Jurnalpantura.Com, Kudus - Majlis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Jekulo Kabupaten Kudus, siang tadi menggelar acara Kirab Merah Putih dalam rangka memperingati Harlah Nahdlatul Ulama ke 95.
Acara yang diikuti 148 KBM perwakilan NU ranting se Kec Jekulo, mengambil Start di Halaman SD Klaling 03 Desa Klaling dan berakhir di Lapangan Desa Pladen Kecamatan Jekulo kabupaten Kudus, di mulai pukul 14.00 dengan diijuti sebanyak 2.000 peserta.
KH Abdul Hadi, PC NU Kabupaten Kudus dalam sambutannya menyampaikan,"Kirab Merah Putih ini diselenggarakan sebagai bukti Cinta NU kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)".
Sebagai warga NU kita harus mampu bersikap secara bijaksana dan penuh toleransi demi Persatuan dan Kesatuan Bangsa, lanjutnya. Kirab Merah Putih ini diikuti 148 KBM perwakilan NU ranting se Kec Jekulo. (J02 /A01)
Maret 30, 2018
Maret 28, 2018
by Unknown
Maret 28, 2018
Jurnalpantura.Com, Demak – “Apik, alus lan atos merupakan kualitas produk yang harus diperhatikan oleh penyedia jasa konstruksi di Kabupaten Demak dalam membangun Demak tercinta ini,” hal itu diungkapkan oleh Bupati Demak HM. Natsir saat sosialisasi peraturan-peraturan jasa konstruksi kepada penyedia jasa konstruksi di Kabupaten Demak, selasa 27/03/2018.
Pada kesempatan yang sama Bupati menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas terselenggaranya kegiatan tersebut. “Hal itu menunjukkan komitmen kuat bagi kita untuk membangun proses pengadaan yang transparan, terbuka, menyatu, persaingan sehat, dapat memenuhi ketentuan serta dapat membantu memudahkan para pengelola Pengadaan Barang/Jasa,” jelasnya.
Pengadaan barang/jasa wajib menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif, transparan, terbuka, bersaing, adil/tidak diskriminatif dan akuntabel. “Kepada penyedia jasa di Kabupaten Demak yang tergabung dalam masyarakat jasa konstruksi agar dalam mengelola pengadaan barang/jasa, benar-benar menerapkan prinsip-prinsip tersebut secara optimal. Mulai saat ini pahamilah prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Laksanakan pekerjaan pembangunan secara profesional,” pesan Bupati.
“Dengan pengelolaan pengadaan barang/jasa yang baik pada akhirnya mampu mendorong terjadinya inovasi, tumbuh suburnya ekonomi kreatif serta kemandirian industri dalam negeri,” pungkasnya.
Sementara, Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Demak Windu Sunardi, SH. MH mengatakan, harus ada komitmen bersama antara Pemerintah Kabupaten Demak dengan penyedia jasa konstruksi untuk Bangun Demak Bareng-bareng.
Kepala Bagian Administrasi, Pembangunan dan Kesra Setda Demak Drs. Wahyu Aji, MM selaku ketua Penyelenggara mengungkapkan, kegiatan tersebut bertujuan memberikan wawasan lebih kepada 120 peserta dari perwakilan jasa konstruksi dalam memahami aturan hukum terkait jasa konstruksi dan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Baik itu Undang-Undang Nomor 2 tahun 2017 tentang jasa konstruksi, Perpres Nomor 4 tahun 2015 tentang Perubahan keempat Perpres Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, maupun Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2016 tentang Percepatan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
"Diharapkan sosialisasi ini dapat diaplikasikan dalam melaksanakan pekerjaan. Sehingga pelaksanaan pengadaan barang dan jasa konstruksi akan sesuai dengan aturan, sistem, metode dan prosedur yang telah ditetapkan yaitu bersih dari kolosi dan nepotisme,” imbuhnya.
Sri Wihanarto dari Pusat Pengkajian Pengadaan Indonesia (P3I) selaku Narasumber menjelaskan, ada beberapa etika pengadaan yang harus dipenuhi oleh Penyedia barang/jasa. Diantaranya, tertib dan tanggung jawab, profesional,mandiri dan jujur, tidak saling mempengaruhi, mencegah pemborosan, menghindari conflict of interest, menerima dan bertanggung jawab, menghindari penyalah gunaan wewenang, serta tidak menerima atau memberi hadiah. (J02 /A01)
Pada kesempatan yang sama Bupati menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas terselenggaranya kegiatan tersebut. “Hal itu menunjukkan komitmen kuat bagi kita untuk membangun proses pengadaan yang transparan, terbuka, menyatu, persaingan sehat, dapat memenuhi ketentuan serta dapat membantu memudahkan para pengelola Pengadaan Barang/Jasa,” jelasnya.
Pengadaan barang/jasa wajib menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif, transparan, terbuka, bersaing, adil/tidak diskriminatif dan akuntabel. “Kepada penyedia jasa di Kabupaten Demak yang tergabung dalam masyarakat jasa konstruksi agar dalam mengelola pengadaan barang/jasa, benar-benar menerapkan prinsip-prinsip tersebut secara optimal. Mulai saat ini pahamilah prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Laksanakan pekerjaan pembangunan secara profesional,” pesan Bupati.
“Dengan pengelolaan pengadaan barang/jasa yang baik pada akhirnya mampu mendorong terjadinya inovasi, tumbuh suburnya ekonomi kreatif serta kemandirian industri dalam negeri,” pungkasnya.
Sementara, Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Demak Windu Sunardi, SH. MH mengatakan, harus ada komitmen bersama antara Pemerintah Kabupaten Demak dengan penyedia jasa konstruksi untuk Bangun Demak Bareng-bareng.
Kepala Bagian Administrasi, Pembangunan dan Kesra Setda Demak Drs. Wahyu Aji, MM selaku ketua Penyelenggara mengungkapkan, kegiatan tersebut bertujuan memberikan wawasan lebih kepada 120 peserta dari perwakilan jasa konstruksi dalam memahami aturan hukum terkait jasa konstruksi dan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Baik itu Undang-Undang Nomor 2 tahun 2017 tentang jasa konstruksi, Perpres Nomor 4 tahun 2015 tentang Perubahan keempat Perpres Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, maupun Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2016 tentang Percepatan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
"Diharapkan sosialisasi ini dapat diaplikasikan dalam melaksanakan pekerjaan. Sehingga pelaksanaan pengadaan barang dan jasa konstruksi akan sesuai dengan aturan, sistem, metode dan prosedur yang telah ditetapkan yaitu bersih dari kolosi dan nepotisme,” imbuhnya.
Sri Wihanarto dari Pusat Pengkajian Pengadaan Indonesia (P3I) selaku Narasumber menjelaskan, ada beberapa etika pengadaan yang harus dipenuhi oleh Penyedia barang/jasa. Diantaranya, tertib dan tanggung jawab, profesional,mandiri dan jujur, tidak saling mempengaruhi, mencegah pemborosan, menghindari conflict of interest, menerima dan bertanggung jawab, menghindari penyalah gunaan wewenang, serta tidak menerima atau memberi hadiah. (J02 /A01)
by Unknown
Maret 28, 2018
Jurnalpantura.Com, Blora - Kapolres Blora AKBP Saptono,SIK,MH mengajak warga internet (netizen) Blora untuk melawan berita hoax. Ajakan tersebut didukung warga netizen dengan menyampaikan pernyataan sikap anti segala bentuk hoax.
“Kami mengajak para netter Blora untuk bersikap bijak mensikapi informasi di media sosial dan menjadi filter dengan berinformasi yang baik. Menciptakan iklim yang aman dan kondusif. Terlebih menjelang berlangsungnya Pilkada Jateng 2018. Gawe Ayem lan Tentrem Wong Blora,” kata Kapolres dalam acara temu mitra Kapolres Blora bersama netizen di ruang pertemuan rumah makan Taman Sarbini Blora, Selasa 27/03/2018.
Masih menurut Kapolres, kehadiran teknologi membuat informasi sangat mudah dan cepat disampaikan melalui media sosial. Terkadang, saking cepatnya mengiformasikan sering melupakan keakuratan dan isi sebuah informasi serta tampilan gambar yang dinilai kurang etis. Tetapi ada yang sengaja menyampaikan ujaran kebencian untuk menciptakan suasana yang tidak baik.
Pada kesempatan itu Kapolres Blora membagikan kaos kepada puluhan warga netizen yang diundang dalam acara tersebut. Kaos warna hitam itu bertuliskan Netizen Mitra Polres Blora.
Setelah kaos dibagikan, warga netizen mendeklarasikan pernyataan sikap menolak dan anti segala bentuk hoax, berita bohong, provokatif, sara dan ujaran kebencian. Serta mendukung Polri dalam upaya penegakan hukum terhadap pelaku hoax.
“NKRI Yes ! Hoax No !” ucap Ragil, salah seorang warga netizen Blora.
Ditempat yang sama, Karsilo, seorang netizen asal Balun Kecamatan Cepu mengapresiasi kegiatan dan kemitraan yang digagas oleh Polres Blora.
“Mewakil rekan-rekan netizen yang hadir, saya mengapresiasi kegiatan ini. Harapan saya tentu ada tindak lanjut untuk pertemuan berikutnya. Sekaligus membahas program-program dan agenda kegiatan lainnya,” ujarnya.
Masih menurut Karsilo, warga netizen yang selama ini ia pantau dan ikuti menjadi media yang baik jika keperuntukkannya tepat dan tidak melanggar etika serta norma yang merugikan pihak lain.
“Kami mengajak para netter Blora untuk bersikap bijak mensikapi informasi di media sosial dan menjadi filter dengan berinformasi yang baik. Menciptakan iklim yang aman dan kondusif. Terlebih menjelang berlangsungnya Pilkada Jateng 2018. Gawe Ayem lan Tentrem Wong Blora,” kata Kapolres dalam acara temu mitra Kapolres Blora bersama netizen di ruang pertemuan rumah makan Taman Sarbini Blora, Selasa 27/03/2018.
Masih menurut Kapolres, kehadiran teknologi membuat informasi sangat mudah dan cepat disampaikan melalui media sosial. Terkadang, saking cepatnya mengiformasikan sering melupakan keakuratan dan isi sebuah informasi serta tampilan gambar yang dinilai kurang etis. Tetapi ada yang sengaja menyampaikan ujaran kebencian untuk menciptakan suasana yang tidak baik.
Pada kesempatan itu Kapolres Blora membagikan kaos kepada puluhan warga netizen yang diundang dalam acara tersebut. Kaos warna hitam itu bertuliskan Netizen Mitra Polres Blora.
Setelah kaos dibagikan, warga netizen mendeklarasikan pernyataan sikap menolak dan anti segala bentuk hoax, berita bohong, provokatif, sara dan ujaran kebencian. Serta mendukung Polri dalam upaya penegakan hukum terhadap pelaku hoax.
“NKRI Yes ! Hoax No !” ucap Ragil, salah seorang warga netizen Blora.
Ditempat yang sama, Karsilo, seorang netizen asal Balun Kecamatan Cepu mengapresiasi kegiatan dan kemitraan yang digagas oleh Polres Blora.
“Mewakil rekan-rekan netizen yang hadir, saya mengapresiasi kegiatan ini. Harapan saya tentu ada tindak lanjut untuk pertemuan berikutnya. Sekaligus membahas program-program dan agenda kegiatan lainnya,” ujarnya.
Masih menurut Karsilo, warga netizen yang selama ini ia pantau dan ikuti menjadi media yang baik jika keperuntukkannya tepat dan tidak melanggar etika serta norma yang merugikan pihak lain.
Selain warga netizen, hadir pada acara itu, Wakapolres , Kapolsek dan jajaran Polres Blora lainnya. (J02 /A01)
by Unknown
Maret 28, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Komisi Pemilihan Umum KPU Kabupaten Blora mengadakan Uji Publik Daftar Pemilih Sementara (DPS) Serentak Pilgub Jateng 2018 di seluruh desa dan kelurahan di wilayah kabupaten setempat, Selasa 27/03/2018.
Uji publik mengundang Tokoh Masyarakat, Ketua RT/RW dan Kepala Keluarga untuk mencermati Daftar Pemilih Sementara (DPS).
Anggota KPU Blora Divisi Perencaan dan Data, Ita Sadrini, mengatakan bahwa Uji Publik DPS merupakan hal baru dalam proses pemutakhiran data pemilih.
Uji Publik DPS Serentak ini dilaksanakan tiga bulan menjelang pemungutan suara 27 Juni 2018. Uji Publik dilakukan untuk mencermati DPS yang telah ditetapkan KPU Blora pada 15 Maret yang lalu dimana terdapat pemilih sejumlah 702.510 yang terdiri dari laki-laki 346.658 pemilih dan perempuan 355.852 pemilih.
“DPS tersebut sudah kami umumkan, kami pasang di balai desa/kelurahan dan tempat-tempat strategis lainnya dari tanggal 24/03 - 02/04,” kata Ita Sadrini.
Lebih lanjut disampaikan, uji publik DPS ini merupakan upaya dari KPU Blora untuk mengajak warga masyarakat agar aktif dan proaktif serta peduli terhadap daftar pemilih. Sikap proaktif dan peduli terhadap daftar pemilih diwuwudkan dengan mencermati DPS. Apakah dalam DPS tersebut terdapat anggota keluarga yang belum terdaftar, terdapat data yang salah sehingga perlu dikoreksi, dan adakah masukan berkaitan dengan DPS. Jika masih didapati hal-hal seperti itu dalam DPS, maka hasil pencermatan tersebut akan menjadi masukan dan tanggapan yang akan ditindaklanjuti oleh PPS.
“Harapan kami, dengan ada uji publik ini, masyarakat ikut berpartisipasi aktif dalam penyusunan daftar pemilih sehingga tersusun Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang lebih komprehensif, mutakhir dan akurat,” pungkasnya. (J02 /A01)
Maret 26, 2018
by Unknown
Maret 26, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Dengan didampingi pengacara Abdul Wachid dan beberapa fungsionaris partai Demokrat serta pengurus partai pengusung Pasangan Cabup - Cawabup Annor (Masan-Noor Yasin), Amat Sholeh resmi melaporkan kasus pengancaman yang menimpanya dan keluarganya, ke Mapolres Kudus Jl Jenderal Sudirman No 78 Kudus, Senin siang 26/03 /2018.
Menurut Abdul Wahit, kuasa hukum Amat Sholeh atau lebih dikenal dengan Babe, menjelaskan, "Suasana Kudus menjelang Pilkada Serentak 2018 yang sudah kondusif ini tidak boleh di nodai dengan sekecil apapun bentuk premanisme".
Dijelaskan oleh kuasa hukum Babe, tindak Pengancaman yang dilakukan oleh pelaku sudah menimbulkan ketakutan yang dialami keluarga nya dalam hal ini istri dari Babe.
Memang benar ancaman yang di sampaikan pelaku kepada saya hanya ucapan belum sampai dengan kekerasan fisik, tapi itu sudah melukai psikis dari istri saya, terang Sholeh menjelaskan.
Saat ditanya, apakah ada hubungannya dengan aktifitas dirinya sebagai tim sukses salah satu calon, Babe tidak menampilkan bahwa ancaman tersebut berasal dari lawan politik. Perlu diketahui, Ahmad Sholeh atau Babe tercatat sebagai timses dari pasangan Masan-Noor Yasin.
Seperti sudah diberitakan sebelumnya, bahwa istri dari Ahmad Sholeh menerima ancaman dari dua orang pelaku yang mendatangi rumahnya di RT 09 RW I Desa Hadipolo pada, Selasa 20/03/2018.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kudus AKP Onkoseno G. Sukahar mengaku sudah menerima laporan tersebut.
“Laporan tentang pengancaman kita terima dan sedang dalam penyelidikan. Saat ini pelapor (Amat Sholeh) sedang kita periksa dan dalam taraf penyelidikan. Nanti kita analisis perkara tersebut,” jelasnya.
Ia menyebut, laporan yang masuk ke mejanya tergolong pidana umum. Meski begitu, dirinya masih belum bisa memaparkan detil terkait terlapor dan sanksi yang bisa menjerat pelaku.
“Nanti itu, masih dalam penyelidikan. Pelapornya juga masih dalam pemeriksaan,” tuturnya. (J02 /A01)
Menurut Abdul Wahit, kuasa hukum Amat Sholeh atau lebih dikenal dengan Babe, menjelaskan, "Suasana Kudus menjelang Pilkada Serentak 2018 yang sudah kondusif ini tidak boleh di nodai dengan sekecil apapun bentuk premanisme".
Dijelaskan oleh kuasa hukum Babe, tindak Pengancaman yang dilakukan oleh pelaku sudah menimbulkan ketakutan yang dialami keluarga nya dalam hal ini istri dari Babe.
Memang benar ancaman yang di sampaikan pelaku kepada saya hanya ucapan belum sampai dengan kekerasan fisik, tapi itu sudah melukai psikis dari istri saya, terang Sholeh menjelaskan.
Saat ditanya, apakah ada hubungannya dengan aktifitas dirinya sebagai tim sukses salah satu calon, Babe tidak menampilkan bahwa ancaman tersebut berasal dari lawan politik. Perlu diketahui, Ahmad Sholeh atau Babe tercatat sebagai timses dari pasangan Masan-Noor Yasin.
Seperti sudah diberitakan sebelumnya, bahwa istri dari Ahmad Sholeh menerima ancaman dari dua orang pelaku yang mendatangi rumahnya di RT 09 RW I Desa Hadipolo pada, Selasa 20/03/2018.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kudus AKP Onkoseno G. Sukahar mengaku sudah menerima laporan tersebut.
“Laporan tentang pengancaman kita terima dan sedang dalam penyelidikan. Saat ini pelapor (Amat Sholeh) sedang kita periksa dan dalam taraf penyelidikan. Nanti kita analisis perkara tersebut,” jelasnya.
Ia menyebut, laporan yang masuk ke mejanya tergolong pidana umum. Meski begitu, dirinya masih belum bisa memaparkan detil terkait terlapor dan sanksi yang bisa menjerat pelaku.
“Nanti itu, masih dalam penyelidikan. Pelapornya juga masih dalam pemeriksaan,” tuturnya. (J02 /A01)
Maret 25, 2018
by Unknown
Maret 25, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Pelaksanaan Lomba Mewarnai yang diselenggarakan oleh Komunitas Jual Beli Online (JBO) dan Pasar Tiban Duit Bathok dibawah binaan Koperasi Sukses Mandiri Sejahtera Kab Kudus, Ahad 25/03/2018.
Dikuti oleh peserta TK sebanyak 80 siswa-siswi taman kanak-kanak se Kec Bae, yakni. Taman kanak-kanak Kategori A 25 anak dan Taman Kanak-kanak kategori B 55 anak.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian Aksi komunitas JBO mendidik generasi masa depan dan dalam rangka menyemarakkan pasar Tiban Duit Bathok di Kabupaten Kudus.
Dalam kegiatan lomba mewarnai ini bertindak sebagai dewan juri adalah Tedjo Pramono, S.Pd dan Sri Elfiyanti Sarjana Psikologi.
Adapun dari hasil penilaian dewan yuri diputuskan para pemenang lomba yang terbagi menjadi dua kategori diantaranya, kategori B sebagai Juara 3 Ghina Alma Zahira dari Tk Abaxa, Juara 2 Anneke Poppy dari Tk Pembina 2 Gerbang Harapan, Juara 1 diraih oleh Kharsa Alya Zahira dari Tk Mashitoh.
Dalam kategori TK A, sebagai Juara 1 Dilla B dari TK Al Ahyar, Juara 2 dari TK Nurush Shofa yaitu Hanum, Juara 3 oleh Ghuta dari TK Al-Ahyar.
Pembantu rektor 1 Universitas Muria Kudus, Doktor H Murtono, M.Pd menyampaikan kegiatan lomba yang diselenggarakan merupakan kegiatan yang nantinya mampu menumbuhkan cinta dan menyukai kesenian.
“Diharapakan anak dan orangtua yang hadir dalam lomba ini nantinya mampu menumbuhkan cinta pada seni. Dan budaya membaca dan menulis akhirya lahir. Dimulai dari kecintaannya terahadap budaya melukis dan mewarnai, peserta juga mewarnai gambar dalam bentuk tema dagang atau pasar Tiban.’’ Ungkap Murtono.
Panitia pun memberikan hadiah kepada para pemenang lomba dalam bentuk piala, piagam dan uang pembinaan.
Selain itu panitia menyediakan bingkisan doorprize untuk para peserta yang beruntung.
Sementara itu, semarak pasar Tiban Duit bathok yang di kelola oleh komunitas Jual Beli Online dan koperasi SMS ini, kian hari kian menarik minat bagi para pedagang dan para pengujung. Pasar tiban unik ini di buka mulai pukul 08 – 13.00, berlokasi di desa Purworejo sebelah utara KUD kecamatan Bae. Semakin ramainya kegiatan pasar tiban yang sudah berjalan 3 kali pada setiap hari minggu ini dibuktikan dengan ramainya pengunjung dan omzet yang di dapatkan.
Menurut koordinator lapak pasar Tiban Bambang, “Alhamdulillah, sudah 3 minggu ini pasar tiban beroperasi, peminatnya luar biasa, para pedagang yang daftar terus bertambah setiap minggu, awalnya hanya 40 sekarang sudah lebih dari 60 pedagang” terangnya.
“Selain itu pengunjung yang datang pun juga semakin banyak dari berbagai kalangan, bahkan seperti pasar tiban yang hari minggu 25/3/18 dilaksanakan juga diramikan oleh puluhan komunitas senam dari desa Peganjaran, kedepan pasar tiban ini akan terus kita kembangkan hingga menjadi rujukan bagi desa-desa lain di kabupaten Kudus dan sekitarnya karena akan kita rancang sebagai pusat eduwisata dengan berbagai kegiatan-kegiatan unik lainnya” imbuhnya. (Mad/A02)
Dikuti oleh peserta TK sebanyak 80 siswa-siswi taman kanak-kanak se Kec Bae, yakni. Taman kanak-kanak Kategori A 25 anak dan Taman Kanak-kanak kategori B 55 anak.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian Aksi komunitas JBO mendidik generasi masa depan dan dalam rangka menyemarakkan pasar Tiban Duit Bathok di Kabupaten Kudus.
Dalam kegiatan lomba mewarnai ini bertindak sebagai dewan juri adalah Tedjo Pramono, S.Pd dan Sri Elfiyanti Sarjana Psikologi.
Adapun dari hasil penilaian dewan yuri diputuskan para pemenang lomba yang terbagi menjadi dua kategori diantaranya, kategori B sebagai Juara 3 Ghina Alma Zahira dari Tk Abaxa, Juara 2 Anneke Poppy dari Tk Pembina 2 Gerbang Harapan, Juara 1 diraih oleh Kharsa Alya Zahira dari Tk Mashitoh.
Dalam kategori TK A, sebagai Juara 1 Dilla B dari TK Al Ahyar, Juara 2 dari TK Nurush Shofa yaitu Hanum, Juara 3 oleh Ghuta dari TK Al-Ahyar.
Pembantu rektor 1 Universitas Muria Kudus, Doktor H Murtono, M.Pd menyampaikan kegiatan lomba yang diselenggarakan merupakan kegiatan yang nantinya mampu menumbuhkan cinta dan menyukai kesenian.
“Diharapakan anak dan orangtua yang hadir dalam lomba ini nantinya mampu menumbuhkan cinta pada seni. Dan budaya membaca dan menulis akhirya lahir. Dimulai dari kecintaannya terahadap budaya melukis dan mewarnai, peserta juga mewarnai gambar dalam bentuk tema dagang atau pasar Tiban.’’ Ungkap Murtono.
Panitia pun memberikan hadiah kepada para pemenang lomba dalam bentuk piala, piagam dan uang pembinaan.
Selain itu panitia menyediakan bingkisan doorprize untuk para peserta yang beruntung.
Sementara itu, semarak pasar Tiban Duit bathok yang di kelola oleh komunitas Jual Beli Online dan koperasi SMS ini, kian hari kian menarik minat bagi para pedagang dan para pengujung. Pasar tiban unik ini di buka mulai pukul 08 – 13.00, berlokasi di desa Purworejo sebelah utara KUD kecamatan Bae. Semakin ramainya kegiatan pasar tiban yang sudah berjalan 3 kali pada setiap hari minggu ini dibuktikan dengan ramainya pengunjung dan omzet yang di dapatkan.
Menurut koordinator lapak pasar Tiban Bambang, “Alhamdulillah, sudah 3 minggu ini pasar tiban beroperasi, peminatnya luar biasa, para pedagang yang daftar terus bertambah setiap minggu, awalnya hanya 40 sekarang sudah lebih dari 60 pedagang” terangnya.
“Selain itu pengunjung yang datang pun juga semakin banyak dari berbagai kalangan, bahkan seperti pasar tiban yang hari minggu 25/3/18 dilaksanakan juga diramikan oleh puluhan komunitas senam dari desa Peganjaran, kedepan pasar tiban ini akan terus kita kembangkan hingga menjadi rujukan bagi desa-desa lain di kabupaten Kudus dan sekitarnya karena akan kita rancang sebagai pusat eduwisata dengan berbagai kegiatan-kegiatan unik lainnya” imbuhnya. (Mad/A02)
by Unknown
Maret 25, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Dalam rangka menjalin Silaturahmi dan juga komonikasi serta mendalami peran pers dalam menghadapi Pilkada Serentak 2018, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, belum lama ini melakukan kunjungan ke Kota Malang.
"Malang merupakan barometer dunia pendidikan, industri dan pariwisata, khususnya ekonomi kreatif," jelas Saiful Annas, Ketua PWI Kabupaten Kudus menjelaskan alasan dipilihnya Malang sebagai tujuan.
Sedangkan Ariful Huda atau lebih dikenal dengan sebutan King, Ketua PWI Malang Raya mengucapkan selamat datang dan ucapan terima kasih atas kunjungan dari PWI Kabupaten Kudus.
"Kami para wartawan Malang pernah belajar ke Kudus sekitar tahun 2010, saat itu kami belajar tentang dana bagi hasil cengeng atau DHBCT," katanya di Ruang Nusantara Balai kota Malang, saat menerima kunjungan Wartawan dari kota kretek, Sabtu 24/03/2018.
Ditambahkannya, kami berharap PWI Malang Raya berkenan membagikan ilmunya, bagaimana cara menumbuhkan ruang kreatif yang bersinergi dengan media.
Mungkin kunjungan wartawan Kudus kali ini sebagai balasan kunjungan PWI Malang Raya 17 tahun silam, tambahnya.
King juga menyampaikan bahwa Wartawan Malang Raya seperti juga wartawan di daerah lainya sebagai pengontrol kebijakan dan juga bersama Pemerintah mendorong tumbuhnya wisata kreatif, sehingga di kota Malang ini banyak dijumpai kampung - kampung tematik. (J02 /A01)
"Malang merupakan barometer dunia pendidikan, industri dan pariwisata, khususnya ekonomi kreatif," jelas Saiful Annas, Ketua PWI Kabupaten Kudus menjelaskan alasan dipilihnya Malang sebagai tujuan.
Sedangkan Ariful Huda atau lebih dikenal dengan sebutan King, Ketua PWI Malang Raya mengucapkan selamat datang dan ucapan terima kasih atas kunjungan dari PWI Kabupaten Kudus.
"Kami para wartawan Malang pernah belajar ke Kudus sekitar tahun 2010, saat itu kami belajar tentang dana bagi hasil cengeng atau DHBCT," katanya di Ruang Nusantara Balai kota Malang, saat menerima kunjungan Wartawan dari kota kretek, Sabtu 24/03/2018.
Ditambahkannya, kami berharap PWI Malang Raya berkenan membagikan ilmunya, bagaimana cara menumbuhkan ruang kreatif yang bersinergi dengan media.
Mungkin kunjungan wartawan Kudus kali ini sebagai balasan kunjungan PWI Malang Raya 17 tahun silam, tambahnya.
King juga menyampaikan bahwa Wartawan Malang Raya seperti juga wartawan di daerah lainya sebagai pengontrol kebijakan dan juga bersama Pemerintah mendorong tumbuhnya wisata kreatif, sehingga di kota Malang ini banyak dijumpai kampung - kampung tematik. (J02 /A01)
Maret 24, 2018
by Unknown
Maret 24, 2018
Jurnalpantura.Com, Pati - Kiprah perempuan di ranah publik memang sudah menjadi hal yang lazim di negeri ini. Demikian halnya dengan keberadaan wanita di jajaran kepolisian Republik Indonesia. Telah banyak Polwan di negeri ini. Beberapa diantaranya telah menjadi Kapolres bahkan ada pula yang menjadi Kapolda.
Diantara jumlah yang sedikit itu, rupanya ada salah satu srikandi Polri yang dipercaya untuk memimpin Kepolisian Resort Pati.
Uniknya, inilah kali pertama jabatan Kapolres Pati dipimpin oleh seorang wanita. "Ini sejarah baru bagi Polres Pati", ujar Bupati Pati Haryanto, baru-baru ini, di acara pisah sambut Kapolres di Pendopo Kabupaten Pati.
Dalam sambutannya, Haryanto secara pribadi mengucapkan terimakasih kepada kapolres lama AKBP Maulana Hamdan SIK dan menyampaikan selamat datang untuk Kapolres yang baru AKBP Uri Nartanti Istiwidayati, SIK M Si.
Di acara yang dihadiri oleh seluruh jajaran forkopimda dan para tokoh agama ini, Bupati juga memohon agar semua Ormas di Kabupaten Pati bersatu padu mendukung tugas Kapolres baru, sehingga Pati tetap menjadi kabupaten yang aman dan Kondusif. (J02 /A01)
by Unknown
Maret 24, 2018
Jurnalpantura.Com, Semarang – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Prof. Muhammad Tito Karnavian, M.Si, P.Hd meresmikan Gedung baru Mapolda Jawa Tengah didampingi Kapolda Jateng Irjen Pol Drs. Condro Kirono, M.M., M.Hum., di Jl. Pahlawan No. 1 Semarang, Jumat 24/03/2018.
Sebelumnya Kapolda Jateng menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah membantu pembangunan gedung Mapolda Jateng sehingga gedung Mapolda Jateng ini dapat berdiri dengan megah.
Hadir dalam Peresmian Mapolda Jateng ini lain Pejabat Utama Mabes Polri, Gubernur Akpol, Direktur JCLEC, para mantan Kapolda Jateng. Nampak hadir pula Plt Gubernur Jateng, Sekda Prov Jateng, Kasdam IV Diponegoro, Kajati Jateng, Ketua DPRD Jateng. Dari unsur Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama antara lain KH Maimun Zubair, Habib M Lutfi Bin Ali Bin Yahya, Usd Wahyudin, Mgr Robertus Rubiatmoko. Dari Kabupaten dan Kota di Jateng nampak hadir mengikuti peresmian ini para Bupati, Kapolres Kapolresta dan Kapolrestabes serta para Dandim jajaran Kodam 4 Diponegoro.
Bangunan ini di bangun dari problema dan menjadi beberapa ide inspirasi berawal dari kebakaran masa lalu.
“Hari ini peresmian gedung Mapolda Jateng yang baru, semoga menjadi salah satu Polda Terbaik di Indonesia,” tutur Kapolri.
“Terimakasih kepada pengelola yang sudah mengalokasikan dana yang ada, karena dana yang digunakan adalah dana dari negara maka kita harus balikan kepada negara, dan kita harus punya mainset pelayanan dan humanis,” ucap Kapolri.
Kapolri menambahkan bahwa kantor ini jangan sebagai kantor macan namun buat kantor ini menjadi humanis, menjadi kantor pelayanan publik untuk rakyat, dengan gedung yang baik manusianya juga baik, mendorong munculnya mentalitas lebih baik.
“Gedung ini dijaga, dirawat dan jangan sampai kejadian lagi seperti tahun 2015. Manfaatkan betul gedung ini sebagai servis layanan publik dan menjadi ikon baru untuk Jawa Tengah,” pesan Kapolri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian.
Maret 23, 2018
by Unknown
Maret 23, 2018
Jurnalpantura.Com, Semarang – Police Award yang diselenggarakan pertama kali oleh Kepolisian Daerah Jawa Tengah sebagai bentuk reward terhadap anggota kepolisian yang selama ini sudah peduli kepada masyarakat di sekitarnya.
Penghargaan yang sebelumnya belum pernah ada di Kepolisian Republik Indonesia ini di selenggarakan di Ballroom hotel Gumaya Tower Jl. Gajahmada Semarang, Kamis 22/03/2018.
Acara Police Award ini dihadiri langsung Kapolri Jenderal Polisi Prof. Muhammad Tito Karnavian, M.Si, P.Hd, Pejabat Utama (PJU) Mabes Polri, Kapolda Jateng Irjen Pol Drs. Condro Kirono, S.H., Menteri Desa diwakili oleh Irjen Kemendes Dr. Ir. Anshar Husein, M.Si, Men PAN & RB di wakili oleh Deputi Pelayanan Publik Ibu Diah Natalisa, Bupati/Wakil Bupati se Jateng, Dandim dan Kapolres se-Jawa Tengah.
Polres Kudus dalam hal ini Satbinmas Polres hanya mengirimkan satu kandidat untuk dinilai oleh tim penilai yang berasal dari eksternal (Jawa Pos) disamping juga ada tim penilai dari pihak Polda Jateng.
Dari 20 kategori yang dinilai, Anggota Polres Kudus yaitu Aiptu Ahmadi berhak mendapatkan Police Award Di bidang Peduli Difabel.
Aiptu Ahmadi selama ini menjabat sebagai Bhabinkamtibmas di Kelurahan Wergu Wetan, Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
Dalam sambutannya Kapolri Republik Indonesia mengharapkan, “Saya harapkan seluruh anggota memberikan pelayanan publik dengan baik, memberikan rasa aman kepada masyarakat sehingga kepercayaan publik dapat semakin meningkat terhadap institusi Polri,”.
“Terimakasih Kapolda Jateng dan Direktur Jawa Pos yang sudah melaksankan kegiatan seperti ini,” imbuhnya.
Pelaksanaan reward Polda Jateng ini diharapkn betul-betul kredibel agar bisa ditiru oleh Polda-Polda lain, selain diberi piagam, sekolah atau kenaikan pangkat luar biasa. (J02 /A01)
Penghargaan yang sebelumnya belum pernah ada di Kepolisian Republik Indonesia ini di selenggarakan di Ballroom hotel Gumaya Tower Jl. Gajahmada Semarang, Kamis 22/03/2018.
Acara Police Award ini dihadiri langsung Kapolri Jenderal Polisi Prof. Muhammad Tito Karnavian, M.Si, P.Hd, Pejabat Utama (PJU) Mabes Polri, Kapolda Jateng Irjen Pol Drs. Condro Kirono, S.H., Menteri Desa diwakili oleh Irjen Kemendes Dr. Ir. Anshar Husein, M.Si, Men PAN & RB di wakili oleh Deputi Pelayanan Publik Ibu Diah Natalisa, Bupati/Wakil Bupati se Jateng, Dandim dan Kapolres se-Jawa Tengah.
Polres Kudus dalam hal ini Satbinmas Polres hanya mengirimkan satu kandidat untuk dinilai oleh tim penilai yang berasal dari eksternal (Jawa Pos) disamping juga ada tim penilai dari pihak Polda Jateng.
Dari 20 kategori yang dinilai, Anggota Polres Kudus yaitu Aiptu Ahmadi berhak mendapatkan Police Award Di bidang Peduli Difabel.
Aiptu Ahmadi selama ini menjabat sebagai Bhabinkamtibmas di Kelurahan Wergu Wetan, Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
Dalam sambutannya Kapolri Republik Indonesia mengharapkan, “Saya harapkan seluruh anggota memberikan pelayanan publik dengan baik, memberikan rasa aman kepada masyarakat sehingga kepercayaan publik dapat semakin meningkat terhadap institusi Polri,”.
“Terimakasih Kapolda Jateng dan Direktur Jawa Pos yang sudah melaksankan kegiatan seperti ini,” imbuhnya.
Pelaksanaan reward Polda Jateng ini diharapkn betul-betul kredibel agar bisa ditiru oleh Polda-Polda lain, selain diberi piagam, sekolah atau kenaikan pangkat luar biasa. (J02 /A01)
Maret 22, 2018
by Unknown
Maret 22, 2018
Jurnalpantura.Com, Pati – Kapolres Pati yang baru AKBP Uri Nartanti Istiwidayati, S.I.K. M.Si di Sambut Tradisi Pedang Pora bertempat di halaman depan Mapolres Pati. Kamis 22/03/2018.
Penyambutan pejabat baru Kapolres Pati AKBP Uri Nartanti Istiwidayati, S.I.K. M.Si. di pimpim Komandan Pedang Pora Iptu Komang Karisma, S.I.K Kanit Regident Sat Lantas Polres Pati.
Hadir dalam acara tersebut adalah, AKBP Maulana Hamdan, Wakapolres Pati Kompol Nyamin, Wakil ketua Bhayangkari Cabang beserta pengurus dan Ketua ranting Bhayangkari Pati. Para Kabag, Kasat, Kapolsek Jajaran, Kasubbag, Kasi dan Perwira Staf Polres Pati.
Dalam kegiatan tersebut AKBP Maulana Hamdan, S.I.K menyerahkan kunci pintu masuk Polres Pati kepada Kapolres Pati yang baru AKBP Uri Nartanti.
“Saya bersama istri dan keluarga mengucapkan terima kasih atas dukungan, doa dan kerjasama dari anggota Polres Pati sehingga wilayah hukum Polres Pati aman dan Kondusif. Saya berharap kepada anggota Polres Pati mohon kiranya apa yang diberikan kepada saya dalam tampilan kesatuan Polres Pati diberikan yang sama kepada Kapolres Pati yang baru,” ujar AKBP Maulana Hamdan usai acara.
Sementara itu AKBP Uri Nartanti menambahkan, “Amanah yang diberikan kepada saya sebagai pemimpin di Polres Pati semoga diterima oleh seluruh anggota Polres Pati. Saya akan beradaptasi dan mohon dukungan dan kerjasamanya dalam menjaga kamtibmas di Polres Pati terutama dalam Pemilukada dan bermedia sosial.”
“Kedatangan saya di Polres Pati dengan hati, semangat dan dedikasi mohon dukungan dan kerjasama dalam menjaga wilayah Pati yang aman dan Kondusif,” imbuh AKBP Uri Nartanti. (J02 /A01)
Maret 21, 2018
by Unknown
Maret 21, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Puluhan warga Dersalam yang dibawa ke RSUD Dr Lukmonohadi karena keracunan, siang ini berangsur membaik, Rabu 21/03 /2018.
Menurut Aris Jukisno, Kabid Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Loekmonohadi mengatakan, "Dari jumlah pasien yang awalnya 27, saat ini tinggal 16 dan sisanya sudah pulang ke rumah masing-masing,".
Walaupun ke 11 orang karena kondisinya sudah pulih sehingga diperbolehkan pulang dan hanya rawat jalan, tetap kita pantau, tambahnya.
Kasus dugaan Keracunan warga Dersalam ini berawal dari nasi khajatan dari salah satu warga di RT 3 RW V pada Ahad lalu, 18/03/2018.
Warga bernama Sumiati menggelar peringatan ke 40 hari untuk almarhum Subagio. Sampai siang ini belum di ketahui pasti, apa penyebab keracunan yang dialami oleh warga. (J02 /A01)
Menurut Aris Jukisno, Kabid Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Loekmonohadi mengatakan, "Dari jumlah pasien yang awalnya 27, saat ini tinggal 16 dan sisanya sudah pulang ke rumah masing-masing,".
Walaupun ke 11 orang karena kondisinya sudah pulih sehingga diperbolehkan pulang dan hanya rawat jalan, tetap kita pantau, tambahnya.
Kasus dugaan Keracunan warga Dersalam ini berawal dari nasi khajatan dari salah satu warga di RT 3 RW V pada Ahad lalu, 18/03/2018.
Warga bernama Sumiati menggelar peringatan ke 40 hari untuk almarhum Subagio. Sampai siang ini belum di ketahui pasti, apa penyebab keracunan yang dialami oleh warga. (J02 /A01)
by Unknown
Maret 21, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Musibah Keracunan makanan yang menimpa 40 warga di Desa Dersalam RT 03 RW V Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Selasa malam 20/03/2018 sekitar 20.30 cukup menjadi perhatian masyarakat Kudus.
Menurut Humas RSUD Dr Lukmonohadi, Saiful Annas, mengatakan, " Hingga saat ini ada 27 warga Dersalam yang dirawat di RSUD, sedangkan nformasi yang didapat dari Ketua RW 5 ada sebanyak 40 warga yang mengalami keracunan,".
Pertama kali korban keracunan masuk ke RSUD pada sekitar pukul 20.30, dengan kebanyakan pasien mengeluhkan mual, pusing, dan timbul panas, bahkan muntah-muntah, ada korban anak-anak pula sebanyak empat anak, tambahnya.
Sementara itu, Wiji Saputro seorang modin yang memimpin hajatan mengatakan, "Awalnya pada hari Minggu sore sebelumnya, mereka mengikuti hajatan 40 hari meninggalnya Subagio, suami dari ibu Semi atau tuan rumah yang punya hajat, namun, jadi dugaan saya mereka keracunan makanan berkat tersebut, " terang Wiji.
" Mereka baru merasakan reaksi pada senin malam dan ada yang reaksi Selasa pagi nya, adapun berkat atau makanan yang dibawa pulang warga itu berisi nasi, daging ayam, apem dan lauk," imbuhya. (J02 /A01)
Menurut Humas RSUD Dr Lukmonohadi, Saiful Annas, mengatakan, " Hingga saat ini ada 27 warga Dersalam yang dirawat di RSUD, sedangkan nformasi yang didapat dari Ketua RW 5 ada sebanyak 40 warga yang mengalami keracunan,".
Pertama kali korban keracunan masuk ke RSUD pada sekitar pukul 20.30, dengan kebanyakan pasien mengeluhkan mual, pusing, dan timbul panas, bahkan muntah-muntah, ada korban anak-anak pula sebanyak empat anak, tambahnya.
Sementara itu, Wiji Saputro seorang modin yang memimpin hajatan mengatakan, "Awalnya pada hari Minggu sore sebelumnya, mereka mengikuti hajatan 40 hari meninggalnya Subagio, suami dari ibu Semi atau tuan rumah yang punya hajat, namun, jadi dugaan saya mereka keracunan makanan berkat tersebut, " terang Wiji.
" Mereka baru merasakan reaksi pada senin malam dan ada yang reaksi Selasa pagi nya, adapun berkat atau makanan yang dibawa pulang warga itu berisi nasi, daging ayam, apem dan lauk," imbuhya. (J02 /A01)
Maret 20, 2018
by Unknown
Maret 20, 2018
Jurnalpantura.Com, Demak - Upaya penyerapan gabah petani sebagai langkah pemenuhan target dalam bidang Pertanian.
Pemerintah daerah kabupaten Demak melalui Dinas Pertanian bersama Kodim Demak menggelar rapat Luas Tambah Tanam (LTT) di ruang pertemuan Dinas pertanian Kabupaten Demak.
Hadir dalam pertemuan tersebut Dandim Demak yang diwakili Pasiter Kapten Inf Triyono, Danramil Sejajaran Kodim Demak, Kadistan Pangan Ir.Wibowo, Ka Bidang Tanaman Pangan Bp hari Wuryanta, Bapak Ahmad Nurhidayat SE.MH dari BBPKH, Beserta tamu undangan dari Dinas Pertanian Kabupaten Demak.
Rapat LTT ini bertujuan untuk percepatan pelaksanaan program dalam pencapaian target produksi swasembada pangan di wilayah Kabupaten Demak. Untuk itu, diharapkan kinerja stakeholder sergap dapat terus ditingkatkan dengan selalu berkoordinasi dengan Bulog sehingga target dapat tercapai.
Kodim Demak dan Distan telah berupaya secara berkesinambungan agar pencapaian target ini dapat tercapai.
Ditempat terpisah Dandim Demak Letkol Inf Abi Kusnianto mengatakan bahwa Hubungan LTT dengan Sergap ini harus seimbang, LTT bisa kita genjot akan tetapi untuk Sergap harapannya bisa selaras.
"Ini menjadi masukan kita, tanpa LTT yang baik maka Sergapnya tidak akan mendapatkan hasil yang baik pula.” ungkap Dandim, Senin 19/03/2018.
Hal senada juga disampaikan oleh Kadistan Pangan Ir.Wibowo, pengoptimalan peningkatan pelaksanaan Sergap harus selalu berkoordinasi bersama Kodim 0716/Demak dalam hal ini Babinsa dilapangan, guna melakukan upaya dalam rangka memenuhi saat ini. (J02 /A01)
Pemerintah daerah kabupaten Demak melalui Dinas Pertanian bersama Kodim Demak menggelar rapat Luas Tambah Tanam (LTT) di ruang pertemuan Dinas pertanian Kabupaten Demak.
Hadir dalam pertemuan tersebut Dandim Demak yang diwakili Pasiter Kapten Inf Triyono, Danramil Sejajaran Kodim Demak, Kadistan Pangan Ir.Wibowo, Ka Bidang Tanaman Pangan Bp hari Wuryanta, Bapak Ahmad Nurhidayat SE.MH dari BBPKH, Beserta tamu undangan dari Dinas Pertanian Kabupaten Demak.
Rapat LTT ini bertujuan untuk percepatan pelaksanaan program dalam pencapaian target produksi swasembada pangan di wilayah Kabupaten Demak. Untuk itu, diharapkan kinerja stakeholder sergap dapat terus ditingkatkan dengan selalu berkoordinasi dengan Bulog sehingga target dapat tercapai.
Kodim Demak dan Distan telah berupaya secara berkesinambungan agar pencapaian target ini dapat tercapai.
Ditempat terpisah Dandim Demak Letkol Inf Abi Kusnianto mengatakan bahwa Hubungan LTT dengan Sergap ini harus seimbang, LTT bisa kita genjot akan tetapi untuk Sergap harapannya bisa selaras.
"Ini menjadi masukan kita, tanpa LTT yang baik maka Sergapnya tidak akan mendapatkan hasil yang baik pula.” ungkap Dandim, Senin 19/03/2018.
Hal senada juga disampaikan oleh Kadistan Pangan Ir.Wibowo, pengoptimalan peningkatan pelaksanaan Sergap harus selalu berkoordinasi bersama Kodim 0716/Demak dalam hal ini Babinsa dilapangan, guna melakukan upaya dalam rangka memenuhi saat ini. (J02 /A01)
Maret 19, 2018
by Unknown
Maret 19, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Sesuai Peraturan Kapolri No: Pol.24 Tahun 2007 tentang Sistem Pengamanan Manajemen Perusahaan/Instansi Pemerintahan, setiap petugas keamanan wajib memiliki sertifikasi Gada Pratama.
Gada Pratama sendiri merupakan Pendidikan Dasar Keamanan yang harus dipunyai oleh tiap-tiap anggota security.
Bertempat di Lapangan PG Rendeng turut Desa Rendeng kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Ratusan anggota Satpam mengikuti Pelatihan Gada Pratama yang diadakan oleh Polres Kudus. Senin, 19/03/2018.
Berbagai ketrampilan untuk mengantisipasi kejahatan di ajarkan oleh anggota kepolisian.
Kasat Binmas Polres Kudus AKP Catur Kusuma Adi menjelaskan, setiap anggota satuan keamanan di perusahaan maupun pabrik harus mempunyai sertifikat Gada Pratama. Dengan pelatihan Gada Pratama dapat meningkatkan kemampuan para peserta dengan memahami tugas dan mengatahui bagaimana menjalankan tugas sebagai keamanan, sehingga tempat yang mereka jaga akan lebih aman.
"Setelah menerima pendidikan, para Satpam akan tahu langkah-langkah yang akan diambil bila menemukan suatu kejadian," kata Catur.
Pelatihan itu sendiri berlangsung selama dua minggu dengan 232 jam mata pelajaran dan setelah mengikuti pelatihan para Satpam akan mendapatkan sertifikat atau ijazah dan pin, tambahnya di sela-sela pelatihan. (J02 /A01)
Gada Pratama sendiri merupakan Pendidikan Dasar Keamanan yang harus dipunyai oleh tiap-tiap anggota security.
Bertempat di Lapangan PG Rendeng turut Desa Rendeng kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Ratusan anggota Satpam mengikuti Pelatihan Gada Pratama yang diadakan oleh Polres Kudus. Senin, 19/03/2018.
Berbagai ketrampilan untuk mengantisipasi kejahatan di ajarkan oleh anggota kepolisian.
Kasat Binmas Polres Kudus AKP Catur Kusuma Adi menjelaskan, setiap anggota satuan keamanan di perusahaan maupun pabrik harus mempunyai sertifikat Gada Pratama. Dengan pelatihan Gada Pratama dapat meningkatkan kemampuan para peserta dengan memahami tugas dan mengatahui bagaimana menjalankan tugas sebagai keamanan, sehingga tempat yang mereka jaga akan lebih aman.
"Setelah menerima pendidikan, para Satpam akan tahu langkah-langkah yang akan diambil bila menemukan suatu kejadian," kata Catur.
Pelatihan itu sendiri berlangsung selama dua minggu dengan 232 jam mata pelajaran dan setelah mengikuti pelatihan para Satpam akan mendapatkan sertifikat atau ijazah dan pin, tambahnya di sela-sela pelatihan. (J02 /A01)
Maret 18, 2018
by Unknown
Maret 18, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Kemunculan pasar tiban duit bathok di halaman Sekretariat JBO Desa Purworejo atau sebelah utara KUD Bae ini terinspirasi dari adanya kegiatan Jumpa Darat Crew jual beli online (JBO) setiap hari Jum'at sore.
Menurut H Maskur, melihat pasar pertemuan jual beli crew JBO yang sangat ramai itu, mereka ingin mengambil peluang baik. ”Jadi setiap copi darat tiap hari jum'at, pasti ada anggota yang membawa produk buatannya yang didagangkan. Mereka tak hanya temu darat tapi juga berjualan. Dan semua dagangan pasti habis. Laris,” ujarnya.
Meski terinspirasi dari jualan saat copi darat mereka tetap ingin memberikan keistimewaan dan keunikan tersendiri di Pasar Tiban.
Dipilihlah koin dari batok kelapa yang di pergunakan sebagai alat jual belinya. Hal ini sebagai wujud pelestarian terhadap warisan budaya nenek moyang.
”Karena batok kelapa memiliki simbul kekuatan dan persatuan, dan koin batok kelapa adalah merupakan kearifan lokal yang patut dikestarikan, Selain itu, juga sebagai simbol dan sarana angraketaken rasa kekadangan sesama anggota,” imbuhnya.
Pasar tiban ini di rencananya akan dilaksanakan tiap hari minggu, dengan suatu harapan dapat menjunjung tradisi guyup dan rukun. Sebisa mungkin variasi dagangan bisa beragam sehingga tdk akan terjadi persaingan antar pedagang.
Sesama komunitas dan pedagang akan saling membantu. ”Jadi seluruh penjual wajib menukarkan uang sepuluh ribu untuk 2 koin batok kelapa, sehingga sesama pedagangpun wajib membeli dagangannya masing2, sehingga dagangan yg dijual tetap terbeli” katanya.
Sistem sewa meja dan payung untuk pedagang juga cukup unik. Biaya sewa nya bisa dilakukan dengan pola mengangsur selama 4 minggu dan pembayaranya satu meja di bagi dua pedangang.
Suasana pasar tiban cukup rame, Ia tak menyangka antusias masyarakat diluar dugaan. Meski baru dua kali pelaksanasn, Pasar Tiban tidak pernah sepi oleh pengunjung.
Masih meneruskan metode pasar tiban yang pertama. Setiap pengunjung yang masuk diwajibkan membeli minimal dua koin batok kelapa. Setiap keeping batok kepala bernilai Rp 5 ribu.
Andi, salah satu pengunjung mengaku penasaran dengan Pasar Tiban ini. Ia datang bersama beberapa temannya, Saya tahu informasi ini dari group Facebook dan malam nya dapat info dari temannya melaui WA yang dikirim teman saya. Karena penawaranya cukup unik, maka saya datangi. Tadi saya beli lentog dan ikut belanja dengan koin batok kelapa,” ujarnya.
Salah satu pedagang Brownies dan pie Susu mengaku sangat senang dengan adanya pasar ini. Dengan adanya pasar ini, dia bisa mendapatkn omzet sembilan ratus ribu lebih dalam sekali jualan hanya dalm waktu 3 jam. Ia juga mengaku mendapat keuntungan yang lumayan.
”Saya harap ke depannya akan semakin ramai. Jadi ini bukan hanya menjadi pasar musiman,” katanya di sela-sela aktivitas Pasar Tiban hari ini, Ahad 18/03/2018.
Lain lagi, Septy pedagang yg menjual makanan wingko pisang yang unik ini
Juga merasa senang, walaupun hari ini hanya jualan sebentar karena sedang ada musibah, "Alhamdulillah wingko pisangnya terjual semua, ujarnya.
Dalam pasar tiban ini, para pembeli dan pedagang juga dihibur organ tunggal.
Bahkan, acara yang dua kali digelar ini juga mulai bermunculan dagangan unik dan makanan /jajanan yang bervariasi, misalnya lapak grabah milik Ony, wingko pisang milik Septy, pisang epek epek khas Kudus, dan berbagai dsgangan lainnya.
Direncanakan Pasar Tiban yang akan datang, diramaikan dengan kegiatan berbagai lomba lomba, baik yang bersifat edukatif untuk pendidikan bagi siswa dan siswi serta perlombaan untuk umum, seperti lomba mewarnai, fashion show, lomba stan up comedi dan kegiatan kegitan positive lainya. (Mad/J02)
Menurut H Maskur, melihat pasar pertemuan jual beli crew JBO yang sangat ramai itu, mereka ingin mengambil peluang baik. ”Jadi setiap copi darat tiap hari jum'at, pasti ada anggota yang membawa produk buatannya yang didagangkan. Mereka tak hanya temu darat tapi juga berjualan. Dan semua dagangan pasti habis. Laris,” ujarnya.
Meski terinspirasi dari jualan saat copi darat mereka tetap ingin memberikan keistimewaan dan keunikan tersendiri di Pasar Tiban.
Dipilihlah koin dari batok kelapa yang di pergunakan sebagai alat jual belinya. Hal ini sebagai wujud pelestarian terhadap warisan budaya nenek moyang.
”Karena batok kelapa memiliki simbul kekuatan dan persatuan, dan koin batok kelapa adalah merupakan kearifan lokal yang patut dikestarikan, Selain itu, juga sebagai simbol dan sarana angraketaken rasa kekadangan sesama anggota,” imbuhnya.
Pasar tiban ini di rencananya akan dilaksanakan tiap hari minggu, dengan suatu harapan dapat menjunjung tradisi guyup dan rukun. Sebisa mungkin variasi dagangan bisa beragam sehingga tdk akan terjadi persaingan antar pedagang.
Sesama komunitas dan pedagang akan saling membantu. ”Jadi seluruh penjual wajib menukarkan uang sepuluh ribu untuk 2 koin batok kelapa, sehingga sesama pedagangpun wajib membeli dagangannya masing2, sehingga dagangan yg dijual tetap terbeli” katanya.
Sistem sewa meja dan payung untuk pedagang juga cukup unik. Biaya sewa nya bisa dilakukan dengan pola mengangsur selama 4 minggu dan pembayaranya satu meja di bagi dua pedangang.
Suasana pasar tiban cukup rame, Ia tak menyangka antusias masyarakat diluar dugaan. Meski baru dua kali pelaksanasn, Pasar Tiban tidak pernah sepi oleh pengunjung.
Masih meneruskan metode pasar tiban yang pertama. Setiap pengunjung yang masuk diwajibkan membeli minimal dua koin batok kelapa. Setiap keeping batok kepala bernilai Rp 5 ribu.
Andi, salah satu pengunjung mengaku penasaran dengan Pasar Tiban ini. Ia datang bersama beberapa temannya, Saya tahu informasi ini dari group Facebook dan malam nya dapat info dari temannya melaui WA yang dikirim teman saya. Karena penawaranya cukup unik, maka saya datangi. Tadi saya beli lentog dan ikut belanja dengan koin batok kelapa,” ujarnya.
Salah satu pedagang Brownies dan pie Susu mengaku sangat senang dengan adanya pasar ini. Dengan adanya pasar ini, dia bisa mendapatkn omzet sembilan ratus ribu lebih dalam sekali jualan hanya dalm waktu 3 jam. Ia juga mengaku mendapat keuntungan yang lumayan.
”Saya harap ke depannya akan semakin ramai. Jadi ini bukan hanya menjadi pasar musiman,” katanya di sela-sela aktivitas Pasar Tiban hari ini, Ahad 18/03/2018.
Lain lagi, Septy pedagang yg menjual makanan wingko pisang yang unik ini
Juga merasa senang, walaupun hari ini hanya jualan sebentar karena sedang ada musibah, "Alhamdulillah wingko pisangnya terjual semua, ujarnya.
Dalam pasar tiban ini, para pembeli dan pedagang juga dihibur organ tunggal.
Bahkan, acara yang dua kali digelar ini juga mulai bermunculan dagangan unik dan makanan /jajanan yang bervariasi, misalnya lapak grabah milik Ony, wingko pisang milik Septy, pisang epek epek khas Kudus, dan berbagai dsgangan lainnya.
Direncanakan Pasar Tiban yang akan datang, diramaikan dengan kegiatan berbagai lomba lomba, baik yang bersifat edukatif untuk pendidikan bagi siswa dan siswi serta perlombaan untuk umum, seperti lomba mewarnai, fashion show, lomba stan up comedi dan kegiatan kegitan positive lainya. (Mad/J02)
Maret 17, 2018
by Unknown
Maret 17, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Hari Raya Magha Puja merupakan salah satu hari besar Agama Budha selain Vesak, Asalha (Asadha) dan Kathina. Hari Magha Puja adalah hari ketika empat peristiwa penting terjadi dalam Agama Buddha.
Pada saat itulah 1.250 Arahant berkumpul di hadapan Sri Buddha tanpa diundang. Hari suci ini dirayakan setiap bulan purnama ini diambil dari nama bulan ke 10 dalam penanggalan India kuno yaitu bulan Magha.
Bertempat di Vihara Giri Kusala Dusun Jambu RT 05 RW I Desa Rahtawu, puluhan umat Budha Kabupaten Kudus menggelar perayaan Magha Puja 2561 Be / 2018.
Pada perayaan Magha Puja kali ini turut hadir Biksu Marga Wirya dari Semarang dan Banthe Sujanu yang merupakan Banthe karesidenan Pati.
Dalam sambutannya Drs H Nur Badi, Kepala Kemenag Kabupaten Kudus menyampaikan, Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa mari kita bersama mengingat kembali Magha Puja 2561 sebelum masehi. Pemeluk agama apapun selagi masih memegang teguh Pancasila dan UUD 1945 akan hidup rukun saling menghormati antar pemeluk agama.
"Seluruh perguruan tinggi agama di Indonesia diharuskan memberikan Dharma bhaktinya kepada masyarakat, meningkatkan kualitas hidup beragama rukun sesama agama dan antar umat beragama," kata Kemenag.
Banthe Karesidenan Pati, Banthe Sujanu menjelaskan bahwa Magha Puja itu nama bulan, yaitu berkumpulnya Bikhu Suci berjumlah 1250. Pertemuan sang Budha pada Sari Pota mengulang intisari sang Budha yang artinya mempunyai kesabaran.
"Kegiatan apapun membutuhkan kesabaran,mereka yang masih menyakiti menganiaya mahluk lain tidak pantas disebut samana," ucapnya.
Tidak boleh berbuat jahat karena kejahatan sumber segala kesulitan, Jelas Banthe Sujanu.
Perayaan Magha Puja tahun ini di tandai pelepasan burung merpati secara bersama sebagai simbol kebebasan beragama. (J02 /A01)
Pada saat itulah 1.250 Arahant berkumpul di hadapan Sri Buddha tanpa diundang. Hari suci ini dirayakan setiap bulan purnama ini diambil dari nama bulan ke 10 dalam penanggalan India kuno yaitu bulan Magha.
Bertempat di Vihara Giri Kusala Dusun Jambu RT 05 RW I Desa Rahtawu, puluhan umat Budha Kabupaten Kudus menggelar perayaan Magha Puja 2561 Be / 2018.
Pada perayaan Magha Puja kali ini turut hadir Biksu Marga Wirya dari Semarang dan Banthe Sujanu yang merupakan Banthe karesidenan Pati.
Dalam sambutannya Drs H Nur Badi, Kepala Kemenag Kabupaten Kudus menyampaikan, Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa mari kita bersama mengingat kembali Magha Puja 2561 sebelum masehi. Pemeluk agama apapun selagi masih memegang teguh Pancasila dan UUD 1945 akan hidup rukun saling menghormati antar pemeluk agama.
"Seluruh perguruan tinggi agama di Indonesia diharuskan memberikan Dharma bhaktinya kepada masyarakat, meningkatkan kualitas hidup beragama rukun sesama agama dan antar umat beragama," kata Kemenag.
Banthe Karesidenan Pati, Banthe Sujanu menjelaskan bahwa Magha Puja itu nama bulan, yaitu berkumpulnya Bikhu Suci berjumlah 1250. Pertemuan sang Budha pada Sari Pota mengulang intisari sang Budha yang artinya mempunyai kesabaran.
"Kegiatan apapun membutuhkan kesabaran,mereka yang masih menyakiti menganiaya mahluk lain tidak pantas disebut samana," ucapnya.
Tidak boleh berbuat jahat karena kejahatan sumber segala kesulitan, Jelas Banthe Sujanu.
Perayaan Magha Puja tahun ini di tandai pelepasan burung merpati secara bersama sebagai simbol kebebasan beragama. (J02 /A01)
by Unknown
Maret 17, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Desa Rahtawu merupakan Desa diujung utara Kudus. Untuk sampai di Rahtawu membutuhkan mental yang kuat karena harus melalui jalan berkelok-kelok, sebanding dengan pemandangan alam sepanjang jalan menuju Rahtawu.
Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Kudus hampir mencapai 15 KM. Saat melintas, tentunya disuguhi keelokan alam dan panorama pegunungan serta gemricik aliran hulu Sungai Gelis.
Di desa ini, masyarakatnya merupakan pemeluk agama Islam, Budha dan Kristen. Tingkat toleransi sangat kental sekalai dengan nuansa perdesaan.
Pemeluk Agama Budha yang berjumlah 62 KK dengan 150 jiwa sedang lakukan persiapan perayaan Hari Raya Maga Puja.
Maga Puja sendiri merupakan salah satu dari 4 hari raya yang dimiliki ajaran Budha. (Waisak, Asada, Khatina, Maga Puja).
Maga Puja adalah perayaan yang dilakukan dibulan Maga (Maret) dengan substansi nilai perayaan yang meliputi; Peringatan berkumpulnya 1.250 Bikhu tanpa diundang, Capaian kesucian arahat / lepas dari urusan duniawi, Pentasbihan dari sang Budha secara langsung, dan yang terakhir adalah Peringatan pembeberan ajaran dama / awada pati moka.
Esensi awada pati moka adalah larangan untuk berbuat jahat, menebarkan kebajikan, mensucikan hati dan pikiran serta aktualisai inti ajaran Budha.
Keberagamaan dan toleransi di Rahtawu sangat baik. "Masyarakat sini tak pernah mengusik terkait masalah agama," terang Sugiyono, salah satu Penyuluh Agama Budha asli Rahtawu.
Bahkan, lanjut dia, saat pendirian Wihara Giri Kusala, pada 2011 silam, antar penduduk lintas agama saling menyengkuyung. "Warga muslim dilingkungan sini sangat toleran. Mereka membantu kami, begitu pula sebaliknya," ujarnya.
Kini di Desa Rahtawu tercatat ada 2 Wihara. Satu berada di Dukuh Wetan Kali dan satu lagi ada di RT 5 RW 1.
Acara Maga Puja yang akan dihelat hari ini, Sabtu 16/03/2018 akan dihadiri oleh pemeluk Budha dari Desa Rahtawu, Colo dan Tanjungrejo dengan perkiraan jamaat sebanyak 150 orang.
Dalam rencana, Kepala Kemenag Kudus, Hambali, besuk dijadwalkan akan hadir di acara ini.
Selain itu, perayaan juga akan dihadiri 4 Bhiksu dari berbagai daerah. Sujono (Jepara), Kema Diro (Semarang), Suhu Chuan Lie (Semarang), Samodana (Boyolali). (J02 /A01)
Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Kudus hampir mencapai 15 KM. Saat melintas, tentunya disuguhi keelokan alam dan panorama pegunungan serta gemricik aliran hulu Sungai Gelis.
Di desa ini, masyarakatnya merupakan pemeluk agama Islam, Budha dan Kristen. Tingkat toleransi sangat kental sekalai dengan nuansa perdesaan.
Pemeluk Agama Budha yang berjumlah 62 KK dengan 150 jiwa sedang lakukan persiapan perayaan Hari Raya Maga Puja.
Maga Puja sendiri merupakan salah satu dari 4 hari raya yang dimiliki ajaran Budha. (Waisak, Asada, Khatina, Maga Puja).
Maga Puja adalah perayaan yang dilakukan dibulan Maga (Maret) dengan substansi nilai perayaan yang meliputi; Peringatan berkumpulnya 1.250 Bikhu tanpa diundang, Capaian kesucian arahat / lepas dari urusan duniawi, Pentasbihan dari sang Budha secara langsung, dan yang terakhir adalah Peringatan pembeberan ajaran dama / awada pati moka.
Esensi awada pati moka adalah larangan untuk berbuat jahat, menebarkan kebajikan, mensucikan hati dan pikiran serta aktualisai inti ajaran Budha.
Keberagamaan dan toleransi di Rahtawu sangat baik. "Masyarakat sini tak pernah mengusik terkait masalah agama," terang Sugiyono, salah satu Penyuluh Agama Budha asli Rahtawu.
Bahkan, lanjut dia, saat pendirian Wihara Giri Kusala, pada 2011 silam, antar penduduk lintas agama saling menyengkuyung. "Warga muslim dilingkungan sini sangat toleran. Mereka membantu kami, begitu pula sebaliknya," ujarnya.
Kini di Desa Rahtawu tercatat ada 2 Wihara. Satu berada di Dukuh Wetan Kali dan satu lagi ada di RT 5 RW 1.
Acara Maga Puja yang akan dihelat hari ini, Sabtu 16/03/2018 akan dihadiri oleh pemeluk Budha dari Desa Rahtawu, Colo dan Tanjungrejo dengan perkiraan jamaat sebanyak 150 orang.
Dalam rencana, Kepala Kemenag Kudus, Hambali, besuk dijadwalkan akan hadir di acara ini.
Selain itu, perayaan juga akan dihadiri 4 Bhiksu dari berbagai daerah. Sujono (Jepara), Kema Diro (Semarang), Suhu Chuan Lie (Semarang), Samodana (Boyolali). (J02 /A01)
by Unknown
Maret 17, 2018
Jurnalpantura.Com, Demak - Melindungi dan meningkatkan kesejahteraan petani memang harus benar-benar dilakukan dengan baik. Petani yang sudah bekerja keras jangan dirugikan, dengan membiarkan gabah yang dipanen harganya anjlok. Pemerintah harus hadir untuk membela dan membantu petani.
Demikian yang juga diharapkan Dandim Demak Letkol Inf Abi Kusnianto dimana kegiatan serap gabah (Sergab) sebagai salah satu upaya yang dilakukan TNI AD terkait hal tersebut.
Perum Bulog menetapkan kebijakan harga pada pembelian gabah di tingkat petani sesuai harga pembelian pemerintah (HPP), sedangkan di tingkat pasar harga sudah melambung tinggi sehingga Satgas Sergab kesulitan mendapatkan gabah dan beras.
Untuk itu pihak Kodim Demak akan terus berupaya dengan melakukan beberapa aksi semisal jemur gabah di markas Kodim sehingga nantinya bisa di serap oleh Bulog. Hal itu dilakukan untuk menjaga harga di petani tetap menguntungkan lantaran HPP gabah dianggap sudah jauh jauh di bawah harga pasar.
Dandim Abi , mengungkapkan perubahan harga dilakukan lewat skema fleksibilitas atau pembelian beras bisa dilakukan dengan harga tak mengikuti ketentuan HPP tapi kami akan terus berupaya baik di tingkat petani maupun di pedagang agar mau setor ke Bulog dan kami sudah bentuk tim sergab yang akan terus datang dan berkoordinasi dengan pengusaha beras serta Bulog,"ungkap Abi
"Fleksibilitas tersebut diberikan karena harga HPP jauh di bawah harga pasar. harusnya Bulog diberikan fleksibilitas di atas HPP, posisinya harga pasar sudah jauh di atas HPP, nah sementara beberapa sentra produksi sudah mulai panen di Demak, kita ditugasi pemerintah untuk fleksibilitas itu," jelas Abi kepada Pendim.
Senada dengan Dandim , Ketua Tim Sergap Kapten Czi Alimuddin mengharapkan agar nasib dan kesejahteraan petani diperhatikan. “Petani adalah pahlawan yang sebenar-benarnya. Karena mereka inilah penyedia pangan masyarakat. Jadi, petani itu pahlawan pangan yang harus dilindungi,” ujar Alimuddin.
Dalam meningkatkan produksi padi, menurut Alimuddin, sangat tergantung dari keseriusan para petani dan juga dorongan dari Pemerintah pusat dan daerah. “Oleh sebab itu petani harus diapresiasi karena sejauh ini terus bekerja meningkatkan produksi padi ditingkat nasional,” kata Alimuddin. “Salah satu bentuk apresiasi itu adalah dengan serap gabah oleh Badan Urusan Logistik (Bulog),” tambahnya.
Hadir dalam rakor ini Kasdim Demak Mayor Inf Hariyanto, Pasidim Demak, para Danramil Jajaran Kodim Demak serta Tim Satgas Sergab bentukan Kodim Demak. (J02 /A01)
Demikian yang juga diharapkan Dandim Demak Letkol Inf Abi Kusnianto dimana kegiatan serap gabah (Sergab) sebagai salah satu upaya yang dilakukan TNI AD terkait hal tersebut.
Perum Bulog menetapkan kebijakan harga pada pembelian gabah di tingkat petani sesuai harga pembelian pemerintah (HPP), sedangkan di tingkat pasar harga sudah melambung tinggi sehingga Satgas Sergab kesulitan mendapatkan gabah dan beras.
Untuk itu pihak Kodim Demak akan terus berupaya dengan melakukan beberapa aksi semisal jemur gabah di markas Kodim sehingga nantinya bisa di serap oleh Bulog. Hal itu dilakukan untuk menjaga harga di petani tetap menguntungkan lantaran HPP gabah dianggap sudah jauh jauh di bawah harga pasar.
Dandim Abi , mengungkapkan perubahan harga dilakukan lewat skema fleksibilitas atau pembelian beras bisa dilakukan dengan harga tak mengikuti ketentuan HPP tapi kami akan terus berupaya baik di tingkat petani maupun di pedagang agar mau setor ke Bulog dan kami sudah bentuk tim sergab yang akan terus datang dan berkoordinasi dengan pengusaha beras serta Bulog,"ungkap Abi
"Fleksibilitas tersebut diberikan karena harga HPP jauh di bawah harga pasar. harusnya Bulog diberikan fleksibilitas di atas HPP, posisinya harga pasar sudah jauh di atas HPP, nah sementara beberapa sentra produksi sudah mulai panen di Demak, kita ditugasi pemerintah untuk fleksibilitas itu," jelas Abi kepada Pendim.
Senada dengan Dandim , Ketua Tim Sergap Kapten Czi Alimuddin mengharapkan agar nasib dan kesejahteraan petani diperhatikan. “Petani adalah pahlawan yang sebenar-benarnya. Karena mereka inilah penyedia pangan masyarakat. Jadi, petani itu pahlawan pangan yang harus dilindungi,” ujar Alimuddin.
Dalam meningkatkan produksi padi, menurut Alimuddin, sangat tergantung dari keseriusan para petani dan juga dorongan dari Pemerintah pusat dan daerah. “Oleh sebab itu petani harus diapresiasi karena sejauh ini terus bekerja meningkatkan produksi padi ditingkat nasional,” kata Alimuddin. “Salah satu bentuk apresiasi itu adalah dengan serap gabah oleh Badan Urusan Logistik (Bulog),” tambahnya.
Hadir dalam rakor ini Kasdim Demak Mayor Inf Hariyanto, Pasidim Demak, para Danramil Jajaran Kodim Demak serta Tim Satgas Sergab bentukan Kodim Demak. (J02 /A01)
Maret 16, 2018
by Unknown
Maret 16, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Jelang bergulirnya tahun politik, yang ditandai dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 dan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2019, partai politik (parpol) mulai sibuk mempersiapkan diri.
Tak terkecuali parpol baru seperti Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang saat ini mulai berancang-ancang menyambut Pemilihan Legislatif (Pileg) di tahun 2019 nanti.
Setelah lolos verifikasi parpol di Komisi Pemilihan Umum (KPU), akhir Oktober 2017 kemarin. DPD PSI Kabupaten Kudus resmi membuka proses seleksi calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Kabupaten Kudus di Pemilu Legislatif 2019.
Hal itu disampaikan Ketua DPD PSI Teguh Santoso dalam konferensi pers di Restoran Garuda Jln Jendral Sudirman.
Dalam kesempatan tersebut Teguh menyatakan proses rekruitmen caleg PSI sangat selektif, dan benar- benar mencari orang yang memiliki elektabilitas dan kreadibilitas yang akan dimunculkan pada pemilu 2019 mendatang.
“PSI sama sekali tidak memungut biaya atau mahar bagi siapapun yang ingin mendaftar menjadi bakal caleg, kita benar-benar ingin orang yang baik,” ujar Teguh.
“Dan sebesar apapun rekruitmen caleg dan PSI akan melibatkan beberapa tokoh yang independen sebagain panelis proses penjaringan caleg supaya transparan dan berkualitas,” sambungnya.
Beberapa tokoh dan akademisi dilibatkan dalam proses seleksi, diantaranya Dr Hidayatullah SH MH pakar ilmu politik Universitas Muria Kudus (UMK).
Turut hadir dalam konferensi pers tersebut, Legenda Bulutangkis Dunia, Hariyanto Arbi yang juga Caleg DPR RI PSI di Dapil II.
Hariyanto Arbi bercerita pengalamannya saat menjalani seleksi caleg tingkat DPP. Dia harus berhadapan dengan penelis yang merupakan tokoh-tokoh ternama diantaranya, Mahfudz MD dan Bibit Samad Riyanto.
"Beberapa hal ditekankan dalam proses seleksi terbuka, seperti mental anti korupsi, strategi melawan intoleransi dan nilai-nilai positif lainnya,"Jelas Juara All England ini. Dengan proses seleksi transparan dan tanpa mahar akan berimbas positif dan tentunya akan menghasilkan sosok yang berkualitas dan bertanggung jawab, tambahnya. (J02 /A01)
Tak terkecuali parpol baru seperti Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang saat ini mulai berancang-ancang menyambut Pemilihan Legislatif (Pileg) di tahun 2019 nanti.
Setelah lolos verifikasi parpol di Komisi Pemilihan Umum (KPU), akhir Oktober 2017 kemarin. DPD PSI Kabupaten Kudus resmi membuka proses seleksi calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Kabupaten Kudus di Pemilu Legislatif 2019.
Hal itu disampaikan Ketua DPD PSI Teguh Santoso dalam konferensi pers di Restoran Garuda Jln Jendral Sudirman.
Dalam kesempatan tersebut Teguh menyatakan proses rekruitmen caleg PSI sangat selektif, dan benar- benar mencari orang yang memiliki elektabilitas dan kreadibilitas yang akan dimunculkan pada pemilu 2019 mendatang.
“PSI sama sekali tidak memungut biaya atau mahar bagi siapapun yang ingin mendaftar menjadi bakal caleg, kita benar-benar ingin orang yang baik,” ujar Teguh.
“Dan sebesar apapun rekruitmen caleg dan PSI akan melibatkan beberapa tokoh yang independen sebagain panelis proses penjaringan caleg supaya transparan dan berkualitas,” sambungnya.
Beberapa tokoh dan akademisi dilibatkan dalam proses seleksi, diantaranya Dr Hidayatullah SH MH pakar ilmu politik Universitas Muria Kudus (UMK).
Turut hadir dalam konferensi pers tersebut, Legenda Bulutangkis Dunia, Hariyanto Arbi yang juga Caleg DPR RI PSI di Dapil II.
Hariyanto Arbi bercerita pengalamannya saat menjalani seleksi caleg tingkat DPP. Dia harus berhadapan dengan penelis yang merupakan tokoh-tokoh ternama diantaranya, Mahfudz MD dan Bibit Samad Riyanto.
"Beberapa hal ditekankan dalam proses seleksi terbuka, seperti mental anti korupsi, strategi melawan intoleransi dan nilai-nilai positif lainnya,"Jelas Juara All England ini. Dengan proses seleksi transparan dan tanpa mahar akan berimbas positif dan tentunya akan menghasilkan sosok yang berkualitas dan bertanggung jawab, tambahnya. (J02 /A01)
by Unknown
Maret 16, 2018
Jurnalpantura.Com. Kendal - Komitmen kebangsaan senantiasa dibina dan dipelihara sehingga tetap terpelihara persatuan dan kesatuan, kebersamaan, saling menghargai, guna tercapainya keserasian, keseimbangan dan keselarasan dalam segala aspek kehidupan.
Dalam meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan, perlu dimaknai nilai-nilai yang terkandung dalam empat consensus dasar negara; Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 45 demi memantakan kembali jati diri bangsa dan membangun kesadaran tentang sistem kenegaraan.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Kendal Moh. Toha, ST, MSi dalam kegiatan Seminar Wawasan Kebangsaan, Kamis 14/03/2018 di ruang pertemuan Kantor Kecamatan Ngampel, dengan tema ” Memperkokoh Wawasan Kebangsaan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara”.
Menurut Sekda, ideology Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. NKRI adalah bentuk negara yang terdiri dari banyak wilayah dan kepualauan yang tersebar dengan keanekaragaman adat, suku, budaya, dan keyakinan yang memiliki tujuan dasar menjadi negara merdeka. Untuk meningkatkan kecintaan kepada NKRI, seluruh warga negara harus membangun rasa saling menghargai dengan segala macam perbedaan latar belakangnya.
Peningkatan pemahaman terhadap kemajemukan social budaya sebagai pencitraan dari budaya bangsa Indonesia yang semakin dewasa merupakan upaya membangun citra diri didasarkan aktualisasi nilai-nilai kebhinekaan yang kita miliki. Untuk itu diharapkan tindakan nyata agar kebhinekaan ini tetap terjaga.
Sementara, Kepala Seksi Bina Ideologi Kesbangpol Anggri Y mengatakan, tujuan kegiatan seminar tersebut, menanamkan cinta tanah air melalui sosialisasi Wawasan Kebangsaan. Ia juga menambahkan kegiatan sosialisasi Wawasan Kebangsaan tersebut diadakan 14 kali dalam setahun di kecamatan dan sekolah – sekolah.
Kegiatan diikuti seluruh staf ASN di Kecamatan Patebon dengan narasumber Sekda Moh. Toha, ST, MT dan sejumlah narasumber antara lain dari Kodim 0715 Kendal. (J02 /A01)
Maret 15, 2018
by Unknown
Maret 15, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Polres Kudus bekerjasama dengan Forum Wartawan Kudus menggelar deklarasi anti hoax di Lt 2 Restoran Garuda Jln Jendral Sudirman, turut Desa Barongan kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
Kegiatan yang diikuti oleh seluruh awak media, baik cetak, elektronik maupun online ini dilaksanakan guna mencegah pemberitaan hoax yang beredar di masyarakat Kudus. Kamis, 15/03/2018.
Ditambah, menjelang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kudus serta Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2018.
Kapolres Kudus dihadapan awak media mengatakan,"Di zaman semakin canggih ini, penyebaran informasi sangat mudah sekali, ". Banyak sekali penyebaran informasi melalui jajaran sosial seperti Facebook, Twitter dan IG tanpa dicek terlebih dahulu kebenarannya, tambahnya.
Masyarakat Kudus jangan melakukan penyebaran informasi Hoax apalagi mengandung sara dan menyebar ujaran kebencian, pelaku akan kami jerat pasal 28 ayat 1 Undang-undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dengan hukuman maksimal enam tahun,” jelas Kapolres.
Hal senada juga disampaikan oleh ketua PWI Kudus, Syaiful Annas bahwa berita yang tidak bisa dipastikan kebenarannya, memungkinkan untuk memecah belah dan menimbulkan keresahan di masyarakat.
"Untuk itu kami wartawan Kudus menyambut baik gerakan kepolisian guna mencegah penyebaran hoax," tegasnya. (J02 /A01)
Kegiatan yang diikuti oleh seluruh awak media, baik cetak, elektronik maupun online ini dilaksanakan guna mencegah pemberitaan hoax yang beredar di masyarakat Kudus. Kamis, 15/03/2018.
Ditambah, menjelang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kudus serta Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2018.
Kapolres Kudus dihadapan awak media mengatakan,"Di zaman semakin canggih ini, penyebaran informasi sangat mudah sekali, ". Banyak sekali penyebaran informasi melalui jajaran sosial seperti Facebook, Twitter dan IG tanpa dicek terlebih dahulu kebenarannya, tambahnya.
Masyarakat Kudus jangan melakukan penyebaran informasi Hoax apalagi mengandung sara dan menyebar ujaran kebencian, pelaku akan kami jerat pasal 28 ayat 1 Undang-undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dengan hukuman maksimal enam tahun,” jelas Kapolres.
Hal senada juga disampaikan oleh ketua PWI Kudus, Syaiful Annas bahwa berita yang tidak bisa dipastikan kebenarannya, memungkinkan untuk memecah belah dan menimbulkan keresahan di masyarakat.
"Untuk itu kami wartawan Kudus menyambut baik gerakan kepolisian guna mencegah penyebaran hoax," tegasnya. (J02 /A01)
by Unknown
Maret 15, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Kepedulian TNI dalam ketahanan pangan, tidak hanya sebatas teori. Dalam hal ini telah dibuktikan oleh anggota Kodim Demak yang bekerja sama dengan PT. Lumbung Banyu Biru.
Kerjasama tersebut diaplikasikan di lapangan dengan cara Demplot atau Demontration Plot. Demplot sendiri adalah suatu metode penyuluhan pertanian kepada petani, dengan cara membuat lahan percontohan, agar petani bisa melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemontrasikan.
Demplot bisa berupa Inovasi teknologi budidaya, VUB (Varietas Unggul Baru), Pemupukan dan lain-lain, disesuaikan dengan demografi wilayah tersebut.
Di wilayah Desa Kuwu kecamatan Dempet yang merupakan wilayah binaan Koramil Dempet Kodim Demak, ada beberapa Demplot yang telah dilakukan.
Kopka Ali Ahmadi, Babinsa Desa Kuwu dibantu dua anggota melaksanakan kegiatan penyemaian benih Padi varietas Sertani sebanyak 30kg di Demlot Kodim Demak seluas 1ha,Rabu 14/03/2018.
Dari hasil Demplot itu diketahui bahwa dengan menggunakan bibit padi unggul jenis Sertani terjadi peningkatan produksi pertanian sebanyak 1,5 ton/ha per musim tanam jika di bandingkan dengan penggunaan bibit varietas lokal jenis IR42. Musim tanam sebelumnya, jumlah produksi gabah kering panen per hektarnya hanya 6,1 ton/ha per musim tanam.
Alhamdulillah dengan menggunakan bibit unggul Sertani produksi gabah kering panen per hektarnya mencapai 8,7 ton/ha per musim tanam atau naik sekitar 20 % jelas petani di Desa Kuwu.
Kegiatan Demplot benih padi unggul tersebut juga menjadi ajang bagi para petani untuk mengungkapkan sejumlah permasalahan yang mereka hadapi selama ini.
Tujuan pelaksanaan Demplot sendiri adalah untuk memberikan contoh bagi petani untuk menerapkan teknologi baru dibidang pertanian.
Pada kesempatan ini juga tim pemateri mensosialisasikan tentang demplot pengolahan lahan, penanaman (bibit/benih) , pemupukan, pemeliharaan hingga nantinya menuai hasil panen. (J02 /A01)
Kerjasama tersebut diaplikasikan di lapangan dengan cara Demplot atau Demontration Plot. Demplot sendiri adalah suatu metode penyuluhan pertanian kepada petani, dengan cara membuat lahan percontohan, agar petani bisa melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemontrasikan.
Demplot bisa berupa Inovasi teknologi budidaya, VUB (Varietas Unggul Baru), Pemupukan dan lain-lain, disesuaikan dengan demografi wilayah tersebut.
Di wilayah Desa Kuwu kecamatan Dempet yang merupakan wilayah binaan Koramil Dempet Kodim Demak, ada beberapa Demplot yang telah dilakukan.
Kopka Ali Ahmadi, Babinsa Desa Kuwu dibantu dua anggota melaksanakan kegiatan penyemaian benih Padi varietas Sertani sebanyak 30kg di Demlot Kodim Demak seluas 1ha,Rabu 14/03/2018.
Dari hasil Demplot itu diketahui bahwa dengan menggunakan bibit padi unggul jenis Sertani terjadi peningkatan produksi pertanian sebanyak 1,5 ton/ha per musim tanam jika di bandingkan dengan penggunaan bibit varietas lokal jenis IR42. Musim tanam sebelumnya, jumlah produksi gabah kering panen per hektarnya hanya 6,1 ton/ha per musim tanam.
Alhamdulillah dengan menggunakan bibit unggul Sertani produksi gabah kering panen per hektarnya mencapai 8,7 ton/ha per musim tanam atau naik sekitar 20 % jelas petani di Desa Kuwu.
Kegiatan Demplot benih padi unggul tersebut juga menjadi ajang bagi para petani untuk mengungkapkan sejumlah permasalahan yang mereka hadapi selama ini.
Tujuan pelaksanaan Demplot sendiri adalah untuk memberikan contoh bagi petani untuk menerapkan teknologi baru dibidang pertanian.
Pada kesempatan ini juga tim pemateri mensosialisasikan tentang demplot pengolahan lahan, penanaman (bibit/benih) , pemupukan, pemeliharaan hingga nantinya menuai hasil panen. (J02 /A01)
Maret 14, 2018
by Unknown
Maret 14, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Kegiatan test IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) adalah pemeriksaan leher rahim (Serviks) dengan cara melihat langsung (dengan mata telanjang)leher rahim, setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3 sampai dengan 5%. Sebanyak kurang lebih 42 orang anggota Persit Kartika Candra Kirana Cabang XLIII dan Anggota Persit Kartika Candra Kirana Cabang XL mengikuti kegiatan pemeriksaan deteksi dini kanker servis dengan menggunakan metode IVA (inspeksi visual dengan asam asetat).
Mengambil tempat di Rumah Sakit Kartika Husada Jl Jenderal Sudirman No 64 Kudus. kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Persit Kartika Chandra Kirana ke 72 tahun 2018 di wilayah Kodim Kudus dan Kodim Jepara.
Ketua Persit KCK Cabang XLIII Ny. Cica Papiyanti Sentot Dwi Purnomo menyampaikan kegiatan seperti ini sudah sering juga dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan maupun oleh puskesmas setempat.
“Saya mengharapkan dengan pemeriksaan hari ini, ibu-ibu lebih mengetahui bagaimana kondisi kesehatan tubuh masing-masing. Untuk memberi pemahaman tentang IVA test, akan diberikan sedikit penjelasan oleh dokternya langsung”, Ujar Cica.
“Sekarang ini setiap saat di rumah sakit ada saja pasien baru yang menderita kanker serviks”, kata Dr. Anggoro DPD, Kepala Rumah Sakit Bhakti Husada, Rabu 14/03/2018.
Pihaknya menjelaskan jika dibandingkan dengan metode Pap Smear, metode IVA merupakan pemeriksaan yang lebih simple. Hasil pemeriksaan lebih cepat dan singkat karena langsung bisa dilihat pada perubahan warna serviknya. Berbeda dengan Pap smear yang membutuhkan waktu 7-10 hari untuk melihat hasilnya.
“Setiap manusia memiliki sel kanker, akan tetapi bagaimana kanker itu berkembang tergantung dengan pola hidup. Aktivitas fisik di rumah paling tidak sekitar 10-15 menit olahraga, itu dapat menekan sel kanker kita untuk berkembang. Jangan lupa untuk menjaga pola makan yang sehat, makan sayur-sayuran dan buah-buahan, itu penting sekali”, ujarnya. (J02 /A01)
Maret 13, 2018
by Unknown
Maret 13, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Kabupaten Kudus seperti pada tahun sebelumnya menggelar lomba Desa. Untuk tahun 2018 ini Desa Dersalam, Kecamatan Bae menjadi yang pertama di nilai oleh tim penilaian dari Kabupaten.
Sejumlah orang tampak bersiap-siap di stan pameran di Balai Desa Dersalam Kecamatan Bae, Kudus. Sejumlah produk produk unggulan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Dersalam terlihat memenuhi meja-meja stan.
Pemerintah Desa Dersalam, mengandalkan potensi UMKM dalam penilaian Lomba Desa Tingkat Kabupaten Kudus 2018. Desa dersalam yang terletak 3 km dari pusat kota Kudus, dengan jumlah penduduk sekitar 7500 jiwa.
Desa Dersalam terdiri dari 5 RW dan 23 RT dengan ulasan wilayah sebesar 1,46 km2. Dengan jargon "Dersalam BERSATU" Bersih, Elok, Rapi, Santun, Tertib, dan Unggul, mempunyai tujuan menumbuhkan dan memotivasi warga untuk bersatu memajukan Desa Dersalam.
Kepala Desa Dersalam Setya Gunawan dalam sambutannya mengatakan, potensi UMKM menjadi andalan dalam lomba Desa tahun 2018."Banyak UMKM yang tersebar di Desa Dersalam baik yang besar maupun usaha kecil,"tambahnya.
Pemerintah Desa Dersalam tidak hanya peduli pada pelaku UMKM saja tapi juga memberikan perhatian yang serius dengan kelompok - kelompok lainya seperti kesenian dan olah raga.
Bupati Kudus H Musthofa SE.MM mengharapkan lomba Desa bukan hanya menjadi seremonial belaka yang tidak memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
"Lomba Desa merupakan perwujudan kesuksesan pembangunan di Desa dan menjadi bukti sukses tidaknya seorang kepala Desa,"Kata Musthofa.
Adapun dalam penilaian lomba Desa diantaranya, penilaian bidang pemerintahan, bidang kewilayahan dan bidang kemasyarakatan.
Usai pembukaan acara, Bupati Kudus didampingi Pejabat Setda Kudus, Para kepala OPD dan Muspika Kecamatan Bae memasuki lokasi stan. Mereka menyapa pelaku UMKM yang memamerkan produknya. Sesekali mereka mencicipi beberapa produk kuliner yang disuguhkan di stan. (J02 /A01)
Sejumlah orang tampak bersiap-siap di stan pameran di Balai Desa Dersalam Kecamatan Bae, Kudus. Sejumlah produk produk unggulan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Dersalam terlihat memenuhi meja-meja stan.
Pemerintah Desa Dersalam, mengandalkan potensi UMKM dalam penilaian Lomba Desa Tingkat Kabupaten Kudus 2018. Desa dersalam yang terletak 3 km dari pusat kota Kudus, dengan jumlah penduduk sekitar 7500 jiwa.
Desa Dersalam terdiri dari 5 RW dan 23 RT dengan ulasan wilayah sebesar 1,46 km2. Dengan jargon "Dersalam BERSATU" Bersih, Elok, Rapi, Santun, Tertib, dan Unggul, mempunyai tujuan menumbuhkan dan memotivasi warga untuk bersatu memajukan Desa Dersalam.
Kepala Desa Dersalam Setya Gunawan dalam sambutannya mengatakan, potensi UMKM menjadi andalan dalam lomba Desa tahun 2018."Banyak UMKM yang tersebar di Desa Dersalam baik yang besar maupun usaha kecil,"tambahnya.
Pemerintah Desa Dersalam tidak hanya peduli pada pelaku UMKM saja tapi juga memberikan perhatian yang serius dengan kelompok - kelompok lainya seperti kesenian dan olah raga.
Bupati Kudus H Musthofa SE.MM mengharapkan lomba Desa bukan hanya menjadi seremonial belaka yang tidak memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
"Lomba Desa merupakan perwujudan kesuksesan pembangunan di Desa dan menjadi bukti sukses tidaknya seorang kepala Desa,"Kata Musthofa.
Adapun dalam penilaian lomba Desa diantaranya, penilaian bidang pemerintahan, bidang kewilayahan dan bidang kemasyarakatan.
Usai pembukaan acara, Bupati Kudus didampingi Pejabat Setda Kudus, Para kepala OPD dan Muspika Kecamatan Bae memasuki lokasi stan. Mereka menyapa pelaku UMKM yang memamerkan produknya. Sesekali mereka mencicipi beberapa produk kuliner yang disuguhkan di stan. (J02 /A01)
by Unknown
Maret 13, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Gembok roda adalah perangkat untuk menghambat kendaraan yang melanggar aturan larangan parkir. Untuk membuka gembok roda, pelanggar harus melaporkan ke instansi terkait, dalam hal ini Dinas Perhubungan.
Sejak dua tahun lalu Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus telah menyelenggarakan pembelian gembok roda segala ukuran untuk semua jenis kendaraan yang melanggar aturan parkir senilai 60 jutaan.
Namun hingga kini, gembok roda tersebut masih mangkrak dan tidak bisa di pergunakan oleh petugas Dishub ketika mendapati kendaraan yang melanggar aturan sebagai bentuk sanksi dan efek jera.
Sejak diajukan pada tahun 2016 oleh Setda Bagian Hukum, perangkat hukum bagi pemberlakuan gembok roda tersebut hingga kini belum dibahas oleh Wakil Rakyat di DPRD Kabupaten Kudus.
Ketersendatan pembahasan draft, Rancangan Perda yang bertajuk "Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan" tersebut hingga kini masih belum jelas, kapan akan di bahas.
Menurut Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Putut Sri Kuncoro di kantornya menyampaikan, mutlak diperlukan aturan teknis tentang regulasi penggembokan sebagai sanksi bagi pelanggar aturan parkir, Senin 13/03/2018 di Kantor Dishub turut Desa Purwosari, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.
Seperti diketahui bahwa Dinas Perhubungan telah menyelenggarakan pengadaan 24 gembok untuk mobil pribadi 15 gembok untuk Truck dan 19 lainya untuk kendaraan roda dua.
Kabid keselamatan, Sarana dan Prasarana LLAJ, Sunyoto yang juga berada di lokasi saat didemonstrasikannya alat tersebut menambahkan, sosialisasi kepada masyarakat sudah kita lakukan dan sekarang tinggal menunggu payung hukumnya.
"Tidak ada niat untuk mempersulit warga dengan adanya sanksi penggembokan roda, tindakan tersebut agar semua orang mentaati aturan parkir, "jelasnya. Sikap tegas tersebut dimaksudkan sebagai terapi kejut bagi mereka yang melanggar ketentuan parkir. (J02 /A01)
Sejak dua tahun lalu Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus telah menyelenggarakan pembelian gembok roda segala ukuran untuk semua jenis kendaraan yang melanggar aturan parkir senilai 60 jutaan.
Namun hingga kini, gembok roda tersebut masih mangkrak dan tidak bisa di pergunakan oleh petugas Dishub ketika mendapati kendaraan yang melanggar aturan sebagai bentuk sanksi dan efek jera.
Sejak diajukan pada tahun 2016 oleh Setda Bagian Hukum, perangkat hukum bagi pemberlakuan gembok roda tersebut hingga kini belum dibahas oleh Wakil Rakyat di DPRD Kabupaten Kudus.
Ketersendatan pembahasan draft, Rancangan Perda yang bertajuk "Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan" tersebut hingga kini masih belum jelas, kapan akan di bahas.
Menurut Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Putut Sri Kuncoro di kantornya menyampaikan, mutlak diperlukan aturan teknis tentang regulasi penggembokan sebagai sanksi bagi pelanggar aturan parkir, Senin 13/03/2018 di Kantor Dishub turut Desa Purwosari, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.
Seperti diketahui bahwa Dinas Perhubungan telah menyelenggarakan pengadaan 24 gembok untuk mobil pribadi 15 gembok untuk Truck dan 19 lainya untuk kendaraan roda dua.
Kabid keselamatan, Sarana dan Prasarana LLAJ, Sunyoto yang juga berada di lokasi saat didemonstrasikannya alat tersebut menambahkan, sosialisasi kepada masyarakat sudah kita lakukan dan sekarang tinggal menunggu payung hukumnya.
"Tidak ada niat untuk mempersulit warga dengan adanya sanksi penggembokan roda, tindakan tersebut agar semua orang mentaati aturan parkir, "jelasnya. Sikap tegas tersebut dimaksudkan sebagai terapi kejut bagi mereka yang melanggar ketentuan parkir. (J02 /A01)
by Unknown
Maret 13, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) disebut juga Computer Based Test (CBT) adalah sistem pelaksanaan Ujian Nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya.
Penyelenggaraan UNBK sendiri pertama kali dilaksanakan pada tahun 2014 secara online dan terbatas.
Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) yang selama ini sudah berjalan.
Untuk itu Dinas Pendidikan Kabupaten Kudus menggelar Sosialisasi Ujian Nasional Berbasis Komputer, dengan peserta Kepala Sekolah SMP dan MTS di sesion pertama, kemudian SD dan MI di session kedua.
Bertempat di Aula SMP Muhammadiyah 1 Jln KH. R Asnawi turut Desa Damaran kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
Dalam sambutannya kepala Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga melalui Kabid Dikdasmen Suharto SPD. MPd menyampaikan, Untuk pelaksanaan UNBK di Kabupaten Kudus memasuki tahun kedua.
"Dari 49 Sekolah, 14 sekolah melaksanakan UNBK secara mandiri dan yang MTS dari jumlah 65 Sekolah, 49 diantaranya melaksanakan secara mandiri," Kata Kabid Dikdasmen.
Penyelenggaraan UNBK sendiri pertama kali dilaksanakan pada tahun 2014 secara online dan terbatas.
Sedangkan Penyelenggaraan UNBK saat ini menggunakan sistem semi-online yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal (sekolah) ke server pusat secara online (upload).
UNBK sendiri kemungkinan terjadinya keterlambatan soal, tertukarnya soal, dan ketidakjelasan hasil cetak soal bisa diminimalisir. Hasil UN pun bisa diumumkan lebih cepat, sehingga siswa memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau untuk masuk ke dunia kerja.
Dengan Sosiaslisasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) ini, dapat tercipta Sistem Pendidikan yang terintegritas, dan terpenuhinya Teknologi Informasi sebagai penunjang jalannya Pendidikan, jelas Hartono saat ditemui di sela-sela acara, Senin 12/03/2018. (J02 /A01)
Penyelenggaraan UNBK sendiri pertama kali dilaksanakan pada tahun 2014 secara online dan terbatas.
Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) yang selama ini sudah berjalan.
Untuk itu Dinas Pendidikan Kabupaten Kudus menggelar Sosialisasi Ujian Nasional Berbasis Komputer, dengan peserta Kepala Sekolah SMP dan MTS di sesion pertama, kemudian SD dan MI di session kedua.
Bertempat di Aula SMP Muhammadiyah 1 Jln KH. R Asnawi turut Desa Damaran kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
Dalam sambutannya kepala Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga melalui Kabid Dikdasmen Suharto SPD. MPd menyampaikan, Untuk pelaksanaan UNBK di Kabupaten Kudus memasuki tahun kedua.
"Dari 49 Sekolah, 14 sekolah melaksanakan UNBK secara mandiri dan yang MTS dari jumlah 65 Sekolah, 49 diantaranya melaksanakan secara mandiri," Kata Kabid Dikdasmen.
Penyelenggaraan UNBK sendiri pertama kali dilaksanakan pada tahun 2014 secara online dan terbatas.
Sedangkan Penyelenggaraan UNBK saat ini menggunakan sistem semi-online yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal (sekolah) ke server pusat secara online (upload).
UNBK sendiri kemungkinan terjadinya keterlambatan soal, tertukarnya soal, dan ketidakjelasan hasil cetak soal bisa diminimalisir. Hasil UN pun bisa diumumkan lebih cepat, sehingga siswa memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau untuk masuk ke dunia kerja.
Dengan Sosiaslisasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) ini, dapat tercipta Sistem Pendidikan yang terintegritas, dan terpenuhinya Teknologi Informasi sebagai penunjang jalannya Pendidikan, jelas Hartono saat ditemui di sela-sela acara, Senin 12/03/2018. (J02 /A01)
Maret 12, 2018
by Unknown
Maret 12, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Bertempat MA NU Raudhatus Shibyan Desa Peganjaran kecamatan Bae, Kabupaten Kudus diselenggarakan, Dialog Wawasan Kebangsaan yang diikuti siswa MTS dan MA NU Raudhatus Shibyan dengan tema "Peranan Pelajar Untuk Mewujudkan Nilai-nilai Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara".
Dengan Narasumber Dandim 0722 Kudus, Kepala Kesbangpol Kabupaten Kudus dan Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa.
Dandim 0722 Kudus, Letkol Inf Sentot Dwi Purnomo menyampaikan Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Pancasila adalah dasar negara, mencakup semua sendi kehidupan bangsa dan tidak ada yang boleh merubahnya. "Sebagai siswa harus mempunyai karakter dan Jati diri yang kuat, sehingga tidak mudah diadu domba," ucapnya di hadapan ratusan siswa yang hadir, Senin 12/03/2018.
Sedangkan Drs Eko Hari Djatmiko, Kesbangpol Kabupaten Kudus mengatakan, "Sebagai generasi muda penerus bangsa, Siswa harus mampu memberikan kontribusi sesuai kapasitasnya,". Harus bisa menjadi agen perubahan di dalam kehidupan bermasyarakat, tambahnya. (J02 /A01)
Dengan Narasumber Dandim 0722 Kudus, Kepala Kesbangpol Kabupaten Kudus dan Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa.
Dandim 0722 Kudus, Letkol Inf Sentot Dwi Purnomo menyampaikan Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Pancasila adalah dasar negara, mencakup semua sendi kehidupan bangsa dan tidak ada yang boleh merubahnya. "Sebagai siswa harus mempunyai karakter dan Jati diri yang kuat, sehingga tidak mudah diadu domba," ucapnya di hadapan ratusan siswa yang hadir, Senin 12/03/2018.
Sedangkan Drs Eko Hari Djatmiko, Kesbangpol Kabupaten Kudus mengatakan, "Sebagai generasi muda penerus bangsa, Siswa harus mampu memberikan kontribusi sesuai kapasitasnya,". Harus bisa menjadi agen perubahan di dalam kehidupan bermasyarakat, tambahnya. (J02 /A01)
by Unknown
Maret 12, 2018
Jurnalpantura.Com, Pati - Pendatanganan Pernyataan Komitmen Bersama Gerakan Menuju Pati Smart City. Diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Pati yang diikuti oleh seluruh SKPD dan para Camat.
Acara diselenggarakan di Ruang Pragolo Setda Kabupaten Pati pada hari Senin, 12/03/2018. Penandatanganan Pernyataan Komitmen Bersama Gerakan Menuju Pati Smart City dilakukan oleh Bupati Pati, Wakil Bupati Pati dan para pejabat Eselon II di lingkup Pemkab. Pati.
Tujuan diselenggarakannya pelatihan ini untuk mengenalkan media sosial (medsos) sebagai sarana komunikasi, sosialisasi sekaligus pelaporan kegiatan secara detil kepada publik. Dalam hal ini Pemkab. Pati telah melakukan tahap awal pembentukan Pati menuju Smart City dengan membentuk transparansi pemerintahan dengan melibatkan partisipasi aktif masyarkat dan pelaku bisnis yang terintegrasi dengan teknologi informasi dan komunikasi.
Salah satu terobosan untuk meningkatkan kinerja pemerintahan, kata Haryanto semua Kepala OPD, dan camat harus menguasai tehnologi informasi (IT) termasuk medsos. Kepala OPD dan Camat harus paham medsos untuk memberikan penjelasan dan pemahaman kepada masyarakat atas kebijakan dan kerja yang sudah dilakukan pemerintah.
Bupati Pati juga berharap kepada Kadis Diskominfo yang terpilih Indriyanto, SH., M.Si., agar mengintergrasikan seluruh sistem informasi dengan update data di semua organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab. Pati.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Septiaji Eko Nugroho, Direktur PT Thrust Multidaya Indonesia dan CV Bavaria Infotech Utama. Alumni dari S1 Teknik Elektro ITB dan Master of Science dari Technische Universitaet Muenchen, German, yang memiliki kepedulian dalam pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas, dan menjadi aktivis antihoax sejak 2012. Pendiri dan ketua Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) dan situs turnbackhoax.id. (J02 /A01)
Maret 10, 2018
by Unknown
Maret 10, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Kota Kabupaten Kudus resmi melantik sebanyak 75 anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk pelaksanaan pemilu 2019 di Aula Balai Desa Rendeng Jl Mayor Kusmanto, Sabtu 10/03/2018.
Jumlah tersebut meliputi seluruh anggota PPS yang tersebar di 25 Desa dan Kelurahan yang ada di kecamatan Kota. Masing-masing tiga personil di setiap Desa dan Kelurahan.
Dalam prosesi tersebut, para anggota PPS untuk Pemilihan Umum 2019 dilantik langsung oleh Ketua PPK Kecamatan Kota, Disaksikan sejumlah jajaran Forum Pimpinan kecamatan yang terdiri dari, Sekcam kota Adji Setiawan mewakili Camat kota Kudus, Aiptu Wahyudi Kasi Humas Polsek Kota mewakili Kapolsek, Serma Sunardi mewakili Danramil 01 kota dan Panwascam kota Sarwiyono.
Prosesi pelantikan berlangsung hikmad, dimana 75 anggota PPS Pileg 2019 mengucapkan ikrar pelantikan yang dibacakan langsung oleh Ketua PPK kota. "Dengan pelantikan ini, otomatis sebanyak 75 orang resmi menjadi anggota PPS pada pelaksanaan Pileg 2019," kata Gunawan Rukmanto.
"Kami berharap agar kedepan kita sama-sama komitmen untuk mensukseskan pelaksanaan pemilu legislatif yang akan digelar tahun depan, dan tak kalah penting kami sampaikan selamat kepada seluruh anggota PPS Pileg yang sudah dilantik," ungkapnya.
Untuk anggota PPS terpilih agar selalu menjalin komunikasi dengan pihak Desa maupun kelurahan agar pelaksanaan tugas sebagai penyelenggara Pemilihan Umum 2019 berjalan lancar dan sukses, tambahnya. (J02 /A01)
Jumlah tersebut meliputi seluruh anggota PPS yang tersebar di 25 Desa dan Kelurahan yang ada di kecamatan Kota. Masing-masing tiga personil di setiap Desa dan Kelurahan.
Dalam prosesi tersebut, para anggota PPS untuk Pemilihan Umum 2019 dilantik langsung oleh Ketua PPK Kecamatan Kota, Disaksikan sejumlah jajaran Forum Pimpinan kecamatan yang terdiri dari, Sekcam kota Adji Setiawan mewakili Camat kota Kudus, Aiptu Wahyudi Kasi Humas Polsek Kota mewakili Kapolsek, Serma Sunardi mewakili Danramil 01 kota dan Panwascam kota Sarwiyono.
Prosesi pelantikan berlangsung hikmad, dimana 75 anggota PPS Pileg 2019 mengucapkan ikrar pelantikan yang dibacakan langsung oleh Ketua PPK kota. "Dengan pelantikan ini, otomatis sebanyak 75 orang resmi menjadi anggota PPS pada pelaksanaan Pileg 2019," kata Gunawan Rukmanto.
"Kami berharap agar kedepan kita sama-sama komitmen untuk mensukseskan pelaksanaan pemilu legislatif yang akan digelar tahun depan, dan tak kalah penting kami sampaikan selamat kepada seluruh anggota PPS Pileg yang sudah dilantik," ungkapnya.
Untuk anggota PPS terpilih agar selalu menjalin komunikasi dengan pihak Desa maupun kelurahan agar pelaksanaan tugas sebagai penyelenggara Pemilihan Umum 2019 berjalan lancar dan sukses, tambahnya. (J02 /A01)
by Unknown
Maret 10, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Peringatan Hari Perempuan Sedunia yang jatuh pada 08/03/2018 kemarin, Istri dari Calon Gubernur Ganjar Pranowo, Atiqoh Ganjar Pranowo didampingi oleh Masan dan Noor Yasin yang merupakan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kudus nomer urut satu, bersama ratusan komonitas mendeklarasikan Perempuan Gayeng, Santri Gayeng dan Pemuda Gayeng.
Disamping deklarasi tersebut, istri Calon Gubernur no urut satu juga melakukan Nandur Bareng di kawasan Wisata Wonosoco Desa Wonosoco kecamatan Undaan Kabupaten Kudus.
Atiqoh Ganjar Pranowo mengatakan, Dihari perempuan sudah selayaknya keadilan dan kesetaraan gender antar perempuan dan laki-laki.
"Perempuan memiliki peran penting untuk menjaga keberlangsungan sebuah lingkungan, termasuk menjaga persatuan berbangsa dan bernegara," ucapnya di hadapan peserta Nandur Bareng dan Deklarasi Perempuan Gayeng, Pemuda Gayeng, Santri Gayeng, Sabtu 10/03/2018.
Dalam peringatan Hari Perempuan ini, juga diisi dengan Nandur Bareng. Atiqoh didampingi ANNOR menyerahkan 1000 bibit pohon Trambesi dan 500 Pohon Mangga kepada Pemuda dan Pemudi Gayeng untuk ditanam di lokasi Wisata Wonosoco. (J02 /A01)
Disamping deklarasi tersebut, istri Calon Gubernur no urut satu juga melakukan Nandur Bareng di kawasan Wisata Wonosoco Desa Wonosoco kecamatan Undaan Kabupaten Kudus.
Atiqoh Ganjar Pranowo mengatakan, Dihari perempuan sudah selayaknya keadilan dan kesetaraan gender antar perempuan dan laki-laki.
"Perempuan memiliki peran penting untuk menjaga keberlangsungan sebuah lingkungan, termasuk menjaga persatuan berbangsa dan bernegara," ucapnya di hadapan peserta Nandur Bareng dan Deklarasi Perempuan Gayeng, Pemuda Gayeng, Santri Gayeng, Sabtu 10/03/2018.
Dalam peringatan Hari Perempuan ini, juga diisi dengan Nandur Bareng. Atiqoh didampingi ANNOR menyerahkan 1000 bibit pohon Trambesi dan 500 Pohon Mangga kepada Pemuda dan Pemudi Gayeng untuk ditanam di lokasi Wisata Wonosoco. (J02 /A01)
Maret 09, 2018
by Unknown
Maret 09, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - Masih dam rangkaian Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2018, puluhan relawan secara bergotong royong membersihkan sampah dari air dan daratan di sepanjang Sungai Kaligelis, Jumat 09/03/2018.
Kegiatan yang diberi nama Gerebeg Sungai ini merupakan kerja sama Dinas PKPLH Kabupaten Kudus bersama Polres Kudus, Kodim 0722, Mapala UMK dan Dinas terkait seperti PUPR dan PSDA ini dilaksanakan di tiga tempat berbeda, yaitu Jembatan Kaligelis Turut Desa Demaan, Jembatan Kaligelis Tegalarum dan Jembatan Kaligelis Desa Ploso kecamatan Jati.
Salah satu program dalam peringatan HPSN 2018 adalah TBBS atau Tiga Bulan Bebas Sampah. Sejumlah agenda dilaksanakan untuk merealisasi program TBBS, diantaranya dengan kegiatan Gerebeg Sungai, hal tersebut disampaikan oleh Plt Kepala Dinas PKPLH Abdul Halil melalui Kabid Pengembangan Pembinaan Kapasitas Lingkungan Hidup, Indriatmoko saat ditemui di Arena Gerebeg Sungai Gelis.
“Jadi, pada hari ini kita secara bergotong royong membersihkan sampah, baik yang ada di sungai maupun daratan di sepanjang tepian Sungai Gelis” terangnya.
Melalui kegiatan ini pula, bertujuan mengubah perilaku masyarakat supaya tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat sampah. “Insya Allah, kegiatan ini akan menjadi semangat dan pemicu perubahan perilaku kita masyarakat Kudus dalam menjaga kebersihan lingkungan,” tambah Indriatmoko.
Dijelaskan pula bahwa Gerebeg Sungai ini juga menjadi bagian dari persiapan Kabupaten Kudus dalam menyongsong penilaian Adipura 2018. (J02 /A01)
Kegiatan yang diberi nama Gerebeg Sungai ini merupakan kerja sama Dinas PKPLH Kabupaten Kudus bersama Polres Kudus, Kodim 0722, Mapala UMK dan Dinas terkait seperti PUPR dan PSDA ini dilaksanakan di tiga tempat berbeda, yaitu Jembatan Kaligelis Turut Desa Demaan, Jembatan Kaligelis Tegalarum dan Jembatan Kaligelis Desa Ploso kecamatan Jati.
Salah satu program dalam peringatan HPSN 2018 adalah TBBS atau Tiga Bulan Bebas Sampah. Sejumlah agenda dilaksanakan untuk merealisasi program TBBS, diantaranya dengan kegiatan Gerebeg Sungai, hal tersebut disampaikan oleh Plt Kepala Dinas PKPLH Abdul Halil melalui Kabid Pengembangan Pembinaan Kapasitas Lingkungan Hidup, Indriatmoko saat ditemui di Arena Gerebeg Sungai Gelis.
“Jadi, pada hari ini kita secara bergotong royong membersihkan sampah, baik yang ada di sungai maupun daratan di sepanjang tepian Sungai Gelis” terangnya.
Melalui kegiatan ini pula, bertujuan mengubah perilaku masyarakat supaya tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat sampah. “Insya Allah, kegiatan ini akan menjadi semangat dan pemicu perubahan perilaku kita masyarakat Kudus dalam menjaga kebersihan lingkungan,” tambah Indriatmoko.
Dijelaskan pula bahwa Gerebeg Sungai ini juga menjadi bagian dari persiapan Kabupaten Kudus dalam menyongsong penilaian Adipura 2018. (J02 /A01)
Maret 08, 2018
by Unknown
Maret 08, 2018
Jurnalpantura.Com, Kudus - 29 anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Pemilu 2019 dari 9 kecamatan yang ada di Kabupaten Kudus resmi dilantik oleh Ketua KPU Kabupaten Kudus Moch Khanafi.
Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Anggota PPK, Sesuai amanat Undang Undang Nomor 7 Tahun 2017 dan Peraturan Komisi Pemiluhan Umum (PKPU) Nomor 3 Tahun 2018, menyebutkan keanggotaan PPK Pemilu 2019 sebanyak 3 orang. Dimana untuk Kabupaten/kota yang menyelenggarakan Pilkada seperti Kabupaten Kudus yang menyelenggarakan Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati serta Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Tengah, metode perekrutanya melalui evaluasi keanggotaan PPK Pilgub 2018.
“Anggota PPK Pemilu 2019 seluruhnya 29 orang dimana masing-masing kecamatan sesuai PKPU berjumlah 3 orang,” ujar Ketua KPU Kudus saat acara pelantikan dan pengambilan sumpah anggota PPK Pemilu 2019 di Hotel Gripta Jl.AKBP.R.Agil Kusumadya, turut Desa Jati Wetan kecamatan Jati Kabupaten Kudus.
Dengan dilantiknya anggota PPK Pemilu 2019, yang juga menjadi PPK Pilkada Serentak 2018 maka anggota PPK Pemilu 2019 akan merangkap tugas selama 5 bulan kedepan hingga Juli 2018.
“Tiga anggota PPK Pemilu Legislatif dan Pilpres 2019 akan melanjutkan tugas hingga selesainya penyelenggaraan Pemilu 2019 nanti. Namun demikian untuk tahun 2018 ini, masa kerja PPK Pemilu 2019 sementara hanya sampai 7 bulan terhitung dari Maret hingga September 2018. Untuk tiga bulan sisanya (Oktober–Desember) masih harus menunggu ketentuan KPU RI,” jelasnya, Kamis 08/03/2018.
Diakui Yuni, dibutuhkan kebersamaan, kemandirian dan independensi, sehingga mampu melaksanakan tugas dengan profesional.
Asisten I Agus Budi Satria yang mewakili Bupati menyampaikan selamat kepada anggota PPK yang telah berhasil melalui tahapan evaluasi kinerja dan dilantik menjadi PPK Pemilu 2019. “Atas pelantikan ini hendaknya dapat disyukuri, karena saudara mendapatkan kesempatan dan kehormatan dari Negara untuk ikut serta berperan aktif dalam pelaksanaan pesta demokrasi yang akan menentukan nasib bangsa dan negara lima tahun kedepan,” katanya.
Namun demikian, lanjut Agus, tugas dan tanggungjawab yang diemban tidaklah ringan. Sebagai anggota PPK memiliki tugas dan wewenang antara lain membantu KPU kabupaten dalam menyelenggarakan pemilu, melaksanakan semua tahapan pemilu di tingkat kecamatan serta melaksanakan tugas dan kewajiban lain sesuai peraturan perundang-undangan.
“Saya berharap, semua anggota PPK yang dilantik dapat segera melaksanakan semua tahapan pemilu 2019 yang telah ditetapkan secara profesional sehingga pemilu berlangsung secara Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil,” katanya.
Acara pengambilan sumpah dan janji diakhiri dengan ucapan selamat kepada Anggota PPK yang baru dilantik dan foto bersama antara anggota PPK bersama Camat masing-masing. (J02 /A01)
Langganan:
Postingan (Atom)