JURNALPANTURA.COM, Kudus - Totalitas Bupati Kudus H. Musthofa tak perlu lagi diragukan. Dirinya menyebut bahwa kebijakannya untuk bidang kesehatan di Kudus, sangat berpihak pada masyarakat. Inovasi yang ada disupport dengan anggaran yang cukup.
Demikian dikatakan Bupati dua periode ini pada Seminar Kesehatan HKN ke-53 tahun 2017 di Pendopo Kabupaten, Rabu (15/11). Selain Bupati Kudus, seminar ini juga menghadirkan Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK dari Undip dan dr. Aris Jatmiko, MM, AAK Deputi Direksi Wil. Jateng DIY BPJS Kesehatan.
Dengan gamblang, Musthofa memaparkan kebijakannya di Kudus. Bahwa kesehatan merupakan kunci meraih hidup yang sejahtera. Untuk itu all out menjadi sebuah kata kunci dalam pelayanan kesehatan.
"Masyarakat kami hanya cukup dengan KTP, bisa terlayani di puskesmas dan rumah sakit di kelas III. Tanpa BPJS," jelas Bupati yang melaksanakan program ini sejak awal 2015 lalu.
Bahkan, kemudahan layanan kesehatan terus ditingkatkan. Sarpras pendukung dengan support SDM berkompeten siap memberikan pelayanan terbaik. Anggaran kesehatan di Kudus mencapai 14,72% dari total APBD.
"Bahkan, kini dengan aplikasi K-119, masyarakat dengan mudah terlayani dalam kondisi darurat, dengan sistem yang terintegrasi," tambahnya di hadapan peserta se Eks-karesidenan Pati, Kab. Demak dan Kab. Grobogan ini.
Namun demikian, Bupati tetap mendorong masyarakat Kudus tetap sehat. Taman yang dilengkapi jogging track dan fasilitas olahraga adalah salah satu bukti keseriusannya bagi kesehatan masyarakat secara luas. Tentu banyak kebijakan lain dalam mendorong masyarakat berperilaku hidup sehat.
Sementara itu, Prof. Anies memaparkan pentingnya peran keluarga dalam menjaga kesehatan. Begitu pula sebaliknya. Karena keduanya berhubungan timbal balik.
Sedangkan dr. Aris Jatmiko memaparkan peran BPJS kesehatan terhadap gerakan masyarakat hidup sehat. Dengan sehat yang diawali dari individu dan kekuarga inilah yang akan menjadikan Indonesia sehat.(J10)
0 komentar:
Posting Komentar