Kedatangan
rombongan ini mengagetkan pemilik gudang, Tasan. Dia sedang bersiap
meninggalkan tempat sambil memegang helm full face.
“
Selamat datang bapak-bapak. Kok mendadak sekali ,” ucap Tasan setelah buru-buru
meletakkan helm diatas tumpukan pupuk begitu melihat tiga mobil plat merah
parkir di depan pintu gudangnya.
Masan
yang memimpin rombongan didampingi Ilwani, Wakil Ketua DPRD, langsung mengajak
rombongan untuk memeriksa gudang guna melihat persediaan pupuk SP36 yang
dikeluhkan keberadaannya oleh para petani di wilayah Kecamatan Undaan.
“
Ini ada banyak pupuk SP36 bersubsidi gini. Kok bisa petani di kecamatan saya
Undaan sambat kekurangan SP36 ,” tegas Masan sambil berdiri di tumpukan pupuk
SP36 sambil melihat proses pengangkutan ke atas truk.
“
Ini sedang proses untuk pengiriman satu truk SP36, NPK dan ZA bersubsidi ke
Undaan Tengah pak ketua ,” jawab Tasan sambil terbata-bata.
“
Saya minta ini segera dikirim supaya petani tidak khawatir lagi dengan
keberadaan pupuk SP36 ,” tukas Masan serius.
TUMPUKAN. Masan (berdiri diatas tumpukan pupuk SP36 bersubsidi), Catur Sulistiyanto dan Dwi Susanto saat melakukan sidak ke gudang distributor pupuk bersubsidi milik CV Fortuna di Desa Loram Wetan. |
Masan
menambahkan, semestinya di wilayah Kudus tidak terjadi gejolak terkait pupuk.
Sebab berdasarkan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan kelompok) milik Dinas
Pertanian dan Pangan sudah dilebihi dari kebutuhan sesuai lahan pertanian.
“
Kalau ditemukan penyimpangan, nanti biar diproses oleh pihak Polres Kudus ,”
imbuhnya.
Rombongan
kemudian menuju ke penyalur pupuk di desa Wates Kecamatan Undaan. Pada toko UD
Santoso Widodo (SW), rombongan hanya melihat tumpukan stok pupuk urea
bersubsidi di gudang milik Solikun.
GOBYOS.
Rombongan sidak meminta agar distributor (Tasan) mengirimkan pupuk bersubsidi sesuai
jadwal dan RDKK pada penyalur untuk dijual ke petani.
|
“
Untuk pupuk SP36 atau NPK bersubsidi lama tidak dikirimi dari Distributor.
Padahal kami sudah minta pada musim tanam kemarin. Yang dikirim hanya Urea dan
ZA. Pupuk ZA bersubsidi hanya satu ton, jadi satu hari langsung habis. Saya
sampai sungkan dengan para petani yang masih tetangga sendiri kalau datang
kesini mau beli pupuk bersubsidi. Tapi bagaimana lagi memang kita baru hanya
dikirimi yang ada ini ,” kata Solikun sambil menunjukkan tumpukan pupuk urea
bersubsidi.
“
Tadi kita sudah dari pihak Distributor, saya minta mereka segera
mendistribusikan pupuk bersubsidi yang dibutuhkan petani ,” tukas Masan. (J09)
0 komentar:
Posting Komentar