"Guna menjaga situasi kondusif. usai shalat Jumat, mereka harus bubar, kembali ke rumah masing-masing, tidak boleh kumpul-kumpul di kawasan masjid dan kawasan komplek candi (Candi Borobudur, red)," katanya di Semarang, Rabu (06/09/2017).
Hal tersebut disampaikan Kapolda Jateng usai mengikuti rapat koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah yang dipimpin Sekda Jateng Sri Puryono dihadiri oleh Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman, Ketua MUI Jateng KH Ahmad Darodji, dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jateng Mudjahirin Tohir.
Seperti diketahui, rencana aksi bela Rohingya yang semula akan dilakukan di kawasan Candi Borobudur pada Jumat (8/9) akhirnya diganti dengan ibadah shalat Jumat bersama di Masjid An-Nur, Kabupaten Magelang.
Kapolda Jateng menegaskan, pihaknya akan menetapkan status Siaga I mulai Kamis (7/9) hingga Sabtu (9/9) terkait dengan rencana pengerahan massa dalam aksi solidaritas bela Rohingya di Kabupaten Magelang.
"Meski lokasi aksi dipindah ke Masjid An-Nur, tapi Polda Jateng tetap berlakukan Siaga I guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terkait perubahan situasi di lapangan, kita tidak boleh kecolongan," ujarnya.
Kapolda Jateng menyebutkan, jumlah personel yang disiagakan untuk pengamanan aksi solidaritas bela Rohingya pada Jumat 8/9) adalah 25 Satuan Setingkat Kompi atau sekitar 2.500 personel, 3 SSK diantaranya dari unsur TNI.
0 komentar:
Posting Komentar