Top Ad 728x90

Desember 30, 2017

Tegar Potret Anak Berkebutuhan Khusus Yang Bersemangat Luarbiasa

Jurnalpantura.Com, Kudus - Keterbatasan fisik bukan membuat penyandangnya menjadi minder dan tidak percaya diri. Tegar Al Amin misalnya. Warga Dukuh Banaran, Kelurahan Randublatung, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora itu terlahir tanpa kedua tangan. Namun semangat hidupnya luar biasa.
Dalam keseharian, bocah delapan tahun tersebut diperlakukan sama dengan teman-temannya yang memiliki fisik normal. Saat ini dia duduk di kelas dua SD Negeri 1 Sambongwangan yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya. Tegar merupakan anak semata wayang Sudjatmiko setelah ibunya pergi meninggalkannya dengan alasan mencari kerja di Jakarta namun hingga sekarang tidak kembali.
Menurut Suprihatiningsih, gurunya, meski cacat Tegar tetap bisa bermain dengan teman-temannya di sekolah tanpa rasa minder. Temannya pun tidak ada yang menjauhinya, bahkan sering pulang sekolah bersama yang jaraknya sekitar 100 meter.
“Kalau berangkat sekolah diantar buliknya, tapi kalau pulang sering bareng sama teman-teman karena jaraknya dekat. Teman-temannya juga baik,” katanya, saat Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP menyambangi desanya, Kamis 28/12/2017. 
Dia mengatakan saat ini Tegar belum menerima bantuan di bidang pendidikan dari pemerintah melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Program Keluarga Harapan (PKH) meski keluarganya hidup dalam keterbatasan. Tegar tinggal bersama ayahnya Sudjatmiko dan neneknya di rumah sederhana dua petak berukuran 4×5 meter.
“Kalau dapat KIP lumayan bisa bantu biaya sekolah. Tegar bisa dapat Rp 450 ribu per bulan,” ujarnya.
Gubernur Ganjar Pranowo yang mengunjungi rumah Tegar disampingi oleh Bupati Blora Djoko Nugroho, langsung memberi bantuan biaya sekolah bagi Tegar selama empat tahun. Dia juga meminta kepada petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) untuk memasukkan nama Tegar pada program KIP dan PKH agar tetap terus bersekolah.
“Sekolah Tegar sampai empat tahun tak kasih saya, sambil menunggu proses dimasukkan pada program KIP dan PKH,” katanya.
Orang nomor satu di Jawa Tengah itu juga meminta tetangga Tegar agar memperlakukannya seperti anak normal lain. Sehingga, dia tetap semangat dan percaya diri meski memiliki keterbatasan fisik. Perilaku yang ditunjukkan oleh keluarga dan tetangga akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan mental Tegar. Jika diperlakukan sebagai orang cacat dikhawatirkan muncul rasa minder.
Dihadapan Ganjar, Tegar yang didampingi ayahnya memperlihatkan keahliannya menulis namanya dengan menggunakan kaki. Dia juga menggambar gunung dan sawah untuk menunjukkan keahliannya dalam menggambar.
Setelah mengunjungi rumah Tegar, Ganjar melanjutkan kunjungan terakhirnya di Kabupaten Blora ke SLB Budi Mulyo Kecamatan Kunduran. Ganjar sangat mengapresiasi pihak Yayasan SLB Budi Mulyo yang dengan gigih berjuang untuk melayani pendidikan bagi para anak berkebutuhan khusus (ABK) di Kecamatan Kunduran.
Semangat pihak SLB yang menggalang dana melalui online maupun offline untuk membeli tanah dan membangun bangunan untuk memfasilitasi para ABK mendapat acungan jempol. Karenanya, Ganjar memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta yang nantinya digunakan untuk membeli fasilitas belajar mengajar dan satu unit mobil untuk antar jemput para ABK yang rumahnya jauh dari SLB.(J02) 

0 komentar:

Posting Komentar

Top Ad 728x90