Top Ad 728x90

Desember 31, 2017

by
Jurnalpantura.Com, Blora - Apel gelar kesiapan pengamanan malam tahun baru yang dilaksanakan di sebelah utara alun-alun depan pendopo kota Blora, Minggu (31/12/17) dimulai sekira pukul 17.00 WIB tadi. Apel pengamanan dipimpin oleh Dandim 0721/Blora Letkol Inf. Rizadly bersama Kapolres Blora AKBP Saptono, S.I.K, M.H dihadiri Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Perhubungan dan Sat Pol PP serta diikuti oleh seluruh anggota TNI-Polri, Dishub, Satpol PP dan beberapa instansi terkait kurang lebih 300 personil.
Sebelum memberikan arahan Dandim 0721 mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT karena atas rahmatnya semua dapat berkumpul untuk melaksanakan Apel gelar pengamanan tahun baru. Dalam arahannya Dandim Letkol Inf. Rizadly mengatakan bahwa, dalam rangka bergabung mengamankan perayaan malam tahun baru, seperti yang di ketahui  bahwa perayaan seperti ini merupakan perayaan rutinitas tahunan, namun demikian di harapkan senantiasa meningkatkan kewaspadaan sehingga tidak terjadi gangguan kamtibmas yang dapat mengganggu jalannya malam perayaan tahun baru karena dalam perayaan ini sudah barang tentu di ikuti oleh euforia yang berlebihan baik menggunakan kembang api, minum-minuman yang dilakukan kalangan anak-anak muda sehingga sangat rawan terjadinya kriminalitas.
“Saya harapkan seluruh personil yang terlibat pengamanan agar tidak mudah terpancing dan terprovokasi oleh keadaan, otak boleh panas tapi hati harus tetap dingin,” ujar Dandim 0721.
Khusus untuk personel Kodim, diharapkan tetap waspada dan segera melapor apabila terjadi kendala dilapangan serta selalu berkoordinasi dengan aparat kepolisian.
“Kegiatan pengamanan merupakan perintah langsung dari Komando atas, personel Kodim 0721/Blora akan bekerjasama dengan Polres Blora dalam kegiatan pengamanan dibeberapa titik diwilayah Kabupaten Blora,” tambahnya.
Sementara itu Kapolres Blora AKBP Saptono mengungkapkan dalam pengamanan perayaan pergantian malam tahun baru pihaknya telah melaksanakan kesiapan dengan membagi menjadi tiga ring.
Sesuai dengan rencana kegiatan, di ring satu anggota melaksanakan pengamanan di sekitar 6 titik panggung hiburan. Ring kedua anggota patroli seputaran alun-alun dan Jln Pemuda karena di disini akan dilaksanakan car free night. Ring ketiga pengamanan tempat parkir serta di setiap penggal-penggal jalan untuk pengalihan arus lalu lintas.
“Kegiatan malam nanti akan ada 6 lokasi yang menyelenggarakan hiburan yang harus mendapatkan pengamanan dan yang menjadi focus pengamanan adalah nanti malam di Alun-alun Blora dan sepanjang Jln. Pemuda,” ucapnya saat memimpin Apel pengamanan.
Kapolres menekankan kepada anggota untuk melakukan pengamanan dengan santun dan tidak melakukan tindakan arogan, kalau nanti malam ada yang melakukan pelanggaran pihaknya memerintahkan kepada anggota untuk dilakukan tindakan tegas dan profesional.
“Jangan sampai dalam pengamanan nanti ada yang menjadi korban baik itu dari anggota maupun dari masyarakat, kalau ada yang melanggar langsung tindak tegas jangan ada kekerasan,” tuturnya.
Diakhir arahannya, AKBP Saptono mengajak seluruh anggota yang melaksanakan tugas untuk berdo’a meminta perlindungan kelancaran dan keamanan dalam menjalankan tugas.(J02) 

Pasar Hewan Tingkatkan Penguatan Ekonomi Rakyat Kudus Dan Sekitarnya

by
Jurnalpantura.Com, Kudus - Bupati Kudus H Musthofa pagi tadi meresmikan Pasar Hewan milik Pemerintah Kabupaten Kudus yang terletak di Jalan Lingkar Tenggara Desa Gulang Kecamatan Mejobo Kudus, Minggu 31/12/2017.

Peresmian pasar hewan yang ditandai dengan pembukaan selubung tirai yang menutupi tulisan di bagian atas gerbang pasar yang di klaim sebagai terbesar di pantura timur Jawa Tengah.

Asisten 2 Bidang ekonomi pembangunan dan kesejahteraan rakyat Budi Rahmat saat menyampaikan laporannya mewakili Kepala Dinas Pasar Sudiharti yang sedang berhalangan, menyampaikan, Pasar hewan Gulang ini  dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 24.500 meter persegi.

“ Untuk tahun anggaran 2017 luas lahan yang telah dimanfaatkan seluas kurang lebih 8.700 meter persegi yang mampu menampung  sekitar 400 ekor sapi, 120 ekor kerbau, dan  250 ekor kambing,”ujarnya.

Masih menurutnya,  Pasar hewan kabupaten Kudus ini dibangun pada tahun anggaran 2017 bersumber dari dana bantuan keuangan Provinsi Jawa Tengah.

“Sebesar Rp. 15.024.030.000,- dan pendampingan dari dana APBD sebesar Rp. 1.176.965.000,- ,” katanya.

Selain itu pasar hewan juga dilengkapi dengan kantor pengelola, rumah kesehatan hewan, rumah penjaga, mushola, pengelolaan biogas dan instalasi pengolahan air limbah.


Bupati Kudus tandatangani prasasti peresmian pasar hewan di Kudus
Dilaporkan pula oleh Budi Rahmat,  bahwa hari ini juga dilaksanakan relokasi para Pedagang Kaki Lima Klithikan yang berjualan bantaran Sungai Kaligelis ke lokasi yang baru mereka di dekat kompleks Pasar Burung di Desa Jati Wetan.

“ Relokasi ini dilakukan untuk menciptakan bantaran sungai yang bersih, tertib dan teratur. Dengan jumlah pedagang PKL yang direlokasi sebanyak 168 orang,” ujarnya.

Sementara itu dalam kata sambutan peresmiannya, Bupati Kudus, H. Musthofa menyampaikan, Pasar Hewan ini dibangun untuk mampu meningkatkan perekonomian para peternak sapi.

“Pasar hewan Kab. Kudus adalah tanggung jawab para pedagang.  Pasar hewan ini milik pedagang untuk itu harus dirawat, dijaga kebersihannya dan di kembangkan agar tambah maju,” pesan Bupati.(J02)


Bupati dan Forkopimda bersama sama menekan tombol peresmian pasar hewan secara simbolis
Bupati Kudus menitipkan pasar hewan kepada para pedagang untuk digunakan sebagai tempat mencari nafkah dan Rezki dengan baik.

“ Kedepan rencananya akan dilengkapi dengan hotel hewan dengan tujuan agar hewan ternak dapat beristirahat dengan baik sehingga bobot hewan meningkat dan tidak stress, Para pedagang agar menjaga pasar hewan ini dari segala hal yang negative,” ujarnya.

Pasar hewan ini sengaja dibangun di tempat yang strategis di pinggir jalan jalur antar kota, agar para pedagang hewan dari luar kota tidak perlu susah mencari letak pasar hewan, dan semoga dengan lokasi yang strategis ini akan meningkatkan transaksi perdagangan hewan di Kudus.

“Melihat potensialitasnya, saya berharap ke depan Pasar hewan ini menjadi pusat transaksi terbesar perdagangan ternak tak hanya di Jawa – Tengah tapi juga di Indonesia,” pungkas Bupati dalam sesi wawancara dengan awak media.

Desember 30, 2017

Tegar Potret Anak Berkebutuhan Khusus Yang Bersemangat Luarbiasa

by
Jurnalpantura.Com, Kudus - Keterbatasan fisik bukan membuat penyandangnya menjadi minder dan tidak percaya diri. Tegar Al Amin misalnya. Warga Dukuh Banaran, Kelurahan Randublatung, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora itu terlahir tanpa kedua tangan. Namun semangat hidupnya luar biasa.
Dalam keseharian, bocah delapan tahun tersebut diperlakukan sama dengan teman-temannya yang memiliki fisik normal. Saat ini dia duduk di kelas dua SD Negeri 1 Sambongwangan yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya. Tegar merupakan anak semata wayang Sudjatmiko setelah ibunya pergi meninggalkannya dengan alasan mencari kerja di Jakarta namun hingga sekarang tidak kembali.
Menurut Suprihatiningsih, gurunya, meski cacat Tegar tetap bisa bermain dengan teman-temannya di sekolah tanpa rasa minder. Temannya pun tidak ada yang menjauhinya, bahkan sering pulang sekolah bersama yang jaraknya sekitar 100 meter.
“Kalau berangkat sekolah diantar buliknya, tapi kalau pulang sering bareng sama teman-teman karena jaraknya dekat. Teman-temannya juga baik,” katanya, saat Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP menyambangi desanya, Kamis 28/12/2017. 
Dia mengatakan saat ini Tegar belum menerima bantuan di bidang pendidikan dari pemerintah melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Program Keluarga Harapan (PKH) meski keluarganya hidup dalam keterbatasan. Tegar tinggal bersama ayahnya Sudjatmiko dan neneknya di rumah sederhana dua petak berukuran 4×5 meter.
“Kalau dapat KIP lumayan bisa bantu biaya sekolah. Tegar bisa dapat Rp 450 ribu per bulan,” ujarnya.
Gubernur Ganjar Pranowo yang mengunjungi rumah Tegar disampingi oleh Bupati Blora Djoko Nugroho, langsung memberi bantuan biaya sekolah bagi Tegar selama empat tahun. Dia juga meminta kepada petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) untuk memasukkan nama Tegar pada program KIP dan PKH agar tetap terus bersekolah.
“Sekolah Tegar sampai empat tahun tak kasih saya, sambil menunggu proses dimasukkan pada program KIP dan PKH,” katanya.
Orang nomor satu di Jawa Tengah itu juga meminta tetangga Tegar agar memperlakukannya seperti anak normal lain. Sehingga, dia tetap semangat dan percaya diri meski memiliki keterbatasan fisik. Perilaku yang ditunjukkan oleh keluarga dan tetangga akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan mental Tegar. Jika diperlakukan sebagai orang cacat dikhawatirkan muncul rasa minder.
Dihadapan Ganjar, Tegar yang didampingi ayahnya memperlihatkan keahliannya menulis namanya dengan menggunakan kaki. Dia juga menggambar gunung dan sawah untuk menunjukkan keahliannya dalam menggambar.
Setelah mengunjungi rumah Tegar, Ganjar melanjutkan kunjungan terakhirnya di Kabupaten Blora ke SLB Budi Mulyo Kecamatan Kunduran. Ganjar sangat mengapresiasi pihak Yayasan SLB Budi Mulyo yang dengan gigih berjuang untuk melayani pendidikan bagi para anak berkebutuhan khusus (ABK) di Kecamatan Kunduran.
Semangat pihak SLB yang menggalang dana melalui online maupun offline untuk membeli tanah dan membangun bangunan untuk memfasilitasi para ABK mendapat acungan jempol. Karenanya, Ganjar memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta yang nantinya digunakan untuk membeli fasilitas belajar mengajar dan satu unit mobil untuk antar jemput para ABK yang rumahnya jauh dari SLB.(J02) 

Banda Aceh Larang Perayaan Tahun Baru

by
LARANGAN. Ini adalah poster seruan bersama Muspida Banda Aceh yang dipasang di papan pengumuman dan ke rumah-rumah warga.

JurnalPantura.com,- Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh telah memasang seruan bersama, agar warga tidak merayakan dengan berbagai macam bentuk pesta apapun malam pergantian tahun baru masehi 2018.  Mengutip laman Merdeka, Pemko Banda Aceh menilai pesta pada malam pergantian tahun baru tidak sesuai dengan syariat Islam.
Seruan itu ditandatangani oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Banda Aceh. Ada 5 poin tercatat dalam seruan tersebut, termasuk pedagang untuk tidak memperjualbelikan seperti kembang api, mercon, trompet atau material yang biasa dipergunakan saat pesta perayaan tahun baru.
"Menyerukan kepada warga kota Banda Aceh pada malam tahun baru tidak merayakan, seperti bunyikan kembang api, petasan, trompet," kata Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, Sabtu (30/12).
Selain itu, Aminullah juga mengingatkan tidak ada balap-balapan di jalan raya saat hendak pergantian tahun. Dilarang juga menyelenggarakan permainan apapun yang bersifat hura-hura yang tidak bermanfaat serta bertentangan dengan nilai-nilai syariat Islam.
"Dilarang juga memperjualbelikan seperti trompet, mercon, kembang api atau sejenisnya," pinta Aminullah.
Seruan tersebut dipasang oleh Satpol PP-WH Kota Banda Aceh sejak 3 hari lalu. Sasaran lokasi ditempel selebaran itu tempat fasilitas publik, cafe, restoran dan juga warung kopi tradisional.
Sementara itu Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol T Saladin juga mengajak semua warga kota Banda Aceh tidak menyambut tahun baru dengan hura-hura dan pesta. Lebih baik, dia mengatakan, malam tahun berada di rumah, tidak perlu merayakannya.
Kendati demikian, Saladin mengaku tetap melakukan pengamanan untuk menghindari terjadi kriminalitas. Petugas nantinya akan melakukan patroli secara intensif dan memonitor perkembangan situasi jelang pergantian tahun baru.

"Masing-masing personel dari polsek akan melaksanakan patroli terutama mengantisipasi aksi pencurian rumah kosong, curanmor dan jambret," ujarnya.
Adapun kelima poin seruan larangan tahun baru tersebut adalah :
1. Diminta kepada warga kota Banda Aceh agar pada malam tahun baru masehi 1 Januari 2018 tidak melakukan perayaan seperti pesta kembang api, mercon/petasan, meniup terompet, balap-balapan kendaraan dan permainan / kegiatan hura-hura lainnya yang tidak bermanfaat serta bertentangan dengan syariat Islam dan adat istiadat Aceh.
2. Dilarang memperjualbelikan petasan/mercon, kembang api, terompet atau sejenisnya.
3. Mari kita sama memperkokoh kesatuan dan persatuan guna memelihara perdamaian, keamanan dan ketertiban di dalam kehidupan bermasyarakat.
4. Mari kita sama-sama meningkatkan kepedulian dalam menegakkan syariat Islam dan tidak melakukan berbagai kegiatan yang melanggar peraturan perundang-undangan dan qanun syariat Islam, serta menjaga jati diri warga kota Banda Aceh yang gemilang dalam bingkai syariah.
5. Demikian seruan bersama ini disampaikan untuk dimaklumi dan diindahkan serta menjadi pedoman bagi semua pihak dalam rangka tahun baru masehi 1 Januari 2018. (J09)

Desember 29, 2017

Aliansi Masyarakat Kudus Peduli Palestina Gelar Penggalangan Dana Di Empat Titik Strategis Di Kabupaten Kudus

by
Jurnalpantura.Com, Kudus - Merasa terketuk atas saudara- saudara muslim yang ada di Palestina sejumlah komponen masyarakat dan organisasi kemahasiswaan melakukan aksi unjuk rasa dengan melakukan penggalangan dana sebagai bentuk kemanusian dan kepedulian terhadap muslim Palestina yang sampai detik ini mashi dijajah dan dizolimi oleh Zionis Israel.

Sinta Analisa dari KAMMI selaku Kirdinator Lapangan (Korlap) aksi menyampaikan ini merupakan bentuk kepedulian kita terhadap saudara saudara muslim yang ada di Palestina karena saat ini mereka belum terlepas dari penjajahan, penindasan, dan kezoliman oleh tentara zionis israel mengingat kita sesama muslim terketuk hati untuk membantu mereka dengan kemampuan yang kita miliki.
"Aksi kita hari ini ada laha donasi penggalangan dana,untuk mengetuk hati saudara saudara kita yang ada dijalan untuk menyumbangakan sebagian hartanya dan akan kita kirimkan kepada saudara  kita yang ada di Palestina."terangnya di sela sela aksi, Jumat 29/12/2017. 
Dikatakan, ini tidak ada alasan bagi umat islam karena semua muslim di Palestiana adalah saudara kita,  ketika ada suadara umat Islam dizolimi maka dimanapun berada kita harus ikut merasakan penderitaan mereka untuk itu lewat aksi  penggalangan dana,aksi simpatik karena kita tidak ingin dijadikan orang munafik ketika ada kezaliman menimpah umat islam.
Dalam release yang di bagikan Aliansi Masyarakat Kudus Peduli Palestina di Simpang Tujuh Kudus, menyatakan ketika umat muslim dihebohkan dengan pernyataan keputusan Presiden Amerika yang membuat keputusan sepihak dimana kota Yerussalem akan dijadikan Ibu Kota Israel
Hal ini yang membuat umat Islam sangat terpukul dan umat islam dunia tersakiti apalagi di Yerusalem ada mesjid Al Aqso, kiblat pertama umat islam. 

Aliansi Masyarakat Kudus Peduli Palestina sendiri terdiri dari, KAMMI, HMI, FORMI UMK, IMM, FKMI, MSI CAKEP, JSIT, PMI dan beberapa elemen masyarakat lainya.

Peserta aksi sore hari tadi juga mengadakan penggalangan dana yang di laksanakan di empat titik strategis, diantaranya, Area lampu merah Pentol, Lampu merah Jember, Lampu merah Tanjung dan lampu merah Matahari.
Sebelumnya juga peserta aksi membutuhkan tanda tangan di atas spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Palestina.(J02)

PDIP Deklarasikan Masan-Noor Yasin Sebagai Bakal Calon Bupati Pilkada Kudus 2018

by
Jurnalpantura.Com, Kudus - Gemuruh teriakan merdeka dan tepuk tangan iringi Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kudus Yusuf Roni saat membacakan rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan yang memberi rekomendasi kepada Masan-Noor Yasin sebagai calon bupati dan calon wakil bupati Kudus periode 2018-2023.

Kepastian tersebut diumumkan pada kegiatan pendidikan politik dalam rangka Sosialisasi Rekomendasi Calon Bupati dan Wakil Bupati Kudus periode 2018-2023 pada Pilkada Serentak 2018 dari PDI Perjuangan di GOR Bung Karno Wergu Wetan, Jumat (29/12).

"Dengan ini mengumumkan secara resmi DPP PDI Perjuangan memberikan rekomendasi Masan-Noor Yasin sebagai calon bupati dan wakil bupati Kudus periode 2018-2023," kata Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kudus Yusuf Roni saat membacakan surat rekomendasi dari DPP PDIP yang di tanda tangani Ketua DPP Bambang DH dan Sekjen DPP Hasto Kristiyanto dihadapan seluruh kader PDI Perjuangan Kabupaten Kudus.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kudus Musthofa yang juga merupakan Bupati Kudus dalam sambutannya menyampaikan, Kudus merupakan yang pertama kali mendapatkan rekomendasi dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri dalam penetapan cabup dan cawabup Kudus periode 2018-2023.

Menurut Musthofa, duet antara Masan-Noor Yasin merupakan pasangan ideal. Karena dari latarbelakang Masan dari politisi dan Noor Yasin dari birokrat dapat membuat Kudus menjadi lebih baik lagi.
Dia menginstruksikan kepada seluruh kader agar mematuhi rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan bernomor 3762 dengan memenangkan Masan-Noor Yasin menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kudus periode 2018-2023.(J02)

Penyerahan Santunan Kematian Dan Bedah Rumah Bukti Program Pro Rakyat Bupati Kudus

by
 Jurnalpantura.Com, Kudus - Santunan kematian merupakan program pro rakyat yang di gagas oleh Bupati Kudus DR H Musthofa SE.MM sejak kepemimpinannya tahun 2008 silam. Tujuanya adalah meringankan beban bagi keluarga yang di tinggalkan khususnya bagi keluarga yang kurang mampu.

Selain santunan kematian yang diberikan, program pro rakyat Bupati Kudus yang lainya adalah Bedah rumah atau rehab rumah dengan tujuan agar masyarakat yang tempat tinggalnya selama ini tidak layak huni dapat membuat tempat tinggalnya menjadi rumah sehat.

Pagi tadi bertempat di halaman Kantor kecamatan Jekulo, Sekretaris Daerah Kudus bersama, Camat Jekulo, Camat Bae, Ketua DPRD dan Kepala Dinas Sosial menyerahkan bantuan kematian dan bedah rumah bagi warga dua kecamatan ttersebut.

Drs Noor Yasin MM, Sekda Kudus menyampaikan, bahwa bantuan bedah rumah nanti dalam bentuk rekening dan bisa diambil di Bank Jateng kecuali untuk bantuan kematian bisa langsung diambil.

"Program pro rakyat Bupati Kudus H Musthofa tidak hanya pada Santunan kematian dan bedah rumah saja tapi juga mulai dari Persalinan, Perawatan di RSUD dan Sekolah Gratis selama 9 tahun" Ungkap Drs Noor Yasin saat memberikan bantuan secara simbolis, Jumat 29/12/2017.

Itu semua wujud dari perhatian dan pelayanan Pemerintah Daerah kepada warga kudus itu bantuan dan melayani Masyarakat anggaran yang dipergunakan berasal dari Anggaran Perubahan APBD TA 2017, dengan besaran untuk Bedah rumah Rp 15juta dan Santunan kematian sebesar Rp 1.000.000.(J02)

Desember 28, 2017

Anggota Karang Taruna Harus Lebih Bisa Bermanfaat Untuk Lingkungan Sekitar

by
Jurnalpantura.Com, Kudus - Karang Taruna sebagai garda utama pembangunan kesejahteraan sosial dan wadah pengembangan bagi generasi muda.
Menyadari hal tersebut Pengurus Karang Taruna kabupaten dan pengurus Karang Taruna kecamatan Dawe mengadakan Pembinaan Manajemen Karang Taruna di Aula Balai Desa Kandangmas Kec Dawe Kab Kudus.

Saefudin ketua Karang Taruna kecamatan Dawe berharap dengan kegiatan ini semakin menambah kekompakan dan lebih semangat lagi dalam segala kegiatan, dengan pembinaan manajemen organisasi karang taruna bisa berguna bagi kita sendiri dan khususnya organisasi.

Sedangkan ketua Karang Taruna Kabupaten Kudus  Fiza Akbar S.Stp.M dihadapan anggota Karang Taruna se kecamatan Dawe,Kanis 28/12/2017 menekankan, Karang Taruna adalah pejuang masa depan karena organisasi karang taruna adalah organisasi sosial yang ingin membangun masyarakat.

Sebagai organisasi sosial dan wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda diwilayah Desa/Kelurahan.

"Sebagai Anggota Karang Taruna, saatnya tunjukkan peran agar lebih bisa bermanfaat bagi masyarakat, jaga kekompakan "lanjutnya.(J02)

Kartu Tani Serentak Diberlakukan Tahun 2018

by
Jurnalpantura.Com, Kudus - Kartu Tani segera diberlakukan secara serentak di seluruh daerah di Jawa Tengah pada 2018. Hingga saat ini, jumlah petani yang tersebar di 35 kabupaten/ kota tercatat sebanyak 2.576.763 orang dengan lahan seluas 1.386.091 hektare.
“Selama 2017, Kartu Tani di beberapa kabupaten sudah berjalan, termasuk uji coba di Batang. Tahun 2018 akan diberlakukan secara serentak di 35 kabupaten/ kota di Jateng,” ujar Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP usai membuka Rapat Koordinasi Evaluasi dan Persiapan Pemberlakuan Kartu Tani di Jateng Tahun 2018, di Gedung Grhadhika Bhakti Praja, Semarang, Rabu 27/12 /2017. 
Untuk petani yang sudah memegang Kartu Tani, lanjutnya, bisa memanfaatkan untuk mengambil pupuk subsidi dari pemerintah. Petani yang tergabung dalam kelompok tani tinggal mengambil pupuk bersubsidi ke pengecer yang telah ditentukan di daerah masing-masing.
Jika program Kartu Tani sudah berjalan, informasi pertanian di Jateng sudah terdata dengan baik, termasuk identitas petani, alamat, dan luas lahan. Dengan data tersebut, Pemprov Jateng akan mempunyai sistem tentang pertanian yang tidak hanya memuat data petani, melainkan juga kapan menanam, jenis tanaman, serta masa panen.
“Setelah pembagian Kartu Tani, kita akan naik kelas. Nanti kita overlay dengan sistem aplikasi, sehingga setiap hari dapat memantau petani menanam apa, kapan, di mana. Setiap petani menancapkan komoditasnya melaporkan pada kami,” bebernya.
Dengan adanya sistem tersebut, diharapkan pemerintah dapat memantau dan mengetahui kebutuhan pupuk petani pada minggu berikutnya. Dengan begitu, pabrikan, distributor, pengecer harus menyiapkan kebutuhan pupuk, mengontrol sampai masa panen, tidak terkecuali mengecek pemenuhan hasil produksi, sesuai target atau tidak.
“Termasuk komoditas akan kita panen, seperti kentang, padi, cabai kalau potensi hasil panen gede, Pemda akan membantu mencari pasar, bisa masuk ke industri maupun ekspor,” kata mantan anggota DPR RI ini.
Ganjar mencontohkan komoditas bawang merah yang saat ini harganya turun drastis akibat hasil panen di Brebes dan beberapa daerah melimpah. Jika ada sistem pertanian yang bisa mengetahui produk yang ditanam petani, lokasi, hingga perkiraan panen, akan bisa dilakukan pengaturan distribusinya. Hal itu sekaligus meminimalisasi anjloknya harga karena pasokan yang berlimpah saat musim panen raya.
“Sementara terkait hasil evaluasi, Kartu Tani selama ini sudah berjalan dengan baik, tinggal menambah jumlah kuantitas dan akurasi data,” imbuhnya.
Senada disampaikan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng, Prijo Anggoro SH MSi. Dia menjelaskan, penerapan penggunaan Kartu Tani sebagai alat penebus pupuk bersubsidi akan diterapkan mulai 1 Januari 2018. Terkait dengan hal tersebut mulai saat ini hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kartu Tani perlu disiapkan dengan baik.
“Penebusan pupuk bersubsidi menggunakan Kartu Tani telah dilakukan di beberapa kabupaten, namun masih terdapat beberapa kendala,” ungkapnya.
Sejumlah kendala yang ditemui, antara lain petani tidak dapat ditemui karena meninggal dunia, pindah alamat dan lain-lain sehingga pendataan terkendala, pengecer belum mau melayani menggunakan mesin EDC, SDM pengecer masih kurang. Kendala lainnya, kerusakan beberapa mesin EDC, penarikan mesin dari pengecer, serta adanya mesin yang belum terpasang di tingkat pengecer pupuk.(J02) 

Hasil Rekapitulasi Verifikasi Faktual Tingkat PPK, Pasangan AKHI Aman Dan Harjuna minus 4.328

by
Jurnalpantura.Com, Kudus - Tahapan Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Kudus periode 2018-2023 yang rencananya di gelar pada 27 Juni 2018, hari ini Rabu 27/12/2017 telah memasuki Rekapitulasi hasil verifikasi faktual yang sudah di laksanakan petugas lapangan dalam hal ini anggota PPS di masing-masing Desa dan Kelurahan. 
Verifikasi faktual itu sendiri di mulai sejak tanggal 18/12 sampai dengan 25/12/2017. Untuk pelaksanaan verifikasi faktual sendiri di laksanakan oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) di masing-masing Desa dan Kelurahan dengan di dampingi oleh Pengawas pemilu kecamatan. 
Dari hasil verifikasi penghitungan faktual calon perseorangan, pasangan Akhwan Sukandar - Hadi Sucipto atau yang lebih di kenal dengan nama AKHI mendapat dukungan sejumlah 64.417 atau melebihi dari batas minimum yang harus di penuhi sebagai syarat Calon Bupati dan wakil Bupati dari Jalur Perseorangan yaitu 45.323.
Sedangkan satu pasangan lagi yang juga maju dari jalur Perseorangan yaitu Nor Hartoyo -  Junaidi atau Harjuna, dari hasil rekapitulasi hanya mampu mengumpulkan dukungan sebesar 40.995 atau masih minus 4.328.
Menurut ketua KPU Kabupaten Kudus, Moh Khanafi menyampaikan, " Untuk resminya nanti pada tanggal 30/12/2017 KPU Kabupaten Kudus  akan mengadakan Rekapitulasi hasil Verifikasi Faktual yang sudah di lakukan PPK pada hari ini".(J02) 

Desember 27, 2017

PPK Kota Dan PPK Kaliwungu Selesaikan Rekapitulasi Hasil Verifikasi Faktual

by
 
Jurnalpantura.Com, Kudus - Bertempat di Aula kecamatan Kaliwungu da di Ulam kecamatan Kota Kabupaten Kudus, Pagi tadi telah berlangsung Rekapitulasi hasil Verifikasi Faktual dukungan untuk Perseorangan (Independen) Bakal Calon Bupati dan wakil Bupati Kudus tahun 2018, Rabu 27/12/2017.

Adapun hasil rekapitulasi hasil verifikasi faktual di tingkat Kec Kaliwungu sebagai berikut,
Pasangan Akhwan- Hadi Sucipto (AKHI) jumlah : 8133 orang.
Pasangan Nor Hartoyo- Junaidi (HARJUNA) jumlah :  5122 orang.

Sedangkan untuk kecamatan Kota, hasil Rekapitulasi Verifikasi Faktual, sebagai berikut, Pasangan Akhwan - Hadi Sucipto (AKHI) Jumlah dukungan 3758.
Pasangan Nor Hartoyo - Junaidi (HARJUNA) jumlah dukungan 802.(J02)

DPD PAN Kudus Setorkan Empat Nama Bacabup Kudus ke DPP PAN

by
Jurnalpantura.Com, Kudus - Menghadapi Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Kudus 2018 yang rencananya akan di laksanakan besuk 27 Juni 2018, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) mengirimkan empat nama bakal calon Bupati dan wakil Bupati Kudus ke DPP PAN yang berada di Jakarta.

Ke Empat Nama bakal calon Bupati dan wakil Bupati Kudus 2018-2023 diputuskan melalui Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah PAN kabupaten Kudus, Senin 25/12/2017 Di Rumah PAN Rendeng Kudus, dengan peserta rapat sebagai berikut, Pengurus Harian DPD,  perwakilan DPC (Ketua DPC) dan perwakilan DPW PAN Jateng.

Hal ini di ungkapkan oleh Budiyono ketua DPD PAN kabupaten, Ia menyatakan keempat nama yang di putuskan dalam rapat pleno kemari sore, akan di serahkan kepada utusan DPW yang menghadiri rapat pleno di dpd pan kudus untuk kemudian akan di bawa ke DPP PAN Jakarta.

"Kita semua tahu sebenarnya yang mendaftar ke DPD PAN lebih dari empat nama, baik mendaftar sebagai Bupati maupun wakil Bupati" Ungkap Budiyono.

Keempat nama yang diputuskan dalam rapat pleno tersebut adalah, Masan, M Tamzil, Sri Hartini dan Maysaroh.
Untuk nama yang terakhir mendaftar sebagai wakil Bupati.

Di jelaskan pula ada dua nama yang tidak turut di kirimkan ke DPP yaitu Umar Ali dan Akhwan Sukandar, Untuk Umar Ali dikarenakan sdh menyatakan mundur dari bursa pencalonan dan untuk Akhwan Sukandar sendiri sudah maju sebagai Calon Bupati Independen yang berarti tidak perlu rekomendasi dari Parpol, lanjut Budiyono.

Menurut salah satu ketua DPC PAN yang ikut hadir pada pleno tersebut menjelaskan, Ada beberapa peserta rapat yang menolak dimasukkan nama ketua DPRD Kabupaten Kudus dengan alasan yang bersangkutan tidak mendaftar dan hanya mengirimkan surat permohonan koalisi.(J02)

Desember 24, 2017

Pendidikan Politik Partai Demokrat Hadirkan Komisioner KPU Kudus

by
Jurnalpantura.Com, Kudus - Bertempat di kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Kudus, Komplek Perkantoran Jl Mejobo Kudus, telah berlangsung pagi tadi konsolidasi dan Pendidikan Politik dalam rangka menyongsong Pilkada Serentak 2018 dan juga Pileg 2019.
Materi Pendidikan Politik untuk kader partai Demokrat Kabupaten Kudus dengan Narasumber dari komisioner KPU  yaitu, Eni Misdayani Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat KPU Kabupaten Kudus, Ahad 24/12/2017. 
Ketua DPC Partai Demokrat Kudus, Edi Kurniawan mengatakan, pendidikan politik kita lakukan sebagai upaya untuk membekali kader dengan berbagai materi, khususnya menjelang pemilu, dari Pilkada, Pilgub, Pileg dan Pilpres.

Lebih lanjut disampaikan, pendidikan politik dilakukan demi merealisasikan visi misi partai."setidaknya terdapat tiga materi kita berikan kepada kader, diantaranya dari Perwakilan Dpd Jateng dan KPU" Ungkapnya.
Ia menyebutkan, jika kegiatan ini juga untuk membangun pemahaman politik pengurus dan kader partai demokrat menyongsong pemilukada serentak 2018 dan pemilihan umum 2019.
“Partai Demokrat adalah partai besar dengan basis massa yang jelas, sehingga sangat penting memberikan pemahaman pendidikan politik untuk para pengurus dan kader” ujarnya, karena tolak ukur keberhasilan Partai Demokrat adalah sukses di Pilkada Serentak 2018.(J02) 

Hanya Sri Hartini Dan Maysaroh, Hadiri Undangan DPD PAN kabupaten Kudus

by
Jurnalpantura.Com, Kudus - Dialog Politik dengan Para Balon Bupati Periode 2018-2023 yang diselenggarakan oleh DPD Partai Amanat Nasional Kabupaten Kudus hanya dihadiri oleh dua orang Calon Bupati dan wakil Bupati, keduanya adalah Sri Hartini dan Maysaroh.

Bertempat di Rumah PAN Kudus Jln Mayor Kusmanto no 17 Kudus mengambil tema "Mencari Pemimpin Amanah Menuju Kudus  Berkemajuan " dihadiri oleh seluruh jajaran pengurus PAN dari tingkat DPD sampai Ranting atau Desa.

Ketua DPD PAN kabupaten Kudus, Budiyono dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan yang kedua kalinya bagi para calon Bupati maupun wakil Bupati.
Bedanya acara sore ini di hadiri oleh seluruh pengurus PAN kabupaten Kudus.
"Penyampaian Visi dan misi dari para calon yang hadir ini bertujuan agar kader-kader PAN bisa mengenal lebih dekat dengan para calon yang beberapa waktu lalu sudah mendaftar ke DPD PAN "ungkapnya di Rumah PAN Kudus, Sabtu 23/12/2017.

Sedangkan Hj. Maesyaroh yang mendapat giliran pertama dalam penyampaian visi misi nya menyampaikan kritik kepada PAN Kudus Sekaligus memuji dengan kegiatan ini.
" Pemimpin yang cerdas dan amanah adalah seperti yang di contohkan oleh Rasolallah SAW " kata Mantan Anggota Legislatif Empat periode ini.

Hj. Sri Hartini, ST dalam penyampaiannya menyampaikan kepada pengurus PAN bahwa dirinya mencalonkan diri sebagai Bupati merupakan panggilan hati nurani agar lebih bisa bermanfaat dan mengabdi untuk masyarakat.
"keinginan kami untuk mewujudkan ketersediaan kebutuhan dasar masyarakat, mensejahterakan petani dan memberi pelayanan dan kebutuhan pendidikan dan kesehatan yang lebih baik" jelasnya.

Untuk diketahui bahwa tahapan Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati dalam Pilkada Serentak 2018 nantinya akan memasuki tahap pendaftaran pasangan calon yang dimainkan dari tanggal 08/01/2018 -  10/0172018.(J02)

Desember 23, 2017

Sukanta Mantan Guru Sukses Jadi Pengusaha Pisang Raja

by
Jurnalpantura.Com, Kudus - Prospek bertani pisang merupakan potensi besar yang belum dikelola secara profesional oleh para petani di Kudus, padahal bertani pisang memiliki nilai ekonomi yang lebih menjanjikan dibanding dengan komoditas tanaman semusim lainya, sebab menanam pisang satu kali bisa panen seterusnya dari tunas tunas baru, artinya modal tanam satu kali bisa untung seterunya.

Tanah yang cukup subur di wilayah Kabupaten Kudus membuat komunitas petani pisang Kudus yang dipelopori oleh Sukanto warga Mlati Kidul, Kec kota kabupaten Kudus.
Mereka memberikan contoh dan sosialisai agar para petani mau membudidayakan pisang sebagai salah satu komoditas unggulan dan memilki profit yang tinggi.

Jenis pisang yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran adalah pisang raja, pisang ambon, kepok pipit dan pisang susu, Sukanto sendiri telah memulai menanam pohon pisang  raja di lahan pertanian seluas 5000 M2 di daerah Mlati Kidul Belakang komplek perkantoran Mejobo Kudus.

Berdasarkan pengakuan Sukanto, mengawali usaha Berkebun pisang baru sekitar  satu tahun.Ia mulai melirik dan akhirnya terjun dan menanam tanaman buah pisang ini setelah melihat prospek bertani pisang yang cukup menjanjikan.

Sukanto sendiri tidak memiliki latar belakang di dunia pertanian namun dia memiliki kecintaan dalam bidang pertanian, sehingga karena suka akhirnya memiliki semangat untuk belajar bidang pertanian, belajar dari teman dan juga melalui browsing di internet, tidak hanya sekedar teori tapi sekaligus praktek terjun bertani pisang.
Saat ini telah memiliki 800  pohon pisang dengan tumpangsari cabe rawit dan menanam berbagai jenis polowijo dan tanaman sayuran lainnya.

Sukanto sendiri memiliki opsesi dan cita-cita untuk bertani secara professional sudah cukup lama.Sebelumnya dia seorang guru akutansi di sebuah sekolah Taman Siswa di Kudus. Dari pengalaman mengajar disekolah selama 35 tahun, dia selalu memberikan bimbingan dan pelajaran kepada para siswa siswinya tentang ekonomi dan akutansi, dengan harapan ilmunya bisa dimanfaatkan bagi para siswanya untuk praktek langsung dilapangan.

Dari pengalamannya itulah bersama anaknya Hestitunggal giat memberikan penyuluhan dan bimbingan kepada para petani disekitar nya untuk bertani yang produktif salah satunya adalah bertani pisang raja.

‘’Kebetulan mlati Kidul  dekat persawahan, jadi memang pas kalau kemudian saya terinspirasi  menjadi petani pisang,’’ jelasnya.Ia sendiri mulai menanam pisang di mLati Kidul ini baru 9 bulan lalu.
Awalnya dia melihat kondisi tanah di malti Kidul.Setelah diamati, ternyata tanah itu cukup subur untuk ditanami pisang raja yang berpotensi untuk diekspor.Dengan modal yang cukup, akhirnya bibit mulai didatangkan dan ditanam.

“Untuk merawat pisang, perlu teknik khusus. Misalnya, kontrol setiap hari, kebutuhan air harus cukup. Saat berbuah, buah pisang harus dijaga agar tidak dimakan oleh serangga atau terserang hama,” ungkapnya, Bahkan saya setiap pagi selalu melakukan kontrol rutin, satu persatu pohon pohon pisang saya cek, sambil mencabuti rumput, dan melihat pohon pohon yang terkena hama ulat ataupun lainnya, tambahnya.

Sukanto sendiri saat ini mulai menganalisa dan menghitung, prospek bertani pisang ini cukup cerah, dari menjual bibitnya saja sudah untung atau balik modal, “setelah saya amati satu persatu, pisang baru usia 4 bulan saja sudah mulai tumbuh tunas baru, ada yang 2 ada yang 3 tunas, bahkan ada yang 4 tunas, kalau dibuat rata rata 2 tunas per pohon maka tahun depan dari 800 pohon ini akan menjadi lebih dari 2 ribu pohon pisang”  terangnya.

Dari hasil surve di pasar tradisional sekitar Kudus, harga pisang raja cukup fantastis, satu tandan dengan isi 12 sisir bisa laku di atas 120.000, tergantung type dan jumlah sisirnya.
“Marketnya tidak hanya di Kudus saja. Tapi di Semarang, Jogjakarta, Bandung sudah banyak yang meminta. Kalau lokal yang minat kebanyakan diri bakul bakul atau toko toko buah’’ ungkapnya.

Dia menambahkan, usia panen pisang raja juga beraneka ragam. Bisa jadi, 10-11 bulan baru melakukan panen. Dengan begitu, petani yang menanam pisang jenis ambon bisa menuai untung.
“Saya kira di Kudus tanahnya cukup cocok untuk pisang jenis ini. Yang terpenting irigasi dan cara tanamnya yang pas,’’ pungkasnya. Bahkan Sukanta sendiri akan dengan senang hati menerima warga yang ingin berkonsultasi masalah pisang bisa menghubungi Hp 081914020218.(Taufiq/J02)

Menwa SAT 954 Yudhagama Gelar Pelatihan Bela Negara Bagi Mahasiswa STAIN

by
Jurnalpantura.Com, Kudus - Komandan Koramil Bae Kapten Inf Sulikan menjadi Inspektur Upacara Pembukaan Bela Negara tingkat Mahasiswa STAIN Kudus dan sebagai komandan Upacara Khoirul Umam dari Menwa Satuan 954 Yudhagama STAIN Kudus.

Upacara sendiri dilaksanakan di halaman Gedung Rektorat Kampus STAIN Jl Conge Desa Ngembalrejo kecamatan Bae Kab.Kudus.

Kapten Inf Sulikan Komandan Koramil Bae dalam sambutannya saat menjadi Inspektur Upacara menyatakan rasa bela negara yang ada pada jiwa kita semua harus kita jaga. Sekecil apapun adek-adek berbuat pada lingkungan adek berada dengan ilmu yang kita miliki demi mempertahankan Indonesia. Saya merasa bangga adek-adek tetap mencintai Indonesia.

" Saya harapkan adek-adek bisa menjadi pemimpin yang bermanfaat bagi Indonesia karena Era globalisasi yang pesat ini kita harus tetap kuat dalam membangun benteng nasionalisme agar tidak mudah dipengaruhi, jangan mudah kita diadudomba", kegiatan ini merupakan awal dari belanegara dan kesetiaan kita kepada NKRI, ujarnya di hadapan Mahasiswa STAIN, Sabtu 23/12/2017.

Tugas kita sebagai generasi penerus bangsa adalah mengawal apa yang telah diperjuangkan oleh pendahulu kita yaitu tetap mempertahankan Pancasila sebagai Dasar Negara, UUD 1945 sebagai landasan sumber dari segala sumber hukum di Indonesia dan bendera Merah Putih satu-satunya bendera kita dan Bhineka tunggal ika adalah satu-satunya alat perekat bangsa,Lanjut kemudian. (J02)

Cegah Sedini Mungkin Penyalahgunaan Narkoba, Pemdes Bacin Gelar Sosialisasi Bahaya Narkoba Bagi Masyarakat Bacin

by
Jurnalpantura.Com, Kudus - Guna mencegah dan menangkal peredaran narkoba pada masyarakat, Pemerintah Desa Bacin Kecamatan Bae Kabupaten Kudus bekerjasama dengan Kepolisian mengadakan Sosialisasi Bahaya Narkoba Di Balai Desa Bacin, Jumat 22/12/2017.

Sosialisasi Bahaya Narkoba ini dengan mendatangkan narasumber dari pihak Polres Kudus Dalam hal ini diwakili oleh Kasat Narkoba Akp Sukadi SH.MH dan Kepala UPT Puskesmas Dersalam Dr Hadi Sunarto.

Kepala Desa Bacin Tri Elis Susilowati menyampaikan, Indonesia sekarang dinyatakan sebagi darurat narkoba untuk itu mari kita perangi narkoba ini dengan cara memberikan sosialisasi kepada saudara kita dampak dari pengguna narkoba.

"Sosialisasi bertujuan agar  kita semua dapat paham dan mengerti serta nantinya dapat disampaikan kepada keluarga dan warga supaya warga Desa Bacin bisa bebas dari Narkoba " tambahnya.

Dr Hadi Sunarto Kepala Upt Puskesmas Dersalam menjelaskan tentang bahaya narkoba karena Narkoba adalah suatu obat sintetis yang dapat meningkatkan kesadaran dan dapat menghilangkan nyeri dan dapat mengakibatkan ketergantungan pada penggunanya.

Golongan psikotropika dapat menurunkan aktifitas atau merangsang susunan sayaraf pusat dan dapat menimbulkan kelainan prilaku bahkan dapat mengakibatkan kematian.

Sedangkan ekstesi (XTC) adalah suatu obat bius yang dibuat secara ilegal dalam bentuk tablet yang di gunakan untuk pengobatan pasien.

Kokain merupakan bubuk kristal putih yang di dapat dari ektrasi serta isolasi daun cola sedangakan efek dari pasikologi adalah darah tinggi, susah tidur dan halusinasi yang tinggi dan menimbulkan penyakit struk.

" Efek dari narkoba orang menjadi malas, sering berhalusinasi,rasa senang yang berlebihan sehingga akan membahayakan bagi penggunanya dan secara ekonomi akan berdampak bagi penggunanya serta melemahkan sendi generasi Muda " jelasnya.

Kejahatan Narkoba harus menjadi perhatian dan kita harus menyatakan perang terhadap penjahat narkoba, tambah Kasat Narkoba Polres Kudus.Walaupun peredaran narkoba di Kudus relatif kecil dibanding dengan Kabupaten sekitarnya, kita tetap harus waspada dan mencegah sedini mungkin peredaran dan penyalah gunaan nya. (J02)

Walau Hanya Dihadiri Tiga Orang Kades, Ketua KPU Kudus Tetap Sampaikan Permohonan Maaf

by
Jurnalpantura.Com, Kudus - Bertempat di Warung Kudusan Jl Kyai Maja no 72 turut Desa Jepang Pakis kecamatan Jati, KPU Kabupaten Kudus mengundang Kepala Desa terkait kejadian rapat Konsolidasi di GOR Bung Karno yang dianggap melecehkan kepala desa sekabupaten Kudus menuai kegagalan.

Sampai dimulainya acara pertemuan klarifikasi yang awalnya direncanakan jam 13.00 hingga dimulainya acara banyak kursi-kursi yang kosong.
Dari puluhan undangan untuk para kepala desa hanya ada empat kepala desa yang hadir, itupun satu dari ke empat kepala desa akhirnya pulang terlebih dahulu.

Walaupun hanya dihadiri tiga orang kepala desa dan beberapa insan media baik cetak, elektronik maupun  online.

Ketua KPU Kabupaten Kudus Muh Khanafi menyampaikan permintaan maaf kepada semua kades atas kejadian hari Selasa 19/12/2017  lalu. Menurutnya permasalahan timbul karena Miss komunikasi. Pihaknya akan melakukan evaluasi.

Seperti yang sudah diberitakan oleh media ini Jurnalpantura.Com, kejadian yang berujung aksi Boikot oleh paguyuban Kades di Kudus, dipicu oleh penolakan pihak KPU Kabupaten Kudus yang melarang para kades mengisi daftar hadir.

Karena puluhan kades terlambat hadir dalam acara rapat konsolidasi penyelenggaraan Pilgub Jateng yang digelar di GOR Bung Karno Wergu Kudus.Dimana para kades saat itu beralasan terlambat hadir disebabkan ada acara yang berbarengan yang wajib didatangi para kades.

Salah satu Kades yang hadir dalam pertemuan sore tadi yaitu Sunarto Kepala Desa Pasuruan Kidul, Kecamatan Jati, Menanyakan kepada Ketua KPU Kudus mengenai Kronologi kejadian.

"Setelah Pertemuan di Hotel Gripta kemarin, saya langsung pulang kembali ke kantor Balai Desa" dan kehadiran kami sore ini hanya ingin mengetahui kronologi kejadian sebenarnya, Ungkap Sunarto dihadapan Media, 22/12/2017.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Kepala Desa Ploso, Kami hadir di sini murni karena kami ingin mengetahui dengan jelas duduk perkaranya, Apalagi dalam Islam menghadiri undangan itu wajib selagi tidak ada udzur syar'i, tambah Bambang .(J02)

Desember 22, 2017

Wisata Dewi Mangrove Sari, Tempat Selfie Unik Di Jalur Pantura Brebes

by
Jurnalpantura.Com, Brebes - Semilir angin yang berhembus sejuk, hamparan mangrove dengan akar yang kokoh, dan spot-spot selfie yang unik merupakan magnet bagi para turis untuk berkunjung ke Wisata Dewi Mangrove Sari, Desa Wisata Pandansari, Kaliwlingi.
Ada cerita di balik tersohornya keindahan Wisata Dewi Mangrove Sari itu. Siapa sangka sebelum disulap menjadi desa wisata mangrove, kawasan tambak tersebut terus-menerus mengalami musibah abrasi. Namun, karena kegigihan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Mangrovesari, lokasi itu berhasil dipercantik menjadi desa wisata mangrove.
“Dewi Mangrove Sari ayu tenan. Pantaine apik. Saka musibah dadi barokah. Zaman biyen iki tambak sing kenging abrasi. Saiki lemahe klelep. Panjenengan semangate luar biasa, ikhtiar serius, dongane yo seriusBanjur disulap dadi pariwisata. Tibake sak donya wis sinau mangrove wonten mriku,” terang Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP saat dialog Ngopi Bareng Bersama Nelayan di Area Wisata Mangrove Sari, Kamis 21/12/2017. 
Yang membuat orang nomor satu di Jawa Tengah itu kagum, tiket masuk yang harganya terjangkau, hanya Rp 15 ribu tidak untuk operasional semata. Sebagian uang dari tiket masuk menjadi rezeki bagi anak yatim piatu desa setempat, hingga Pemkab Brebes.
Tikete mlebu Rp 15.000. Setahun bisa ngumpulke Rp 2,4 miliar. Sing gawe kula bangga, tibake tiket Rp 15 ewu kuwi didum-dum. Kanggo anak yatim piatu Rp 100 saben tiket, karang taruna Rp 100, RT/RW Rp 300, asuransi Rp 500, sewu kanggo desa, Rp 3.000 kanggo pemkab, liyane dienggo operasional. Rp 15.000 wis ngrezekini wong akeh,” ujarnya bangga.
Mantan anggota DPR RI itu berpesan, potensi desa wisata mangrove yang luar biasa harus dikelola sebaik mungkin oleh pokdarwis beserta warga setempat. Kebersihan wajib dijaga. Supaya khas, kuliner yang dijajakan pun adalah aneka olahan laut.
Mengko dikelola sing apik, kebersihane dijaga tenan. Panganan sing didol niku nek iso kabeh sumbere saka laut. Kulinere iwak, kepiting, kerang, rumput laut. Suvenire digawe sing luwih apik. Pemasarane aja mung leaflet lan email. Saben dino gawe videogram, upload, ceritakno apike desa mangrove iki,” pesannya.
Ganjar berharap, sebagian pendapatan dari operasional Wisata Dewi Mangrove Sari dapat disisihkan untuk beasiswa bagi pelajar atau mahasiswa setempat. Seperti praktik yang telah dilakukan oleh pengelola Umbul Ponggok, Klaten.
Kula usul, nek iso dienggo beasiswa. Dadi mengko kabeh bisa sekolah sing duwur. Niki inspirasine saka Klaten, Umbul Ponggok. Umbul Ponggok niku setahun bisa Rp 10 miliar luwih. Niku wonten program satu rumah, satu KK, satu sarjana,” pungkasnya.(J02) 

Desember 21, 2017

Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya

by
Jurnalpantura.Com, Kudus - Peringatan Hari Ibu ke 89 tahun 2017 diperingati Pemerintah Kabupaten Kudus dengan menggelar Upacara Bendera di lapangan tenis Angga Sasana Krida Kudus.

Peringatan Hari Ibu tahun ini mengangkat tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya" Drs.Noor Yasin sebagai Inspektur Upacara dan komandan Upacara dari personil Polisi Wanita (Polwan) yaitu Ipda Afah, Kamis, 21/12/2017.

Dalam Amanat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Yohana Yembise yang dibacakan oleh Sekda Kabupaten Kudus menyampaikan, Peringatan Hari Ibu setiap tahunnya diselenggarakan untuk mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan Indonesia, yang telah berjuang bersama-sama kaum laki-laki dalam merebut kemerdekaan dan berjuang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Sebagaimana dideklarasikan pertama kali dalam Kongres Perempuan Indonesia pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta.

Peristiwa ini sekaligus sebagai sejarah bagi bangsa Indonesia dan diperingati setiap tahunnya.
Komitmen pemerintah juga dibuktikan dengan diterbitkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959, yang menetapkan bahwa tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu sekaligus Hari Nasional bukan hari libur. (J02)

Jelang Natal Dan Tahun Baru 2018, Bupati Kudus Pimpin Apel Gelar Pasukan

by
Jurnalpantura.Com, Kudus - Mendekati Perayaan Natal 2017 dan juga Tahun Baru 2018 Polres Kudus menggelar Apel Pasukan Operasi Lilin Candi 2017 di Simpangtujuh Kudus.

Gelar Pasukan dalam rangka pengamanan Natal dan tahun baru ini diikuti oleh Personil kepolisian, Kodim, Dinas Perhubungan dan Relawan Bpbd serta Satpam dan Anggota Saka Bhayangkara.

Bupati Kudus yang menjadi Inspektur Upacara dalam sambutannya yang membacakan Amanat Kepala Kepolisian Republik Indonesia menyatakan, Apel gelar pasukan ini dilaksanakan sebagai pengecekan akhir terhadap kesiapan seluruh personel pengamanan berikut kelengkapan sarana dan prasarana pendukungnya, serta keterpaduan unsur lintas sektoral dalam pengamanan guna mewujudkan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif.

"Perayaan Natal dan pergantian tahun yang bersamaan dengan
libur sekolah merupakan saat yang dinantikan oleh masyarakat", agar terselenggara
penuh kebahagiaan dan suka cita, sudah menjadi tugas kita sebagai aparat keamanan untuk Memenuhi nya.(J02)

Peneliti Senior LIPI Puji Bupati Kudus Sebagai Pemimpin The Best

by
Jurnalpantura.Com, Kudus - Pemerintah Kabupaten Kudus kembali menggelar Pameran Inovasi Daerah di penghujung tahun 2017.
Pameran yang di gelar selama dua hari ini di Adakan di halaman Pendopo Kabupaten Kudus.

Berlangsung di Pendopo Kabupaten  Kudus kamis pagi tadi, 21/12/2017 telah berlangsung Pembukaan Pameran Inovasi  Daerah dan launcing Desa Cerdas.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Kudus dalam sambutannya menyampaikan bahwa Jajaran Pemerintah Kabupaten Kudus tak henti - hentinya dalam berinovasi dalam hal pelayanan kepada masyarakat Kudus.

Sedangkan Peneliti LIPI yang ikut hadir dalam Pembukaan Pameran Inovasi Daerah Prof. Dr Siti Zuroh MA memberikan pujian kepada Bupati Kudus sebagai Pemimpin The Best.
"Dimasa kepemimpinan DR H Musthofa SE.MM, Kabupaten Kudus menjadi rujukan daerah lainya", Ucap Peneliti Senior dari LIPI tersebut.

Kepala Lembaga Administrasi Negara RI Dr. Adi Suryanto, M.Si juga menyampaikan pujiannya terhadap kinerja Bupati Kudus, itu dibuktikan dengan raihan prestasi dan penghargaan yang diterima Kabupaten Kudus selama ini(J02)

Desember 20, 2017

Kisruh Kades vs KPU Kudus Berlanjut di Medsos

by
TEGANG. Para Kepala Desa saat berdialog dengan KPU dalan suasana tensi tinggi di teras GOR Wergu Wetan, selasa kemarin.
JurnalPantura.com, Kudus,- Kejadian aksi boikot dari para kepala desa yang tergabung dalam PPKD ( Paguyuban Persaudaraan Kepala Desa) Kabupaten dengan KPU Kudus terus menggelinding. Hal ini terlihat dari status-status para kepala desa di akun media sosial masing-masing.
Pada akun Kiswo Kiswo, selaku Ketua PPKD, menulis “ KPU itu independen, Tapi tidak serta merta mengenyahkan kepala desa”. Status ini banyak langsung respon terutama dari jajaran anggota PPKD.
Misalnya dari Edy PranotoDari awal panitia KPU sdh kami jelaskan,..kami datang selesai rapat BPJS itu menghargai KPU...tp dgn seenaknya panitia menjawab sambil makan....tanpa ada etika yg baik...maaf kami datang itu bukan minta uang 50.000/ sofner payung.
Kemudian dari akun Alex Fahmi : Tidak ada kewajiban kades nuruti kemauan KPU. KPU bukan atasan kades yg bisa seenaknya & semaunya memperlakukan kades. Kalo KPU gak becus kerja mundur saja.
Daripada nanti bermasalah terus.
Penampakan aku medsos dari Kiswo, Ketua PPKB Kabupaten Kudus.
Kementar lebih galak dilontarkan dari akun Mochamad Arifin ; kita gk usah cawe2 kesuksesan pilkada, biar kpu sendiri yg urus.....kita punya harga diri dengan seragam kita yg pake simbol garuda.....
BOIKOT!!!!!!!!!!!!!!!!!
Namun ada netizen yang isinya mengingatkan. Seperi dari akun Ali Bustomi : Kalau persoalan sepele seperti itu ada gerakan boikot pilkada jelas itu mboten sikap yang bijaksana..protes boleh tapi apakah harus mengorbankan kepentingan yang lebih besar?
Tak lama kemudian, saran ini mendapatkan tanggapan dari Edy Pranoto: KPU tdk butuh kades tdk apa... monggo SK sekertariatan PPS kita cabut... biar sekalian dibuat sendiri KPU.
Akun Mochamad Arifin menambahkan : kita membuat stadmen ini adalah termasuk sikap peotes kita....tp klo kpu tdk ada tindaklanjut ya apa boleh buat, kita bukan bawahan kpu bukan berarti kita bisa dilecehkan seenaknya sendiri..
Lalu dibalas akun Edy Pranoto Dikira kades ngemes uang RP 50.000/payung. sumpah jan nggilani tenan panitiane....

Unggahan status disertai foto potongan koran dari akun milik Edy Pranoto, Kepala Desa Undaan Lor.
Sementara Kades Undaan Lor pada akun media sosialnya menulis “KPU Butuh belajar lagi” dilengkapkan potongan berita dari koran terkait peristiwa kemarin.
Status ini mendapat respon dari akun  Awang Indra Kusuma : Di Edy Pranoto, upomo njaluk maaf mbok maafno tah ora.
Langsung dijawab Edy Pranoto : Ini bukan hanya urusan minta maaf/tidak dimaafkan. Ini menyangkut profesional kerja KPU.. harusnya KPU sinergi dgn pemdes, terkecuali KPU sdh mampu jln sendiri tanpa pemdes.
Akun Teguh Santoso merespon : Sepertinya ini memang salah faham, jalan keluarnya adalah komunikasi, samakan frekwensi dulu biar ndak salah sambung. Jgn sampai kriwikan dadi grojogan.

Seperti diberitakan JurnalPantura.com sebelumnya, acara konsolidasi penyelenggaran pemilihan gubernur dan wakil gubernur jawa tengah dan pemilihan bupati wakil bupati kudus 2018, dengan tema “Penyelenggara Berintegritas, Pemilu berkualitas” sedikit tercoreng dengan aksi boikot belasan Kepala Desa. Mereka beramai-ramai tidak masuk ke ruangan dan memilih meninggalkan lokasi GOR Wergu Wetan, Selasa (19/12) siang.
Peristiwa terjadi usai Sekda Noor Yasin berpamitan meninggalkan lokasi dan dilanjutkan paparan dari Kodim Kudus yang diwakili Kapten Sagimin, Kasdim Kudus. Terdengar sedikit kegaduhan di teras GOR Wergu Wetan. Pasalnya, puluhan kepala desa tidak bisa masuk ke dalam ruangan acara konsolidasi. Sebab, buku absen sebagai tanda bukti kehadiran tamu undangan sudah ditutup oleh staff KPU yang bertugas menerima tamu.
“ Kami datang siang karena sebelumnya ada acara di hotel Gripta. Tetapi kita tetap kesini karena untuk menghormati pak Sekda. Ternyata mendapat perlakuan seperti ini ,” protes salahsatu kepala desa.
Beberapa saat terjadi adu argumen antara para kepala desa dan staf KPU. Kondisi sedikit mereda dengan kehadiran Ketua KPU Moch Hanafi.
“ Kami ini berseragam resmi, ada lambang ini (garuda di dada). Masak tidak tahu kalau kami ini kepala desa. Kami tidak minat dengan payungnya, nanti kalau diberi akan kita kasihkan ke tukang parkir. Kami juga tidak minta uang saku Rp 100 ribu itu. Kami hanya ingin bisa absen, sebagai bukti kehadiran ,” tukas kades lainnya.
Mendengar hal ini, Moch Hanafi berupaya untuk menengahi.
“ Mohon maaf ini hanya miskomunikasi saja ,” kata Hanafi di teras GOR.
Namun upaya ini nampaknya tidak mampu meredakan emosi para Kepala Desa tersebut.
“ Kami memang tidak selevel dengan KPU Kabupaten. Tapi ingat, pertama kami ini datang karena diundang. Yang kedua, harus diingat bahwa struktur KPU di bawah ada PPS yang keberadaannya sama dengan kami. Bagaimana kalau mereka diperlakukan seperti ini. Tidak dihargai sama sekali ,” tukas seorang kades dari arah samping.   

“ Sudah tidak ada gunanya kita masuk. Mari kita pulang saja ,” tegasnya yang diikuti para kepala desa meninggalkan lokasi acara. (J09).

Desember 19, 2017

Acara KPU Kudus Ditinggalkan Para Kades

by
BOIKOT. Sebagian para kepala desa di wilayah Kabupaten Kudus yang memilih meninggalkan lokasi acara KPU karena merasa tidak dihargai.
JurnalPantura.com, Kudus,- Acara konsolidasi penyelenggaran pemilihan gubernur dan wakil gubernur jawa tengah dan pemilihan bupati wakil bupati kudus 2018, dengan tema “Penyelenggara Berintegritas, Pemilu berkualitas” sedikit tercoreng dengan aksi boikot belasan Kepala Desa. Mereka beramai-ramai tidak masuk ke ruangan dan memilih meninggalkan lokasi GOR Wergu Wetan, Selasa (19/12) siang.
Acara sejak pagi sebenarnya berjalan lancar meski sempat diguyur hujan deras. KPU Kabupaten Kudus mengundang semua komponen dan stake holder terkait pemilihan umum. Yakni Kepolisian, Kejaksaan, Kodim, Panwaslu, Camat, Lurah, Kapolsek, Danramil, PPK, Panwascam dan PPS .
Moch Hanafi, Ketua KPU Kudus, dalam sambutannya mengatakan bahwa suksesnya pilgub dan Pilbup Kudus 2018 tidak lepas dari peran aktif dan kerja semua komponen dan stake holder. Khusus kepada PPK dan PPS diberi pesan khusus harus bisa menjaga netralitas sehingga pemilu berjalan langsung bebas dan rahasia.
“Kebijakan strategi sukses pilkada yaitu Keterbukaan dan akuntabel dalam melaksanakan tahapan penyelenggaraan. Memberikan informasi tentang penyelenggaraan pilkada kepada masyarakat. Membuka Helpdesk untuk memberikan pelayanan informasi dan konsultasi kepada calon peserta dan partai politik. Membangun kemitraan yang baik dengan media massa, ormas, OKP dan Perguruan Tinggi. Kemudian mendorong partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan tahapan ,” paparnya dihadapan undangan.
“ Kami selain mendapatkan anggaran dari APBD Kudus Rp 15 miliar juga mendapatkan dari Provinsi Jawa Tengah Rp 14 miliar karena bersamaan dengan pilihan gubernur ,” imbuhnya.
KOSONG. Banyak kursi undangan diperuntukkan para kepala desa kosong karena mereka tidak masuk ke dalam ruangan acara.

Sedangkan Muh Wahibul Minan, Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Kudus, menjelaskan tugas dan fungsi panwas. Salahsatunya yaitu memastikan terselenggaranya pemilu secara langsung, bebas dan rahasia. Menegakkan integritas, kredibilitas transparansi penyelenggaraan pemilu dan akuntabilitas hasil pemilu.
“ Kemarin kami sudah memperingatkan seorang kepala desa karena ikut mendukung salahsatu calon pilbup dari jalur perseorangan. Selain itu juga ada ASN/PNS yang kita berikan peringatan serta rekomendasi ke BKD. Oleh karena itu kami berharap para kades, lurah dan penyelenggara pemerintahan untuk tidak terlibat aktif dukung mendukung pilkada mendatang. Karena sudah diatur dalam UU ASN, yang intinya harus menjaga netralitas ,” kata Wahibul Minan.
Peringatan dari Panwaslu ini mendapat dukungan dari Noor Yasin, Sekdakab Kudus.
“ Kami sudah mengumpulkan para ASN dan memberikan surat edaran agar dalam pilkada mendatang harus menjaga netralitasnya. Selain itu juga Panwas kita minta untuk mengawasi penggunaan fasilitas negara dalam aktifitas para calon pilkada ,” tukas Noor Yasin.
Usai memberikan sambutan, Noor Yasin berpamitan meninggalkan lokasi dan dilanjutkan paparan dari Kodim Kudus yang diwakili Kapten Sagimin, Kasdim Kudus. Nah, waktu inilah terdengar sedikit kegaduhan di teras GOR Wergu Wetan. Pasalnya, belasan kepala desa tidak bisa masuk ke dalam ruangan acara konsolidasi. Sebab, buku absen sebagai tanda bukti kehadiran tamu undangan sudah ditutup oleh staff KPU yang bertugas menerima tamu.
“ Kami datang siang karena sebelumnya ada acara di hotel Gripta. Tetapi kita tetap kesini karena untuk menghormati pak Sekda. Ternyata mendapat perlakuan seperti ini ,” protes salahsatu kepala desa.
Beberapa saat terjadi adu argumen antara para kepala desa dan staf KPU. Kondisi sedikit mereda dengan kehadiran Ketua KPU Moch Hanafi.
“ Kami ini berseragam resmi, ada lambang ini (garuda di dada). Masak tidak tahu kalau kami ini kepala desa. Kami tidak minat dengan payungnya, nanti kalau diberi akan kita kasihkan ke tukang parkir. Kami juga tidak minta uang saku Rp 100 ribu itu. Kami hanya ingin bisa absen, sebagai bukti kehadiran ,” tukas kades lainnya.
Mendengar hal ini, Moch Hanafi berupaya untuk menengahi.
“ Mohon maaf ini hanya miskomunikasi saja ,” kata Hanafi di teras GOR.
Namun upaya ini nampaknya tidak mampu meredakan emosi para Kepala Desa tersebut.
“ Kami memang tidak selevel dengan KPU Kabupaten. Tapi ingat, pertama kami ini datang karena diundang. Yang kedua, harus diingat bahwa struktur KPU di bawah ada PPS yang keberadaannya sama dengan kami. Bagaimana kalau mereka diperlakukan seperti ini. Tidak dihargai sama sekali ,” tukas seorang kades dari arah samping.   
“ Sudah tidak ada gunanya kita masuk. Mari kita pulang saja ,” tegasnya yang diikuti para kepala desa meninggalkan lokasi acara. (J09).

Top Ad 728x90