Jurnal pantura.com Kudus – Crew Jual beli Online Kudus (JBO) dan koperasi Sukses Mandiri Sejahtera (SMS) Kabupaten Kudus, merupakan organisasi atau wadah bagi para pelaku usaha, khususnya usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang terdiri dari pemilik, penjual, akademisi, petani hingga peternak, mahasiswa, dosen untuk bersinergi membangun masyarakat berwirausaha secara mandiri.
Berbagai aktivitas ekonomi kemasyarakatan telah dilakukan oleh lembaga ini, salah satu program terbaru nya adalah, aktivitas pasar Tiban dengan menggunkan duit batok .
Menurut Juru Bicara Pasar Tiban, Bambang di Kudus akan menjadi percontohan strategi pemasaran produk-produk UKM di kota kretek. Salah satu kiatnya adalah jual beli dengan memanfaatkan tehnologi dan informasi melalui wadah JBO.
Komunitas JBO binaan Para pengusaha Mandiri ini merupakan kumpulan wirausahawan berbagai jenis produk-produk khas dan unik di Kudus yang memperdagangkan produknya melalui jalur online, Selasa 06/03/2018.
“Dalam waktu 3 bulan, komunitas jual beli online di bawah naungan Komunitas Pengusaha Mandiri Kudus ini, telah menghimpun lebih dari seratus duapuluh orang wirausahawan di Kudus, tiap hari Jumat sore dan hari hari tertentu mereka berkumpul, berkreasi dan melakukan monitoring serta evalausi di Pendopo /aula kantor JBO yang berada Desa Purworejo, Bae, Kudus,” jelas Bambang.
Aktivitas yang dilakukan crew JBO ini, selain upaya membangkitkan ekonomi mandiri di lingkungan mereka, melalui pemasaran dan jual beli produk UKM, juga dilakukan kegiatan-kegiatan produktif lainya, seperti arisan Guyub Rukun, praktek pembuatan berbagai resep makanan, tukar informasi berbagai produk baru, diskusi, perkenalan sesama anggota baru dan lain sebagainya.
Dijelaskan oleh Bambang “Seperti hari minggu lalu , mereka berkumpul di halaman sekretariat untuk melaksanakan gladi bersih guna mempersiapkan kegiatan pasar Tiban yang unik dengan menggunakan alat tukar duit batok",
Dilanjukan pada hari selasa, 6 -3-2018 mereka berkumpul lagi mematangkan langkahnya untuk melakukan evaluasi dan berdiskusi serta melakukan penataan dan undian peserta yang mau bergabung untuk ikut meramaikan pasar tiban yang akan dilaksanakan pada hari minggu tanggal 11 Maret 2018 di halaman sekretariat .
Selain itu, komunitas JBO ini juga menyelenggarakan kegiatan koperasi sukses mandiri sejahtera yakni simpan dan pinjam, ditetapkan simpanan pokok Rp 100 ribu dan simpanan wajib Rp 20 ribu tiap bulannya. Maka sebagai sarat peserta yang boleh menjual di area pasar tiban dengan duit batok adalah mereka yang sudah mendaftar sebagai anggota koperasi sengan dibuktikan melunasi simpanan pokok dan simpanan wajibnya.
"Disepakati koperasi ini dikelola dengan cara Syar’i yakni si peminjam tidak dikenakan bunga, namun dengan sistem bagi hasil dan di kehendaki setiap peminjam memberikan sedekah suka rela dengan cara dimasukan ke dalam kaleng infaq yang di sediakn oleh panitia. hingga saat ini simpanan pokok dan simpanan wajib, sudah tekumpul Rp 9.220.000 dari 65 anggota,” jelas Aryo ketua koperasi yang juga pengusaha susu kambing ini.
Keunikan dan daya tarik dari kegiatan transaksi jual beli produk unggulan dari komunitas anggota JBO ini adalah, setiap penjual yang sudah laku dan selesai transaksi harus memberikan fee secara suka rela untuk dimasukan dalam kas koperasi.
Sehingga pemasukan koperasi tidak hanya diperoleh dari simpanan wajib dan pokok saja, namun juga mendapatkan pemasukan dari fee setiap terjadi transaksi jual beli. Hingga sekarang fee dari hasil transaksi jual beli di JBO ini sudah mencapai Rp 1.300.000 lebih dalam kurun waktu 5 minggu saja.
“Guna menyemarakkan dan dalam rangka meningkatkan penjualan produk, kegiatan pasar unik ini, akan dilakukan kegiatan membuka Pasar Krempyeng dengan metode barter pakai alat tukar, yakni dengan koin batok , jadi panitia menyediakan koin batok kelapa yang ditukar dengan uang Rp 5 ribu oleh seluruh anggota yang tergabung dalam anggota JBO," jelasnya".
Dalam kegiatan pasar tiban ini di tunjuk sebagai kordinator H maskur dan di bantu Ony.
Kemudian dari panitia meyediakan sarana prasarana berupa tenda, meja kursi dan gerai untuk memajang produk-produk milik anggota. Sehingga, setiap anggota wajib untuk membeli produk-produk tersebut yang ditukarkan dengan koin atau batok kelapa tadi.
“Semoga usaha dan kreasi kegiatan Pasar Online dan Pasar tiban ini, akan menjadi tren baru di Kudus ini. Guna meningkatkan geliat UKM dan bisa menjadi proyek percontohan, gerakan ekonomi mandiri yang sehat dan dinamis di masa yang akan datang,” pungkasnya.
" Ditegaskan pasar tiban yang akan di buka pada minggu tanggal 11/03/2018 ini untuk umum. Kepada masyarakat yang mau berkunjung dan ikut meramaikam, di pasar tiban meyediakan jajanan unik dan khas dengan menggunkan alat tukar batok kelapa", tegas Bambang. (mad/J02)
Maret 08, 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar