaha fotokopi di Kudus. Insiatif tersebut kemudian apresiasi dan disepakati oleh teman-teman pengusaha fotokopi hingga terbentuklah paguyuban ini di tahun 2017," ungkapnya.
Dikatakan Sutiyono, nantinya paguyuban ini akan menjadi wadah bagi para pengusaha fotokopi dalam hal suplai kebutuhan usaha maupun tempat untuk sharing berbagai permasalahan dalam mengembangkan usaha fotokopi.
"Sejak tahun 2000, saya belajar dunia fotokopi. Saya melihat perawatan mesin fotokopi harus mendatangkan dari luar daerah. Dari situ saya berfikir, mengapa putra daerah tidak dikembangkan untuk menjadi teknisi fotokopi. Selain membuka lapangan kerja, juga lebih efisien dalam hal biaya perawatan," kata Sutiyono dalam sambutannya di kegaitan tersebut.
Sutiyono tidak memungkiri, jika pengusaha fotokopi itu konsumtif. Dalam satu minggu bisa mengeluarkan dana Rp. 1 - 3 juta, untuk belanja kebutuhan usaha fotokopi. Dari situ, munculah ide untuk membentuk sebuah paguyuban yang dapat menaungi dan mengkover kebutuhan dari para pengusaha fotokopi di Kabupaten Kudus. (J02 /A01)
Mei 12, 2018
by Unknown
Mei 12, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Puluhan anggota Polres Kudus bersama ratusan anggota Badan Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU) menggelar Sholat Ghoib dan Doa Bersama, untuk anggota Polisi korban kerusuhan di Rutan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.
Pelaksanaan Sholat Ghoib ini dilaksanakan dihalaman Mapolres Kudus, Sabtu petang 12/05/2018. Suasana khusyuk dan haru tampak menyelimuti selama berlangsungnya ibadah shalat yang terdiri dari empat takbir tanpa rukuk dan sujud ini.
Banyak dari Jamaah Sholat Ghoib yang menitikkan air mata saat mendengar sambutan dari Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Kudus, Miftahurrohmah. "Sebagai seorang wanita, kami bisa merasakan bagaimana perasaan seorang istri ketika melahirkan tanpa di temani suami. Karena suami meninggal dalam menjalankan tugas negara." Ungkapnya sambil mengusap air matanya.
Seperti diketahui lima anggota kepolisian yang terdiri dari Bripda Wahyu Catur Pamungkas, Bripda Syukron Fadli Idensos, Iptu Yudi Rospudji Siswanto, Bripka Denny dan Briptu Fandi gugur saat terjadi kerusuhan di rutan Mako Brimob dan salah satu istri dari kelima anggota yang gugur mengandung 9 bulan, yaitu istri Alm Iptu Yudi Rospudji Siswanto.
Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning mengaku terharu dengan apa yang disampaikan oleh ketua Fatayat tersebut. "Kami keluarga besar Polres Kudus mengucapkan terima kasih dengan apa yang telah dilakukan keluarga besar NU atas musibah yang menimpa kepolisian Indonesia, khususnya Banom NU Kabupaten Kudus." kata Agusman Gurning.
Duka cita tidak hanya dirasakan oleh keluarga para korban, namun seluruh rakyat Indonesia merasakan hal yang sama. Selain mendoakan untuk anggota yang gugur, Shalat Ghoib dan doa bersama ini, sekaligus menguatkan batin para anggota yang lain untuk lebih baik lagi dalam bertugas, jelas Kapolres Kudus dihadapan Jamaah Sholat Ghoib dan Doa bersama.
Setelah pelaksanaan Sholat Ghoib, para Pimpinan Banom NU yang terdiri dari Ketua GP Ansor, Banser, PMII, IPNU/IPPNU, Pagar Nusa dan Ketua Fatayat Kabupaten Kudus membacakan Pernyataan Sikap Demi Menjaga NKRI dan Mengutuk segala bentuk radikalisme dan terorisme. (J02/A01)
Pelaksanaan Sholat Ghoib ini dilaksanakan dihalaman Mapolres Kudus, Sabtu petang 12/05/2018. Suasana khusyuk dan haru tampak menyelimuti selama berlangsungnya ibadah shalat yang terdiri dari empat takbir tanpa rukuk dan sujud ini.
Banyak dari Jamaah Sholat Ghoib yang menitikkan air mata saat mendengar sambutan dari Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Kudus, Miftahurrohmah. "Sebagai seorang wanita, kami bisa merasakan bagaimana perasaan seorang istri ketika melahirkan tanpa di temani suami. Karena suami meninggal dalam menjalankan tugas negara." Ungkapnya sambil mengusap air matanya.
Seperti diketahui lima anggota kepolisian yang terdiri dari Bripda Wahyu Catur Pamungkas, Bripda Syukron Fadli Idensos, Iptu Yudi Rospudji Siswanto, Bripka Denny dan Briptu Fandi gugur saat terjadi kerusuhan di rutan Mako Brimob dan salah satu istri dari kelima anggota yang gugur mengandung 9 bulan, yaitu istri Alm Iptu Yudi Rospudji Siswanto.
Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning mengaku terharu dengan apa yang disampaikan oleh ketua Fatayat tersebut. "Kami keluarga besar Polres Kudus mengucapkan terima kasih dengan apa yang telah dilakukan keluarga besar NU atas musibah yang menimpa kepolisian Indonesia, khususnya Banom NU Kabupaten Kudus." kata Agusman Gurning.
Duka cita tidak hanya dirasakan oleh keluarga para korban, namun seluruh rakyat Indonesia merasakan hal yang sama. Selain mendoakan untuk anggota yang gugur, Shalat Ghoib dan doa bersama ini, sekaligus menguatkan batin para anggota yang lain untuk lebih baik lagi dalam bertugas, jelas Kapolres Kudus dihadapan Jamaah Sholat Ghoib dan Doa bersama.
Setelah pelaksanaan Sholat Ghoib, para Pimpinan Banom NU yang terdiri dari Ketua GP Ansor, Banser, PMII, IPNU/IPPNU, Pagar Nusa dan Ketua Fatayat Kabupaten Kudus membacakan Pernyataan Sikap Demi Menjaga NKRI dan Mengutuk segala bentuk radikalisme dan terorisme. (J02/A01)
Mei 11, 2018
by Unknown
Mei 11, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Komando Rayon Militer (Koramil) Gebog menggelar kegiatan Pembinaan Peta Jarak Jaring Teritorial Tahun 2018 bertempat di Aula Makoramil Gebog.
Kegiatan yang dihadiri tokoh masyarakat di wilayah Kecamatan Gebog, Forkopimcam Kecamatan Gebog, Purnawirawan TNI/Polri dan juga Babinsa jajaran Koramil Gebog.
Kegiatan Pembinaan Peta Jarak Jaring Teritorial dengan mengambil tema “TNI AD Melalui Peta Jarak Jaring Teritorial Siap Menjaga Dan Mewujudkan Stabilitas Serta Ketahanan Wilayah Guna Mempererat Ke-BhinekaTunggal Ika-an Agar Tetap Terjaga Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia” yang memiliki tujuan mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang aman tentram serta dinamis.
“Terjaminnya rasa aman ini akan mampu memotivasi masyarakat untuk lebih giat dalam upaya pembangunan di segala bidang,” tegas Danramil 08/Gebog Kapten Inf A. Bashir dalam sambutannya saat membuka kegiatan. Jum'at, 11/05/2018.
Namun sebaliknya, bila masyarakat dicekam kekhawatiran dan kecemasan akan keamanannya, maka tidak mungkin pembangunan dapat dilaksanakan dengan baik yang juga akan berpengaruh kepada pembangunan pertahanan negara.
Menurut Danramil penyelenggaraan kegiatan pembinaan Peta Jarak Jaring Teritorial sebagai wujud pembinaan mitra karib dalam rangka mencapai keberhasilan tugas pokok TNI AD dalam melaksanakan kegiatan pembinaan teritorial yang merupakan fungsi utama.
“Pembinaan teritorial dalam aplikasinya dilaksanakan dengan merekrut mitra karib dan binaan sebagai perpanjangan tangan aparat komando kewilayahan dalam upaya mendapatkan berbagai informasi di wilayahnya,” tegas Kapten A. Bashir
Dikatakannya, guna mendukung dan mewujudkan kemanunggalan TNI dan Rakyat, maka kita harus memiliki kemampuan memecahkan masalah, memiliki kemampuan mengayomi, memiliki kemampuan berkomunikasi, memiliki wawasan pengetahuan yang luas, serta senantiasa menjadi panutan dan suri tauladan.
Danramil juga berpesan kepada semua komponen terkait pelaksanaan Pilkada baik Pilgub Jateng maupun Pilbup Kabupaten Kudus. Pilkada merupakan hak konstitusional warga untuk memilih pemimpin yang diharapkan dapat melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dimasa yang akan datang.
"Apapun pilihan warga itu adalah hak yang dijamin oleh konstitusi. Pilihan boleh berbeda, yang penting harus tetap dijaga persatuan, persaudaraan dan kerukunan antar warga," ujarnya.
Danramil meminta jangan hanya karena Pilkada terjadi perpecahan dalam masyarakat. (J08 /A01)
Kegiatan yang dihadiri tokoh masyarakat di wilayah Kecamatan Gebog, Forkopimcam Kecamatan Gebog, Purnawirawan TNI/Polri dan juga Babinsa jajaran Koramil Gebog.
Kegiatan Pembinaan Peta Jarak Jaring Teritorial dengan mengambil tema “TNI AD Melalui Peta Jarak Jaring Teritorial Siap Menjaga Dan Mewujudkan Stabilitas Serta Ketahanan Wilayah Guna Mempererat Ke-BhinekaTunggal Ika-an Agar Tetap Terjaga Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia” yang memiliki tujuan mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang aman tentram serta dinamis.
“Terjaminnya rasa aman ini akan mampu memotivasi masyarakat untuk lebih giat dalam upaya pembangunan di segala bidang,” tegas Danramil 08/Gebog Kapten Inf A. Bashir dalam sambutannya saat membuka kegiatan. Jum'at, 11/05/2018.
Namun sebaliknya, bila masyarakat dicekam kekhawatiran dan kecemasan akan keamanannya, maka tidak mungkin pembangunan dapat dilaksanakan dengan baik yang juga akan berpengaruh kepada pembangunan pertahanan negara.
Menurut Danramil penyelenggaraan kegiatan pembinaan Peta Jarak Jaring Teritorial sebagai wujud pembinaan mitra karib dalam rangka mencapai keberhasilan tugas pokok TNI AD dalam melaksanakan kegiatan pembinaan teritorial yang merupakan fungsi utama.
“Pembinaan teritorial dalam aplikasinya dilaksanakan dengan merekrut mitra karib dan binaan sebagai perpanjangan tangan aparat komando kewilayahan dalam upaya mendapatkan berbagai informasi di wilayahnya,” tegas Kapten A. Bashir
Dikatakannya, guna mendukung dan mewujudkan kemanunggalan TNI dan Rakyat, maka kita harus memiliki kemampuan memecahkan masalah, memiliki kemampuan mengayomi, memiliki kemampuan berkomunikasi, memiliki wawasan pengetahuan yang luas, serta senantiasa menjadi panutan dan suri tauladan.
Danramil juga berpesan kepada semua komponen terkait pelaksanaan Pilkada baik Pilgub Jateng maupun Pilbup Kabupaten Kudus. Pilkada merupakan hak konstitusional warga untuk memilih pemimpin yang diharapkan dapat melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dimasa yang akan datang.
"Apapun pilihan warga itu adalah hak yang dijamin oleh konstitusi. Pilihan boleh berbeda, yang penting harus tetap dijaga persatuan, persaudaraan dan kerukunan antar warga," ujarnya.
Danramil meminta jangan hanya karena Pilkada terjadi perpecahan dalam masyarakat. (J08 /A01)
by Unknown
Mei 11, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Pekik merdeka dan yel-yel semangat, diteriakkan oleh seribu kader DPC PDI Perjuangan Kudus. Mereka berkumpul di kantor DPC partai berlambang banteng moncong putih ini pada Jumat 11/05/2018, sesaat sebelum diberangkatkan untuk mengikuti apel siaga PDI Perjuangan Jawa Tengah di Surakarta.
Rombongan apel yang mengangkat tema 'Tetep Setia Megawati Setia NKRI' ini dilepas oleh Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kudus Masan didampingi sejumlah pengurus DPC. Peserta apel terdiri dari pengurus dan kader partai mulai dari tingkat DPC hingga ranting dengan menggunakan 20 bus.
Masan yang juga Calon Bupati Kudus 2018-2023 nomor urut 1 ini berpesan agar DPC PDI Perjuangan Kudus menunjukkan kekompakan dan kebersamaan selama mengikuti apel. Karena soliditas partai penting dalam menyambut pilkada serentak tahun ini.
"Tahun ini secara solid kita bersama harus memenangkan calon gubernur Jawa Tengah dan calon bupati Kudus yang sama-sama nomor urut 1," pesannya yang disambut kompak oleh semua kader.
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kudus H. Musthofa mengatakan bahwa kader partainya dalam kondisi solid. Semuanya dari pengurus dan kader DPC hingga ranting dan anak ranting di Kudus siap untuk melaksanakan apapun perintah partai.
Apalagi tahun ini akan segera dilangsungkan pilkada serentak. DPC PDI Perjuangan Kudus dengan suara bulat siap untuk menyukseskan dan memenangkan calon dari PDI Perjuangan. Yakni Ganjar-Yasin sebagai Gubernur dan Wagub Jateng serta Masan-Noor Yasin sebagai Bupati dan Wabup Kudus.
"Kesiapan DPC PDI Perjuangan Kudus termasuk tentunya dalam menghadapi Pemilu Legislatif dan Pilpres tahun 2019 mendatang," tegas Ketua DPC PDI Perjuangan Kudus yang juga Bupati Kudus dua periode ini. (J02 /A01)
Rombongan apel yang mengangkat tema 'Tetep Setia Megawati Setia NKRI' ini dilepas oleh Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kudus Masan didampingi sejumlah pengurus DPC. Peserta apel terdiri dari pengurus dan kader partai mulai dari tingkat DPC hingga ranting dengan menggunakan 20 bus.
Masan yang juga Calon Bupati Kudus 2018-2023 nomor urut 1 ini berpesan agar DPC PDI Perjuangan Kudus menunjukkan kekompakan dan kebersamaan selama mengikuti apel. Karena soliditas partai penting dalam menyambut pilkada serentak tahun ini.
"Tahun ini secara solid kita bersama harus memenangkan calon gubernur Jawa Tengah dan calon bupati Kudus yang sama-sama nomor urut 1," pesannya yang disambut kompak oleh semua kader.
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kudus H. Musthofa mengatakan bahwa kader partainya dalam kondisi solid. Semuanya dari pengurus dan kader DPC hingga ranting dan anak ranting di Kudus siap untuk melaksanakan apapun perintah partai.
Apalagi tahun ini akan segera dilangsungkan pilkada serentak. DPC PDI Perjuangan Kudus dengan suara bulat siap untuk menyukseskan dan memenangkan calon dari PDI Perjuangan. Yakni Ganjar-Yasin sebagai Gubernur dan Wagub Jateng serta Masan-Noor Yasin sebagai Bupati dan Wabup Kudus.
"Kesiapan DPC PDI Perjuangan Kudus termasuk tentunya dalam menghadapi Pemilu Legislatif dan Pilpres tahun 2019 mendatang," tegas Ketua DPC PDI Perjuangan Kudus yang juga Bupati Kudus dua periode ini. (J02 /A01)
by Unknown
Mei 11, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Hari Bhayangkara yang diperingati setiap tanggal 1 juli, menjadi momen special bagi seluruh anggota kepolisian dan masyarakatdiseluruh Indonesia, berbagai kegiatan dilaksanakan untuk memeriahkan hari jadi polisi tersebut.
Di usianya yang ke 72 ini institusi kepolisian sudah semakin matang dalam menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan masyarakat.
Untuk itu dalam rangka memeriahkan hari Bhayangkara ke 72, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI)Muria Raya bekerjasama dengan kepolisian resor Kudus, Jawa Tengah, bermaksud mengadakan Lomba video pendek, Dengan tema “Polisi Sahabatku”.
Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning melalui Kasubag Humas AKP Sumbar Wijaya menyatakan Dengan lomba ini diharapakan polisi sebagai pengayom masyarakat akan semakin dekat dengan rakyat.
“Tujuan diadakan lomba video pendek dengan tema polisi sahabatku ini agar semakin mempererat hubungan anggota kepolisian dengan masyarakat, khususnya diwilayah kabupaten kudus” jelas Sumbar, kamis 10/05/2018.
Selain itu, IJTI yang seluruh anggotanyamerupakan sekumpulan jurnalis televisi,baik local maupun nasional,yang kesehariannya tidak jauh dari dunia broadcasting dan pertelevisian, ingin berbagi pengalaman dengan masyarakat dalam membuat video pendek, yang sekarang ini sudah menjadi trend khususnya bagi generasi milineal.
“Kami pilih lomba video pendek,dengan durasi hanya 1 menit, karena dengan video pendek tentu di era saat ini siapa saja bisa mengabadikan momen-momen yang sering dijumpai di tengah masyarakat,baik itu berupa peristiwa,feature, dan cerita kemanusian, dengan melibatkan jajaran anggota polres kudus, dalam mengaplikasikannya mereka bisa menggunakan kamera DSLR,Handycam, Smart Phone dan sebagainya” terang Galih Manunggal ketua panitia.
Dalam lomba video dengan tema Polisi Sahabatku ini total hadiah yang diraih mencapai 16 juta rupiah. Selain juara 1,2, 3, juga ada juara favorit. Adapun syarat syaratnya, Galih yang juga Jurnalis Tvone menjelaskan sangat mudah dan peserta baik perseorangan atau kelompok tidak dipungut biaya alias gratis.
SYARAT DAN KETENTUAN LOMBA VIDEO PENDEK POLISI SAHABAT KU:
1. Peserta lomba adalah WNI (warga Negara Indonesia)
2. Video yang dikirim adalah video asli karya sendiri
3. Video yang diikutsertakan harus sesuai dengan tema lomba, yakni “polisi sahabat kita”
4. Tema video pendek (live shot bukan animasi atau slide foto) dengan bermuatan unsur polri
5. Video diambil diwilayah hokum polres kudus
6. Menggunakan atribut polri yang sesuai dan tepat
7. Durasi video maksimal 1 menit
8. Video yang dilombakan harus video yang diproduksi tahun 2017 – 2018
9. Pengambilanvideo dapat dilakukan dengan kamera apa saja, minimum resolusi 800x600 pixel
10. Karya tidak mengandung SARA dan pornogarafi
11. Peserta wajib follow akum media social IJTI Muria Raya, instagram @polreskudus, instagram @ijti_muriaraya, facebook Ijti Muria Raya dan twitter @ijtimuriaraya
12. Upload video diakun instagram dan jangan lupa mantion ke @ijti_muriaraya dan @polreskudus. Beri caption menarik dan sertakan hastag #ijtimuriaraya #lombaijtimuriaraya #juriijti #polreskudus #videopolisisahabatkita #polreskudusijtimuriaraya
13. Karya video pemenangakan menjadi hak milik panitia dan dapatdigunakan untuk publikasi panitia
14. Penggunaan backsound/ ilustrasi music menjadi tanggung jawab peserta
15. Like video terbanyak menjadi salah satu pertimbangan dewan juri
16. Karya video belum pernah dipublikasikan di medsos maupun media lainnya
17. Keputusan juri mutlak dan tidak dapat diganggu gugat
18. Aspek penilaian dewan juri :
1. Kesesuaian dengan tema
2. keunikan dan orisinalitas cerita
3. Keseimbangan estetik (aspek teknis penyutradaraan, editing dan sinematografi visual)
4. koherensi tematik (konsistensi , karakter dan alur cerita)
5. pesan yang disampaikan
"Selanjutnya festival video pendek 'Polisi Sahabatku' akan dilakukan penilaian oleh beberapa juri, diantaranya, Ketua Umum IJTI Pusat Yadi Hendriana, Jurnalis Antv Joko , dan Bidang Humas Polres kudus," tutup Galih. (J02 /A01)
Di usianya yang ke 72 ini institusi kepolisian sudah semakin matang dalam menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan masyarakat.
Untuk itu dalam rangka memeriahkan hari Bhayangkara ke 72, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI)Muria Raya bekerjasama dengan kepolisian resor Kudus, Jawa Tengah, bermaksud mengadakan Lomba video pendek, Dengan tema “Polisi Sahabatku”.
Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning melalui Kasubag Humas AKP Sumbar Wijaya menyatakan Dengan lomba ini diharapakan polisi sebagai pengayom masyarakat akan semakin dekat dengan rakyat.
“Tujuan diadakan lomba video pendek dengan tema polisi sahabatku ini agar semakin mempererat hubungan anggota kepolisian dengan masyarakat, khususnya diwilayah kabupaten kudus” jelas Sumbar, kamis 10/05/2018.
Selain itu, IJTI yang seluruh anggotanyamerupakan sekumpulan jurnalis televisi,baik local maupun nasional,yang kesehariannya tidak jauh dari dunia broadcasting dan pertelevisian, ingin berbagi pengalaman dengan masyarakat dalam membuat video pendek, yang sekarang ini sudah menjadi trend khususnya bagi generasi milineal.
“Kami pilih lomba video pendek,dengan durasi hanya 1 menit, karena dengan video pendek tentu di era saat ini siapa saja bisa mengabadikan momen-momen yang sering dijumpai di tengah masyarakat,baik itu berupa peristiwa,feature, dan cerita kemanusian, dengan melibatkan jajaran anggota polres kudus, dalam mengaplikasikannya mereka bisa menggunakan kamera DSLR,Handycam, Smart Phone dan sebagainya” terang Galih Manunggal ketua panitia.
Dalam lomba video dengan tema Polisi Sahabatku ini total hadiah yang diraih mencapai 16 juta rupiah. Selain juara 1,2, 3, juga ada juara favorit. Adapun syarat syaratnya, Galih yang juga Jurnalis Tvone menjelaskan sangat mudah dan peserta baik perseorangan atau kelompok tidak dipungut biaya alias gratis.
SYARAT DAN KETENTUAN LOMBA VIDEO PENDEK POLISI SAHABAT KU:
1. Peserta lomba adalah WNI (warga Negara Indonesia)
2. Video yang dikirim adalah video asli karya sendiri
3. Video yang diikutsertakan harus sesuai dengan tema lomba, yakni “polisi sahabat kita”
4. Tema video pendek (live shot bukan animasi atau slide foto) dengan bermuatan unsur polri
5. Video diambil diwilayah hokum polres kudus
6. Menggunakan atribut polri yang sesuai dan tepat
7. Durasi video maksimal 1 menit
8. Video yang dilombakan harus video yang diproduksi tahun 2017 – 2018
9. Pengambilanvideo dapat dilakukan dengan kamera apa saja, minimum resolusi 800x600 pixel
10. Karya tidak mengandung SARA dan pornogarafi
11. Peserta wajib follow akum media social IJTI Muria Raya, instagram @polreskudus, instagram @ijti_muriaraya, facebook Ijti Muria Raya dan twitter @ijtimuriaraya
12. Upload video diakun instagram dan jangan lupa mantion ke @ijti_muriaraya dan @polreskudus. Beri caption menarik dan sertakan hastag #ijtimuriaraya #lombaijtimuriaraya #juriijti #polreskudus #videopolisisahabatkita #polreskudusijtimuriaraya
13. Karya video pemenangakan menjadi hak milik panitia dan dapatdigunakan untuk publikasi panitia
14. Penggunaan backsound/ ilustrasi music menjadi tanggung jawab peserta
15. Like video terbanyak menjadi salah satu pertimbangan dewan juri
16. Karya video belum pernah dipublikasikan di medsos maupun media lainnya
17. Keputusan juri mutlak dan tidak dapat diganggu gugat
18. Aspek penilaian dewan juri :
1. Kesesuaian dengan tema
2. keunikan dan orisinalitas cerita
3. Keseimbangan estetik (aspek teknis penyutradaraan, editing dan sinematografi visual)
4. koherensi tematik (konsistensi , karakter dan alur cerita)
5. pesan yang disampaikan
"Selanjutnya festival video pendek 'Polisi Sahabatku' akan dilakukan penilaian oleh beberapa juri, diantaranya, Ketua Umum IJTI Pusat Yadi Hendriana, Jurnalis Antv Joko , dan Bidang Humas Polres kudus," tutup Galih. (J02 /A01)
Mei 10, 2018
by Unknown
Mei 10, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Persit harus bisa memberi subangsih kepada negara dan bangsa Indonesia karena Persit tidak terpisahkan dari sejarah bangsa Indonesia. Pada waktu penjajahan dulu Ibu - ibu juga turut berjuang dalam kemerdekaan RI dan ikut membantu perjuangan suami dalam mengusir penjajah, Dirgahayu Persit Kartika Candra Kirana yang Ke 72, semoga Persit makin maju dan jaya.
Hal tersebut disampaikan oleh Cica Sentot Dwi Purnomo, Ketua Persit KCK Cabang XLIII Dim 0722/Kudus pada saat membacakan sambutan Ketua umum Persit Chandra Kirana dalam peringatan Syukuran HUT Persatuan Isteri Kartika Chandra Kirana ke 72 di Makodim 0722 Kudus, Kamis 10/05/2018.
Dengan mengusung tema "Dengan dilandasi keimanan dan ketaqwaan Persit Kartika Chandra Kirana bertekad untuk meningkatkan potensi diri, kesehatan dan pendidikan keluarga serta kreatifitas anggota guna mendukung tugas TNI AD”.
Dilanjutkannya, "Kegiatan yang telah dilaksanakan, pembinaan mental dan spiritual secara berkelanjutan serta aktif memotivasi para anggotanya untuk mengembangkan potensi dirinya, diantaranya untuk mengikuti pendidikan formal maupun non formal", ujarnya.
Dengan dukungan organisasi Persit Kartika Chandra Kirana yang mendorong kreativitas para anggotanya, maka telah banyak bermunculan berbagai prestasi anggota yang membanggakan.
Dengan melihat kondisi tersebut, semakin memantapkan para anggota untuk maju dan mengembangkan potensi dirinya serta memiliki karier yang baik dalam rangka membantu meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
Acara Tasyakuran dilaksanakan di halaman Makodim Kudus ini diikuti oleh seluruh anggota Persit KCK, turut hadir dalam kegiatan tersebut Dandim 0722 Kudus, Letkol Inf Sentot Dwi Purnomo, Kasdim Mayor Inf Sagimin, para Danramil dan PA Staf Dim 0722/ Kudus serta para pengurus Cabang XLIII Dim 0722/Kudus.
Dalam kata sambutannya Dandim 0722 Kudus Letkol Sentot Dwi Purnomo yang juga sekaligus Ketua Pembina Persit Kudus menyampaikan, kegiatan HUT Persit ini menjadi hikmah yang positip dalam rangka mendampingi tugas suami yang menjadi prajurit TNI.
“ Kami selaku komandan Kodim Kudus dan ketua pembina Persit Kodim Kudus, kami mengucapkan banyak banyak terimakasih bahwa Persit Kudus pro akif, cukup baik dan bisa dibanggakan dijajaran Korem 073/ Makutarama,” ujarnya.
Kami berharap ibu -ibu persit selalu aktip dalam kegiatan Persit tanpa menganggu tugas tugas sebagai istri prajurit dan semoga persit menciptakan perstasi perstasi yang membagakan.
“ Dirgahayu HUT Persit ke 72 semoga tambah jaya dan semoga pertasi persit Dim 0722/ Kudus kedepannya bisa lebih meningkat,” pungkasnya. (J02 /A01)
Hal tersebut disampaikan oleh Cica Sentot Dwi Purnomo, Ketua Persit KCK Cabang XLIII Dim 0722/Kudus pada saat membacakan sambutan Ketua umum Persit Chandra Kirana dalam peringatan Syukuran HUT Persatuan Isteri Kartika Chandra Kirana ke 72 di Makodim 0722 Kudus, Kamis 10/05/2018.
Dengan mengusung tema "Dengan dilandasi keimanan dan ketaqwaan Persit Kartika Chandra Kirana bertekad untuk meningkatkan potensi diri, kesehatan dan pendidikan keluarga serta kreatifitas anggota guna mendukung tugas TNI AD”.
Dilanjutkannya, "Kegiatan yang telah dilaksanakan, pembinaan mental dan spiritual secara berkelanjutan serta aktif memotivasi para anggotanya untuk mengembangkan potensi dirinya, diantaranya untuk mengikuti pendidikan formal maupun non formal", ujarnya.
Dengan dukungan organisasi Persit Kartika Chandra Kirana yang mendorong kreativitas para anggotanya, maka telah banyak bermunculan berbagai prestasi anggota yang membanggakan.
Dengan melihat kondisi tersebut, semakin memantapkan para anggota untuk maju dan mengembangkan potensi dirinya serta memiliki karier yang baik dalam rangka membantu meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
Acara Tasyakuran dilaksanakan di halaman Makodim Kudus ini diikuti oleh seluruh anggota Persit KCK, turut hadir dalam kegiatan tersebut Dandim 0722 Kudus, Letkol Inf Sentot Dwi Purnomo, Kasdim Mayor Inf Sagimin, para Danramil dan PA Staf Dim 0722/ Kudus serta para pengurus Cabang XLIII Dim 0722/Kudus.
Dalam kata sambutannya Dandim 0722 Kudus Letkol Sentot Dwi Purnomo yang juga sekaligus Ketua Pembina Persit Kudus menyampaikan, kegiatan HUT Persit ini menjadi hikmah yang positip dalam rangka mendampingi tugas suami yang menjadi prajurit TNI.
“ Kami selaku komandan Kodim Kudus dan ketua pembina Persit Kodim Kudus, kami mengucapkan banyak banyak terimakasih bahwa Persit Kudus pro akif, cukup baik dan bisa dibanggakan dijajaran Korem 073/ Makutarama,” ujarnya.
Kami berharap ibu -ibu persit selalu aktip dalam kegiatan Persit tanpa menganggu tugas tugas sebagai istri prajurit dan semoga persit menciptakan perstasi perstasi yang membagakan.
“ Dirgahayu HUT Persit ke 72 semoga tambah jaya dan semoga pertasi persit Dim 0722/ Kudus kedepannya bisa lebih meningkat,” pungkasnya. (J02 /A01)
Mei 08, 2018
by Unknown
Mei 08, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Bintara Pembina Desa (Babinsa) Desa Jali Koramil 0716-02/Bonang Pelda Jumbadi membantu masyarakat melaksanakan kegiatan pembuatan pagar pemakaman umum di Dukuh Glegok Desa Jali Kecamatan Bonang Kabupaten Demak, Senin, 07/05/2018.
“Kegiatan ini adalah salah satu bukti nyata sekaligus penguatan kemanunggalan TNI dengan rakyat sebagai implementasi dari Binter Koramil 0716-02/Bonang. Hal ini sudah menjadi bagian dari Tugas pokok TNI AD khususnya bidang teritorial untuk membantu segala kesulitan masyarakat yang berada di wilayah binaan,” kata Pelda Jumbadi.
Menurutnya, kegiatan Sosial semacam ini merupakan bentuk Komunikasi Sosial yang memang harus dilaksanakan oleh Aparat Teritorial dalam rangka mendekatkan diri kepada masyarakat.
Sementara itu Khamim Ketua RW Dukuh Glegok menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Babinsa Koramil 0716-02 Bonang yang telah ikut terjun langsung membantu dalam pembuatan pagar pemakaman umum.
“Disela-sela kesibukannya dalam menjaga keamanan wilayah, Babinsa masih sempat meluangkan waktu dan tenaga untuk datang juga memberikan bantuan serta menyalurkan aspirasi kami guna pembuatan pagar makam ini,apa lagi sebentar lagi bulan puasa. Pastinya banyak orang yang melakukan nyadran, ziarah ke makam para leluhurnya.” ungkapnya. (J02 /A01)
“Kegiatan ini adalah salah satu bukti nyata sekaligus penguatan kemanunggalan TNI dengan rakyat sebagai implementasi dari Binter Koramil 0716-02/Bonang. Hal ini sudah menjadi bagian dari Tugas pokok TNI AD khususnya bidang teritorial untuk membantu segala kesulitan masyarakat yang berada di wilayah binaan,” kata Pelda Jumbadi.
Menurutnya, kegiatan Sosial semacam ini merupakan bentuk Komunikasi Sosial yang memang harus dilaksanakan oleh Aparat Teritorial dalam rangka mendekatkan diri kepada masyarakat.
Sementara itu Khamim Ketua RW Dukuh Glegok menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Babinsa Koramil 0716-02 Bonang yang telah ikut terjun langsung membantu dalam pembuatan pagar pemakaman umum.
“Disela-sela kesibukannya dalam menjaga keamanan wilayah, Babinsa masih sempat meluangkan waktu dan tenaga untuk datang juga memberikan bantuan serta menyalurkan aspirasi kami guna pembuatan pagar makam ini,apa lagi sebentar lagi bulan puasa. Pastinya banyak orang yang melakukan nyadran, ziarah ke makam para leluhurnya.” ungkapnya. (J02 /A01)
Langganan:
Postingan (Atom)