“Ini ketiga kalinya ikut Audisi Umum, yang kedua memang mungkin dia kecewa. Dianya luar biasa di ktiga ini, dia memang luar biasa. Minta latihan di palembang dan itu dia sendiri di sana. Saya hanya mengantar dia ke Palembang, pulangnya malah dia sendiri. Diantar pelatihnya ke bandara, dan saya tunggu di bandara di Medan,” cerita sang ayah.Yusan pun bercerita jika Nazura sempat tak mendapat restu dari sang ibu, Heni Gustini. “Mamanya kan guru, karena bertentangan dengan kita. Pikirannya selalu sekolah saja, tetapi dia kan lumayan berprestasi, pernah beberapa kali juara di Sumatera dan karena ini sekarang mamanya perlahan mulai mendukung dan memberikan restu kalau Nazura lebih memilih bulutangkis daripada sekolah,”tambahnya.
Meski lebih fokus untuk bulutangkis, Nazura tetap mendapat dukungan penuh dari sekolah. Ia mendapat dispensasi untuk bisa meninggalkan kelas saat latihan dan bertanding. Dengan catatan, Nazura tetap belajar melalui modul-modul yang diberikan gurunya untuk bisa mengikuti ujian.
Harapan Yusan agar Nazura bisa bergabung bersama PB Djarum pun begitu tinggi. Ia berharap Nazura bisa mengikuti dua teman sekampung halamannya untuk bergabung bersama PB Djarum, dan bisa menjadi pemain dunia pertama asal Aceh.
“Kalau dia masuk tahun ini, Nazuranya sudah siap sekali. Dia sudah berani untuk tinggal di Palembang dalam tiga bulan terakhir. Dan kalaupun belum diterima tahun ini, mungkin dia akan tetap tinggal di sini untuk persiapan audisi lagi tahun depan,”pungkasnya.
Nazura akan melakoni pertandingan ketiga hari ini, Sabtu 09/09/2017 di tahap final Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017. Peserta akan ditentukan lolos tidaknya pada pertandingan siang ini dan akan melakoni pertandingan kelima pada sore hari.(J02)
0 komentar:
Posting Komentar