JURNALPANTURA.COM, PATI - Pemeritah Kabupaten Pati meluncurkan aplikasi SIMYANDU (sistem pelayanan terpadu) perijinan. Launching Aplikasi Simyandu dan Pusat Informasi Pengembangan dan Penanaman Modal Kabupaten Pati ini, bertempat di ruang rapat Pragolo Setda Kabupaten Pati, Selasa (02/08/17). Kegiatan ini dilaunching oleh Plt. Sekda Pati, Suharyono mewakili Bupati Pati. Dan dihadiri oleh seluruh Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kabupaten Pati.
Peluncuran aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh pelayanan perijinan. Peluncuran aplikasi SIMYANDU tersebut, dengan harapan sektor inverstor yang sedang mengajukan permohonan usahanya, dapat memantau sampai sejauh mana tahapan pengurusannya. Sehingga pemohon tidak perlu berkali-kali datang ke DPMTSP (Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu)
Plt. Sekda Kab. Pati, Suharyono mengungkapkan bahwa peluncuran aplikasi ini, sebagai upaya pemerintah mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat di sektor perijinan, berbasis teknologi informatika terbaru. “Tentunya semakin lama semakin berkembang. Dan kedepan kami akan digunakan juga dengan sistem online. Yang dilayani dengan sistem ini, ada empat. IMF, kemudian TDP, SIUP dan Ijin Masuk Kota. Ini, jangka pendek, Insya Allah tahun ini dari 42 perijinan itu bisa memakai aplikasi Simyandu semua,” ungkapnya.
Senada dengan hal tersebut itu, Arief. F, Kasi Aplikasi Diskominfo Kab. Pati, menyatakan bahwa "aplikasi Simyandu adalah merupakan developing dari Tim Diskominfo Kab. Pati. Dalam aplikasi Simyandu perijinan yg dilayani adalah IMB, ijin masuk kota, SIUP dan TDP. Semua perijinan 42 jenis sesuai SK Bupati tentang Pendelegasian Wewenang Perijinan ke DPMTSP, selanjutnya secara bertahap akan diaplikasikan di aplikasi Simyandu"
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (DPMTSP) Pati, Sudiyono mengatakan, bahwa pihaknya telah mengirimkan pegawainya untuk mengikuti pelatihan-pelatihan peningkatan kapasitas dan kemampuannya, termasuk dalam penyempurnaan sarana dan prasarananya sebagai percepatan target pengoperasian aplikasi ini.
“Tentu saja kita harus mempersiapkan infrastrukturnya maupun SDM-nya. Kalau kita pelaksanaan ini memang tidak banyak, tapi kita dukung mulai perubahan ini kita juga mengajukan. Baik yang menyangkut tempat pelayarannya. Termasuk tempat untuk klinik investasi. Mudah-mudahan 2018 nanti, kami juga mengusulkan untuk menyediakan klinik ini. Termasuk pelatihan-pelatihan tenaga terkait, agar kami bisa melayani semaksimal mungkin dengan aplikasi Simyandu,” ujarnya.
Sudiyono juga menambahkan, bahwa pihaknya masih mempertimbangkan soal pelayanan secara online. Terutama menyangkut tanda tangan, keamanan dan keabsahannya perijinan yang diterbitkan, apakah secara aplikatif bisa diterima oleh stakeholder. Sehingga dalam pelaksanaannya, minimal tidak ada resistensi yang muncul. (J02/ER02)
0 komentar:
Posting Komentar