JURNALPANTURA.COM, Jepara - Dr. Dra. Hj. Mey Sulistyoningsih. M.Si. Ketua umum DPD provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Wakil Ketua Umum FPM DPD Jawa Tengah Drs. H.M. Didik Ardiyanto, M.si, Ak, Senin 30/10/2 017 hari ini melantik pengurus DPC FPM kab Jepara periode 2017-2022
Acara pelantikan pengurus DPC Federasi Pekerja Mandiri Jepara itu digelar di pendopo kabupaten Jepara.
Ketua umum melalui Didik Ardiyanto membacakan pengukuhan pelantikan pengurus DPC FPM Jepara senin hari ini. Terdapat sebanyak 52 pengurus DPC Federasi Pekerja Mandiri yang dilantik terdiri pengurus harian dilengkapi dengan divisi-divisi dan kompartemen- kompartemen.
Dalam acara pelantikan tersebut, dihadiri oleh sekitar 100 undangan yg terdiri dari unsur Forkopimda, OPD terkait, ormas dan LSM, Se- kabupaten Jepara.
Dalam sambutannya Bupati Jepara yg diwakili oleh Kabag tata pemerintahan menyatakan
"Bahwa FPM merupakan wadah para pekerja disektor informal dan mempunyai fungsi yg sangat strategis dalam rangka meningkatkan taraf hidup, perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, pemerintah kabupaten Jepara siap bersinergis bersama FPM untuk mengembangkan potensi-potensi kemandirian desa yg ada di Jepara".
Sementara itu dalam sambutanya Ketua Umum DPP FPM Drs. H. Toto Utomo Budi Sentoso,M.Si, mengatakan "bahwa pengurus FPM DPC Kabupaten Jepara agar segera menyusun program kerja guna mengsinergikan dengan program-program pembangunan pemerintah kabupaten", terangnnya.
"Ketua umum juga menegaskan bahwa Jepara mempunyai banyak keunggulan komparatif yang dapat diaktualisasikan secara maksimal sehingga dapat menjadi keunggulan kompetitif ditingkat nasional.
Prosesi pelantikan ditandai dengan penyerahan Pataka dari wakil ketum DPD Jawa tengah Drs. H.M. Didik Ardiyanto, M.si, Ak kepada ketua FPM DPC Kabupaten Jepara masa bakti 2017-2022 Tri Hutomo.Fiq.(J02)
Oktober 30, 2017
by Unknown
Oktober 30, 2017
JURNALPANTURA.COM, Kudus - Sejak pagi, kawasan Akademi Militer (Akmil) sudah dipenuhi goweser. Tidak hanya ratusan, tapi belasan ribu. Mereka datang dari berbagai daerah Jawa Tengah untuk mengikuti Fun Bike dalam memeriahkan HUT ke-60 Akmil.
Salah satu goweser yang bersemangat mengikuti kegiatan tersebut adalah Gagarin. Laki-laki yang berprofesi sebagai guru olahraga itu mengayuh pedalnya dari rumahnya di Patean Kendal, menuju Akmil. Dia juga akan kembali mengayuh pedalnya ketika pulang. Cukup 3,5 jam baginya untuk menempuh jarak kurang lebih 60 kilometer.
“Ini sekaligus untuk melatih fisik saya,” ujarnya usai mengikuti gowes, Minggu 29/10/2017 di Lapangan Sapta Marga.
Pada event itu, Akmil membagi menjadi dua kategori rute. Yakni, rute funbikesepanjang 14 km dan rute adventuresepanjang 22,35 km. Untuk rute funbike, para peserta mengayuh sepedanya menyusuri rute Jalan Salaman, Jalan Mertoyudan Bandongan, Jalan P Diponegoro, Jalan Kapten Yahya, belok ke Jalan Pahlawan, dan berakhir di Stadion Saptamarga Akmil.
Sementara untuk rute adventure, goweser bergerak dari gerbang Akmil menuju Jalan Sultan Agung, Jembatan Progo, Balai Desa Banyuwangi, Jalan Bandongan-Magelang, tanjakan irigasi Kalibening, dan Jalan Kapten Yahya. Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Duku, Jalan Semarang – Magelang, Jalan A Yani, Tugu Adipura, Jalan Gatot Subroto GOR Soeroto, dan finish di pintu utara Stadion Sapta Marga.
Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dan istri Hj Atikoh Ganjar Pranowo memilih rute adventure yang lebih menantang. Didampingi Gubernur Akpol dan Wakapolda Jateng Brigjen Pol Indrajit, Ganjar dan istri sangat menikmati rute berupa tanjakan dan turunan yang ditetapkan panitia. Mereka mengayuh selama kurang lebih 1,5 jam.
Setelah beristirahat sejenak, orang nomor satu di Jawa Tengah itu didaulat untuk mengambil undian. Peserta bernama Agus, warga Bandongan Magelang beruntung mendapatkan satu unit motor. Agus yang sehari-harinya bekerja membantu ibunya di warung makan belut itu pun merasa bahagia. Apalagi, dia belum memiliki motor.
Selain Agus, sembilan warga lain juga beruntung mendapatkan motor. Bagi peserta yang beruntung mendapatkan motor, Gubernur Ganjar mengingatkan agar selalu mengenakan helm saat bepergian.(J02)
by Unknown
Oktober 30, 2017
JURNALPANTURA.COM, Kudus - Bulan Bhakti karang taruna yang ke 57 tahun 2017 ini di peringati dengan sangat meriah sekali dengan berbagai macam kegiatan, Berbeda dengan peringatanyang sama pada tahun yang lalu.
Seperti pernah diberitakan sebelumnya, Rangkaian kegiatan dalam rangka Bulan Bhakti karang Taruna telah di mulai dan diselenggarakan oleh jajaran pengurus Karang Taruna Kabupaten kudus sejak awal bulan September yang lalu dan Puncak kegiatan dilaksanakan hari ini dengan menggelar Lomba Lintas Alam(Lolinal).
Pengurus karang Taruna kabupaten kudus menggelar Lomba Lintas Alam yang diikuti oleh ratusan tim baik dari anggota Karang Taruna maupun tim non kaanggota Karang Taruna seperti Pecinta Alam dan para Pelajar.
Sekitar 90 tim peserta yang berasal dari anggota Karang Taruna seKabupaten kudus mengikuti Lolinal dan ada 30 tim yang berasal dari non anggota Karang Taruna.
Lomba Lintas Alam yang mengambil tempat di Desa Wonosoco Undaan Kudus, Ahad 29/10/2017 ini bertujuan, Selain sebagai ajang silaturrohmi antar anggota karang Taruna yang ada di kabupaten kudus Lolinal ini juga untuk semakin menumbuhkan rasa cinta pada Alam dan menambah solidaritas sesama anggota karang Taruna, kata Fiza Akbar Ketua karang Taruna Kabupaten kudus.
Sementara Arif Indaryanto salah satu Panitia yang juga asisten juri dalam Lomba Lintas Alam ini menjelaskan," Ada 4 pos yang harus di lalui oleh setiap tim peserta dan dari masing-masing pos akan ada tim juri yang akan memberikan soal ataupun tugas yang berbeda-beda"
Pos Pertama akan diujikan tentang materi PBB dengan juri dari anggota Koramil Undaan, Pos ke Dua dengan materi P3K oleh BPBD kabuten Kudus, Pos ke Tiga oleh Karang Taruna Kabupaten dengan soal_ soal mengenai Wawasan kebangsaan dan kekarangtarunaan sedangkan pos terakhir diisi oleh Yel-yel dari masing-masing tim sebagai bukti kekompakan dan kerja sama selama event lintas alam.
Nur Wahyudi(20) satu dari sekian ratus peserta Lolinal yang berasal dari Taruna Bakti, Karang Taruna Kelurahan Wergu wetan, kepada tim JURNALPANTURA.COM menceritakan betapa serunya kegiatan hari ini.Tidak hanya menambah teman karena bertemu dengan anggota Karang Taruna se Kabupaten Kudus, Yang paling penting kami mendapatkan pengetahuan yang baru yaitu mengetahui bagaimana cara mengatasi patah tulang bagian luar dan juga menambah wawasan.
"Kepada Panitia kami apresiasi sekali dan kami bangga bisa mengikuti kegiatan ini,Tahun depan agar lebih di sempurnakan lagi" Ujar Yudi.Walau kami tadi sempat protes kepada pihak panitia karen kurangnya personil juri yang ada di Pos 1 dan Pos 2, Seharusnya di ke dua Pos tersebut personilnya ditambah tidak hanya 2 orang, sehingga proses penjurian membutuhkan waktu yang lama dan itu banyak membuat protes para peserta.(J02)
Seperti pernah diberitakan sebelumnya, Rangkaian kegiatan dalam rangka Bulan Bhakti karang Taruna telah di mulai dan diselenggarakan oleh jajaran pengurus Karang Taruna Kabupaten kudus sejak awal bulan September yang lalu dan Puncak kegiatan dilaksanakan hari ini dengan menggelar Lomba Lintas Alam(Lolinal).
Pengurus karang Taruna kabupaten kudus menggelar Lomba Lintas Alam yang diikuti oleh ratusan tim baik dari anggota Karang Taruna maupun tim non kaanggota Karang Taruna seperti Pecinta Alam dan para Pelajar.
Sekitar 90 tim peserta yang berasal dari anggota Karang Taruna seKabupaten kudus mengikuti Lolinal dan ada 30 tim yang berasal dari non anggota Karang Taruna.
Lomba Lintas Alam yang mengambil tempat di Desa Wonosoco Undaan Kudus, Ahad 29/10/2017 ini bertujuan, Selain sebagai ajang silaturrohmi antar anggota karang Taruna yang ada di kabupaten kudus Lolinal ini juga untuk semakin menumbuhkan rasa cinta pada Alam dan menambah solidaritas sesama anggota karang Taruna, kata Fiza Akbar Ketua karang Taruna Kabupaten kudus.
Sementara Arif Indaryanto salah satu Panitia yang juga asisten juri dalam Lomba Lintas Alam ini menjelaskan," Ada 4 pos yang harus di lalui oleh setiap tim peserta dan dari masing-masing pos akan ada tim juri yang akan memberikan soal ataupun tugas yang berbeda-beda"
Pos Pertama akan diujikan tentang materi PBB dengan juri dari anggota Koramil Undaan, Pos ke Dua dengan materi P3K oleh BPBD kabuten Kudus, Pos ke Tiga oleh Karang Taruna Kabupaten dengan soal_ soal mengenai Wawasan kebangsaan dan kekarangtarunaan sedangkan pos terakhir diisi oleh Yel-yel dari masing-masing tim sebagai bukti kekompakan dan kerja sama selama event lintas alam.
Nur Wahyudi(20) satu dari sekian ratus peserta Lolinal yang berasal dari Taruna Bakti, Karang Taruna Kelurahan Wergu wetan, kepada tim JURNALPANTURA.COM menceritakan betapa serunya kegiatan hari ini.Tidak hanya menambah teman karena bertemu dengan anggota Karang Taruna se Kabupaten Kudus, Yang paling penting kami mendapatkan pengetahuan yang baru yaitu mengetahui bagaimana cara mengatasi patah tulang bagian luar dan juga menambah wawasan.
"Kepada Panitia kami apresiasi sekali dan kami bangga bisa mengikuti kegiatan ini,Tahun depan agar lebih di sempurnakan lagi" Ujar Yudi.Walau kami tadi sempat protes kepada pihak panitia karen kurangnya personil juri yang ada di Pos 1 dan Pos 2, Seharusnya di ke dua Pos tersebut personilnya ditambah tidak hanya 2 orang, sehingga proses penjurian membutuhkan waktu yang lama dan itu banyak membuat protes para peserta.(J02)
Oktober 29, 2017
by Unknown
Oktober 29, 2017
JURNALPANTURA.COM, Kudus - Mural atau ‘lukisan dinding’ adalah suatu sarana ekspresi yang dalam perkembangannya menjadi bagian seni publik.Walaupun “Mural” belum terlalu populer dikalangan anak muda yang ada di kudus dibandingkan seni tulis yang lain seperti Graffity.
Dalam karya Seni Mural harus mempunyai tema sehingga pesan yang ingin di sampaikan di mengerti oleh masyarakat dan akhirnya mengikuti isi pesan tersebut.
Di halaman Labkesda Jln Ganesha, Purwosari kec kota Kudus, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kudus dan Persatuan Wartawan Indonesia mengadakan lomba Mural dengan Tema Sukses Pilgub Dan Pilbup 2018 yang diikuti oleh 30 peserta.
"Diharapkan melalui Lomba Mural ini, Para Remaja dan Siswa yang yang memiliki hoby ‘melukis’ dapat mengekspresikan kemampuannya dengan positif"Terang Anggota KPU Kudus Eni Misdayani.
Lebih lanjut anggota KPU ini menjelaskan, Dengan diadakannya lomba lukis Mural ini diharapkan peran aktif dari para Remaja untuk turut serta mengkampanyekan, Tolak Politik Uang dan Tolak Golput akan lebih efektif.
Salah satu peserta Mural Competion, Siswa dari SMK Umar Said, Besito Kecamatan Gebog.Muhammad Jamaludin Siswa kelas XI Jurusan Animasi, Saat ditemui JURNALPANTURA.COM di Lokasi lomba, Ahad 29/10/2018.
M Jamaludin mengaku baru sekali ini mengikuti perlombaan Mural."Saya datang sendiri dan ingin mendapat pengalaman baru dengan mengikuti lomba Mural Yang diselenggarakan oleh KPU dan PWI " tuturnya.(J02)
Dalam karya Seni Mural harus mempunyai tema sehingga pesan yang ingin di sampaikan di mengerti oleh masyarakat dan akhirnya mengikuti isi pesan tersebut.
Di halaman Labkesda Jln Ganesha, Purwosari kec kota Kudus, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kudus dan Persatuan Wartawan Indonesia mengadakan lomba Mural dengan Tema Sukses Pilgub Dan Pilbup 2018 yang diikuti oleh 30 peserta.
"Diharapkan melalui Lomba Mural ini, Para Remaja dan Siswa yang yang memiliki hoby ‘melukis’ dapat mengekspresikan kemampuannya dengan positif"Terang Anggota KPU Kudus Eni Misdayani.
Lebih lanjut anggota KPU ini menjelaskan, Dengan diadakannya lomba lukis Mural ini diharapkan peran aktif dari para Remaja untuk turut serta mengkampanyekan, Tolak Politik Uang dan Tolak Golput akan lebih efektif.
Salah satu peserta Mural Competion, Siswa dari SMK Umar Said, Besito Kecamatan Gebog.Muhammad Jamaludin Siswa kelas XI Jurusan Animasi, Saat ditemui JURNALPANTURA.COM di Lokasi lomba, Ahad 29/10/2018.
M Jamaludin mengaku baru sekali ini mengikuti perlombaan Mural."Saya datang sendiri dan ingin mendapat pengalaman baru dengan mengikuti lomba Mural Yang diselenggarakan oleh KPU dan PWI " tuturnya.(J02)
by Unknown
Oktober 29, 2017
Ketua DPRD Kudus didampingi para kepala OPD dan forkopinda serta Ketua PCNu memberangkatkan mlaku-mlaku bareng santri di Alun-alun Simpang Tujuh Kabupaten kudus, minggu (29/10) pagi. |
JurnalPantura.com, Kudus,- Mlaku-mlaku Bareng Santri (MMBS)
tahun 2017 ini lebih meriah dibandingkan sebelumnya. Berdasarkan undangan yang
disebar, para santri yang ikut mencapai 100 ribu orang. Sehingga lapangan
alun-alun simpang tujuh Kudus tenggelam karena dipenuhi para santri, minggu
(28/10).
Saiful Anas, Ketua Panitia Hari Santri, mengungkapkan
bahwa peserta sudah melebihi target karena selain undangan, MMBS juga diikuti
oleh para siswa dibawah lembaga pendidikan NU. Sehingga melebihi seratus ribu
orang.
“ Mulanya kami ingin ini bisa masuk ke MURI. Namun karena
petugasnya sedang sibuk keliling Indonesia, maka kita akan mengagendakan untuk
tahun depan masuk MURI-nya. Kalau di semarang tahun lalu Santri di semarang
yang masuk MURI dengan membaca komik bersama. Komik cerita syariah ,” ucap
Mawahib dalam sambutanya.
Dia menyampaikan apresiasi terhadap pondok pesantren dan
madrasah di wilayah Kabupaten Kudus yang ikut mendukung penuh MMBS tahun 2017.
Rujuan dari penyelenggaraan MMBS sebagai bagian peringatan hari Santri Nasional
adalah untuk memupuk nasionalisme santri dalam bingkai kebhinnekaan dan
kedaulatan NKRI.
“ Santri Mandiri NKRI hebat, ini sama dengan di Kudus
dengan GUSJIGANG-nya. Kalau para santri mandiri dan kaya tentu semua kegiatan
akan semakin lancar dan baik. Sehingga tidak tergantung dengan orang lain ,”
lanjutnya.
Ketua DPRD Kudus, Masan bersama Kapolres Kudus AKPP Agusman Gurning dan kepala OPD di lingkungan Pemkab Kudus. |
Sayangnya, Bupati Kudus H. Musthofa yang direncanakan
hadir untuk memberangkatkan start MMBS berhalangan hadir dan diwakili asisten
Setda, Budi Rahmat. Sedangkan pemegang bendera start oleh Masan, Ketua DPRD
Kudus.
Sementara itu, rute MMBS yaitu dari Alun-alun Simpang 7 Kudus
ke selatan melewati Jl. A. Yani, lampu merah utara Kudus Plaza (Matahari) ke
barat, lalu menuju Jl. Wachid Hasyim, sampai di lampu merah Pekojan ke timur
dan finish kembali di Alun-alun Simpang 7.
Dalam
kegiatan MMBS ini, panitia menyiapkan berbagai door prize yang menarik. Antara
lain 1 unit sepeda motor, 5 buah sepeda gunung, 1 buah mesin cuci, 2 kompor
gas. 3 buah setrika, 1 buah kultas, dan 2 buah pesawat televisi. (J09)
by Unknown
Oktober 29, 2017
JURNALPANTURA.COM, Kudus - Kodim 0722/Kudus dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2017 mengadakan Nonton Bersama di studio 3 New Star Cineplek Kudus,Sabtu 28/10/2017.
Dalam Acara nonton bersama kali ini Kodim 0722/Kudus mengambil film yang berjudul MERAH PUTIH MEMANGGIL yang diselenggarakan oleh Staf Ter Kodim 0722/Kudus.
Nonton Bersama kali ini dihadiri oleh, Kasdim 0722/Kudus Mayor Inf Sagimin, Pasi Ter Kapten Inf Heru C, Para Danramil Kodim 0722/Kudus, Perwakilan Babinsa Kodim 0722/Kudus, AnggotaPramuka, FKPPI, PPM, Menwa, Siswa SLTA, LSM dan Wartawan.
Dalam keterangan nya Kasi Ter Kodim Kapten Inf Heru menjelaskan, Kegiatan nobar film Merah Putih Memanggil dalam rangka Hari Sumpah Pemuda ini mengajak para generasi muda untuk cinta kepada tanah air dan TNI.
"Bahwa film ini mengisahkan tentang patriotisme para prajurit TNI yg tak kenal takut dalam membebaskan WNI dari tangan penyandera"jelas kapten Inf Heru. (J02)
Dalam Acara nonton bersama kali ini Kodim 0722/Kudus mengambil film yang berjudul MERAH PUTIH MEMANGGIL yang diselenggarakan oleh Staf Ter Kodim 0722/Kudus.
Nonton Bersama kali ini dihadiri oleh, Kasdim 0722/Kudus Mayor Inf Sagimin, Pasi Ter Kapten Inf Heru C, Para Danramil Kodim 0722/Kudus, Perwakilan Babinsa Kodim 0722/Kudus, AnggotaPramuka, FKPPI, PPM, Menwa, Siswa SLTA, LSM dan Wartawan.
Dalam keterangan nya Kasi Ter Kodim Kapten Inf Heru menjelaskan, Kegiatan nobar film Merah Putih Memanggil dalam rangka Hari Sumpah Pemuda ini mengajak para generasi muda untuk cinta kepada tanah air dan TNI.
"Bahwa film ini mengisahkan tentang patriotisme para prajurit TNI yg tak kenal takut dalam membebaskan WNI dari tangan penyandera"jelas kapten Inf Heru. (J02)
Oktober 28, 2017
by Unknown
Oktober 28, 2017
JURNALPANTURA.COM, Kudus - Bagi Anggota LSM KPMP(Koalisi Pejuang Merah Putih) peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2017 ini berbeda dengan peringatan yang biasa dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.
Peringatan Sumpah Pemuda kali ini dilakukan tidak dengan menyelenggarakan Upacara Bendera tetapi para Anggota LSM KPMP Marcab Kudus dan beberapa Marcab di sekitarnya memperingati dengan cara menggelar Unjuk rasa di halaman Gedung DPRD Kabupaten Kudus Jln AKBP R Agil Kusumadya.
Para anggota KPMP dalam aksinya membawa spanduk bertuliskan " HARI SUMPAH PEMUDA.. KAMI PEMUDA DAN PEMUDI LSM KPMP MENYATAKAN SIKAP BONGKAR KASUS PERSETUBUHAN ANAK DIBAWAH UMUR DEMI TEGAKNYA SUPREMASI HUKUM DI KABUPATEN KUDUS"
LSM KPMP (Koalisi Pejuang Merah Putih) Macab KUDUS dalam kegiatan Unjuk Rasa tersebut menyoroti terkait lambatnya penanganan kasus asusila/pelecehan seksual di PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polres Kudus.
Asep (LSM KPMP Jabar) dalam orasinya menyampaikan kritik tajam kepada aparat hukum yang dinilai lamban dalam menangani kasus tersebut.
Tidak hanya Perangkat hukum tapi juga anggota dewan yang merupakan wakil dari rakyat, "Anda digaji oleh kami sebagai rakyat dan anda wakil rakyat adalah wakil kami , kami datang kesini dan membawa permasalahan agar anda ikut membantu menyelesaikan permasalahan kami, kami minta anda keluar dan kami meminta kepada polres dan anggota dewan yang ada di dalam gedung untuk bertemu dengan kami untuk berdiskusi dan berdialog"lanjutnya dalam orasinya di hadapan massa anggota LSM KPMP, Sabtu 28/10/2017.
Karena merasa diabaikan oleh Wakil Rakyat para anggota LSM KPMP akhirnya menuju Mapolres Kudus Untuk menyampaikan Tuntutanya.
Enam orang perwakilan dari peserta aksi damai dari KPMP di terima AKBP Agusman Gurning SIK MH di ruang Kapolres Kudus dengan didampingi Kompol Tugiyanto (Kabagops Tes Kudus) , AKP Mulyono (Kasat Intelkam), AKP Kurniawan Daely (Kasat serse).
Dalam pertemuan antara LSM KPMP dengan Polres Kudus menghasilkan kesepakatan diantaranya, Penyerahan bukti tambahan berupa rekaman percakapan kejadian oleh KPMP. Polres Kudus berusaha mencari saksi yang kuat dan apabila KPMP punya bukti atau saksi yang baru bisa disampaikan kepada kasat Reskrim.Polres Kudus tetap menindaklanjuti kasus pelecehan /asusila tersebut sesuai jalur hukum.
LSM KPMP menuntut pihak penyidik untuk segera menyelesaikan kasus KUHP pasal 81, tentang pelecehan seksual anak dibawah umur dimana LSM KPMP juga telah ke KPAI.(J02)
Peringatan Sumpah Pemuda kali ini dilakukan tidak dengan menyelenggarakan Upacara Bendera tetapi para Anggota LSM KPMP Marcab Kudus dan beberapa Marcab di sekitarnya memperingati dengan cara menggelar Unjuk rasa di halaman Gedung DPRD Kabupaten Kudus Jln AKBP R Agil Kusumadya.
Para anggota KPMP dalam aksinya membawa spanduk bertuliskan " HARI SUMPAH PEMUDA.. KAMI PEMUDA DAN PEMUDI LSM KPMP MENYATAKAN SIKAP BONGKAR KASUS PERSETUBUHAN ANAK DIBAWAH UMUR DEMI TEGAKNYA SUPREMASI HUKUM DI KABUPATEN KUDUS"
LSM KPMP (Koalisi Pejuang Merah Putih) Macab KUDUS dalam kegiatan Unjuk Rasa tersebut menyoroti terkait lambatnya penanganan kasus asusila/pelecehan seksual di PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polres Kudus.
Asep (LSM KPMP Jabar) dalam orasinya menyampaikan kritik tajam kepada aparat hukum yang dinilai lamban dalam menangani kasus tersebut.
Tidak hanya Perangkat hukum tapi juga anggota dewan yang merupakan wakil dari rakyat, "Anda digaji oleh kami sebagai rakyat dan anda wakil rakyat adalah wakil kami , kami datang kesini dan membawa permasalahan agar anda ikut membantu menyelesaikan permasalahan kami, kami minta anda keluar dan kami meminta kepada polres dan anggota dewan yang ada di dalam gedung untuk bertemu dengan kami untuk berdiskusi dan berdialog"lanjutnya dalam orasinya di hadapan massa anggota LSM KPMP, Sabtu 28/10/2017.
Karena merasa diabaikan oleh Wakil Rakyat para anggota LSM KPMP akhirnya menuju Mapolres Kudus Untuk menyampaikan Tuntutanya.
Enam orang perwakilan dari peserta aksi damai dari KPMP di terima AKBP Agusman Gurning SIK MH di ruang Kapolres Kudus dengan didampingi Kompol Tugiyanto (Kabagops Tes Kudus) , AKP Mulyono (Kasat Intelkam), AKP Kurniawan Daely (Kasat serse).
Dalam pertemuan antara LSM KPMP dengan Polres Kudus menghasilkan kesepakatan diantaranya, Penyerahan bukti tambahan berupa rekaman percakapan kejadian oleh KPMP. Polres Kudus berusaha mencari saksi yang kuat dan apabila KPMP punya bukti atau saksi yang baru bisa disampaikan kepada kasat Reskrim.Polres Kudus tetap menindaklanjuti kasus pelecehan /asusila tersebut sesuai jalur hukum.
LSM KPMP menuntut pihak penyidik untuk segera menyelesaikan kasus KUHP pasal 81, tentang pelecehan seksual anak dibawah umur dimana LSM KPMP juga telah ke KPAI.(J02)
by Unknown
Oktober 28, 2017
JURNALPANTURA.COM, Kudus - Masih dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional tahun 2017 di Halaman kantor kecamatan Mejobo kabupaten Kudus.Puluhan siswa-siswi Roudhotul Athfal dari berbagai RA yang ada di kecamatan Mejobo mengikuti Jalan Santai, Sabtu 28/10/2017.
Dengan mengambil tema "Meneguhkan peran santri dalam bela negara menjaga pancasila dan NKRI" siswa-siswi RA di kecamatan Mejobo dengan didampingi para pengajar bergembira mengikuti Event jalan santai.
Jalan Santai dengan Start di Masjid besaran Ma'wa Desa Mejobo dan finish di kantor Mejobo.
Camat Mejobo Harso Widodo dalam sambutannya, Kami selaku pemerintah Kec Mejobo mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah turut berperan serta dalam pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan peringatan hari santri nasional tahun 2017 ini.
Kami juga mengharapkan dalam pelaksanaan kegiatan bisa berjalan dengan aman dan lancar serta para guru agar selalu aktif untuk mendapingi serta mengawasi semua siswa siswinya agar bisa tertib terutama dijalan raya. (J02)
Dengan mengambil tema "Meneguhkan peran santri dalam bela negara menjaga pancasila dan NKRI" siswa-siswi RA di kecamatan Mejobo dengan didampingi para pengajar bergembira mengikuti Event jalan santai.
Jalan Santai dengan Start di Masjid besaran Ma'wa Desa Mejobo dan finish di kantor Mejobo.
Camat Mejobo Harso Widodo dalam sambutannya, Kami selaku pemerintah Kec Mejobo mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah turut berperan serta dalam pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan peringatan hari santri nasional tahun 2017 ini.
Kami juga mengharapkan dalam pelaksanaan kegiatan bisa berjalan dengan aman dan lancar serta para guru agar selalu aktif untuk mendapingi serta mengawasi semua siswa siswinya agar bisa tertib terutama dijalan raya. (J02)
by Unknown
Oktober 28, 2017
JURNALPANTURA.COM, Kudus - Selama dua pekan terhitung 01 hingga 14 November mendatang, Operasi Zebra Candi bakal serentak dilaksanakan di wilayah Polda Jawa Tengah.
Kasat Lantas Polres Kudus AKP Eko Rubianto menyatakan, ada tujuh bidikan pelanggaran kasat mata selama operasi berlangsung.
"Tujuh bidikan pelanggaran kasat mata tersebut mencakup pelanggaran pasal 59 UULAJ Nomor 22/Tahun 2009 tentang penggunaan lampu isyarat, pasal 277 UULAJ Nomor 22/Tahun 2009 tentang penggunaan becak bermotor, pasal 280 UULAJ Nomor 22/Tahun 2009 tentang Tanda Nomor Kendaraan Bermotor, pasal 285 UULAJ Nomor 22/Tahun 2009 tentang penggunaan knalpot, pasal 106 ayat (8) UULAJ Nomor 22/Tahun 2009 tentang wajib mengenakan helm SNI, penggunaan Kendaraan Bermotor bak terbuka, muatan/kelas jalan,"ujarnya.
Namun selain fokus dua pelanggaran itu, pihaknya juga tetap akan menindak pelanggaran ketentuan berlalu lintas yang lainnya seperti tidak menyalakan lampu di siang hari, tidak membawa SIM dan STNK, atau mengubah bentuk kendaraan yang tidak sesuai dengan peruntukannya.
Dibidiknya sasaran lampu Strobo/isyrat selama ini yang dinilai membahayakan pengendara lain, mengingat lampu tersebut hanya boleh digunakan untuk kendaraan tertentu.
"Tidak ada target jumlah penindakan dalam operasi kali ini, namun justru terpatok pada makin meningkatnya tingkat angka kecelakaan lalu lintas," ungkapnya.
Operasi Zebra 2017 ini diharapkan bisa menurunkan angka pelanggaran berlalu lintas dan lahirnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.
Khusus bagi pengguna mobil, pihaknya akan mengingatkan untuk menggunakan sabuk pengaman serta mematuhi rambu dan marka jalan.
Penindakan juga diarahkan pada ranmor yang tidak sesuai dengan syarat teknis dan laik jalan, seperti odong-odong dan pikap atau truk yang digunakan untuk mengangkut manusia. (J012)
Kasat Lantas Polres Kudus AKP Eko Rubianto menyatakan, ada tujuh bidikan pelanggaran kasat mata selama operasi berlangsung.
"Tujuh bidikan pelanggaran kasat mata tersebut mencakup pelanggaran pasal 59 UULAJ Nomor 22/Tahun 2009 tentang penggunaan lampu isyarat, pasal 277 UULAJ Nomor 22/Tahun 2009 tentang penggunaan becak bermotor, pasal 280 UULAJ Nomor 22/Tahun 2009 tentang Tanda Nomor Kendaraan Bermotor, pasal 285 UULAJ Nomor 22/Tahun 2009 tentang penggunaan knalpot, pasal 106 ayat (8) UULAJ Nomor 22/Tahun 2009 tentang wajib mengenakan helm SNI, penggunaan Kendaraan Bermotor bak terbuka, muatan/kelas jalan,"ujarnya.
Namun selain fokus dua pelanggaran itu, pihaknya juga tetap akan menindak pelanggaran ketentuan berlalu lintas yang lainnya seperti tidak menyalakan lampu di siang hari, tidak membawa SIM dan STNK, atau mengubah bentuk kendaraan yang tidak sesuai dengan peruntukannya.
Dibidiknya sasaran lampu Strobo/isyrat selama ini yang dinilai membahayakan pengendara lain, mengingat lampu tersebut hanya boleh digunakan untuk kendaraan tertentu.
"Tidak ada target jumlah penindakan dalam operasi kali ini, namun justru terpatok pada makin meningkatnya tingkat angka kecelakaan lalu lintas," ungkapnya.
Operasi Zebra 2017 ini diharapkan bisa menurunkan angka pelanggaran berlalu lintas dan lahirnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.
Khusus bagi pengguna mobil, pihaknya akan mengingatkan untuk menggunakan sabuk pengaman serta mematuhi rambu dan marka jalan.
Penindakan juga diarahkan pada ranmor yang tidak sesuai dengan syarat teknis dan laik jalan, seperti odong-odong dan pikap atau truk yang digunakan untuk mengangkut manusia. (J012)
Oktober 27, 2017
by Unknown
Oktober 27, 2017
JURNALPANTURA.COM, Kudus - Hari Bakti Kementerian Hukum Dan Ham Republik Indonesia atau Hari Dharma Karya Dhika (HDKD) 2017, Kepala Rumah Tahanan kelas II B Kudus bersama sejumlah pegawai dan warga binaannya, melakukan kerjabakti bersihkan sampah di lapangan dan mengepel landasan di bunderan Alun-alun Simpangtujuh Kudus.
Budi Prayitno kepala Rutan kudus menjelaskan, Tidak semua warga binaan dilibatkan dalam kerja bakti membersihkan lingkungan Simpang Tujuh ini, tapi Hanya beberapa warga binaan yang sudah menjalani secara lebih masa tahanan atau sebentar lagi akan bebas.
"Hanya sekitar 25 Warga Binaan yang kita ikutkan dalam kegiatan pagi ini, 21 Laki-laki dan 4 Perempuan, Mereka adalah Warga binaan yang dianggap berkelakuan baik dan memenuhi syarat Asimilasi"imbuhnya.
Ditemui secara terpisah Sutrisno (35) " Saya senang karena bisa menghirup udara segar yang sudah lama tidak bisa merasakan suasana seperti ini" tuturnya, Saat membersihkan rumput di sekitar taman di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Jumat 27/10/2017.
Kegiatan ini juga bisa menjadi pengalaman tersendiri bagi kami, Sebagai warga Kudus baru kali ini ikut berpartisipasi Bersih-bersih Alun-alun.(J02)
Budi Prayitno kepala Rutan kudus menjelaskan, Tidak semua warga binaan dilibatkan dalam kerja bakti membersihkan lingkungan Simpang Tujuh ini, tapi Hanya beberapa warga binaan yang sudah menjalani secara lebih masa tahanan atau sebentar lagi akan bebas.
"Hanya sekitar 25 Warga Binaan yang kita ikutkan dalam kegiatan pagi ini, 21 Laki-laki dan 4 Perempuan, Mereka adalah Warga binaan yang dianggap berkelakuan baik dan memenuhi syarat Asimilasi"imbuhnya.
Ditemui secara terpisah Sutrisno (35) " Saya senang karena bisa menghirup udara segar yang sudah lama tidak bisa merasakan suasana seperti ini" tuturnya, Saat membersihkan rumput di sekitar taman di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Jumat 27/10/2017.
Kegiatan ini juga bisa menjadi pengalaman tersendiri bagi kami, Sebagai warga Kudus baru kali ini ikut berpartisipasi Bersih-bersih Alun-alun.(J02)
Oktober 26, 2017
by Unknown
Oktober 26, 2017
PERIKSA. Ahmad
Yusuf Roni bersama M Syafii dan Sunarto saat melihat kondisi jembatan dan
sungai kali Gondang di desa Loram Kulon kecamatan Jati.
|
JurnalPantura.com,
Kudus,- Prihatin kondisi alur sungai yang tersendat akibat jembatan tua kali
Gondang yang melintas di desanya, Muhammad Syafii, Kepala Desa Loram Kulon
Kecamatan Jati melapor ke komisi C DPRD Kabupaten Kudus. Menerima keluhan
tersebut, Ahmad Yusuf Roni, Ketua Komisi
C bersama Sunarto, anggota DPRD dari Kecamatan Jati langsung mendatangi
jembatan kali Gondang, kamis (26/10) siang ini.
Muhammad
Syafii menjelaskan bahwa jembatan kali Gondang selain berumur sudah cukup tua
juga menghambat laju aliran sungai karena terjadi pendangkalan.
“
Sungai ini lebarnya 6 meter dan kedalaman lebih dari dua meter. Tapi sekarang
terjadi pendangkalan karena adanya endapan dan perilaku masyarakat buang sampah
ke sungai ,” ucap Syafii saat mendampingi inspeksi Komisi C melihat jembatan
kali Gondang.
Kepala
Desa muda itu mengungkapkan bahwa awalnya pihak desa berusaha mengalokasikan
anggaran desa sebesar Rp 200 juta. Namun angka tersebut tidak mampu untuk
membangun jembatan dengan hasil berkualitas baik. Diperkirakan renovasi
jembatan dengan kondisi baik menelan biaya sekitar Rp 400 jutaan.
“
Karena itu, kami langsung sambat ke Komisi C DPRD Kudus. Alhamdulilah pak
ketuanya langsung merespon ,” tukasnya.
Ahmad
Yusuf Roni bersama Sunarto yang datang melihat kondisi jembatan kali Gondang
mengaku cukup prihatin dengan kondisi jembatan dan aliran sungai yang tertutup
sampah pepohonan dan rumah tangga. Oleh karena itu, sebagai solusi jangka
pendek diminta pada Kepala Desa untuk mengerahkan warga guna bekerja bakti
membersihkan saluran sungai. Sehingga apabila terjadi hujan deras, warga
sekitar dusun Kauman tidak kebanjiran gara-gara aliran air terhambat.
“
Saya sudah menghubungi dinas PKPLH untuk membantu siapkan truk dan membawa ke
TPA hasil kerja bakti warga hari minggu besok. Pak Kades segera kirimkan surat
pengajuan bantuan truk yaa ke dinasnya. Kalau secepatnya bersih, apabila
sewaktu-waktu turun hujan deras warga sini sudah aman ,” kata Yusuf Roni usai
menelepon Kepala Dinas PKPLH Kudus.
Politisi
muda PDIP ini menambahkan akan berupaya untuk mendapatkan dana Bankeu (Bantuan Keuangan)
untuk pembangunan jembatan kali Gondang. Sebab program pembangunan jembatan
belum masuk dalam APBD 2018 karena sudah selesai dibahas beberapa waktu lalu.
Cara lainnya adalah akan memasukan dalam perubahan APBD 2018 mendatang.
“
Setelah melihat kondisi jembatan ini, perkiraaan anggaran antara Rp 400 sampai
500 juta. Kalau cuman 200 yang pagar pinggirnya dari besi biasa. Tentu akan
membahayakan keselamatan warga dan pengguna jalan ,” tukasnya.
Sunarto
disamping Yusuf Roni, menambahkan bahwa keberadaan sungai juga memberikan manfaat
untuk para petani di desa Loram Kulon. Sebab dimanfaatkan untuk pengairan
irigasi pertanian.
“
Dengan renovasi jembatan dan pengerukan ulang, diharapkan aliran sungai menjadi
lancar sehingga pengairan ke areal pertanian baik. Selain itu, dengan tidak
terhambatnya alira air, warga juga tidak khawatir kebanjiran saat terjadi hujan
deras. Sebab bulan desember mendatang sudah memasuki musim penghujan ,” imbuh
Sunarto. (J09)
by Unknown
Oktober 26, 2017
JURNALPANTURA.COM, Kudus - Warga Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo kabupaten Kudus dengan menggunakan Mobil bak terbuka dan Puluhan Sepeda motor roda dua mendatangi Balai Desa Tanjungrejo Kec. Jekulo Kab. Kudus.Kamis 26/10/2017.
Aksi Damai warga Desa Tanjungrejo tersebut menuntut kepada Kepala Desa Tanjungrejo Yully Lukmawati karena di anggap terlibat Pungutan liar dalam proses pembuatan sertifikat tanah program Prona dan dugaan penyimpangan penggunaan dana APBDes.
Edi Mulyanto salah satu perwakilan warga dalam orasinya menyampaikan, Kepala Desa Tanjungrejo dianggap lalai dalam melindungi hak-hak warganya, salah satu contoh saat penggusuran perumahan dan lahan warga oleh PG Rendeng.
"Saat ada penggusuran oleh pihak Rendeng, Kepala Desa tidak berbuat maximal untuk membantu warganya"tegasnya.
Hadi Paryono yang juga perwakilan warga dalam orasinya menyampaikan tentang pungutan liar yang dilakukan oleh Kepala Desa akan prona.
Di tempat yang sama kepala desa Yully Lukmawati menjelaskan tentang besaran tarif Prona yang di protes warga .""Biaya Prona tersebut sudah di sosialisasikan ke warga dan warga pun sudah menyetuju".
Bahkan saat sosialisasi program tersebut, Para warga mengucapkan terima kasih karena sudah di bantu mengurus sertifikat dengan mudah, tambah Yully.(J02)
Aksi Damai warga Desa Tanjungrejo tersebut menuntut kepada Kepala Desa Tanjungrejo Yully Lukmawati karena di anggap terlibat Pungutan liar dalam proses pembuatan sertifikat tanah program Prona dan dugaan penyimpangan penggunaan dana APBDes.
Edi Mulyanto salah satu perwakilan warga dalam orasinya menyampaikan, Kepala Desa Tanjungrejo dianggap lalai dalam melindungi hak-hak warganya, salah satu contoh saat penggusuran perumahan dan lahan warga oleh PG Rendeng.
"Saat ada penggusuran oleh pihak Rendeng, Kepala Desa tidak berbuat maximal untuk membantu warganya"tegasnya.
Hadi Paryono yang juga perwakilan warga dalam orasinya menyampaikan tentang pungutan liar yang dilakukan oleh Kepala Desa akan prona.
Di tempat yang sama kepala desa Yully Lukmawati menjelaskan tentang besaran tarif Prona yang di protes warga .""Biaya Prona tersebut sudah di sosialisasikan ke warga dan warga pun sudah menyetuju".
Bahkan saat sosialisasi program tersebut, Para warga mengucapkan terima kasih karena sudah di bantu mengurus sertifikat dengan mudah, tambah Yully.(J02)
Oktober 25, 2017
by Unknown
Oktober 25, 2017
JURNALPANTURA.COM, Kudus - konsorsium Masyarakat Untuk Kudus Bersih (KMKB) Bersama LSM Semesta, LSM Hitam Putih, LSM Perintis dan LSM GNPK-RI mengadakan aksi unjuk rasa di Simpang Tujuh Kudus dan kemudian Berjalan kaki menuju Kantor Kejaksaan Negeri di Jln Jendral Sudirman.
Dalam aksinya Aliansi LSM menuntut Transparansi Proyek-proyek APBD yang berkedok dari Aspirasi Anggota Dewan.
Syururi Mudjib (Ketua KMKB) selaku Kordinator Lapangan dalam aksi kali ini, Rabu 25/10/2017, Menyampaikan saat ini adalah momentum bagi kita melakukan perlawanan, mari kita tunjukkan kepada masyarakat dan berikan informasi kepada masyarakat tentang apa yang terjadi di DPRD Kudus.
Setiap pembahasan APBD selalu gaduh baik OPD dengan pimpinan / anggota DPRD maupun antar sesama anggota DPRD.
Proyek yang harusnya di lelang melalui media dan elektronik bisa dikondisikan oleh mereka sehingga hanya dinikmati oleh anggota DPRD , mari kita berikan informasi dan peristiwa yang terjadi di DPRD sehingga peran kejaksaan sebagai penegak dapat efektif menegakkan hukum.
Perwakilan dari pengunjuk rasa yang melakukan aksinya di depan kantor Kajari Kudus akhirnya diterima oleh Dadan Ahmad Shobari, SH selaku Kasi Intel Kajari.
Enam orang perwakilan pengunjuk rasa, Syururi Mujib dan Slamet Mahmudi(KMKB), Bambang (LSM GNPK-RI), Sarjoko (LSM Hitam Putih), Mbarsidi (LSM Semesta)
dan Mardi (LSM Perintis).
Kasi Intel yang mewakili Kajari Kudus Herlina Setyorini , SH, menyatakan, Semua masukan dan laporan para pengunjuk rasa akan di sampaikan kepada Kajari.
Mewakili Kajari meminta maaf karena tidak bisa menemui pengunjuk rasa dikarenakan Ada acara ditempat lain.
Para perwakilan pengunjuk rasa kepada Kasi Intel kejaksaan menuntut agar Kejaksaan jangan alergi kepada para pengunjuk rasa dan kepada Kajari Herlina Setyorini SH agar secepatnya mengagendakan pertemuan dengan Perwakilan LSM yang hari ini berunjuk rasa.(J02)
Dalam aksinya Aliansi LSM menuntut Transparansi Proyek-proyek APBD yang berkedok dari Aspirasi Anggota Dewan.
Syururi Mudjib (Ketua KMKB) selaku Kordinator Lapangan dalam aksi kali ini, Rabu 25/10/2017, Menyampaikan saat ini adalah momentum bagi kita melakukan perlawanan, mari kita tunjukkan kepada masyarakat dan berikan informasi kepada masyarakat tentang apa yang terjadi di DPRD Kudus.
Setiap pembahasan APBD selalu gaduh baik OPD dengan pimpinan / anggota DPRD maupun antar sesama anggota DPRD.
Proyek yang harusnya di lelang melalui media dan elektronik bisa dikondisikan oleh mereka sehingga hanya dinikmati oleh anggota DPRD , mari kita berikan informasi dan peristiwa yang terjadi di DPRD sehingga peran kejaksaan sebagai penegak dapat efektif menegakkan hukum.
Perwakilan dari pengunjuk rasa yang melakukan aksinya di depan kantor Kajari Kudus akhirnya diterima oleh Dadan Ahmad Shobari, SH selaku Kasi Intel Kajari.
Enam orang perwakilan pengunjuk rasa, Syururi Mujib dan Slamet Mahmudi(KMKB), Bambang (LSM GNPK-RI), Sarjoko (LSM Hitam Putih), Mbarsidi (LSM Semesta)
dan Mardi (LSM Perintis).
Kasi Intel yang mewakili Kajari Kudus Herlina Setyorini , SH, menyatakan, Semua masukan dan laporan para pengunjuk rasa akan di sampaikan kepada Kajari.
Mewakili Kajari meminta maaf karena tidak bisa menemui pengunjuk rasa dikarenakan Ada acara ditempat lain.
Para perwakilan pengunjuk rasa kepada Kasi Intel kejaksaan menuntut agar Kejaksaan jangan alergi kepada para pengunjuk rasa dan kepada Kajari Herlina Setyorini SH agar secepatnya mengagendakan pertemuan dengan Perwakilan LSM yang hari ini berunjuk rasa.(J02)
by Unknown
Oktober 25, 2017
JURNALPANTURA.COM, Kudus - Bertempat di Balai Desa Karangbener kecamatan Bae, Dinas Pertanian Dan BRI Unit kecamatan Bae membagikan kartu tani kepada para petani yang Ada di wilayah Desa Karangbener kecamatan Bae.
Sejumlah 169 Kartu Tani di berikan kepada para anggota kelompok tani yang tersebar di Desa Karangbener, Rabu 25/10/2017.
Sandang Hidayat selaku kepala desa Karangbener menyampaikan harapannya agar para petani yang menerima kartu tani bisa menggunakan sebaik-baiknya.
"Dengan adanya kartu tani ini sangat membantu dan bermanfaat bagi para petani, seperti saat ingin membeli pupuk dengan kartu tani bisa di pakai sebagai alat pembayarannya"imbuhnya.
"Kita Berharap dengan adanya kartu tani, mempermudah para petani dalam proses pembelian pupuk maupun benih dan juga sebagai antisipasi kecurangan saat pembelian pupuk maupun lainya " kata BP3 kecamatan Bae Apin Supiana SE.
Dalam acara pemberian kartu tani tersebut dihadiri oleh, Apin Supiana Sp (kepala Bp3 Kecamatan Bae), Erna Ariyanti (Ka BRI Unit Ngetuk), Sandung Hidayat (Kades Karang bener), Para Gapoktan Desa Karangbener, Para petani penerima Kartu tani.
Pembagian kartu tani ini kerjasama dari pihak pertanian dengan tim BRI Unit Ngetuk, khususnya jawa tengah dalam penanganan kartu tani di bagikan melalui masing masing BRI di Unit masing masing.(J02)
Sejumlah 169 Kartu Tani di berikan kepada para anggota kelompok tani yang tersebar di Desa Karangbener, Rabu 25/10/2017.
Sandang Hidayat selaku kepala desa Karangbener menyampaikan harapannya agar para petani yang menerima kartu tani bisa menggunakan sebaik-baiknya.
"Dengan adanya kartu tani ini sangat membantu dan bermanfaat bagi para petani, seperti saat ingin membeli pupuk dengan kartu tani bisa di pakai sebagai alat pembayarannya"imbuhnya.
"Kita Berharap dengan adanya kartu tani, mempermudah para petani dalam proses pembelian pupuk maupun benih dan juga sebagai antisipasi kecurangan saat pembelian pupuk maupun lainya " kata BP3 kecamatan Bae Apin Supiana SE.
Dalam acara pemberian kartu tani tersebut dihadiri oleh, Apin Supiana Sp (kepala Bp3 Kecamatan Bae), Erna Ariyanti (Ka BRI Unit Ngetuk), Sandung Hidayat (Kades Karang bener), Para Gapoktan Desa Karangbener, Para petani penerima Kartu tani.
Pembagian kartu tani ini kerjasama dari pihak pertanian dengan tim BRI Unit Ngetuk, khususnya jawa tengah dalam penanganan kartu tani di bagikan melalui masing masing BRI di Unit masing masing.(J02)
by Unknown
Oktober 25, 2017
JURNALPANTURA.COM, Kudus - Penilaian Penghargaan Kepemimpinan Kepala Daerah atau Leadership Award yang diadakan oleh Kementerian Dalam Negeri di Adakan di Pendopo Bupati Kabupaten Kudus.
Dari Kementerian Dalam Negeri yang diwakili oleh Prof. Dr Siti Zumroh MA (Ketua tim penilai Kemendagri) mengatakan, Program Penilaian Kepemimpinan ini merupakan program prioritas nasional yang akan dilaksanakan tahun ini, Rabu 25/10/2017.
"Ada 11 indikasi penilaian yang diberikan kepada kepala Daerah diantaranya, Kapabilitas, Interegitas, Akseptibiltas, dan kompatibilitas."kata Ketua tim penilai.Penghargaan tersebut di berikan kepada 3 Gubernur 5 Walikota dan 10 Bupati,lanjutnya.
Tampak hadir dalam acara Penilaian Penghargaan tersebut H Musthofa, SE. MM (Bupati Kudus), Mayor Inf Sagimin (Kasdim 0722/Kudus), Forkopinda Kabupaten Kudus, Ketua DPRD Kabupaten Kudus beserta wakil dan ketua komisi serta ketua fraksi Parpol Kabupaten Kudus, Tokoh agama (FKUB) Kabupaten Kudus, Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah), Camat beserta perwakilan kepala desa dan Ormas/Orsos/LSM Kabupaten Kudus.
H. Musthofa,SE. MM (Bupati Kudus) saat memberikan sambutannya menjelaskan, Kepemimpinan di Kudus adalah kepemimpinan partisipatif artinya melibatkan semua elemen masyarakat di Kudus karena Kabupaten Kudus bukan hanya milik bupati tetapi milik semua masyarakat Kabupaten Kudus.
Tugas pemerintah dikatakan berhasil bila dapat mensejahterakan rakyat maknanya bekerja dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat dengan ikhlas merupakan tugas pemerintah di Kudus.
Kudus merupakan kota terkecil di propinsi Jawa Tengah tetapi pembangunan sarana dan prasarana umum telah dibangun dengan baik selama kepemimpinan saya dengan mengutamakan kebijakan yang pro rakyat.
Dalam kepemimpinan birokrasi , birokrat merupakan kunci penyelenggara pemerintahan sehingga dalam pemberian penilaian kualitas personal dengan melakukan pembinaan terhadap penyelenggara pemerintahan dimana dalam penilaian administratif, Kudus 5 kali mendapat predikat WTP, imbuh Musthofa. (J02)
Dari Kementerian Dalam Negeri yang diwakili oleh Prof. Dr Siti Zumroh MA (Ketua tim penilai Kemendagri) mengatakan, Program Penilaian Kepemimpinan ini merupakan program prioritas nasional yang akan dilaksanakan tahun ini, Rabu 25/10/2017.
"Ada 11 indikasi penilaian yang diberikan kepada kepala Daerah diantaranya, Kapabilitas, Interegitas, Akseptibiltas, dan kompatibilitas."kata Ketua tim penilai.Penghargaan tersebut di berikan kepada 3 Gubernur 5 Walikota dan 10 Bupati,lanjutnya.
Tampak hadir dalam acara Penilaian Penghargaan tersebut H Musthofa, SE. MM (Bupati Kudus), Mayor Inf Sagimin (Kasdim 0722/Kudus), Forkopinda Kabupaten Kudus, Ketua DPRD Kabupaten Kudus beserta wakil dan ketua komisi serta ketua fraksi Parpol Kabupaten Kudus, Tokoh agama (FKUB) Kabupaten Kudus, Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah), Camat beserta perwakilan kepala desa dan Ormas/Orsos/LSM Kabupaten Kudus.
H. Musthofa,SE. MM (Bupati Kudus) saat memberikan sambutannya menjelaskan, Kepemimpinan di Kudus adalah kepemimpinan partisipatif artinya melibatkan semua elemen masyarakat di Kudus karena Kabupaten Kudus bukan hanya milik bupati tetapi milik semua masyarakat Kabupaten Kudus.
Tugas pemerintah dikatakan berhasil bila dapat mensejahterakan rakyat maknanya bekerja dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat dengan ikhlas merupakan tugas pemerintah di Kudus.
Kudus merupakan kota terkecil di propinsi Jawa Tengah tetapi pembangunan sarana dan prasarana umum telah dibangun dengan baik selama kepemimpinan saya dengan mengutamakan kebijakan yang pro rakyat.
Dalam kepemimpinan birokrasi , birokrat merupakan kunci penyelenggara pemerintahan sehingga dalam pemberian penilaian kualitas personal dengan melakukan pembinaan terhadap penyelenggara pemerintahan dimana dalam penilaian administratif, Kudus 5 kali mendapat predikat WTP, imbuh Musthofa. (J02)
by Unknown
Oktober 25, 2017
JURNALPANTURA.COM, Kudus - Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sri Raharjo dengan memakai alat penanaman padi Rice Transplenter bantuan Dinas Pertanian Dan Pangan Kab kudus mengadakan penanaman padi secara simbolis di lahan Anggota Gapoktan Sri Raharjo.
Tidak hanya penanaman padi saja tapi juga diikuti dengan pembagian kartu Tani bagi para petani yang menjadi anggota kelompok tani.
Ada perbedaan acara penanaman padi dan pembagian kartu tani ini dengan acara yang sama di tempat lain.
Sebelumnya para Anggota dan tamu undangan melaksanakan Sholat Subuh Berjamaah terlebih dahulu di Masjid Sabilal Muhtadin Desa Kutuk Kecamatan Undaan, Selasa 24/10/2017.
Tampak mengikuti sholat Subuh tersebut, Sekda Kab Kusus ( Drs. Noor Yasin), Ketua DPRD Kab. Kudus ( Masan SE.MM), Kasdim 0722/ kudus (Mayor inf Sagimin), Kepala dinas pertaniandan Pangan kab. Kudus (Catur Sulistyanto Ssos.MM), Kepala cabang BRI kab.Kudus
Dalam keteranganya, Kepala Bank BRI Kab Kudus, Dengan diberikannya kartu tani tersebut, Bisa memberikan manfaat bagi para petani.(J02)
Tidak hanya penanaman padi saja tapi juga diikuti dengan pembagian kartu Tani bagi para petani yang menjadi anggota kelompok tani.
Ada perbedaan acara penanaman padi dan pembagian kartu tani ini dengan acara yang sama di tempat lain.
Sebelumnya para Anggota dan tamu undangan melaksanakan Sholat Subuh Berjamaah terlebih dahulu di Masjid Sabilal Muhtadin Desa Kutuk Kecamatan Undaan, Selasa 24/10/2017.
Tampak mengikuti sholat Subuh tersebut, Sekda Kab Kusus ( Drs. Noor Yasin), Ketua DPRD Kab. Kudus ( Masan SE.MM), Kasdim 0722/ kudus (Mayor inf Sagimin), Kepala dinas pertaniandan Pangan kab. Kudus (Catur Sulistyanto Ssos.MM), Kepala cabang BRI kab.Kudus
Dalam keteranganya, Kepala Bank BRI Kab Kudus, Dengan diberikannya kartu tani tersebut, Bisa memberikan manfaat bagi para petani.(J02)
Oktober 23, 2017
by Unknown
Oktober 23, 2017
JURNALPANTURA.COM, Kudus - Peringatan Hari Santri Nasional telah menjadi moment sakral bagi warga Indonesia, khususnya para santri.
Setelah Kepres no 22 tahun 2015 digulirkan, Seluruh elemen masyarakat indonesia menyambut dengan riang, Apalagi keluarga besar Nahdlatul Ulama' yang menjadi salah satu penggagas utama terlahirnya Peringatan Hari Santri Nasional.
HSN merupakan bentuk apresiasi atas perjuangan para santri dalam memerdekakan dan menjaga kemerdekaan Bangsa ini, Tanpa takdzimnya santri akan titah kyai kemungkinan Bangsa ini masih dalam hegemoni Penjajahan.
Pelaksanaan HSN tahun 2017 ini menjadi tahun ketiga penyenggaraan Hari Santri, Seperti dibeberapa daerah yang lain, Kabupaten Kudus yang memang tercatat memiliki Ulama' Kharismatik Seperti Almaghfirullah KHR Asnawi (Pendiri dan Penggerak Nahdlatul Ulama) juga menyelenggarakan serangkaian kegiatan untuk meramaikan Hari Santri ini.
Mulai dari sarasehan santri, Napak tilas (perjuangan pahlawan, santri dan ulama), Pembacaan 1 Milyar Sholawat Nariyah, Mlaku mlaku bareng santri dan Pengajian 'Santri bersholawat'.
Dari beberapa kegiatan tersebut Pengajian Santri Bersholawat ini menjadi kegiatan yang paking dinanti nanti.Karena pengajian tersebut akan dirawuhi langsung oleh Beliau Habib Lutfi bin yahya, Habib Ali Zainal Abidin Assegaf dan KH. Maimun Zubair.
Selain dihadiri oleh para Ulama dan Habaib, pengajian yang akan dilaksanakan pada tanggal 23/10/2017 Senin malam di Alun-alun Kab Kudus ini juga akan dihadiri langsung oleh Ketua PP IPNU.
Rekan Dwi Syaifullah yang saat ini diberi amanah menjadi Ketua kaderisasi PP IPNU dijadwalkan turut mengawal Habaib dan para Kyai dalam pengajian tersebut."Sebagai bentuk takdzim saya seorang santri, sekaligus keinginan untuk ngalap berkah dan juga menimba ilmu, maka saya harus siap turun ke daerah daerah"Tutur Rekan Dwi kepada tim JURNALPANTURA.COM.
Beliau juga menambahkan himbaun kepada kader IPNU dan IPPNU untuk turut hadir dalam pengajian tersebut agar mendapatkan berkah dalam berorganisasi dan juga kehidupan sehari hari.(J012)
Setelah Kepres no 22 tahun 2015 digulirkan, Seluruh elemen masyarakat indonesia menyambut dengan riang, Apalagi keluarga besar Nahdlatul Ulama' yang menjadi salah satu penggagas utama terlahirnya Peringatan Hari Santri Nasional.
HSN merupakan bentuk apresiasi atas perjuangan para santri dalam memerdekakan dan menjaga kemerdekaan Bangsa ini, Tanpa takdzimnya santri akan titah kyai kemungkinan Bangsa ini masih dalam hegemoni Penjajahan.
Pelaksanaan HSN tahun 2017 ini menjadi tahun ketiga penyenggaraan Hari Santri, Seperti dibeberapa daerah yang lain, Kabupaten Kudus yang memang tercatat memiliki Ulama' Kharismatik Seperti Almaghfirullah KHR Asnawi (Pendiri dan Penggerak Nahdlatul Ulama) juga menyelenggarakan serangkaian kegiatan untuk meramaikan Hari Santri ini.
Mulai dari sarasehan santri, Napak tilas (perjuangan pahlawan, santri dan ulama), Pembacaan 1 Milyar Sholawat Nariyah, Mlaku mlaku bareng santri dan Pengajian 'Santri bersholawat'.
Dari beberapa kegiatan tersebut Pengajian Santri Bersholawat ini menjadi kegiatan yang paking dinanti nanti.Karena pengajian tersebut akan dirawuhi langsung oleh Beliau Habib Lutfi bin yahya, Habib Ali Zainal Abidin Assegaf dan KH. Maimun Zubair.
Selain dihadiri oleh para Ulama dan Habaib, pengajian yang akan dilaksanakan pada tanggal 23/10/2017 Senin malam di Alun-alun Kab Kudus ini juga akan dihadiri langsung oleh Ketua PP IPNU.
Rekan Dwi Syaifullah yang saat ini diberi amanah menjadi Ketua kaderisasi PP IPNU dijadwalkan turut mengawal Habaib dan para Kyai dalam pengajian tersebut."Sebagai bentuk takdzim saya seorang santri, sekaligus keinginan untuk ngalap berkah dan juga menimba ilmu, maka saya harus siap turun ke daerah daerah"Tutur Rekan Dwi kepada tim JURNALPANTURA.COM.
Beliau juga menambahkan himbaun kepada kader IPNU dan IPPNU untuk turut hadir dalam pengajian tersebut agar mendapatkan berkah dalam berorganisasi dan juga kehidupan sehari hari.(J012)
by Unknown
Oktober 23, 2017
JURNALPANTURA.COM, Kudus - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kudus pada tahun 2017, Mengadakan Uji kecakapan PMR dengan pendalaman 3 materi kecakapan diantaranya Gerakan Kepalangmerahan, Pertolongan Pertama (PP) dan Tri Bakti ke 2 (Berkarya dan berbakti di masyarakat).
Thoriqul Mufid Staff bidang SDM Kantor PMI kudus, menjelaskan, 912 peserta dari 30 sekolah mengikuti uji kecakapan tersebut, diantaranya Mula 149 anak, Madya 371 anak, dan Wira 392 anak.
Sebelumnya para anggota PMR yang mengikuti Uji kecakapan melaksanakan Apel bersama yang dilaksanakan di Halaman SMP Negeri 2 Jati, Kemudian Kegiatan selanjutnya adalah tes tertulis dengan materi Gerakan Kepalangmerahan dengan jumlah soal 20. Sedangkan untuk materi Pertolongan Pertama dan Tri Bakti ke 2 (Berkarya dan berbakti di masyarakat) kita menggunakan sistem interview dan tanya jawab, “Diharapkan peserta bisa lebih partisipatif,” ungkap Thoriqul Mufid.
”Secara Umum, tujuan diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk mengetahui atau mengidentifikasi tingkat Pengetahuan dan keterampilan materi pelatihan yang didapat di unit-unit PMR sekolah, serta untuk memberikan bentuk pengakuan dan penghargaan formal atas kemampuan yang dimiliki oleh anggota dan unit PMR sekolah,’ungkap Thoriq
Abdullah Azzam Salah satu peserta Uji kecakapan PMR Madya dari SMP Negeri 1 Kudus , yang ditemui saat pelaksanaan kegiatan, Ahad 22/10/2017, mengatakan "Kegiatan seperti ini baru pertama kali diikuti, Senang bisa berjumpa dengan anggota PMR lainya tapi juga ada rasa takut, saat tidak bisa menjawab saat diuji".(J02)
Thoriqul Mufid Staff bidang SDM Kantor PMI kudus, menjelaskan, 912 peserta dari 30 sekolah mengikuti uji kecakapan tersebut, diantaranya Mula 149 anak, Madya 371 anak, dan Wira 392 anak.
Sebelumnya para anggota PMR yang mengikuti Uji kecakapan melaksanakan Apel bersama yang dilaksanakan di Halaman SMP Negeri 2 Jati, Kemudian Kegiatan selanjutnya adalah tes tertulis dengan materi Gerakan Kepalangmerahan dengan jumlah soal 20. Sedangkan untuk materi Pertolongan Pertama dan Tri Bakti ke 2 (Berkarya dan berbakti di masyarakat) kita menggunakan sistem interview dan tanya jawab, “Diharapkan peserta bisa lebih partisipatif,” ungkap Thoriqul Mufid.
”Secara Umum, tujuan diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk mengetahui atau mengidentifikasi tingkat Pengetahuan dan keterampilan materi pelatihan yang didapat di unit-unit PMR sekolah, serta untuk memberikan bentuk pengakuan dan penghargaan formal atas kemampuan yang dimiliki oleh anggota dan unit PMR sekolah,’ungkap Thoriq
Abdullah Azzam Salah satu peserta Uji kecakapan PMR Madya dari SMP Negeri 1 Kudus , yang ditemui saat pelaksanaan kegiatan, Ahad 22/10/2017, mengatakan "Kegiatan seperti ini baru pertama kali diikuti, Senang bisa berjumpa dengan anggota PMR lainya tapi juga ada rasa takut, saat tidak bisa menjawab saat diuji".(J02)
by Unknown
Oktober 23, 2017
JURNALPANTURA.COM, Kudus - Karyawan PG Rendeng Dengan menggunakan alat berat membebaskan lahan seluas 20 hektar. Sebanyak 53 bangunan Semi permanen dan beberapa bangunan permanen terpaksa di Robohkan oleh para karyawan PT Perkebunan Nusantara IX.
250 karyawan dan beberapa alat berat terpaksa merobohkan bangunan di lahan yang selama ini di Kuasai oleh warga setempat, Senin 23/10/2017.
Pakam PTPN IX Divisi Tanaman Tebu AKBP Ridho Wahyudi mengatakan Pembongkaran lahan semi permanen maupun permanen dilakukan karena batas waktu pengosongan lahan yang telah diberikan untuk warga telah habis.
"Hari ini diupayakan lahan sudah kosong atau rata dengan tanah karena lahan tersebut akan segera difungsikan untuk pembibitan tebu" Ucapnya.
Waka Polres Kudus Kompol M Ridwan Sik,Msi yang turut hadir dalam proses pengosongan lahan mengatakan, Kepolisian Resor Kudus dan Polsek Jekulo ditambah personel dari Koramil serta Satpol PP di kerahkan untuk mengamankan jalannya pembongkaran bangunan semi permanen maupun permanen yang dilakukan oleh pihak PG Rendeng.
Selama jalannya pengosongan banyak warga yang hanya melihat dan tentunya sangat membahayakan bagi keselamatan para warga sendiri.Untuk warga yang bangunnya di Robohkan hanya bisa diam karena mereka menyadari bahwa tempat tinggal yang mereka huni merupakan tanah negara.(J02)
250 karyawan dan beberapa alat berat terpaksa merobohkan bangunan di lahan yang selama ini di Kuasai oleh warga setempat, Senin 23/10/2017.
Pakam PTPN IX Divisi Tanaman Tebu AKBP Ridho Wahyudi mengatakan Pembongkaran lahan semi permanen maupun permanen dilakukan karena batas waktu pengosongan lahan yang telah diberikan untuk warga telah habis.
"Hari ini diupayakan lahan sudah kosong atau rata dengan tanah karena lahan tersebut akan segera difungsikan untuk pembibitan tebu" Ucapnya.
Waka Polres Kudus Kompol M Ridwan Sik,Msi yang turut hadir dalam proses pengosongan lahan mengatakan, Kepolisian Resor Kudus dan Polsek Jekulo ditambah personel dari Koramil serta Satpol PP di kerahkan untuk mengamankan jalannya pembongkaran bangunan semi permanen maupun permanen yang dilakukan oleh pihak PG Rendeng.
Selama jalannya pengosongan banyak warga yang hanya melihat dan tentunya sangat membahayakan bagi keselamatan para warga sendiri.Untuk warga yang bangunnya di Robohkan hanya bisa diam karena mereka menyadari bahwa tempat tinggal yang mereka huni merupakan tanah negara.(J02)
by Unknown
Oktober 23, 2017
JURNALPANTURA.COM, Kudus - Masih dalam rangka Bulan Bhakti Karang Taruna yang ke 57, Pengurus Karang Taruna Kabupaten Kudus kembali menggelar berbagai macam lomba untuk memeriahkan Ulang Tahun Organisasi Kepemudaan tersebut.
Setelah sebelumnya Ahad 15/10/2017, Berlangsung lomba Paduan Suara yang diikuti dari Karang Taruna Desa dan Kelurahan se Kabupaten Kudus.
Di tempat yang sama, Di Pendopo Wakil Bupati di Jl Diponegoro Burikan, Pengurus Karang Taruna kabupaten kembali menggelar Lomba Cerdas Cermat untuk para anggota Karang Taruna yang ada di berbagai Desa dan Kelurahan di kabupaten Kudus.Ahad, 22/10/2017.
Lomba Cerdas Cermat ini diikuti oleh 19 tim.Untuk 1 tim terdiri dari 3 orang anggota dalam satu desa/kelurahan dan Satu Desa/kelurahan hanya berhak mengirimkan satu perwakilan.
Menurut Ketua Karang Taruna kabupaten Kudus, Fiza Akbar kepada JURNALPANTURA.COM saat meliput kegiatan tersebut mengatakan, Berbagai macam lomba yang diadakan ini sebagai sebuah kegiatan semi kompetitif dengan tujuan agar para anggota Karang Taruna lebih bisa berperan aktif, sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Lebih lanjut Fiza juga menjelaskan, "Karang Taruna sebagai salah satu organisasi Kepemudaan yang secara resmi milik Pemerintah, sudah semestinya para anggota Karang Taruna memiliki kepedulian tinggi terhadap program-program Pemerintah".
Dalam Lomba Cerdas Cermat yang diikuti oleh 19 tim ini, sebagai juara 1 adalah Tim LCC dari Karang Taruna "Taruna Bhakti" Wergu Wetan, Kemudian diikuti oleh Karang Taruna Gondosari sebagai Juara 2 dan Karang Taruna Panjunan sebagai Juara 3 bersama Karang Taruna Krandon.(J02)
Setelah sebelumnya Ahad 15/10/2017, Berlangsung lomba Paduan Suara yang diikuti dari Karang Taruna Desa dan Kelurahan se Kabupaten Kudus.
Di tempat yang sama, Di Pendopo Wakil Bupati di Jl Diponegoro Burikan, Pengurus Karang Taruna kabupaten kembali menggelar Lomba Cerdas Cermat untuk para anggota Karang Taruna yang ada di berbagai Desa dan Kelurahan di kabupaten Kudus.Ahad, 22/10/2017.
Lomba Cerdas Cermat ini diikuti oleh 19 tim.Untuk 1 tim terdiri dari 3 orang anggota dalam satu desa/kelurahan dan Satu Desa/kelurahan hanya berhak mengirimkan satu perwakilan.
Menurut Ketua Karang Taruna kabupaten Kudus, Fiza Akbar kepada JURNALPANTURA.COM saat meliput kegiatan tersebut mengatakan, Berbagai macam lomba yang diadakan ini sebagai sebuah kegiatan semi kompetitif dengan tujuan agar para anggota Karang Taruna lebih bisa berperan aktif, sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Lebih lanjut Fiza juga menjelaskan, "Karang Taruna sebagai salah satu organisasi Kepemudaan yang secara resmi milik Pemerintah, sudah semestinya para anggota Karang Taruna memiliki kepedulian tinggi terhadap program-program Pemerintah".
Dalam Lomba Cerdas Cermat yang diikuti oleh 19 tim ini, sebagai juara 1 adalah Tim LCC dari Karang Taruna "Taruna Bhakti" Wergu Wetan, Kemudian diikuti oleh Karang Taruna Gondosari sebagai Juara 2 dan Karang Taruna Panjunan sebagai Juara 3 bersama Karang Taruna Krandon.(J02)
Oktober 22, 2017
by Unknown
Oktober 22, 2017
JURNALPANTURA.COM, Kudus - Bupati Kudus H.Musthofa SE.MM mengukuhkan para pengurus Jamiyah Yasin Fadilah Kabupaten Kudus dan Kordinator Wilayah Kecamatan (Korwilcam) Jamiyah Yasin Fadilah.
Tampak hadir dalam acara pengukuhan tersebut H. Mustofa Wardoyo, SE, MM (Bupati Kudus), Letkol Inf Sentot Dwi Purnomo (Dandim 0722/Kudus), AKBP Agusman Gurning SIK. M.H (Kapolres Kudus), Drs. Noor Yasin, MM (Sekda Kudus), Ahmad Khamdani, Lc (MUI Kab. Kudus), Drs. H. Abdul Hadi Mpd (Ketua PC NU Kudus), Dr. Achmad Hilal Madjid (Ketua Muhamadiyah Kudus) dan para pengurus Jam'iyyatul Yasin Fadilah.
Dalam sambutannya Bupati Kudus mengharap, Para pimpinan OPD dan Camat agar menjadi pemandu di wilayah masing-masing dan para Kades supaya segera melaksanakan pembentukan jamiyyah Yasin Fadhilah ditingkat Desa dan para camat harus bertanggung jawab di wilayahnya.
Saat pengukuhan dan pengambilan sumpah pengurus Jamiyah Yasin Fadilah di Pendopo Kabupaten Kudus, Ahad 23/10/2017 terpilih sebagai ketua Umum : Bupati Kudus, Ketua Harian Drs Slamet Riyadi, Ketua I H. Peter M Forum, Sekretaris Hendi Satrimo dan Bendahara H Junaidi.
" Kalau niat kita baik maka akan berjalan dengan baik segala urusan yang kita hadapi demi kebaikan masyarakat"tambah Musthofa.
Dengan kegiatan ini diharapkan agar makna kebaikan dan keikhlasan dalam diri manusia karena kebaikan bukan dari kita tapi dari masyarakat atau manusia.
Mari kita bersama- sama memberikan inspirasi yang terbaik karena kebaikan yang di berikan pada kita bukan berasal dari kita tapi orang lain yang akan memberikan kebaikan.
Kalau ingin menjadi sahabat maka jangan saling mendzolimi suatu saat kita akan memetik kebaikan tersebut.(J02)
by Unknown
Oktober 22, 2017
JurnalPantura.com,
Kudus,- Dalam rangka Hari Santri, hari ini Minggu (22/10) sekitar 7.000
masyarakat Kudus dari berbagai unsur seperti ormas-ormas Islam, Perwakilan
ponpes, sekolah-sekolah Islam maupun pejabat di jajaran Pemkab Kudus
mengikuti kegiatan apel Hari Santri. Selain itu juga dilaksanakan pemusnahan
ribuan botol minuman keras (miras).
Bupati
Kudus Musthofa sebagai inspektur Apel Hari Santri Nasional di kawasan Alun-alun
Simpang 7 Kota Kudus, Jawa Tengah menyatakan setelah ditetapkan tanggal 22
Oktober menjadi Hari Santri Nasional oleh Presiden Joko Widodo sesuai Keppres
No.22 tahun 2015. Hari Santri bukan lagi sebagai agenda kepentingan kelompok
tetapi untuk kepentingan bangsa.
"
Sehingga tidak perlu ada lagi santri yang gontok-gontokan, santri yang adu
jotos dan lain sebagainya," kata Musthofa.
Bupati
menegaskan para santri wajib menjaga kedaulatan NKRI dan kebhinekaan.
Dikatakan
Bupati, para santri juga harus berevolusi menjadi Santri yang kekinian di era
globalisasi dimana harus bisa menjawab semua tuntutan zaman dalam segala
bidang.
"
Para santri kedepan hendaknya diberikan kebebasan menentukan pilihan untuk
menjadi politisi, birokrat, wirausahawan, cendekiawan maupun apa saja sesuai
keahlian," tegasnya.
Namun,
lanjut Mustho
fa, semuanya harus berlandaskan ajaran agama Islam. Bupati juga
mengungkapkan rasa bangga bisa mengumpulkan semua santri di Hari Santri
Nasional tahun ini. Kegiatan tersebut diharapkan tidak hanya sekedar
seremonial tetapi diimplementasikan dalam wujud sehari-hari.
Usai
apel, dilakukan pemusnahan miras sebagai wujud santri mirasantika, sebanyak
5.008 botol miras antara lain merek red label, vodka, bir, dan anggur putih,
serta minuman 389 liter minuman putihan dan oplosan, dimusnahkan dengan cara
digilas alat berat. Pemusnahan disaksikan Bupati Kudus Musthofa, Ketua DRPD
Mas’an, Kapolres AKBP Agusman Gurning, Dandim 0722 Letkol (Inf) Sentot Dwi
Purnomo, dan unsus Forkopimda lainnya, serta para ulama dan santri. Sebelum
dimusnahkan, secara simbolik ditandai dengan pemecahan botol yang dilempar ke
alat penggilas oleh Bupati Kudus dan ketua Banser NU kudus.
"Di
Kudus tidak boleh ada miras. Dalam peraturan daerah (perda) sudah jelas, apa
pun jenis minuman tidak boleh mengandung alkohol atau nol persen,” ucap
Musthofa sebelum melempar botol.
Kapolres
Kudus AKBP Agusman Gurning mengatakan, pihaknya berkomitmen penuh dalam upaya
menegakkan hukum termasuk dalam pemberantasan miras. Sebab berawal dari miras
dapat memunculkan tindakan negatif, bahkan tak jarang berujung pada kasus
kejahatan.
“
Para santri kita harapkan ikut membantu dalam penegakan perda nol persen
alkohol di Kudus ,” tegasnya. (J09)
by Unknown
Oktober 22, 2017
JURNALPANTURA.COM, Blora - Bupati Blora Djoko Nugroho menjadi pemimpin upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2017 tingkat Kabupaten Blora, Minggu (22/10/2017). Upacara dilaksanakan di Alun-Alun Blora dengan peserta antara lain anggota banser, IPPNU, TNI, santri dari pondok pesantren, siswa madrasah dan fatayat NU.
Dalam amanat Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH Said Aqil Siroj, MA yang dibacakan Bupati Djoko Nugroho, disampaikan, Hari ini tahun ketiga Keluarga Besar Nahdlatul Ulama dan seluruh rakyat Indonesia memperingati Hari Santri.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri tanggal 22 Oktober 2015 yang bertepatan dengan tanggal 9 Muharram 1437 Hijriyah merupakan bukti pengakuan negara atas jasa para ulama dan santri dalam perjuangan merebut, mengawal, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan.
Pengakuan terhadap kiprah ulama dan santri tidak lepas dari Resolusi Jihad yang dikumandangkan Hadlaratus Syeikh KH. Hasyim Asy’ari, Rais Akbar Nahdlatul Ulama, pada 22 Oktober 1945.
Di hadapan konsul-konsul Nahdlatul Ulama seluruh Jawa-Madura, bertempat di Kantor Hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama di Jl. Boeboetan VI/2 Soerabaja, Fatwa Resolusi Jihad NU digaungkan dengan pidato Hadlaratus Syeikh yang menggetarkan:
“..Berperang menolak dan melawan pendjadjah itoe fardloe ‘ain (jang haroes dikerdjakan oleh tiap-tiap orang Islam, laki-laki, perempoean, anak-anak, bersendjata ataoe tidak) bagi jang berada dalam djarak lingkaran 94 km dari tempat masoek dan kedoedoekan moesoeh. Bagi orang-orang jang berada diloear djarak lingkaran tadi, kewadjiban itoe djadi fardloe kifayah (jang tjoekoep kalaoe dikerdjakan sebagian sadja…).”
Lebih lanjut disampaikan, Tanpa Resolusi Jihad NU dan pidato Hadlaratus Syeikh yang menggetarkan ini, tidak akan pernah ada peristiwa 10 November di Surabaya yang kelak diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Tahun 1953, kaum santri memberi gelar Presiden Indonesia, Ir. Soekarno, sebagai Waliyyul Amri ad-Dlarûri bis Syaukah, pemimpin sah yang harus ditaati dan menyebut para pemberontak DI/TII sebagai bughat yang harus diperangi. Tahun 1965, kaum santri berdiri di garda depan menghadapi rongrongan ideologi komunisme. Tahun 1983/1984, kaum santri memelopori penerimaan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan berbangsa-bernegara dan menyatakan bahwa NKRI sudah final sebagai konsensus nasional (mu’âhadah wathaniyyah).
Selepas Reformasi, kaum santri menjadi bandul kekuataan moderat sehingga perubahan konstitusi tidak melenceng dari khittah 1945 bahwa NKRI adalah negara-bangsa—bukan negara agama,bukan negara suku yang mengakui seluruh warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama, tanpa diskriminasi berdasarkan suku, ras, agama, dan golongan.
Kenyataan ini perlu diungkapkan untuk menginsyafkan semua pihak, termasuk kaum santri sendiri, tentang saham mereka yang besar dalam berdiri dan tegaknya NKRI. Tanpa kiprah kaum santri, dengan sikap-sikap sosialnya yang moderat (tawassuth), toleran (tasâmuh), proporsional (tawâzun), lurus (i’tidâl), dan wajar (iqtishâd), NKRI belum tentu eksis sampai sekarang. Negeri-negeri Muslim di Timur Tengah dan Afrika sekarang remuk dan porak poranda karena ekstremisme dan ketiadaan komunitas penyangga aliran Islam wasathiyyah.
Momentum Hari Santri hari ini perlu ditransformasikan menjadi gerakan penguatan paham kebangsaan yang bersintesis dengan keagamaan. Spirit “nasionalisme bagian dari iman” perlu terus digelorakan di tengah arus ideologi fundamentalisme agama yang mempertentangkan Islam dan nasionalisme. Islam dan ajarannya tidak bisa dilaksanakan tanpa tanah air. Mencintai agama mustahil tanpa berpijak di atas tanah air, karena itu Islam harus bersanding dengan paham kebangsaan.
Hari Santri juga harus digunakan sebagai revitalisasi etos moral kesederhaan, asketisme, dan spiritualisme yang melekat sebagai karakter kaum santri. Etos ini penting di tengah merebaknya korupsi dan narkoba yang mengancam masa depan bangsa. Korupsi dan narkoba adalah turunan dari materialisme dan hedonisme, paham kebendaan yang mengagungkan uang dan kenikmatan semu.
“Singkatnya, santri harus siap mengemban amanah, yaitu amanah kalimatul haq. Berani mengatakan “iya” terhadap kebenaran walaupun semua orang mengatakan “tidak” dan sanggup menyatakan “tidak” pada kebatilan walaupun semua orang mengatakan “iya”. Itulah karakter dasar santri yang bumi, langit dan gunung tidak berani memikulnya, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Ahzaab ayat 72,” jelasnya.
Lebih lanjut disampaikan, hari ini santri juga hidup di tengah dunia digital yang tidak bisa dihindari. Internet adalah bingkisan kecil dari kemajuan nalar yang menghubungkan manusia sejagat dalam dunia maya.
Santri perlu ‘memperalat’ teknologi informasi sebagai media dakwah dan sarana menyebarkan kebaikan dan kemaslahatan serta mereduksi penggunaannya yang tidak sejalan dengan upaya untuk menjaga agama, jiwa, nalar, harta, keluarga, dan martabat seseorang. Kaidah fikih : al-muhâfadhah ala-l qadîmis shâlih wa-l akhdzu bi-l jadîdi-l ashlah senantiasa relevan sebagai bekal kaum santri menghadapi tantangan zaman yang terus berubah.
“Selamat Hari Santri 2017. Santri kuat, NKRI hebat,” tandasnya.
Usai membacakan sambutan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Bupati Blora Djoko Nugroho mengajak kepada para santri Blora untuk melawan berita hoax. Menurut Bupati Djoko Nugroho, perang melawan berita hoax hukumnya fardhu ain.
“Saya mengajak kepada para santri untuk perang melawan berita hoax. Sebab berita hoax pengaruhnya luar biasa, bisa menebar unsur kebencian dan memicu perang saudara. Oleh karena itu, perang melawan berita hoax hukumnya fardhu ain,” tegas Bupati Djoko Nugroho.
Dikatakan lebih lanjut, menjelang pilkada di Jawa Tengah, para santri diminta waspada terkait dugaan berita-berita hoax yang tidak bisa dipercaya dan menebar kebencian.
“Kepada para santri, kurangi main HP. Seringkali saya jumpai, diajak bicara, malah sibuk mai HP, itu tidak sopan. Bahkan saya lihat pada upacara ini, ada peserta upacara yang sibuk main HP,” ujar Bupati.
“Kepada OPD terkait saya minta untuk melakukan pembinaan. Agar prestasi yang diraih terus bisa dipertahankan,” ucap Bupati Djoko Nugroho.
Usai memimpin upacara HSN 2017, Bupati Blora melepas pawai ta’aruf yang diikuti para santri dari madrasah dan pondok pesantren di Kabupaten Blora. Rute pawai ta’aruf start Alun-Alun Blora dan finish Blok T Blora.(J02)
by Unknown
Oktober 22, 2017
JURNALPANTURA.COM, Kudus - Diikuti oleh ratusan siswa dari SMK Negeri 1 Kudus yang terdiri dari berbagai macam jurusan mengikuti pelatihan pemadaman kebakaran.
Pelatihan yang diikuti 581 siswa dengan pembagian tiap sesinya diikuti sebanyak 120 siswa.Puji Astuti salah satu guru yang ikut mendampingi para siswa dalam pelatihan itu menyampaikan, "Pelatihan ini ditujukan agar para siswa mempunyai ketrampilan pada tingkat penanganan jika terjadi kebakaran".
Para siswa SMK ini setelah lulus dipersiapkan langsung masuk pada dunia kerja."Kami melakukan seperti ini ingin menjelaskan kepada para siswa bahwa Safety itu penting, jangan lagi panik ketika terjadi kebakaran"kata Puji.
Diterangkan oleh Hardi Cahyana, motivasi Djarum Foundation, mengatakan bahwa pelajar sebagai target pelatihan pemadaman kebakaran ini karena pelajar masih fresh."Para pelajar akan cepat menyerap ilmu yang kita berikan dengan mudah"lanjutnya.(J02)
Pelatihan yang diikuti 581 siswa dengan pembagian tiap sesinya diikuti sebanyak 120 siswa.Puji Astuti salah satu guru yang ikut mendampingi para siswa dalam pelatihan itu menyampaikan, "Pelatihan ini ditujukan agar para siswa mempunyai ketrampilan pada tingkat penanganan jika terjadi kebakaran".
Para siswa SMK ini setelah lulus dipersiapkan langsung masuk pada dunia kerja."Kami melakukan seperti ini ingin menjelaskan kepada para siswa bahwa Safety itu penting, jangan lagi panik ketika terjadi kebakaran"kata Puji.
Diterangkan oleh Hardi Cahyana, motivasi Djarum Foundation, mengatakan bahwa pelajar sebagai target pelatihan pemadaman kebakaran ini karena pelajar masih fresh."Para pelajar akan cepat menyerap ilmu yang kita berikan dengan mudah"lanjutnya.(J02)
Oktober 21, 2017
by Unknown
Oktober 21, 2017
JURNALPANTURA.COM, Kudus - Peringatan Hari Santri Nasional ke 3 di kabupaten Kudus 2017, di peringati dengan berbagai macam kegiatan.
Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Kudus mengawali rangkaian kegiatan HSN dengan mengadakan Apel dan Napak Tilas Hari Santri Nasional yang diselenggarakan di Lapangan Desa Bacin Kecamatan Bae, Jumat Malam 20/10/2017.
Menurut ketua Panitia Penyelenggara dari PC NU kabupaten Kudus, H Saiful Anas mengatakan, bahwa rangkaian kegiatan ini dalam rangka peringatan HSN.
Sebelum Apel Hari Santri Nasional yang direncanakan besuk hari Ahad, 22/10/2017.
"Malam ini kami mengadakan Apel yang akan dilanjutkan dengan Napak Tilas yang diikuti oleh 1300 orang yang berasal dari Anggota Ansor, Banser, PMI, Fatayat dan Pelajar Yang bergabung di Lembaga Maarif"tambahya.
Napak Tilas pada malam ini mengambil Start dari Lapangan Desa Bacin, Bae menuju Taman Makam Pahlawan, Simpang Tujuh, Menara Kudus dan dilanjutkan ziarah ke makam KHR Asnawi, Lalu Perempatan Jember dan Finish di Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin turut Desa Kerjasan kec kota.
Tampak hadir dalam Apel dan Napak Tilas pada malam tadi, Drs H Noor Badi MM selaku Kakamenag Kab Kudus, H Akhwan Anggota DPRD Jawa Tengah yang juga tokoh Banser dan Calon Bupati dari Jalur Independen, Ketua Banser Wawan Awaludin serta Warga Nahdliyin yang turut memeriahkan Napak Tilas malam ini.(J02)
Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Kudus mengawali rangkaian kegiatan HSN dengan mengadakan Apel dan Napak Tilas Hari Santri Nasional yang diselenggarakan di Lapangan Desa Bacin Kecamatan Bae, Jumat Malam 20/10/2017.
Menurut ketua Panitia Penyelenggara dari PC NU kabupaten Kudus, H Saiful Anas mengatakan, bahwa rangkaian kegiatan ini dalam rangka peringatan HSN.
Sebelum Apel Hari Santri Nasional yang direncanakan besuk hari Ahad, 22/10/2017.
"Malam ini kami mengadakan Apel yang akan dilanjutkan dengan Napak Tilas yang diikuti oleh 1300 orang yang berasal dari Anggota Ansor, Banser, PMI, Fatayat dan Pelajar Yang bergabung di Lembaga Maarif"tambahya.
Napak Tilas pada malam ini mengambil Start dari Lapangan Desa Bacin, Bae menuju Taman Makam Pahlawan, Simpang Tujuh, Menara Kudus dan dilanjutkan ziarah ke makam KHR Asnawi, Lalu Perempatan Jember dan Finish di Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin turut Desa Kerjasan kec kota.
Tampak hadir dalam Apel dan Napak Tilas pada malam tadi, Drs H Noor Badi MM selaku Kakamenag Kab Kudus, H Akhwan Anggota DPRD Jawa Tengah yang juga tokoh Banser dan Calon Bupati dari Jalur Independen, Ketua Banser Wawan Awaludin serta Warga Nahdliyin yang turut memeriahkan Napak Tilas malam ini.(J02)
Oktober 20, 2017
by Unknown
Oktober 20, 2017
JURNALPANTURA.COM, Kudus - Sejumlah Nasabah yang terdiri dari para pengajar dan siswa dari SMP Negeri 1 Jati, Turut Desa Getas Pejaten Kecamatan Jati, kabupaten Kudus pagi tadi berhamburan lari menyelamatkan diri, Saat Mobil kas keliling milik Bank Jateng bernomor polisi H 1464 VA, meledak dan mengeluarkan asap tebal saat parkir di halaman SMPN 1 Jati, Kudus, Jumat 20/10/2017.
Ledakan yang diduga berasal dari genset di dalam mobil itu memicu kebakaran dan menghanguskan sejumlah dokumen di dalam mobil.
Saat kejadian, mobil tersebut tengah digunakan untuk melayani nasabah. Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya saja, mobil mengalami kerusakan cukup parah dan dokumen-dokumen di dalam mobil ikut terbakar.
Kepala Tata Usaha SMP N 1 Jati, Wahyuni yang saat kejadian berada di lokasi mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar jam 09.30 WIB. Saat kejadian, mobil sempat melayani 3 orang nasabah dari pengajar SMP 1 Jati.
Api yang sempat membesar berhasil di padamkan dengan APAR(Alat Pemadam Api Ringan) milik SMP N 1 Jati dan sempat juga pinjam APAR dari Pabrik Muliatex dan APAR milik Balai Desa Getas Pejaten.
Tidak sampai satu jam, Api berhasil dipadamkan, Sebelum kedatangan Pemadam milik PT Pura.
AKP Bambang Sutaryo SH, Kapolsek Jati yang berada di TKP mengatakan, Kerugian yang ditaksir mencapai ratusan juta, Seperti Genset dan mesin alat transaksi yang terbakar. "Walaupun sempat terjadi kepanikan, Beruntung tidak ada korban jiwa.Uang yang ada di ATM pun tidak terbakar" jelas Kapolsek.(J02)
Ledakan yang diduga berasal dari genset di dalam mobil itu memicu kebakaran dan menghanguskan sejumlah dokumen di dalam mobil.
Saat kejadian, mobil tersebut tengah digunakan untuk melayani nasabah. Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya saja, mobil mengalami kerusakan cukup parah dan dokumen-dokumen di dalam mobil ikut terbakar.
Kepala Tata Usaha SMP N 1 Jati, Wahyuni yang saat kejadian berada di lokasi mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar jam 09.30 WIB. Saat kejadian, mobil sempat melayani 3 orang nasabah dari pengajar SMP 1 Jati.
Api yang sempat membesar berhasil di padamkan dengan APAR(Alat Pemadam Api Ringan) milik SMP N 1 Jati dan sempat juga pinjam APAR dari Pabrik Muliatex dan APAR milik Balai Desa Getas Pejaten.
Tidak sampai satu jam, Api berhasil dipadamkan, Sebelum kedatangan Pemadam milik PT Pura.
AKP Bambang Sutaryo SH, Kapolsek Jati yang berada di TKP mengatakan, Kerugian yang ditaksir mencapai ratusan juta, Seperti Genset dan mesin alat transaksi yang terbakar. "Walaupun sempat terjadi kepanikan, Beruntung tidak ada korban jiwa.Uang yang ada di ATM pun tidak terbakar" jelas Kapolsek.(J02)
by Unknown
Oktober 20, 2017
JURNALPANTURA.COM, Kudus - Terkait dengan pelaksanaan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 27/07/2017 tahun depan, Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Kudus Bersama Komisi Pemilihan Umum Jawa Tengah mengadakan Tahapan Dan Sosialisasi Persyaratan Calon Perseorangan Calon Gubernur Dan Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Komisioner KPU Jawa Tengah Muslim Aisha yang hadir sebagai narasumber dari KPU Jateng, Menyampaikan, Akan menjadi perjuangan yang cukup berat bagi calon yang ingin menjadi Calon dari Independen atau Perseorangan.Karena jumlah dukungan masyarakat yang dikumpulkan dalam bentuk fotokopi KTP-elektronik (KTP-el) harus melebihi satu juta dukungan.
"Untuk calon perseorangan harus mendapatkan dukungan dengan di buktikan fotokopi E-Ktp sebanyak 1.781.606" Ungkap Komisioner KPU Jateng tersebut.
Komisioner KPU Jawa Tengah Muslim Aisha yang hadir sebagai narasumber dari KPU Jateng, Menyampaikan, Akan menjadi perjuangan yang cukup berat bagi calon yang ingin menjadi Calon dari Independen atau Perseorangan.Karena jumlah dukungan masyarakat yang dikumpulkan dalam bentuk fotokopi KTP-elektronik (KTP-el) harus melebihi satu juta dukungan.
"Untuk calon perseorangan harus mendapatkan dukungan dengan di buktikan fotokopi E-Ktp sebanyak 1.781.606" Ungkap Komisioner KPU Jateng tersebut.
Lebih dari itu, kata Muslim Aisha, dukungan tersebut tidak boleh hanya berasal dari masyarakat di satu atau dua kabupaten saja. Melainkan harus di dukun oleh warga dari 18 kabupaten/kota yang ada di Jateng. ”Dari bukti fotokopi KTP-el ini, KPU Jateng melalui kabupaten/kota akan melakukan verifikasi faktual terhadap dukungan tersebut,” katanya saat menjadi Narasumber tahapan dan sosialisasi di Joglo Pawon Jl Besito, Peganjaran Bae Kudus, Kamis 19/10/2017.
Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2017 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2018, setelah pendaftaran bakal pasangan cagub-cawagub yang akan dilaksanakan tanggal 08-10/01/2018, Kemudian dilanjutkan tahapan pemeriksaan kesehatan dan verifikasi syarat administrasi tiap pasangan calon. “Pemeriksaan kesehatan bakal calon ini, jadwalnya pada 8-15 Januari 2018 dan verifikasi syarat administrasi sampai akhir Januari 2018,” imbuhnya.
Setelah proses itu selesai, maka akan dilanjutkan dengan tahapan penetapan pasangan cagub pada 12 Februari 2018. Proses dilanjutkan dengan pengundian nomor urut paslon pada 13 Februari 201
“Untuk masa kampanye mulai 15 Februari sampai 23 Juni 2018, masa tenang pada 24-26 Juni 2018 dan pelaksanaan pemungutan suara pada berlangsung 27 Juni 2018,” jelasnya.(J02)
Oktober 19, 2017
by Unknown
Oktober 19, 2017
JURNALPANTURA.COM, Kudus - Kepolisian Resor Kudus mengadakan tes psikologi bagi anggota kepolisian yang di Adakan di Lapangan Tenis PG Rendeng.Test Psikologi ini menguji kondisi kejiwaan serta kecerdasan emosi para anggota kepolisian di Polres Kudus, Sebagai syarat kebaikan untuk memegang senjata api.
Para peserta tampak serius membaca soal dan mengisi lembar jawaban yang telah disediakan panitia.
Tes psikologi tersebut dilaksanakan di Lapangan Tenis PG Rendeng, Kamis 19/10/2017.
Test bagi anggota kepolisian ini bekerja sama dengan Bagian Psikologi Biro SDM Polda Jawa Tengah dibawah pimpinan AKP Ahmad Dartono, M.Psi.
Adapun anggota yang menjalani tes ini sebanyak 366, Selain personel Polres, juga diikuti dari Polsek Jajaran Polres Kudus. Sedangkan untuk kepangkatan mulai dari Bintara maupun Perwira semua mengikutinya.
Kabag Sumda Polres Kudus Kompol MK Budiono mengatakan bahwa Polres Kudus bersama Bagian Psikologi Biro SDM Polda Jawa Tengah melaksanakan tes psikologi bagi para pemegang senjata api pendek maupun panjang untuk mengetahui layak atau tidaknya anggota memakai dan menggunakan senjata api dinas.
Dikatakan Budiono, tidak semua anggota kepolisian dibolehkan memegang senjata api. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi anggota kepolisian, termasuk mengikuti psikotes.
Sementara ditempat terpisah Waka Polres Kudus Kompol M Ridwan Sik,Msi mengatakan dilaksanakan Tes Psikologi ini guna mengetahui karakter masing-masing Personel sebagai calon pemegang Senpi yang diberikan guna mendukung dan menunjang pelaksanaan dinas di lapangan.
“Tes psikologi ini dilaksanakan agar Peserta tes diikuti sesuai dengan prosedur, untuk yang lulus tes ataupun Pemeriksaan Psikologi, bagi Calon Pemegang Senjata Api (Senpi) Organik Polri akan mendapatkan surat rekomendasi Pinjam Pakai Senjata Api (Senpi) dan setelahnya diharapkan untuk tidak menyalahgunakan Senpi,” ujarnya.(J02)
Para peserta tampak serius membaca soal dan mengisi lembar jawaban yang telah disediakan panitia.
Tes psikologi tersebut dilaksanakan di Lapangan Tenis PG Rendeng, Kamis 19/10/2017.
Test bagi anggota kepolisian ini bekerja sama dengan Bagian Psikologi Biro SDM Polda Jawa Tengah dibawah pimpinan AKP Ahmad Dartono, M.Psi.
Adapun anggota yang menjalani tes ini sebanyak 366, Selain personel Polres, juga diikuti dari Polsek Jajaran Polres Kudus. Sedangkan untuk kepangkatan mulai dari Bintara maupun Perwira semua mengikutinya.
Kabag Sumda Polres Kudus Kompol MK Budiono mengatakan bahwa Polres Kudus bersama Bagian Psikologi Biro SDM Polda Jawa Tengah melaksanakan tes psikologi bagi para pemegang senjata api pendek maupun panjang untuk mengetahui layak atau tidaknya anggota memakai dan menggunakan senjata api dinas.
Dikatakan Budiono, tidak semua anggota kepolisian dibolehkan memegang senjata api. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi anggota kepolisian, termasuk mengikuti psikotes.
Sementara ditempat terpisah Waka Polres Kudus Kompol M Ridwan Sik,Msi mengatakan dilaksanakan Tes Psikologi ini guna mengetahui karakter masing-masing Personel sebagai calon pemegang Senpi yang diberikan guna mendukung dan menunjang pelaksanaan dinas di lapangan.
“Tes psikologi ini dilaksanakan agar Peserta tes diikuti sesuai dengan prosedur, untuk yang lulus tes ataupun Pemeriksaan Psikologi, bagi Calon Pemegang Senjata Api (Senpi) Organik Polri akan mendapatkan surat rekomendasi Pinjam Pakai Senjata Api (Senpi) dan setelahnya diharapkan untuk tidak menyalahgunakan Senpi,” ujarnya.(J02)
Langganan:
Postingan (Atom)