Top Ad 728x90

November 07, 2017

Pondok Pesantren Sebagai Benteng Terakhir Penanggulan Radikalisme Dan Bahaya Peredaran Narkoba

 JURNALPANTURA.COM, Grobogan - Peredaran Narkoba yang sudah masuk ke semua lini di masyarakat merupakan tantangan terbesar bagi para generasi muda di era globalisasi.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi saat bersilaturahmi dengan para pengasuh dan santri Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin di Desa Brabo, Kecamatan Tangungharjo, Kabupaten Grobogan, Senin 06/11/2017.

Masih Menurut Drs Heru Sudjatmoko, Memerangi narkoba tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja namun harus bersama-sama oleh seluruh kalangan masyarakat. Apalagi dampak narkoba dapat merusak masa depan generasi muda.

“Tantangan paling besar tentu saja narkoba karena bisa masuk ke berbagai lapisan masyarakat. Bahkan kita sebagai orang tua pun belum tentu tahu anak-anak kita sudah menyentuh narkoba,” katanya.

Heru mengatakan pondok-pondok pesantren memiliki peran yang sangat strategis dalam memerangi narkoba. Sebab, ponpes lebih mengutamakan pendidikan agama dan menciptakan generasi muda yang memiliki landasan agama dan moralitas tinggi. Dengan dasar agama yang kuat diharapkan mampu menangkal peredaran narkoba di tengah masyarakat.

Selain tantangan narkoba, imbuhnya, generasi muda juga sangat rentan terhadap dampak negatif dari kemajuan teknologi informasi. Penggunaan teknologi informasi tanpa dilandasi dengan akhlak yang kuat dapat menjerumuskan mereka ke dalam perilaku yang menyimpang, seperti pornografi, radikalisme dan ujaran-ujaran kebencian yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan negara Indonesia. Ponpes memiliki andil yang sangat besar karena membekali para santrinya dengan landasan agama sangat kuat, mampu menyaring dan memilih informasi bermanfaat dan yang tidak bermanfaat.

“Adanya smartphone manfaatnya besar, tetapi kalau kita tidak punya dasar moralitas akhlakul kharimahmaka bisa terperosok. Bukan manfaat yang diperoleh tapi mudharat,” ujarnya.

Melihat potensi yang besar itu, wajar jika pemerintah terus mendorong dan memfasilitasi pondok pesantren untuk bisa meningkatkan eksistensinya dengan memberikan bantuan-bantuan yang diperlukan ponpes agar dapat meningkatkan kualitas para santri.

Untuk itu pemerintah memberikan bantuan sosial guna pengembangan Ponpes dan untuk Ponpes Sirojuth Tholibin sebesar 75 juta,  Lanjutnya(J02)

0 komentar:

Posting Komentar

Top Ad 728x90