Kegiatan nguri-uri budaya leluhur itu semuanya dipimpin Bupati HM Natsir didampingi para alim ulama. Sebab selain menggambarkan bektining kawula marang Gusti (ketaqwaan umat pada Sang Pencipta), agenda rutin pada bulan Besar (Zulhijah) itu juga sebagai wujud sinergitas ulama dan umara dalam membangun Demak semakin makmur, gemah ripah loh jinawi.
Sejak pagi usai Salat Idul Adha, ribuan warga berdiri berdesakan menanti iring-iringan kereta kencana Kiai Bintoro yang ditumpangi Bupati HM Natsir berserta istri. Berikut derap tegak langkap prajurit patang puluhan, yang dipimpin Lurah Tamtomo mengawal bupati juga kembang setaman uba-rampe nyekar ke makam Sunan Kalijaga di Kadilangu.
Salah satu warga yang bernama Narti (26), warga Desa Kliteh Kecamatan Karanhtengah, yang datang bersama anak dan suaminya. "Panas tapi senang karena ramai. Tak apalah sekali-sekali keringatan, asal anak senang dan terhibur melihat rombongan bupati lengkap dengan badut dan barongan di belakangnya," kata ibu satu anak itu.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Demak Rudi Santosa SH menambahkan, menjadi rangkaian kegiatan yang rutin digelar pada 10 Dzulhijah bersamaan perayaan Idul Adha adalah ziarah ke makam Raja-raja Kesultanan Bintoro dan Sunan Kalijaga. Dilanjutkan dengan pembukaan Pasar Rakyat Grebeg Besar yang dijadwalkan 21 hari di area parkir wisata Tembiring Jogo Indah.(J02)
0 komentar:
Posting Komentar